Kamis, 05 September 2013

[Sinopsis] Good Doctor Episode 6 part 2


Perawat Jo sedang membujuk Eun Ok agar mau makan, tapi Eun Ok terus menggeram. Eun Ok tidak menyukai makanan yang disiapkan RS untuknya. Perawat Jo terus membujuknya, hingga akhirnya Eun Ok mau juga menerima makanan yang disuapkan oleh perawat Jo, tapi apa? setelah makanan itu masuk di mulut Eun Ok, Perawat Jo menerima semburan makanan itu di wajahnya. Yup,,, dengan sengaja Eun Ok meyemburkan makanan yang menurutnya tidak enak itu pada wajah sang perawat senior.

Perawat Jo juga tidak bisa marah, to kalau pun marah, apakah Eun Ok aka mengerti? Shi On berkata Eun Ok tidak mau makan karena dia tida terbiasa dengan makanan itu. Perawat Jo jadi putus asa, “Apa harus kita laporkan pada profesor? Apa kita harus memberinya cairan?”

“Dia harus makan. Dia tak boleh kelaparan lagi.” kata Shi On kemudian berpikir makanan apa yang akan dimakan Eun Ok.Lalu…. Ting! Shi On mendapat ide, dia segera keluar dari kamar Eun Ok.

Shi On pergi ke kantin dengan kecepatan kilat membuat perawat Kim dan Lee bingung, lebih bingung lagi mereka saat melihat Shi On sudah kembali lagi berlari ke kamar Eun Ok sambil membawa semangkuk makanan yang dia ambil di kantin.

Perawat Jo bingung dengan makanan yang dibawa Shi On untuk Eun Ok, ”Apa ini? Ini makanan anjing.” Shi On membenarkan, “Dia akan memakannya dengan lahap. Dia sangat suka jika diberikan seperti ini.” Perawat Jo hanya bisa melongo.

Eun Ok tampak bersemangat melihat makanan itu, Shi On meminta perawat Jo melepaskan tangan Eun OK yang sejak tadi diikat, Perawat Jo tadinya agak enggan, namun akhirnya dia melepaskan juga ikatana EUn Ok sambil dibantu Shi On.

Setelah ikatan di tangannya terlepas, Eun Ok segera melahap makanan itu dengan penuh semangat seperti anjing yang sedang diberi makan.

Yoon Seo berniat  untuk melihat Eun Ok dan Shi On, dan yang dia temukan… Shi On sedang memberi makan Eun Ok dengan cara memberi makan anjing? Yoon Seo jadi geram, dia berniat masuk ke kamar Eun Ok untuk menegur Shi On dan mengentikan hal itu, tapi sebuah tangan menghentikannya.

Yoon Seo melihat pemilik tangan itu, dia adalah direktur Choi, yang berkata pada Yoon Seo untuk membiarkan kelakuan Shi On. Yoon Seo pun tidak bisa apa-apa, dia yakin guru yang dia kagumi ini punya alasan untuk membiarkan Shi On bertindak sesukanya.

Direktur Choi mengajak Yoon Seo untuk berbincang di ruangannya. Mereka membicarakan tentang kuliah Perawatan dan Komunikasi pasien anak-anak. Yoon Seo tersenyum, tentu aja dia ingat, itu adalah salah satu mata kuliah terbaik di FK Universitas Sung Won.

Direktur berkata, “Apa kau tahu dari mana aku mendapat inspirasi untuk kuliah itu? Aku memikirkannya
 saat melihat Shi On dan kelincinya saat ia masih kecil.”

Yoon Seo kaget mendengarnya, “Maksud anda kelinci yang selalu dibicarakan Dokter Park, bukan?”

Direktur membenarkan dan mulai bercerita, “Walau yang satu hewan dan yang satunya lagi manusia... Mereka berkomunikasi dalam bahasa mereka sendiri. Detak jantung, suhu tubuh, bahkan pergerakan kecil... Itulah bahasa diantara mereka berdua. Setelah melihatnya, Aku berpikir bahwa aku harus berkomunikasi dengan anak-anak seperti itu juga. Tentu saja anak-anak bisa bicara... Tapi ekspresinya terkadang sulit dimengerti. Saat itulah kita harus mendengar dengan hati kita. Seperti yang dilakukan Shi On bersama kelincinya.”

Yoon Seo akhirnya mengerti mengapa Direktur Choi membiarkan apa yang dilakukan Shi On. Yoon Seo lalu berkata, “Aku ingin mendengar kuliah anda lagi.” Direktur Choi antusias mendengarnya, “Aku punya rekamannya, kau boleh mengambilnya.” Direktur bersiap mengambilkan rekaman itu untuk Yoon Seo, tapi Yoon Seo mencegahnya.

“Biar aku saja yang mencarinya.” Yoon Seo segera beranjak dari tempat duduknya menuju meja kerja Direktur Choi yang memberitahunya bahwa kaset itu ada di laci sebelah kanan.

Belum sempat Yoon Seo menemukan kaset rekaman itu, dia malah melihat foto Shi On dan Direktur saat Shi On masih kecil, Yoon Seo jadi tertarik dan mengambil foto itu, dia bertanya pada Direktur Choi, “Astaga, apa ini Dokter Park?” Direktur Choi membenarkan, itu adalah Shi On saat dia berusia 7 tahun.

Yoon Seo tampak kagum dengan sosok masa kecil Shi On, lalu berkata, “Dia lucu sekali! Coba lihat rambut mangkuknya!”

Yoon Seo melihat Shi On yang sedang merawat Shi On dengan telaten. Kini dia tahu, cara Shi On menangani Eun Ok sama sekali bukan kesalahan. Yoon Seo semakin merasa kagum pada Park Shi On.

Tim Pediatri minus Shi On sedang melakukan operasi. Suasana hati Kim Do Han sedang tidak baik, dia sangat menunjukan rasa kesalnya saat Yoon Seo lupa menyiapkan sesuatu, dan semakin marah saat dia menangkap basah Hong Kil Nam yang sempat tertidur sambil berdiri saat operasi berlangsung. Yoon Seo merasa aneh melihat tingkah Profesornya, tidak biasanya Kim Do Han terlihat sekesal ini. Apakah ini karena masalah Park Shi On?

Selesai Operasi, Yoon Seo berkata pada Kim Do Han, “Jika kau terus merasa tidak senang aku akan memberhatikan Park Shi On dari tugas nya” Bukan itu inti masalahnya, sejak awal Park Shi On dipilih bukan atas kemampuannya. Bagi Dewan Direksi Yayasan, Park Shi On hanyalah alat untuk menjatuhkan Direktur Choi, begitulah pendapat Kim Do Han.

Yoon Seo tak habis pikir bukan kah seharusnya mereka hanya fokus pada kesembuhan pasien. Kim Do Han tidak menggubris, menurutnya, jika Park Shi On berbuat kesalahan, apa yang selama ini dibangun oleh Direktur Choi akan runtuh. Yoon Seo jadi kesal, “Jadi pada akhirnya hanya Direktur yang terpenting?”

Yoon Seo bertanya pada Kim Do Han, apakah dia pernah berbicara dengan Park Shi On? Shi On bahkan mencoba berbicara dengan binatang, tapi Kim Do Han…  bahkan tak pernah mencoba berkomunikasi dengan manusia lain. Dengan dingin Kim Do Han berkata, “Aku merasa tak perlu”

Yoon Seo kecewa pada Profesornya itu, “Melihat bagaimana sikapmu terhadap Park Shi On, Kau benar-benar seperti orang lain. Kenapa kau begitu keras dan dingin kepada Shi On?”

Kim Do Han sedang merenung di atap RS, dia mengingat perasaan sedihnya saat dia menghadiri pemakaman seseorang yang aku duga adalah adiknya. Kim Soo Han. 

Dering ponsel membuyarkan lamuannanya, Kim Do Han mendapat SMS dari Chae Kyung yang meminta maaf untuk ucapannya tadi siang dan memintanya untuk makan malam bersama di rumahnya. Kim Do Han tidak tahu haruskan dia menerima ajakan Chae Kyung?

Park Shi On dan Eun Ok seolah berbicara menggunakan telepati mereka,

Shi On: Kau benar-benar sedih, 'kan? Karena kau kesepian dan sakit sendirian
Eun Ok: Iya
Shi On: Tunggulah sebentar, aku akan membuatmu tidak sakit lagi
Eun Ok: Terimakasih
Shi On: Siapa yang saat ini paling ingin kau temui?
Eun Ok: Omma… Omma
Shi On: Begitu rupanya… Aku mengerti
Shi On kemudian membelai kepala Eun Ok dan memintanya untuk tidur dan beristirahat, perlahan mata Eun Ok pun mulai terpejam. Shi On kemudian berkata, “Kau Cantik. Aku menyayangimu”

Chae Kyung sedang mempersiapkan makan malamnya bersama Kim Do Han dengan hati riang, saking bersemangatnya dia tidak sadar Kim Do Han mengirimi nya pesan.
Saat makanan telah tersaji di meja makan, barulah Yoon Seo membaca pesan dari tunangannya itu, “Aku ada operasi darurat yang mungkin selesai besok subuh. Makanlah duluan.” Membaca pesan itu, tentu saja Chae Kyung sangat merasa kecewa.

Benarkah Kim Do Han ada operasi? Ternyata tidak. Dia malah minum di sebuah kedai Soju dan memanggil Yoon Seo untuk menemuinya. Yoon Seo menatap miris pada Sang Profesor. Kim Do Han mendongkak dan melihat kedatangan Yoon Seo. Kim Do Han tersenyum menyedihkan dan bertanya, “Apa aku tampak seperti manusia yang dingin dan tak berperasaan?”

Yoon Seo tak menjawab dan duduk di hadapan Kim Do Han. Melihat Ekspresi Yoon Seo sepertinya Yoon Seo memang berpikiran seperti itu. Tapi Yoo Seo menyangkal, “Tidak. Kau adalah orang yang hangat dan simpatik. Aku mengetahui itu melebihi siapapun. Kau hanya bersikap kejam terhadap Park Shi On”

“Aku… Aku punya seorang adik. Dan karena adikku aku memutuskan menjadi dokter”

“Soo Han. Kim Soo Han. Cacat mental, tingkat 3”

Yoon Seo kaget mendengarnya, dia tak pernah tahu jika sebelumnya Kim Do Han memiliki adik yang memiliki cacat mental juga.

Kim Do Han bercerita tentang Soo Han. Orang tua mereka mengurus Soo Han dengan baik, pada usia remajanya Soo Han sudah tampak seperti orang normal dan bisa menjalani kehidupan dengan normal juga. Namun,,,

Suatu hari, ketika mereka merayakan pesta ulang tahunnya. Setelah Soo Han memberinya kado berupa Buku “Keajaiban Tubuh Manusia” dan memintanya untuk segera menyembuhkannya, Kim Do Han meminta orang tuanya untuk mulai melepaskan Soo Han agar tidak lagi diantar pergi ke sekolah. Orang tuanya awalnya kaget dan tampak enggan, namun Kim Do Han beralasan bahwa itu semua demi kebaikan Soo Han agar dia bisa berinteraksi dengan orang lain.  Kim Do Han yakin, Soo Han bisa mengatasi rasa ketakutannya itu.

Sesuai saran Kim Do Han, Soo Han dilepas untuk pergi sekolah sendirian. Ternyata Soo Han tidak senorma yang dikira Kim Do Han, dia masih panik dan gugup saat berada disekitar orang banyak ketika akan menyebrang jalan. Dia ketakutan dengan suara lampu lalu lintas dan lalu lalang orang di tempat penyebrangan.

Dengan penuh keraguan dan ketakutan. Kim Soo Han pergi menyebrang jalan, tanpa dia tahu jika lampu lalu lintas sudah berwarna hijau kembali, dan sebuah truk melintas kemudian menabrak Soo Han. Tak terelakan lagi, Kim Soo Han akhirnya tewas di tempat dengan kepala yang berlumuran darah.

Kim Do Han merasa itu semua adalah salahnya. Dia merasa Soo Han meninggal karena dirinya. Karena rasa keras kepalanya. Yoon Seo hanya bisa menatap iba, dia tak pernah tahu jika Profesornya itu menanggung rasa bersalah yang seperti itu.

Yoon Seo mencoba menghibur Kim Do Han. Jika dia berada di dalam posisi Kim Do Han, dia pun akan melakukan hal yang sama demi kebaikan adiknya.

“Tak membiarkannya melakukan apa-apa adalah yang terbaik yang bisa kulakukan untuk Soo Han. Keputusan yang tak kupikirkan masak-masak, itu yang membuat adikku meninggal.”

“Saat aku melihat Park Shi On, dia mengingatkanku akan adikku. Itu sebabnya aku ingin mengembalikannya ke tempat yang semestinya. Karena itu yang terbaik yang bisa kulakukan.”

Yoon Seo mengingatkan Kim Do Han, meskipun adiknya telah meninggal, tapi dia telah menyelamatkan banyak anak. Yoon Seo tahu itu sama sekali tidak menghibur, tapi Kim Do Han telah menghibur banyak orang. Itulah mengapa Yoon Seo sangat menghormati Kim Do Han.

Malam itu Kim Do Han bahkan tak kembali ke apartemen dia malah datang ke ruang istirahat dokter di RS. Han Ji Wook yang saat itu baru saja akan tidur kaget melihat kedatangan Profesornya. “Apa yang membawa anda kesini begitu larut?”

Kim Do Han hanya tersenyum dan meminta Jin Wook untuk meminjamkan tempat tidurnya untuk malam ini. Jin Wook berkata bahwa tempat itu kurang nyaman, akan lebih baik jika Kim Do Han pulang ke rumah. Kim Do Han tak menggubris dan langsung tidur di tempat tidur Jin Wook setelah menepuk pundak anak buahnya itu.

Giliran Jin Wook yang merasa bingung dengan tingkah Profesornya. Nah Lho… Jin Wook mau tidur dimana malam ini?

Pagi hari, Park Shi On terbangun mendengar gonggongan Eun Ok. Yoon Seo yang baru saja datang ke kamar Eun Ok tersenyum dan berkata, “Dia bilang dia lapar. Kau harus memberinya makan.”

Shi On menatap Eun Ok, kemudian berkata pada Yoon Seo bahwa Eun Ok menggonggong bukan karena lapar, tapi untuk membangunkannya. Tiba-tiba perut Shi On berbunyi, Yoon Seo jadi tertawa, “Kurasa kau yang lapar. Ikut aku”

Chae Kyung mendatangi ruang staf Departemen Pediatri. Chae Kyung mencari Kim Do Han tentu saja, tapi yang ditemuinya hanyalah Han Jin Wook. Setelah Jin Wook menyapanya, Chae Kyung langsung bertanya, “Dimana Profesor?”

Jin Wook berkata Kim Do Han sedang ke NICU. Chae Kyung terlihat kecewa padahal dia sudah berusaha untuk datang saat Kim Do Han tidak sibuk, tapi sepertinya dirinya terlambat. Chae Kyung bertanya, apakah Jin Wook tidak lelah, dia dengar mereka ada operasi sampe subuh? Nah Lho? Jin Wook bingung dan berkata bahwa mereka tidak ada operasi apapun kemarin malam apalagi sampe subuh.

Eh? Chae Kyung akhirnya sadar dirinya telah dibohongi Kim Do Han. Kesal, tentu saja, tapi dia tidak menunjukkannya di depan Jin Wook.

Yoon Seo dan Shi On sedang makan di kantin. Yoon Seo gemas karena Shi On terus menerus membentuk nasinya seperti onigiri, setelah lelah meminta Shi On untuk makan seperti biasa, Yoon Seo pun membiarkan Shi On makan sesuka hatinya. Shi On menawarkan nasi onigirinya, tapi Yoon Seo menolak, dia tak ingin ikut-ikutan seperti anak-anak. Setelah selesai makan Shi On dan Yoon Seo pun pergi dari kantin

Dari arah kantin, ibu Shi On menatap haru Shi On dan Yoon Seo yang tadi sedang makan bersama. Dia tersenyum dibalik maskernya, tapi seketika dia merasakan sakit di perutnya. Ibu Shi On bersembunyi, namun dia tak bisa menahan sakitnya lagi, dan akhirnya tumbang tak sadarkan diri.

Orang-orang menjadi panik, bahkan Shi On dan Yoon Seo kembali dan mengkhawatirkannya. “Ahjumma apa kau baik-baik saja?” Perlahan Ibu Shi On sadarkan diri dan elihat wajah Shi On yang mengkhawatirkannya. Namun Shi On tidak mengenalinya sebagai ibu. Tak lama Ibu Shi On kembali tak sadarkan diri. Mereka segera membawanya ke ruang rawat.

Kim Do Han baru saja masuk ke ruangannya, dan menemukan Che Kyung disana. Kim Do Han terlihat agak kaget melihat kehadiran tunangannya, “Oh Kau disini?” Chae Kyung hanya tersenyum.

“Maaf untuk yang semalam” Chae Kyung hanya tesenyum dan berkata, “Aku sudah terbiasa dengan keadaan daruratmu.” Chae Kyung bertanya tentang Operasi semalam, apakah semuanya lancar, terlanjur berbohong, Kim Do Han berkata semuanya lancar, tanpa dia tahu bahwa Chae Kyung sudah tahu bahwa dirinya berbohong.

Kim Do Han menawarkan apakah mereka harus makan siang bersama? Chae Kyung bilang siang ini dia ada urusan. Lalu bagaimana dengan makan malam? Chae Kyung jadi tak enak hati dan berkata, “Berhentilah mencoba menebus apa yang sudah kau lakukan kemarin? Aku tak suka itu melebihi ketidakacuhanmu.” Kim Do Han mati kutu dibuatnya. (Chae Kyung ini walo nyebelin kadang kata-katanya ada benernya juga,, hehe)

Yoon Seo merasa lega karena kondisi ibu Shi On hanya kram usus yang disebabkan enritis. Cukup beristirahat beberapa hari segalanya akan membaik. Yoon Seo memintanya untuk tinggal di RS selama 2 hari. Ibu Shi On menolak karena dia banyak pekerjaan. Tapi Yoon Seo memaksanya dengan halus, dan meminta maaf jika membuatnya merasa tidak nyaman.

“Oh iya, Dokter Park, beri salam. Ahjuma ini yang telah membuat  sup bola kentang untukmu.” Yoon Seo memberi tahu Shi On.

Shi On pun berterima kasih sambil memberi hormat. Ibu nya bertanya, apakah Sup bola kentangnya sesuai dengan seleranya? Shi On menjawab dengan penuh semangat, “Ya, aku makan sangat lahap. Rasanya sama seperti yang biasa kumakan di kampung halamanku.”

Ibunya menatap miris pada jawaban Shi On, dan merasa bersyukur karena hal itu. Kemudian dia bertanya, “Siapa yang memasaknya di kampungmu?” Shi On bingung dan berkata, “Aku kurang tahu” Ibu Shi On tampak kecewa (Lha,,, Shi On hilang ingatan tentang keluarganya apa ya?)

Shi On diingatkan untuk segera memeriksa Eun Ok, dia pun akhirnya pamit pergi setelah sekali lagi mengucapkan terimakasih pada Ahjuma kantin yang sebenarnya adalah ibunya.

Yoon Seo berkata pada Ibu Shi On, jika mereka harus segera mendaftarkannya ke bagian administrasi. Dia bertanya tentang keluarga Ibu Shi On. Dengan sedih Ibu Shi On berkata dia hidup sendirian. Tapi mereka harus tetap mendaftarkannya. Ah,,, Yoon Seo berinisiatif bahwa dia saja yang akan mendaftarkannya dan meminta KTP Ibu Shi On.

Saat sedang bersama Eun Ok dikamarnya, Shi On melihat anak-anak yang mengintip mereka dari balik kaca pintu ruangan Eun Ok. Shi On kemudian membuka pintu dan bertanya, “Kalian mau masuk?” mereka bersemangat menjawab Ya.

Apakah mereka tidak takut? Sebenarnya takut, tapi mereka ingin berada disampingnya. Shi On pun mengijinkan mereka masuk tapi dengan satu syarat, mereka harus masuk dengan pelan-pelan. Mereka semua setuju. Shi On pun membimbing para anak-anak untuk masuk dengan pelan-pelan. “Pelan-pelan.”

Anak-anak menatap Eun Ok takjub, walo masih agak takut karena Eun Ok mulai menggeram. Ya Eun bertanya apakah dia boleh menyentuhnya? Shi On mengijinkan, tapi pelan-pelan. Ya Eun ragu-ragu, dan akhirnya menyentuh dan membelai Eun Ok.

Shi On lalu meracau sendiri, “Dia lebih menyukai anak-anak. Itu karena mereka baik dan ramah.”

Melihat wajah Eun Ok, Ya Eun merasa Eun Ok itu Eonnie baginya (artinya lebih tua darinya) Tapi Eun Ok terlihat sangat lucu. Anak-anak yang lain pun mulai memegangi Eun Ok seperti Ya Eun saling bergantian. Meraka tak merasa takut lagi pada Eun Ok.

Dari balik kaca di pintu kamar Eun Ok, Woo Il Kyu menatap dengan tatapan liciknya. Apakah si picik nan nyebelin itu sedang merencanakan sesuatu yang jahat?

Yoon Seo harus mengambil KTP Ibu Shi On di lokernya. Setelah menemukan lokernya, Yoon Seo mengambil dompet Ibu Shi On dan mengambil KTPnya, tanpa sengaja Yoon Seo menjatuhkan selembar foto dari dompet ibu Shi On. Yoon Seo memungutnya, dan dia kaget melihat Shi On kecil di foto itu. Dia pun teringat tentang ibu Shi On yang memberikan sup bola kentang serta makanan untuk para dokter dan perawat. Apakah Ahjuma kantin itu Ibu dari Park Shi On?

WaPresdir Kang berbicara dengan Pria misterius yang mengirimnya ke RS Sung Won di telepon, “Anda sudah mau pergi?” Pria itu berkata ada beberapa urusan yang harus ditangani. WaPresdir Kang berterimakasih untuk hadiah yang kemarin, itu sangat berguna baginya (masalah penghentian bantuan bantuan dari Woo Myung dan SQ group pada RS Sung Won)

“Mungkin sulit bagi Departemen bedah anak untuk saat ini, Tapi karena ini memberikan tekanan pada Yayasan, ini akan bermanfaat” kata WaPresdir Kang. Si Pria misterius berkata, dia mengerti hal itu.

WaPresdir Kang jadi penasaran, “Tapi,... Aku tak mengira anda punya hubungan dengan Presdir Gomyeong Group dan SQ Group, jadi… Aku ingin tahu bagaimana anda meyakinkan mereka.”

Pria misterius itu berkata bahwa  WaPresdir Kang akan tahu jika waktunya tiba. Dia lalu berkata bahwa dia mendapat telepon penting. WaPresdir mengerti dan memutus sambungan telepon mereka.

Sebenarnya pria misterius itu bukan mendapatkan telepon penting, tapi dia sedang menjamu tamunya. Dia kembali menemui tamunya, yang ternyata adalah Yoo Chae Kyung (WHAT??)

“Apa yang tadi kita bicarakan? Oh, ada seseorang yang mengganggumu?”

“Dia adalah seseorang yang dibawa oleh Ketua Yayasan Lee. Asisten Direktur, Kang Hyun Tae.” Chae Kyung menjelaskan siapa yang selalu mengganggu usahanya.

Pria misterius itu berpikir, “Kang Hyun Tae. Ini pertama kalinya aku mendengar namanya. Apa dia bisa menyebabkan masalah?” (Lha si Pria misterius boongin Chae Kyung toh)

Chae Kyung menjelaskan bahwa Kang Hyun Tae menyimpang dari orang-orang yang berpihak pada Ketua Yayasan Lee. Dia juga cepat tanggap terhadap segala situasi. Dan yang terpenting dia sepertinya memiliki rencana lain.

Pria misterius menjanjikan bahwa dia akan menyelidiki Kang Hyun Tae secara terpisah, jika dia menjadi hambatan mereka harus membuat perhitungan dengannya.

“Terima kasih sudah mengurus Woomyeong Group dan SQ Group. Kau sudah bekerja keras.” Chae Kyung tersenyum dan mengatakan itu bukan apa-apa. Presdir kedua group adalah teman baik ayah Chae Kyung, dia bahkan hampir menjadi menantu mereka, karena itulah mereka mempercayai perkataan Chae Kyung.

Tentang masalah ini, bukan kah Chae Kyung artinya melawan ibunya sendiri? Apa itu tidak masalah? Chae Kyung berkata, “Dia bukan ibuku, Dia Presdir Lee Yeo Won.” (Jah,,, jadi Chae Kyung beneran ingin ngambil alih Yayasan dengan bantuan di Pria misterius?)

Eun Ok dan anak-anak sedang main gelitikan. Mereka tampak senang dan gembira. Shi On yang melihat tawa mereka juga ikut senang.

Shi On mendapatkan pesan dari Woo Il Kyu, “Pergi ke UGD sekarang dan jahit perut pasien yang mengalami laserasi.” Shi On menyanggupi perintah itu dan terpaksa harus membuat anak-anak keluar dari kamar Eun Ok. Setelah memastikan dia mengunci kamar Eun Ok, akhirnya Shi On pun pergi ke UGD. Shi On tidak sadar jika Woo Il Kyu sedang mengintainya.

Woo Il Kyu menatap Eun Ok yang mulai menggeram karena melihatnya dari kaca pintu kamar Eun Ok. Dia teringat kata-kata dr. Go padanya, “Pertama, buat keributan. Aku yang akan menyelesaikan sisanya.” bagaimana cara Il Kyu membuat keributan, ternyata mudah saja, hanya cukup membuka sedikit pintu kamar Eun Ok.

Shi On sudah menyelesaikan jahit laserisasi pada seorang anak yang menjadi pasien di UGD, Shi On berterimakasih pada anak itu karena telah menahan rasa sakitnya. Saat akan kembali ke kamar Eun Ok, Shi On mendapatkan ide. Dia sebaiknya membelikan camilan untuk Eun Ok, dia pun pergi ke minimarket RS untuk membeli camilan.

Kepala perawat sedang berkeliling dan merasa heran mengapa pintu kamar Eun Ok terbuka. Dia mendekat ke kamar Eun Ok untuk menutupnya, tapi ternyata Eun Ok sudah waspada menanti di dekat pintu dengan menggeram membuat Kepala Perawat ketakuatan karena Eun Ok yang menggeram dan melompat keluar dari kamarnya.

Eun Ok ngamuk loncat kesana kemari mencari pintu keluar RS, dia bahkan menabrak beberapa pasien termasuk juga Ya Eun yang terluka dibuatnya. Dia melompati escalator dan membuat gempar seisi Rumah Sakit.

Kim Do Han dan tim Pediatri sedang membahas kondisi Eun Ok dari hasil Scan 2 jam yang lalu, ternyata abses nya semakin membesar, sepertinya antibiotik yang mereka berikan tidak cocok. Apakah harus diganti? Kim Do Han melarangnya, karena abses semakin besar dikhawatirkan akan segera pecah. Eun Ok harus segera di operasi. Kim Do Han memerintahkan pada Yoon Seo agar mempersiapkan operasi Eun Ok besok pagi.

Hong Kil Nam mendapatkan panggilan dan dia sangat kaget dengan informasi yang di dengarnya. Tentu saja, pasti tentang Eun Ok.

Kim Do Han dan tim Pediatri tiba di tempat Eun Ok mengamuk dan akan ditangkap oleh petugas keamanan.

“Apa yag terjadi?” Yoon Seo bertanya pada Kepala Perawat. Dengan panik Kepala Perawat menjawab, “Kurasa pintunya terbuka saat Dokter Park tak di sana”

Yoon Seo berusaha mendekati Eun Ok, tapi petugas keamanan melarang dan berkata merekalah yang akan menangkapnya dengan aman. Yoon Seo setengah memaksa, tapi Kim Do Han mencegahnya, biar petugas keamanan saja yang melakukannya.

Kim Do Han berkata pada petugas keamanan, “Dia punya masalah pada perutnya. Kalian tak boleh kasar.”

Petugas keamanan meyakinkan mereka akan mengurusnya dengan aman dan meminta para dokter sebaiknya jangan mendekat. Tapi ternyata Petugas keamanan gak sedikit kasar, Yoon Seo mencoba mencegah, tapi Kim Do Han melarangnya dan membiarkan mereka menjalankan tugasnya.

Park Shi On baru saja masuk ke lobi RS sambil membawa sekantung kresek camilan, dia melihat keributan dan melihat Eun Ok yang sedang meronta-ronta karena disergap oleh petugas keamanan. Merasa harus menyelamatkan Eun Ok, Shi On segera menghadang semua orang dan berhadapan dengan Petugas keamanan.

“Jangan lakukan itu! Jangan lakukan itu!” Park Shi On terus berteriak dan mencoba melepaskan Eun Ok dari cengkraman petugas keamanan, hingga tanpa sadar Park Shi On memukul salah satu petugas kemanan dengan siku nya hingga terjatuh.

Melihat kegaduhan ini  Woo Il Kyu malah tersenyum kecil. Sepertinya rencananya membantu d. Go untuk menyingkirkan Shi On  akan berhasil.

Kim Do Han menatap geram pada kelakuan Shi On yang menjadi ganas, demi menyelamatkan Eun Ok. Yoon Seo berteriak, “Dokter Park! Kenapa kau bertindak seperti ini?” Jin Wook memegangi Shi On dan menjauhkan Shi On dari para petugas keamanan. Namun Shi On sudah tidak senormal biasanya. Apakah tendensi Autis nya sedang kambuh?

Komentar:
Haisshhh,, Si Ular Chae Kyung beneran berbisa yah? itu bisa-bisanya dia ternyata ada hubungan sama pemutusan kucuran dana dari Woomyung Group dan SQ Group. Kenapa sih dia ngga jadi menantu salah satu dari kedua group itu aja, kayaknya cocok. Dari pada dia membebani Do Han terus.. Errr…

dr. Go To Hell (ngikutin mba dee akh…) beneran nyebelin, dia menggunakan segala cara untuk menyingkirkan Shi On, yang artinya bisa juga menyingkirkan direktur. Dan Woo Il Kyu,,, Eeeerrrr… sebel banget liat wajahnya, cakep-cakep kok licik, dia tega banget membahayakan banyak pasien denga melepaskan Eun Ok, hanya demi Shi On terlibat masalah karena Eun Ok, apakah orang seperti ini layak jadi dokter?

Penasaran nih,,, Shi On kok nggak inget ya sama ibunya? dan kenapa Ibunya memutuskan meninggalkan Shi On setelah kematian kakaknya. Awalnya aku pikir ibunya juga udah meninggal karena Shi On tinggal di panti, ternyata Ibunya masih hidup dan keliatan nyesel udah ninggalin Shi On dahulu kala.

Hee,,, di episode 6, Jin Wook dikit ya nongolnya. In Young mana sama sekali nggak nongol. padahal aku kangen nyiperin mereka,, hehehe. Wajah malu-malunya Jin Wook gemesin >.<

Udah aku duga sih,, pasti Kim Do Han punya masa lalu buruk dengan adiknya yang terlihat Autis di foto nya. Ternyata beneran donk,, dan mirisnya lagi,,, gara-gara ide Do Han untuk memandirikan adiknya akhirnya dia tewas tertabrak truk. Padahal keliatan banget kalo Do Han itu sayang banget sama adenya^^ Pastinya dia sangat menyesal dan merasa bersalah. Dia menjadi dokter dan menyelamatkan banyak nyawa anak-anak demi adiknya juga, tapi itu sepertinya tak cukup menebus rasa bersalahnya.

Mungkinkah dengan membimbing Shi On menjadi Good Doctor yang seutuhnya, rasa bersalah Kim Do Han akan terobati? Satu poin lagi, kenapa Do Han bisa menceritakan ini pada Yoon Seo tapi tidak pada Chae Kyung? Apa karena dia melihat sikap Chae Kyung yang lebih senang menjudge orang, dari pada memberikan penghiburan yah?

Sebenernya penasaran juga sama kisah cinta Kim Do Han dan Yoo Chae Kyung sampe mereka bisa tunangan kayak gitu. Sepertinya sih Kim Do Han kenal Chae Kyung lebih dulu dibanding kenal Yoon Seo. Gimana ya reaksi Yoon Seo pas pertama tahu Kim Do Han ternyata sudah memiliki kekasih? penasaran aja… hehehehe..

*written by irfa at cakrawala-senja-1314.blogspot.com*
thanks to IDFL.US for Indosub

14 komentar:

  1. Kak irfa dr. Go emang super duper nyebelin, seperti kata kak tirza dokter macam gini seharusnya musnah dari dunia. kalo dr. woo il kyu, kelihatan jelas dia iri sama Shi On. karena tidak punya sekampuan sehebat shi on. Kasihan Kim Do Han, bebannya makin berat aja.

    BalasHapus
  2. dtunggu episode selanjutny y eonni..:))
    gomawo n semangat selalu..^^

    BalasHapus
  3. makasih. Di tunggu ep selanjutnya.Fighting!

    BalasHapus
  4. Wow makin seru.. Kasian shi on difitnah terus..hiks.. Aku jg pengen ngeliat couple jin wook dan in kyung.. Hee.. Thnks bgt sinopnya
    ditunggu lnjutnnya.. Semangat^^
    rena

    BalasHapus
  5. Wow makin seru.. Kasian shi on difitnah terus..hiks.. Aku jg pengen ngeliat couple jin wook dan in young.. Hee.. Thnks bgt sinopnya
    ditunggu lnjutnnya.. Semangat^^
    rena

    BalasHapus
  6. Wow makin seru.. Kasian shi on difitnah terus..hiks.. Aku jg pengen ngeliat couple jin wook dan in young.. Hee.. Thnks bgt sinopnya
    ditunggu lnjutnnya.. Semangat^^
    rena

    BalasHapus
  7. Wow makin seru.. Kasian shi on difitnah terus..hiks.. Aku jg pengen ngeliat couple jin wook dan in young.. Hee.. Thnks bgt sinopnya
    ditunggu lnjutnnya.. Semangat^^
    rena

    BalasHapus
  8. dr. go dan woo il kyu pantas ko' jd dokter,, tp di neraka sana >_<
    Ditunggu sinopsis selanjutnya ^^

    BalasHapus
  9. Makasih banget buat yang udh bkin sinopsis udah cpe2, pkkny makasih banget ..
    Tetap semangat ..
    Gomawo ,, ↖(^▽^)↗

    BalasHapus
  10. lanjuttttttttttttttttttt ............... #silent reader ^-^

    BalasHapus
  11. Makasih bnyak,, mbk2 yg dah bikin sinopsisnya,, tiap hari aq,, selalu nyari update terbarunya,, rasanya seneng bgt,, klo dah da update terbarunya muncul,, makasih yaa :) semangat

    BalasHapus
  12. yaampuuun si dokter iblis itu apaann sikkk... -____-
    aku jd penasaran, nanti mereka berdua sampek akhir bakal trs gitu sm shi on gak yaa..

    BalasHapus
  13. walaupun udah nonton smpai episode 10..
    tp ttp blm puas lau blm bca sinopsis dari mbak irfa....

    BalasHapus
  14. Ah! Apakah Doo Han menyukai Yoon Seo? krrkrkrkrk
    Aku sedih liat Dr. Park kasiaan:( sampe gemeteran gituuu hikshiksikkk

    BalasHapus

Terimakasih sudah berkomentar^^ komentar kalian akan selalu menambah semangat menulisku^^