Jumat, 15 November 2013

JinHee Couple Fanfiction: Love is Not Obsession part 14






Cerita fanfiction ini hanya fiksi belaka jika ada kesamaan tempat dan cerita itu adalah sebuah ketidak sengajaan. Sementara kesamaan nama dan profesi para tokohnya adalah disengaja. Untuk para fans para seleb yang aku jadikan cast di FF ini,, mian ya,,, karakter mereka bukanlah karakter yang sebenarnya, semua ini hanya karena imajinasi liarku saja^^ 

Sekali lagi aku minta maaf, semua hal yang terjadi di Fanfiction ini, sama sekali bukan kenyataan, jadi jangan dianggap serius. Terutama masalah skandal Choi Ji Woo dan Lee Jin Wook, itu benar-benar hanya hasil imajinasiku saja >.<

Sebelumnya di Love is Not Obsession:
The Wedding
For Couple Just Begun
Special Day 
Best Friend?
Misi Pertama
Misi Kedua 
Trouble 
Misi Ketiga 
Secret Planing

Love is Not Obsession ~Rekonsiliasi~

Cast:
Lee Jin Wook as himself
Jo Yoon Hee as herself
Kim Hye Sung (OC) as Jo Yoon Hee's Manager
Kim Jae Won as himself
Istri Kim Jae Won as herself





“Apakah…. kau berselingkuh dengan Park Se Ra?” Yoon Hee menduga-duga hubungan Jin Wook dan Park Se Ra.

Wajah Jin Wook berubah muram, bagaimana bisa Yoon Hee berpikiran seperti itu tentangnya, apakah dia terlihat seperti tipe playboy yang senang tebar pesona sana sini? Hmm tebar pesona sih tidak pernah, tapi tebar gombalan sering banget, #eh?

“Bukan begitu Yoon Hee-ya,,,, Park Se Ra,,,, adalah mantan kekasihku saat SMA”

***

DI SMA Jin Wook adalah siswa yang introvert dan sangat dingin. Dia tidak pandai bergaul dengan banyak orang terutama wanita. Sementara itu Park Se Ra adalah bunga Sekolah. Dia disukai hampir oleh semua siswa lelaki disekolahnya. Dia menjadi gadis impian teman-temannya hingga mereka tak berani mengutarakan perasaan mereka pada Se Ra, karena merasa Se Ra adalah Dewi yang tak bisa dimiliki oleh lelaki manapun.

Namun suatu hari, Se Ra tiba-tiba mengutarakan perasaannya pada Jin Wook. Tanpa merasakan apapun pada gadis itu, Jin Wook menerima Se Ra, setelah dia berdiskusi dengan beberapa temannya, yang menyarankan Jin Wook mencoba untuk berhubungan dengan wanita agar dia bisa bergaul lebih baik dengan orang lain.

Jin Wook dan Se Ra menjalani hubungan yang manis seperti pasangan lainnya. Meskipun Jin Wook merasa jengah karena Se Ra, terlalu menyesuaikan diri dengannya. Hingga Jin Wook merasa tak memiliki waktu privasi selama mereka menjadi sepasang kekasih. Dimana ada Jin Wook, maka disitu ada Se Ra. Bahkan saat berada di rumah pun, Se Ra tak bosan menelpon dirinya.

Lama-lama Jin Wook merasa terbiasa dengan semua itu, dia bahkan dengan sukarela membantu Se Ra mengerjakan tugasnya dan berusaha menjadi pacar yang baik untuk Se Ra.

Namun setelah dua bulan, Jin Wook akhirnya tahu jika Se Ra berkencan dengannya hanya demi memenangkan sebuah taruhan. Jin Wook tak sakit hati, dia menyadari jika sebenarnya dirinya pun menerima Se Ra sebagai kekasihnya hanya untuk memanfaatkannya. Jadi dia tak merasa keberatan jika Se Ra pun memanfaatkannya.

Sejak mengetahui niat Se Ra yang sebenarnya, sikap Jin Wook pada Se Ra sama sekali tidak berubah. Dia tetap menjadi kekasih siaga bagi Se Ra, ada setiap kali di butuhkan dan tak pernah membahas tentang kenyataan yang dia ketahui. Se Ra yang sudah tahu jika Jin Wook tahu tentang niatnya memulai hubungan mereka, akhirnya jengah sendiri.

Se Ra merasa kecewa karena Jin Wook tak pernah marah padanya. Bahkan saat Se Ra dengan sengaja membuatnya cemburu dengan pergi bersama lelaki lain, Jin Wook tak melakukan apapun dan bersikap seolah tak ada yang salah dengan apa yang Se Ra lakukan. Se Ra merasa kesal dan frustasi dengan hubungan mereka, dia pun memutuskan hubungannya dengan Jin Wook.

Tanpa ragu, Jin Wook menyetujui keingian Se Ra untuk putus darinya. Jin Wook merasa memang itulah yang terbaik. Sejak awal hubungan mereka itu sudah tidak dilandasi dengan niat yang benar. Pada akhirnya pun, Jin Wook tak bisa menumbuhkan perasaannya pada Se Ra bahkan setelah mereka 3 bulan menjalin hubungan.

Sejak hari kelulusan SMA, Jin Wook tak pernah bertemu lagi dengan Se Ra, hingga bertahun-tahun lamanya. Bagi Jin Wook, Se Ra adalah kenangan masa lalunya, tapi bagi Se Ra, Jin Wook adalah obsesinya.

***

“Sejak hubungan ku dan Park Se Ra berakhir, aku tidak pernah beruntung menjalin hubungan dengan wanita manapun. Selain karena aku bukan orang yang mudah jatuh cinta, wanita-wanita yang sempat aku taksir pada akhirnya menghindariku tanpa sebab. Ternyata semuanya karena Park Se Ra”

Jin Wook menceritakan masa lalunya dengan Se Ra dan berhasil membuat Yoon Hee terperangah juga kebingungan. Bukan kah Park Se Ra yang meninggalkan Jin Wook lebih dulu? Lalu mengapa dia malah menjadi penghambat pria itu menjalin hubungan dengan seorang wanita?

“Apa yang Park Se Ra lakukan? Bukan kah kalian tak lagi bertemu sejak hari kelulusan SMA”

“Itulah yang aku pikirkan. Setahuku, Park Se Ra meneruskan studinya di bidang boardcast dan selama itu kami sama sekali tak pernah saling bertemu hingga aku melihatnya membacakan sebuah berita di salah satu televisi Nasional. Tapi…. ternyata sejak kami berpisah, dia tidak pernah melepaskan pantauannya terhadapku”

“Dia tetap menjadi bayanganku, mencari tahu wanita mana saja yang dekat dan berusaha mendekatiku, dia selalu mencegah mereka untuk menjalin hubungan lebih jauh denganku dengan memberikan mereka ancaman”

“Maksudmu,,,, dia benar-benar menjadi terobsesi padamu?”

Jin Wook menatap Yoon Hee, dia membaca raut wajah istrinya. Apakah Yoon Hee mulai ketakutan setelah mendengarkan cerita ini?

“Nde,,, dan selama ini aku tak pernah tahu,,, hingga media mempublikasikan hubunganku dengan Ji Woo Noona”

“Aku dan Ji Woo Noona merahasiakan hubungan kami dari publik dengan berbagai pertimbangan, namun pada akhirnya Media mengetahui juga hubungan kami. Mau tak mau, kami terpaksa mempublikasikannya. Tapi…. itu malah menjadi boomerang untuk kami”

“Tak lama setelah publik tahu tentang hubungan kami, Aku harus pergi wamil, dan saat kembali… aku mendapati sikap Ji Woo Noona yang selalu menghindariku. Selama aku berada di Camp Wamil, aku beberapa kali memintanya untuk bertemu saat aku mendapatkan libur, namun Ji Woo Noona menolaknya dengan alasan jadwalnya sangat padat. Aku mencoba memahaminya, namun setelah aku pulang wamil…. Dia semakin sulit untuk ditemui, ternyata,,, dia benar-benar menghindariku. Puncaknya,,, adalah saat dia memintaku untuk mengakhiri hubungan kami”

“Awalnya Ji Woo Noona tidak mau menceritakan apa alasannya, namun aku terus mendesaknya, aku tidak bisa mengakhiri hubungan kami begitu saja tanpa alasan yang jelas. Ji Woo Noona akhirnya menceritakan tentang semua terror dan ancaman Park Se Ra padanya”

Yoon Hee menghela nafas panjang, dia tak pernah tahu ada kisah seperti ini dibalik berakhirnya hubungan Lee Jin Wook dan Choi Ji Woo. Inikah membuat Jin Wook bersikap defensif terhadap wanita. Dia teringat saat Jin Wook berkata bahwa Yun Ah adalah wanita yang menarik, namun dia tak pernah bisa menjadi pria yang mencintai Yun Ah, apakah dia takut Park Se Ra akan menyakiti setiap wanita yang dekat dengannya? Lalu Yoon Hee? Kenapa Jin Wook malah menikahinya dengan terburu-buru?

“Semua terror dan Ancaman itu, membuat ku tidak bisa mempertahankan hubungan kami. Apalagi Se Ra memegang sebuah rahasia keluarga Choi Ji Woo, yang jika rahasia itu tersebar ke publik, mungkin saja karir keartisan Ji Woo Noona akan berakhir saat itu, dan tentu saja… itu juga akan melukai keluarga besarnya”

“Rahasia keluarga? Bagaimana bisa Park Se Ra sampai bisa mengetahui semua itu?” Yoon Hee benar-benar merasa takjub dan ngeri dengan apa yang telah dilakukan Park Se Ra dalam memenuhi obsesinya.

Jin Wook menggeleng, “Aku tidak tahu, tapi kurasa dia memanfaatkan posisinya sebagai seorang jurnalis. Hingga detik ini pun aku bahkan tak pernah tahu Rahasia besar apa yang diketahui Park Se Ra hingga membuat Ji Woo Noona memilih untuk mengakhiri hubungan kami”

“Apakah kau begitu takut pada Park Se Ra… Oppa? Hingga kau tak bisa meyakinkan Ji Woo Noona untuk mempertahankan hubungan kalian”

“Takut? Mungkin ya,,, tepatnya,,, aku lebih takut tak bisa melindungi Ji Woo Noona, jika aku tetap keras kepala. Saat itu aku berpikir, yang terbaik adalah memang mengakhiri hubungan kami, agar Ji Woo Noona terlepas dari terror dan Ancaman Park Se Ra”

“Kau tahu Yoon Hee-ya,,, apa yang Park Se Ra katakan padaku setelah agensi ku mengumumkan bahwa Aku dan Ji Woo Noona  sepakat untuk mengakhiri hubungan kami”

“Wanita itu berkata padaku…. ‘Aku tak peduli kau tidak mencintaiku dan aku tidak bisa memiliki hatimu, tapi aku akan memastikan tak ada satu wanita pun yang bisa memiliki hatimu’

Aku bertanya mengapa dia melakukan itu, padahal hubungan kami hanya seumur jagung saja di masa lalu, dan Park Se Ra pun tidak pernah mencintai ku.

Se Ra malah berkata, dia telah sejak lama mencintaku, namun aku tak pernah tahu dan menyadari perasaannya. Taruhan itu hanya jalan baginya untuk membuatnya berani mengutarakan perasaan. Se Ra bilang, aku terlalu dingin dan menutup diri untuk menyadari bahwa sejak bertahun-tahun Se Ra tidak pernah melepaskan pandangannya dariku”

“Saat itu aku merasa bahwa aku lah yang telah membuat Se Ra menjadi seperti itu… dan,,, aku merasa bersalah juga padanya. Tapi Ji Suk kemudian mengingatkan ku, jika Se Ra sendiri yang memilih menjadi seperti itu dan itu bukan salahku. Jika bukan karena Kim Ji Suk, mungkin aku akan tetap menyalahkan diriku melihat obsesi Park Se Ra”

Yoon Hee membuang napas lega… masa lalu Jin Wook dengan Park Se Ra mungkin terdengar menyeramkan, tapi tidak semengerikan yang dia pikirkan. Dia tidak tahu sejauh apa Park Se Ra bisa berbuat nekat untuk menjauhkan Jin Wook dari semua wanita dalam hidupnya, tapi dia berjanji dalam hati, dia akan tetap bertahan menghadapi semua ancaman dan terror apapun dari wanita itu. Seperti kata Kim Ji Suk, Yoon Hee adalah istri Lee Jin Wook saat ini, dia harus lebih percaya diri dibanding wanita mana pun.

“Oppa….  Ji Suk Oppa benar,,,, Park Se Ra menjadi seperti itu, sama sekali bukan kesalahanmu,,, dia lah yang memilih jalan hidup seperti itu” Yoon Hee menatap Lee Jin Wook, dia ingin memberi keyakinan juga pada suaminya, bahwa semua masalah ini bukan salahnya. Bagaimana pun juga Park Se Ra lah yang memilih meninggalkan Jin Wook di masa lalu dan menjadikannya sebagai obsesi semata.

Jika Park Se Ra memang mencintai Lee Jin Wook seperti yang dia katakan, dia tidak akan meninggalkan Lee Jin Wook di masa lalu, ataupun menganggu kebahagiaan orang yang dicintainya.

“Yoon Hee-ya,,,, setelah ini,,, kau tidak akan meninggalkan ku kan? Alasan aku tidak menceritakan ini sejak awal, karena aku takut kau akan seperti wanita lain, yang meninggalkan ku karena Ancaman dan Teror Park Se Ra”

Yoon Hee menghela nafas panjang, dan menggenggam tangan Lee Jin Wook.

“Gomawo Oppa,, karena kau menceritakan semuanya sekarang. Jika kau mengatakannya saat pertama kali melamarku,,, aku mungkin akan menjauh karena ketakutan. Kau tahu,,, hidup dalam ancaman dan terror itu adalah hal yang paling ingin aku hindari. Tapi,,, sekarang ini aku adalah istrimu dan aku akan menghadapi semua masalah dalam rumah tangga kita, termasuk ancaman dan terror dari Park Se Ra”

Jin Wook tersenyum lega, “Aku berjanji Yoon Hee-ya,,, aku tidak akan membiarkan mu mendapatkan terror dan ancaman seperti itu. Hingga kita mengumumkan tentang pernikahan kita di depan Publik, aku tidak akan membiarkan Park Se Ra mengetahui tentang dirimu”

“Ada satu hal yang membuatku penasaran… setelah selama ini bersikap defensif terhadap wanita karena Park Se Ra,,, apa yang membuatmu membuka hati padaku?”

Lee Jin Wook tersenyum hangat. Dia merapihkan helaian rambut di dahi Yoon Hee kemudian berkata, “Karena kau seperti angin musim semi yang menyeret hatiku untuk terus memperhatikanmu”

Yoon Hee langsung merinding mendengar rayuan gombalan suaminya itu, Oh My,,, bagaimana bisa dulu dia adalah seseorang yang dingin dan Introvert. Dari mana Lee Jin Wook belajar semua rayuan gombalnya itu?

Meskipun Yoon Hee tahu Jin Wook sangat pandai menggombal, tetap saja,,, Yoon Hee dibuat tersipu karenanya >.<

***
“Oppa… apa tidak sebaiknya kita pulang ke apartemen kita saja”

“Wae??... Apakah kau sangat merindukanku Yoon Hee-ya?” Jin Wook malah sengaja menggoda istrinya saat mendengar permintaan Yoon Hee untuk pulang ke apartemen mereka. Apartemen mereka adalah tempat teraman untuk saling melepas rindu setelah hampir sebulan mereka tidak pulang kesana.

“Nde,,, aku sangat,,, sangat,,, merindukanmu” Yoon Hee tak ingin menutupi perasaannya. Dia memang benar-benar merindukan suaminya.

Jin Wook merangkul bahu Yoon Hee, lalu berkata, “Yoon Hee-ya,, apa tidak sebaiknya kita meminjam salah satu kamar di rumah ini untuk saling melepas rindu?”

Yoon Hee terkejut mendengar ide gila suaminya, “Oppa! itu sangat memalukan, apa yang akan Jae Won Oppa dan Eonnie pikirkan tentang kita nantinya?”

“Aku rasa mereka akan mengerti, bagaimana pun kita ini masih pengantin baru kan?”

“Tapi tetap saja,, itu memalukan. Lebih baik kita pulang saja,,,Otte?”

“Apakah kau membawa perlengkapan penyamaran Ny. Kim mu?” Jin Wook mengingatkan Yoon Hee. Bagaimanapun juga, mereka membutuhkan itu untuk bisa masuk ke apartemen mereka.

Yoon Hee terperangah,, mana dia ingat. Dia datang ke sini saja karena di jebak Kim Jae Won, dan hanya membawa tas tangan, karena semua perlengkapan pemotretannya dia tinggalkan di van nya.

“Tidak… mana sempat aku membawa perlengkapan itu, ku pikir,,, tidak akan secepat ini aku pulang ke sana”

Yoon Hee merasa kecewa karena hal itu,,, apakah itu artinya malam ini mereka tidak bisa pulang ke apartemen mereka? Sepertinya dia harus menunggu hingga akhir pekan untuk melepas rindu dengan suaminya itu.

“Nah kan,,, sudahlah kita pinjam saja salah satu kamar di sini…” Jin Wook malah semakin semangat menggoda Yoon Hee dengan senyuman nakalnya.

“Shirooo,,, itu sangat memalukan. Benar-benar memalukan,,, lebih baik kita menunggu hingga akhir pekan saja” Yoon Hee akhirnya cemberut, karena merasa kesal dan kecewa. Akh,,, kenapa Jin Wook tidak memberitahunya lebih dulu jika dia akan mengajaknya berbaikan hari ini?

“Araso,,, kita pulang saja kalo begitu… “ Jin Wook berdiri sambil mengajak Yoon Hee bersamanya.

“Ny. Kim dan Tuan Kim?” Yoon Hee bingung karena Jin Wook tiba-tiba mengajaknya pulang.

“Aku membawanya di mobilku” Jin Wook akhirnya mengakui hal itu.

“Nde? Kau benar-benar membawanya Oppa?” Yoon Hee kegirangan mendengar hal itu. Aiyooo,,, Lee Jin Wook ternyata sudah mempersiapkan segalanya. Yoon Hee pun langsung ikut berdiri disamping suaminya karena saking senangnya.

“Ya,, aku membawanya, karena merasa yakin kau akan mengajak ku pulang ke sana” Jin Wook masih senang menggoda Yoon Hee. Sementara Yoon Hee malu-malu mendengar hal itu.

Yoon Hee memegang pipi Jin Wook dan menatapnya hangat… “Gomawo Oppa,,, kau,, memang yang terbaik”

“Hadiahku?” Jin Wook memajamkan matanya meminta Yoon Hee memberikan sesuatu yang spesial di hari rekonsiliasi mereka itu. Bahkan jika itu hanya sekedar kecupan di pipi saja akan sangat membuatnya puas.

Secara tak terduga Yoon Hee malah memberikan kecupan ringan di bibirnya membuat Jin Wook sedikit kaget. “Apakah itu sudah cukup?” tanya Yoon Hee malu-malu setelah Jin Wook membuka matanya karena sedikit kaget dengan hadiah yang diberikan Yoon Hee padanya.

“Belum.”

“Jo Yoon Hee, apa kau berniat menggodaku?” Jin Wook bertanya dengan misterius

“Nde?”

Jin Wook tak memberikan kesempatan pada Yoon Hee untuk bertanya lebih lanjut, kini giliran dia yang membungkam bibir Yoon Hee. Tentu saja kali Ini bukan hanya sekedar ciuman singkat seperti yang Yoon Hee lakukan tadi.

***

“Apakah kalian benar-benar harus melakukan ciuman seperti itu di ruang keluarga rumah kami?”

Yoon Hee langsung membelalakan matanya mendengar pertanyaan itu, dan Jin Wook pun mengehentikan aktifitas mereka. Yoon Hee merasa sangat malu saat dia melihat Kim Jae Won dan istrinya bediri di ruangan itu.

“Eonnie,,, Oppa,,, kalian sudah kembali?” Tanya Yoon Hee salah tingkah sambil merapikan rambutnya, sementara Jin Wook malah tersenyum tanpa dosa pada teman baik dan istrinya itu.

“Bagaimana acara makan malamnya Hyung?”

“Tidak perlu berbasa-basi seperti itu Lee Jin Wook, mengapa kalian tidak meminjam salah satu kamar tamu kami, sebelum kalian membuat ruang keluarga kami berantakan dengan aktifitas kalian” Kim Jae Won sangat to the point.

“Aku sudah mengajak Yoon Hee untuk melakukannya, tapi dia menolak” Jin Wook mengatakan itu sambil nyengir dan itu membuat Jo Yoon Hee sangat malu. Bagaimana bisa suaminya  bisa mengatakan hal seperti itu setelah Kim Jae Wook dan istrinya memergoki apa yang mereka lakukan.

“Oppa!” Yoon Hee berteriak dengan kesal campur malu. Tapi Lee Jin Wook malah tersenyum tanpa dosa,,, Argghhh,,, bagaimana bisa Yoon Hee marah kalau sudah begitu.

“Syukurlah jika kalian sudah berbaikan” Istri Kim Jae Won ikut senang melihat Jin Wook dan Yoon Hee kembali bersama.

“Nde, Hyungso-nim. Gomawo karena kau mengijinkan ku untuk berbicara dengan Yoon Hee di rumahmu”

“Gomawo,, Eonnie-ya…”

Jin Wook dan Yoon Hee sama-sama berterima kasih pada istri Kim Jae Won yang telah turut ikut andil membantu mereka berbaikan.

“Aku sangat senang karena kalian sudah berbaikan. Aku harap kau segera menyusul ku untuk menjadi calon ibu, Yoon Hee-ya”

Mendengar kata-kata istri Kim Jae Won, Yoon Hee jadi malu sendiri… akh,, dia juga sangat ingin segera menjadi seorang ibu, tapi,,, dia dan Jin Wook sudah sepakat untuk menunda dulu kehamilannya karena banyak hal yang harus mereka atasi, salah satunya tentu saja penyelesaian kontraknya dan juga hubungan mereka yang masih belum stabil saat ini.

“Aku juga sangat ingin segera menjadi Ayah, Hyungso-nim,,, tapi kalian tahukan,,, kami adalah pasangan selebritis yang tidak biasa” Jin Wook memberikan alasan diplomatisnya, dan hanya mendengar hal itu saja…. Yoon Hee sudah cukup senang. Dia bahagia, karena Lee Jin Wook tidak keberatan untuk memiliki seorang anak. Apalagi dia tahu jika Jin Wook menyukai anak-anak. Yoon Hee sudah bisa membayangkan jika kelak, suaminya itu akan menjadi ayah yang sangat hebat^^

“Nde,,, kami mengerti. Aku harap masalah kalian segera bisa diselesaikan.” Kim Jae Won memberi Support pada Jin Wook dan Yoon Hee.

“Gomawo Hyung”

***

Bunyi alarm di ponselnya membangunkan Yoon Hee dari tidurnya. Dia bahagia, karena saat terbangun dia mencium bau harum suaminya. Yoon Hee tersenyum bahagia, saat menyadi dirinya terbangun di pelukan Lee Jin Wook. Jadi mereka sudah berbaikan?

Yoo Hee mendongkakan kepalanya untuk menatap wajah suami tercintanya. Dia mengusap lembut jambang yang mulai tumbuh di sekitar pelipis Jin Wook. Akh,,, bahkan dengan rambut-rambut halus disekitar pelipis dan dagunya, suaminya tetap terlihat tampan.

“Apa kau ingin menggodaku lagi Yoon Hee-ya”

Yoon Hee kaget saat mendapati Jin Wook tiba-tiba membuka matanya. Sejak kapan suaminya itu bangun. “Kau sudah bangun Oppa?”

“Tentu saja, suara alarm ponselmu sangat mengangguku, dan,,, sentuhan mu di wajahku,,, membuatku tak bisa berkonsentrasi untuk melanjutkan tidurku”

Yoon Hee segera menjauhkan dirinya dari Jin Wook, dia mengambil ponselnya dan mematikan bunyi alarm yang masih berbunyi sejak tadi. “Miannn,, karena sudah membangunkan mu, hari ini aku ada pemotretan jam 9 jadi aku tidak ingin terlambat”

 Jin Wook mengambil ponselnya di meja sebrang tempat Yoon Hee menyimpan ponselnya. “Yoon Hee-ya,, ini masih jam 5 pagi.. mengapa kau harus terburu-buru.. Kita bahkan sudah lama tidak bertemu.. apa kau tidak ingin lebih lama bersamaku?”

“Tentu saja aku ingin Oppa,,, tapi,,,” Yoon Hee terlihat bersedih,, “Akh,, memang nya kau tidak ada syuting Target hari ini?”

Jin Wook menatap Yoon Hee sekilas, lalu mengingat-ngingat. “Sepertinya ada… jam 8 nanti”

“Mwo? Itu kan lebih pagi dari jadwalku,, Ayo cepat bangun Oppa… kalau tidak…  kita berdua sama-sama akan terlambat”

“Mengapa kau sangat terburu-buru Yoon Hee, ya,,, jam 8 itu masih lama kan?”

“Oppa… kau tahu, jika tidak cepat-cepat bersiap, yang ada kita malah keasyikan mengobrol. Sebaiknya aku segera mandi saja”

Yoon Hee berniat beranjak dari tempat tidur. Tapi Jin Wook melah menarik pinggangnya, refleks Yoon Hee pun kembali terjatuh ke pelukan Jin Wook.

“Oppa,, apa-apan ini,,, aku harus segera mandi..”

“Ayo mandi bersama” Yoon Hee langsung merasa horror mendengar ajakan suaminya itu.

“Shirrooo” Yoon Hee segera mendorong Lee Jin Wook menjauhi nya dan segera kabur ke kamar mandi.

***

Jam 6 pagi, Jin Wook dan Yoon Hee sudah berada di meja makan untuk menikmati sarapan mereka. Entah mengapa, Jin Wook merasa senang bisa bersama Yoon Hee pagi ini, bahkan dia merasa lebih bahagia, dibanding pagi pertama mereka menjadi suami istri. Mungkin karena mereka terlalu lama tidak bertemu, jadi dia tidak bisa melepaskannya pandangannya dari istri cantiknya itu sejak mereka memulai sarapan mereka.

“Oppa,,, sampai kapan kau akan memandangiku terus,,, apa ada yang salah dengan wajahku?”

Jin Wook tersenyum hangat,,, “Tidak ada,,, kau tampak sangat cantik pagi ini. Rasanya aku tak rela melepasmu untuk melakukan pemotretan”

“Jangan bercanda! Saat seperti ini pun, masih sempat-sempatnya kau merayuku di meja makan”

“Itu bukan rayuan Yoon Hee-ya,, aku hanya mengatakan yang sebenarnya”

“Sudahlah,, lebih baik kita cepat-cepat menghabiskan sarapan kita. Aku harus segera kembali ke Apartemenku sebelum Hye Sung Eonnie datang menjemputku”

Jin Wook menatap heran pada istrinya, “Apakah kau tidak mengatakan pada Hye Sung jika semalam kau menginap disini?”

“Apakah kau pikir aku punya kesempatan untuk memberi kabar pada Hye Sung Eonnie? Kau bahkan tidak melepaskanku semalaman”

Jin Wook hanya tersenyum bodoh mendengar keluh kesah istrinya.. “Araso,, mianne Yoon Hee-ya,,, itu karena aku sangat merindukan nu,, kau tahu itu kan?”

“Nde,,,” Yoon Hee kembali menyuapkan makanan ke mulutnya lalu tersenyum malu-malu.

“Akh,, aku lupa bertanya satu hal padamu, Oppa” Yoon Hee berhenti bersikap malu-malu saat mengingat sesuatu yang sangat penting yang seharusnya dia tanyakan sejak semalam.

“Mwoga?”

“Masalah foto-foto mu dengan Choi Ji Woo sunbae-nim,,, mengapa belum ada klarifikasi dari pihak mu ataupun pihak Agensi Choi Ji Woo”

“Akh,,, itu,,, hmm,, bagaimana ya,, sepertinya Agensi Choi Ji Woo memilih bungkam  dan ingin membiarkan masalah ini berlalu begitu saja”

“Mwo? tapi foto-foto itu akan menjadi masalah besar jika kita mengumumkan pernikahan kita kelak, Oppa…” Yoon Hee teringat pada kata-kata tuan Lee padanya, dan Yoon Hee tahu,, Tuan Lee benar tentang hal ini, foto itu akan menjadi masalah besar bagi mereka.

“Aku tahu Yoon Hee-ya,, karena itulah selama seminggu ini aku berusaha mencari cara menemui Choi Ji Woo agar aku bisa meminta kerja sama nya untuk membantah rumor ini, bukan malah membiarkannya berlarut-larut seperti ini. Tapi,,, Ji Woo Noona selalu menolak menemuiku,,,”

“Wae?”

“Hmm,, mungkin Ji Woo Noona takut Park Se Ra akan kembali mengantui hidupnya,,, padahal aku ingin mengatakan padanya,, Park Se Ra lah yang menyebarkan foto kami berdua ke media”

Yoon Hee tidak mengerti, apa untungnya untuk Park Se Ra menyebarkan foto Jin Wook dan Choi Ji Woo ke media?

“Mengapa dia melakukan itu?”

“Se Ra sebenarnya tahu aku nyaris tak pernah berhubungan lagi dengan Ji Woo Noona setelah kami putus,, tapi saat dia mendengar aku mencari Ji Woo Noona,, dia pun menyadari bahwa aku sedang mencari cara melindungi seseorang dari Ancamannya”

Jin Wook menatap Yoon Hee dengan lembut, “Se Ra sedang mencari tahu tentang mu Yoon Hee-ya,,, itulah mengapa waktu itu Kim Ji Suk melindungimu di hadapan Se Ra. Aku… tak akan membiarkan Se Ra melakukan apapun padamu sebelum kita mempublikasikan pernikahan kita ke media, kita tak tahu apa bisa dia lakukan”

“Oppa,, bagaimana kita berdua harus menghadapi Park Se Ra setelah kita mempublikasikan pernikahan kita?”

“Aku tidak tahu,,, dia mungkin akan mengancam dan menerormu,,, tapi,, kau harus berjanji padaku,, apapun yang dilakukan Park Se Ra padamu,, kau harus mengatakannya padaku. Aku yakin, kita berdua bisa menghadapi obsesinya bersama-sama”

Yoon Hee merasa terharu, hari ini dia merasa, bahwa Jin Wook benar-benar mencintainya. Jin Wook tidak ingin Yoon Hee terluka karena Park Se Ra, tapi juga,, dia tidak ingin mereka berpisah demi keselamatan Yoon Hee.

“Nde Oppa,, aku pun merasa yakin kita bisa menghadapi masalah ini bersama-sama”

***

Pada akhirnya,, malah Jin Wook yang lebih dulu pergi dari apartemen mereka karena tiba-tiba mendapatkan telepon dari Dong Chun tentang perubahan jadwal syuting. Saat akan pergi pun Jin Wook berkali bolak balik karena beberapa barangnya yang tertinggal, saking masih tidak relanya berpisah dengan Yoon Hee. Tapi dia harus tetap pergi, karena pekerjaan telah memanggilnya.

Setelah membereskan sisa sarapan mereka. Yoon Hee pun bersiap dengan penyamaran Ny. Kim-nya untuk bisa keluar dengan aman dari apartemen itu tanpa dicurigai orang-orang. Yoon Hee tidak menyembunyikan wajah nya dengan masker atau topi yang bisa menutupi wajahnya. Dia memilih untuk menggunakan tampilan samaran sebagai Ny. Kim yang berkerja sebagai pembantu di Apartemen Jo Yoon Hee agar dia bisa leluasa keluar masuk ke apartemennya sendiri tanpa di curigai.

Sementara itu, Jin Wook pun menyamar sebagai Tuan Kim, suami dari Ny. Kim yang berkerja sebagai salah satu pegawai di HB entertainment dengan alasan yang sama.

Yoon Hee bersiap untuk kembali ke apartemennya, saat ponselnya berdering. Yoon Hee menerima sebuah SMS, ternyata dari Hye Sung.

“Yoon Hee-ya,, cepat pulang. Aku tahu kau sedang bersama Lee Jin Wook. Kim Jae Won sudah menceritakan padaku tentang kalian. Segera katakan padaku, mengapa kau bisa dengan mudahnya memaafkan Pria itu!”

Yoon Hee hanya tersenyum kecil membaca sms dari managernya itu. Apakah dia harus menceritakan kisah Park Se Ra pada Hye Sung… Aniya,,,, jika dia mengatakannya,, Hye Sung pasti akan memaksanya untuk menceraikan Lee Jin Wook.

Tak lama, Hye Sung kembali mengirim sms padanya, “Kau tidak lupa megkonsumsi pil KB mu selama kalian tidak bertemu kan?”

Yoon Hee tertegun,,, ya ampun,,, pil KB!! sudah berapa lama dia tidak mengkonsumsinya??

***

Maaf kalo cerita tentang Park Se Ra kurang memuaskan,,, hehehe,, tadinya mo dibikin flash back,, tapi berasa jadi kepanjangan,, sesuai judulnya,,, Love is Not Obsession,,, dan ternyata bukan hanya Park Se Ra yang terobsesi pada Lee Jin Wook,,, aku juga,, #eh?? #abaikan komentar terakhir~~~

Mengapa Yoon Hee lupa mengkonsumsi pil KB nya? Apakah ini akan menjadi masalah di pernikahan diam-diam mereka?


3 komentar:

  1. Prtma bca,tgang..!truz zdih,,eeh lngzung ktwa mpe zlezai..taapiiii...jdi tgang kmbli wktu bca zmz'y HS,"Pil KB" ap itu btul2 akn jdi mzlah u/ mrka b'2..!
    Mdah2an tdak yah mba,,
    PSR,aku zngguh ingin mnjmbak'y..!dzaaaar uuuggghh
    #lebay--3
    waah,pnymran'y dah mncul,zbgai pmbntu dn pgwai ap itu akn t'jdi kcuriga'n t'nzdiri??
    Mba irfaa,,lnjut yaah..!mkziih..!! :)

    BalasHapus
  2. Keren, Mba Irfa
    Aq tunggu part selanjutnya ya....
    Tp jgn lama2 ya
    Hehehehe.......

    BalasHapus
  3. Jiah akhirnya baikan juga mereka....
    Waduh yon hee lupa minum pil kb.. jgn2 nanti yon hee kebobolan :)

    Fighting irfa ... lanjut ♡

    BalasHapus

Terimakasih sudah berkomentar^^ komentar kalian akan selalu menambah semangat menulisku^^