Minggu, 18 Mei 2014

[Sinopsis] Witch's Love Episode 8 part 1


Hong Chae Hee sedang memeriksa ruangan pameran karya-karya Shi Hoon. Dia melihat sebuah foto gambar yang akan di pajang di spot utama pameran itu. Chae Hee memeriksa pamfletnya dan tidak menemukan foto apa yang akan dipajang disana.

Chae Hee bertanya Foto apa itu? Pegawai mengatakan itu adalah karya Philip Noh, dia yang menyuruh mereka untuk membawanya kesana. Chae Hee bingung,

“Siapa yang menyuruhnya?” Chae Hee tampak kesal karena dia tidak tahu apa-apa.


“Aku” Shi Hoon datang dan berkata dialah yang meminta Foto itu untuk dipasang terpisah. Chae Hee tidak mengerti karena foto itu tidak ada di pamflet. Shi Hoon tadinya ragu apakah dia harus memasangnya atau tidak jadi dia tidak memberitahu Chae Hee.

Setelah Foto itu terpasang dengan benar, pegawai pun membuka kain putih yang dijadikan penutup Foto tersebut. Chae Hee kaget melihatnya. Gambar yang terpajang disana adalah foto-foto karya Shi Hoon dengan latar belakang wajah Ji Yeon.

“Ini dia kan?”

Chae Hee bertanya, kenapa dia? Shi Hoon merasa ini adalah kesempatan terakhirnya. Setelah selesai pameran, Shi Hoon tidak akan memiliki kesempatan untuk mengaku pada Ji Yeon. Chae Hee semakin bingung. Shi Hoon mau pergi setelah pameran? Ke Amerika?

Kemanapun itu, Shi Hoon memang harus pergi, karena sudah tidak ada gunanya lagi dia ada di Korea. Dan Ji Yeon sepertinya benar-benar gila. Shi Hoon memberinya undangan, tapi dia malah merobeknya. Walau Ji Yeon tidak datang ke pameran, Shi Hoon yakin Ji Yeon akan membaca Koran tentang pameran ini. Chae Hee tak bisa berkata apa-apa lagi, apalagi mereka diberitahu bahwa wartawan sudah datang.

Shi Hoon muncul di hadapan wartawan dan menjawab berbagai pertanyaan mereka. Sudah 6 tahun sejak Shi Hoon tidak kembali ke Korea, biasanya  Karyanya diambil dari medan perang atau pedalaman, tapi ternyata tema nya cukup Romantis.

Saat acara Konferensi Pers berlangsung Chae Hee melihat Ji Yeon ada diantara para wartawan bersama Dong Ha, dia panik dan membisikan sesuatu pada pegawainya.

Chae Hee kesal karena pegawai galeri tidak menuruti perintahnya, “Apa kau tidak mendengarkanku?” Pegawai itu berkata dia tidak bisa menurunkan foto itu tanpa ijin Philip Noh. Chae Hee semakin kesal, “Aku Direktur di sini. Aku memberikan izin nya!” Pegawai itu berbisik bahwa mereka sedang ada tamu dan akan menurunkannya setelah pemeran selesai nanti.

Chae Hee tidak sabar dan membentak pegawai itu, “Aku bilang turunkan sekarang!” Pertengkaran mereka mengundang perhatian wartawan dan Foto Ji Yeon yang ada dibelakang mereka lebih menarik perhatian wartawan.

Ji Yeon yang ingin bertanya pada Shi Hoon tentang alasannya meninggalkan Ji Yeon 6 tahun lalu masuk ke dalam ruangan pameran dan para wartawan yang sedang menatap fotonya langsung tertarik padanya, mereka memberikan jalan pada Ji Yeon untuk melihat foto dirinya yang terpampang di dinding. Ji Yeon merasa kaget melihatnya.

Ji Yeon tidak mengerti mengapa fotonya terpampang disana, dia merasa tak nyaman saat para wartawan memandanginya.

Shi Hoon datang dan memanggilnya, “Ji Yeon-na… mari kita... mulai dari awal lagi” Ji Yeon tercengang mendengarnya, tidak tahu harus bereaksi bagaimana. 

Tepat saat Shi Hoon mengatakan itu Dong Ha pun tiba untuk menyusul Ji Yeon. Setelah pengakuan Shi Hoon, para wartawan sibuk mengambil foto mereka berdua. 

Ji Yeon merasa tidak nyaman. Dong Ha berniat untuk membawa Ji Yeon pergi dari sana, tapi Shi Hoon mendahuluinya. Dia lebih dulu menarik Ji Yeon dan membawanya pergi hadapan wartawan yang penasaran.

Dong Ha berniat mengejar mereka namun Chae Hee mencegahnya, dia ingin berbicara dengan Dong Ha.
 
Wartawan  mengejar Ji Yeon dan Shi Hoon yang pergi ke gudang dan bersembunyi untuk menghidari wartawan yang kelimpungan mencari mereka berdua.

Chae Haa berang terhadap Dong Ha, “Apa kau tidak berpikir?” Dong Ha bingung apa maksud wanita itu.

“Kau bilang kau pacar Ban Ji Yeon. Tapi apa yang kau lakukan disini? Kau seharusnya mencegah dia datang ke sini”

Dong Ha semakin tak mengerti apa sebenarnya yang diinginkan Chae Hee, kenapa dia bersikap se ekstrim itu hanya karena kedatangan Ji Yeon ke pameran itu.

Ji Yeon dan Shi Hoon bersembunyi di bawah tangga di gudang. Mereka berhasil menghindari wartawan, saat Ji Yeon hendak bertanya apa yang sedang Shi Hoon lakukan? Shi Hoon membekap mulut Ji Yeon dengan tangannya hingga wajah mereka semakin berdekatan.

Setelah wartawan pergi, Shi Hoon melepaskan tangannya dan menatap wajah Ji Yeon yang menjadi canggung karena kedekatan mereka. Ji Yeon segera menghindari tatapan Shi Hoon. Setelah memastikan tak ada lagi wartawan yang mengejar mereka, keduanya keluar dari sana.

Dong Ha kaget mendengar apa yang dikatakan Chae Hee, “Dia benar benar konyol. Dia berangkat minggu depan?” Dong Ha memastikan informasi itu.

Chae Hee membenarkan dengan tegas, Jadi sebaiknya Dong Ha membawa Ban Ji Yeon pergi dari tempat itu dan jangan pernah muncul lagi di depan Noh Shi Hoon. Dong Ha tidak mengerti, orang yang melakukan pengakuan di depan kamera bukan Ban Ji Yeon, melainkan Noh Shi Hoon. Mengapa dia besikap seperti itu padahal dia akan pergi minggu depan?

“Bukankah itu jauh lebih baik untukmu, Yoon Dong Ha?”

Apa maksudnya itu? Chae Hee bertanya, apakah Dong Ha pikir Ji Yeon dan Shi Hoon serasi? Philip Noh adalah fotografer terkenal dunia.  Di Amerika dan Eropa, banyak universitas disana mau menjadikannya dosen. Bahkan setelah 6 tahun berlalu, mereka masih menginginkannya. Ban Ji Yeon hanya penghalang demi masa depan Noh Shi Hoon.

Dong Ha bertanya dengan telak, “Itu demi masa depan Noh Shi Hoon atau dirimu?” Chae Hee gelagapan, namun dia langsung menyanggah “Tentu untuk Tuan Noh, Itulah sebabnya dia tidak datang ke pernikahannnya.

Dong Ha jadi curiga, “Apa itu yang dikatakan Noh Shi Hoon?” Lalu mengapa pria itu masih memiliki cincin yang Ban Ji Yeon kembalikan. Chae Hee semakin terlihat cemas dan panik. Dia meremas amplop yang di ada ditangannya, Dong Ha jadi curiga.

Apa yang sebenarnya sedang dilakukan Chae Hee? Dong Ha merebut amplop yang mati-matian dipertahankan Chae Hee, hingga isi amplop itu tercecer ke bawah. Isinya adalah cincin yang disimpan Shi Hoon dan sebuah foto.

Dong Ha mengambil cincin itu dan melihat foto yang terjatuh. Foto peralatan operasi dan di foto itu tertulis Somalia, tertanggal 6 tahun yang lalu. Apa maksud dari foto itu? Chae Hee gelagapan tidak ingin menjawab pertanyaan itu.

Ji Yeon tidak mengerti dengan sikap Shi Hoon, mengapa dia melakukan itu? Bukan kah Shi Hoon sudah mengatakan dengan jelas. Dia ingin memulai kembali dengan Ji Yeon. Hhhh,,, apakah Shi Hoon pikir Ji Yeon akan tersentuh karena hal itu? Alasan Ji Yeon datang karena dia ingin melihat mimpi Shi Hoon yang lebih penting dari Ji Yeon dan juga untuk bertanya tentang alasan mengapa Shin Hoon meninggalkannya 6 tahun lalu. Ji Yeon sangat penasaran dengan hal itu.

“Selama 6 tahun, Aku selalu memikirkan hal itu. ‘Kenapa dia meninggalkan aku? Apa yang aku lakukan salah?’  Sunbae kau bahkan tidak memberi aku kesempatan. Jika aku memang salah, aku akan berubah” Ji Yeon melampiaskan unek-unek yang selama 6 tahun ini dia pendam di dalam hati.

Ji Yeon sama sekali tidak salah, dia tidak perlu berubah, “Kau benar-benar... sempurna bagiku” Lalu mengapa Shi Hoon meninggalkannya? Shi Hoon tampak bingung bagaimana menjelaskan keadaannya. Ji Yeon penasaran, apakah Shi Hoon bertemu wanita lain di Eropa? Atau kah… Shi Hoon menyukai asistennya itu?

Shi Hoon jadi tidak enak telah membuat Ji Yeon berpikir yang tidak-tidak. Bagaimanapun dia harus mengatakan yang sebenarnya, “Aku tidak pergi ke Eropa, Ji Yeon-na”

Dong Ha lagi-lagi kaget mendengar apa yang diceritakan Chae Hee padanya. “Jadi dia berbohong. Bagaimana mungkin seorang pria yang berada dimeja operasi bisa mengejar mimpinya?”

Setelah dipikir lebih lanjut, Dong Ha tahu Chae Hee mengambil peran dalam memisahkan Ji Yeon dan Shi Hoon. Apakah Chae Hee tahu apa yang telah dia lakukan pada mereka berdua? Chae Hee tampak tidak merasa bersalah, menurutnya apa yang dilakukannya sudah benar, toh mereka juga belum menikah.

Noh Shi Hoon… Chae Hee lah yang membuatnya menjadi Fotografer Philip Noh yang terkenal di dunia. “Orang yang dia butuhkan sekarang bukanlah wanita uti, tapi Aku!” Cha Hee mencari pembenaran.

Dong Ha bertanya apa Chae Hee tidak lihat Shi Hoon menderita karena apa yang dilakukan Chae Hee itu? Chae Hee tidak peduli, menurut Chae Hee tidak ada orang lain yang peduli pada Noh Shi Hoon lebih dari dirinya?

Dong Ha kesal, “Kau peduli padannya? Kau sudah membuatnya terluka!”

Chae Hee tidak mengerti pada Dong Ha, bukan kah mereka berada dalam situasi yang sama? Jika Ban Ji Yeon dan Noh Shi Hoon berbaikan lagi, Dong Ha tidak akan mendapatkan Ji Yeon dan Chae Hee akan kehilangan orang yang sudah membuatnya mengorbankan masa depannya.

Dengan tegas Dong Ha berkata pada Chae Hee, “Aku berbeda denganmu”

Dong Ha kemudian pergi meninggalkan Chae Hee sambil bergunam, “Dasar beruang kutub bodoh. Dia tidak tahu dia ditipu oleh asistennya”

Ji Yeon tidak mengerti mengapa Shi Hoon berbohong, apakah Shi Hoon berpikir Ji Yeon akan mengejarnya jika dia pergi ke Afrika, itulah mengapa dia berbohong tentang Eropa? Lalu setelah melihat ana-anak yang kehilangan orang tua mereka di medan perang Shi Hoon akhirnya memikirkan orang yang dia tinggalkan?

Shi Hoon menyangkal tuduhan Ji Yeon, Foto itu dari hatinya yang paling tulus. “Setiap kali aku hampir mati, kaulah yang memberiku kekuatan”

Ji Yeon tetap tidak terima, meskipun Shi Hoon pergi ke ujung dunia, melakukan pekerjaan terbaik untuk dunia, dan menjadi orang paling religius. Tapi 6 tahun ini, sangat menyakitkan dan sulit bagi Ji Yeon.

“Aku.. tidak pernah bisa memaafkanmu, Sunbae. Jadi, kita tidak akan memulai dari awal lagi”

Dong Ha datang dan berkata, “Jadi kau tidak perlu cincin ini lagi” Ji Yeon dan Shi Hoon melihat kea rah Dong Ha yang kemudian berdiri diantara mereka.

“Ban Ji Yeon bilang dia tidak menyukaimu. Benarkan? Jadi kita akan buang ini” Dong Ha menunjukkan sepasang cincin pertunangan mereka yang selama 6 tahun ini disimpan Shi Hoon. Dong Ha membuang cincin itu dan Shi Hoon menjadi kesal melihat apa yang dilakukan Dong Ha.

Ji Yeon kaget melihat cincin itu, dia tidak pernah menyangka jika Shi Hoon masih menyimpannya, untuk apa?

Dong Ha bertanya pada Shi Hoon, Apakah Shi Hoon tahu kenapa Ji Yeon mengembalikan cincin itu? Alasannya adalah karena Shi Hoon berkata jika dia menyesal melamar nya. Ban Ji Yeon akan menjadi penghalang untuk impian Noh Shi Hoon.

Shi Hoon bingung mendengar apa yang dikatakan Dong Ha, “Apa maksudmu?”

“Sunbae itu yang kau katakan, alasan kenapa kau tidak kembali” Ji Yeon membenarkan perkataan Dong Ha.

Shi Hoon tidak mengerti, Dong Ha kemudian memberi klu, “Tanyakan saja pada asistenmu”

Chae Hee bersembunyi di balik tembok mendengarkan percakapan mereka bertiga. Dia tidak berani menunjukkan dirinya di depan Shi Hoon karena kebohongannya terbongkar.

“Chae Hee? kau percaya kata-katanya?” Shi Hoon malah berkata seolah tak percaya bahwa Ji Yeon percaya begitu saja percaya pada kata-kata Chae Hee.

Setelah Shi Hoon menghilang, Chae Hee lah satu-satunya orang yang memberi kabar tentangnya. Bagaimana mungkin Ji Yeon tidak percaya padanya?

Dong Ha akhirnya membuka kebenarannya, “Dia berada di rumah sakit setelah ditembak di kakinya 6 tahun yang lalu. Itulah sebabnya dia tidak bisa datang ke pernikahan”

Ji Yeon kaget mendengar apa yang dikatakan Dong Ha. Apakah itu benar? Shi Hoon terluka sehingga dia tidak bisa datang ke pernikahan mereka 6 tahun lalu?

Dong Ha bertanya pada Shi Hoon, mengapa dia masih minum obat pereda rasa sakit? Dong Ha melihat gambar-gambar dari ruang operasi, apakah Shi Hoon di operasi lagi?

Shi Hoon tidak mau menjawab dan berjalan menuju kolam. Dong Ha menantang, Jika Shi Hoon masuk ke dalam kolam untuk mengambil cincin itu, mungkin dia tidak akan bisa berjalan lagi.

Tanpa mempedulikan peringatan Dong Ha, Shi Hoon masuk ke dalam kolam untuk mengambil cincin itu. Ji Yeon berusaha mencegah Shi Hoon hingga dia masuk ke dalam kolam juga. 

Melihat sepasangan mantan kekasih itu berada di dalam kolam karena ulahnya, Dong Ha pun masuk ke kolam dan mengambilkan cincin nya juga menyelamatkan Shi Hoon.

Ji Yeon memapah Shi Hoon masuk ke dalam apartemennya. Seharusnya Shi Hoon tinggal lebih lama di RS mengapa dia sangat keras kepala? Shi Hoon duduk di sofa setelah terpincang-pincang karena luka di kakinya terkena air.

“Dokter bilang aku akan baik-baik saja hanya dengan obat dan istirahat. Jangan khawatir” Shi Hoon menenangkan Ji Yeon yang tampak sangat khawatir.

Ji Yeon bertanya apakah Shi Hoon baik-baik saja? Bagaimana dengan kakinya? Dengan santai Shi Hoon menjawab dia baik-baik saja, lagi pula dia kan tidak perlu memakai rok mini jadi tidak masalah dengan luka operasi di kakinya.

Ji Yeon mendengus, “Apa kau pikir itu lelucon?” Ji Yeon bertanya bagaimana ceritanya Shi Hoon bisa tertembak? Bagaimana jika dia benar-benar mati?

Dong Ha menggalau, dia menanti Ji Yeon di luar gedung apartemen mereka. Namun tak ada tanda-tanda kedatangan Ji  Yeon. 

Ji Yeon berada di apartemen Shi Hoon, dia menatap Shi Hoon yang tertidur di sofa, dia tidak tega meninggalkan pria itu sendirian.

Dong Ha mencoba mengirim sms, “Apakah kau baik-baik saja? Haruskah aku menjemputmu?” Namun Dong ha tidak jadi mengirimkan sms itu. Dia ingin emmpercayai keputusan Ji Yeon.

Dong Ha teringat pada kata-kata Chae Hee, jika Ji Yeon dan Shi Hoon berbaikan lagi, maka Dong Ha tidak bisa mendapatkan Ji  Yeon, apa mungkin mereka berbaikan lagi? Dong Ha mendesis, “Huh! Siapa bilang?”

Paginya, Ji Yeon meminta Shi Hoon menjelaskan apa yang terjadi. Shi Hoon pun mulai bercerita.

“Aku pergi ke Somalia sesuai permintaan dari profesorku. Aku harus menyelesaikan pemotretan dan pergi besok harinya untuk pernikahan kita. Mereka bilang perang sudah selesai, tapi tiba-tiba... Kedutaan menyuruhku untuk tetap tinggal. Namun pengantin pria harus hadir di pesta pernikahan”

Ji Yeon tercengang mendengar cerita Shi Hoon dan semakin kaget mendengar lanjutnya,

“Setelah bangun dari operasiku, Sudah lewat tanggal 15 Maret. Dan kemudian aku kehilangan kesadaranku lagi. Karena infeksi, aku koma selama dua bulan. Ketika aku bangun, cincinmu sudah ada di sana”

Soo Chul terbangun di pagi hari, mengangkat kaki kiri dan kanannya sambil bernyanyi-nyanyi tidak jelas. Tanpa melihat apapun Soo Chul duduk di sofa dan menimpa Dong Ha yang berteriak kesakitan. Soo Chul kaget, mengapa Dong Ha tidak tidur di kamarnya? Apakah Dong Ha menonton blue film sepanjang malam? Isshh,, Dong Ha tidak seperti Soo Chul.

“Noonim tidak pulang tadi malam, kamarnya juga kosong pagi ini. Bukannya Noonim pindahnya lusa? Apakah dia sudah pindah?” Dong Ha langsung kepikiran sesuatu dan segera bergegas keluar menuju apartemen Ji Yeon.

Dong Ha memanggil-manggil Ji Yeon, “Ketua! Ketua!” Tapi tidak ada jawaban. Ji Yeon ternyata tidak kembali ke apartemennya juga.

Ji Yeon duduk di luar gedung apartemen sambil mengingat apa yang dikatakan dokter tentang kondisi Shi Hoon.

Operasi temabakan pistol, koma akibat infeksi, bahkan operasi elektif. Shi Hoon terlalu berlebihan menggunakan kakinya, dia bisa saja terkena hematoma atau disosiatif. Untuk saat ini Shi Hoon, dia tida boleh bekerja terlalu berat.

Ji Yeon tiba di atas disambut Dong Ha yang langsung bertanya, “Kau keluar semalaman dan tidak menelpon” Dong Ha sangat khawatir pada Ji Yeon. Dengan tenang Ji Yeon berkata, “Sunbae benar-benar sakit” Dong Ha jadi merasa bersalah, apakah karena dia masuk ke dalam air? Itu bukan salah Dong Ha. Ji yeon berkata dia mau mandi dan bersiap untuk bekerja.

Soo Chul sedang memuji dirinya sendiri saat Ji Yeon datang. Soo Chul menyapanya, tapi Ji Yeon mengabaikannya, yay.. dia hanya bisa mengangakan mulutnya mendapatkan sikap cuek Ji Yeon, Dong Ha pun datang dan lagi-lagi Soo Chul pun di abaikan oleh Dong Ha, yay.. mak jleb banget. Soo Chul bergunam, “Ah, yang benar saja. Sulit hidup dengan dua orang yang sedang ada ‘sesuatu’.”

Kantor Trouble maker menjadi rusuh saat mereka membaca berita tentang Pengakuan cinta romantic dari Philip Noh. Mereka tidak percaya dengan foto karya Philip Noh, “Apa ini benar-benar Ban Ji Yeon?” Ketua tim Byun dan Rin JI yang paling tidak bisa mempercayai hal itu. Tapi wajah di foto itu sangat mirip dengan Ban Ji Yeon. Sepertinya itu memang dia.

Saat Dong Ha datang, Young Shik langsung laporan jika Ji Yeon sunbae nya masuk Koran. Young Shik sudah curiga sejak pertama kali mereka melakukan wawancara. Dia tidak pernah menyangka jika dua orang yang paling dia hormati ternyata adalah pasangan. Dong Ha hanya menatap artikel itu, dia tidak tahu harus mengatakan apa.

Ketua Byun merasa ini tidak masuk akal, ini pasti hanya  konpirasi. Rin Ji juga tidak percaya, “Apa masuk akal kalau dia wanita 'Yang Tercinta' itu?” Tentu saja tidak! Bagaimana bisa orang seperti mirip penyihir? Apakah mereka tidak membaca artikelnya? Mereka berkencan lebih dari 10 tahun. Rin Ji merasa itu tidak adil, “Apa mata semua laki-laki kacau?”

Ji Yeon datang, mereka semua langsung kasak kusuk. Young Shik ingin mengkonfirmasi kebenaran artikel itu, apakah itu benar-benar Ji Yeon? Belum sempat Young Shik mengatakan apapun, CEO Kwon sudah memanggil Ji Yeon ke ruangannya.

CEO Kwon merasa takjub pada Ji Yeon, “Memang benar, Ketua Ban memang hartanya Trouble Maker ini. Bagaimana mungkin masa lalu kalian begitu romantis” Di saat kritis seperti ini perusahaan akan mendapat keuntungan jika mereka menulis berita tentang Ji Yeon.

Ji Yeon tidak suka itu dan menegur atasannya, “Direktur!” CEO Kwon mengerti, tapi dia tetap meracau. Karena mereka sudah ketinggalan berita, untuk mengalahkan Koran lain mereka harus membuat artikel khusus ‘Phillip Noh dan Gadis Kekasihnya’

Ji Yeon membenci judul itu. CEO Kwon mengerti, sedikit aneh jika Ji Yeon harus menulis berita tentang diri sendiri. Apakah dia harus meminta Ketua Byun untuk membuatnya? Ji Yeon semakin membenci hal itu.

CEO Kwon masih bersikeras, wajah Ji Yeon akan di kaburkan dan namanya akan diinisialkan. Kemudian mereka bisa menempatkan kotak hitam di matanya.

Mendengar ide gila CEO Kwon, Ji Yeon semakin kesal, “Direktur!”

Ibu Ji Yeon sedang berada berada di tempat senamnya. Ketika teman-temannya sibuk makan, Ibu Ji Yeon memilih menonton TV dia bahkan sama sekali tidak tergoda saat teman-temannya mengajak makan.

Apa yang sedang di tonton ibu? Dia menonton acara tentang seorang wanita yang melakukan operasi plastik dan berubah menjadi sangat cantik. Teman-temannya ikut bergabung menonton bersamanya.

Meskipun perempuan itu menjadi cantik, tapi operasinya pasti sangat sakit. Ibu berkomentar seharusnya dia menerima dirinya apa adanya. Teman Ibu berkata, jaman sekarang ini mana ada orang yang bisa menerima dirinya apa adanya. Jika mereka ingin terlihat 10 tahun lebih muda, dia mau dioperasi dan punya hidup yang baru. Teman-teman ibu jadi berlomba-lomba ingin di operasi karena ingin terlihat 10 tahun lebih muda.

Ibu Ji Yeon pun akhirnya memutuskan untuk pergi ke klinik Operasi Plastik. Melihat para wanita yang sudah melakukan operasi plastik berbalut perban di wajahnya Ibu sebenarnya agak gemetaran, namun akhirnya namanya di panggil juga.

Ibu berkonsultasi dengan dokter  bedah plastik,  bahwa dia sedang diet keras beberapa hari ini sehingga wajahnya mengendur, apakah dia bisa mengencangkan kembali mukanya? Tentu saja bisa, bahkan mereka bisa memperbaiki dagunya dengan botox, menutupi garis senyumnya dengan filler dan memasukan implant pada pipinya dengan lifting.

Ibu berbinar-binar mendengarnya, apakah berarti dia akan terlihat 5 tahun lebih muda? Akhir-akhir ini dia sedang mencoba mendapatkan hati seorang pria. Jika Ibu bisa mengurus diri dengan baik, dia bahkan bisa terlihat 10 tahun lebih muda? Ibu sudah merasa kegirangan mendengarnya, namun tiba-tiba dia merasa sedikit pusing karena datang kesana dengan perut kosong.

Saat Dokter mengatakan bahwa dia akan memeriksa tekanan darahnya terlebih dahulu, Ibu tiba-tiba pingsan.

Sebuah telepon masuk ke kantor Trouble Maker mencari Ji Yeon. Young Shik yang mengangkatnya mendapatkan isyarat dari Ji Yeon agar mengatakan bahwa Ji Yeon tidak di tempat. Terpaksa Young Shik  pun berbohong.

Ji Yeon bersiap untuk pergi dan berkata agar tidak ada yang mencarinya dan dia juga akan mematikan teleponnya.

Kemana kah Ji Yeon pergi? Dia pergi ke toko kue ikan milik Na Rae. Ji Yeon dan Na Rae duduk bersama teringat pada masalu saat mereka duduk di kedai kopi sepanjang hari untuk menulis satu baris puisi.

Na Rae bertanya, jadi apa yang akan Ji Yeon lakukan? Tentang apa? Tentu saja tentang Shi Hoon yang kembali setelah 6 tahun. Entahlah, Ji Yeon bingung, dia tidak tahu harus melakukan apa.  Meski sudah tahu alasa Shi Hoon meninggalkannya dia tetap tidak mengerti mengapa Shi Hoon tidak menelponnnya selama 6 tahun ini sehingga dia harus memiliki waktu yang sulit.

“Kenapa Dong Ha menceritakan semuanya?” Na Rae bertanya seolah pada dirinya sendiri. Tentang asisten licik yang merusak hubungan Ji Yeon dan Shi Hoon. Apakah perasaan Dong Ha tidak sakit karena hal itu? Ji Yeon bingung harus menjawab apa, karena dia pun tidak mengerti.

Min Goo datang membawakan pesanan Ji Yeon yang tidak ada di daftar menu toko mereka, sepertinya Min Goo harus membelinya di tempat lain. Min Go memberikannya sambil cemberut. Na Rae berterimakasih pada suaminya. Ji Yeon pun menyusul mengucapkan terimakasih membuat Min Go sedikit kaget mendengar ucapan terimakasih Ji Yeon.

Dong Ha menerima telepon yang mencari Ji Yeon, dia kaget mendapat kabar yang disampaikan si penelpon apalagi Ji Yeon sedang tidak ada di kantor.

Telepon tadi mengabarkan tentang Ibu yang masuk RS. Dong Ha segera menjenguknya membawakannya buah-buahan dan makanan bergizi untuk memulihkan malnutrisi yang sedang dialami ibu. Dong Ha bahkan menyuapi ibu, walaupun ibu mengatakan dia bisa makan sendiri.

Pasien di sebelah ibu memuji Dong Ha, “Anakmu sangat baik” Ibu berkata Dong Ha bukan anaknya, tapi dia dengan putrinya… Mereka pun menyimpulkan Dong a adalah menantunya. Dong Ha hanya tersenyum  mendengar pembicaraan pasien itu.

“Oh, kau pasti senang. Dia sangat tinggi, dan wajahnya tampan. Aku harap aku juga punya menantu seperti dia”

Dong Ha kemudian mengambilkan buah dan memberikannya pada pasien dan penjaganya nya. Buah itu banyak mengandung Vitamin C, jadi sangat baik untuk wanita.

Ibu menatap Dong Ha, Kepribadiannya baik dan orangnya tampan, Tapi… ada satu hal… pekerjaannya  hanya asisten.

Dong Ha meminta Ibu untuk makan lagi, kemudian ada seorang dokter yang mengenali Dong Ha.

“Dong Ha, Hei! Kenapa kau ada disini? Apakah Direktur tahu kau disini?” Dong Ha terlihat panik melihat kedatangan dokter yang dia panggil Sunbae itu. Dong Ha segera mendekati Dokter itu, “Ah, Sunbae. Apa kabarmu?” kemudian membawanya keluar.

Saat kembali ke ruang rawat Ibu, Dong Ha disambut pertanyaan tentang mengapa Dong Ha mengenal Dokter tadi. Dong Ha berkata dia adalah Sunbae nya ketika kuliah. Ibu kaget, “Jadi Mr. Yoon Sekolah di Kedokteran juga?” Dong Ha membenarkan, tapi dia belum lulus. Ibu tampak senang mendengarnya.

Ji Yeon datang dengan panik, “Ibu, apa yang terjadi? kau sakit apa?” Ibu berkaya dia baik-baik saja, itu hanya masalah kecil. Sebaiknya Ji Yeon tidak usah cerewet. Ji Yeon bertanya pada Dong Ha ada apa dengan ibunya?

Dong Ha berbisik pada Ji Yeon, “Dia pingsan karena kekurangan gizi di klinik operasi plastik” Ji Yeon kaget mendengarnya, dia langsung mengomeli ibunya, “Malnutrisi dengan tubuh ini sebesar ini? Kau mau operasi plastik?!” Ibu menyuruh Ji Yeon Diam!

Ji Yeon merasa gila karena kelakuan ibunya, padahal Ji Yeon sangat mengkhawatirkannya. Mengapa Ji Yeon cerewet sekali, lagipula semuanya sudah di urus dengan baik oleh Mr. Yoon. Ji Yeon pun berterima kasih pada Dong Ha.

Karena sudah ada Ji Yeon, Dong Ha pun pamit pergi. Sebelum pergi Dong Ha mendo’akan ibu, semoga cepat sembuh. Ibu berterima kasih pada Mr. Yoon nya. Dong Ha pun pergi.

Ibu menyuruh Ji Yeon untuk mengantarnya, Ji Yeon menolak. Ibu berkata bahwa Dong Ha sudah membelikannya buah dan juga menyuapinya. Dia bahkan berbicara dengan teman-temannya juga memijat kakinya. Dong Ha sudah bertindak seperti menantunya, mengapa Ji Yeon sangat tidak berperasaan? Ji Yeon akhirnya mengalah dan keluar untuk mengantar Dong Ha.


Ji Yeon mengejar Dong Ha dan berdiri di samping pria yang sedang menunggu Lift itu. Dong Ha bertanya mengapa Ji Yeon keluar? Ibu memintanya untuk mengantar Dong Ha keluar.

Dong Ha menatap langsung mata Ji Yeon, “Kau tidak menghindariku?” Dong Ha lalu tersenyum. Ji Yeon bingung, kapan dia menghindari Dong Ha? Sejak pagi ini, Ji Yeon tidak berbicara padanya. Ji Yeon menghindarinya, tidak  berbicara juga tidak menatapnya.

Ji Yeon merasa tidak enak pada Dong Ha, “Bukan seperti itu, Aku hanya terganggu kalau memandangmu”

Dong Ha tidak mengerti, apakah Ji Yeon merasa akan terbang jika memandangnya? Seseorang membuat berita tentang Beruang kutub dan Ji Yeon keluar semalaman tanpa memberi kabar. Dong Ha juga merasa terganggu. Lift terbuka, Dong Ha dan Ji Yeon masuk untuk turun ke lantai 1.

Dong Ha mendatangi apartemen Shi Hoon yang mempersilahkannya masuk dan duduk. Dong Ha datang untuk mengembalikan cincin yang dia buang ke Kolam.

Dong Ha menolak saat Shi Hoon menawarinya minum, dan berniat ingin segera pergi dari sana. Tapi Shi Hoon berkata padanya, Dong Ha pasti ingin berbicara sesuatu padanya. Dong Ha merasa menyesal karena dia telah mengambil barang orang lain dan membiarkan orang sakit masuk ke dalam air. Tapi seharusnya Dong Ha membuat Ji Yeon dan Shi Hoon terus berada dalam kesalah pahaman saja.

Sebagai kekasih Ji Yoen apakah Dong Ha tidak punya malu? Mengapa dia bersikap seperti itu? Dia tidak seharusnya mengungkap kebenaran. Dong Ha hanya ingin mereka berdua menyelesaikan kesalah pahaman itu dan membuat Ji Yeon merasa  lebih baik. Dengan cara itu, Ji Yeon bisa bersama Dong Ha tanpa bayang-bayang Shi Hoon lagi.

Hanya karena Dong Ha menyelesaikan masalah diantara Ji Yeon dan Shi Hoon, penderitaan Ji Yeon selama 6 tahun tidak akan hilang begitu saja. Dong Ha datang untuk mengatakan itu pada Shi Hoon.

Shi Hoon tidak mau kalah, meskipun 6 tahun itu terasa sulit bagi Ji Yeon, namun mereka memiliki kenangan selama 10 tahun. Kenangan tidak akan pernah hilang.

Dong Ha tersenyum kecil, “Kita lihat saja nanti. Siapa yang akan bersamanya selama 10 tahun nanti” Dong Ha pun pamit pergi.

Waahh,, Dong Ha sudah mengibarkan bendera perang untuk bersaing dengan Shi Hoon.

Ji Yeon tidak mengerti mengapa ibunya harus diet? Seharusnya yang dia khawatirkan hanya kesehatannya. Ibu berkata wanita itu harus tetap mengurus penampilannya, tidak peduli berapapun usianya. Ji Yeon jadi curiga, apakah ibu punya pacar? Ibu mengelak, Pacar apa?

Ji Yeon mengingatkan ibunya agar tidak lupa makan. Ibu kemudian teringat tentang Dong Ha, apakah Ji Yeon tahu jika Mr. Yoon itu sekolah di kedokteran? Ya dia tahu. Dong Ha sedang mengambil cuti. Kenapa dia mengambil cuti? Apakah karena dia tidak punya uang?

Ji Yeon bertanya, “Kenapa? Apa kau akan membayar sekolahnya?” Ibu sepertinya memang memikirkan hal itu. Tidak baik jika Dong Ha mengambil cuti. Dong Ha baik dan juga tampan, jika dia memiliki pekerjaan yang bagus, pasti dia akan menjadi pria yang sempurna. Jika Ji Yeon dan Dong Ha mau, Ibu bisa menjual tanah di Yongin dan membuat sebuah RS pribadi.

Ji Yeon tertawa mendengar kata-kata ibunya, “Sadarlah, Nyonya Choi Jung Soo. Kau selalu saja bicara mau jual tanah... kalau ada yang dengar, mereka pasti berpikir kalau kau chaebol real estate” padahal ibu tampaknya serius dengan tawarannya.

Ji Yeon berkata akan datang lagi ketika Ibu keluar dari RS besok. Ibu melarangnya, sakit ibu tidak parah. Setelah di infus dia akan kembali sehat. Ji Yeon pun pamit pergi setelah memeluk dan memberikan ciuman di pipi ibunya. “Aku pergi. Dah”

Rin Ji, Dong Ha dan Eun Chae sedang membereskan makanan mereka usai rapat, Dong Ha mendapatkan telepon dari Soo Chul dan pergi dari ruangan itu. Mata Eun Chae tak henti-hentinya menatap Dong Ha.

Saat Eun Chae berniat mengikuti Dong Ha, Ri Ji memanggilnya. “Eun Chae-ssi, bisa kita duduk bersama sebentar?”

Rin Ji dan Eun Chae duduk bersama di ruang rapat. Rin Ji meminta Eun Chae untuk jujur, Eun Chae suka pada pada Yoon Dong Ha kan? Eun Chae tampak kaget mendengarnya, namun dia juga malu-malu. Rin Ji tidak mengerti tentang hal lain, tapi jika masalah cinta, Rin Ji lebih unggul dibanding si penyihir.

Ketika kembali dari workshop, Eun Chae duduk di samping Dong Ha di bus. Eun Chae jadi gelagapann. Rin Ji menenangkan Eun Chae, tidak ada yang jika Eun Chae menyukai Dong Ha, dia lumayan tampan. Latar belakangnya memang tidak terlalu bagis, tapi jika hanya di lihat penampilannya saja Dong Ha sangat unggul. Jika Eun Chae butuh nasihat kencan dia bisa menghubungi Rin Ji.

Eun Chae mencoba menyangkal, “Bukan seperti itu” Rin Ji malah mengingatkan Eun Chae, “Jika kau terlalu lama berpikir dka akan diambil orang. Kau jauh lebih baik dari penyihir itu” Eun Chae jadi bingung apa maksudnya itu, Rin Ji merasa sepertinya Ban Ji Yeon juga menyukai Dong Ha juga. Jadi Eun Chae harus selalu mengawasi mereka berdua. Eun Chae tampaknya masih sediki bingung tapi dia mengiyakan saja.

Bersambung ke part 2

***

Penasaran sama latar belakang Dong Ha, apa mungkin Dong Ha itu anak dari Direktur RS tempat ibu Ji Yeon di rawat yah? Masa lalu Ji Yeon dan Shi Hoon sudah terbongkar dan sedang dalam proses penyelesaian, tinggal masa lalu Dong Ha yang belum terungkap, apa yang sebenarnya terjadi 3 tahun lalu?

Apa penyebab kematian Young Chae 3 tahun lalu? Mengapa Dong Ha harus sampai memutuskan hubungannya dengan sang ayah? Dan mengapa ibu Young Chae tampak tidak menyukai Dong Ha karena kematian Young Chae?

*written by irfa at cakrawala-senja-1314.blogspot.com*

20 komentar:

  1. tq yah mba sinopsisnya. berharap ntar mlm udah ada yg kedua. ^^

    BalasHapus
  2. Irfa,dramanya di korea tayang tiap hr apa ya?
    .mama teemo.

    BalasHapus
  3. Horeee udah muncul senengnyaaa :)
    Feeling aku jg gitu ka, si DH psti anak direktur RS tmpt ibu JY dirawat deh.
    Jgn" YC prnah dirawat dirumah sakit itu jg, trus dioprasi sama ayahnya DH, tp YC gak selamat pas operasi, trus ibunya YC marah sm ayahnya DH dan DH sendiri krn gak bisa nyelametin YC
    Akhirnya genderang perang antara DH dan SH terjadiii.
    Pengen lihat seberapa keras mereka berjuang bwt dptin JY, hihihiii
    Ditunggu ka kelanjutannya :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bisa jadi juga sih ya kyk gitu, masih misteri nih masalah kematian Young Chae nya, ibunya YC sampe segitu nya benci sama Dong Ha soalnya~~~

      Hapus
  4. Maksih mbk irfa
    dari dulu penasaran bgt ma latar belakang dong ha
    smngat mbk;)
    dtunggu selanjut@

    BalasHapus
  5. aaa seru ni drama, makasih mbak buat sinopsisnya..
    di tunggu part 2 nya

    BalasHapus
  6. Aduh mba seru2.......tambah panjang jg ya ceritanya...smangat lanjuuutttt

    BalasHapus
  7. aku diantara shi hoo sama dong ha piih mana ya ?. ditunggu part 2 nya mba. semoga nanti mlm udah keluar

    BalasHapus
  8. Makasih mb buat sinopsisnya, aq td buka blog berbagi sinopsis tp gk bisa, katanya gk di undang,,padahal td pagi baru berkunjung.. eh jd curhat.. maaf y mb.

    Rahmi

    BalasHapus
  9. Maksih mbak sinopnya,ditunggu part 2 nya..oiya,blognya mbak mumu g bs dibka ya?

    BalasHapus
  10. blog mba mumu sudah bisa dibuka lagi kok^^

    BalasHapus
  11. Mksih ya..... sinopnya.... oh yakok klo ak google lgs kok g bisa ya......? Hrs lwt buksi

    BalasHapus
  12. pilih Dong Haa dong daripada Si Hoon. hiiihhihhiii
    pastinya DH anak chaebol yee?
    dasar emaknya si penyihir matre, pi bagus deh lw dy udah ngerestui DH ma anakny tanpa tau siapa DH sebenarnya. huuuuhuu
    lanjut.. ga sabar liat part 2

    BalasHapus
  13. Dong Haa..Fighting...
    Knpa ji yoen g nganggap pengakuan DH serius ya..
    Padahl kn sunggu2..atau mngkn takut ya untk catuh cinta lgi

    BalasHapus
  14. kl ver.taiwannya karakter dong ha djlaskan sbg putra pmilik rumah sakit, dan pacarnya mati karena karakter dong ha ingin meninggalkan(?) ceweknya tpi kl dsini entah kek mana ya. :-) didrama ini diperjelas banget tentang perbedaan usia ke 2 Lead cast soalnya. Aku dukung mama jiyeon ama pak direktur aja. Wkwkwkkk #PasanganCute# si mama dukung Dong Ha sekarang kan, mama baik pula mau biayain sekolahnya Dong Ha padahal baru kenal. XDD


    ¤amrelisha¤

    BalasHapus
  15. Mksh ya mba...ditunggu part selanjutnya.^_^

    BalasHapus
  16. Dong ha sii... Emang cowo banget. Suka sama Dong ha. Keren.
    Semangat onnie..

    Ditunggu part selanjutnya yaa...

    BalasHapus
  17. Ditunggu next part yaa ,aqw ttep dkung dong ha ma ji yeon ..figthing bwt nulis'y ..
    @stefani

    BalasHapus

Terimakasih sudah berkomentar^^ komentar kalian akan selalu menambah semangat menulisku^^