Selasa, 25 Februari 2014

[Sinopsis] Love In Memory Episode 1


 Love In Memory Episode 1: Reason

Mengapa Kau menyukaiku?
 
Ketika seseorang datang secara tiba-tiba, itu adalah hal yang luar biasa karena hidup mereka telah kembali.

Gi Soo berkeliling di sebuah toko buku memperhatikan para pengunjung toko buku itu. Ketika dia berdiri di dekat Hyun Jo dia berkata, “Ini adalah misteri”  Hyun Joo yang sedang membaca buku bertanya, apanya yang misteri?


Gi Soo merasa heran mengapa lebih banyak perempuan yang ada di toko buku itu dibanding laki-laki. Hyun Joo tersenyum mendengarnya. Hyun Joo pun berkata, tentu saja akan lebih banyak perempuan di toko buku dibanding laki-laki. Mengapa harus lebih banyak laki-laki?

Itulah yang Gi Soo bingungkan, mengapa ada lebih banyak perempuan? Hyun Joo bertanya, apakah Gi Soo tahu mengapa perempuan pergi ke toko buku? Tentu saja untuk membeli buku, memangnya bukan? Lalu kenapa? Untuk mendapatkan suasana yang nyaman? Sepertinya bukan juga. Ah,, untuk menghabiskan waktu luang? Ternyata bukan juga.

Hyun Joo berkata, “Karena mereka menjadi lebih cantik” Gi Soo bingung, bagaimana bisa perempuan menjadi lebih cantik dengan datang ke toko buku? Hyun Joo pun mejelaskan, “ Seorang perempuan yang membaca buku akan terlihat cantik”

Hyun Joo bertanya “Apakah Oppa tidak pernah melihat lukisan-lukisan tua perempuan yang membaca buku?”.

Gi Soo mengingat-ngingat, “Aku pernah melihatnya” lukisan-lukisan dengan perempuan yang membaca buku. Bukan kah mereka semua cantik? Gi Soo membenarkan, para perempuan dalam lukisan itu terlihat cantik.

Hyun Joo kembali bertanya, “Lalu apakah Oppa pernah melihat lukisan-lukisan tua seorang laki-laki yang membaca buku?” Gi Soo kembali berpikir, “Han Suk Bong? Akh, tidak. Dia seorang penulis” Sepertinya Gi Soo tidak pernah melihatnya.

Benarkan? Bahwa perempuanlah yang terlihat indah saat membaca buku, dan itulah mengapa mereka yang dijadikan lukisan. Gi Soo merasa Hyun Joo berbicara hal yang tak masuk akal. Lalu apakah Gi Soo berpikir seorang lelaki lebih indah saat membaca buku? Tidak sama sekali tidak, teruma Gi Soo,  dia sama sekali tidak tampan saat membaca buku, Hyun Joo mengejek. Gi Soo merasa itu tidak adil.

Hyun Joo mengingatkan bukan kah Gi Soo datang ke toko buku untuk mencari beberapa bahan? Apakah Gi Soo tidak bekerja? Ah benar juga, Gi Soo pun  berniat mencarinya, sebelumnya dia berpesan pada Hyun Joo agar dia membaca lebih banyak buku sehingga Hyun Joo akan menjadi lebih cantik lagi.

Gi Soo pun mencari pegawai toko buku untuk bertanya tentang bahan yang harus dicarinya. Hyun Joo melihatnya sambil tersenyum.

Hyun Joo bergunam dalam hati, “Seorang lelaki yang menjadi lebih tampan saat membaca sebenarnya ada”

Flashback, Musim dingin 2004

Man Se (Jung Gyu Woon) sedang membaca buku cerita. Hyun Joo datang dan bertanya, apakah Man Se sedang membaca buku? Man See menjawab dia sedang memperhatikan lukisannya. Hyun Joo melihat buku yang dibaca Man Se, akh,, The Snow Queen.

Man Se lalu bertanya, “Hyun Joo, ketika kau naik kereta luncur, menurutmu mana yang akan dingin lebih dulu, tangan mu ataukah hidungmu?”

Hyun Joo bingung lalu berkata, “Aku akan memberikan sarung tangan untuk mu agar tanganmu tidak kedinginan. Aku akan memberikan masker agar hidungmu tidak kedinginan, Oke?” Dengan cuek Man Se malah berkata, “Tapi aku suka kedinginan”

Hyun Joo jadi kesal dan akhirnya meninggalkan Man Se, “Siapa yang suka menjadi dingin?”. Sementara Man See masih sibuk berpikir bagian tubuhnya yang mana yang akan menjadi dingin.

Man Se mengejar Hyun Joo dan mengatakan padanya, “Hyun Joo . Hey Hyun Joo” Hyun Joo berpikir Man See akan meminta maaf, tapi dia malah berkata. “Aku ingat. Aku ingat bahwa kaki ku lah yang merasakan dingin untuk pertama kali. Kakiku”

Hyun Joo hanya bisa menatap Man See yang terlihat senang karena mengingat hal itu. Dia tidak tahu harus mengatakan apa.

“Apa yang dia pikirkan, apa yang dia bicarakan, Aku tidak bisa mengerti dia. Dia terlalu sibuk hidup di dunianya sendiri sehingga tidak pernah menyadari bahwa aku terluka”

Flash back end

Hyun Joo berjalan mencari buku lain, sambil memikirkan Man See, “Aku bertanya-tanya tentang keadaannya. Aku berharap dia baik-baik saja saat ini. Dia mungkin bermain dengan seseorang sambil memakai sarung tangan dan syal”

Namun Hyun Joo tiba-tiba terdiam. Dia melihat Man See di toko buku itu, ‘Itu dia. Lelaki yang ada diingatanku. Kai”

Man Se melihat beberapa buku, kemudian berjalan ke arah lain. Hyun Joo mengikutinya begitu saja, dia bahkan tidak sempat melihat Gi Soo yang sudah membeli ornament kaca seorang pria dan wanita yang akan membuat Hyun Joo senang.

Saat Man Se keluar dari toko buku itu, Hyun Joo pun mengikutinya tanpa memikirkan Gi Soo yang mungkin saja akan mencarinya di toko buku.

Hyun Joo mengikuti Man See hingga tiba di sebuah taman. Hyun Joo melihat dari kejauhan, Man Se yang sedang melukis sepasan kekasih. Hyun Joo tersenyum kecil dan bergunam,

“Dia tampak seperti seorang pangeran dari negeri dongeng. Dia adalah cinta pertamaku. Sepuluh tahun telah berlalu. Dia masih sama seperti yang aku ingat”

Hyun Joo masih tetap menatap Man Se hingga dua selesai melukis. Saat Man Se mulai membaca buku, Hyun Joo hendak pergi, namun ponselnya bedering. Gi Soo menelponnya dan bertanya dimana Hyun Joo? Dia mencari Hyun Joo di toko buku tapi Hyun Joo tidak ada dimanapun.

Hyun Joo pun segera kembali ke toko buku. Dan disana dia melihat Man Se yang sedang memegang buku tersenyum kepadanya.

“Sebuah luka yang mendalam membuatmu berfantasi . Kau akan melihat apa yang ingin kau lihat. Ini membuatmu melihat orang dari masa lalu yang membuatmu tersenyum. Ini membuatmu melihat kembali waktu yang kau habiskan denganya sambil tertawa bersama”

Tapi kemudian, Hyun Joo tak melihat apapun. Tidak ada Man Se yang tersenyum padanya. Bahkan tidak ada siapapun di tempat Man See berdiri.

“Semua itu hanyalah fantasiku saat ini. Begitu kembali ke dunia nyata, Aku tidak bisa melihatnya. Aku hidup dalam kenyataan tapi kesan akan dirinya tertanam di dalam ingatanku”

Gi Soo datang dan bertanya apakah Hyun Joo membeli buku? Belum, bagaimana dengan Gi Soo? Gi Soo menunjukan ornament kaca yang dibelinya. Hyun Joo tersenyum karenanya kemudian bertanya, “Tapi.. Kenapa Oppa membeli ini? Ini sepertinya bukan seleramu?”

Gi Soo tersenyum lalu berkata, “Karena aku ingin melihatmu tersenyum” Hyun Joo kaget mendengar alasan Gi Soo. Lalu Gi Soo melihat jam, sudah jam 1 lebih 10, dia sudah melakukan reservasi, jadi sebaiknya mereka pergi. Gi Soo pun menuntun Hyun Joo untuk keluar dari toko buku.

Hyun Joo melihat ke belakang, kembali mencari fantasinya, “Sudah lama sejak aku meninggalkannya di sini kemudian pergi. Aku tidak tahu mengapa itu menganggu ku begitu lama. Alasan mengapa aku meninggalkannya” Dalam fantasi Hyun Joo, Man Se kembali hadir disana, sambil menatap Hyun Joo yang pergi sambil tersenyum.

Hyun Joo dan Gi Soo duduk berhadapan sambil menatap ornament kaca dari sepasang pria dan wanita yang sedang berciuman. Entah apa yang ada di pikiran Hyun Joo,hingga dia begitu kaget saat Gi Soo bertanya, “Perempuan itu pasti kau kan? Tapi… Lelaki disana, apakah itu aku?”

Hyun Joo sangat kaget saat mendengar pertanyaan itu. Dia langsung menatap Gi Soo yang berkata, “Tentu saja itu aku, mengapa kau begitu terkejut? Lelaki itu tampak seperti aku dan perempuan itu tampak sepertimu” Hyun Joo tersenyum canggung mendengarnya.

Gi Soo menatap ornament kaca itu, dan bergunam dalam hatinya. “Lelaki itu bukan aku. Aku tahu itu. Jika itu bukan aku, lalu siapa dia? Selama 7 tahun, aku adalah pria yang bersamanya”

Flash Back 10 tahun yang lalu


Man Se sedang menatap sebuah lukisan di dinding dengan penuh konsentrasi. Hyun Joo datang dan melihat Man See yang sama sekali tidak menyambut kedatangannya. Hyun Joo mengecek sesuatu di atas meja. Dia menyadari sesuatu, “Kau tidak mendaftar untuk kompetisi?” Man Se sama sekali tidak menjawab, dia hanya fokus pada apa yang dilihatnya.

“Jika kau tidak mengajukan hibah atau kompetisi, mengapa kau menjadi pelukis?” Hyun Joo merasa frustasi melihat Man See yang tampak tak peduli. 
 
Man Se malah berkata, “Pulau itu, pulau yang disana, apakah itu terlihat seperti Jesus dan Maria sang perawan? Dan ini, terlihat seperti Apollo yang menderita”

Hyun Joo semakin kesal, dia melemparkan beberapa berkas di atas meja, “Tidak bisakah Kau melihatku? Apakah kau hanya peduli pada impianmu saja? Mengapa kau tidak melakukan apapun?”
 
Man See hanya diam saja, Hyun Joo semakin merasa frustasi, “Katakan sesuatu! Apakah kau tidak menyukaiku? Itukah alasan mengapa kau tidak mau bicara?”

“Bukan” Man See akhirnya menjawab. Lalu mengapa? Hanya saja… Tidak ada alasan. Hyun Joo sudah lelah, dia tidak tahu harus bagaimana lagi. Dia terduduk dengan lesu di atas kursi.

Man Se menghampirinya dan duduk disampingnya, Hyun Joo menatap Man See dan berkata, “ Aku sangat frustasi setiap kali memikirkanmu. Dunia terus berputar, tapi kau seperti dari planet lain. Aku tidak bisa membayangkan masa depan bersamamu”

Man Se menatap Hyun Joo dan berkata dengan tenang, “Aku tidak akan berubah. Kau juga tidak harus berubah. Maka kita pun tidak akan pernah berubah”

Hyun Joo tidak habis pikir, “Bagaimana bisa kita tidak berubah? Jangan percaya padaku. Aku pikir aku akan melupakanmu. Aku tidak bisa berbicara denganmu lagi”

Hyun Joo mencoba menenangkan diri, lalu bertanya, “Apakah kau tak bisa memiliki pekerjaan tetap? Haruskah aku mencarikan pekerjaan untukmu di perusahaan ku?”

Man Se tidak menjawab, dia menunduk, lalu bertanya pada Hyun Joo, “Mengapa kau menyukaiku?” Hyun Joo bingung, Man Se pun mengulangi pertanyaannya, “Mengapa kau menyukaiku?”

Hyun Joo termenung, dia bergunam dalam hatinya, “Aku tidak bisa menjawabnya. Kata-kata itu mengambang di dalam hatiku, tapi tak pernah keluar. Aku lupa alasanku menyukainya saat aku mulai bekerja di kantor. Aku masih tidak ingat. Hatiku merasa hancur setiap kali memikirkan tentangnya”

Man Se menatap lukisan sepasang anak perempuan dan lelaki dalam buku dongeng The Snow Queen lalu bergunam dalam hatinya, “Hyun Joo, Bahkan jika aku membeku di dalam es… Bahkan jika aku menjadi Kai dari Snow Queen. Jangan pernah datang untuk mencariku”

_bersambung ke episode 2_

***

Tadinya mau posting Lets Eat dulu, tapi,, malah Love In Memory yang selese duluan. Let's Eat Episode 13 part 1 akan secepatnya aku postingkan^^

9 komentar:

  1. makasih mbak
    menarik jg y

    intan

    BalasHapus
  2. Mbk ada salah translate ya yg bagian "aku akan memberikan sarung tangan untukmu agar tanganmu tidak kedinginan"
    Di screen capture nya "I'll give you a mask so your nose doesn't get cold"

    BalasHapus
    Balasan
    1. bukan salah sih,,, sebelum bilang tentang mask, hyun joo emang ngomong tentang glove kok,, translate tentang mask nya kelewat sama aku^^ udah aku tambahin kok. Thanks ralatnya^^

      Hapus
    2. Oh gitu ya mbk.hehe
      Mksh mbk komenku ditanggepin maap jg mb irfa jd repot ngeralat ulang^^

      Hapus
  3. Wah menarik cerita y
    D tnggu chingu k lnjtn y

    BalasHapus
  4. mba irfa,
    ini OST. nya pasti judulnya Teruskanlah

    "kau dengan diri mu saja.... kau dengan dunia mu saja ....
    teruskan lah teruskan lah ....
    kau ... begitu ......"

    XD
    ngarang.com

    BalasHapus
  5. Aku baru tau yang dibuat Irfa ini Love In Memory Season 1, aku rencana mau bikin Season 2 nya, yang Father's Note, hehe...

    BalasHapus

Terimakasih sudah berkomentar^^ komentar kalian akan selalu menambah semangat menulisku^^