Selasa, 25 Februari 2014

Let's Eat Episode 13 part 1



Kim Hak Moon mengantarkan Soo Kyung hingga ke depan gedung apartemennya. Soo Kyung yang masih memakai jas Kim Hak Moon mengucapkan terima kasih dan meminta Kim Hak Moon untuk hati-hati saat mengemudi.

Soo Kyung merasa tidak enak masih memakai jaket milik Kim Hak Moon, dia hendak mengembalikannya, namun Kim Hak Moon meminta Soo Kyung untuk tetap memakainya karena cuaca dingin.  Soo Kyung awalnya menolak, namun kemudian berkata, “Akh.. aku harus mencucinya” Kim Hak Moon merasa sedih mendengarnya, bukan itu maksudnya.

Soo Kyung hendak masuk ke apartemennya, namun Kim Hak Moon memanggilnya lagi… “Tunggu.. Lee Soo Kyung-ssi” Soo Kyung pun berhenti. Kim Hak Moon ragu-ragu, “Anu.. Kau belum menjawabku. Masalahnya..” Soo Kyung meminta maaf, Kim Hak Moon buru-buru berkata, “Ini tidak terlalu mendesak, jadi tidak perlu segera menjawabnya. Setelah kau memikirkannya, aku harap kau memberiku jawaban yang positif”

Soo Kyung jadi merasa tidak enak, dia bingung dengan keadaan ini. Kim Hak Moon pun meminta Soo Kyung untuk segera masuk. Soo Kyung pasti lelah.


Dae Young sangat panik karena Soo Kyung meningglkan apartemennya dengan pintu terbuka dan berantakan, juga ponsel yang tertinggal. Dia menelpon kantor polisi, ingin melaporkan hilangnya Soo Kyung. Tapi… violaaa… Soo Kyung datang. Dia ada dihadapan Dae Young saat ini.

Dae Young tidak jadi melapor dia langsung bertanya pada Soo Kyung, “Noona, kemana saja kau, baru kembali sekarang? Terjadi sesuatu kan?” Soo Kyung kaget dan bingung dengan sikap Dae Young, namun segera kembali pada kesadarannya, dia menjelaskan jika barassi memakan coklat sehingga Soo Kyung harus membawanya ke klinik.

Dae Young merasa lega, namun dia tidak habis pikir mengapa Soo Kyung meninggalkan rumah dengan keadaan terbuka dan ponsel yang tertinggal. Soo Kyung pun kaget sendiri mendengarnya.

Tiba-tiba Kim Hak Moon datang sambil membawa kantong kertas berisis coklat, “Soo Kyung-ssi!” Dae Young terlihat tidak senang. Soo Kyung mengatakan jika Kim Hak Moon lah yang mengantarnya pulang. Soo Kyung bertanya pada Kim Hak Moon, apa yang membuatnya kembali menemui Soo Kyung?

Kim Hak Moon memberikan  kantong coklatnya dan berkata jika itu untuk Soo Kyung. Dae Young melihat dengan tatapan tidak ramah. Soo Kyung jadi canggung dan menerima kantong itu dengan ragu-ragu kemudian berterima kasih.

Soo Kyung pun pamit masuk ke dalam apartemennya meninggalkan Kim Hak Moon bersama Dae Young. Kim Hak Moon menatap Soo Kyung dengan senyum bodoh di wajahnya sambil melambaikan tangannya sementara Soo Kyung tak menoleh sama sekali.

Setelah Soo Kyung masuk Kim Hak Moon langsung berterima kasih pada Dae Young sambil menggenggam tangannya. Dae Young bingung untuk apa Kim Hak Moon berterima kasih? Hari ini dia sudah mengakui perasaannya pada Soo Kyung, itu terjadi karena Dae Younglah yang memberinya kekuatan. Bagaimana bisa itu karena Dae Young? Tapi… Dae Young memberikan selamat pada Kim Hak Moon pada akhirnya.

Kim Hak Moon merasa ucapan selamat terlalu cepat. Soo Kyung bahkan belum memberikan jawaban. Akh.. Kim Hak Moon merasa salah bicara, dia memutuskan pamit untuk pulang ke rumah. Setelah mengucapkan  sampai jumpa, Kim Hak Moon pun pergi dari sana.

Tinggalah Dae Young sendirian di lorong apartemen itu. Entah sadar atau tidak ada seserang yang sedang memperhartikan Dae Young dari balik pintu tangga darurat. Dae Young menoleh ke belakang, dia merasa tak aman dan akhirnya memutuskan untuk masuk ke apartemennya.

Setelah Dae Young masuk seorang pria dengan sepatu lusuhnya keluar dari tempat pesembunyiannya. Siapakah dia? Apakah dia pelaku Don’t Ask Why?

Let's Eat Episode 13: Pria yang Hanya Melihatku

Menjelang tidur, Soo Kyung menjadi galau, bagaimana dia harus bersikap pada Kim Hak Moon mulai sekarang? Soo Kyung menatap jaket Kim Hak Moon yang dia simpan di atas meja. Dia bingung jawaban apa yang harus dia berikan pada Kim Hak Moon.

 Soo Kyung berbaring menatap dinding menuju apartemen Dae Young dan bayangan Dae Young yang mengkhawatirkannya pun terlintas di ingatannya. 

Arghh Soo Kyung menjadi frustasi karenanya, “Mengapa dia begitu peduli?” Soo Kyung merasa dia harus melakukan sesuatu.

Dae Young sedang bersiap untuk tidur juga, dia mendengar suara berisik dari apartemen Soo Kyung, “Ah Noona, Berisik sekali, apa yang sedang dia lakukan?” Dae Young penasaran dan berjalan ke dinding yang menempel ke apartemen Soo Kyung mencoba mendengarkan apa yang sebenarnya sedang dilakukan Soo Kyung.

Ternyata Soo Kyung sedang sibuk memindahkan tempat tidurnya. Seseorang menekan bel, Soo Kyung membukanya ternyata Dae Young yang datang. Soo Kyung kaget. Dae Young berkata, “Noona, aku sudah memanggilmu beberapa kali, apa yang sedang kau lakukan?” Soo Kyung sadar dirinya membuat keributan, dia pun minta maaf karena sudah membuat berisik.

Tanpa permisi, Dae Young masuk begitu saja ke dalam apartemen Soo Kyung dan melihat Soo Kyung sedang memindahkan tempat tidurnya. Dae Young pun mencoba membantu, Soo Kyung menolak dan berkata dia bisa melakukannya sendiri. Tapi tempat tidur itu berat, dan lagi,, Soo Kyung sudah membuat keributan yang bisa didengar oleh semua tetangga mereka.

Dae Young penasaran, mengapa Soo Kyung ingin memindahkan tempat tidurnya? Soo Kyung langsung gugup, alasan apa yang harus dia katakan? Dia memindahkannya karena Dae Young, tapi tentu saja dia tidak mungkin mengatakan hal itu. Akhirnya Soo Kyung berbohong, jika menurut Feng Shui tidak baik menempelkan tempat tidur ke dinding. Sudah lama Soo Kyung ingin memindahkannya.

Dae Young memindahkan tempat tidur itu, dan percaya saja pada alasan Soo Kyung.  Setelah selesai, Dae Young bukanny pergi, dia malah duduk di lantai dan mengeluhkan rasa sakit di punggungnya. Soo Kyung bertanya mengapa Dae Young tidak pulang?

Dae Young berkata, “Aku sudah menghabiskan tenagaku memindahkan tempat tidurnya, sehingga aku tidak punya tenaga untuk pulang. Nuna, Bisakah kau pesan ayam dan bukan hanya satu tapi banyak?” Soo Kyung kaget mendengar permintaan Dae Young itu.

Tapi, Soo Kyung memesannya juga, sekotak ayam krispi plus menu gratis karena mereka sedang promosi. Setelah pesanan mereka datang, Soo Kyung dan Dae Young oun bersiap menikmati ayam goreng itu. Dae Young berkata bahwa sangat menyenangkan makan berdua seperti itu. Mereka tidak perlu bertikai. Jika ada tiga otang maka mereka akan sama-sama saling mengawasi karena sama-sama ingin merasakan semua bagian tubuh ayamnya.

Dae Young mengeluh, mengapa Ayam hanya memiliki dua paha dan dua sayap, padahal akan sangat menyenangkan jika mereka memiliki 10 sayap dan 10 paha. Soo Kyung kemudian berkata, jika dia lebih suka daging yang kering, jadi dia tidak suka paha dan sayap. Soo Kyung mempersilahkan Dae Young untuk menghabiskan paha dan sayapnya.

Dae Young kegirangan mendengarnya, “Wow! Jika aku makan ayam lagi, sebaiknya aku makan dengan mu Noona!” mendengar kata-kata Dae Young itu, Soo Kyung langsung terpana, apa maksudnya itu?

Namun pikiran Soo Kyung segera teralihkan saat dia melihat kotak menu barunya. Soo Kyung membukanya, dan ternyata itu adalah daging tanpa tulang. Huaaahh,,, Soo Kyung senang bukan main. Lain kali, agar tidak repot dengan sampahnya sebaiknya mereka pesan daging tanpa tulang saja.

Dae Young langsung bereaksi, “Apa?  Biasanya, ayam paling enak jika kau gigit lepas dari tulangnya! Daging paha yang montok... kunyah, rasakan dan nikmati. Mulutku bahagia. Daging sayap yang lembut menggeliat menari-nari. Tanganku bahagia. Kebahagiaan yang dinikmati tangan dan mulutmu... daging tak bertulang? Cara terbaik makan ayam adalah ayam dengan tulang!”

Penjelasan Dae Young yang menggebu-gebu itu ternyata sama sekali tidak didengarkan Soo Kyung yang sudah memakan daging tanpa tulangnya sejak tadi. Dae Young mengeluh, “Seperti biasanya, kau tidak mendengar kata-kataku. Apa keajaiban Tuan ShikSha tiba-tiba menghilang? Ah, payah!”

Dae Young pun akhirnya ikut makan saja, Soo Kyung dan Dae Young menikmati ayam itu gigitan demi gigitan. Potongan demi potongan. Semuanya tampak terasa nikmat. Gairah makan Soo Kyung telah kembali. Ditambah lagi Dae Young pun tampak sangat menikmati memakan Ayam bertulangnya. Bagaimana  bisa mereka tampak sangat menikmati potongan-potongan ayam krispi itu? Benar-benar terlihat sangat lezat >.<

Selesai menghabiskan semua ayam, Dae Young bertanya, apakah Soo Kyung punya bir? Soo Kyung bingung, namun Dae Young sangat Soo Kyung memberinya bir. Untungnya Soo Kyung punya bir, dan Dae Young sangat menikmatinya. Setelah menghabiskan birnya Dae Young berkata, “Memang ayam dan bir cocok sekali” (Hmm,, rasanya kata-kata itu tidak asing lagi, akh,,, Chun Song Yi?)

Soo Kyung bertanya pada Dae Young, apakah akhir-akhir ini A dan B tidak apa-apa? Hmm maksudnya apa yah? Apakah Jin Yi dan Pengacara Oh, ataukah hal lain yang dimaksud Soo Kyung? Tapi Dae Young dengan cepat menanggapi agar Soo Kyung tidak khawatir lagi, hal seperti itu tidak akan terjadi.

Dae Young puh bertanya pada Soo Kyung, “Kudengar Pengacara Kim mengaku bahwa dia suka padamu” Soo Kyung kaget karena Dae Young tahu. Bagaimana bisa Dae Young tahu tentang hal itu? Dengan PD Dae Young berkata, “Aku sabuk ke-5 di Taekwondo, sabuk ke-4 Hapkido, dan aku sabuk ke-10 dalam mengetahui hal-hal seperti ini.”

Soo Kyung tampak tak senang. Dae Young memberi saran pada Soo Kyung. Kim Hak Moon sepertinya orang baik, Soo Kyung juga akan baik jika bersamanya. Apakah menurut Dae Young seperti itu? Tentu saja.

“Jika seorang pria mengatakan jika pria lain adalah orang baik, maka itu kebenarannya”

Soo Kyung paham maksud Dae Young. Dia sama sekali tidak pernah bermimpi bisa mendengar kata-kata seperti itu dari pria yang disukainya. Namun apa daya, Soo Kyung juga tidak bisa mengatakan pada Dae Young jika pria yang disukainya adalah Dae Young. Akhirnya Soo Kyung hanya berkata bahwa dia merasa lelah. Besok pagi dia harus kerja, jadi dia harus tidur sekarang ini. Dae Young mengerti, dia pun pamit seletah mengucapkan terima kasih karena Soo Kyung mentraktir Ayam untuknya.

Setelah Dae Young pergi, Soo Kyung tidak bisa lagi membendung air matanya. Dia sangat sedih, dia terluka karena Dae Young mendukung dirinya untuk bersama Kim Hak Moon. Tapi,, Soo Kyung tak bisa melakukan apapun.

Ponsel Soo Kyung berbunyi, sebuah pesan masuk, dari Kim Hak Moon. “Soo Kyung-ssi, kau sudah tidur?” Soo Kyung hanya menatapnya, tidak ada hasrat untuk membalas. Soo Kyung merasa frutasi, dia menyimpan ponselnya di atas meja dan pergi tidur.

Soo Kyung mengabaikan ponselnya yang kembali berderinga karena Kim Hak Moon terus mengirim sms.” Tidak ada balasan, sepertinya kau sudah tidur. Ah... Aku gugup sekali, kurasa aku tidak bisa tidur. Mimpi indah, selamat malam”

Dae Young berjalan di sebuah padang ilalang (Eh,, ini kok kayak Do Min Joon yah? Hahaha) Berjalan… dan terus berjalan hingga dia melihat sosok Soo Kyung. Dae Young memanggilnya, “Noona!” Tapi Soo Kyung tidak menyahut, bahkan menoleh pun tidak.

Dae Young mengikuti Soo Kyung, hingga dia melihat Soo Kyung bertemu dengan seorang pria yang wajahnya tidak di perlihatkan. Dae Young hanya bisa menatap hampa, entah apa yang dia rasakan, dan siapakah pria itu?

Dae Young terbangun. Mimpinya sangat aneh, mengapa dia tiba-tiba memimpikan Soo Kyung seperti itu?

Soo Kyung bersiap pergi kerja, dia bertanya apakah Barassi baik-baik saja. Barassi mengenggonggong dengan lantang menunjukkan bahwa dirinya baik-baik saja.

Jin Yi memanggil Soo Kyung dengan panik di luar, “Eonnie,,, Eonnie…” Soo Kyung membukan pintu untuk Jin  Yi dan berkata dia baru saja akan menelponnya.

“Eonnie, cepat lihat keluar” Jin Yi tampak sangat panik. Soo Kyung bingung, memangnya ada apa? Apakah terjadi sesuatu?

“Dia bilang jangan memberitahumu, tapi kurasa aku harus memberitahumu. Di depan gedung, Pengacara Kim menunggu mengajakmu berangkat kerja bersama” Jin Yi mengatakannya dengan cemas. Soo Kyung kaget mendengarnya. Jin Yi menyarankan agar Soo Kyung cepat pergi.

Soo Kyung mengerti, dia pun menitipkan Barassi pada Jin Yi dan memintanya untuk membawa Barassi ke klinik. Jin Yi malah bingung, Klinik? Soo Kyung menjelaskan bahwa kemarin Barassi sakit, jadi hari ini harus di bawa ke klinik untuk pemeriksaan. Jin Yi tahu klini hewan Daehak kan? Iya Jin Yi tahu, jadi Soo Kyung jangan khawatir dia akan menjagamu. Soo Kyung sangat berterima kasih. Soo Kyung pun segera pergi keluar.

Kim Hak Moon tampak kedinginan berdiri di luar mobil untuk menunggu Soo Kyung. Saat Soo Kyung datang Kim Hak Moon langsung menyambutnya dengan senyuman. Soo Kyung merasa tidak enak, “Seharusnya kau menelpon jika kau datang” Kim Hak Moon merasa itu tidak perlu, dia sedang dalam perjalanan kantor dan dia baru saja tiba. *Bohong*

Kim Hak Moon pun meminta Soo Kyung segera masuk mobil dan dia pun buru-buru masuk mobil. Di dalam mobil keduanya menjadi canggung. Kim Hak Moon lalu bertanya,”Kau belum sarapan kan?” Benar sekali, dan Kim Hak Moon sangat senang mendengarnya.

Kim Hak Moon mengambil sebuah kantong di jok belakang dan memberikannya pada Soo Kyung. Berbagai menu sarapan ada disana. Soo Kyung saja sampai kaget melihatnya. Kim Hak Moon berkata,  “Aku tidak tahu kesukaanmu, jadi kubeli beberapa macam” Soo Kyung jadi semakin merasa tidak enak. Padahal apa saja tidak masalah. Soo Kyung berterima kasih dan berkata dia akan memakannya.

Kim Hak Moon bertanya ragu-ragu, Soo Kyung pasti tidur lebih awal. Dia mengirim pesan tapi tidak ada balasan. Soo Kyung semakin tidak enak dan meminta maaf. Tidak apa-apa, malahan Kim Hak Moon yang meminta maaf karena telah mengirimi sms saat Soo Kyung tidur.

Soo Kyung menawarkan sebaiknya Kim Hak Moon juga makan, tapi dia menolak dan mengatakan dia sudah makan. Lalu… makanan itu harus di bagaimanakan? Soo Kyung tidak mungkin menghabiskannya seorang diri. Sayang jika makanan itu harus di buang.

“Jangan Khawatir, aku akan menghabiskannya” Kim Hak Moon menenangkan Soo Kyung. Tapi… bukannya Kim Hak Moon sudah makan. Zong! Kim Hak Moon pun berpikir untuk membuat alasan. Dia hanya makan sedikit saja tadi, biasanya dia banyak makan saat sarapan, jadi tidak masalah.

Soo Kyung mengerti, dia mengambil Sandwich untuk dimakan sementara Kim Hak Moon mengambil nasi cepat saji yang di beli nya. Dia memakan nasi itu, dan merasa tidak enak saat menelan. (Haaa,,, yakin deh, jika sebenarnya Kim Hak Moon itu sudah kenyang, tapi demi Soo Kyung, apa sih yang enggak, wkwkw)

Jin Yi bersiap membawa Barassi ke klinik dan bertemu Dae Young yang baru keluar dari apartemennya. Dae Young menyapanya, Jin Yi menyambutnya dengan gembira. Dae Young bertanya, apakah Jin Yi menjaga Barassi hari ini? Ya. Kemarin Barassi sakit.

Dae Young berbicara dengan Barassi, “Aigoo Gae Bari, kau sudah merasa lebih baik? Itu sebabnya Anjing sepertimu, yang menanggungnya tanpa kata-kata, perlu asuransi”

Dae Young bertanya pada Jin Yi, apakah Soo Kyung sudah berangkat kerja, Dae Young perlu berbiacara dengannya lagi tentang asuransi Gae Bari. Jin Yi mengatakan jika Soo Kyung sudah berangkat kerja. Pengacara Kim menjemputnya. Dae Young tampak tak senang dengan hal itu.

Jin Yi berbisik pada Dae Young, “Hanya kau yang boleh tahu” Dae Young jadi penasaran, rahasia apa yanga kan diakatakan Jin Yi, “Kurasa Pengacara Kim menyukai Soo Kyung Unni” Akh,,, Dae Young kira apa. Tentang hal itu, Dae Young sudah mengetahuinya lebih dulu. Pengacara Kim Hak Moon telah memendam cintanya selama 10 tahun. Dia sudah menyatakan perasaannya pada Soo Kyung kemarin.

Jin Yi tampak antusias, “Oh, Benarkah? Luar biasa! Jadi, apa sekarang mereka berkencan? Itu sebabnya mereka berangkat kerja bersama. Wow... Aku juga ingin melakukan itu bersama orang yang kucintai”

Dae Young baru sadar, “Aigoo,,, pasti itu arti dari mimpiku” Mimpi? Mimpi apa? Jin Yi penasaran. Dae Young bilang bukan apa-apa. Dae Young mengambil Barassi dari Jin Yi dan berkata biar dia yang membawa Barassi. Dae Young dan Jin Yi pun berjalan bersama menuju Lift.

Soo Kyung dan Kim Hak Moon tiba di tempat parkir kantor mereka. Kim Hak Moon sangat senang dan bersemangat, dia berniat membuka kan pintu untuk Soo Kyung, tapi ternyata Soo Kyung sudah membukanya sendiri.

Soo Kyung berterimakasih karena berkat Kim Hak Moon dia tiba di kantor dengan nyaman. Itu sama sekali bukan masalah. Kedepannya Kim Hak Moon berencana untuk melakukannya setiap hari. Tidak perlu, kenapa harus seperti itu? Kim Hak Moon sama sekali tidak keberatan, lagi pula kebetulan searah dengan rumahnya.

Soo Kyung bingung, bukan kah arah jalan menuju Kim Hak Moon berlawana arah dengan jalan menuju tempat tinggal Soo Kyung. Akh,, benarkan? Kim Hak Moon membuat alasan, jika akhir-akhir ini dia mulai berolah raga di daerah sekita situ. Kenapa dia berolah raga disana? Akh… itu karena fasilitasnya lengkap.

Soo Kyung sadar, Kim Hak Moon sedang membuat alasan. Soo kyung jadi tidak enak, bagaimana dia harus mengatasi hal ini? Soo kyung bertanya, apakah mereka bisa berbicara sebentar? Kim Hak Moon jadi merasa cemas karena permintaan Soo Kyung itu.

Soo Kyung dan Kim Hak Moon berbicara di sebuah restoran. Soo Kyung berkata pada Kim Hak Moon, “Pengacara Kim. Terima kasih banyak. Menyukai orang sepertiku, selama lebih dari 10 tahun. Pasti tidak mudah untuk menyatakannya. Jika aku menyukai seseorang, menyatakannya mungkin akan berat juga. Itu sebabnya, aku mengerti betapa khawatirnya kau dan mengalami masa sulit, lebih dari orang lain”
 
Kim Hak Moon cemas sekaligus gembira karena Soo Kyung mengerti kekhawatirannya, tapi… Soo Kyung melanjutkan perkataannya.

“Namun, kurasa aku tidak bisa berkencan denganmu”
 
Kim Hak Moon terlihat sangat kecewa, “Bagaimana kau tahu itu? Kita belum pernah mencoba bertemu selayaknya pria dan wanita sebelumnya” Soo Kyung berusaha menyela, tapi Kim Hak Moon terus berbicara.

“Beri aku kesempatan. Kesempatan untuk merasa sebagai seorang pria. Kau tahu betapa beratnya bagiku, jadi kau tidak bisa langsung menolakku seperti ini. Selama ini aku bersikap buruk padamu, aku tahu. Sudah jelas kau merasa seperti itu. Jadi, biarkan aku merubah hatimu”

“Satu bulan”

Soo Kyung terlihat tidak setuju.

“Tidak. Satu minggu saja”

Soo Kyung tampak ragu.

“Jika masih terlalu sulit, maka satu hari saja. Meski hanya sehari, beri aku kesempatan. Kumohon”

Soo Kyung tidak tega. Melihat kesungguhan Kim Hak Moon yang seperti itu, akhirnya dia pun mengangguk dengan terpaksa.

Saat Soo Kyung dan Kim Hak Moon akan pergi dari restoran itu, Manager Choi bersembunyi di kursinya. Temannya bertanya ada apa? Apakah ada orang dari kantor? Manager Choi melihat-lihat keadaan, setelah memastikan Soo Kyung dan Kim Hak Moon keluar, dia pun berhanti bersembunyi.
 
“Kupikir yang disukai Pengacara Kim adalah Yoon Jin Yi. Kenapa bisa Sekretaris Lee? Yeah ini. Aku tidak percaya. Aku pasti sudah mati. Semua orang sudah mati” Manager Choi meracau sendirian tanpa mempedulikan pertanyaan dan keberadaan temannya.

Di Kantor Pengacara Kim Hak Moon, pengacara Oh sedang menata bunga dengan hati riang. Setelah di tolak Dae Young pengacara memutuskan bahwa Dae Young adalah pilihan yang salah. Seharusnya dia memilih Pengacara Kim. Mulai saat ini, Pengacara Oh akan berkonsentrasi pada Kim Hak Moon saja.

Kim Hak  Moon tiba di kantor, diikuti Soo Kyung di belakangnya. Pengacara Oh menyambutnya sengan gembira. Kim Hak Moon melihat bunga yang sedang di pegang Pengacara Oh, untuk apa bunga itu? Pengacara Oh bertanya bunga itu cantik kan? Dia merasa kantor Kim Hak Moon terlalu polos jadi Pengacara Oh membelinya untuk memeriahkan suasana.

Pengacara Oh berniat memindahkannya ke ruang kerja Kim Hak Moon, tapi Kim Hak Moon mencegahnya sambil menatap Soo Kyung yang bersiap untuk bekerja di meja kerjanya. Kim Hak Moon menatapnya dengan penuh senyuman dan berkata pada pengacara Oh, “Biarkan saja di sana. Kenapa hanya aku yang bisa melihat hal bagus ini? Di sini, tempat yang bagus” Pengacara Oh tidak bisa membantah.

Kemudian pengacara Oh menawarkan secangkir kopi pada Kim Hak Moon, tapi dia menolak karena dia sudah minum tadi. Setelah Kim Hak Moon masuk ke dalam ruangannya, Pengacara Oh kegirangan sendiri karena berpikir Kim Hak Moon tidak membiarkannya untuk bekerja. Pengacara Oh memanggil Soo Kyung dan memintanya untuk dibuatkan secangkir kopi.

Setelah Soo Kyung masuk ke dalam pantry, Manager Choi dengan hebohnya, “Berita besar! Berita besar!” Dia bersorak-sorak pada Pengacara Oh. Manager Choi bertanya apakah Pengacara Kim ada di dalam ruangannya? Pengacara Oh membenarkan dan bertanya ada apa?

“Pengacara Kim suka pada Sekretaris Lee” Manager Choi mengatakan apa yang diketahuinya pada pengacara Oh, reaksinya? Tentu saja tidak percaya.

“Apa? Dia menyukai... Oh! Manager Choi! Tidakkah kau sedang bermimpi?” Pengacara Oh mencibir.

“Tidak. Tadi… aku mendengar dengan telingaku sendiri, dia menyatakan perasaannya”

Mendengar hal itu pengacara Oh malah jadi merasa sedih. Bagaimana ini Pengacara Kim yang malang… Manager Choi protes, apa maksudnya pengacara Kim malang? Yang malang itu adalah dirinya. Pengacara Oh lah yang sekarang tidak mengerti.

“Pikirkan saja! Jika Pengacara Kim dan Sekretaris Lee menikah, dia akan menjadi nyonya. Jika aku tahu lebih awal, aku pasti memperlakukannya dengan baik. Ah Sial” Manager Choi menyesali perlakuannya pada Soo Kyung di masa lalu.

Soo Kyung keluar dengan membawakan kopi untuk pengacara Oh dan memberikannya. Manager Choi yang leihat itu bertanya, apa yang sedang Soo Kyung lakukan? Tentu saja bekerja, apa lagi? Manager Choi bertanya mengapa Soo Kyung melakukan hal itu? Sebaiknya Soo Kyung istirahat saja, Manager Choi sangat senang melakukan hal seperti itu.

Di ruangannya, Kim Hak Moon merasa tidak enak badan. Apakah dia makan terlalu buru-buru? Seseorang mengetuk pintu ruangannya. Setelah dipersilahkan masuk, Pengacara Oh masuk dan berkata tanpa basa basi.

“Pengacara Kim, Tidak peduli seberapa besar dorongan di hatimu, kau seharusnya tidak begitu!”

Kim Hak Moon bingung, apa maksudnya itu?

“Karena kau pikir hatiku kuberikan pada Dae Young, kau berkata "Aku akan berkencan dengan siapa saja!" Sepertinya begitu”

Kim Hak Moon semakin bingung, “Apa maksudnya?

“Aku dengar semuanya. Aku dengar kau menyukai Sekretaris Lee. Jika bukan karena aku, lalu apa alasannya? Luka yang akan dirasakan Sekretaris Lee, bagaimana dia akan mengatasinya?”

Kim Hak Moon mengerti, selama ini Pengacara Oh telah salah paham, berpikir bahwa Kim Hak Moon bertindak terlalu spontan.

“Aku tidak asal melakukannya. Aku tulus. Aku menyukainya lebih dari 10 tahun”

Pengacara Oh tidak percaya, itu tidak masuk akal. Bagaimana bisa? Selama 10 tahun? Kim Hak Moon meminta sesuatu pada Pengacara Oh,

“Aku tidak tahu bagaimana kau mendengarnya, Pengacara Oh, Sekretaris Lee belum menerima perasaanku, jadi jangan biarkan dia tahu bahwa kau mengetahui masalah ini dan membuatnya merasa tidak nyaman. Aku minta tolong padamu”

Pengacara Oh hanya bisa melongo mendengar hal itu. Jadi selama ini Kim Hak Moon tidak pernah menyukainya? Kim Hak Moon malah bertanya, “ Ngomong-ngomong, kau menyukai Dae Young? Selamat. Semoga lancar” Pengacara Oh sudah tidak bisa berkata-kata lagi. Pria ini sepertinya sama sekali tidak pernah tertarik padanya.

Bersambung ke part 2

***

OMG, pengacara Oh,, waktu nya untuk sadar... Kim Hak Moon sama sekali tidak pernah melihatmu sekali saja. Tapi dia pasti bikin alasan-alasan lain di kepalanya nih. 

Sedih liat Soo Kyung nangis setelah makan ayam bareng Dae Young, Akh,, nyesek,,, mendengar pria yang disukainya menyuruhnya untuk bersama pria lain itu... sangat menyedihkan~~

Meskipun sejak awal aku pengennya Soo Kyung sama Kim Hak Moon, tapi sih, feeling aku Soo Kyung dan Dae Young akan bersatu nih^^ lagi pula Chems nya Lee Soo Kyung dan Goo Dae Young its A great >.< Tapi,,, tetep sih,, I Love Kim Hak Moon, hahaha...

*written by irfa at cakrawala-senja-1314.blogspot.com*

11 komentar:

  1. voilaa.. sinopsisnya sudah keluar! gracias ^^

    BalasHapus
  2. OMG si pengacara oh itu sadarnya mesti pake apa ya? Semoga ajaaa dia cepet sadar deh ya udah ditolak 2 cowok ><

    Aah si DY udah mulai ada rasa nih sama SK asiiiik, jgn" mimpi DY itu pertanda bahwa SK bakal disakitin nih ama pelaku Don't Ask Why >< , semoga aja itu gak kejadian yaaaa

    Si SK gak tega bgt ya mau nolak KHM, kasiaan si HM

    BalasHapus
  3. Dae Young udah mulai cemburu-cemburan nih...tapi masih belum nyadar jg kalo suka...^^

    BalasHapus
  4. Ko sama c ngebelain kim hak moon jadian sm soo kyung.....hihi
    Gemes liat kcanggungan merea.
    Makasi y mbak sinopny uda keluar.

    Salam kenal

    BalasHapus
  5. irfa maksih ya sinopsisnya aq suka sekali sama drama ini sederhana and fresh aja..apalagi kalo udah ada makanannya fresh bener deh ini mata... hahaha semangat ya nulisnya di tunggu part 2nya....

    salam kenal ...... Ayu#

    BalasHapus
  6. Asyiiiikkk...cepet bener sinopnya. Soo kyung lagi galau nih, aaah ga bisa comment. Part 2 nya aja ya. Gomawo^^

    BalasHapus
  7. Makasih mb irfa. Hana

    BalasHapus
  8. Kyanya yang suka nguntit di apartemenya soo kyung mantan suaminya soo kyung deh...

    BalasHapus
  9. salam kenal, selama ini jd silent reader br baca sinopsisnya.. ternyata nontonya lucu n seru, palagi adegan pengacara oh yg ge er banget, bikin ketawa terus..

    BalasHapus
  10. Setuju mb Irfa...I Love Kim Hak Moon..😍

    BalasHapus
  11. Kim Hak Moon... Joahe <3

    BalasHapus

Terimakasih sudah berkomentar^^ komentar kalian akan selalu menambah semangat menulisku^^