Senin, 02 Juni 2014

Witch's Love Episode 12 part 1

Ji Yeon menatap tulisan Dong Ha yang ada di buku Momen Ajaib “Would You Stay With Me?” Ji Yeon teringat pada kata-kata Na Rae, agar Ji Yeon  mencari tahu siapa sebenarnya yang ada di hatinya. Ji Yeon hampir menangis, dia sadar siapa yang sebenarnya ada di hatinya dan itu bukan Shi Hoon.


Ji Yeon berlari menuju pintu, dengan gugup dia membuka pintu itu, dan saat terbuka… Dong Ha ada disana. Ji Yeon menangis tanpa suara, Dong Ha bingung dan bertanya, “Apakah ada yang salah?” Ji Yeon bingung bagaimana harus mengatakannya. Saat Dong Ha bertanya apakah Ji Yeon baik-baik saja, dia pun tidak menjawab. Ji Yeon berusaha mengatakan isi hatinya.

Belum sempat Ji Yeon mengatakan apapun, Dong Ha melihat cincin berlian di jari manisnya saat Ji Yeon menyusut air matanya. 

 “Yoon Dong Ha… Kau tahu…”

Dong Ha langsung menyela, “Aku meminta maaf tentang yang sebelumnya. Seharusnya aku tida memojokan seperti itu” Ji Yeon bilang tidak apa-apa sambil membenahi rambutnya membuat Dong Ha

“Aku menyesal.. Mulai sekarang… Kau tidak perlu mengkhawatirkan aku lagi. Aku akan segera pindah setelah aku menemukan tempat. Kita tidak akan bertemu satu sama lain lagi”

Ji Yeon jadi panik saat Dong Ha mengatakan itu. Dong Ha tidak perlu melakukan itu, Ji Yeon bahkan ingin mengakui perasaannya pada Dong Ha, dia tidak ingin lagi membohongi dirinya, tapi Dong Ha…

“Sekarang… Aku akan melupakanmu” Pengakuan Ji Yeon kembali harus ditelannya saat dia mendengar Dong Ha mengucapkan kata-kata itu.

“Seperti yang kau katakan, aku masih 25 tahun. Aku akan bekerja keras dan mengembangkan bisnisku. Aku akan bertemu banyak orang dan menjadi lebih matang. Jika aku sukses menjadi Master of Part-Time, maka aku akan melakukan wawancara denganmu”

Dong Ha meminta Ji Yeon untuk menyemangatinya. Inikah akhirnya? Ji Yeon bahkan belum sempat membuat pengakuan dan Dong Ha sudah memutuskan untuk melupakannya. Tapi Ji Yeon tidak bisa berbuat apapun saat ini. Itu adalah keputusan Dong Ha.

Soo Chul tidak percaya dengan keputusan Dong Ha, kemana dia akan pergi? Padahal dia sudah merelakan apartemennya untuk menyambut Dong Ha. Akh… apakah Soo Chul meyesal karena tidak bisa membawa pulang Ye Rim? Siapa Ye Rim? Akh… mereka sudah lama putus. 

Jika bukan Ye Rim, lalu Seo Kyung?  Eeyyy dia itu kekasih Soo Chul sebelum Ye Rim. Dong Ha memastikan apakah Soo Chul tidak bingung, karena dia sering kali bergonta ganti kekasih? Tentu saja tidak, dia tidak mungkin bisa melupakan nama wanita dan juga wajahnya.

Soo Chul sadar Dong Ha mengubah topik, selalu saja begitu. Jadi kapan Dong Ha akan berencana pindah? Dia sedang mencari tempat, mungkin butuh beberapa hari. Dong Ha bahkan tidak punya uang sepeser pun setelah membayar operasi Dong Jo. Selain itu Dong Ha juga baru saja memulai kembali pekerjaannya sebagai Master of Part-Time.

“Ketua Tim,,, akan menikah” akhirnya Dong Ha mengatakan alasan keinginan dia untuk pindah dari sana. Soo Chul mengo mendengarnya.

Soo Chul setengah percaya mendengar kabar itu. Setelah Dong Ha pamit untuk membersihkan diri Soo Chul bergunam pada dirinya, “Lalu apa arti ciuman itu?”

Pagi hari, Ji Yeon dengan muka kusutnya baru bangun tidur membuka kan pintu untuk ibunya. Ibu meracau Ji Yeon baru bangun? Tapi tidur itu baik untuk kulitnya. Ji Yeon tidak mendengarkan ibunya, hingga ibu memanggil seseorang,

“Masuklah Mr. Noh”

Ji Yeon kaget mendengarnya, dia berbalik dan melihat Shi Hoon sudah ada di rumahnya. Di panik karena penampilannya saat bangun tidur sangat kacau balau. Ibu bahkan kaget melihat wajah Ji Yeon dan bertanya mengapa penampilannya sangat buruk? Ji Yeon panik dan langsung masuk ke kamar untuk merapikan diri.

Ibu berkata pada Shi Hoon, jika biasanya Ji Yeon tidak seburuk itu. Shi Hoon malah menganggap Ji Yeon cute^^ Ibu jadi terharu mendengarnya. Apakah Ji Yeon terlihat cute dimana Shi Hoon? Terserah sajalah, yang penting Shi Hoon bahagia. Ibu pun mengajak Shi Hoon untuk duduk.

Ji Yeon bertanya bagaimana Ibu dan Shi Hoon bisa datang bersama? Ibu sengaja menelpon Shi Hoon untuk datang. Ji Yeon mengeluh mengapa ibu melakukan hal itu, Shi Hoon itu butuh tidur lebih banyak. Ibu kesal, dia sudah tua, dia juga butuh tidur lebih banyak, kenapa Ji Yeon selalu membela Shi Hoon?

Shi Hoon berkata dia selalu bangun di pagi hari kok. Akhir-akhir ini dia selalu mengantar Ji Yeon untuk pergi ke kantor. Ibu memperingatkan Shi Hoon untuk tidak membiasakan itu, Ji Yeon akan segera minta di buatkan sarapan setiap pagi jika begitu.

Ibu berkata dia sudah memilih tanggal pernikahan. Ji Yeon tampak kaget mendengarnya, mengapa ibunya bergerak begitu cepat. Bulan depan tanggal 16 atau 17 kemudian tanggal 26 juga hari yang baik. Ji Yeon panik, Bulan depan?

Mengapa harus menunggu lebih lama? Musim panas akan sangat panas. Musim gugur akan sangat sibu dan Musim dingin cuaca akan sangat dingin. Jadi  Bulan Juni adalah waktu yang tepat.

Bagaimana bisa mereka mempersiapkan pernikahan kurang dari sebulan? Bahkan mereka tidak akan bisa mendapatkan gedung pernikahan. Ji Yeon pikir memangnya siapa ibunya itu? Tentu saja ibu sudah mempersiapkan segalanya.

Ibu menunjukkan beberapa brosur, di ketiga tempat itu ada tempat kosong. Putri dari teman ibu adalah seorang Wedding Planer. Ji Yeon tak bisa membantah lagi, namun Ji Yeon masih terlihat tidak sreg dengan keputusan ibu.

Na Rae sedang menanti kue walnut yang dia minta dibelikan pada Min Goo karena ngidamnya. Saat Min Goo datang, Na Rae tampak sangat senang dan menyambutnya penuh senyuman. Dengan wajah cemberut Min Goo memberikan bungkusan kue walnut itu.

“Ini Kue Walnut dari Chuahn” 

Min Goo membuka kardus kue itu, dan Na Rae mencium bau tidak sedap. Dia jadi mual, “Ugh, singkirkan. Aku mencium bau tepung” Min Goo langsung kesal mendengarnya.

“Kau mau kue walnut Chunahn ini sejak dini hari tadi”

Nae Ra tidak peduli dan meminta Min Goo menyingkirkannya karena itu bau tepung. Bagi Na Rae itu sangat amis. Apanya yang bau amis? Bahkan bau nya sangat lezat. Na Rae juga mengomel, Min Goo membuat kue setiap hari juga dengan tepung dan meminta menyingkirkannya. Na Rae tidak tahan menciumnya. Min Goo benar-benar kesal dengan acara ngidam Na Rae ini.

Ji Yeon melamun di dalam mobil saat Shi Hoon mengantarnya ke kantor. Shi Hoon bertanya apakah dia harus membuat janji besok sore? Ji Yeon tidak juga menjawab, karena pikirannya tampak ada di tempat lain. 

Shi Hoon memanggilnya barulah Ji Yeon menyahut. “Maaf, apa katamu?”

“Pertemuan dengan Wedding Planner yang dibicarakan ibumu” Ji Yeon berkata dia ada wawancara besok. Dia akan memeriksa jadwalnya di kantor. Shi Hoon tidak banyak komentar dan mengiyakan saja.

Dong Ha mengikuti seorang pria tua masuk ke dalam sebuah gang sempit, ternyata mereka ke sana untuk melihat sebuah rumah sewa. Dong Ha memperhatikan rumah itu dan melihat wallpaper rumah itu sangat kusam. Dong Ha bertanya pakah pemiliknya akan mengganti Wallpappernya? Tidak akan. Karena Wallpapper itu membawa pertanda baik.

Dong Ha bengong mendenarnya, “Apa?” Si Pemilik bercerita, penyewa sebelumnya lulu ujian setelah dia pindah dari tempat itu. Dan penyewa sebelumnya lagi, dia berhasil bekerja di sebuah perusahaan besar. Semua itu terjadi setelah dia mengganti wallpaper dinding rumah itu dengan yang sekarang. Dia membacakan tulisan yang tertera di dinding, “Kau bisa melakukannya!”

Dong Ha mengeluh, tapi di suka wallpaper yang sederhana dan bersih. Tidak bisa, wallpaper ini tidak boleh dig anti. Dong Ha akan berhasil jika tinggal di rumah ini dengan wallpaper yang sekarang. Dong Ha masih tidak sreg dengan wallpaper yang tampak kusam itu.

Pemilik rumah sewa itu meminta Dong Ha memikirkan lagi saat Dong Ha akan pergi dari sana. Harga Sewa rumah miliknya adalah yang paling murah di daerah itu. Dong Ha berkata, dia akan pindah minggu depan.

Di sebuah apartemen mewah yang berbanding terbalik dengan rumah sewa yang dilihat Dong Ha, Shi Hoon sedang melihat-lihat sebuah kamar Apartemen, “Anda seharusnya datang bersama tunangan Anda, Daerah ini popular diantara para wanita” 

Fasilitas di Apartemen itu sudah sangat lengkap, ada TK berbaha Inggris juga sekola swasta yang bagus di daerah itu. Shi Hoon berkata, mereka hanya akan tinggal setahun disana, sementara rumah mereka sedang di bangun.

Ji Yeon berkata pada Young Shik bahwa dia akan pulang duluan. Jika CEO bertanya, katakan saja dia sedang membuat sebuah berita. Young Shik cemas melihat Ji Yeon, apakah dia sakit? Dia tampak terlihat tidak baik? Tidak, Ji Yeon hanya lelah.

“Hei…  Pulau pengemis” Ji Yeon memanggil Jae Wong dengan julukannya seperti biasa. “Kau tau SNS, kan?” Tentu saja. Bagaimana bisa dia tidak tahu.

Ji Yeon menyuruh Jae Wong untuk mendaftar di semua jenis SNS dan masuk melalui portal yang cari tahu tenga iniside, rumor dan isu-isu terpanas yang sedang terjadi. Kemudian buatlah daftarnya. Jae Woong menyanggupinya begitu saja. Jae Woong berbangga diri, “Setidaknya aku memiliki 7000 pengikut” Waahh,, Young Shik tampak takjub mendengarnya.

Itu cukup baik, Ji Yeon meminta Jae Wong untuk mengirimkan email padanya dan mengumpulkan semua materi di mejanya. Oke.

Rin Ji datang dengan rusuh dan Ji Yeon langsung memberinya tugas, “Rin Ji,  ini adalah laporan dari perusahaan pemasaran, Edit dan ubahlah untuk besok” Rin Ji tidak fokus pada perintah Ji Yeon karena saat menunjukkan laporan itu Ji Yeon memperlihatkan jari manisnya yang terpasang cincin berlian besar. Rin Ji mengiyakan saja, namun terlihat sedikit bingung karena cincin berlian itu. Kaget dan Iri?

Ji Yeon tiba di Apartemennya dan dia melihat Ayah Dong Ha yang sedang memencet bel di depan Apartemen Soo Chul. Dia teringat saat pria tua itu meminta Dong Ha untuk kembali kuliah, namun Dong Ha berkata pada Ayahnya untuk tidak mengkhawatirkannya. Karena tidak ada yang membuka kan pintu, Ayah Dong Ha pun pergi dengan tangan hampa padahal tampaknya dia sangat ingin menemui putranya.

Di toko Kue ikan, Na Rae menyampaikan pesanan dari pelanggan, “Min Goo-ssi, seafood pancake”  dengan wajah cemberut Min Goo mengiyakan, dia tampak masih kesal dengan insiden kue walnut. Na Rae melihat ekspresi suaminya dan bertanya apakah dia masih marah tentang kue walmut? Min Goo berkata, tidak. Na Rae memberi tips agar Min Goo menggunakan sedikit minyak supaya pancake nya tidak berminyak.

Na Rae kemudian meracau, dia merasa ingin Mie Soba dingin dari Incheon dan bertanya pada bayinya. Min Goo pura-pura tidak mendengarkan dan membikan pancake seafood yang sudah siap saji. Na Rae lagi-lagi mencium bau tepung dan dia kembali merasa mual. Na Rae langsung masuk ke dalam rumah. Min Goo merasa stress karena hal ini.

Dong Ha tiba di toko kue ikan, Min Goo merasa sangat lega melihat kedatangan Dong Ha karena sejak tadi dia kerepotan bekerja sendirian. Dengan sigap Dong Ha langsung membantu Min Goo melayani para tamu.

Min Goo minta maaf karena dia menelpon Dong Ha dengan tiba-tiba. Dong Ha tidak masalah dengan hal itu, apalagi Min Goo berjanji akan memberinya gaji. Dong Ha bertanya dimana Na Rae Noonim? Min Goo lesu mendengarnya dan berkata tidak tahu. Pesanan datang lagi, Dong Ha dengan sigap melayani pelanggan.

Soo Chul memencet bel apartemen Ji Yeon, dia datang karena Ji Yeon yang memintanya. Tadinya Ji Yeon pikir Soo Chul ada di tokonya, tapi ternyata Soo Chul datang lebih awal. Dia memang ada di toko, tapi dia datang secepat peluru saat Ji Yeon menelponnya *gombaaal*

Ji Yeon memberikan sesuatu pada Soo Chul, makanan yang dibawa ibunya tadi pagi. “Ibuku mampir pagi ini. Dia membawakan beberapa lauk untuk kalian berdua” Soo Chul langsung merasa terharu. “Akh.. aku sangat menyukai ibumu” Ji Yeon tersenyum saja mendengarnya.

Ji Yeon menawarkan teh pada Soo Chul dan mempersilahkannya untuk duduk.  Ji Yeon bertanya dimana Dong Ha? Dia bekerja. Soo Chul penasaran, katanya Ji Yeon akan menikah? Ji Yeon membenarkan dan Soo Chul memberinya selamat, meskipun…

“Aku berharap kau bersama Dong Ha. Tapi.. Dong Ha sudah menjadi lebih baik. Jadi, jangan khawtirkan dia. Lihat lah… dia bahkan masih belum pulang” Soo Chul menunjuk ke jam tangannya. Mengisyaratkan Dong Ha saat ini sedang giat bekerja.

“Yoon Dong Ha mengatakan dia akan pindah” Ji Yeon ragu-ragu memastikannya. Soo Chul langsung lemas mengingat hal itu. Dia tampak kecewa pada keputusan Dong Ha. Dong Ha bisa pindah ke rumahnya, tapi dia tidak bisa seenaknya keluar dari sana hanya karena dia ingin.

“Tadi Ayahnya ada disini” kata-kata Ji Yeon membuat Soo Chul kaget. “Apa? Ayah Dong Ha? Disini? Di rumahku? Mengapa?” Soo Chul panik sendiri dan akhirnya dia membuat kesimpulan, jadi karena itukah Dong Ha ingin pindah?

Kemudian Soo Chul menyadari sesuatu, “Tapi… dari mana kau tahu tentang Ayah Dong Ha?” Ji Yeon bercerita jika dia tahu saat Dong Ha berada di kantor polisi waktu itu, dia juga ada disana untuk meliput berita dan dia melihat Dong bersama Ayahnya.

“Apakah ada masalah antara Dong Ha dan Ayahnya?” Ji Yeon bertanya karena penasaran. Soo Chul langsung membuat gerakan mengunci mulutnya. Ji Yeon menegurnya, “Yong Soo Chul” Tidak. Kali ini Soo Chul tidak bisa memberitahu Ji Yeon. Hal ini berbeda dengan masalah Young Chae. Lagi pula, meskipun Ji Yeon mengkhawatirkan Dong Ha, itu sama sekali tidak akan membantu Dong Ha.

Akhirnya toko kue ikan Na Rae tutup juga. Min Goo sudah merasa jika Dong Ha pasti lapar dia pun menyajikan banyak makanan untuk Dong Ha dan membuatnya takjub, apa ini?

“Ini adalah buah segar yang dibeli Ji Yeon, ini adalah kue walnut yang aku beli di Chunahn pagi ini?” Waw, Chunanhn? Dong Ha kaget mendengarnya. Min Goo pun menunjukkan kue yang di buat oleh Chef terkenal di Myungdong. “Makanlah semua itu”

Dong Ha tampak senang, karena makanan itu tampak lezat. Dong Ha mulai makan dan dia bingung mengapa Min Goo tidak ikut makan?

“Melihat semua ini membuatku merasa marah” Dong Ha bingung dengan sikap Min Goo, memangnya kenapa?

“Kau tahu… Na Rae… Ketika dia mengatakan ingin sesuatu, aku terbangun tengah mala dan akhirnya aku pergi kemanapun, seperti Itaewin, Jangchoongdong, Chunahn dan Myungdong. Aku membelikan semuanya dan membawanya pulang.Tapi dia bahkan lupa berterimakasih, dia hanya marah padaku karena mereka bau amis di hidungnya”

Dong Ha mengerti bahwa Na Rae sedang terkena, Morning sickness  yang buruk. Bahkan dia pernah mendengar ada wanita yang lebih buruk  dari itu. Min Goo mengeluh, “Apakah hamil itu sebuah masalah besar? Tadi dia mengatakan padaku, bahwa dia ingin mie soba dingin saat aku sedang sangat sibuk. Lagi pula dia akan menyuruhku untuk membuangnya juga”

Dong Ha memahami perasaan Min Goo, Hyungnimnya itu pasti merasa sangat kesulitan. Min Goo kembali mengeluhkan, “Akhir-akhir ini…  Jika aku mendengarnya memanggilku, ‘Min Goo-ssi’ Aku rasanya ingin lari”

Tanpa Min Goo tahu, Na Rae mendengarkan semua perkataannya pada Dong Ha, dan tentu saja Na Rae merasa sedih dan kecewa mendengarnya. Dia tidak percaya jika Min Goo berpikiran seperti itu selama ini terhadap kehamilannya.

Shi Hoon menelpon Ji Yeon bertanya tentang rencana bulan madu mereka. Bagaimana dengan Yunani? Shi Hoon suka pergi ke Kroasia. Kemudian Shi Hoo juga suka Australia, ada batu di tengah gurun yang benar-benar indah. Ji Yeon hanya menjawab, dia suka kemanapun Shi Hoon akan pergi. Asalkan itu bukan Alaska (trauma 6 tahun lalu). Baiklah, besok Shi Hoon akan menjemput Ji Yeon pagi-pagi.

Setelah menutup telepon, Shi Hoon bergunam, “Dulu dia ingin ingin pergi ke banyak tempat” Ji Yeon sudah banyak berubah.

Dong Ha pulang ke rumah setelah larut malam dan bertemu dengan Soo Chul yang sedang menonton TV, apakah Dong Ha bekerja hingga selarut ini? Dong Ha berkata dia minum bersama Min Goo Hyungnim setelah menutup toko.

“Tadi… Ayahmu kesini” Dong Ha kaget mendengarnya. Soo Chul bercerita bahwa tadi dia mampir ke tempatnya Ji Yeon, dan dia bilang dia melihat Ayah Dong Ha. Apa yang dikatakan Ji Yeon? Dengan jujur Soo Chul berkata, Ji Yeon bertanya apakah ada sesuatu antara Dong Ha dan Ayahnya? Soo Chul berkata, “No Comment”

Itu adalah yang terbaik. Soo Chul tidak perlu mengatakan hal yang tidak perlu pada Ji Yeon. Soo Chul bertanya, Apakah Dong Ha tidak akan pergi menemui Ayahnya? Dong Ha merasa dia tidak perlu melakukan itu.

Pagi-pagi Na Rae muncul di Apartemen Ji Yeon dengan sebuah Koper dan busana bepergian. Ji Yeon kaget melihatnya, “Apakah kau akan pergi ke suatu tempat?” 

Dengan santai Na Rae bilang dia meninggalkan rumah. Ji Yeon kaget dan bertanya lalu bagaimana dengan Min Goo? Ji Yeon tidak peduli, Min Goo masih tidur saat Na Rae pergi dari rumah. Tapi Na Rae tahu Min Goo hanya pura-pura tidur.

Ji Yeon bingung, ada apa dengan mereka, samapi kemarin mereka masih mesra, apa yang terjadi?  Na Rae curhat, Min Goo berkata, sekarang ini, jika Na Rae memanggil ‘Min Goo-ssi’ dia merasa ingin melarikan diri. Min Goo juga bilang, kehamilan Na Rae adalah masalah besar dan dia merasa ingin mati jika Na Rae hamil lagi.

Jadi? Apa yang ingin dilakukan Na Rae sekarang? Dia meminta ijin untuk tinggal beberapa hari di rumah Ji Yeon. Ji Yeon tidak peduli, Na Rae boleh melakukan apapun yang diinginkannya. Ji Yeon harus pergi bekerja. Na Rae berpesan agar Ji Yeon membelikannya mangga segar saat perjalanan pulang.

Di Kantor, Rin Ji meributkan tentang cincin berlian Ji Yeon. Dia mengatakan jika Ji Yeon sepertinya dengan sengaja menunjukkannya saat menyuruhnya mengedit laporan pemasaran. Yang lain tidak percaya, dan bertanya apakah Rin Ji memakai lensa kontaknya?

Semua orang penasaran dengan rencana pernikahan Ji Yeon, tapi tidak dengan Eun Chae, dia tampak tak senang mendengar kabar itu. Mungkin dia berpikir, Jika Ji Yeon akan menikah dengan kekasihnya, lalu bagaimana dengan Dong Ha?

Ji Yeon datang dan Young Shik langsung ribut, “Ji Yeon Sunbae, Chukae”  Ketua Byun pun bahkan mengucapkan selamat karena akhirnya Ji Yeon menikah juga. Pernikahan apa? Mereka bahkan belum memilih tanggal. Tapi pastinya mereka akan segera memilih tanggal kan?

Rin Ji penasaran apakah cincin Ji Yeon itu berlian? Dia benar-benar takjub melihat cincinnya. Ketua Byun berkata dengan nyinyir, karena merasa tidak percaya ada juga orang yang mau menikahi penyihir. Apakah Ji Yeon akan mentraktir mereka karena kabar bahagia ini? Ji Yeon mengabaikan ocehan Ketua Byun.

Young Shik sangat bersemangat mengatahui tentang lamaran Ji Yeon, “Bagaimana Philip Hyungnim melamarmu?” Terakhir kali dia memajang fotomu yang sangat besar di galeri, apakah kali ini dia membawamu dengan kapal pesiar? Ataukah menyewa seluruh bioskop untukmu? Sunbae… beritahu kami. Dimana dan Bagaimana dia melamarmu?”

Ji Yeon kesal dengan rengekan Young Shik dan berkata, “Apakah kau ingin mati? Berhenti bertanya!” Young Shik pun langsung diam. Padahal dia sangat penasaran.

Ji Yeon mengecek laporan isu yang sedang panas dari Jae Woong, “Rumah sakit pembunuh, Cerita menakutkan di UGD. Apa ini?” Jae Wong menjelaskan itu adalah cerita yang sedang heboh di SNS. Ada wanita yang meninggal setelah ditolak masuk ke UGD, berita itu sedang tren saat ini.

Wanita itu seharusnya masuk ke UGD, tapi dokter di RS itu menolak menerimanya. Dia kemudian di kirim ke RS lain, tapi dia meninggal saat di perjalanan. Memangnya tidak ada dokter di RS itu? Seorang pasien VIP datang, dan semua dokter bedah di RS itu menangani pasien VIP tersebut.

Ji Yeon bertanya, di RS mana peristiwa ini terjadi? Hanbit Medical Center. Ji Yeon teringat pada Ayah Dong Ha, bukankah itu RS milik Ayah Dong Ha?

Ji Yeon mendapat telepon dari Shi Hoon, tapi dia jadi bingung, dan bertanya pada Young Shik apakah mereka bisa menunda wawancara dengan dr. Joo Hyun Mi? Tidak bisa! Dia akan pergi ke Luar Negeri akhir pecan ini. Ji Yeon pun minta maaf pada Shi Hoon karena dia tidak bisa pergi hari ini karena ada wawancara.

Na Rae sedang menyiram bunga saat Soo Chul keluar untuk pergi bekerja, Dong Ha menyusulnya karena Soo Chul meninggalkan ponselnya. Na Rae pun menyapa Dong Ha dan Soo Chul. Dengan ceria Soo Chul menyapa Na Rae dan menggombalinya, “Hai Noonim.. Wow… Kau begitu modis. Kau terlalu baik untuk berada di toko kue ikan” Na Rae berterima kasih dan tersipu di buatnya.

Dong Ha mengingatkan, bukan kah Soo Chul sudah terlambat? Soo Chul pun bergegas pergi setelah berpamitan pada Na Rae.

Dong Ha bertanya apa yang membuat Na Rae berada di rumah Ji Yeon? Bagaimana dengan Min Goo-hyungnim? Na Rae tampak sedikit kesal karena Dong Ha membicarakan Min Goo, saat ini Na Rae sedang menikmati dirinya yang dulu dan tidak ingin membicarakan tentang ‘orang itu’

Dong Ha bingung, ‘orang itu?’ Bukan kah dia (Min Goo) ingin lari jika Na Rae memanggil namanya. Jadi lebih baik Na Rae tidak menyebutkan nama. Oooo… Dong Ha berusaha memahami Na Rae.

Ibu mengomel karena kelakukan Ji Yeon, sesibuk apa dia sehingga tidak bisa datang untuk mempersiapkan pernikahannya sendiri. Shi Hoon membela calon istrinya itu, Ji Yeon tidak bisa membatalkan wawancara. Heeuu,,, ibu masih kesal, karena Ji Yeon harus begitu sibuk.

Karena tanggal pernikahannya sudah dekat, Shi Hoon dan Ji Yeon harus mengambil foto pre wedding Minggu ini, karena dibutuhkan setidaknya waktu sebulan untuk setiap frame nya agar siap. Bagian tersulitnya adalah mendapatkan studio. Tapi… karena pengantin pria nya adalah orang yang sangat terkenal, mereka mendapatkan reservasi di studio terbaik.

Ibu sangat senang mendengar kabar dari Wedding Planner itu, “Benarkah?” Ya.. Studio itu bahkan menganggap itu suatu kehormatan untuk mereka. Ibu bangga pada Shi Hoon karena dia adalah Fotografer dunia yang terkenal. Wedding planer pun memberikan profil studio nya pada Shi Hoon.

Shi Hoon mengudang ibu ke rumahnya. Ibu memberikan sebuah kotak pada Shi Hoon. Apa itu? Saat di buka, kotak itu berisi sepasang sepatu yang cocok dengan sebuah gaun pengantin. Tadinya ibu yang akan memberikannya pada Ji Yeon, tapi menurut ibu akan lebih baik jika Shi Hoon yang memberikannya. Itu adalah sepasang sepatu yang Ji yeon beli 6 tahun lalu untuk acara pernikahan mereka.

Ji Yeon membelinya sebulan sebelum pernikahan, dan mencobanya setiap malam dengan hati senang. Ibu bahkan sempat bertanya mana yang lebih Ji Yeon cintai, sepatunya ataukah pengantin pria nya.

“Shi Hoon” ibu memanggil calon menantunya dengan serius.

“Iya bu”

“Enam tahun… Kau tahu banyak yang berubah sejak saat itu kan? Kalian bisa kembali bertemu lagi seperti sekarang… Aku pikir itu adalah takdir yang ajaib”

Shi Hoon juga berpikir demikian. Ibu kembali berpsan agar mereka hidup dengan baik dan harus berbahagia. Shi Hoon mengiyakan harapan ibu.

Ji Yeon dan Shi Hoon melihat-lihat apartemen yang akan mereka tempati setelah menikah nanti. Bagaimana pendapat Ji Yeon? Sangat menyenangkan. Tempat itu akan menjadi tempat tinggal mereka selama satu tahu, selagi mereka membangun rumah mereka. Untuk sementara mereka tidak bisa memiliki anjing peliharaan, karena itu akan sangat sulit merawat mereka di sebuah apartemen.

Semantara Shi Hoon mengoceh, Ji Yeon malah tampak melamum, mempertimbangkang sesuatu. Kemudian dia memanggil Shi Hoon, “Sunbae. Pernikahan kita… Apa kau pikir ini tidak terlalu buru-buru? Kau dan aku… Kita baru saja memulai kembali berkencan”

Shi Hoon langsung menebak, “Apakah karena Yoon Dong Ha?” Ji Yeon diam saja. Shi Hoon mengerti jika Yoon Dong Ha menyukai Ji Yeon. Pastinya Ji Yeon jadi memikirkan di juga, apalagi mereka berdua bekerja bersama dan sempat menghabiskan waktu bersama dalam satu atap. Tentu saja wajar jika Ji Yeon memikirkan Yoon Dong Ha dan di atas semua itu, Shi Hoon telah kehilangan waktu kebersamaannya selama 6 tahun. Shi Hoon sangat mengerti itu.

Ji Yeon terpana, dia ingin mencoba mengungkapkan kebenaran tentang hatinya, tapi mengapa Shi Hoon berusaha mengerti dirinya?  “Jujur… Aku bingung” Shi Hoon menenangkan Ji Yeon, “Mulai sekarang, aku tidak akan membuatmu cemas. Ketika waktu berlalu semuanya akan baik-baik saja”

Dong Ha kaget melihat berita di Internet tentang Rumah sakit ‘H’ yang menolak pasien dan pasien tersebut meninggal dalam perjalanan ke RS lain. Dia tahu benar itu adalah RS Ayahnya, apakah karena alasan itu Ayahnya mencarinya beberapa hari lalu. Kira-kira apa yang harus di lakukan Dong Ha?


Eun Chae sedang berjalan menuju rumahnya, saat Soo Chul datang mengagetkannya, “Jung Eun Chae Mengapa kau begitu terlambat ?” Eun Chae kaget dan bertanya apa yang dilakukan Soo Chul di dekat rumahnya? Itu karena Eun Chae tidak datang sampai Soo Chul menutup tokoknya, jadi dia melihat apakah Eun Chae sudah pulang. Tapi ternyata lampu di rumah Eun Chae tidak menyala, jadi Soo Chul khawatir mengapa Eun Chae belum pulang?

Eun Chae merasa heran, Soo Chul kan bisa menelpon. Akh… tapi itu tidak keren, pertemuan secara kebetulan sebagai alasan, bukan kah itu fantasi dari setiap wanita? Eun Chae merasa heran dengan sikap dan penampilan Soo Chul,

“Apakah kau tertarik padaku?” Soo Chul langsung panik, “Apa?  Apa… bagaimana bisa seorang wanita mengarakan hal itu pada seorang pria?”

Eun Chae pergi meninggalkan Soo Chul, tentu saja Soo Chul langsung menghadangnya, “Mengapa kau pergi saat kau belum menjawab? Aku sedih”

Eun Chae tersenyum pada Soo Chul dan berkata, “Aku…  menanggap Oppa seperti Oppa kandungku. Aku merasa nyaman bersamamu dan kau bisa diandalkan” Soo Chul langsung mengo mendengarnya.

“Hati-hati di jalan yah” Eun Chae pun pergi meninggalkan Soo Chul yang masih termangu. 

 \
Kepala Soo Chul mengikuti kemana Eun Chae pergi dan bergunam, “Dia melemparkan pukulan tanpa peringatan, Aki pikir dia itu peri, ternyata dia seorang Siluman rubah”

Ji Yeon tiba di rumah dan melihat rumahnya begitu berantakan, Na Rae  menyapanya sambil sibuk makan dan membaca komik, “Kau gila… Yak! Kau sudah kehilangan akal yah?” Ji Yeon kesal dan melempar bungkusan yang di bawanya ke sofa. Itu adalah mangga pesanan Na Rae.

Na Rae langsung bersemangat untuk memakannya bahkan tanpa dikupas. Ji Yeon heran bukan kah Na Rae bertengkar dengan Min Goo karena morning sickness nya? Lalu apa ini? Nafsu makan Na Rae malah terlihat sangat besar. Itu juga menjadi misteri bagi Na Rae, mengapa setelah datang ke rumah Ji Yoen nafsu makannya kembali. Itu pasti karena tidak tercium bau tepung di rumah Ji Yeon.

Na Rae sedang menonton tv, saat Ji Yeon datang dan mendesakan diri duduk di sofa. Ji Yeon bertanya apakah Na Rae sudah membersihkan make up nya? Untuk apa dia bahkan tidak mencuci mukanya, karena dia hanya diam di rumah saja. Dasar Jorok!

Ji Yeon mengoleskan pembersih wajah ke muka Na Rae dan membuatnya protes. Ji Yeon menyuruh Na Rae mencuci wajahnya. Itukan tidak ada gunanya, karena dia hanya diam di rumah. Ji Yeon langsung nyolot, “Apakah ini rumahmu? Ini adalah rumahku!”

Na Rae akhirnya menurut, dia membersihkan wajahnya dan berjalan ke kamar mandi sambil mendengar ocehan Ji Yeon yang menyuruhnya untuk membersihkan wajah agar terlihat cantik dan tetap dicintai oleh Min Goo. Lalu… Ji Yeon menyuruhnya untuk mandi juga, karena Na Rae bau. Sing… Na Rae tak bisa membantah apapun lagi.

Soo Chul pulang dengan kesal. Dong Ha yang sedang melihat kasus di RS Ayahnya langsung menutup Laptopnya.

Dong Ha pamit mau pergi tidur, Soo Chul menahannya, “STOP” Dong Ha tidak jadi pergi. “Duduk” Dong Ha pun duduk kembali. Soo Chul kemudian bertanya pada Dong Ha, “Apakah kau… pernah merasa Noonim itu Noona kandungmu? Tidak pernah kan?”

Soo Chul tampak menggalau, Dong Ha bingung ada apa dengan sahabatnya itu. “Adik dan saudara kandung  berarti keluargamu. Kau tidak boleh memiliki perasaan lebih pada mereka”

Dong Ha mencoba mengetes kesabarannya dengan mengacungkan jarinya dan bertanya, “Ini berapa? Soo Chul tidak menjawab, Dong Ha bertanya lagi, “Berapa?” Soo Chul tidak mau menjawab, terserah sajalan. Soo Chul mengulingkan badannya ke sofa, lalu bergunam, “Aku menolak menjadi saudara” Soo Chul benar-benar frustasi karena Eun Chae hanya menganggapnya Oppa kandung. 

Dong Ha bingung, apakah Soo Chul salah minum obat?

Ji Yeon dan Na Rae bersiap untuk tidur. Ji Yeon bertanya bagaimana dengan Min Goo? Apakah dia menelpon? Na Rae berkata dengan sedih, pasti Min Goo lebih senang tanpa dirinya. Apakah Na Rae tidak khawatir pada tokonya? Untuk apa khawatir, Min Goo sudah mempekerjakan seorang pekerja paruh waktu. Akhir-akhir ini Dong Ha membantunya.

Na Rae tiba-tiba berkata, “Kau harus memikirkan lagi untuk menikah. Semua pria sama” Ji Yeon mengabaikannya dan berkata bahwa hari ini dia dan Shi Hoon menlihat apartemen yang akan mereka tempati nanti. Lalu… Apakah Ji Yeon berakhir dengan Dong Ha?

Ji Yeon juga bingung, apa yang harus dia lakukan pada Dong Ha? Ji Yeon bahkan tidak bisa mengakui perasaannya pada Dong Ha. Mengapa? Karena Dong Ha bilang, dia akan melupakan Ji Yeon. Karena dia masih muda. Dia akan bekerja keras. Dia akan bertemu banyak wanita. Na Rae jadi gemas, itu karena Ji Yeon tidak mengatakan perasaannya pada Dong Ha.

Ji Yoen tidak bisa hanya memikirkan dirinya sendiri. Selama ini dia selalu menyakiti Dong Ha. “Aku seharusnya mendukungnya untuk memulai hidup baru. Aku tidak bisa menghentikannya di tengah jalan lagi”

Lalu bagaimana perasaan Ji Yeon terhadap Shi Hoon? “Dia orang yang baik. Aku bersiap untuk menikahi orang yang sama dua kali. Bukan kah itu yang terbaik yang bisa kulakukan di akhir usia 30 tahun-an ku?”

“ Aku kira, kau dan Shi Hoon sunbae memiliki takdir yang luar biasa”

Sebenarnya, Ji Yeon juga bingung dengan Yoon Dong Ha. Shi Hoon sudah tahu, dia mengerti. Na Rae kaget mendengarnya, apakah itu benar? Begitulah, dan Ji Yeon merasa hatinya sakit saat mendengar Shi Hoon mengatakan hal itu.

“Apakah kau juga berpikir bahwa aku akan baik-baik saja seiring waktu berlalu?” Ji Yeon bertanya dengan  bingung. Na Rae hanya berkata, “Kau dan Shi Hoon Sunbae dan juga Dong Ha-ssi, aku merasa kasihan pada kalian bertiga”

Tak terdengar lagi suara Na Rae, sudah berganti dengan dengkuran kerasnya. Ji Yeon menatap ke sebelah, Na Rae sudah tidur dengan nyenyak.

***

Arggghhh Dong Ha, mengapa langsung menyela sih bilang akan segera melupakan Ji Yoen, jadinya Ji Yeonnya mundur lagi deh, heeeuuuu...

Shi Hoon udah tahu Ji Yeon mulai tidak fokus pada dirinya pun tetap maksain diri yah? Heeuuu sebel~~~

Kasian bang Soo Chul patah hati, wkwkwkw.... tapi lucu nian bang, cara patah hatimu, Dong Ha aja sampe bengong liat kelakuan Soo Chul ini, hehe

RSnya Ayah Dong Ha nampaknya akan jadi kasus yang diselidiki Ji Yeon di trouble maker nih... seberapa parah masalahnya??

*written by irfa at cakrawala-senja-1314.blogspot.com*

14 komentar:

  1. Yay pertama..
    Gomawo irfa.. makin seru nih.
    Dong ha keren juga, paham perasaan ibu hamil. Eia, dia kan mahasiswa kedokteran.
    Menurut Ita.. kalo ga ada cerita ttg sesuatu hal yg membuat ji yeon jadi pahlawan buat keluarga dong ha, mending ji yeon tetep jadian sama shi hoon. Coz dah sama2 dewasa, emang bener sih 6 tahun merubah banyak hal tp shi hoon nya jg dah ngerti. Kalo ji yeon tetep Sm shi hoon, maka dong ha akan jd kenangan yg menyenangkan.
    Bukan Ita, penggemar shi hoon, tp liat aj pengalaman artis di Indonesia ada kan yg beda umurnya kaya DH n JY, akhirnya putus juga, krn terlalu banyak perbedaan.
    Dan kasihan JY klo dpt tentangan dr keluarga DH. JY dah ga muda lagi, klo dia nunggu ampe dpt restu ortu DH bisa kelewat masa aman hamilnya.
    Klo prediksi irfa gmn? Kira2 cara apa nti yg buat JY diterima di keluarga DH?

    Ita

    BalasHapus
  2. Ita tau it's just a drama. Cm lagi kecewa aj kok kayanya belakangan ini drama2nya agak menggampangkan solusinya gitu. #edisicurcol#
    Tadinya kan drama korea, spt yg Mbak muzi bilang learning about life from dramas (mian klo typo Mbak), tp klo solusi dramanya menggampangkan kan jd ga bisa diambil pelajarannya ya..

    BalasHapus
  3. masih ada pelajarannya koq.. kita bisa contoh sikap dong ha yg akhrnya move on dan tdk brlarut2 dlm ksdhan. cara bagaimana menghargai keputusan dan perasaan org lain. dan msh bnyak lg.. :)

    BalasHapus
  4. G comen dulu..cma mau tnya part2 nya kpn ya mbk irfa..
    pingin tahu klanjutnya..

    BalasHapus
  5. Mbak q nanti part slnjutx,,,gomawo
    Makin penasaran....

    BalasHapus
  6. thanks mba ..selalu ditunggu kelanjutannya :)

    BalasHapus
  7. kalo wanita milih nikah dan gak punya problem ekonomi
    shi hoon tipe pria yang aman
    dan paling gak wanita yang memang bisa monopose cari pria ya

    kaya shi hoon
    itu kalo itung2an
    kalo gak sensasi cinta dg dong ha
    bisa jadi pilihan menggelitik
    tp namanya juga drama hal2 yg ngayal2
    dikemas dg cantik
    padahal kenyataan tidak seperti drama
    dasar qnya yg byak mikir
    apapun itu buat yg nulis tx yaaa........

    BalasHapus
  8. Di kita yg muslim sih beda umur mah bkn hal baru,chiee...nabi sama khidijah rentang umurnya pas bgt ji yeon -dong ha,tp gak ada perceraian tuh,maut yg memisahkanke2 nya, tp itu nabi loh, mereka?? ? Mollaaaa... Thanx sinopnya mbak irfa

    BalasHapus
  9. ba kapn mau posting 12 part 2 ?
    balas

    BalasHapus
  10. Cm mau komen kalo rumah ji yeon lbh keren drpd apartemen barunya.xixi.. #bedafokus

    BalasHapus
  11. Meski msh muda, Dong Ha khan orgx Dewasa.. bahkan dia kelihatan bs lebih ngertiin Ji Yeon ketimbang SH.
    Meski materi itu penting, tapi Yg paling penting dlm hubungan itu adl rasa nyaman.sejak sm SH, JY jd jrg ketawa lho.. dia kyk jd bkn dirinya lg.. trus kl sama Dong Ha,JY jg gak bakal kelaparan kok.. dia khan mahasiswa kedokteran n bisa kerja apa sj hehehe..
    Kl soal pelajaran sbnrnya banyak di drama ini, tp semua tergantung qt liatnya sih..
    Irfa n mb Mumu tengkyuu..

    BalasHapus
  12. Mksh mba ditunggu part selanjtnya^__^

    BalasHapus
  13. kasihan sih sama dong ha, tapi ga setuju Ji Yeon sama dong ha. biar Ji Yeon Unni sama Shi Hoon oppa. dong ha buat aku hehehe

    BalasHapus
  14. Shi hoon kan jiwa nya suka berpetualang luar negeri cari foto ya... gk klop sama ji yeon yg pgn punya pasangan yg gk ninggalin dia kmn"

    BalasHapus

Terimakasih sudah berkomentar^^ komentar kalian akan selalu menambah semangat menulisku^^