Minggu, 01 Desember 2013

JinHee Couple Fanfiction: Love is Not Obsession part 20



Cerita fanfiction ini hanya fiksi belaka jika ada kesamaan tempat dan cerita itu adalah sebuah ketidak sengajaan. Sementara kesamaan nama dan profesi para tokohnya adalah disengaja. Untuk para fans para seleb yang aku jadikan cast di FF ini,, mian ya,,, karakter mereka bukanlah karakter yang sebenarnya, semua ini hanya karena imajinasi liarku saja^^ 

Sebelumnya di Love is Not Obsession:

Love is Not Obsession ~Big Deal~

Cast:
Lee Jin Wook as himself
Jo Yoon Hee as Park Yoon Hee
Mrs. Jo as Yoon Hee Mother
Park Se Ra as Park Se Ra
Kim Ji Suk as himself
Mr. Cho as Executive Manager HB Entertaiment
Park Jae Shin as Shin






“Lee Jin Wook-ssi, apa hubungan mu dengan Keluarga Jo? Aku benar-benar penasaran tentang foto itu?”

Pikiran Jin Wook masih belum kembali sepenuhnya saat Park Yoon Hee menanyakan hal itu padanya. Dia semakin yakin jika Park Yoon Hee adalah Jo Yoon Hee istrinya. Tapi,, tetap saja dia memerlukan bukti kuat untuk meyakinkan wanita itu.

“Aku? Akh,,,, Mereka kenalan baik orang tuaku” Jin Wook terpaksa berbohong, jika Park Yoon Hee benar-benar Jo Yoon Hee dia tidak ingin mengejutkannya dengan kenyataan bahwa dia adalah suaminya. Meksi hatinya merasa yakin bahwa Park Yoon Hee sebenarnya adalah istrinya, namun logikanya masih meragukan hal itu.

“Kau bilang,,, kau kehilangan ingatan mu 6 bulan yang lalu. Bagaimana kau percaya bahwa Park Jae Shin adalah suami mu, apakah ingatanmu sudah kembali?”

“Belum, tapi,,, satu-satunya yang bisa aku percaya saat ini hanyalah suamiku. Meskipun aku tidak pernah mengatakannya padanya. Aku,,, pernah melihatnya dalam sekelabat ingatan yang mampir di kepalaku”

“Maksudmu,, Park Jae Sin adalah satu-satunya orang kau ingat dari masa lalu mu?”

“Nde,, hanya dia yang ada di depanku saat aku terbangun dari Koma dan kehilangan ingatanku. Kemudian, saat dia membawaku pulang ke rumah, aku mengingat, aku dan suamiku pernah datang sebelumnya ke rumah itu. Jadi,,, aku sangat percaya bahwa Park Jae Shin adalah suamiku”

Jadi itukah sebabnya, Park Yoon Hee sangat mengenal pulau In Ju? Dia dan Shin memang pernah tinggal di rumah kecil di pegunungan itu? Untuk apa? berlibur? Jin Wook merasa ragu lagi, apakah wanita di hadapannya ini istrinya atau bukan? Bagaimana bisa hanya Park Jae Shin yang dia ingat?

Jin Wook menatap Park Yoon Hee, lalu… dia melihat sesuatu yang sangat dikenalnya menggantung di leher wanita itu.

“Park Yoon Hee-ssi… dari mana kau mendapatkan kalung itu?”

Park Yoon Hee memegang kalung yang ada dilehernya,, “ Kalung ini sudah menggantung di leherku sejak aku terbangun dari koma. Sepertinya ini pemberian suamiku, tapi,, dia tidak pernah bercerita apapun tentang kalung ini, memangnya kenapa?”

“Tidak apa-apa. Aku hanya bertanya. Dan tentang foto itu,,, aku rasa kau harus tahu sesuatu Park Yoon Hee-ssi”

“Mwoga?”

“Putri keluarga Jo menghilang 6 bulan yang lalu, dia sangat mirip denganmu dan namanya pun adalah Yoon Hee. Itulah sebabnya aku memanggilmu Yoon Hee saat pertama kali kita bertemu. Aku pikir kau adalah Jo Yoon Hee. Dan Kamar yang kau gunakan untuk berganti baju, adalah Kamar yang biasa digunakan Jo Yoon Hee saat menginap di Mansion keluarga Jo”

Park Yoon Hee tercengang mendengarnya, apa maksudnya itu? Apakah mungkin dia adalah putri keluarga Jo? Tapi,,, Park Jae Shin mengatakan padanya bahwa orang tuanya sudah lama meninggal dunia. Tapi Foto itu… bagaiamana foto itu bisa ada Kamar itu.

***

Lee Jin Wook berbohong tentang kalung yang dia lihat di leher Park Yoon Hee. Dia mengenali kalung itu, itu adalah kalung Noona nya yang pernah dia hadiahkan pada Choi Ji Woo saat mereka mulai berkencan. Saat memberikan kalung itu, Jin Wook menggombali Ji Woo bahwa kalung itu seperti hatinya. Selama hatinya ada bersama Choi Ji Woo dia menitipkan kalung itu padanya. Dan Choi Ji Woo bisa mengembalikannya jika mereka tidak bersama lagi.

Seminggu setelah kecelakaan 6 bulan lalu, Choi Ji Woo menemuinya untuk meminta maaf karena dia mengajak Yoon Hee bertemu hingga menyebabkan Park Se Ra mengetahui bahwa Jo Yoon Hee adalah istri Lee Jin Wook. Choi Ji Woo juga memberitahunya jika dia memberikan kalung itu pada Yoon Hee, setelah sempat mengatakan pada Jin Wook bahwa dia menghilangkan kalung itu.

Kalung itu menjadi bukti bahwa ternyata Park Yoon Hee adalah Jo Yoon Hee, lalu,,, bayi yang dikandung wanita itu, adalah anak mereka? Ya Tuhan,,, Jin Wook semakin merasa bersalah mengingat hal itu. Bagaimana bisa dia begitu tidak memperhatikan Yoon Hee hingga tidak menyadari bahwa istrinya sedang mengandung?

Jin Wook segera menghubungi ibu mertuanya dan mengatakan semuanya, dia harus memastikan identitas Park Yoon Hee dengan bukti yang sangat kuat, dia tidak bisa hanya mengikuti feeling dan pemikirannya saja. Dan Park Jae Shin… dia harus bertemu dengan pria itu dan mempertanyakan alasan pria itu menyembunyikan Yoon Hee selama ini.

***

“Ommo-nim” Jin Wook menyapa ibu mertuanya saat perempuan setengah baya itu tiba di ruang tunggu RS tempat Yoon Hee di rawat. Jin Wook memaksa Yoon Hee menginap semalam lagi di RS untuk mencegahnya pulang ke rumah dan bertemu dengan suaminya. Dia tidak ingin Park Jae Shin kembali membawa pergi Yoon Hee.

Tapi saat Jin Wook mendatangi rumah Yoon Hee, rumah itu tak berpenghuni, Yoon Hee bilang suaminya baru pulang hari ini, jadi dia sengaja meninggalkan pesan di pintu rumah untuk memberitahunya bahwa Park Yoon Hee di rawat di RS.

“Lee Seobang, dimana Yoon Hee? Apa kau benar-benar yakin dia adalah Urri Yoon Hee?” Mertuanya panik campur cemas saat bertemu dengan Jin Wook. Dia pernah merasa sangat putus asa karena harus kehilangan Yoon Hee, jika putrinya itu memang masih hidup, dia akan sangat merasa bersyukur.

“Nde Ommo-nim. Awalnya aku ragu karena dia sedang mengandung, tapi saat tahu Park Yoon Hee memang amnesia dan dia memakai kalung pemberian Noona ku, aku yakin dia adalah Urri Yoon Hee”

“Mengandung? Bahkan bayinya pun selamat? Aku benar-benar merasa bersyukur”

Jin Wook heran mengapa mertuanya sama sekali tidak terlihat kaget dengan kehamilan Yoon Hee, apakah dia sebenarnya sudah tahu?

“Lee Seobang,,, Maafkan Omma,, sebelumnya tidak memberitahumu tentang kehamilannya Yoon Hee”

“Jadi Ommo-nim sudah tahu sejak lama?”

“Nde,, Yoon Hee tidak mengatakan apapun, tapi saat Omma membereskan kamar Yoon Hee, dia meninggalkan surat keterangan dokternya. Omma sangat sedih karena ternyata Omma kehilangan anak sekaligus cucu yang belum sempat diketahui keberadaannya. Omma tidak ingin kau pun merasakan kesedihan yang sama, jadi Omma tidak memberitahumu”

Jin Wook memahami alasan Mertuanya, tapi dia jadi beberapa kali berpikiran buruk tentang kandungan Yoon Hee.

“Aku mengerti Ommo-nim, maaf juga karena aku bahkan tidak menyadari tentang kehamilan Yoon Hee sebelumnya”

“Omma rasa, Yoon Hee sengaja tidak segera memberitahumu, dia ingin menunggu moment yang tepat, sayangnya niatnya terhalang tragedi mengenaskan itu”

“Dimana Yoon Hee sekarang?”

“Dia sedang tertidur di kamar rawatnya, aku sengaja menahannya untuk pulang agar dia Park Jae Shin tidak membawanya pergi lagi”

“Tindakan mu benar Lee Seobang, lebih baik sementara waktu kita tidak mempertemukan mereka. Apalagi saat ini hanya Shin yang Yoon Hee percaya”

“Tapi,,, aku sudah mengkonsultasikan pada dokter tentang kondisi kesehatan Yoon Hee… Dokter bilang sebaiknya Yoon Hee tidak dipaksa untuk mengingat masa lalunya, itu akan menjadi beban psikologis padanya dan dapat berpengaruh pada perkembangan bayinya. Jika Yoon Hee mempertanyanya Park Jae Shin, mau tak mau kita harus mempertemukan mereka”

“Omma setuju saja, Lee Seobang,,, tapi sebaiknya kita melakukan tes DNA agar Yoon Hee percaya 100% pada kita dan tidak menelan bulat-bulat apapun yang dikatakan Shin padanya”

“Nde,,, itu memang harus dilakukan. Tapi,,, Ommo-nim… Mengapa Shin melakukan hal itu? Bukan kah dia juga bagian keluarga kalian? Mengapa dia malah menyembunyikan Yoon Hee dari orang tuanya”

Mertuanya terlihat tegang. Dia sepertinya tau alasan Shin melakukan hal itu. “Lee Seobang,,, ada satu hal yang tidak kami katakan padamu tentang Shin. 5 tahun yang lalu…. Shin dan Yoon Hee hampir menikah”

Jin Wook tertegun mendengarnya. Apa ini? Ternyata Park Jae Shin cinta masa lalu Jo Yoon Hee? Dan saat ingatan Yoon Hee hilang, dia hanya mengingat Park Jae Shin seorang…

***

Ibu Yoon Hee akhirnya menceritakan masa lalu Shin dan Yoon Hee pada Jin Wook. Saat Yoon Hee berusia 2 tahun, orang tuanya mengadopsi Shin sebagai anaknya dengan tidak mengubah marga Park Jae Shin yang saat itu berusia 6 tahun.

Shin sangat menyayangi Yoon Hee, karena mereka tumbuh bersama dengan mendapatkan kasih sayang yang sama dari kedua orang tuanya. Yoon Hee tahu jika Shin bukan kakak kandungnya, dan lambat laut perasaanya pada Shin bukan lagi rasa sayang adik terhadap kakaknya. Begitu juga dengan Shin, mereka berdua saling jatuh cinta saat keduanya beranjak remaja.

Saat mengetahui hal ini, orang tua Yoon Hee marah besar, dan mencoba memisahkan mereka. Saat itu Yoon Hee baru saja lulus dari SMA. Tapi,,, Yoon Hee malah nekat mengajak Shin kabur dari rumah. Mereka pun akhirnya merestui hubungan Shin dan Yoon Hee, lalu membatalkan adopsi terhadap Shin, karena saat itu Shin sudah lebih dari 20 tahun.

Shin pindah dari rumah keluarga Jo dan membangun karirnya dengan bekerja di perusahan Iklan setelah lulus kuliah tanpa bantuan keluarga Jo. Sementara Yoon Hee mulai merintis karir keartisannya, karena itu adalah cita-citanya sejak kecil. Shin sangat mendukung karir Yoon Hee. Beberapa project iklan Yoon Hee di awal-awal karirnya didapat atas rekomendasi Shin. Mereka berdua adalah pasangan kekasih yang bahagia dan akhirnya memutuskan untuk bertunangan saat usia Yoon Hee genap 25 tahun.

Pernikahan diantara mereka pun mulai direncanakan, dan Orang tua Yoon Hee menyetujui hal itu. Meskipun Yoon Hee seorang artis, namun karir keartisananya memang tidak terlalu cemerlang. Jadi Yoon Hee pun  tidak merasa bermasalah jika harus menikah di usia muda.

Namun… suatu hari Yoon Hee pulang ke rumah dan berkata dia sudah membatalkan pertunangannya dengan Shin.

Yoon Hee tak pernah mengatakan alasannya begitu juga dengan Shin yang hanya datang meminta maaf sehari setelah Yoon Hee mengabarkan pembatalan pertunangan mereka. Orang Tua Yoon Hee hanya bisa menerima keputusan kedua anak yang mereka besarkan itu. Setelah putus dengan Yoon Hee, Shin memutuskan untuk pergi ke Jepang dan tidak pernah memberi kabar apapun pada Yoon Hee maupun orang tuanya.

Sementara Yoon Hee sempat mengalami depresi setelah berpisah dengan Shin, namun dia tetap menjalankan profesinya sebagai aktris dengan professional. Ketika di lokasi syuting Yoon Hee seperti orang tidak memiliki masalah apapun, namun saat dirumah, dia mengurung dirinya di kamar dan kadang menangis semalaman. Kondisi itu berlangsung cukup lama, hingga akhirnya Kim Hye Sung menyarankan agar Yoon Hee melakukan terapi pada psikiater.

Syukurlah terapinya berhasil, Yoon Hee pun sembuh dari depresinya dan kembali ceria seperti sebelumnya. Namun terkadang Ibu nya masih merasakan trauma Yoon Hee dalam berhubungan dengan pria, seolah dia tidak ingin memiliki suatu hubungan serius karena kegagalan hubungannya dengan Shin.

Meskipun Yoon Hee sering sesumbar ingin menikah sebelum usianya 35 tahun, tapi,,, setiap kali ibunya ingin mengenalkan pria baik padanya Yoon Hee selalu menolak. Itulah sebabnya, Ibu merasa sangat bersyukur karena Lee Jin Wook bisa menghilangkan trauma Yoon Hee bahkan berhasil mengajaknya untuk menikah, meskipun mereka harus menyembunyikan pernikahan mereka sementara waktu.

Jin Wook akhirnya mengerti mengapa Yoon Hee sama sekali tidak pernah menceritakan tentang Shin padanya. Karena Yoon Hee memiliki kenangan menyakitkan bersamanya. Meski Ibu Yoon Hee tidak pernah tahu apa alasan Yoon Hee dan Shin mengakhiri hubungan mereka, dia yakin,,, masalah diantara mereka pastilah bukan masalah sepele. Ibu tahu benar, bagaimana Yoon Hee sangat mencintai Shin di masa lalu.

Lalu bagaimana Shin menemukan Yoon Hee di lokasi kecelakaan dan membawanya pergi tanpa diketahui siapapun? Apakah Shin berada disana saat kecelakaan itu berlangsung?

Dan apa alasan Shin menyembunyikan Yoon Hee yang hilang ingatan, apakah dia ingin kembali merajut kisah cintanya bersama Yoon Hee? Jin Wook lalu teringat kata-kata Park Yoon Hee padanya,

“Meskipun aku tidak pernah mengatakannya padanya. Aku,,, pernah melihatnya dalam sekelabat ingatan yang mampir di kepalaku”

Apakah itu artinya jauh di bawah alam sadarnya, Jo Yoon Hee masih mencintai Park Jae Shin? Lalu apa arti dirinya bagi Yoon Hee?

***

“Park Yoon Hee-ssi, aku ingin mempertemukan mu dengan seseorang” Lee Jin Wook mengatakan hal itu saat dia masuk ke kamar rawat Yoon Hee dengan membawa seseorang disampingnya. Yoon Hee terlihat bingung, siapa wanita paruh baya itu? Dia merasa begitu familiar melihat wajahnya, namun tak mengingat apapun tentang wanita itu.

“Yoon Hee-ya” Ibu Yoon Hee memanggil putrinya dengan penuh haru dan langsung memeluknya begitu saja, sementara Yoon Hee hanya bisa pasrah menerima pelukan itu sambil menatap Jin Wook dengan penuh tanda tanya.

Jin Wook menggaruk kepalanya yang tidak gatal, dan saat ibu melepaskan pelukannya dan kini menatap Yoon Hee sambil menangis karena terharu, Jin Wook pun berkata, “Ini Ny. Jo, ibu dari Jo Yoon Hee, dia ingin memastikan apakah kau adalah putrinya atau bukan, karena dia mengenal Park Jae Shin dengan baik. Mungkin kau bisa bertanya padanya tentang foto masa remaja kau dan suamimu yang kau temukan di kamar itu padanya”

Ibu menghapus air matanya, “Kau benar-benar mirip dengan putriku, dan aku berharap kau memang dia” Yoon Hee masih tampak bingung karena pertemuannya dengan sang ibu. Dia tak mengingat apapun tentang wanita ini, tapi tatapannya matanya terasa sangat familiar.

“Hmm,, lebih baik kalian bicara saja dulu, aku,,, akan ke kafetaria untuk minum kopi”

“Tunggu Jin Wook-ssi” Yoon Hee dengan refleks memegang tangan Jin Wook, saat dia akan keluar dari kamar.

“Wae?”  Jin Wook menatap heran ke arah Yoon Hee.

“Tetaplah disini, aku,,, merasa tidak nyaman berada bersama orang yang tidak aku kenal”

Ibu tampak kecewa mendengar kata-kata Yoon Hee, namun dia memaklumi perasaan putrinya yang tidak mengenalnya.

“Tenang saja, Park Yoon Hee-ssi, Ny. Jo orang yang baik, kau aman bersamanya”

Jin Wook pun tersenyum dan perlahan melepaskan tangan Yoon Hee yang menahannya. Jin Wook menatap ibu mertuanya dan membisikan sesuatu.

“Ommo-nim, tolong jelaskan pada Yoon Hee secara perlahan dan jangan memaksanya”

“Aku mengerti, Lee Seo,,, akh,, maksudku Jin Wook-ah”

Jin Wook pun keluar dari kamar Yoon Hee dengan hari gundah gulana. Bagaimana pun mereka harus meyakinkan Yoon Hee untuk melakukan tes DNA agar dia percaya, bahwa dirinya benar-benar Jo Yoon Hee. Jin Wook dan Ibu mertuanya telah sepakat, untuk sementara mereka tidak akan mengatakan pada Yoon Hee bahwa Jin Wook adalah suaminya.

***

“Apakah Yoon Hee bersedia melakukan tes DNA Ommo-nim?” Jin Wook penasaran dengan hasil pembicaraan Ibu mertuanya dengan Yoon Hee.

“Nde,, tapi dia mengajukan sebuah syarat. Dia mau melakukan tes DNA, setelah dia bertemu dengan Shin. Pada akhirnya, masih tetap Shin yang dia percayai”

Jin Wook menghela nafas panjang mendengar hal itu, sebenarnya mereka tidak perlu melakukan tes DNA jika Park Jae Shin mau mengatakan pada Yoon Hee bahwa dia memang benar-benar Jo Yoon Hee.

“Park Jae Shin akan pulang ke rumah mereka hari ini, dia pasti segera tiba di RS setelah membaca pesanku”

“Omma,, benar-benar tidak mengerti mengapa Shin tega menyembunyikan Yoon Hee dari kami. Apakah mungkin di dalam hati kecilnya dia masih mencintai Yoon Hee?”

“Aku juga tidak mengerti Ommo-nim, tapi yang jelas… saat ini kita tidak bisa memisahkan Yoon Hee dan Park Jae Shin karena dia adalah satu-satunya orang yang sangat dipercaya Yoon Hee”

“Nde, kau benar… Omma akan berbicara pada Shin untuk membujuk Yoon Hee pulang ke Seoul, bagiamana pun akan lebih baik jika kita merawatnya di rumah”

“Lee Seobang,,, maafkan Omma,, karena tidak bisa mengatakan pada Yoon Hee bahwa kau sebenarnya adalah suaminya”

“Aku mengerti Ommo-nim, aku juga tidak bisa mengatakan siapa diriku yang sebenarnya pada Yoon Hee, aku lebih takut dia tidak ingin lagi bertemu denganku jika aku memaksanya untuk percaya bahwa aku adalah suaminya”

“Dan,,, terimakasih,, karena kau begitu setia mempercayai bahwa Yoon Hee masih hidup, dan akhirnya menemukan keberadaannya”

Jin Wook hanya tersenyum miris mendengarnya. Sebenarnya, beberapa kali Jin Wook pun sempat merasa putus asa dan mendapat mimpi buruk tentang kematian Yoon Hee, namun setiap kali melihat tawa Yoon Hee di foto pernikahan mereka, dia merasa harus menemukan kembali senyum itu.

“Lee Seobang,,,”

“Nde, Ommo-nim”

“Apakah tidak apa-apa kau meninggalkan Seoul terlalu lama? “

“Aku sudah meminta Dong Chun untuk mengosongkan jadwal ku hingga minggu depan, aku senang berada di sini, karena tanpa harus menyamar, tidak ada yang mengenaliku sebagai seorang Aktor”

“Mungkin itulah sebabnya Shin memilih pulau ini, tak akan ada yang mengenali Yoon Hee sebagai aktris Jo Yoon Hee di sini, dan lagi,, Shin dan Yoon Hee sering menghabiskan waktu bersama di pulau ini saat Nenek Yoon Hee masih hidup”

Ponsel Jin Wook tiba-tiba berdering. Jin Wook menatap layarnya dan nama Kim Ji Suk tertulis disana.

“Yobseo Kim Ji Suk”

“Jin Wook-ah, apa kau masih di In Ju”

“Nde, ada apa?”

“Park Se Ra,,, Park Se Ra akhirnya bangun dari koma”

***

Park Se Ra akhirnya tebangun juga setelah dia berada dalam kondisi koma selama 6 bulan lebih. Jin Wook sebenarnya tidak ingin peduli lagi padanya. Dia lebih ingin menjaga Yoon Hee di In Ju hingga dia mau ikut bersamanya ke Seoul, tapi,,, Kim Ji Suk memberitahunya, sejak terbangun Park Se Ra terus menanyakan tentang Jin Wook, dia bahkan tidak mau menjawab pertanyaan polisi tentang kecelakaan itu sebelum bertemu dengan Jin Wook.

Kim Ji Suk takut masalah ini didengar oleh media, jadi dia meminta Jin Wook untuk segera menemui Park Se Ra, bukan kah Jin Wook pun penasaran dengan apa yang terjadi di hari kecelakaan. Setelah mempertimbangkan segala sesuatu, Jin Wook pun memutuskan kembali ke Seoul untuk menemui Park Se Ra.

Sebenarnya dia sangat ingin bertemu dengan Park Jae Shin, namun dia tidak bisa lebih lama lagi menunda kepulangannya ke Seoul. Dia terpaksa meninggalkan Yoon Hee, bahkan tidak sempat berpamitan padanya, karena Yoon Hee sedang tertidur saat Jin Wook berniat untuk berpamitan padanya.

***

“Akhirnya kau datang juga Jin Wook-ah” Park Se Ra menyambutnya dengan senyuman saat melihatnya masuk ke kamar rawat wanita itu. Jin Wook memasang wajah dinginnya, dia sama sekali tidak berniat beramah tamah pada Park Se Ra.

“Bagaimana rasanya kembali terbangun setelah 6 bulan Tidak sadarkan diri?” Jin Wook bertanya dengan dingin. Dia selalu berharap agar Park Se Ra kembali pulih seperti sedia kala. Meskipun wanita itu memiliki niat yang buruk terhadapnnya, tapi dia juga manusia yang berhak untuk bertobat. Jin Wook berharap setelah terbangun dari Koma, Park Se Ra akan berubah.

“Seperti kembali dilahirkan. Aku selalu melihatmu dalam mimpiku selama aku kehilangan kesadaran. Apakah kau mencemaskanku selama ini?” Park Se Ra menunjukkan senyum cerah penuh harapnya.

“Tidak. Aku hanya ingin kau segera bangun, sehingga aku bisa bertanya tentang apa yang terjadi antara dirimu dan Yoon Hee di hari kecelakaan itu”

Park Se Ra terlihat kecewa, “Jadi ini semua tentang Jo Yoon Hee? Apakah hanya dia yang kau cemaskan?”

“Tentu saja, Jo Yoon Hee adalah istriku, jadi aku hanya akan mencemaskannya “

“Apa yang sebenarnya terjadi hari itu?” Jin Wook bertanya karena rasa penasarannya yang sangat besar.

“Aku tidak akan memberitahumu”

“Park Se Ra! aku mohon katakan yang sebenarnya. Apa yang terjadi hari itu? Bagaiamana kau bia berada di mobil Yoon Hee, sementara Yoon Hee menghilang”

Park Se Ra tersenyum sinis. Ternyata dia sama sekali tidak berubah.

“Satu-satu nya yang membuatku bersyukur atas peristiwa ini adalah menghilangnya Jo Yoon Hee. Apakah kau belum menemukannya Lee Jin Wook? Itu bagus, karena akan lebih baik jika kau tidak lagi bertemu dengannya”

Jin Wook menahan amarahnya. Dia ingin sekali menampar wanita itu, tapi dia sadar, Park Se Ra adalah seorang pasien dan juga wanita yang hatinya sedang terluka.

“Tadinya aku sama sekali tidak berniat mencelakakannya. Aku hanya ingin membawanya ke suatu tempat untuk menjauhkan dia darimu. Tapi saat dia mengatakan dia sedang mengandung anak mu, pikiranku tidak fokus, aku mulai kehilangan arah dan akhirnya menabrak pagar pembatas”

“Itu benar-benar sebuah kecelakaan. Aku sama sekali tidak berniat untuk mecelakakan Jo Yoon Hee”

Sesaat Jin Wook merasa iba pada Park Se Ra, apakah dia menyesali apa yang telah dia lakukan pada Yoon Hee?

“Tapi saat mendengar kabar dia menghilang, entah mengapa aku sangat senang. Seperti yang sudah aku katakan sebelumnya. Jika aku tidak bisa memiliki hatimu, tak ada seorang wanita pun yang bisa memiliki hatimu”

“Park Se Ra… kau… Mengapa kau masih berpikiran picik seperti itu. Kau pikir dengan memisahkan aku dan Yoon Hee kau akan mendapatkan hatiku?” Jin Wook menjadi sangat geram pada wanita itu, bagaimana bisa Park Se Ra merasa senang saat mendengar kabar menghilangnya Yoon Hee. Ternyata Park Se Ra sama sekali tidak menyesali apa yang telah di lakukannya.

“Kau pikir aku satu-satunya orang yang ingin memisahkan kalian?”

“Apa maksudmu?”

“Lee Jin Wook, apa kau tidak penasaran, bagaimana aku mengetahui bahwa Jo Yoon Hee adalah istrimu. Seseorang memberi tahuku, dan kau akan kaget saat tahu siapa orang itu?”

Jin Wook tertegun. Siapa orang yang dimaksud Park Se Ra? Orang yang menginginkannya berpisah dengan Yoon Hee?

“Siapa dia?”

Park Se Ra tersenyum sinis, melihat rasa penasaran di wajah Jin Wook.

“Park Jae Shin. Kakak angkat Jo Yoon Hee yang ternyata adalah mantan tunangan istrimu 5 tahun yang lalu”

Jin Wook sangat kaget mendengarnya. Ini diluar ekspetasi Jin Wook, apa tujuan Park Jae Shin bekerja sama dengan Park Se Ra untuk memisahkannya dirinya dan Yoon Hee?

“Kau pasti sangat kaget kan Jin Wook-ah? Mungkin kau bahkan tidak tahu tentang kisah cinta mereka yang manis di masa lalu. Aku kini meragukan, apakah Jo Yoon Hee benar-benar mencintaimu seperti aku mencintaimu”

“Aku rasa Park Jae Shin yang bertanggung jawab atas menghilangnya Yoon Hee, dan mereka saat ini sudah hidup bahagia di tempat yang tidak bisa kau jangkau. Kemana pun Kau mencari nya, kau tidak akan pernah menemukan Jo Yoon Hee”

Jin Wook memejamkan matanya sejenak setelah mendengar semua kata-kata sinis Park Se Ra. Tebakan Park Se Ra separuhnya memang benar. Terlepas dari keinginan Park Jae Shin memisahkannya dirinya dengan Yoon Hee, mengapa dia harus berkerja sama dengan Park Se Ra dan membahayakan keselamatan Yoon Hee?

“Park Se Ra,,, aku,,, tidak akan melepaskanmu begitu saja!”

Hanya itu yang bisa Jin Wook katakan pada wanita yang masih saja penuh obsesif padanya. Dia berjanji dalam hatinya, dia akan menuntut Park Se Ra atas tindakan penculikan yang dia lakukan terhadap Yoon Hee. Jin Wook keluar dari kamar Se Ra dengan hati geram.

Park Jae Shin. Dia harus segera menemui pria itu dan menanyakan keterlibatannya dalam rencana penculikan Yoon Hee oleh Park Se Ra. Tapi sebelum itu dia harus menyelesaikan masalah Park Se Ra terlebih dahulu.

***

Jin Wook mengatakan keinginannya untuk menggugat Park Se Ra dengan tuduhan penculikan Jo Yoon Hee, Dia membawa bukti rekaman percakapannya dengan Park Se Ra di RS. Namun, baik HB dan Fantiago menolak ide itu. HB dan Fantiago berpikiran Lee Jin Wook tidak bisa melakukan hal itu karena itu akan menimbulkan kecurigaan besar karena mereka belum mempublikasikan tentang pernikahan mereka. Akan muncul berbagai spekulasi tentang hubungan Jin Wook-Yoon Hee dan Park Se Ra, dan itu bukan lah hal yang baik.

“Lebih baik kita lepaskan Park Se Ra kali ini, Lee Jin Wook-ssi” Tuan Cho memberikan saran pada Jin Wook.

“Tidak bisa Tuan Cho, tindakan Park Se Ra kali ini sudah keterlaluan. Aku tidak peduli pada karirku, aku,,, hanya tidak ingin membahayakan Yoon Hee lebih dari ini”

“Park Se Ra tidak akan pernah bisa menyakiti Yoon Hee lagi. Apa kau tidak tahu, jika kedua kaki Park Se Ra tidak bisa digunakan lagi? Dia lumpuh saat terbangun dari koma”

Jin Wook kaget mendengar hal itu. Apakah sikap sinis Park Se Ra adalah salah satu bentuk rasa frustasinya terhadap kelumpuhannya. “Aku tidak tahu, dia tak menunjukkan hal itu saat aku mengunjunginya”

“Mungkin dia tidak ingin terlihat lemah di depanmu, jadi dia tidak menunjukkannya”

Jin Wook jadi sedikit merasa bersalah karena telah bersikap sangat dingin pada Park Se Ra. “Baiklah,, aku tidak akan menuntutnya, tapi,,, aku ingin memastikan bahwa dia tidak akan menganggu Yoon Hee lagi”

“Aku akan membicarakan itu dengan kuasa hukum Park Se Ra”

“Akh,, Cham,, Aku dengar kau menemukan Yoon Hee di In Ju, bagaimana keadaannya?”

“Dia sehat, begitu juga kandungannya. Tapi… sayangnya dia tidak mengingatku sebagai suaminya” Jin Wook merasa lega sekaligus miris saat mengatakan hal itu.

“Ini kabar yang sangat mengejutkan, Selamat karena kau akan menjadi seorang Ayah. Aku harap ingatannya segera kembali” Tuan Cho memberi semangat pada Jin Wook sambil menepuk bahunya.

“Kamsahamnida Sajangnim”

“Karena kau sudah menemukan istrimu, aku harap kau sudah siap untuk menerima project drama baru, ada beberapa script yang ditawarkan padamu. Aku akan memberikannya pada Dong Chun agar kau bisa memilihnya”

“Aku mengerti Sajangnim. Terimakasih karena sudah memberiku kelonggaran selama 6 bulan ini”

***

Akhirnya Jin Wook kembali ke rumahnya. Malam ini dia ingin istirahat dulu. Besok pagi Jin Wook berniat untuk kembali ke In Ju dan menemui Park Jae Shin. Dia harus mengetahui apa sebenarnya motif Park Jae Shin bekerja sama dengan Park Se Ra.

“Aku pulang”

“Akh,, Jin Wook-ah, akhirnya kau kembali. Mengapa kau tidak mengangkat telepon mu?” Kim Ji Suk langsung bertanya pada Jin Wook.

Jin Wook mengecek ponselnya yang ternyata dia pasang dengan nada hening setelah dia gunakan untuk merekam percakapannya dengan Park Se Ra.

“Akh,, mian,, tadi aku silent. Wae? Apakah ada masalah?”

“Ada tamu untuk mu” Kim Ji Suk terlihat tidak tenang. Jin Wook heran dengan sikap sahabatnya ini.

“Dugu?”

“Lee Seobang” Ibu mertuanya muncul dari pintu menuju ruang tamu. Tentu saja ini membuat Jin Wook sedikit terkejut. Jika Mertuanya ada disini, lalu siapa yang menjaga Yoon Hee di In Ju?

“Ommo-nim?”

“Ada yang ingin Omma bicarakan dengan mu”

Kim Ji Suk nampak semakin resah dan kebingungan. “Hmmm,,, baiklah,,, agar kalian bisa lebih leluasa untuk mengobrol. Aku pergi dulu” Kim Ji Suk pun pamit dan pergi ke luar.

***

“Maaf, jika Omma tiba-tiba datang kemari.”

“Tidak apa-apa Ommo-nim. Hmm,, bagaimana dengan Yoon Hee? Apakah Park Jae Shin sudah menemuinya?”

“Sudah… tapi… kami tidak jadi melakukan tes DNA”

Jin Wook bingung. Bukan kah Yoon Hee sudah setuju untuk melakukan tes DNA jika dia bertemu dengan Shin?

“Apa terjadi sesuatu Ommo-nim?”

Ibu Mertuanya menghela nafas panjang.

“Tidak ada Lee Seobang, Shin sudah meyakinkan Yoon Hee  bahwa Omma adalah ibunya, bahkan… Yoon Hee dan Shin sudah pulang ke rumah saat ini”

Jin Wook terkejut mendengar hal itu. Perasaannya campur aduk, antara senang dan kecewa. Senang karena Yoon Hee telah pulang, dan kecewa mengapa Shin juga harus ikut? Namun Jin Wook sadar, saat ini yang dipercaya Yoon Hee adalah Shin, jadi mereka tidak bisa memisahkan Shin dan Yoon Hee begitu saja.

“Lee Seobang,,, maafkan Omma, karena belum bisa memberitahukan tentang siapa sebenarnya dirimu pada Yoon Hee. Kau tahu,,, saat ini hanya omongan Shin yang dipercaya Yoon Hee, dan Shin tidak ingin memberitahu Yoon Hee bahwa kau adalah suaminya. Dia bilang itu hanya akan menghancurkan kepercayaan Yoon Hee padanya”

Jin Wook merenung, ya… dia memahami itu dengan dengan baik. Alasan Shin tidak bisa memberitahu Yoon Hee tentang siapa sebenarnya dirinya, tapi,,, dia harus mengklarifikasi sesuatu pada Park Jae Shin.

“Aku mengerti Ommo-nim. Aku akan menunggu hingga Yoon Hee mengingatku”

“Kau benar-benar sangat pengertian. Kau tenang saja, Shin dan Yoon Hee tidur terpisah, dan selama ini pun begitu. Sejak awal kehamilannya, Yoon Hee tidak menyukai bau tubuh Shin, jadi mereka tidak pernah tidur di kamar yang sama”

“Benarkah? Sepertinya anakku lebih tau siapa ayahnya sebenarnya”

Jin Wook mengatakan itu dengan sedih. Dia merasa menjadi suami yang tidak bertanggung jawab karena tidak berada disamping Yoon Hee di awal-awal kehamilannya. Yoon Hee pasti mengalami waktu yang sulit, dan Shin lah yang selama ini dengan sabar berada di sampingnya. Tidak heran jika Yoon Hee sangat mempercayai Shin untuk saat ini.

“Ya,,, kau benar. Sepertinya anak kalian akan lebih pintar dibanding ibunya. Omma yakin, Yoon Hee pasti akan segera mengingatmu Lee Seobang”

“Kamsahamnida Ommo-nim”

“Akh,,, Shin ingin bertemu dengan mu, dia bilang dia ingin membicarakan sesuatu yang penting denganmu. Apakah kau bisa meluangkan waktumu?”

Benar-benar suatu kebetulan jika Park Jae Shin ingin bertemu dengannya, karena Jin Wook pun sangat ingin bertemu dengannya.

“Tentu saja. Kami memang harus membicarakan sesuatu yang penting. Aku kan segera menghubungi Park Jae Shin untuk mengatur pertemuan kami”

“Kamsahamnida Lee Seobang, karena pengertian dan kesabaranmu. Bagaimana pun Omma dan Yoon Hee Aboji sudah menganggap Shin sebagai putra kami, jadi,,, kami tidak bisa membencinya begitu saja karena menyembuyikan Yoon Hee selama ini”

Jin Wook tidak tahu harus berkomentar apa. Jujur saja,,, dia membenci Shin, bukan karena dia menyembunyikan Yoon Hee, namun karena dia memutuskan bekerja sama dengan Park Se Ra. Dia tidak mengatakan hal itu pada mertuanya, dia tidak ingin Ibu mertuanya bersedih karena apa yang dilakukan Shin. Apalagi Jin Wook pun belum tahu apa motif Park Jae Shin melakukan hal itu.

***

“Apa yang kau katakan? Kau bekerja sama dengan Park Se Ra untuk melindungi Yoon Hee? Itu terdengar sangat menggelikan. Jika kau ingin melindunginya tidak seharusnya kau memberitahukan pada Park Se Ra, siapa Yoon Hee sebenarnya”

Jin Wook merasa emosi mendengar alasan klise dari pria di depannya ini. Ini pertemuan pertama mereka di salah satu private Room sebuah restoran tradisonal Korea, dan Jin Wook sama sekali tidak terkesan dengan sikapnya yang sedikit pun tidak merasa bersalah karena telah merencanakan penculikan Yoon Hee dan juga menyembunyikannya selama 6 bulan ini.

“Sampai kapan? Sampai kalian akhirnya kalian mempublikasikan pernikahan kalian? Lalu Park Se Ra akan memulai terornya terhadap Yoon Hee.”

“Lee Jin Wook-ssi, kau boleh berpikir aku memiliki Obsesi terpendam terhadap Yoon Hee, tapi aku pun berpikir, kau juga terlalu terobsesi padanya”

“Jika kau mencintai Yoon Hee, Seharusnya kau tidak menikahinya dan membagi masalah rumit yang ada dalam hidupmu. Pernikahan itu berbagi kebahagiaan, bukan saling berbagi masalah”

Jin Wook tercengang mendengar kata-kata yang diucapkan Park Jae Shin padanya. Tidak,,, pria ini tidak salah. Jin Wook memang terobsesi pada Yoon Hee, tapi dia tidak ingin menyesali keputusannya menikahi Yoon Hee. Mereka pernah merasakan kebahagiaan itu, dan dia yakin setelah semua masalah ini berakhir mereka bisa mereguk kembali kebahagiaan itu.

“Itukah alasannya? Alasan mu meninggalkan Yoon Hee 5 tahun lalu dan membuatnya trauma untuk menjalin hubungan serius dengan seorang pria”

“Apa yang terjadi 5 tahun yang lalu bukan urusan mu. Kau sama sekali tidak tahu apa-apa”

“Kau benar-benar, aku tidak tahu apapun. Alasan kalian memutuskan untuk berpisah pastilah bukan hal sepele. Tapi,,, apa kau tahu Yoon Hee mengalami depresi setelah kau meninggalkannya?”

Park Jae Shin tampak kaget. Jin Wook yakin 100%, Yoon Hee dan keluarganya tidak pernah mengatakan itu pada pria ini.

“Mwo?”

“Akh,,, sepertinya kau yang tidak tahu apa-apa. Saat itu kau pasti berpikir dengan meninggalkannya dan tak memberi kabar apapun selama 5 tahun kau sudah memberi kebahagiaan padanya. Tapi ternyata kau malah meninggalkan luka di hatinya dan trauma dalam pikirannya”

“Lalu kau merasa menjadi pahlawan dalam hidup Yoon Hee karena sudah menghilangkan trauma itu?”

“Tidak. Aku bahkan tidak pernah tahu tentang masalah itu hingga Ommo-nim memberi tahuku beberapa hari yang lalu. Aku bahkan tidak sangka di balik sikap ceria Yoon Hee selama ini, dia juga memiliki trauma seperti itu. Apa yang sebenarnya terajadi 5 tahun lalu?”

“Aku tidak akan memberitahumu. Itu sama sekali bukan urusamu. Yang jelas, apapun yang aku lakukan selama ini, hanya bertujuan untuk melindungi Yoon Hee” Shin menolak menjawab dan membuat pembenaran atas segala tindakannya.

“Satu-satu nya alasan yang bisa aku percaya saat ini, kau ingin memisahkan ku dengan Yoon Hee karena kau juga terobsesi pada Yoon Hee. Aku yakin, kau juga tahu, jika Yoon Hee sama sekali tidak akan bahagia jika dia harus berpisah denganku”

Park Jae Shin tertawa sinis mendengar perkataan Jin Wook. Sepertinya Jin Wook benar, pada akhirnya mereka berdua benar-benar terobsesi pada Yoon Hee. Tujuan pembicaraan ini sudah menyimpang, Shin merasa harus segera meluruskannya.

“Baiklah… anggaplah kita berdua sama-sama terobsesi pada Yoon Hee. Tapi apa yang harus kita lakukan Sekarang? Yoon Hee hanya mengingatku sebagai suami nya, dan untuk sementara ini dia juga hanya mempercayaiku. Kedatanganmu ke In Ju, benar-benar merusak kebahagian kami selama 6 bulan ini”

“Saat ini, aku bisa saja membawa Yoon Hee pergi lagi, dan meyakinkan bahwa kalian semua mengancamku untuk mengatakan bahwa di adalah Jo Yoon Hee, aku yakin dia akan mempercayai hal itu. Tapi… aku harus siap Yoon Hee akan sangat membenciku saat dia mengingat segalanya”

Jin Wook bergidik ngeri mendengar ide gila Park Jae Shin yang ingin membawa Yoon Hee kabur lagi.

“Lalu apa yang ingin kau lakukan?”

“Aku ingin kita membuat kesepakatan”

“Kesepakatan?”

“Nde,,, aku akan memberimu waktu untuk membuat Yoon Hee mengingatmu sebagai suaminya. Jika kau bisa membuat Yoon Hee mengingatmu sebelum dia melahirkan, aku tidak akan pernah lagi mengusik kehidupan kalian”

“Jika aku tak berhasil?”

“Kau harus menceraikan Yoon Hee agar aku bisa menikahi Yoon Hee secara resmi dan mendaftarkan namaku sebagai ayahnya di akta kelahiran anak kalian”

Jin Wook tercengang mendengar kesepakatan  yang diajukan Park Jae Shin, “Apa kau tidak waras, memintaku menceraikan istriku dan membuatku merelakan anak ku terdaftar sebagai anak pria lain?”

“Lalu apa yang kau akan lakukan jika Yoon Hee tidak mengingatmu sebagai suaminya setelah dia melahirkan?  Kau akan tetap mendaftarkan anak itu atas namamu, Lalu media mengetahui hal itu, dengan terpaksa kau mengatakan bahwa kau dan Yoon Hee telah menikah namun Yoon Hee sama sekali tidak mengingatmu sebagai suaminya. Yoon Hee-lah yang akan menganggapmu sebagai orang yang tidak waras”

“Aku punya bukti surat nikah ku dengan Yoon Hee, aku akan menggunakan itu untuk membuatnya percaya bahwa aku adalah suaminya”

“Dan Yoon Hee akan memaksakan dirinya mengingat hal itu, dan membuat kesehatannya memburuk. Itu ide yang sangat cemerlang Lee Jin Wook-ssi”

Lagi-lagi, Jin Wook menyadari perkataan Park Jae Shin tidak salah. Tapi dia tidak akan menyerah. Dia tidak akan menyerahkan Yoon Hee begitu saja pada pria ini.

“Aku sudah memberikan penawaranku padamu. Terserah kau mau mengikutinya atau tidak. Aku akan tetap memberimu waktu membuat Yoon Hee mengingatku dengan alamiah, bukan dengan paksaan dari sebuah kata-kata dan bukti surat nikah”

“Jika kau tidak berhasil, aku akan mencari cara untuk memaksamu menceraikan Yoon Hee”

“Apa kau sedang mengancamku?”

“Nde, anggap saja begitu”

“Lalu bagaimana jika aku mengikuti keingananmu, namun suatu saat Yoon Hee mengingat segalanya”

“Jika itu terjadi, aku akan menyerahkan segala keputusan pada Yoon Hee, apakah dia masih ingin tetap bersamaku ataukah kembali padamu. Tapi saat ini, yang dia tahu akulah suaminya, itu yang harus kau ingat”

Jin Wook tak bisa berkomentar apa-apa lagi. Dia menghela nafas panjang.

“Baiklah, tidak ada lagi yang perlu kita bicarakan. Aku pergi dulu”

Jin Wook masih bingung dengan pikiran dan hatinya. Namun dia teringat sesuatu.

“Park Jae Shin-ssi”

Shin berhenti dan menoleh pada Jin Wook, “Mwoga?”

“Aku ingin bertanya satu hal. Apakah saat kau dan Yoon Hee kabur dari rumah ketika Yoon Hee baru saja lulus SMA, kau membawa Yoon Hee ke rumah yang kau tinggali bersama Yoon Hee di In Ju selama 6 bulan ini?”

Park Jae Shin tertegun, “Bagaimana kau bisa mengetahuinya? Bahkan Omma dan Appa pun tidak mengetahui hal itu. Apakah Yoon Hee memberi tahumu?”

Sepertinya itu benar, Jin Wook bergunam dalam hatinya. Entah mengapa Jin Wook merasa sedih karena hal itu. Alasan mengapa hanya Shin yang ada dalam ingatan Yoon Hee saat ini adalah karena kenangan Yoon Hee bersama Shin lebih banyak dibanding dengan dirinya.

“Aniya… aku hanya menebak saja”

Shin mendengus kecil, dia sepertinya tidak nyaman Jin Wook mengetahui hal itu. “Tidak ada lagi yang ingin kau tanyakan? Aku pergi” Shin keluar dari private Room itu meninggalkan Jin Wook yang masih temangu sendirian.

Jo Yoon Hee, apa arti Park Jae Shin sebenarnya bagimu? Jin Wook mencoba membayangkan waktu yang dilalui Yoon Hee bersama Shin, lebih dari 20 tahun, wajar jika pengaruh Shin sangat kuat pada istrinya itu.

***


To Be Continued

 *written by irfa at cakrawala-senja-1314.blogspot.com*



6 komentar:

  1. "Sepertinya anakku lebih tahu siapa ayahnya yang sebenarnya"...ooohh soo sweet perkataan itu..sukaaaaa bingitt ^^
    Thanks mb irfa...

    BalasHapus
  2. Ngga tw mw komment ap mba.?pzing aku.. Zbel zma Park se ra,tpi kzian jga..! Zma shin jga aku zbel deh zma dya.. Uuugh,, :@
    kzian jin wook yah?? :( hikz
    mba yg zmngat yahh buat knljutn'y..! :D

    BalasHapus
  3. waduh complicated neh masalahnya...
    sdh part 20.. berapa part lagi ya?

    BalasHapus
  4. Dyah.. idem itu perkataan sweet... itu anak dlm kandungan tau ayah nya Jin Wook ^^

    Nyebelin Jae Shin sm Se Ra..

    Ya ampun Jin Wook kasihan sekali...
    Jin Wook haruz semangat biar Yoon Hee mengingat mu kembali .

    Poor Jin Wook ssi....

    #alay koment qu berasa lgi nonton drama hHHHHaa

    BalasHapus
  5. Lanjut...Lanjut...
    Penasaran banget...

    BalasHapus
  6. jd ngebayangin, gmana y ekspresiny, kl LJW dan JYH bca fanfic ini??
    hehehe

    BalasHapus

Terimakasih sudah berkomentar^^ komentar kalian akan selalu menambah semangat menulisku^^