Kamis, 12 September 2013

[Sinopsis] Good Doctor Episode 8 part 2

 
Yoon Seo  memaksa masuk ke apartemen Shi On dalam keadaan mabuk. Dia mengatakan bahwa mereka harus berpisah setelah ronde ke-3. Apakah Shi On punya bir? Tidak punya. Maka Yoon Seo pun menyurush Shi On untuk membelinya.

Yoon Seo mengeluarkan uang dari dompetnya dan meminta Shi On untuk membeli bir. Awalnya Shi On tampak enggan, namun akhirnya dia menyetujuinya juga. Yoon Seo meminta Shi On untuk membeli bir dengan kemasan botol kaca, buka yang botol plastic. Shi On mengerti dan bergegas pergi untuk membeli bir.

Setelah di tinggal pergi Shi On, dengan seenaknya Yoon Seo tidur di kasur Shi On, dan tertawa lebar, “Sekarang waktunya minum bir”


Tapi tak berapa lama, saat Shi On kembali Yoon Seo sudah terlelap tidur. Shi On tak tega untuk membangunkannya. Dia hanya menatap Yoon Seo penuh perasaan.

Shi On bergunam dalam hatinya, “ Hyung-a, kurasa aku mulai menyadari seperti apa perasaan itu. Perasaan ketika dulu kau menyukai putri pemilik Laundry, Soon Yeong” Shi On membayangkan semua kenangan manisnya bersama Yoon Seo, dia sadar dia telah jatuh cinta pada sunbae nya ini, seperti yang dikatakan In Hae kepadanya.

Kim Do Han sedang mengecek sebuah data di Laptopnya, dia kemudian teringat pada kata-kata WaPresdir Kang, “Tolong rekomendasikan Dokter Bedah Anak terbaik. Semua akan menjadi target perekrutan RS kita” Kim Do Han masih merasa ragu, apakah tindakannya benar dengan bersedia bekerja sama dengan WaPresdir Kang?

Di ruang staf Pediatri, Yoon Seo meminum minuman kesehatan untuk menghilangkan efek mabuknya. Dia merasa segar, karena mabuknya semalam cukup parah. Yoon Seo memperhatikan Shi On yang sedang sibuk di depan rak buku. Yoon Seo memanggilya, “Hei, dr. Park”

Dengan sigap Shi On menoleh dan menyahut. Yoon Seo bertanya apakah Shi On baik-baik saja? Sangat baik dan merasa sehat. Yoon Seo memberi saran agar Shi On tidak usah minum lagi, karena itu hanya menghambur-hamburkan uang. Berapa banyak pun alkohol yang dihabiskan Shi On, dia tidak akan mabuk.

Yoon Seo menyemprotkan parfum ke bajunya, dan Shi On tertarik dengan wanginya. Shi On mulai mendengus. Dengan tidak tahu malu Yoon Seo malah menebarkan wangi itu dengan mengibas-ngibaskan jas dokternya, “Wangikan?”

Park Shi On langsung berteori, “ Ketika aroma parfum digabungkan dengan aroma soju, Aromanya seperti Soju lemon. Membuatku ingin minum lagi.” Yoon Seo hanya bisa melongo mendengarnya. Park Shi On sepertinya sudah benar-benar ketagihan minum.

Pengobatan Eun Ok dibatasi? Apa maksudnya itu? Yoon Seo protes mendengar hal tersebut dari Perawat Jo dan Kepala Perawat.  Tapi bagaimana lagi… sepertinya biaya RS Eun Ok belum diselesaikan oleh bibinya. Yoon Seo jadi kesal pada Bibinya Eun Ok.

Kepala perawat berkata, meskipun Eun Ok tidak dikeluarkan secara paksa dari RS, akan sangat sulit untuk memberikan suntikan dan pengobatan lain pada Eun Ok. Yoon Seo protes lagi, bukan kah bibinya itu pemiliki peternakan Anjing? Mengapa dia tidak mau membayar biaya RS?

Setelah diselidiki oleh Lembaga Perlindungan Anak ternyata bibi Eun Ok hanya seorang pegawai di peternakan itu, sama sekali bukan pemiliknya. Yoon Seo jadi miris mendengarnya.

Perawat Jo berpendapat, bukankah Eun Ok termasuk penyandang cacat? Seharusnya dia mendapatkan tunjangan dari pemerintah. Shi On membenarkan, dia juga menerimanya sejak kecil, dan direktur Choi menyimpan uang itu di rekeningnya.

Makin kesal lah Yoon Seo mendengar hal itu, bukan kah bibinya Eun Ok seharusnya membayar biaya RS Eun Ok dengan uang itu. Perawat Jo mencibir, mana mungkin dia melakukan hal itu, palingan dia menghabiskan uang itu untuk dirinya sendiri.

In Young sedang mengunjungi In Hae, dia heran mengapa In Hae tidak ribut-ribut ingin keluar dari RS seperti sebelumnya? In Hae beralasan, dia hanya tidak ingin terkena infeksi lagi. In Young senang mendengarnya, karena dia lebih tenang jika In Hae berada di RS.

In Young meminta In Hae untuk bersabar, beberapa bulan lagi, mereka bisa mendapatkan donor untuk tranplantasi hati. In Hae bertanya, “Tak bisakah aku hidup seperti ini?” Dia merasa operasi tranplantasi hati itu hanya akan membuang uang. In Young tidak senang In Hae berkata seperti itu.

Jin Wook masuk ke kamar In Hae dengan penuh semangat sambil menyapanya, “In Hae!” Tapi Jin Wook langsung canggung ketika berhadapan dengan In Young yang sama canggungnya. Tanpa menyapa Jin Wook, In Young berkata agar In Hae minum obat tepat waktu, In Young pun pamit pergi, dan Jin Wook hanya diam saja, meski wajahnya tampa tak rela.

In Hae yang jadi gregetan, “Dokter! Cepat!” Jin Wook tak bergeming. In Hae jadi kesal, “Dokter! Kenapa kau tak melakukan sesuatu” Dengan wajah ditekuk dan senyum kaku, Jin Wook berkata, “Aku takut akan bertindak ceroboh lagi”

Perawat Jo masuk dan bertanya, memangnya Jin Wook buang air kecil di jalan? ceroboh apanya? In Hae membenarkan pendapat Perawat Jo. Jin Wook meminta In Hae diam, namun dengan bangga Perawat Ji berkata bahwa dia sudah tahu. Bahkan In Hae mengaku bahwa dialah yang memberitahu Perawat Jo karena Dr. Han Jin Wook perlu pendukung untuk mengejar cinta kakaknya. Jin Wook jadi malu karenanya.

Perawat Jo berteori bahwa dalam hukum sudah tertulis jika seorang pria ingin memikat wanita dia harus meninggalkan Impact yang besar. Misalnya dimulai dengan percakapannya, “In Young, golongan darahmu apa?” Perawat Jo yakin dia akan menjawab, “A, memang kenapa?” 

Jin Wook harus menjawab, “Apakah kau yakin? Aku rasa golongan darahmu itu In Young” (permainan kata-kata, tapi kau nggak ngerti apa hubungan A dengan In Young, kok malah berasa Perawat Jo lagi jadi Raja Gombal ya?)

In Hae mendengus kesal, cara Perawat Jo itu sudah ketinggalan jaman. Seharusnya pria itu memberikan apa yang paling dibutuhkan wanita. Perawat Jo kebingungan. Paling dibutuhkan wanita? Lalu dia malah mendapat ide untuk dirinya sendiri, dan tersenyum mengerikan.

Perawat Jo memberikan hadiah pada Kepala Perawat. Hadiahnya adalah krim kecantikan, karena Perawat Jo merasa kulit kepala Perawat sedikit kusam saat dia melihatnya ketika Kepala perawat tidak berhasil memandikan Eun Ok dan tak sengaja melihat wajah kepala perawat tanpa riasan.

Bukannya senang, kepala Perawat jadi marah dan melempar wajah Perawat Jo dengan kertas. Dia kesal karena Perawat Jo, sok bertindak seperti pakar kulit saja. Perawat Jo bingung, padahal dia hanya ingin membuat Kepala Perawat senang. Tapi ternyata malah membuat kesal wanita itu.

Kim Do Han sedang memeriksa Kyu Hyun yang bermasalah dengan tenggorokkanya. Ibu Kyu Hyun berkomentar mereka membawa Kyu Hyun ke RS Universitas Sung Won karena mendengar bahwa Prof Kim Do Han adalah dokter terbaik, tapi sepertinya dia tampak begitu muda.

Selesai memeriksa Kyu Hyun, Kim Do Han berkata, bahwa dia bisa mempertemukan Ibu Kyu Hyun dengan Profesor yang lebih tua. Ibu Kyu Hyun menolaknya, karena itu akan membuatnya resah.

Kim Do Han pun menjelaskan hasil diagnosanya pada keluhan Kyu Hyun, bahwa ada infeksi di tenggorokna Kyu Hyun. Apakah sebelumnya gejala seperti ini pernah terjadi? Ibu Kyu Hyun menjelaskan pernah terjadi beberapa kali, karena radang tenggorokan yang sempat dideritanya. Mereka hanya mengobatinya dengan antibiotik. Mungkin karena Kyu Hyun sering latihan vocal, meskipun tak jarang dia juga batuk-batuk ringan.

Kim Do Han memerintahkan pada Jin Wook, agar Kyu Hyun di bawa ke UGD untuk di cek dara dan diambil CT Scan tenggorokannya. Apakah perlu di beri antibiotik juga? Kim Do Han mengiyakan dan meminta laporannya dengan segera.

Ibu Kyu Hyun memohon agar Kyu Hyun segera dirawat karena mereka hanya punya waktu libur hari ini saja. Kyu Hyun harus melanjutkan latihannya mulai besok. Kim Do Han tak bisa menjanjikan apapun. Dia meminta Jin Wook segera melaporkan hasil tes nya dan meminta Park Shi On untuk datang membaca hasil tes Kyu Hyun.

Yoon Seo bahkan kaget saat mendengar bahwa Kim Do Han meminta Park Shi On untuk datang membaca hasil tes Kyu Hyun bersama para Dokter pediatric lainnya. Tidak tahu apa alasannya, tapi dia cukup senang mendengar hal ini, apakah Kim Do Han mulai membuka hatinya untuk Shi On, dan mengakui kemampuan Shi On?

Tim dokter Pediatri sedang mendiagnosa penyakit Kyu Hyun dengan melihat CT Scan tenggorokannya, Yoon Seo dan Jin Wook memberikan diagnose mereka, bahwa penyakit Kyu Hyun tampak seperti limfadenitis dan tiroiditis.

Tapi Kim Do Han berkata, “ Seringkali, kasus seperti ini akan didiagnosis abses pasca limfadenitis, atau tiroiditis. Tapi ini bukan keduanya. Ini pertama kali aku melihatnya”

Kim Do Han meminta Park Shi On untuk memberikan diagnosanya. Pak Shi On bertanya apakah pasien sering megalami batuk, mudah serak dan mengeluh sakit saat menelan? Kim Do Han membenarkan. Park Shi On menemukan nama penyakit itu.

“Pyriform Sinus Fistula”

Semua orang kaget mendengarnya, Hong Kil Nam bahkan sulit untuk mengulangi nama penyakit itu karena beru pertama kalo di dengarnya. Yoon Seo berkata ternyata inilah Fistula Sinus itu, dia hanya pernah membacanya dalam tesis.

Pyriform Sinus Fistula memang merupakan penyakit langka bawaan yang akan menunjukkan gejala umum seperti ISPA, radang tenggorokan, dan nyeri di daerah tiroid. Jika yang diobati hanya gejala dan bukan penyebabnya, maka akan kambuh berulang-ulang. Dan pada kasus yang parah dapat disertai tiroiditis.

Apakah mereka tidak bisa mengoperasi tenggorokannya seperti kelainan celah brankial lainnya? Tidak bisa karena Fistula letaknya lebih rumit dan jangkauan peradangan yang luas, sehingga khawatir akan menyebabkan kerusakan saraf selama operasi berlangsung.

Tes apalagi yang harus mereka lakukan? “Swallowing esophagograhy” ujar Shi On. Infeksi nya telah mencapai tiroid juga, cara terbaik untuk mencegah kekambuhannya adalah memotong jalan masuk fistula dan menutupnya dengan cara dijahit, kadang mengharuskan mereka mengangkat sebagian kelenjar tiroidnya. Hal tesebut akan mengakibatkan kerusakan saraf oksipital.

“Kalau begitu… dia tak akan bisa melakukan nada tinggi”

Shi On membenarkan, anak itu tidak bisa bernyanyi lagi. Padahal Lee Kyu Hyun terkenal karena suaranya. Ini akan menjadi kasus yang sulit.

Kim Do Han berkata, “Diantara kalian semua, satu-satunya yang tahu persis tentang hal ini hanya Park Shi On. Diagnosa yang akurat dibutuhkan untuk melakukan operasi yang akurat. Jangan lengah hanya karena ini kondisi yang langka, tapi lakukan lebih baik”

Apakah Kim Do Han benar-benar sudah menerima Park Shi On dengan baik?

Mendengar kata operasi, Ibu Kyu Hyun langsung protes, mereka harus ke Jerman minggu depan. Kim Do Han mengatakan jika Kyu Hyun terus bernyanyi tekanan pada pita suaranya akan lebih tinggi. Kontaminasi pada fistulanya akan memburuk. Sebaiknya Kyu Hyun cepat dioperasi.

Ibu Kyu Hyun bertanya, setelah operasi berapa lama mereka harus menunggu agar Kyu Hyun bisa bernyanyi lagi. Kabar buruknya setelah operasi Kyu Hyun tidak akan bisa melakukan lagi nada tinggi, kemungkinan dia tidak bisa bernyanyi lagi.

Ibu Kyu Hyun langsung meradang, “Kalian akan menghancurkan masa depan anakku demi kenyamanan kalian sendiri?” Ayah Kyu Hyun mencoba menenangkan istrinya. Kim Do Han berkata, jika Kyu Hyun tidak dioperasi sekarang, dia akan kehilangan kesempatan untuk sembuh.

Ayah Kyu Hyun bertanya apakah tidak ada pengobatan lain selain operasi? Dengan tegas Kim Do Han berkata, “Tidak ada. Jika Anda ingin penyembuhan yang sempurna”

“Tidak. Aku akan membawa Kyu Hyun ke RS di luar negeri. Aku tidak percaya pada kalian” Ibu Kyu Hyun kesal dan pergi meninggalkan ruangan konsultasi disusul suaminya yang  sempat meminta maaf atas perilaku tidak sopan istrinya.

Yoon Seo bisa mengerti perasaan Ibu Kyu Hyun, tapi sikapnya sangat keterlaluan. Kim Do Han hanya berkata, “Orang tua bebas memilih Dokter mana yang dipercaya. Katakan saja pada mereka untuk melakukan apa yang mereka inginkan”

Di luar ruangan, Ayah Kyu Hyun membujuk istrinya. Jika mereka ke luar negeri, mereka harus mencari RS dan Dokter lain. Mereka harus menunggu dulu untuk mendapatkan perawatan dan juga operasi, kondisi Kyu Hyun bisa saja menjadi bertambah buruk.

Ibu Kyu Hyun tetap bersikukuh untuk tidak membiarkan Kyu Hyun di rawat di RS Universitas Sung Won, karena mereka mengatakan Kyu Hyun harus di operasi. Ayah Kyu Hyun sudah merelakannya jika itu untuk kebaikan putranya, tapi tidak demikian dengan ibunya.

Berapa banyak pengorbanan dan penderitaan yang mereka lakukan untuk membawa Kyu Hyun sampai ke tahap ini. Mereka sedang membicarakan tentang penerimaan di Padua Suara Freude. Semuanya tahu persis apa penderitaan yang mereka alami, tapi mereka tetap harus memikirkan Kyu Hyun.

Ibu nya bersikukuh, “Kyu Hyun, telah bernyanyi sejak 4 tahun dan tak melakukan hal lain. Bagi Gyu Won, bernyanyi adalah segalanya. “ Ayah Kyu Hyun berpendapat Kyu Hyun tak harus langsung di operasi, mereka hanya perlu melakuakan perawat dulu pada Kyu Hyun dan melihat kondisi selanjutnya.

Kim Do Han memberi intruksi pada Yoon Seo untuk memberikan antibiotik pada Kyu Hyun karena orang tuanya tidak setuju dengan operasi. Tapi bagaimana jika mereka tetap tidak setuju untuk di operasi? Mereka harus meyakinkannya, karena jika hanya selesai dengan perawatan, sebulan kemudian kondisinya akan semakin memburuk.

Yoon Seo menyinggung tentang Shi On, dia merasa senang karena Kim Do Han membiarkan Shi On melakukan hal yang sesuai dengan kemampuannya. Dengan dingin Kim Do Han berkata, “Aku hanya memeriksa kemampuannya untuk yang terakhir kali”

Yoon Seo bingung, Untuk yang terakhir kali? Kim Do Han sedang mempertimbangkan untuk memindahkan Park Shi On ke Departemen Laboratorium Medik. Dia lebih cocok berada disana dan dia tak perlu melakukan operasi.

Yoon Seo berkata jika dia juga pernah menyarankan agar Shi On memilih departeman lain. Tapi dia bersikeras untuk menjadi dokter bedah. Kim Do Han berpikir itu adalah alternative terbaik agar Park Shi On bisa menjadi dokter.

Yoon Seo merasa akan sulit untuk mengubah pendiriannya. Seharusnya Park Shi On beruntung memiliki alternative lain. Kim Do Han sudah bertekad, dia akan segera memeriksa Laboratorium Medik dan Yoon Seo bertugas untuk meyakinkan Park Shi On.

Yoon Seo sengaja mengajak Shi On makan siang bersama dan bertanya tentang impian Shi On menjadi dokter bedah. Dengan hati-hati Yoon Seo berkata, bahwa Shi On sangat berbakat dalam mendiagnosa penyakit. Sangat berbakat hingga tak satu orang pun melampauinya.

Shi On seolah mengerti maksud Yoon Seo, dia menjadi kesal, “Kau ingin aku menyerah menjadi  dokter bedah lagi?” Yoon Seo menyangkal, dia hanya sedang berusaha membantu Shi On memilih departemen yang cocok sebagai Sunbae nya. Yoon Seo mengatakannya sama sekali tak bermaksud membuat Shi On marah.

Dengan wajah cemberut Shi On berkata, “Impian tak sama dengan bakat yang kau miliki. Aku pandai melukis. Aku yakin kemampuan melukisku lebih baik dari operasi. Impian adalah sesuatu yang ingin dicapai, walau kita kurang mampu. Aku memikirkannya saat makan, dan saat tidur. Itulah impian. Hal yang membuatku merasa baik  adalah impianku.”

Setelah meluapkan rasa kesalnya, Park Shi On pun segera keluar dari Restoran. Yoon Seo segera mengejarnya dan membujuknya agar jangan marah lagi. Shi On tidak peduli, Yoon Seo habis ide, dan akhirnya berkata bahwa dia akan mengijinkan Shi On untuk menangani kasus Kyu Hyun, dia akan mengatakannya pada Profesor Kim Do Han. Kemarahan Shi On pun mulai mereda.

Shi On menyapa dan memperkenalkan dirinya pada Kyu Hyun yang sedang terbaring kamarnya. Tapi Kyu Hyun bersikap snagat dingin dan tetap mendengarkan musik dari player nya sambil memejamkan mata. Shi On bertanya jenis musik apa yang Kyu Hyun sukai dan mengatakan bahwa Shi On sangat menyukai suara merdu Kyu Hyun. Benar-benar merdu.

Kyu Hyun tetap tak berbicara, dia hanya diam tanpa merespon satu pun pertanyaan Shi On. Perawat Jo datang dan menyapa Kyu Hyun. Perawat Jo membawakan air untuk Kyu Hyun dan jika airnya habis dia bisa mengambilnya sendiri di ujung koridor. Kyu hyun masih saja tak merespon.

Ibu Kyu Hyun datang dengan membawa beberapa botol air mineral. Dia berkata mereka akan mengurus sendiri makanan dan minuman untuk Kyu Hyun. Selain pemeriksaan dan perawatan, ibunya tidak mengijinkan dokter dan perawat untuk masuk ke kamar rawat Kyu Hyun.

Menanggapi kata-kata ibu Kyu Hyun, Shi On malah bertanya, “Kyu Hyun…  apa dia hanya bisa bernyanyi
tapi tak bisa bicara?” Ibu nya bingung dengan pertanyaan itu, Shi On melanjutkan, “ Jika dia tak bicara, anak yang lain akan memanggilnya bodoh” Makin bingunglah Ibu Kyu Hyun, tapi kali ini ditambah geram.

Keluar dari kamar Kyu Hyun, Perawa Jo mengeluh, “Ya ampun… Memangnya dia siapa? Pavarotti? Anak dan orang tua sama kasarnya” Kepala perawat mengingatkan agar Perawat Jo jangan menghina pasien dan walinya dengan suara keras. Perawat Jo meminta maaf, itu terjadi karena dia terlalu kesal.

Perawat Jo memperhatikan wajah kepala perawat dan menemukan sisa krim wajah yang tidak teroles sempurna di wajahnya, “Kepala Perawat, di pipimu…” Kepala perawat bingung, memangnya ada apa di pipinya. Perawat Jo kata dia ingin tahu apa yang di pakai kepala perawat pakai di wajahnya.

Dengan panik Kepala perawat memeriksa pipinya, dia baru sadar ada sisa krim wajah disana. Dia langsung berkelit jika itu adalah krim kocok, karena dia baru saja minum latte. Namun Kepala perawat terlihat kesal dan kikuk, tentu saja dia berbohong. Merasa canggung, Kepala perawat memutuskan untuk pergi.

Latte? Apa krim kocok akan selengket itu? Perawat Jo sangat senang karena Kepala perawat mau memakai krim wajah pemberiannya. Dia langsung mesem-mesem memikirkan hal itu

Direktur bertemu dengan WaPresdir Kang dan menyatakan keberatannya dengan rencana WaPresdir Kang. Dia terlihat sangat marah dan berkata jika WaPresdir Kang telah salah menilainya. Dia sama sekali tidak akan menyetujui apa yang ditawarkan WaPresdir Kang.

WaPresdir Kang merasa ada kesalahpahaman diantara mereka. Direktur Choi tidak ingin mendengarkan, dengan tegas dia berkata, “Dalam minggu ini, silakan tinggalkan rumah sakit ini. Jika Anda pergi sendiri,
aku takkan memperpanjang masalah ini.  Tapi jika Anda tetap tinggal, Secara resmi aku akan mengusulkan pemberhentian Anda ke Dewan Direksi”

dr. Go berbicara dengan Ketua Yayasan Lee, dia meragukan apakah WaPresidr Kang benar-benar ada dipihak meraka? Dia tak bisa mempercayainya sekarang. Ketua Lee juga berpendapat sama, sepertinya WaPresdir Kang memihak pada Direktur Choi dan Presdir Lee.

Ketua Lee geram, karena WaPresdir Kang tidak tahu terima kasih, padahal dialah yang membawanya masuk ke RS Universitas Sung Won.

dr. Go mulai cemas, apalagi yang harus mereka lakukan? Bahkan mereka sudah melakukan semua cara. Masih ada satu cara lagi, tapi kali ini dr. Go harus rela berkorban.

Anak-anak penghuni bangsal anak saling dorong untuk masuk ke kamar Kyu Hyun, akhirnya Ya Eun mengalah dan mereka pun menyapa Kyu Hyun yang sedang terbaring dan mendengarkan musik sambil membaca buku.
Ya Eun berkata, mereka semua kelas 1, dia tahu Kyu Hyun kelas 4, karena itu dia memanggilnya Oppa. Mereka berbicara pada Kyu Hyun tentang kekaguman mereka pada Kyu Hyun. Bahkan ketua geng bercerita dia mencoba menirukan nyanyian Kyu Hyun tapi semua orang mengatakan suaranya seperti babi yang lehernya dipelintir.

Mereka pun bertanya mengapa Kyu Hyun di rawat di RS, bukan untuk disunat kan? Bodoh, jika disunat Kyu Hyun tak perlu datang ke Pediatri. Mereka malah jadi sibuk berdebat sendiri, sementara  Kyu Hyun sama sekali tak menanggapi, dia hanya menoleh sesaat lalu kembali membaca buku.

Anak-anak tak menyerah, mereka mempertanyakan tentang undangan konser di Jerman, ketua geng bahkan memuji bahwa sosis di Negara itu sangat enak. Kyu Hyun masih diam saja. Akhirnya jurus terakhir, meminta tanda tangan. Ya Eun mengatakan bahwa saat Kyu Hyun terkenal, dia akan memamerkan tanda tangan Kyu Hyun, tetap saja Kyu Hyun tak merespon.

Ibu Kyu Hyun datang bertanya bagaimana anak-anak itu bisa masuk ke kamar Kyu Hyun? dengan enteng mereka bilang mereka bisa masuk kemana pun yang mereka mau. Tapi tidak ke kamar Kyu Hyun, kata ibunya dingin. Ibu Kyu Hyun pun mengusir anak-anak.

Shi On yang melihat cara ibu Kyu Hyun memperlakukan anak-anak, terlihat sedih. Shi On berbicara pada Ibu Kyu Hyun, “Maaf Nyonya, Teman-temannya perlu berada di sini, itu akan mengurangi rasa sakitnya”

Shi On juga mengatakan agar Kyu Hyun berbicara dan tertawa supaya lebih sehat. Berbicara pelan tidak akan menyakiti tenggorokannya. Ibu Kyu Hyun berkomentar mengapa Shi On selalu mengatakan hal-hal yang tidak relevan?

“Ini bukannya tidak relevan. Karena aku tak bisa berbicara atau tertawa ketika masih kecil, aku menjadi semakin sakit. Aku sakit setiap hari.”

Shi On berjalan dengan lesu e meja informasi, dia bertemu dengan Yoon Seo yang bertanya padanya apakah dia yang membayar biaya RS Eun Ok? Shi On sepertinya enggan mengaku, namun dia tak bisa bekelit lagi.

Yoon Seo mengatakan dia mengerti perasaan Shi On, karena dia juga pernah melakukan hal itu. Tapi bantuan seperti itu bisa menjadi candu jika sudah melakukannya satu kali. Shi On juga harus hidup.

“Aku punya banyak uang. Aku punya lebih dari satu juta won.” Shi On mengatakannya dengan lantang. Lagipula Shi On membayar biaya RS Eun Ok dengan tunjangan penyandang cacatnya yang dia terima saat dia masih kecil.

Yoon Seo kaget, ternyata Shi On tidak pernah menggunakannya. Selama ini, Direktur selalu memberinya uang saku dan membiayai pendidikannya, jadi dia tak pernah menggunakannya.  Selain uang uang untuk membeli 40 onigiri dan sandwich per bulan seta tagihan kartu bus, dia tak memerlukan biaya apapun lagi.

Tetap saja Yoon Seo merasa itu kurang tepat. Shi On berkata, “Aku harus menolong mereka yang lebih membutuhkan”

Yoon Seo, Kepala Perawat dan Perawat Jo kagum pada pemikiran Shi On, “Kau orang dewasa, dan kau bersikap seperti orang dewasa” Bahkan Yoon Seo merasa bahwa Shi On lebih dewasa dibanding dirinya.

Saat ibunya tertidur di sofa kamar rawatnya, Kyu Hyun malah tertidur di kursi luar tunggu bersama earphone dan player nya. Shi On mendekati Kyu Hyun, dan mengambil earphone nya, , , dia penasaran dengan jenis musik kesukaan Kyu Hyun, tapi ternyata tidak ada suara . Shi On pun mengambil playernya, ternyata tidak ada lagu yang didengarkan Kyu Hyun. Apakah sebenarnya Earphone dan player itu hanya kedok bagi Kyu Hyun untuk menyembunyikan kesedihannya?

Di ruang staf pediatri, Shi On melihat panci bekas sup bola kentang yang dikirimkan oleh Ahjuma kantin. Shi On pun berinisiatif untuk mengembalikannya. Di kantin dia bertemu dengan Direktur Choi yang menyapanya dan bertanya panci apa itu?

Shi On menjelaskan bahwa dia ingin mengembalikan panci itu pada Ahjuma kantin yang memberinya sop bola kentang. Direktur heran karena makanan itu tak ada dalam menu. Shi On menjelaskan bahwa Ahjuma membuatnya sendiri dan mengatakan sup nya sangat enak, sama seperti sup yang dia makan sata kecil. Direktur mengerti dan mengingatkan Shi On untuk segera mengembalikannya.

Shi On pun menemui Ahjuma kantin yang tak lain adalah ibunya. Ibu Shi On tampak senang bisa bertemu dengan Shi On, dia mengatakan Shi On bisa memintanya untuk kembali membuatkan Sup bola kentangnya kapan pun Shi On mau. Benarkah? Shi On tampak senang mendengarnya.

Direktur mencari-cari Shi On, dan ibunya menyadari kehadiran direktur Choi. Ibu Shi On pun segera menutup kembali wajahnya dengan masker agar direktur Choi tidak mengenalinya.

Direktur Choi mendapatkan laporan ada keadaan darurat. Direktur segera ke ruang rapat, dan ada dr. Go di sana, dia tampak sangat cemas. Selain  dr. Go, di ruangan itu ada petugas badan POM yang mengatakan, “Kami menerima laporan bahwa Departemen Bedah Anak menggunakan zat medis terlarang yang disebut Heta Vizen. Jadi kami datang ke sini untuk menyelidiki”

Direktur menatap dr. Go, apa maksudnya ini? kelakuan tak bertanggung jawab dr. Go akan membuat masalah besar di Departemen Pediatri.

Kim Do Han terlihat tidak suka melihat para petugas yang berkeliaran di meja informasi, dia bertanya apa yang sedang mereka lakukan? Mereka dari BPOM yang sedang menyelidiki penggunaan obat terlarang, diharapkan kerja sama dari semua pihak.

Belum sempat Kim Do Han bertanya lebih lanjut, Shi On menelpon Yoon Seo mengatakan bahwa keadaan Kyu Hyun sangat gawat. Dia mengalami nyeri kronis di tenggorokannya. Rasa sakitnya semakin hebat karena perluasan jaringan lunak oleh infeksi.

 Di kamar Kyu Hyun, Shi On terus berkata, "Dia harus segera di operasi, palli... palli.."

Ibu Kyu Hyun panik melihat putranya yang kesakitan dan terus memegangi tenggorokannya. Dia mengeluh kenapa dokternya tidak datang juga? Shi On pun ikutan panik, dia gemetar dan menggenggam ujung tempat tidur Kyu Hyun, seolah ingin menarik tempat tidur Kyu Hyun, tapi dia menahan diri.

Untungnya Kim Do Han dan Yoon Seo cepat datang. Melihat Shi On yang sudah menggenggam ujung tepat tidur Kim Do Han segera menanyakan keadaan Kyu Hyun. “Sisi kiri lehernya membengkak dan suhu tubuhnya 39,2 Celcius. Tenggorokannya sakit hingga dia tak dapat bicara, dan dia sakit sejak sejam lalu” Shi On memberi penjelasan seraca rinci.

Yoon Seo berpikir sepertinya antibiotiknya tidak bekerja dengan baik. Kim Do Han memerintahkan agar Kyu Hyun di pindahkan ke ruang operasi. Ibu Kyu Hyun langsung menyela dan mengajak mereka berbicara.

Ibu Kyu Hyun tetap tidak setuju, jika Kyu Hyun harus di operasi, padahal itu hanya operasi sederhana. Tapi ibu Kyu Hyun tetap cemas jika Kyu Hyun tak bisa bernyanyi lagi. Yoon Seo jadi kesal mendengarnya, karena sepertinya Ibu Kyu Hyun tidak menganggap pendapat mereka.

Ibu Kyu Hyun meminta maaf dan meminta mereka  untuk memberikan antibiotik. Padahal Kyu Hyun sangat kesakitan. Ibu Kyu Hyun berkata, jika pun harus di operasi, operasi itu tidak akan dilakukan di RS Universitas Sung Won. Jadi hanya hilangkan rasa sakitnya untuk saat ini.

Kim Do Han mengerti keputusan Ibu Kyu Hyun. Dia memerintahkan Shi On untuk menyuntikan ibuprofen. Tapi Shi On diam saja, dia sama sekali tidak menyetujui ide itu, Kim Do Han bertanya apa yang sedang Shi On lakukan?

Dengan kesal Shi On berkata pada Ibu Kyu Hyun, “Anda sudah keterlaluan. Kupikir semua ibu menyayangi anaknya. Tapi, Ibunya Kyu Hyun tak menyayangi Kyu Hyun! Dia seperti bibinya Eun Ok!” Ibu Kyu Hyun tampak tersinggung dengan perkataan Shi On, “Apa yang dia katakan?” Tapi… perkataan Shi On mungkin ada benarnya juga.

Hong Kil Nam, Woo Il Kyu dan Kim Sun Joo sedang berjalan di luar gedung RS. Hong Kil Nam merasa bebas bisa menghirup udara segar, karena mereka sudah lama tak istirahat. Mereka terlalu lama tinggal di RS tanpa melihat sinar matahari. Jika terus seperti itu mereka merasa akan berubah menjadi vampire karena kekurangan cahaya matahari. Sun Joo pun mengeluhkan kulitnya yang kusam.

Hong Kil Nam punya rencana untuk pergi ke klub di akhir pekan dan mengajak Il Kyu, Sun Joo yang merengek minta ikut. Hong Kil Nam tidak menyukai ide itu, bagaimana jika klub menjadi membosankan karena kehadiran Sun Joo? Sun Joo jadi kesal dan menyuruh Sunbae nya untuk bercermin, siapa sebenarnya yang akan membuat suasana jadi membosankan.

Woo Il Kyu ketakutan, bagaimana jika ketahuan? Apa mereka ingin diusir oleh Profesor? Hong Kil Man mencibir, ternyata Woo Il Kyu pengecut, dia yakin tidak akan ketahuan. Hong Kil Nam tetap akan pergi dan mengikuti alunan musik di klub itu. Dia mulai berjoget-joget gajel..

Tiba-tiba saja, ‘pluk’ sebuah earphone jatuh mengenainya. Hong Kil Nam malah berpikir itu adalah tanda dari langit. Earphone jatuh dari langit. Woo Il Kyu malah bingung, bagaiman earphone bisa jatuh dari langit?

Ketiganya menoleh ke atas dan mereka melihat seorang anak yang sedang berdiri di tepi atap RS Universitas Sung Won.

Anak itu adalah Lee Kyu Hyun. Ibu Kyu Hyun, Kim Do Han, Shi On, Yoon Seo dan dokter pediatri lainnya berlari dengan panik menuju atap. Mereka melihat Kyu Hyun sedang berdiri di tepi atap dan terlihat sangat ingin melompat.

Ibu Kyu Hyun berkata, “Kyu Hyun!” Kyu Hyun menoleh dan berkata agar mereka tidak mendekat. Yoon Seo berkata agar Kyu Hyun turun, mereka bisa berbicara. Ibu nya bingung mengapa Kyu Hyun tiba-tiba seperti ini? dia pun mencoba mendekat. Kyu Hyun mengingatkan agar tidak ada yang mendekat.

Kyu Hyun terlihat putus asa, apakah dia benar-benar ingin melompat. Keseimbangan Kyu Hyun mulai oleng, sepertinya dia akan terjatuh dari atap RS, semua orang menjadi panik, “Ya Tuhan… Tidak!”

bersambung ke episode 9

Komentar:
Yippi^^ In Young~Jin Wook kembali, tapi~~~ belum ada kemajuan ya? Heu,, kayaknya aku mesti say goodbye sama pasangan ini, takutnya mereka nggak jadi di ending, nanti aku kecewa. Jadi malah semanget liat Pasangana Kepala Perawat dan Perawat Jo yah? hahahah… mereka cucok…

Shi On ngambek lagi sama Yoon Seo >.< lucu deh kalo liat Yoon Seo panik ngadepin kemarahan Shi On yang kadang dia bingung bagaimana harus meredakannya. Dan Shi On,,, akhirnya menyadari perasaannya pada Yoon Seo, dia sadar dia telah jatuh cinta pada Sunbae nya itu, akan kah perasaannya berbalas?

Kim Do Han mungkin ingin melindungi Shi On, dengan berpikir mengirimkan Shi On ke departemen lain yang lebih cocok dengannya. Tapi itu sama saja menghancurkan impian Shi On, dan Shi On benar, “Impian tak sama dengan bakat yang kau miliki. Impian adalah sesuatu yang ingin dicapai, walau kita kurang mampu.” Apakah Shi On akan berhasil mewujudkan Impiannya menjadi Dokter bedah Anak? Semoga saja Kim Do Han bisa membimbing Shi On mewujudkan impiannya itu…

Eerr,,, Ibu Kyu Hyun nyebelin segitu terobsesinya pengen anaknya jadi penyanyi di luar negeri, kan kasian itu Kyu Hyun nya kesakitan kaya gitu.. dan Kyu Hyun, sepertinya kurang menikmati bakat menyanyinya itu, bahkan sepertinya dia sama sekali tidak tertarik dengan musik.

Jika Kyu Hyun hanya berpura-pura mendengarkan musik dengan memasangkan earphone ditelinganya, itu artinya dia mendengarkan diskusi ayah dan ibunya tentang rencana perawatan dan operasi Kyu Hyun, dimana ibunya sangat terlihat lebih peduli pada suara Kyu Hyun dibanding kesehatan Kyu Hyun, apakah Kyu Hyun sangat bersedih karena hal itu? Akh~~~ Poor Kyu Hyun, punya ibu yang sangat terobsesi…

*written by irfa at cakrawala-senja-1314.blogspot.com*
thanks to idlf.us for Indosub
Image by Deekutudrama


15 komentar:

  1. ayeeyyy, pertamax ^^

    BalasHapus
  2. Bc sinop ini Jd inget penyanyi fav.ku di dunia perKpop-an, Kyuhyun Suju yg suaranya jg kece badai wkwkwk... *ok ini oot*
    Do Han kyknya mulai bersikap lunak ke Shi On.. Jd makin suka sama prof.ganteng ini..hmmm..
    Dan akhirnya, sy resmi nge-ship Kim DoHan -Yoon Seo..hahayy...
    Di ep2 selanjutnya keliatan banget dua org ini cucookkk bangett..
    Shi On sama In Hae aja deh..hehe..

    BalasHapus
  3. Shi on kmu smart bgt sc.. Jd suka dc hehe.. Thanks ya sinopnya.. Ditunggu ya lnjutannya
    *-*

    BalasHapus
  4. Penasaran.com
    Makasih sinop nya ya!
    Baru kali ini kecanduan kdrama bertema medis,tentunya karena ada Jo Woon...
    Fighting!

    BalasHapus
  5. Ak trharu sma dr choi krna dia tdk mgambil sepserpun uang tunjgan shi on dan mlah membri uang sku dan biaya skolah.... Bner kta mba dee, untg shi on ktmunya sma dr choi yg baik....

    BalasHapus
  6. Ga sabar nunggu kelanjutannya...
    Love you joo won
    ~Niesya~

    BalasHapus
  7. Penasarannnnnnnnnnnnnn
    Thank's ya mbak buat synopsisnya^o^

    BalasHapus
  8. Semoga Yoon Seo jg suka sama Shi on ^-^
    Semoga postingan sinopsis episode 9 gk lama,, semangat Dee noona ^o^

    BalasHapus
  9. Postingan episode 9nya kapan non? Gak sabar pgen tau kelanjutan sinopnya. ;)

    BalasHapus
  10. Ayeeee yee... Smkn seruuuuu crtanyaa... Dtnggu ya mb posting ep slnjtnyaa.... ^^

    BalasHapus
  11. Berharap yoon seo jg memiliki perasaan yg sama kyk shion :)
    Postingan ep 9 dtnggu... Mksh ya mbak

    BalasHapus
  12. Ditunggu scepatx mba :D

    BalasHapus
  13. Jd ingat lee shin di PH suka pasang earphone tp ngga ada cdnya.

    BalasHapus
  14. Ngeliat lee kyu hyun, jd inget kyuhyun SUJU

    BalasHapus

Terimakasih sudah berkomentar^^ komentar kalian akan selalu menambah semangat menulisku^^