Minggu, 06 Juli 2014

God's Quiz 4 Episode 5 part 2



Si Pelaku membawa sebuah tas hitam besar ke tempat persembunyiannya, apakah isi tas itu? Apakah kini modus penculikannya tidak lagi menggunakan kulkas melainkan menggunakan tas besar. Si anak perempuan tadi pun tidak kembali lagi ke taman.

Ternyata isinya bukan tubuh si anak tadi melainkan peralata baru untuk melakukan operasi. Si Pelaku tertawa bahagia karena dia mendapatkan peralatan barunya. Lalu dimanakah si anak perempuan tadi? Dia malah tengah asyik memakan es krim dan snack yang di belikan si Pelaku untuknya. Jadi, anak perempuan itu bukan korban selanjutnya.


Shi Woo masuk ke ruangan saat melihat Tae Kyung mengangkat rambutnya karena kepanasan. Shi Woo langsung gugup melihat hal itu, dia pun mengeluarkan sebuah ikat rambut dari saku nya. Tanpa banyak bicara dia menyodorkannya pada Tae Kyung.

“Apa ini?” Tae Kyung merasa bingung karena Shi Woo memberikannya secara tiba-tiba. Shi Woo berkata dia membelinya saat dalam perjalanan pulang. Gadis-gadis berambut panjang sering terlihat kepanasan. Tae Kyung menerimanya dengan senang dan berterimakasih. Tae Kyung bertanya apakah Shi Woo sengaja membelikannya untuknya? Ya, itu jawaba awalnya, namu Shi Woo langsung meralatnya, “Tidak, itu... Aku... Aku mau memberikannya pada kakakku...”

Tae Kyung tampak kecewa, padahal dia sudah merasa senang karena berpikir Shi Woo membelikan ikat rambut itu untuknya. Tapi bagaimanapun benda itu sangat bermanfaat, jadi dia sangat berterima kasih. Tae Kyung kemudian pergi menuju ruangan lain, sementara Shi Woo tidak melepaskan pandangannya dari Tae Kyung.

Sejak tadi Jin Woo memperhatikan tingkah Shi Woo dari luar, setelah Tae Kyung pergi, barulah Jin Woo masuk dan menyapa Shi Woo, “Han-gun.  Aigoo, sekarang kau memberikan hadiah pada orang yang kau suka, apa penyelidikanmu sudah selesai?” Shi Woo tampak bingung, hadiah apa maksudnya? Tapi kemudian dia tersadar dia harus menyerahkan laporan pada Jin Woo.

Jin Woo kemudian protes, Shi Woo bahkan tidak membelikan hotbar untuknya, tapi dia malah memberikan hadiah pada gadis yang di sukainya. Jin Woo lalu mengeluh, “Hidup macam apa yang ku impikan dengan mendidik murid yang tidak tahu berterima kasih...” Shi Woo langsung membantah, dia sudah menyelesaikan tugasnya dengan baik kok. Jin Woo tidak ingin mempermasalahkannya lagi, karena sebenarnya sejak tadi dia hanya menggoda Shi Woo saja.

Jin Woo memeriksa laporan yang di berikan Shi Woo, dan menemukan sebuah kejanggalan, “Aciclovir?”

Aciclovir merupakan obat anti-virus yang menghambat dan me-non aktifkan polimer DNA dan membentuk virus di rantai DNA. Efek sampingnya, gangguan panik, gangguan emosi, rambut rapuh. Dari penggunaan obat ini dan efek sampingnya, Jin Woo membuat sebuah kesimpulan. Apakah si pelaku penderita *Sindrom Cotard?

*Sindrom Cotard: sekumpulan gejala penampakan depresi yang sangat rumit yang berpusat pada
delusi dari penyangkalan penderitanya percaya bahwa dirinya sudah mati atau abadi

Dalam rapat, Jin Woo menyampaikan dugaannya ini, apa yang akan disampaikannya kemungkinan hanyalah sebuah hipotesis.Dari semua kemungkinan teori yang terkumpul, Jin Woo akhirnya menyimpulkan pada satu teori tunggal. Apakah itu?

Pelakunya kemungkinan penderita Sindrom Cotard. Kyung Hee sepertinya pernah mendengar nama penyakit itu di televisi. Yups, memang benar pernah muncul di TV beberapa kali. Sindrom ini disebut juga sindrom mayat berjalan.

Penyakit ini adalah penyakit mental langka dimana penderitanya mengalami delusi kalau dirinya sudah mati, tidak ada di dunia ini, tubuh telah membusuk atau merasa kehilangan darah atau organ internalnya. Penderita penyakit tersebut, percaya kalau mereka adalah abadi. Gejala ini dapat muncul pada penderita schizofrenia atau sindrom bipolar, dan gejalanya dapat didiagnosa melalui penyakit sistem saraf.

Chief Jo mempertanyakan apa dasar hipostesis Jin Woo. Dasarnya adalah Gejala sindrom Cotard, alasan seseorang mendapatkan penyakit itu bisa berbagai macam dan salah satu nya adalah efek samping dari sebuah obat bernama Aciclovir yang telah di cari oleh Han Shi Woo.

Shi Woo pun menjelaskan,  Aciclovir digunakan untuk mengatasi Ensefalitis herpes simplex, cacar air dan shingles (cacar api). Ada efek samping lainnya, bisa membuat rambut rapuh karena dosis berlebihan. Jadi Jin Woo menyimpulkan bahwa pelaku adalah penderita penyakit ensefalitis herpes simplex.

Lalu apakah motif dari tindakan kriminalnya juga telah terungkap? Tentu saja. Jin Woo menjelaskan, Pelaku mengambil liver dan usus dari orang yang sehat karena dia merasa setelah mengambil organ dalam dari ornga sehat dia berdelusi bahwa organ dalam miliknya pun menjadi seperti baru.

Lalu mengapa Lee Yoon Hee di bunuh tanpa diambil organ dalamnya? Dalam kasus Lee Yoon Hee, dia pernah menjalani operasi bedah jantung. Pelakunya baru tahu kondisinya setelah menculiknya. Dia menganggap tubuh Lee Yoon Hee sudah kotor karena telah disentuh orang lain. Jadi dia hanya membunuhnya saja tanpa mengeluarkan organ tubuhnya.

Kalau begitu mereka bisa mencari tersangkanya dengan mencari pasien penderita sindrom Cotard di dalam database. Tapi… sayangnya si pelaku tidak terdaftar dalam database. Hanya ada dua pasien yang terdaftar. Seorang wanita dan orang tua. Pasien yang orang tua sudah meninggal tiga tahun lalu. Itu karena pelaku tidak tahu apa penyakitnya jadi ia tidak memeriksakan diri ke rumah sakit.

Akan sulit mencari seseorang hanya berbekal penyakit ensefalitis herpes simplex. Terlalu banyak pasien. Shi Woo mengusulkan dia akan mencari semua pasien di Korea, seorang pria yang menggunakan obat Aciclovir. Setidaknya mereka punya dua faktor tersebut. Jin Woo pun memuji Shi Woo, “Bagus sekali. Mental buldoser seperti itu sangat hebat!”

Jin Woo mempelajari tentang sindrom Cotard secara lebih mendalam.  Mayoritas pasien penderita sindrom Cotard, Jika ia mendambakan tubuh yang murni dan bersih seperti bayi, diantara semua organ tubuh, dia akan mencari pusat dari kehidupan, jantung, menjadi yang terpenting dan suci. Sebagai tambahan, saat pasien tidak menyadari gejalanya berkaitan dengan sindrom Cotard, ia cenderung mengandalkan pada hemodialisis (cuci darah) yang merupakan metode sederhana pemurnian daripada transplantasi organ.

Detektif Nam bertanya apakah sudah ada hasil dari pemeriksaan medis? Kyung Hee menjawab butuh waktu agak lama karena ini adalah penyakit langka. Detektif Nam mengeluh, Kenapa selalu butuh waktu yang lama? Kyung Hee berpendapat setidaknya  tim forensic memiliki sedikit petunjuk yang tidak dimiliki oleh mereka.

Detektif Nam jadi emosi, “Hei, Detektif Kang, kau itu polisi atau pegawai kantor forensik? Kenapa kau terlalu berkonsentrasi pada sisi mereka?” Kyung Hee berkilah setidaknya tim forensic melakukan pendekatan dengan cara rasional. Detektif Nam semakin kesal, “Hei, suruh orang-orang berpendidikan itu untuk menentukan. Aku dan tim-ku punya cara sendiri dalam menangani masalah!”

Kyung Hee mempertanyaan, cara seperti apa yang di maksud Detektif Nam? Melihat reaksi Detektif Nam, Kyung Hee lalu berkata, “Sunbae,Kau tidak ada bedanya dengan kau yang dulu” Detektif Nam kesal mengapa Kyung Hee terus mengungkit masa lalu?

Detektif Gu dan Chung yang ada di ruangan itu jadi tidak enak melihat perseteruan mereka, tadinya mereka berniat pergi namun Detektif Jang datang membawa beberapa orang pelaku kejahatan. Detektif Nam bertanya siapa mereka? Detektif Jang berkata, mereka adalah tersangka Smishing (SMS pishing = SMS penipuan). Detektf Nam yang sedang kesal mempertanyakan mengapa mereka dibawa ke sana? Bukan kah itu harusnya di tangani divisi yang lain? Detektif Jang menjawab jika divisi yang seharusnya tiba-tiba meminta bantuan.

Detektif Jang pun mengurus kasus itu dan mengeluarkan belasan ponsel sebagai barang bukti. Sebagian ponsel itu asli dan sebagiannya palsu. Kyung Hee melihat barang bukti itu dan memikirkan sesuatu yang mungkin berhubungan dengan pergantian provider Jang Man Yong.

“Ponsel Duplikat”

Kyung Hee pun meminta detektif Jang untuk bertanya pada Jang Man Yong dimana dia mengganti ponselnya.

Setelah mendapat telepon dari Kyung Hee, Jin Woo baru tersadar, kenapa tidak terpikir olehnya, jika itu ponsel duplikat, memang sangat mungkin dia mengirimkan SMS pada korban dan pusat penampungan. Kyung Hee bertanya tentang penyakitnya, belum ada hasilnya hingga sekarang tapi mereka akan segera mengetahuinya.

Jin Woo meminta Shi Woo untuk mempersempit pencarian pasein pengguna Aciclovir, tapi masih ada 47 pasien pria yang menggunakan obat itu. Mereka perlu sesuatu yang lebih khusus agar bisamempersempit pencarian. Jin Woo teringat tentang kecenderungan penderita Sindrom Cotard untuk melakukan cuci darah. Sehingga dia pun meminta Shi Woo mencari seseorang yang sering melakukan cuci darah dari ke 47 pasien itu.

Polisi mendatangi tempat Jang Man Yong mengganti ponselnya, pemiliknya berkata dia tidak pernah melakukan tindakan yang illegal apa maksudnya menduplikasi ponsel? Apakah si pemilik kerja sendirian? Tadinya dia memiliki pekerja paruh waktu tapi dia sudah berhenti

Pekerja paruh waktu? Apa dia juga menjual ponsel? Ya, dia hanya bekerja 2 minggu, dia cepat akrab dengan orang sekitar sini, jadi berhasil menjual banyak ponsel. Bahkan si pemilik telah menaikan gajinya, namun kemudian dia berhenti tanpa alasan.

Kyung Hee memastikan, apakah pekerja paruh waktunya terlihat seperti penderita cacat? Kadang dia terlihat sering melamun, sesekali berbicara sendiri dan tubuhnya juga gemetar. Detektif Nam meminta CV si pekerja paruh waktu, pemilik pun mencarinya karena merasa memilikinya.

Shi Woo akhirnya menemukan orang yang sesuai dengan yang mereka cari, dari 47 orang, ada satu orang yang melakukan cuci darah 19 kali di rumah sakit spesialis cuci darah.
 
Di tempat penjualan ponsel, CV si pekerja paruh waktu ternyata sudah hilang. Kyung Hee menduga jika si pelaku telah melenyapkan identitasnya saat dia berhenti. Kyung Hee merasa gila karena kasus ini, namun dia mendapat telepon dari Jin Woo yang mengatakan bahwa dia baru mengirimkan berkas tentang tersangka.

Kyung Hee membuka foto yang dikirimkan Jin Woo dan memperlihatkannya pada pemilik toko ponsel, apakah itu adalah orang nya? Ya, benar dia orangnya. Sepertinya si pelaku memilih target yang ponselnya akan di duplikasi saat berkenalan orang-orang. Dia memilih orang yang cocok untuk menjadi kambing hitam dari kejahatannya. Untuk berhati-hati mereka harus mengecek apakah ada penduplikasian ponsel yang lain selama dua minggu itu selain dari Jang Man Yong.


Nama si pelaku adalah Lee Jong Suk, dia kembali menyamar sebagai pegawai real estate dan menelpon calon korbannya. Setelah mengkonfirmasi kepulangan si calon korban ke rumahnya dia berkata jika dia akan datang sekitar jam 9. Lee Jong Suk mempersiapkan peralatannya dan pergi dari tempat persembunyiannya menuju rumah calon korbannya.


Detektif Nam dan Kyung Hee menggeledah rumah Lee Jong Suk, namun mereka tak menemukan apapun. Itu hanyalah rumah yang dihuninya, dia tidak melakukan kejahatan di rumah itu. Kyung Hee tetap gigih mencari bukti dan dia menemukan tagihan telepon untuk alamat lain. Apakah tempat itu adalah tempat persembunyiannya?

Jin Woo ikut serta dalam penyergapan Lee Jong Suk ke tempat persembunyiannya, dia memastikan pada Kyung Hee apakah benar itu gedungnya? Kyung Hee mengangguk pasti. Mereka pun masuk ke gedung itu dan menemukan kenyataannya, tempat itu memang persembunyian Lee Jong Suk dan tempat dia melakukan kejahatannya selama ini, bau busuk tersebar disana dan mereka menemukan awetan organ liver dan usus yang diambilnya dari tubuh korban.

Tempat itu sangat berantakan, jin woo menemukan beberapa peraatan bedah yang berserakan, itu adalah peralatan bedah baru karena labelnya masih ada. Jin Woo tercengang saat melihat peralatan bedah itu. Kyung Hee bertanya, kenapa? Apakah ada malasah?

“Target pelaku berikutnya adalah jantung” Jin Woo cemas karena hal ini, semua peralatan bedah itu adalah untuk bedah jantung. Dia tidak mungkin mengeluarkan jantung tanpa dibedah, Karena penderita sindrom Cotard percaya bahwa jantung adalah bagian yang terpenting dan sakral. Agar menjaga jantungnya dalam kondisi sempurna, dia menggunakan peralatan ini.

Kyung Hee berinisiatif untuk berjaga di tempat itu karena dia pasti akan membawa korbannya kesana setelah di bius. Mereka bisa menangkapnnya saat dia datang.

Mobil Lee Jong Suk tiba-tiba berhenti, dia menatap ponselnya dan melihat polisi dan Jin Woo berkumpul di tempat persembunyiannya. Menyadari  kejahatannya telah diketahui polisi dia berteriak histeris membuat orang-orang yang lewat melihat heran pada mobilnya.

Mengapa Lee Jong Suk bisa mengetahui keberadaan mereka di tempat persembunyiannya? Karena dia memasang web cam di tempat itu, Kyung Hee menemukan kamera kecil itu dan menyadari jika mereka tidak bisa menangkap Lee Jong Suk di tempat itu

Detektif Gu dan Chung datang dan melaporkan mereka menemukan duplikasi ponsel lainnya. Ponsel itu atas nama Seo Il Gu, seorang pegawai real estate. Apa ada pesan pembatalan pada si pegawai real estate itu? Belum ada. Melihat modus sebelumnya, mereka sudah mempersempit nomor kontak wanita yang tinggal sendirian semuanya ada 3 orang.  Mereka sudah memperingatkan ketiganya untuk berhati-hati bahkan mengirimkan personel polisi ke tempat ke tiga wanita itu

Jin Woo merasa targetnya bukan lagi wanita yang tinggal sendirian. Apa maksudnya? Jin Woo teringat pada apa yang dia baca, Jantung yang bersih yang dicari pelaku kemungkinan adalah jantung bayi. Si pelaku membutuhkan jantung bayi karena dia percaya jika jantung itu bersifat sakral dan merasa yakin jika jantung bayi adalah yang terbaik. Kalau begitu mereka  harus mencari wanita yang memiliki bayi.

Lee Jong Suk telah tiba di rumah targetnya, dengan menyamar sebagai petugas real estate. Si ibu membuka kan pintu rumah dan mempersilahkannya masuk. Dia merasa heran mengapa Lee Jong Suk tidak datang dengan orang yang mau melihat-lihat rumah? Bukannya menjawab, Lee Jong Suk
malah memukul si ibu dengan palu hingga dia tak sadarkan diri.

Setelah melumpuhkan sang ibu, Lee Jong Suk menatap si bayi dan mengatakan dia sangat cantik. Lee Jong Suk telah menemukan korban kejahatan selanjutnya.

Dalam perjalanan untuk menangkap Lee Jong Suk, Kyung Hee mendapat telepon dari detektif Gu bahwa mereka sudah menemukan kemungkinan targetnya. Ada dua wanita yang memiliki bayi, namun ada satu yang kemungkinan besar jadi targetnya. Wanita yang sedang ditinggal pergi suaminya tugas diluar kota. Kyung Hee meminta detektif Gu untuk mengsms kan alamatnya dengan segera.

Jin Woo tampak cemas, Kyung Hee bertanya Lee Jong Suk akan menggunakan kulkas lagi kan? Tidak. Metode kejahatannya sudah ketahuan, dia tidak bisa kembali ke tempat persembunyiannya. Bisa jadi… dia langsung melakukannya disana. Kyung Hee pun jadi ikut cemas mendengar kemungkinan itu.

Benar saja dugaan Jin Woo, Lee Jong Suk menidurkan bayi itu dan berkata si bayi harus berterima kasih padanya karena dia akan pergi ke surge dan menjadi malaikat yang paling cantik. Lee Jong Suk sudah mengeluarkan peralatan bedahnya dan bersiap melakukan pembedahan pada si bayai.

Namun Polisi dan Jin Woo sudah datang dan mengepungnya, “Jangan bergerak. Buang pisaumu dan angkat tangan diatas kepalamu!” Lee Jong Suk yang dilanda kepanikan malah menyandra si bayi, Detektuf Nam melarang melakukan penembakan pada anak buahnya karena itu akan membahayakan si bayi.

Jin Woo mencoba berbicara dengan Lee Jong Suk, dia memohong agar pria itu melepaskan pisaunya. Dia adalah seorang dokter, dia akan berusaha untuk menyembuhkan penyakit Lee Jong Suk. Tawaran  Jin Woo sama sekali tidak digubris, dia tetap menyandra sang anak.

Si ibu terbangun dari  pingsannya, dan saat Lee Jong Suk lengah dia segara mengambil si bayi dan menyelamatkannya. Kyung hee tidak membuang kesempatan itu dan menembak lengan Lee Jong Suk untuk melumpuhkannya. Kyung Hee snagat marah dan dia hampir kembali menembakan peluru pada Lee Jong Suk jika saja Jin Woo tidak menahannya.

Jin Woo mencoba menenangkan Kyung Hee yang masih emosi,  “Detektif Kang, tidak apa-apa. Semuanya sudah berakhir”

Lee Jong Suk pun akhirnya diborgol dan segera diamankan.

Detektif Nam membukan identitas dan sejarah hidup Lee Jong Suk di ruang interogasi.,

“Kau hidup sendirian setelah kedua orangtuamu tewas dalam sebuah kecelakaan saat usiamu 10 tahun. Duatahun lalu, kau ditangkap karena membuat kekacauan di sebuah TK dengan menggunakan senjata tajam. Kau didiagnosa dengan gangguan kepribadian. Lalu divonis 3 tahun penjara dengan pengawasan protektif”

“Kau masuk penjara dan saat dirawat di rumah sakit karena ensefalitis herpes simplex, kau kabur dari rumah sakit. Dan disinilah kau sekarang”

Lee Jong Suk menyangkal dia berkata dia tidak gila. Apakah mereka tahu bagaimana rasanya seperti ada belatung yang merayap di seluruh tubuh? Bagaimana rasanya mencium bau busuk dari tubuh sendiri yang mulai membusuk.

Kyung Hee sangat geram dan berkata dia sama sekali tidak mencium bau busuk dari tubuh Lee Jong Suk. Itu semua hanya halusinasi. Lee Jong Suk terus menyangkal dan melarang mereka untuk berbohong, mereka sebenarnya tahu kan? 

Saat menatap cermin Lee Jong Suk melihat wajahnya pun membusuk, dia menjadi histeris, “Tidak bisakah kalian lihat tubuhku membusuk? Meskipun tahu, kenapa kalian berlagak tidak tahu? Lihat wajahku!”

Detektif Nam meminta Lee Jong Suk untuk sadar dia mulai frutasi menghadapi penjahat gila ini. Lee Jong Suk berkata dia hanya berusaha menyembuhkan dirinya. Karena orang yang bisa menyembuhkan penyakitnya hanya dirinya sendiri. Kyung Hee berpendapat bahwa Lee Jong Suk harus mendapat pertolongan dari orang lain. Penyakitnya tidak bisa dijadikan alasan.

Lee Jong Suk masih saja bersikeras jina seseorang berhak menyembuhkan penyakitnya sendiri. Dengan cara membunuh orang dengan cara brutal? Masih saja dia melakukan pembelaan atas tindakannya, Pada akhirnya mereka tetap akan membusuk juga. Lebih baik kalau terjadi lebih awal.

Detektif Nam benar-benar dibuat kesal dengan kata-kata Lee Jong Suk yang tidak masuk akal. “Apa kau serius! Aigoo, aish”

“Kalian tidak bisa menghentikanku. Mau kalian lakukan apapun padaku, aku akan membuat tubuhku menjadi lengkap. Tidak peduli apapun!” Lee Jong Suk sama sekali tidak menyesali perbuatannya karena dia sama sekali tidak merasa besalah.

Melihat sikap Lee Jong Suk yang keras kepala Jin Woo yang berada di ruangan lain seperti biasanya berkata pada psyco itu, “Baiklah, kami percaya padamu. Kau benar. Kau membusuk, baunya sangat menyengat. Tapi kau salah mendiagnosis. bukan tubuhmu yang membusuk tapi jiwamu”

“Seharusnya kau lebih bercermin pada orang lain daripada dirimu sendiri. Yang terlihat bukan orang yang tidak peduli dengan penderitaanmu, tapi orang yang lebih menderita darimu tapi dengan jiwa yang utuh”

Meskipun Lee Jong Suk penderita penyakit cacat mental dia akan tetap ditindak sesuai hukum yang berlaku.

Jin Woo menatap ruangan tempat Lee Jong Suk melakukan kejahatannya, “Ruangan ini bukan tempat pelaku melakukan kejahatan, melainkan seperti sebuah dunia. Dunia gelap yang dihuni oleh kejahatan, penuh dengan orang yang berpikir kalau mereka tidak berguna. Tapi, itu bukan salah mereka.

Dunia yang berliku-liku membuat semua orang merasa kekurangan, dan manusia, agar dapat memenuhi kekurangan itu, merampas apa yang menjadi milik orang lain. Selama penyakit itu hidup didalam diri kita,  kita juga seperti mayat yang berjalan”

“Da Mi-ya, Jika temanmu punya barang yang bagus apa kau ingin juga?” Jin Woo bertanya pada gadis kecil itu saat mereka berbincang di taman RS. “Tentu saja. Siapa yang tidak mau?” Da Mi menjawab dengan jujur.

“Lalu apakah kau pernah mengambil barang milik teman mu itu?” Da Mi menunduk dan berkata, dia ingin tapi dia tidak bisa. Kenapa? Apakah karena Da Mi merasa itu adalah perbuatan buruk?

“Memang buruk, tapi nanti rasanya tidak lagi menyenangkan” Jin Woo bingung dengan jawaban Da Mi, kenapa tidak lagi menyenangkan? Da Mi tertawa dengan ceria, dan berkata dia akan kehilangan rasa ingin memiliki barang itu.

“Aku merasa sangat senang saat ingin sesuatu. Jika ada barang lain yang lebih bagus lagi dan aku melupakan apa yang kuinginkan sebelumnya. Maka aku akan merasa lega tidak mendapatkan barang tersebut. Kurasa pada saat itu pasti tidak akan menyenangkan, jika aku telah mendapatkan barang itu”

Jin Woo memahami pemikiran Da Mi dan bertanya pada gadis kecil itu, “Da Mi-ya, apa ada yang kau inginkan? Beri tahu dan akan kudapatkan untukmu” Tapi Da Mi tidak menginginkannya, dia mengaku bahwa dirinya adalah anak yang memiliki harga diri dan rasa malu. Jin Woo tersenyum mendengarnya dan menghormati keputusan Da Mi.

Malah hari, Jin Woo dan Kyung Hee berjalan bersama, Jin Woo merengek meminta Kyung Hee menemainya untuk makan hotbar. Kyung Hee tak habis pikir, Jin Woo sudah makan banyak hingga 5 porsi tapi dia masih ingin makan lagi.

Si Pria bertato melihat Jin Woo dan Kyung Hee yang sedang berjalan bersama. Dia menelpon seseorang dan bertanya, “Apa yang kau lakukan? Aku mendapat perintah untuk menyingkirkan Detektif Kang Kyung Hee” Orang yang ditelponnya ternyata Jae Joon, jaksa Oppa nya Kyung Hee.

Jae Joon berkata agar si pria bertato berpura-pura saja tidak ada yang terjadi, “Jangan sentuh Detektif Kang Kyung Hee” itu permintaan Jae Joon, si Pria bertato mengingatkan Jae Joon lah yang membuat rencana. Bos nya akan tahu jika Jae Joon telah menganggalkan rencananya sendiri.

Jae Joon jadi kesal dan berteriak, “Kalau kubilang jangan menyentuhnya, maka laksanakan!” Si Pria bertato tidak senang dengan sikap Jae Joon. Untuk kali ini dia akan membiarkan Kyung Hee, namun dia hanya akan menuruti perintah atasan Jae Joon, jadi dia akan bertanya lagi. Si Pria bertato mengingatkan Jae Joon untuk tidak menggangginya, dia akan membungkam apapun yang mengganggunya.

Kyung Hee heran mengapa Jin Woo terlalu fokus pada makanan akhir-akhir ini, Tentu saja, dia harus banyak makan setelah tidur selama setahun.

Jin Woo kemudian melihat pria bertato yang memperhatikan mereka di dalam mobilnya. Mata nya sempat beradu pandang dengan si pria bertato yang segera pergi dengan mobilnya.

“Ada apa?” pertanyaan Kyung Hee menyadarkan Jin Woo, karena merasa tidak yakin, Jin Woo berkata tidak ada apa-apa dan mengajak Kyung Hee melanjutkan perjalanan lagi. Namun tetap saja dalam hatinya Jin Woo merasa tidak tenang, dia kembali menoleh ke arah si pria bertato pergi. Siapakah pria itu?

***

Epilog

Jin Woo sedang mempelajari sebuah kasus, Shi Woo datang dan memanggilnya “Profesor” Jin Woo merasa heran mengapa Shi Woo tersu memanggilnya Profesor padahal dia hanya setahun lebih muda darinya, apakah Shi Woo ingin membuat Jin Woo merasa tua?

“Tidak, itu cuma penghormatan untukmu” Meskipun Shi Woo berkata seperti itu, Jin Woo tetap merasa tidak nyaman.

“Panggil saja aku 'Hyung' kalau kita cuma berdua” tapi Shi Woo merasa tidak enak jika harus melakukan hal itu. Tapi kemudian Shi Woo memikirkan, “Han Jin Woo, Han Shi Woo. Nama kita terdengar seperti saudara, Aku jadi senang”

“Benar, kan? Kita memiliki asal usul keluarga yang sama. 'Woo' mu maknanya apa?”

“Woo-ku bermakna 'rumah'”

“Sama denganku! Aku juga Woo 'rumah'!”

Dengan kesamaan nama depan dan arti kata Woo diantara mereka Jin Woo merasa Shi Woo lebih baik memanggilnya dengan sebutan hyung. Shi Woo masih saja beralasan, “Sekarang tidak bisa, tapi saat waktunya tepat aku akan memanggilmu hyung” Jin Woo tidak mengerti mengapa Shi Woo butuh waktu yang tepat segala, jika diperhatikan Shi Woo itu sangat keras kepala.

“Walau aku masih jauh dari dari levelmu, aku pasti akan berhasil mendekati level itu.Dan, Terima kasih. Telah berada disisiku” Shi Woo mengucapkan itu dengan tulus pada Jin Woo,

“Apa ini? rasanya seperti pernyataan cinta. Aku yang berterima kasih padamu karena sangat mempercayaiku” Meski Jin Woo merasa merinding mendengar ketulusan Shi Woo padanya, namun dia juga benar-benar beterima kasih pada hobae-nya yang selama ini tak pernah meragukannya.

***

Uhm… saat melihat epilog episode ini kok aku jadi cemas ya dengan ending season 4 ini, apa mungkin… Akh… jangan dong, jika God’s Quiz ada season 5 nya, pengennya tetep Han Jin Woo yang jadi karakter utamanya, jangan sampe diganti deh, huhuhu… dr. Han.. kau membuatku cemas.

Jawaban Da Mi untuk pertanyaan Jin Woo makjleb banget dah… tapi bener juga sih, aku juga pernah merasakannya, sangat menginginkan sesuatu yang sebenarnya mungkin tidak aku butuhkan, tapi saat aku mendapatkannya, aku jadi kehilangan rasa excited ku saat menginginkan barang itu, apalagi setelah aku sadar aku tidak terlalu membutuhkannya. Rasanya jadi hampa, belum lagi jika ada barang lebih baik dari apa yang aku dapatkan. Mungkin itu sifat dasar manusia yang tidak pernah puas, namun rasa syukur akan membatasi sifat itu^^

Serem juga yah kalau punya penyakit seperti Lee Jong Suk, awalnya gara-gara efek samping obat herpes, jadi punya kelainan jiwa gitu yah, jadi kudu mesti hati-hati nih saat mengkonsumsi obat. Jangan abaikan efek samping sebuah obat. Penyakit satu sembuh, malah muncul penyakit lain yang lebih berbahaya.

Detektif Kang bener-bener jadi incaran nih, siapa sebenarnya Bos si jaksa Oppa? Kenapa dia ingin melenyapkan Det. Kang? Apa salah detektif Kang? Apakah karena jaksa oppa memberikan file tentang keracunan limbah itu yah?

*written by irfa at cakrawala-senja-1314.blogspot.com*

2 komentar:

  1. Belum ketauan ya Si Da Mi sakit ap mbak??

    BalasHapus
  2. Annyeong :) maap baru komen di part ini, selama ini aku jd siders krna gak tau cara comment nya gimana :D

    Anw aku baca sinopsis ini krna tau donghae maen di dalamnya :D belom baca god's quiz season sebelumnya jugaa..

    Keep fighting yaa chingu ;) next part-nya aku tunggu ..

    BalasHapus

Terimakasih sudah berkomentar^^ komentar kalian akan selalu menambah semangat menulisku^^