Jumat, 21 Maret 2014

[Sinopsis] Three Days Episode 5 part 1



Jaksa Choi mengumumkan hasil Investigasinya di hadapan puluhan wartawan tentang  keterlibatan Presiden Lee Dong Hwi dalam tragedi yang terjadi di Yangjiri pada tahun 1998. Dalam Laporannya Jaksa Choi mengatakan jika Perusahaan Falcon berusaha menjual helikopter kepada militer Korea. Untuk meningkatkan keuntungan, mereka mengadu domba Korea Utara dan Selatan. Saat itu mereka bekerja sama dengan Presiden Lee Dong Hwi yang juga mengajak para pejabat militer untuk mencapai tujuan mereka.

Presiden Lee Dong Hwi menghubungi para pejabat militer Korea Utara dan memberikan dana sebesar 100 Juta Dolar US pada Korut sebagai bayaran menyerang Yangjiri.

Sementara itu Han Tae Kyung dan Chief Ham sama-sama sedang menuju RS yang sama untuk mencari Presiden yang kemungkinan menjadi salah satu korban kecelakaan bis. Han Tae Kyung dan Bo Won tiba lebih dulu 

Saat Tae Kyung dan Bo Won masuk ke dalam RS, Tae Kyung mendengar nama Ayahnya di sebut saat Jaksa Choi masih melaporkan hasil invetigasinya dari siaran langsung di televisi.
 
“Jenderal Yang Dae Ho dan Kim Ki Beom, Kim Hyung Woo, dan  Menteri Han Ki Joon... Mereka bersama dengan Presiden Lee dan terlibat dalam konspirasi ini”

Tae Kyung langsung terdiam mendengar nama Ayahnya itu, saat Tae Kyung menoleh kea rah televisi yang sedang di tonton banyak orang di RS, foto Ayahnya terpampang disana. Pandangan Tae Kyung langsung kosong seketika, dia tidak ingin mempercayai apa yang baru saja di dengarnya itu.

Jaksa Choi masih melajutkan laporannya, bahwa akhirnya Perusahaan Falcon berhasil menjual helikopter senilai 3 triliun won dan Presiden Lee Dong Hwi mendapatkan bagian sebesar 5 milliar won juga bantuan politik. Bahkan pada tahun 1998, dia mendirikan perusahaan MOBI dan mendapatkan banyak keuntungan.

Tae Kyung hanya menatap jaksa Choi yang wajahnya di sorot close up di televise. Melihat reaksi Tae Kyung, Bo Won pun jadi cemas.

Chief Ham dan tim nya tiba di RS yang didatangi Tae Kyung dan Bo Won untuk mencari Presiden. Dia mendapatkan telepon dari Yoon Jae yang mengabarkan bahwa mereka telah melakukan pencarian di RS Seo Jo dan Presiden tidak ada di RS tersebut. Yoon Jae menduga bahwa Presiden ada di RS yang didatangi Chief Ham.

Chief Ham pun segera memberi kode pada tim nya untuk melakukan pencarian di RS yang mereka datangi.

Yangjiri tahun 1998

Chief Ham yang masih menjadi Komandan para prajurit tentara Korsel masuk kedalam sebuah kedai yang di duga menjadi tembat persembunyian pihak militer Korut yang menyerang Yangjiri. Dia menemukan beberapa penduduk sipil yang telah tewas di dalam toko tersebut. Chief Ham dan para anggotanya memeriksa keadaan dan melihat tidak ada yang aneh.

Namun tiba-tiba lampu di kedai tersebut mati dan para prajurit menjadi panik dan mulai waspada. Saat ada yang melakukan tembakanprajurit pun langsung melakukan tembakan balasan dalam keadaan gelap gulita. Mereka bahkan tidak tahu, dan tidak bisa melihat siapa yang melakukan serangan itu dan hanya bisa membalas tembakan itu tanpa arah tujuan. 

Beberapa prajurit akhirnya tewas terkena tembakan, Chief Ham memerintahkan untuk keluar. Namun mereka melihat dari mana tembakan yang menyerang mereka itu berawal. Chief Ham pun memerintahkan untuk menembak ke arah tersebut dan baku tembak yang sengit kembali terjadi. Prajurit yang tewas semakin banyak.

Seorang Prajurit bersembunyi di bawah meja karena ketakutan, yang lainnya berusaha bangkit dan kembali menembak, namun satu persatu dari mereka akhirnya tewas karena tembakan dari pihak musuh. Tinggalah Chief Ham yang melakukan tembakan dengan senjatanya dengan membabi buta karena sangat emosi melihat para anggotanya tewas mengenaskan malam itu.

Esok paginya, datang bantuan dari pihak medis yang mengevakuasi mayat-mayat di lokasi  tragedi tersebut. Chief Ham duduk seorang diri di sudut ruangan dengan padangan kosong dan wajah penuh darah.  Malam itu menjadi malam paling mengerikan dalam hidupnya karena dia harus menyaksikan dengan mata kepalanya sendiri, puluhan anggotanya tewas dalam sekejap mata.

Jaksa Choi belum menyelesaikan laporannya, “Hanya untuk keuntungan pribadi… Mereka membuat banyak korban berjatuhan begitu saja. Dan keuntungannya adalah, kehidupan mereka menjadi bergelimang harta, bahkan salah satunya berhasil menjadi Presiden. Hal ini tak bisa diampuni. Menurut hukum pidana, Pasal 84 dan 88... Pengkhiatan negara dan pembunuhan. Dengan ini, saya mengajukan dakwaan pada mereka yang telah saya sebutkan”

Tae Kyung masih terpaku menonton laporan Jaksa Choi, dia sama sekali tidak ingin percaya jika Presiden dan Ayahnya benar-benar seperti yang disebutkan dalam laporan itu. Bo Won melihat Chief Ham dan timnya masuk ke dalam RS. Dia berusaha meyadarkan Tae Kyung agar kembali ke keadasarannya, mereka harus bergerak cepat menemukan Presiden.

Di Sebuah kamar rawat, Presiden mulai sadarkan diri, dia teringat pada kejadian 16 tahun lalu.

Flash Back, Februari 1998

Lee Dong Hwi berkumpul dengan para petinggi militer Korea Selatan dan perwakilan dari perusahaan Falcon.  Lee Dong Hwi berkata pada para pejabat militer, Politik, prinsip dan ideologi, semuanya hanyalah omong kosong. Yang terpenting adalah uang. Tidak ada yang bisa membantah jika uang adalah prinsip dasar dari ekonomi.

“Falcon, menjual senjata. Dan Republik Korea yang membelinya” Itu adalah penawaran Lee Dong Hwi pada para petinggi Militer Korsel.

Mentri Luar Negeri saat itu, Min Hyun Ki (Mentri Min) berkata, dia mendengar bahwa Lee Dong Hwi adalah konsultan dari Falcon. Apakah dengan alasan itu dia ingin menjual senjata Falcon ke Korsel? Menteri Min berkata bahwa saat ini Negara mereka sedang tidak membutuhkan senjata baru saat ini.

Lee Dong Hwi tahu benar hal itu. Perekonomian Korea dan Anggaran pertahanan sedang memburuk. Para petinggi militer tampak kaget. Dengan tegas Lee Dong Hwi bertanya, apakah mereka tidak tahu tentang buruknya perekonian Korea Selatan sekarang ini?

“Apakah 10 juta dolar sudah cukup?” Lee Dong Hwi bertanya dengan tenang. 

Jenderal Angkatan Darat Kwon Jae Won (Jenderal Kwon) bertanya dengan kesal, “Apakah Kau mencoba untuk menyuap kami?”

Lee Dong Hwi membantah, dia tidak bermaksud menyuap siapapun, dia hanya sedang membicarakan tentang uang yang akan dia bayarkan pada Korea Utara. Para petinggi Militer tampak bingung. 

Lee Dong Hwi berbicara pada Chief Kebijakan Korea Utara di NIS, Byun Tae Hoon (Chief Byun). Pastinya Chief Byun punya koneksi yang cukup Hebat di Korea Utara. Apakah 10 juta Dollar cukup untuk menggerakan tentara Korea Utara?

Chief Byun kaget dengan pertanyaan Lee Dong Hwi, apakah Lee Dong Hwi berniat menciptakan perang? Bukan itu,,, Lee Dong Hwi hanya ingin meminta perlindungan atas kekacauan yang terjadi di Selatan. Lee Dong Hwi hanya ingin memberi mereka pelajaran karena mereka tidak menginginkan senjata Falcon.

Jenderal Kwon bertanya, bagaimana dengan keselamatan warga sipil? Lee Dong Hwi bisa menjamin keselamatan warga sipil. Lalu bagaimana dengan Amerika? Apakah mereka tidak akan tahu tentang hal ini? Lee Dong Hwi berkata agar mereka tidak perlu khawatir, Falcon akan mengurus Amerika. Seorang perwakilan Falcon menatap puas pada kinerja Lee Dong Hwi, mungkin dia merasa yakin jika usahanya kali ini menjual senjara ke Korsel sepertinya akan berhasil

Dengan membeli senjata dari Falcon. Tentara Korea akan mendapatkan keuntungan dari kembalinya dana, kemudian pemerintah bisa mengatasi masalah krisis moneter dari IMF dan tidak perlu lagi megkhawatirkan tentang perdamaian antara Korea Utara dan Selatan. Semua orang akan mendapatkan keuntungan.
 
Menteri Min bertanya, apakah mereka harus membeli senjata dari Falcon itu dengan menggunakan uang pajak rakyat? Masalah itu, Lee Dong Hwi pun sudah mempersiapkan sebuah penjelasan.

“Ada satu hal lagi. Dibalik Falcon, ada IMF dan Kongres AS. Aku bisa menjanjikan modal besar. Yang paling dibutuhkan oleh Korea sekarang adalah uang. Benarkan?”

Lee Dong Hwi meyakinkan, agar  mereka tidak usah berpikir panjang, yang perlu mereka lakukan hanyala transaksi jual beli. Korea Selatan Membeli Senjata dan Falcon menjualnya. Saat mengatakan pihak Falcon Lee Dong Hwi menggunakan istilah *kami*

Hal tersebut membuat Menteri Min bertanya sesuatu, “Lee Dong Hwi-ssi, Apakah Anda bukan warga Negara Korea?” Lee Dong Hwi sedikit syok mendengar pertanyaan itu, namun dia berusaha untuk tidak menunjukkannya.  Apakah itu penting?

Menteri Min kemudian mencibir pada Lee Dong Hwi, “Ternyata rumor itu benar, anda hanyalah budak bagi Falcon” Rahang Lee Dong Hwi mengeras mendengar kata-kata itu, namun kemudian di berkata dengan tegas dan lantang, “Ya! Itu memang benar. Aku adalah budak Falcon”

6 Maret 2014, jam 01:15 KST
5 Jam 15 menit setelah insiden penembakan.

Presiden akhirnya sadar sepenuh nya di kamar rawatnya. Namun kondisinya belum stabil. Dia masih menggunakan alat penterkasi denyut jantung dan bernafas dengan terengah-engah.

Bo Won membawa Tae Kyung ke dalam sebuah kamar untuk menyadarkannya. Tae Kyung masih tidak percaya , “ Tidak mungkin. Ayahku”

Flash Back

Lee Dong Hwi berbicara pada Chief Byun tentang siapa yang harus mengirim yang pada Korut.Chief Byun mengatakan jika dia memiliki agen rahasia NIS yang juga professor Ekonomi. Minggu depan dia akan pergi ke Cina Utara.Tempat yang paling sempurna untuk bertemu dengan pejabat dari Korut.

Han Tae Kyung remaja tiba di rumahnya, dia melihat Ayahnya sedang berkemas untuk bepergian. Tae Kyung bertanya apakah Ayahnya akan melakukan perjalanan bisnis lagi? Dengan tersenyum Ayahnya mengiya kan. Dia akan pergi selama 3 hari. Kemana Ayahnya akan pergi? Dengan santai Han Ki Joon menjawab, dia akan pergi ke Cina Utara.

Flash back end

Tae Kyung merasa ada yang salah. Dia tidak bisa mempercayai hal ini. Bo Won mengingatkan karena itu lah mereka harus menemukan Presiden. Karena Presiden lah yang tahu apa yang sebenarnya sedang terjadi. Tae Kyung masih saja kalut dan melamunkan beberapa hal. Bo Won cemas dan berkata bahwa PSS ada di RS itu. Bukan kah Tae Kyung bilang Presiden dalam bahaya jika PSS yang menemukannya.  Jadi mereka harus menemukan Presiden lebih dulu.

Tae Kyung akhirnya sadar apa tujuannya datang ke RS itu. Bo Won sepertinya punya rencana. Dia mengambil Jas dokter yang menggantung di ruangan itu. Apapun caranya merekalah yang harus menemukan Presiden lebih dulu.

Chief Ham dan agen PSS lainnya mencari keberadaan Presiden di bagian UGD dan mengejutkan beberapa pasien. Suster bertanya apa yang sedang mereka lakukan? Chief Ham tampak putus asa dan bertanya tentang korban kecelakaan bis. Suster berkata, mereka tidak memiliki ruang UGD  yang cukup, sebagian korban ada di lantai 2.

Chief Ham pun mulai mengatur rute pencarian untuk menjaga lift, mencari di lantai 2 dan juga lantai 3. Chief Ham memerintahkan agar mereka memeriksa semua ruangan yang ada, kamar rawat, kantin, bahkan toilet.

Semua tim PSS berkerja keras mencari Presiden, Mereka bertanya pada beberapa suster apakah mereka melihat pria yang mirip Presiden? Namun hasilnya masih nihil, mereka tidak juga menemukan Presiden.

Chief Ham pun melakukan pencarian di lantai 2, dengan memeriksa setiap tempat tidur yang ada di semua bangsal di RS itu.

Chief Ham membuka gorden sebuah tempat tidur, dan saat itu Presiden pun melihat ada seseorang yang datang dan membuka gorden tempat tidurnya.

Chief Ham menghembuskan nafas panjang kemudian pergi dari sana. Itu berarti, bukan Chief Ham yang menemukan Presiden.

Chief Ham mendapatkan laporan dari beberapa tim PSS jika Presiden tidak ditemukan di tempat pencarian mereka. Di lorong, akhirnya Chief Ham melihat Tae Kyung yang sedang mendorong tempat tidur dorong seorang pasien.

Chief Ham segera mengejar Tae Kyung, hampir saja dia mendapatkannya. Namun Tae Kyung berhasil masuk ke dalam Lift dan menutup pintu Lift tepat pada waktunya sehingga Chief Ham tidak berhasil mendapatkannya.  Akhirnya Chief Ham pun memberitahukan pada agen PSS lain tentang keberadaan Han Tae kyung. “Agen Han Tae Kyung membawa VIP. Lantai 1, lift no.3. Tangkap dia”

Semua agen bergegas ke Lift no. 3 di lantai 1. Namun sayangnya mereka terlambat, Tae Kyung berhasil keluar dari RS membawa tempat tidur dorong itu. Para Agen PSS mengejarnya termasuk juga Chief Ham yang sudah tiba di lantai 1. 

Seorang Agen berniat menembak, salah satunya melarang karena ada Presiden disana, tapi Chief Ham menembaki Han Tae Kyung tanpa ragu-ragu. Namun secara mengejutkan, Tae Kyung melepaskan tempat tidur itu untuk di tabrak sebiah mobil sementara dia melarikan diri.

Chief Ham dan para agen PSS menjadi panic dan bergegas menuju tempat tabrakan. Tidak ada tubuh Presiden di sana. Yang ada hanyalah buntalan bantal yang isinya berserakan di jalan raya. Jadi yang di bawa Han Tae Kyung bukan Presiden? Lalu dimanakah Presiden?

Flash Back

Chief Ham tidak berhasil mengejar Tae Kyung yang masuk ke dalam Lift. Ternyata Tae Kyung adalah pengalih perhatian Chief Ham dan Agen PSS. Orang yang membawz Presiden keluar dari RS, seenarnya adalah Bo Won. Saat semua orang sibuk mengerjar Tae Kyung, Bo Won dengan jas dokternya membawa Presiden keluar dari kamarnya menuju tempat parkir RS tanpa kejaran siapapun.

Flash back end

Salah satu Agen PSS melaporkan jika Tae Kyung mengemudikan ambulans dengan plat 9337. Chief Ham segera memerintahkan semua agen mengejar Tae Kyung sementara dia merebut mobil yang menabrak tempat tidur yang berisi buntalan bantal dan menggunakannya untuk mengejar Tae Kyung.

Di Cheongsoodae, Cha Young yang berhasil melepaskan diri dari sekapan Chief Ham melaporkan pada Chief Shin dan Direktur Kim tentang siapa pelaku penembakan Presiden.  Chief Shin kaget, apakah Cha Young serius? Penembaknya adalah seseorang dari PSS? Cha Young merasa sangat yakin.

Direktur Kim segera menghubungi salah satu agen PSS dan bertanya apakah dia bersama Chief Ham? Agen tersebut menjawab tidak. Direktur Kim memerintahkan untuk menangkap Chief Ham, tersangka sebenarnya dari kasus ini adalah Chief Ham, bukan Han Tae Kyung.

Chief Ham mengejar Ambulans yang di kemudiakan Tae Kyung. Saat berhasil menyamakan posisi, Chief Ham membidik Tae Kyung dengan senjatanya. Tae Kyung teringat bahwa Chief Ham adalah seorang Legenda dalam hal tembak menembak. Dia selalu tepat sasaran dan tidak pernah meleset. Saat ini yang harus Tae Kyung lakukan adalah menghindari tembakannya.

Tae Kyung menjalankan ambulans dengan tidak teratur untuk mengindari tembakan Chief Ham yang terus menyerangnya. Bahkan Chief Ham menembaki bagian belakang, tempat BoWon dan Presiden yang tidak sadarkan diri ada disana.

Chief Ham terus menembaki ambulans membuat Bo Won ketakutan, dan karena sebuah tembakan Chief Ham, akhirnya Bo Won terkena percikan darah. Siapa yang tertembak? Bo Won kah? Tidak. Han Tae Kyung kah? Tidak juga. Bo Won menatap Presiden dan melihat bekas ledakan tembakan di selimut Presiden. Bo Won langsung panic dan mengeceknya. Untungnya bukan Presiden yang tertembak.

Lalu darah itu darah siapa? Tenyata tembakan Chief Ham mengenai tempat penyimpanan darah di dalam ambulans sehingga menyebabkan percikan darah. Bo Won pun merasa lega karena hal itu.

Chief Ham masih mengejar dan menembaki ambulans itu. Tak berhasil membuat Tae Kyung mengehentikan ambulans itu, akhirnya Chief Ham melakukan langkah terakhirnya, dia menembak ban mobil ambulans itu.

Tae Kyung menyuruh Bo Won untuk pegangan yang erat. Karena ketidak seimbangan Ambulans, Tae Kyung pun menabrakan ambulans itu ke sebuah bangunan. Karena guncangan dari tabrakan itu, Tae Kyung merasakan sakit di bagian bahu.

Chief Ham pun tiba di tempat Tae Kyung menabrakan diri. Chief Ham segera mengambil langkah untuk mendekati Ambulans dengan senjata di tangannya. Tae Kyung mengamati langkah Chief Ham dengan waspada dari kaca spion.

Saat Chief Ham mendekat ke pintu belakang ambulans, Tae Kyung langsung mengambil pecahan kaca jendela dan melemparkannya ke wajah Chief Ham.  

Chief Ham langsung hilang keseimbangan, dan Tae Kyung dengan mudah melepaskan senjata dari tangan Chief Ham dan menyerangnya setelah menjauhkan dia dari ambulans. Chief Ham tentu tidak tinggal diam, dia pun melawan Tae Kyung, bahkan dengan skil bela diri yang lebih baik dari Tae Kyung beberapa kali dia berhasil melumpuhkan Tae kyung, namun Tae Kyung tidak menyerah begitu saja. Sehingga terjadi pertarungan sengit di antara keduanya.

Di dalam ambulans Presiden mulai sadar dan melihat Bo Won yang ada disampingnya yang bertanya apakah Presiden baik-baik saja? Dia bertanya siapa Bo Won? Apa yang sedang dilakukannya di tempat itu? Bo Won memperkenalkan diri, “Saya adalah Petugas Yoon Bo Won dari Kepolisian Seojo”

Di luar, Tae Kyung dan Chief Ham masih bertarung dengan sengit, saling dorong dan saling lempar. Hingga akhirnya Tae Kyung berhasil menjauhkan Chief Ham yang bersiap mengambil senjata lain dari balik jas nya.

Tae Kyung berteriak, “Apakah Anda akan terus begini?” Chief Ham kemudian berkaya, Bukan kah Tae Kyung juga sudah tahu, kesalahan yang dilakukan Presiden. Presiden harus mati. Tapi Tae Kyung di latih untuk menjaga Presiden, dan Chief Ham lah yang melatihnya selama ini. 

Flash Back

Semasa latihan dulu, Tae Kyung  dan rekannya kadang melakukan beberapa kesalahan. Jika ada tembakan asal, maka mereka harus mengevakuasi VIP ke arah yang berlawanan. Chief Ham berkata, “Kalian harus mempertaruhkan hidup kalian dan menjadi perisai”

Tae Kyung berkata bahwa mereka akan mengulanginya, dan pada simulasi berikutnya, Tae Kyung berhasil menjadikan dirinya sebagai Perisai untuk melindungi Presiden. Tae Kyung tersenyum bahagia karena hal itu.

Chief Ham mendekati Tae Kyung yang masih tiarap, dia mengulurkan tangannya untuk membantu Tae Kyung bangun.  “Agen Han, apakah kau senang telah mempertaruhkan nyawamu?” Dengan lantang Tae Kyung menjawab bahwa dia sangat senang. Chief Ham tersenyum dan menepuk pundak Tae Kyung, “Sikap yang bagus. Selamatkan VIP dan rela mati”

Flash Back End


Tae Kyung mengingatkan Chief Ham, bahwa dialah yang mengatakan prinsip itu, “Selamatkan VIP dan rela mati” Jadi Chief Ham tidak akan bisa membunuh Presiden sebelum dia membunuhnya. Baiklah, Chief Ham tidak punya pilihan lagi, dia harus membunuh Tae Kyung kalau begitu. Lalu dia akan membunuh Presiden.

Chief Ham menodongkan senjatanya yang lain pada Tae Kyung namun dengan sigap Tae Kyung melepaskan senjata itu dari tangan Chief Ham dan membuatnya terjatuh ke lantai. Chief Ham melawan serangan Tae Kyung dan mereka terlibat pertarugan lagi. Tae Kyung beberapa kali terdesak oleh serangan Chief Ham, hingga akhirnya dia jatuh tersungkur.

Di dalam Ambulans Presiden yang pastinya mendengar percakapan Tae Kyung dan Chief Ham mencoba bangun dari posisi berbaringnya. Bo Won membantu Presiden untuk duduk. Presiden bertanya bertanya pada Bo Won siapa yang ada di luar? Sebenarnya dia itu sedang berada dimana? Bo Won bingung harus menjawab apa.

Chief Ham berjalan untuk mengambil senjatanya, Tae Kyung mengikutinya dan saat Chief Ham berniat menembak Tae Kyung, lagi-lagi dia berhasil mencegah Chief Ham menggunakan senjata itu. Chief Ham meminta Tae Kyung untuk minggir. Tae Kyung menolak, “Aku harus melindungi Presiden”
 
Tae Kyung kembali mengingatkan Chief Ham, bahwa saat latihan Chief Ham selalu mengatakan, “Misi kita adalah untuk melindungi Presiden dalam keadaan apapun. Tak ada pilihan lain, walau harus mati” Chief Ham merasa geram pada Tae Kyung dan lagi-lagi Tae kyung mengingatkan, bukan kah Chief Ham juga yang mengatakannya, bahwa masa lalu Presiden itu tidak penting.

Chief Ham pernah mengatakan “Tidak peduli siapa Presidennya. Ia dipilih oleh rakyat. Ingat itu.”

“ Misi kita adalah untuk melindungi Presiden. Anda yang bilang itu. Jadi... Jadi tolong hentikan!”

Presiden semakin bertanya-tanya siapa yang sebenarnya ada di luar. Presiden melepaskan penyanggah lehernya dan bersiap untuk keluar dari ambulans. Bo Won mencegahnya, di luar sangat berbahaya.

Chief Ham tidak juga luluh, keinginannya untuk membunuh Presiden sangatlah kuat. Dia memukul Han Tae Kyung hingga tersungkur, dan mengarahkan senjata padanya, “Bagiku dia bukan Presiden lagi”  Chief Ham bersiap menembak Tae Kyung.

Presiden bersikeras untuk keluar. Dia percaya pada PSS nya, jadi dia ingin tahu siapa yang sedang ada di luar. Meskipun Bo Won melarangnya, Presiden akhirnya keluar dari ambulans saat Chief Ham menarik pelatuk senjatanya untuk menembak Tae Kyung.

Presiden turun dari ambulans dan berdiri dengan kaki yang hanya beralaskan kaus kaki, dia menatap Chief Ham yang kemudian mengarahkan senjata padanya. Bo Won ikut turun dan berdiri di samping Presiden. Kini Chief Ham punya akses bebas untuk menyelesaikan misi nya membunuh Presiden.
Tae Kyung tidak bisa tinggal diam begitu saja. Dia melihat senjata lain yang di bawa Chief Ham tergeletak di lantai. Tae Kyung mengambil senjata itu dan mengarahkannya pada Chief Ham.

Tae Kyung memperhatikan keadaan, dia teringat pada kata-kata Chief Ham semasa latihan, “Jika kau ragu hanya dengan 0,01 detik. Langsung tembak. Jangan pernah ragu.” Saat itu Chief Ham tersenyum pada Tae Kyung setelah mengatakan hal itu. Dia mengajari Tae Kyung untuk tidak ragu, lalu apakah sekarang Tae Kyung tidak boleh ragu untuk menembak gurunya sendiri?

Chief Ham bersiap menembak Presiden, dan Tae Kyung pun semakin waspada. Lalu sebuah bunyi tembakan akhirnya terdengar juga. 

Percikan darah mengenai wajah Bo Won yang kaget karena bunyi tembakan. Presiden tidak apa-apa, lalu siapa yang tertembak? 

Ternyata yang tertembak adalah Chief Ham, Tae Kyung akhirnya tidak ragu menembak atasan sekaligus gurunya itu demi melindungi Presiden. Tangan Tae Kyung bergetar, dia gugup sekaligus kaget setelah menembak Chief Ham hingga dia menjatuhkan senjata dari tangannya dan tanpa sadar mengeluarkan air matanya. Tae Kyung dan Presiden sama-sama menatap tubuh Chief Ham yang telah bersimbah darah. 

Kemudian Tae Kyung menatap Presiden dan berkata, “Ada sesuatu... Yang ingin saya tanyakan pada anda. Laporan Jaksa Khusus itu. Apakah itu benar?”

Presiden menatap Tae Kyung dengan penuh penyesalan. Tae Kyung berharap laporan itu salah. Presiden dan Ayahnya tidak mungkin melakukan hal itu kan? Mereka pasti salah kan? Tae Kyung memohon Presiden untuk menjawabnya bahwa semuanya itu tidak benar.

Namun,,, Tae Kyung hatus menelan kekecewaan saat Presiden mengatakan, “Semuanya benar. Laporan dari Kejaksaan memang benar”

Bersambung ke part 2

***

Akh,,, episode 5 memang penuh adegan laga dan kejar-kejaran mobil, tapi.... berhasil membuatku menangis tersedu, Kim Eun Hee selalu jago bikin penonton Nyesek >.<

Adegan Flash Back nya Chief Ham yang kehilangan para anggotanya, juga adegan Flash Back pelatihan Tae Kyung dkk sebagai PSS entah kenapa terasa sangat menyayat hati. Tae Kyung selama ini pasti mengagumi Choef Ham, tapi ternyata orang yang dikaguminya adalah orang orang yang paling ingin emmbunuh Presiden. Sayangnya Tae Kyung harus menembak Chief Ham untuk melindungi Presiden, sebelum Chief Ham tahu kebenaran di balik tragedi tahun 1998.

Aku kasian sama Han Tae Kyung, juga sama Presiden, terlebih sama Chief Ham, hiks, hiks...

*written by irfa at cakrawala-senja-1314.blogspot.com*

16 komentar:

  1. Di tunggu2 akhirnya keluar jg.. thx mba.. di tunggu part 2 nya.. btw mba irfa msh suka park shi hoo ga?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ada apa dg park shi hoo oppa??
      Aku masih menunggunya loh ;-)
      beberapa saat lalu dia baru balik k korea,,,

      Hapus
    2. jika ingin bertanya tentang park Shi Hoo silahkan bertanya di page nya yang ada di sub page Fangirling di blog ku^^ aku nggak akan jawab apa-apa disini, karena ini postingan Three Days^^

      part 2 nya aku usahakan bisa posting paling lambat besok pagi^^

      Hapus
  2. sama mb...HMMM...semuanya cuman jadi pion KIM DO JIN .......wah...jadi ga suka nih ma ahjussi pemeran KIM DO JIN.....haha....

    san

    BalasHapus
    Balasan
    1. di Three Days, nyebelin sih yah dia,,, hehehe,, tapi aku masih tetep jatuh kasian liatnya karena inget perannya di Love In Memory, hahahaha...

      Hapus
  3. Semangattt ya mba irfaaa.. Buat nyelesaiin postingan part 2 nya
    Coz akuu udh setia bget ngguiinnn :(
    Bolak baliikkk ke blog mba fanny,, mba irfa dan mba dee buat lihat lnjutan three days di stiap mggunyaa
    Ceritanya bner2 menegangkan..
    Tapii aku ttp aja bingung ama pemeran pendukung2 yg lain
    Coz byakkkkk ameeeetttttttt...

    BalasHapus
  4. Ommmoooo. . . .kasihan han tae kyung lihat dy lagi sakit bahu kananny. . . :'( :'(. . .
    Fighting di part 2 yaa. . .
    Penasaran bnget di pat 2ny. . .
    Aigoooo. . .banyak laga" juga sampai han tae kyung sering jatuh" mulu. . . Kasihaann. . .

    BalasHapus
  5. Gomawoyo mba irfa.. ditunggu banget loh ^^
    Duh itu scene yg tabrakan emg yc bahunya cedera yaa poor yc :(
    Eps ini keren bangeeet officially ngfans sama sw nim dan sutradara :)
    Di eps ini nangis bgt waktu insiden yanjiri.. dan dalam 1 eps byk bgt yg diungkap, iya bgt. Ini toh yg yc bilang kalo drama ini ceritanya solid dan jd slh satu alasan dia utk join. Wuhhh penasaran kedepannya ><
    -iana-

    BalasHapus
  6. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Baru eps 5 udah ada yg matiiii huaaa leader ham :''''( eps ini lengkap banget ya, tegang banget iya, bikin nangis trsedu sedu iya.. tiap scenenya memorable bgt deh. Apalagi pas htk berantem sm leader ham, lalu ditembak.. ngaduk emosi bgt :'(
      Dan yoochun aktingnya bagus banget, semuanya juga. 3 days daebak ><
      Makasih y mba irfa sinopnya~ ttp semangat ^^

      Hapus
  7. d tunggu eps selanjutnya. hwaiting!!!
    o...iy boleh tanya gg mb? kalo download drama it biasanya d mana sih

    BalasHapus
  8. Akhirnya....Three days making bikin penasaran...semangat ya "three authors" yg cantik2 mba dee,mba fanny,mba irfa untuk sinopsis episode2 selanjutnya...

    BalasHapus
  9. Aku masih agak bingung loh, kan chief ham mau bunuh presiden itu karena presiden nya emang terbukti salah atau cuma kesalah pahaman aja? Berati presiden itu emang melakukan kesalahan ya? Tolong jawab yaaa mks

    BalasHapus
  10. gomawo mba irfa sinopsisnya...setelah baca sinopsisnya jadi lebih ngerti tentang kejadian 98 itu,,,degdegan juga pas ada darah di ambulan yang muncrat ke wajah yoo bo won..kirain ada salah seorang yang tertembak..huuuhuuu tegang banget!!

    adengan yang paling nyanyat itu pas han tae kyung nembak chiep ham,,,, hueee...ko chiep ham mati sich...wae...wae...wae...berasa ga terima aja..!!! hihihi..mianhe jadi curahat..

    semangat nulis sinopsisnya ya mbak..ditunggu!!

    BalasHapus
  11. wadeuhhh. liat Chun nangis, jadi ikutan nangis.. hikss T____T #LapIngus
    lanjut ke part 2>>>>>

    @chaulchunsa

    BalasHapus
  12. udah 5 episode serasa dah 3 hari kejadiannya, eh malah baru 1 hari lebih

    BalasHapus

Terimakasih sudah berkomentar^^ komentar kalian akan selalu menambah semangat menulisku^^