Selasa, 18 Maret 2014

Let's Eat Episode 15 part 2



Soo Kyung dan Jin Yi minum teh bersama. Soo Kyung berkata dia tidak menyangka jika Pengacara Oh sangat suka makan. Soo Kyung memberikan teh ke depan Jin Yi, namun dia tidak hati-hati dan menumpahkan teh itu ke kaki Jin Yi. Soo Kyung meinta maaf, sementara Jin Yi tersenyum dan berkata tidak apa-apa.

Jin Yi berkata masalah itu bukanlah sesuatu yang harus dimaafkan. Ada hal lain yang seharusnya Soo Kyung meminta maaf pada Jin Yi. Mendengar hal itu Soo Kyung kaget.


Jin Yi akhirnya memberi tahu jika dia melihat Soo Kyung dan Dae Young berciuman kemarin. Soo Kyung menjadi tegang dan berusaha menjelasakan. Jin Yi langsung berkata, “Tidak apa-apa. Selama kau tidak menyukainya, tidak masalah”

Namun dari sikap Soo Kyung, Jin Yi bisa membaca jika Eonnie nya itu menyukai Dae Young Oppanya. Jin Yi jadi geram dan berteriak, “Kau tidak punya alasan untuk menyukai Dae Young Oppa! Karena aku menyukai Dae Young Oppa, kau tahu semua kekhawatiranku dan sakit hatiku. Saat aku menyatakan perasaanku pada Dae Young Oppa, kau membantuku seperti kakakku sendiri. Benar kan?”

Soo Kyung tidak mengatakan apapun, dia semakin terlihat merasa bersalah pada Jin Yi yang berkata dirinya bukan anak kecil lagi, Jin Yi berharap apa yang dilakukan Soo Kyung hanya karena suasana hati. Karena Soo Kyung terbawa suasana hati, Jin Yi tahu hal itu bisa terjadi.


Jin Yi mencoba mengerti kondisi Soo Kyung, lalu dia berkata, “Dan Juga… bagi Oppa… mungkin ciuman itu tidak ada artinya” Soo Kyung menatap Jin Yi dan semakin terkejut saat mendengar apa yang dikatakan gadis itu selanjutnya, “Dia bahkan juga berciuman denganku. Jadi mulai sekarang, jangan melakukan sesuatu yang akan kau sesali padaku, Eonni”

Dae Young keluar dari apartemennya saat seorang agen dan seorang penyewa keluar dari apartemen Soo Kyung. Si Agen berkata, bahwa wanita yang di tinggal di apartemen itu ingin segera menyewakannya itulah mengapa harganya sangat murah.

Dae Young pun langsung mengambil kesimpulan, “Ah! Apa-apaan ini? Dia pindah? Dan ingin segera menyewakannya?” Dae Young sangat kesal mendengar kabar itu dan segera pergi.

Namun setelah Dae Young pergi, si penyewa bertanya, tidak kah sebaiknya dia melihat apartemen 905? Dia kan akan ke pindah ke sana. Si Makelar berkata, pemiliki apartemen 905 sedang melakukan perjalan bisnis ke luar negeri, jadi mereka tidak bisa ke sana. Tata ruang apartemen 805 dan 905 persis sama, jadi dia tidak perlu melihatnya. Makelar pun mengajak si penyewa untuk menandatangi kontrak dan menjelaskan bahwa transfortasi di tempat itu yang terbaik.

Dae Young jadi melamun setelah mendengar kabar kepindahan Soo Kyung (yang dia simpulkan sendiri) dia bahkan tidak menyadari saat dia berpapasan dengan Jin Yi, hingga Jin Yi menyapanya duluan, “Oppa!” Dae Young yang masih merasa linglung membalas sapaannya, namun dia masih terlihat tidak fokus.

Jin Yi memberitahu jika dia baru saja kembali dari kantor pengacara Kim yang memberitahunya jika kasus Ayahnya bisa diselesaikan dengan baik. Dae Young memberi selamat untuk hal itu, namun dia langsung bertanya, “Apa Soo Kyung Nuna mengatakan sesuatu di kantor? Kurasa dia akan pindah”

Jin Yi tidak pernah mendengar hal itu, tapi menurut Jin Yi memang itu yang terbaik setelah dia terlibat dalam penangkapan pelaku penyerangan ‘don’t ask why’. Jin Yi pun mengarang cerita jika Kim Hak Moon sangat mengkhawatirkan Soo Kyung, jadi sepertinya Kim hak Moon akan mencarikan rumah yang nyaman untuk Soo Kyung di lingkungan yang lebih baik dan lebih aman. Bukan kah Pengacara Kim keren?

Dae Young membenarkan, tapi seperti tidak rela mengakuinya. Dia menyuruh Jin Yi untuk masuk dan pergi begitu saja meninggalkan Jin Yi yang tampak kecewa. “Dia bahkan tidak memberiku selamat mengenai ayahku. Dia hanya membicarakan tentang Unni”

Jin Yi yang sedang merasa kecewa bertemu dengan Kwang Suk yang mendatanginya. Jin Yi senang bisa bertemu Kwang Suk dan bertanya mengapa Kwang Suk berhenti mengantarkan paket. Kwang Suk mengatakan Ibunya sakit jadi dia harus kembali ke Busan, jadi Kwang Suk datang untuk berpamitan.

Jin Yi senang karena Kwang Suk datang, dia pasti akan sangat sedih jika Kwang Suk pergi tanpa berpamitan. Jin Yi merasa kedinginan, Kwang Suk pun mengajaknya untuk minum teh bersama. Tapi.. dari pada teh, bisakah mereka minum alkohol bersama?

Soo Kyung merasa galau setelah mendengar kata-kata Jin Yi tentang Dae Young yang juga berciuman dengan Jin Yi, apakah benar ciuman mereka tidak ada artinya bagi Dae Young?

Soo Kyung berjalan pulang sendirian dan Kim Hak Moon datang dengan mobilnya, mengikuti Soo Kyung yang sedang berjalan pulang dan menawarinya untuk diantar pulang. Soo Kyung awalnya menolak namun Kim Hak Moon bersikukuh, hingga kendaraan di belakang mobil Kim Hak Moon menggerutu karena Kim Hak Moon tidak kunjung menjalankan mobilnya, Soo Kyung jadi tidak enak dan akhirnya masuk juga ke mobil Kim Hak Moon.

Soo Kyung meminta Kim Hak Moon untuk menurunkannya di suatu tempat. Kim Hak Moon malah mengajaknya makan. Soo Kyung menolak dan berkata dia akan makan di rumah saja.

Sesampainya di depan gedung apartemennya, Soo Kyung berterimakasih pada Kim Hak Moon karena sudah mengantarnya. Kim Hak Moon mencegahnya untuk turun, dia mengajak Soo Kyung untuk makan bersama. Kim Hak Moon tahu jika Soo Kyung tidak suka makan sendirian.

Soo Kyung berkata dia tidak bisa makan bersama Kim Hak Moon setelah dia menolak perasaan Kim Hak Moon untuknya. Soo Kyung berpikir dia sudah menyakiti Kim Hak Moon, sehingga tadinya dia tidak ingin mengatakannya pada Kim Hak Moon, “Sebenarnya, aku... menyukai orang lain. Aku minta maaf”

Kim Hak Moon tampak kaget setelah mendengar pengakuan Soo Kyung dan dia tidak bisa berbuat apa-apa saat Soo Kyung keluar dari mobilnya.

Dae Young menatap tulisan Soo Kyung di perban yang membalut tangannya. Dia mengambil ponselnya berniat menelpon Soo Kyung, namun dia mengurungkan niatnya dan bergunam, “Aigoo. Entah dia pindah atau tidak, apa artinya untukku?”

Dae Young kemudian berjalan di mini market tempatnya menghabiskan makanan, Dia mengambil Kimbab segitiga yang hanya satu lagi dan keluar dari mini market tersebut.

Belum lama Dae Young keluar, Soo Kyung melewati mini market tersebut dan masuk untuk membeli Kimbab segitiga. Tapi ternyata kosong. Soo Kyung pun menanyakan pada pelayan toko, apakah masih ada kimbab segitiganya? Pelayan toko baru sadar jika stok kimbab nya sudah habis di etalase, dia pun mengisinya kembali. Soo Kyung mengambil satu buah untuk menu makan malamnya.


Soo Kyung tiba di rumah, disambut Barassi, Soo Kyung tampak tak bersemangat dan membuka kimbab segitiganya, saat akan memakannya dia teringat pada kenangannya bersama Dae Young, mulai dari pertemuan pertama mereka, hingga mereka menjadi dekat karena begitu banyak kejadian. Ternyata, Dae Young pun sedang mengingat Soo Kyung, keduanya pun memakan kimbab segitiga bersama-sama di rumah masing-masing sambil saling memikirkan, betapa ironisnya.

Jin Yi menikmati alkoholnya bersama Kwang Suk, tapi dia terus-terusan minum tanpa makan apapun, Kwang Suk menawarinya untuk makan sesuatu, makanan itu sangat enak, tapi Jin Yi malah menawari Kwang Suk minum. Jin Yi baru ingat Kwang Suk tidak bisa minum karena harus menyetir, Jin Yi tampak sedikit kecewa karena tidak punya teman minum.

Kwang Suk mengalihkan pembicaraan dengan bertanya tentang Ayah Jin Yi yang sedang di penjara, apa yang terjadi pada Ayahnya sekarang? Tanpa semangat Jin Yi berkata sepertinya Ayahnya akan di bebaskan setelah menerima masa percobaan.

Kwang Suk tampak tak senang, bagaimana bisa itu terjadi? Sejak awal, Jin Yi berkeyakinan Ayahnya tidak bersalah, Hukum lah yang menjadi masalahnya. Untung saja ada Pengacara Kim yang membuktikan bahwa Ayahnya tidak bersalah.

Jin Yi melihat ada yang aneh pada Kwang Suk karena tiba-tiba bertanya tentang hal ini. Kenapa? Kwang Suk bilang tidak apa-apa. Itu bagus dan memberi selamat untuk hal itu. Jin Yi mengucapkan terima kasih, namun dia baru sadar, “Apakah aku memberitahumu bahwa ayahku di penjara?” Kwang Suk langsung gelagapan, namun berkata bahwa Jin Yi pernah memberitahunya.

Jin Yi percaya saja,  pikirannya saat ini memang sedang kalut.  Kwang Suk lalu bertanya, jika Jin Yi memiliki kabar baik itu, mengapa Jin Yi bersedih?

“Sebenarnya, hal terberat dalam hidupku terjadi.  Oppa yang kusukai... aku melihatnya mencium Eonni tetanggaku”

Kwang Suk tidak percaya mendengarnya, itu hal terberat? Jin Yi bertanya, “Apa yang lebih berat dari cinta di dunia ini?”

Jin Yi kemudian membuat kesimpulan sendiri, bahwa Dae Young mencium Soo Kyung bukan karena dia menyukai Soo Kyung, tap karena Soo Kyung menghadapi situasi berbahaya, sehingga Dae Young sangat mencemaskannya. Saat itu Dae Young Oppa pasti merasa sedikit bingung.

Kwang Suk kemudian bertanya, “Lalu... kenapa kau tidak mencoba menghilang?” dengan nada yang menyeramkan. Jin Yi bingung, Apa?

“Jika kau menghilang seperti Noona itu, makan Hyung itu akan khawatir. Kau juga bisa mengetahui perasaan Hyung itu” Kwang Suk menjelaskan maksdunya.

Jin Yi tampak tertarik,  Kwang Suk pun menawarkan diri bahwa dia akan membantu Jin Yi untuk menghilang tanpa jejak.

Soo Kyung bersih-bersih di kamarnya dan suara berisiknya terdengar hingga kamar Dae Young. Tentu saja Dae Young langsung berpikir bahwa Soo Kyung sedang bersiap-siap untuk pindah.

Saat Soo Kyung keluar untuk membuang sampah, Dae Young juga ikutan keluar dan langsung memberikan pertanyaan sinisnya, “Kau akan membuang segalanya?” Awalnya Soo Kyung bingung, tapi melihat sikap Dae Young dia mengiyakan dengan ketus.

Dae Young jadi makin sebal. “Ah! Kurasa begitulah kepribadianmu. Membuang semuanya dan kabur.Itu gayamu, huh?”

Kali ini Soo Kyung tidak mengerti apa maksud Dae Young mengatakan hal seperti itu.

“Setelah kau menciumku, kau mencoba kabur, bersikap seolah tidak terjadi apa-apa. Wow! Bagaimana kau bisa makan dan kabur seperti ini?” Dae Young menyerang Soo Kyung.

Soo Kyung semakin bingung namun balik menyerang Dae Young, “Makan dan kabur? Goo Dae Young-ssi, kau yang makan dan kabur. Tiba-tiba kau menciumku, kenapa kau tidak berkata apa-apa hingga sekarang?”

Dae Young membela diri, “Karena kau bersikap seolah tidak terjadi apa-apa. Kupikir kau ingin melupakannya. Itu sebabnya aku berpura-pura tidak tahu”

Soo Kyung mencibir, “Ha! Lihat siapa mengatakan hal yang seharusnya aku katakan! Hari itu, kau menciumku, apa tidak ada artinya untukmu, Goo Dae Young? Kudengar kau bahkan mencium Jin Yi”

Dae Young agak kaget, kemudian berusaha menjelaskan jika itu adalah salah paham. Dae Young tidak menduganya sama sekali. Kemudian Dae Young kembali menyerang Soo Kyung.

“Ah! Lalu bagaimana denganmu, Nuna? Kudengar Pengacara Kim mencarikan rumah untukmu. Aku tidak ingin menahan orang yang akan segera pergi”

Soo Kyung bingung, “Pergi?” Siapa yang akan pergi? Dae Young berkata dia tau jika Soo Kyung akan pindah. Waktu itu seorang agen datang bersama seseorang. Soo Kyung mengerti apa maksud Dae Young dan menjelaskan jika yang akan pindah itu adalah wanita di apartemen 905. Karena tata ruangnya sama dengan apartemen Soo Kyung, makanya pemiliknya memintanya untuk menunjukkan apartemen Soo Kyung.  Kemarahan Dae Young sedikit mereda, ternyata hanya karena itu. Padahal Dae Young berpikir Soo Kyung yang akan pindah.

Tapi… Dae Young kembali meledak, “Ah! Kenapa kau mudah membiarkan orang asing masuk ke rumahmu?” Soo Kyung berkata itu karena pemiliknya yang memintanya, tidak ada alasan bagi Soo Kyung untuk menolaknya.

Pertengkaran mereka menimbulkan keributan yang menganggu tetangga. Seorang penghuni apartemen keluar dan meminta mereka untuk diam. “Lanjutkan pertikaian cinta kalian di luar, mengerti?”

Dae Young kemudian mengambil inisiatif. Dia menggenggam tangan Soo Kyung dan membawanya ke halaman Apartemen mereka. Soo Kyung bertanya, apa yang sedang Dae Young lakukan, mereka mau kemana sebenarnya? Soo Kyung sangat kesal, namun Dae Young tidak melepaskan tangannya, Soo Kyung pun berkata, “Kita bisa berteriak di sini, jadi kita bicara di sini”

Dae Young  mengangkat tangannya yang mengenggam tangan Soo Kyung dan berkata, dia sudah selesai bicara, tidak ada lagi yang ingin dia katakan. Soo Kyung jadi gugup di buatnya, apalagi Dae Young bertanya, “Noona, bagaimana perasaanmu? Apakah Pengacara Kim?”

Soo Kyung langsung membantah, “Tidak! Sungguh, tidak ada apa-apa antara aku dan Pengacara Kim”
Kemudian Soo Kyung menatap Dae Young malu-malu dan berkata, “Aku juga…”

Dae Young pura-pura bingung, “Aku juga apa? Aku juga ingin melihatmu sepanjang hari?  Aku juga berpikir aku akan mati karena cemas?”

Dae Young menatap tangan mereka yang saling mengenggam, “Aku juga,,, tangan ini… Kau tidak akan pernah melepaskannya?”  Soo Kyung mengangguk sambil malu-malu. Dae Young pun tersenyum bahagia melihatnya, keduanya saling menatap dan saling tersenyum. Akhirnya mereka saling mengakui perasaannya masing-masing juga^^
Soo Kyung kemudian melihat penyangga tangan yang dipakain Dae Young, sepertinya Soo Kyung mengenalinya. Dae Young berkata itu hadiah dari Jin Yi, bukan kah itu bagus? Soo Kyung jadi merasa tidak enak pada Jin Yi.

Soo Kyung merasa sebaiknya mereka memberi tahukan kebenarannya pada Jin Yi. Soo Kyung khawatir Jin Yi akan semakin terluka nantinya. Sebenarnya Jin Yi sudah melihat mereka berciuman kemarin. Dae Young akhirnya paham mengapa Jin Yi bersikap aneh sepanjang hari. Dae Young memutuskan agar mereka menemui Jin Yi bersama-sama.

Dae Young berniat menelpon Jin Yi, tapi tangan satunya terluka, dan tangan lainnya menggenggam tangan Soo Kyung.

“Lee Soo Kyung, hands-free” Soo Kyung bingung, apa maksudnya iyu? “Ah! Apa kau lupa yang barusan kau katakan? Kau tidak akan pernah melepas tangan ini!” Dae Young meminta Soo Kyung mengambilkan ponselnya dan meletakan ponsel di telinganya untuk menghubungi Jin Yi.

Jin Yi sedang berada di dalam mobil bersama Kwang Suk saat dia menerima telepon dari Dae Young. Jin Yi kegirangan karena Dae Young menelponnya, tapi kemudian Jin Yi mematikan  ponselnya. “Dae Young Oppa, saat Soo Kyung Unni menghilang, dan tidak bisa dihubungi, dia sangat khawatir. Jika aku juga melakukan ini, Oppa juga akan sangat khawatir kan?” Jin Yi bertanya pada Kwang Suk, tapi pria itu sama sekali tidak merespon.

Jin Yi kemudian bertanya sebenarnya mereka akan kemana? Kwang Suk bilang dia ingin menunjukkan suatu tempat pada Jin Yi. Tak lama mereka pun sudah sampai.

Jin Yi keluar dari mobil dan melihat gedung yang dibangun Ayahnya. Jin Yi sangat senang dan berkata pada Kwang Suk jika dia juga datang ke tempat itu bersama Dae Young. Kwang Suk mengajak Jin Yi masuk dengan wajah yang tampak seperti tidak enak hati.

Di dalam Lift, Jin Yi bertanya pada Kwang Suk, apakah Kwang Suk membawanya kemari karena tahu bahwa itu adalah gedung yang di bangun Ayah Jin Yi? Kwang Suk tidak menjawab, dia hanya menunjukkan wajah dingin. Jin Yi berkata, setelah di bebaskan, Ayahnya akan membangun banyak gedung yang lebih bagus dari ini. Kwang Suk tetap tak merespon apapun. Jin Yi jadi tidak enak hati dan bertanya, mau kemana mereka itu sebenarnya.  Kwang Suk tidak menjawab hingga mereka sampai di tujuan.

Mereka tiba di atap gedung. Jin Yi mencari apa yang ingin ditunjukan Kwang Soo, tidak ada apa-apa disana? Jin Yi yang selalu berpikiran positif berpikir jika Kwang Suk membawanya ke tempat itu karena ingin menghiburnya. “Karena aku sedih, untuk menghiburku, kau sengaja membawaku ke gedung yang dibangun ayahku kan?”

Kwang Suk terlihat semakin kesal, “Gedung ayahmu? Jangan konyol! Ini Gedung yang dibangun ayahku!” Kwang Suk membentak Jin Yi yang kebingungan, “Apa maksudmu? Kenapa kau tiba-tiba seperti ini?”

“Yoon Jung Do” Jin Yi bingung, ada apa dengan nama Ayahnya?

“Benar! Karena ayahmu, Yoon Jung Do, ayahku terjun bunuh diri dari sini. Di atap gedung yang dia bangun dengan keringat darah. Ayahku kehilangan hidupnya. Tapi apa? Ayahmu  akan dibebaskan dalam masa percobaan? Tanpa membayar kejahatannya. Huh?”

Jin Yi kaget mendengarkan apa yang dikatakan Kwang Suk. Dia tidak ingin percaya, namun Kwang Suk terus maju membuat Jin Yi semakin mundur dan tiba di tepi atap. Apakah Kwang Suk ingin membuat Jin Yi terjun dari gedung itu juga?

***

Epilog

Kyung Mi datang untuk membawa Barassi jalan-jalan karena apartemen Soo Kyung akan dikunjungi oleh seorang penyewa. Barassi memberi isyarat agar Kyung Mi memberinya makan. Kyung Mi mengerti dan bertanya, “Apa yang harus kuberikan pada Bara? Ah! Karena kau seekor anjing, aku bisa memberimu apa saja kan?”

Mendengar hal itu, Barassi langsung bereaksi seperti Dae Young, “Apa? Apa saja? Setelah berlatih untuk menjaga beratku, salmon kaleng yang paling baik karena memiliki protein tinggi”

“Setelah dimarahi oleh pemilikku, saat kupikir aku tidak sanggup tanpa mengunyah sesuatu… Kunyah, robek, rasakan dan nikmati! Permen karet anjing!”

“Di hari yang istimewa, dendeng sapi mewah!” Soo Kyung merayakan ulang tahun Barassi dengan memberinya hadiah dendeng sapi mewah.

Soo Kyung meminta Barassi berputar dan berguling-guling. “Dan... Aku bahkan bisa menjual jiwaku demi itu. Sosis!”

“Banyak sekali jenis makanan namun, apa maksudmu "apa saja"? “

Tapi saat Kyung Mi memberikan makanan apa saja dan menyuruhnya untuk menghabiskan makanan itu, Barassi tetap memakannya juga, hahaha

***

*written by irfa at cakrawala-senja-1314.blogspot.com*

3 komentar:

  1. Horreeeey... Akhirnya muncul juga.. Makasih mba irfa.. By Nadya

    BalasHapus
  2. Akhirnya part 2 nya..gomawo mbak irfa^^
    Kurang 1 episode lg, ga sabaran nih liat endingnya. Semangatttt...!!

    BalasHapus

Terimakasih sudah berkomentar^^ komentar kalian akan selalu menambah semangat menulisku^^