Jumat, 20 September 2013

[Sinopsis] Good Doctor Episode 10 part 2


Park Shi Om pun disibukan dengan kegiatan Residen 24 jam-nya, dia sibuk di UGD juga jadi rajin mencatat, demi mengingat kondisi pasien. Shi On sepertinya sangat serius menjalani kegiatan Residen tahun pertamanya. Bahkan Kim Do Han pun sempat tersenyum kecil melihat betapa seriusan Shi On.


Park Shi On secara tak sengaja berpapasan dengan Yoo Che Kyung. Tentu saja Shi On tahu siapa Chae Kyung. Manajer Yoo Chae Kyung dari Departemen Perencanaan Bisnis. Chae Kyung bertanya apakah Shi On senang berada di Departemen Pediatri?

Dengan semangat Shi On menjawab bahwa dia sangat senang seperti membeli robot baru dengan uang tabungannya. Chae Kyung tersenyum dan mengatakan agar Shi On tidak membuat masalah lagi, setidaknya untuk Profesor Kim Do Han.
 
Shi On jadi diam, Chae Kyung bertanya apakah dia menyinggung perasaan Shi On? Shi On bilang tidak, hanya saja dia tak mengerti sesuatu. Apa yang tidak Shi On mengerti? “Melakukan sesuatu demi seseorang. Aku belum memahami kata-kata itu” Shi On meminta Chae Kyung mengajari hal tersebut di lain waktu.

Yoon Seo melihat Kim Do Han yang terlihat lelah dan bertanya apa yang membuatnya lelah. Kim Do Han mengelak, namun sangat terlihat jelas jika Kim Do Han tak bertenaga hari ini.

 Dibanding mengomentari pertanyaan Yoon Seo, Kim Do Han malah bertanya pada Yoon Seo, “Bagaimana menurutmu tentang melakukan sesuatu demi seseorang?”

Yoon Seo berkata itu adalah pertanyaan yang samar. Antara Pria dan wanita ataukan antara rekan kerja? Kim Do Han tersenyum kecil dan berkata, jika dia harus memilih, antara pria dan wanita. Yoon Seo menebak, pasti karena Kim Do Han tak pernah memikirkan Yoo Chae Kyung, sehingga dia merasa besalah.

Kim Do Han tak menjawab, dia hanya menyimak apa yang dikatakan Yoon Seo selanjutnya, “Aku belum pernah memiliki hubungan hingga tak berpengalaman.  Tapi melakukan sesuatu demi seseorang… Itu adalah saat kau memperhatikan mereka.  Bukan acuh tak acuh atau mengabaikan,  Tapi seperti yang kukatakan, hanya memperhatikan mereka. Tapi jujur​​, itu yang tersulit. Meski sulit, ini membantu hubungan agar  tetap kuat untuk waktu yang lama”

Saat mengatakannya Yoon Seo seperti sedang mengungkapkan perasaan pribadinya. Siapakah yang selama ini dia perhatikan? Kim Do Han?

Kim Do Han teiba-tiba bertanya, “Apa kau memperhatikanku?” Aww.. Yoon Seo langsung gugup, “Apa?” Kim Do Han segera menambahkan, “Bukan sebagai pria, tapi sebagai rekan kerja”

Yoon Seo kembali menjadi santai, setelah dibuat tegang dengan pertanyaan tiba-tiba. Yoon Seo berkata, Kim Do Han tau sendiri ini adalah tahun kedua program spesialisnya, tapi dia selalu menyusahkan Kim Do Han. Meski begitu, kesimpulan Kim Do Han selalu benar, meski Yoon Seo sering membantahnya. Itu membuatnya malu sebagai orang yang selalu menyusahkannya. Jadi Yoon Seo pada akhirnya selalu mengalah.

Kim Do Han tersenyum mendengarnya, kemudian berkata, “Terima kasih. Karena sudah mau mengalah”

Direktur Choi menyerahkan surat pengunduran dirinya pada Presdir Lee. Tentu saja Presdir Lee ragu untuk menerimanya, apakah Direktur Choi benar-benar harus melakukan hal ini? Direktur berkata, meskipun dia turun dari jabatannya sebagai direktur, dia tetap seorang dokter dan akan tinggal disamping Presdir Lee.

 Presdir Lee berkata Ketua Yayasan Lee sudah pergi, jadi sudah tidak ada yang mengganggu direktur lagi, WaPresdir Kang tidak akan bisa berbuat banyak tanpa Ketua Yayasan Lee. Direktur Choi berkata, pengunduran dirinya tak ada hubungannya dengan hal itu, jadi dia memohon agar Presdir Lee menerima surat pengunduran dirinya itu.

Lagi pula, Direktur Choi tidak akan pergi dalam waktu dekat, ada sesuatu yang harus dia selesaikan dulu sebelum dia meninggalkan jabatannya sebagai Direktur RS Universitas Sun Won. Dia juga menunggu WaPresdir Kang digantikan, setelah itu dia akan pergi.

Presdir Lee bertanya apakah keputusan mereka tentang WaPresdir Kang itu yang terbaik? Dia memang terampil, tapi dia tak layak berkerja di Rumah Sakit. Prsedir Lee menyerahkan masalah WaPresdir Kang pada Direktur Choi.

Kim Sun Joo sedang mempelajari sesuatu, dia tampak bingung. Akhirnya dia mencoba bertanya pada Woo Il Kyu, “Sunbae… Apa bedanya gastroschisis dan omfalokel?” Il Kyu tampak bingung, sepertinya dia tak tahu. “Oh, bedanya adalah…”

Akhirnya Il Kyu mengeles, “Dengar, Sun Joo. Sebagai intern, kau tak perlu mendetail seperti ini. Kau bahkan belum memilih Departemen”

Sun Joo hanya penasaran karena di NICU ada dua bayi yang didiagnosa seperti itu. Masih dengan jurus ngelesnya Il Kyu berkata Sun Joo bisa mencari tentang hal itu saat Sun Joo sudah jadi residen. Il Kyu pun menggerutu bahwa dia tak pernah melihat intern mempelajari apa yang tak seharusnya mereka pelajari. Il Kyu pun pergi dari ruang staf pediatri.

Sun Joo terlihat masih penasaran, kemudian dia melihat Shi On yang sejak tadi ada di ruang staf bersama Yoon Seo. Sun Joo pun bertanya pada Shi On, “Sunbae… apa kau tahu perbedaan antara keduanya?”

Dengan penuh semangat, Shi On menjelaskannya dengan detail dan terperinci sehingga membuat Sun Joo bengong di buatnya. Akh,,, sejak tadi Shi On sepertinya menahan diri untuk tidak menjelaskan itu sebelum Sun Joo bertanya padanya.

Sun Joo memahami penjelasan Shi On, namun dia menyadari sesuatu, “Sunbae,,, mengapa kau berbicara formal padaku?” Dengan polos Shi On berkata itu karena ini adalah pertaman kalinya Shi On berbicara dengan Sun Joo.

Sun Joo memahami dan meminta Shi On untuk berbicara tak formal padanya, mereka ku pun berbicara lebih lanjut tentang gastroschisis dan omfalokel, masalah penyembuhan dan prognosisnya.

Jin Wook bertanya pada Yoon Seo setelah menelihat tingkah Shi On, “Mengenai Shi On. Bukankah dia berubah dalam satu atau dua hari terakhir? Dia seperti anak kecil dan  merasa canggung untuk beberapa saat.”

Yoon Seo malah tak merasa seperti itu. Menurut Yoon Seo, Shi On bukannya berubah, dia malah kembali ke keadaan saat pertama kali dia tiba. Sebelum dia tiba di rumah sakit ini, Dia berada pada keadaan dimana dia tahu bagaimana mengendalikan diri. 

Ketika dia menyelamatkan anak di stasiun kereta, dan ketika dia menyelamatkan Seong Ho. Tapi tak ada apa pun yang bisa dia lakukan  di RS Universitas Sung Won yang sangat ketat dan terkemuka. Dia selalu dihentikan ketika ingin melakukan sesuatu
karena orang-orang meragukan kemampuannya. Jadi wajar saja jika dia mundur.

Setelah  mendengar penjelasan Yoon Seo dan mengingat keadaan Shi On , Jin Wook pun setuju dengan pendapat Yoon Seo. Setelah operasi Kyu Hyun, Shi On mampu mengatasi keadaan. Kepercayaan dirinya telah kembali karena dia mendapat pengakuan dari orang-orang.

dr. Go sedang berjalan di lorong RS, beberapa dokter melintasinya begitu saja tanpa memberi salam. Dr. Go merasa tersinggung dan berteriak, “Hei,, Beraninya kalian tak memberi  salam” Para dokter itu pun memberi salam dengan terpaksa.

Giliran Shi On yang melewatinya, dia membungkuk sangat dalam untuk menghormati dr. Go dan memberi salam dengan sopan. Mendapat perlakuan seperti itu dari Shi On, dia juga merasa terganggu dan membentak Shi On, “Kenapa kau berlebihan dalam memberi salam?”

Shi On menjelaskan, dia tidak bermaksud belebihan. Tapi Shi On melakukannya karena dr. Go adalah pimpinan yang terhormat.  Setelah melihat tangan dr. Go, Shi On memutuskan untuk menghormatinya. Setelah Shi On pergi, dr. Go kebingungan, kenapa Shi On selalu membicarakan tangannya.

Ibu hamil yang kandungannya mengalami masalah datang menghadap Kim Do Han dan Profesor Ginekologi bersama mertuanya yang angkuh. Mertuanya tetap tidak ingin menantunya yang ternyata bernama Lee Soo Jin untuk dioperasi, bahkan setelah mendapat penjelasan bahwa bayi itu tidak akan cacat jika operasinya berhasil dilakukan, karena kelainan yang terjadi pada kandungan Lee Soo Jin tidak akan menimbulkan cacat.

Sang mertua, tidak peduli. Dia tetap ingin menantunya melahirkan dirumah saja. Yoon Seo jadi meradang dan akhirnya berkata dia tahu bahwa anak itu nantinya akan diadopsi kan? Mengapa ibu mertua sangat tega membuang cucunya sendiri dan memisahkan ibu dan anaknya. Padahal Nona Lee Soo Jin pastinya ingin membesarkan ananknya, benar begitu bukan?

Lee Soo Jin tidak menjawab, dia menatap ibu mertuanya dengan ketakutan. Ibu Mertua Lee Soo Jin merasa tersinggung dan berkata agar mereka tidak ikut campur. Mereka akan mengurus masalah ini dengan dokter keluarganya.

Yoon Seo masih meradang, dia berkata itu bukan cacat, itu hanya kista. Kim Do Han mencoba meredam emosi Yoon Seo tapi tak berhasil. Yoon Seo tetap meracau, jika benarpun itu cacat, Ibu mertua tidak berhak seenaknya begitu pada kehidupan si anak.

Ibu Mertua semakin tak senang dan merasa geram pada Yoon Seo, “Beraninya kau berkata seperti itu” Ibu Mertua menarik Soo Jin dengan paksa untuk meninggalkan ruang dokter. Soo Jin tampak enggan, namun dia terpaksa pergi bersama ibu mertuanya.

Yoon Seo mencoba memanggil-manggil Soo Jin, dia berharap bisa meyakinkan wanita itu untuk melakukan operasi, bahkan mungkin tanpa persetujuan ibu mertuanya. Kim Do Han memintanya berhenti.

Di luar Lee Soo Jin dan Ibu mertuanya bertemu dengan Shi On yang bertanya apakah Lee Soo Jin memutuskan untuk di operasi? Ibu Mertua merasa aneh apa yang sedang dikatakan Shi On, merasa itu adalah hal yang tidak berguna.

Shi On menyadari gelagat ibu mertua yang menarik Lee Soo Jin, berarti tidak akan ada operasi. Shi On pun berkata, “ Dia harus dioperasi. Palli, palli, dia harus dioperasi”

Melihat cara bicara Shi On, Ibu mertua merasa Shi On tidak normal, bagaimana bisa Shi On menyembuhkan orang lain sementara dia tidak bisa menyembuhkan dirinya sendiri. Lee Soo Jin meminta maaf pada Shi On, dan mengikuti ibu mertuanya untuk masuk mobil sambil menangis.

Melihat air mata Soo Jin, Shi On mengejar dan berkata padanya, “Jangan menangis. Jika Anda menangis, banyak orang yang akan sedih. Jika bayi yang baru lahir yang menangis,  akan banyak orang yang bahagia”

Soo Jin langsung tertegun mendengar perkataan Shi On. Namun ibu mertuanya memanggilnya untuk segera masuk ke dalam mobil. Sebelum masuk ke dalam mobil Lee Soo Jin berterimakasih pada Shi On, “Terima kasih Dokter”

Di kamar inap dokter, Shi On tidak bisa tidur. Sepertinya dia memikirkan kasus Lee Soo Jin. Shi On merasa resah dan terus membolak balikan badannya. Hong Kil Namyang sedang tertidur di tingkat atas protes karena Shi On mengguncang-guncang tempat tidur.

In Hae membuka kamar inap dokter dan menemukan Shi On, “Dokter!” Shi On mendekati In Hae yang baru saja membuka pintu. Shi On bertanya bagaimana In hae tahu tempat ini? In Hae sudah bertahun-tahun ada di RS jadi dia pasti tahu. In Hae senang saat tahu Shi On telah menjadi Residen 24 jam, dia merasa tinggal satu atap dengan Shi On.

Dari dalam kamar, Hong Kil Nam bertanya apaka itu In Hae? Hong Kil Nam bertanya untuk apa In Hae datang kesini? bukannya menjawab, In Hae malah menggoda Hong Kil Nam yang tidurnya menhadap ke tembok. “Kenapa Dokter tidur terus?  Ini masih sore” Hong Kil Nam tidak peduli, “Dokter Hong, aku melihat celana dalammu!”

Reaski Hong Kil Nam hanya membenarkan celananya dan kembali tertidur. In Hae tidak habis pikir melihat kelakuan dokter yang satu itu.

Shi On akhirnya kembali curhat pada In Hae tentang reaksinya saat berada di dekat gadis yang ditaksirnya, alias Yoon Seo. Tapi dia belum memberitahu In Hae identitas gadis itu.

In Hae bertanya, apakah Shi On masih cegukan bila melihat gadis itu? Shi On menjawab tidak, kini bukan lagi cegukan. Lalu In Hae menebak, “Apa jantung dokter berdetak kencang?” Shi On membenarkan.

In Hae langsung lesu dan berkata, jika Shi On akhirnya mencapai tahap kedua sakit cinta. Dengan polos Shi On bertanya, memangnya ada penyakit seperti itu? In Hae menjadi khawatir karena gelaja nya semakin buruk, “Apakah Dokter tidak akan membuat pernyataan cinta padanya?” Mencoba mengatakan, “Aku menyukaimu,”  atau “Aku mencintaimu,”
 
Shi On menggeleng dan dengan mantap berkata, “Tidak.  Aku tak tahu banyak tentang  menyukai atau mencintai” In Hae jadi merasa aneh, mengapa Shi On tidak tahu, padahal Shi On sedang merasakannya. Jika tidak bisa mengatakannya mungkin Shi On bisa mengungkapkannya dengan cara lain, misalhnya mengatakan, “Kau cantik” atau “Kau manis”

Tapi Shi On juga mengatakan itu pada In Hae, tentu saja itu akan berbeda jika Shi On mengatakannya pada gadis itu. In Hae jadi merasa kesal, karena jauh dilubuk hatinya dia pastinya merasa cemburu. Namun dia ingin membantu Shi On memecahkan permasalahan cintanya.

“Jika dokter tak bisa mengatakannya, ungkapkanlah.  Tak apa jika Dokter merinding.  Apapun yang terjadi ungkapkan” In Hae memberi saran pada Shi On.

Dengan jujur In Hae berkata di depan Shi On, siapapun gadis itu, dia sangat merasa iri. “Dokter tahu ada pepatah. Keajaiban terbaik dari semua keajaiban adalah membuat jantung orang yang  kau cintai berdetak”

Shi On melihat Yoo Seo yang sedang menjenguk Dong Soo, si bayi premature.Shi On masuk ke kamar Dong Soo dan melihat kondisi bayi itu. Keadaannya sudah jauh lebih seha. Dia hampir normal. Tapi Yoon Seo malah mendesah, terlihat tidak tenang. Shi On bertanya ada apa?

Ternyata Yoon Seo masih kepikiran Lee Soo Jin.  Tak banyak yang bisa mereka lakukan. Mereka hanya bisa melakukan sesuatu jika dia dirawat di RS  dan diperbolehkan merawatnya. Yoon Seo sadar benar dia tak bisa pergi keluar RS untuk membujuk pasien, tapi… Yoon Seo merasa ingin membujuknya.

Yoon Seo mencoba mengenyahkan pikiran itu karena itu bertentangan dengan peraturan RS. Suka atau tidak suka mereka harus menghormati keputusan pasien. Tapi kali ini tak mudah untuk melakukan hal itu. 


Shi On takjub dan memuji Yoon Seo, “Kau memiliki hati yang sangat cantik” hmm mungkin Shi On mencoba mengungkapkan perasaannya, tapi Yoon Seo hanya tersenyum kecil.

Shi On berkata, “Direktur panti asuhan pernah memberitahuku. Hati yang cantik seperti serbuk sari. yang selalu terbang di suatu tempat  dan membuat bunga-bunga bermekaran."

Yoon Seo mengharapkan perkataan Shi On itu bisa terwujud, tapi,,, dia ragu dan akhirnya pergi meninggalkan Shi On. 

Setelah Yoon Seo keluar dari ruangan Dong Soo, Shi On menatapnya dan berkata, "Dia akan terbang... Sangat jauh”

Lee Soo Jin berdoa sambil memikirkan kata-kata Shi On yang melarangnya menangis. Dia merasa mendapat kekuatan dan akhirnya membuat sebuah keputusan.

Lee Soo Jin kembali ke RS menemui Kim Do Han, Yoon Seo dan Profesor ginekologi. Apakah Lee Soo Jin mendapat ijin dari mertuanya? Dengan tegas Lee Soo Jin berkata dia tidak perlu ijin, karena itu adalah anaknya.

Bagaimana dengan suaminya? Dia ada di Amerika dan hanya pulang di akhir tahun. Tapi percuma saja, dia selalu menuruti kata-kata ibunya. Kim Do Han memperingatkan, Ibu mertuanya tidak akan tinggal diam jika dia mengetahui hal ini. Lee Soo Jin tak peduli, ini sudah menjadi keputusannya. Kim Do Han menghormati keputusan Lee Soo Jin dan bertanya pada Profesor Min (professor ginekologi). Dia pun menghormati keputusan pasiennya.

Lee Soo Jin berkata “Ini semua berkat Dokter Residen itu. Jika bukan karena dia, aku takkan mampu
memunculkan keberanian ini. Aku benar-benar berterima kasih padanya”

Yoon Seo melihat Shi On yang memakan mie sambil terkantuk-kantuk di ruang staf pediatri lalu bertanya, apakah semalam Shi On tidak bisa tidur? Shi On menjelaskan bahwa semalam ada banyak keadaan darurat hingga menjelang subuh, mulai dari kecelakaan lalu lintas dan pasien jatuh dan yang kemungkinan kena hernia.

Yoon Seo ikut prihatin, karena tugas pertama Shi On ternyata sangat berat. Untungnya, tak ada yang kondisinya serius. Tak diperlukan operasi.

Yoon Seo kemudian berkata, “Park Shi On, Kurasa kau benar tentang Serbuk sari” Shi On bingung "serbuk sari?" Shi On sepertinya sangat mengantuk. 

Rapat untuk membahas operasi Lee Soo Jin pun dilakukan. Profesor Min  dan Kim Do Han mulai menjelaskan prosedur EXIT yang akan dilakukan pada Lee Soo Jin, Pertama, dengan bedah sesar, hanya akan menarik keluar tubuh bagian atas bayi. Kemudian segera melakukan pengamanan udara dengan intubasi jalan nafas kemudian memotong tali pusar dan segera melakukan persalinan. 

Shi On yang sangat mengantuk malah tertidur di ruang rapat, seolah sama sekali tak menyimak apa yang dijelaskan Profesor Min dan Kim Do Han.

Kim Do Han menekankan, “Yang penting di sini adalah bahwa kita hanya  memiliki waktu 30 menit untuk seluruh proses ini. Kita akan menekan kontraksi uterus  dengan Ritodrine dan Nytroglycerin, Tapi durasinya tak boleh lebih dari 30 menit. Jika melebihi batas waktu, ibu hamil akan berada dalam bahaya.”

Ada resiko metrorrhagia, dan jika perdarahan berlanjut. Lee Soo jin  bisa mati karena syok hipovolemik. 30 menit tampaknya waktu yang lama, tapi sebenarnya tidak. Intubasi jalan napas takkan mudah pada bayi nya. Dalam banyak kasus di masa lalu, butuh lebih dari 30 menit … Atau tidak bisa sama sekali.

Yoon Seo bertanya, “Jika gagal pada intubasi jalan napas, apa kita perlu melakukan trakeostomi*?” Kim Do Han membenarkan, dan itu harus dilakukan dengan cepat.
(*trakeostomi= memotong saluran pernapasan)

Shi On tiba-tiba terbangun dan bertanya, “Jika kita gagal pada intubasi jalan napas  dan perlu melakukan trakeostomi. Namun karena lesi lymphangioma, akses ke trakea akan sulit. Atau trakeostomi menjadi sulit akibat perdarahan internal mendadak lymphangioma, Maka apa yang kita lakukan?”

Kim Do Han menatap Shi On, pertanyaan itu lho,, sungguh,,, namun dia menjawab juga, “Itu bisa terjadi, tapi seperti yang kau lihat pada MRI bagian atas, Di sisi depan trakea, tak terlihat adanya lesi”

Shi On kembali bertanya bagaimana jika terjadi pendarahan dan menyebabkan edema.. Yoon Seo memberi peringatan dan meminta Shi On duduk. Karena penjelasannya dan professor Min dan Kim Do Han belum selesai.

Setelah intubasi jalan nafas berhasil, Mereka harus melakukan operasi  untuk menghilangkan limfoma. Biasanya, operasi dilakukan setelah memastikan kestabilan bayi, namun dalam kasus Lee Soo Jin, mereka tidak bisa menunda waktu.

Lagi-lagi Shi On mengajukan pertanyaan, “Bagaimana jika, ini hanya jika, benar-benar jika, Hal yang tak terduga tiba-tiba terjadi, Dan kita dihadapkan pada situasi… Dimana kita hanya bisa menyelamatkan
salah seorang diantara mereka,... Siapa yang perlu kita selamatkan?”

Profesor Min pun meberi jawaban, “Dalam 25 tahun terakhir, tak ada ibu hamil yang meninggal saat melahirkan di RS kita. Namun, jika terjadi situasi seperti itu,... Kita harus menyelamatkan sang Ibu.  Itu yang diprioritaskan”

Pertemuan pun selesai, Kim Do Han meminta maaf pada Profesor Min karena kelakuan Shi On yang menurutnya ceroboh. Profesor Min tidak mempermasalahkannya, dia malah berkata, “Dia sangat menarik. Bagaimana bisa Dokter Residen tahun pertama mengetahui semua variabel yang mungkin terjadi? Dalam beberapa cara,  dia agak istimewa”

Kim Do Han berterimakasih karena seniornya telah berpandangan positif seperti itu. Profesor Min berpesan pada Kim Do Han, “Didik dia dengan baik, Jika kau melakukannya dengan baik, dia akan menjadi Kim Do Han Junior” Kim Do Han terhenyak mendengarnya, Kim Do Han junior? Apakah itu ide bagus?

Diluar, Yoo Seo mengomeli Park Shi On karena bertanya tanpa melihat situasi. Bagaimana bisa Park Shi On bertanya saat rapat di mana semua professor lain hadir. Shi On menyela dan berkata dia masih punya pertanyaan, tapi dia menahan diri.

Yoon Seo berkata, jantungnya nyaris meledak , karena Shi On bertanta tentang semua skenario terburuk. Shi On menyangkal, dia tidak bertanya tentang yang terburuk, dia hanya bertanya tentang situasi yang dilihatnya dalam laporan penelitian.

Yoon Seo jadi tergoda untuk menggoda Shi On, “Kalau begitu jawab aku... Jika kau harus menyelamatkan salah satunya,... Siapa yang kau pilih?”

Belum sempat menjawab, Shi On hanya bergunam “Yang akan kupilih…” Shi On malah terkantuk-kantuk. Yoon Seo jadi gemas dan meneriakinya. “Pergilah tidur satu jam saja! Dimulai dari sekarang, hanya satu jam saja” Shi On mengucapkan terima kasih dan pergi ke ruang inap dokter untuk tidur.

WaPresdir Kang menelpon pria misterius dan mengabarkan keadaan menjadi semakin sulit. Mereka tidak bisa menunggu lagi, sudah saat nya Atasannya itu untuk muncul.

Shi On bermimpi buruk dia teringat pada kakaknya yang tidak bisa diselamatkan oleh Direktur Choi. Itu adalah mimpi buruk bagi Shi On, dalam tidurnya, Shi On terus bergunam, "Maafkan aku"

Direktur Choi sedang berbicara dengan salah satu Profesor, setelah pembicraannya selesai, Direktur kaget dia saat melihat ibu Shi On yang sedang menunggunya.

Yoon Seo menemui Lee Soo Jin dan memenangkannya agar Lee Soo Ji tidak cemas, karena yang akan melakukan operasinya adalah kolaborasi tim medis terbaik. Lee Soo Jin mempercayai tim dokter nya. Yooon Seo meminta Lee Soo Jin untuk bertahan, beberapa hari lagi, Lee Soo Jin akan menangis bukan karena sedih. Tapi karena dia begitu bahagia.

Benar saja, Ibu Mertua Soo Jin datang sambil membawa beberapa pria untuk membawa paksa Soo Jin keluar dari RS. Yoon Seo kaget dibuatnya, dia tak tahu apa yang harus dilakukannya.

Kim Do Han memangil Shi On ke ruang pengawasan operasi, dia berkata pada Shi On, bahwa dia harus tahu seberapa besar cacat yang dimilikinya. Untuk mengatasinya,  bekerja dengan baik saja tidak cukup.
Agar Shi On mendapat pengakuan ada sesuatu yang harus dilakukannya.

“Kau harus lebih unggul dariku” 

Karena Shi On masih residen tahun pertama, Shi On tidak mungkin dapat kesempatan menjadi asisten pertama dalam operasi. Tapi selain itu, Shi On harus unggul dari Kim Do Han. Itu adalah salah satu cara untuk memaksa orang lain untuk tidak memandang kecacatan Shi On.

Shi On bingung, “Bagaimana aku bisa mengungguli anda, Profesor?”Shi On merasa banyak hal yang tidak diketahuiny. Kim Do Han tentu saja tidak tahu bagaimana caranya. Dia hanya ingin memberitahu Shi On, cara untuk bisa bertahan di Rumah Sakit. Shi On mengerti maksud baik Profesornya.

Kim Do Han mendapat telepon, sepertinya dari Yoon Seo yang mengabarkan tentang dibawanya Lee Soo Jin secara paksa dari RS oleh ibu mertuanya.

Ibu mertua berhasil memaksa Lee Soo Jin untuk ikut. Yoon Seo berusaha mengejar, saat tiba di luar gedung RS, Yoon Seo mencoba menyelamatkan Soo Jin, tapi dia hampir dipukul orang suruhan Ibu Mertua, Untungnya Kim Do Han datang dan mencegah hal itu. Kim Do Han, Yoon Seo dan Shi On ingin menolong Lee Soo Jin, bagaimana pun Lee Soo Jin kini adalah pasien mereka.

Yoon Seo bertanya apakah Mertua Soo Jin selalu menyelesaikan masalah seperti ini? Ibu Mertua kesal dan berkata agar para dokter tidak mencampuri urusan mereka. Lebih baik mereka mengurusi pekerjaan mereka saja. Itulah mengapa mereka disini, mereka sedang melakukan pekerjaan mereka.

Ibu mertua tidak peduli dan menyuruh anak buahnya membawa Lee Soo Jin masuk mobil. Yoon Seo kembali mencegah. 

Shi On berbicara, “Anda harus tinggal di RS ini. Jangan pernah, jangan pernah pergi!” Ibu Mertua mengancam, apakah mereka ingin kehilangan pekerjaan mereka? Tim Dokter tak peduli dengan hal itu.


Akhirnya Lee Soo Jin angkat bicara, “Aku takkan pergi bersama Anda. Aku akan melahirkan bayiku di sini,
dan melakukan operasi”

Ibu mertua tampak tidak senang dengan dingin dia berkata, “Operasilah setelah bercerai. Jika kau melahirkan di sini,  aku takkan mengurusmu atau bayimu”

Lee Soo Jin menyetujuinya. Sungguh keputusan yang berat memang, tapi dia juga tidak ingin membesarkan bayinya dalam keluarga ibu mertuanya itu.

Kondisi Lee Soo Jin semakin melemah, dan dia tak sadarkan diri. “Ibu hamil ini berada dalam bahaya” racau Park Shi On. Kim Do Han segera memerintahkan para perawat untuk membawanya ke ruang perawatan dan segera menanganginya.

Komentar:
Ohhohoo,,, jadi Shi On sudah masuk ke tahap jatuh cinta yang kedua toh, karena itu dia tidak cegukan lagi,,, Aihh,, Ini In Hae baik banget sih, rela gitu jadi penasihat cintanya Park Shi On, padahal hatinya tersayat-sayat karena Shi On mengatakan dia mencintai gadis lain *Hallo,,, In Hae masih remaja mba*

Btw…  kata-kata ajaib In Hae keren ung, “Keajaiban terbaik dari semua keajaiban adalah membuat jantung orang yang  kau cintai berdetak” Kapan ya aku bisa membuat jantung Lee Jin Wook berdetak #abaikan yang ini.

Aku ngakak deh pas Profesor Min bilang, kalo Do Han mendidik Shi On dengan baik, siapa tahu Shi On akan menjadi Kim Do Han Junior, kembali membayangkan Kim Do Han menikah dengan Yoon Seo dan mengangkat Shi On menjadi anaknya #langsung dibantai para Shi On – Yoon Seo Shipper.

Gimana dong, sejauh ini chems Do Han dan Yoon Seo yang paling asyik dipandang. Lucu banget pas Yoon Seo jadi panik setelah ditanya apakah Yoon Seo memperhatikan Do Han? Sepertinya iya kan? iya kan? pas dia ngomongin masalah perhatian itu ke Do Han, Yoon Seo seperti sedang membicarakan pengalaman pribadinya dalam memperhatikan Do Han selama ini.

Tapi tentu saja Yoon Seo selalu menekan perasaannya karena dia tahu saat ini Kim Do Han masih berstatus tunangan Yoo Chae Kyung.

Apakah akhirnya perhatian Yoon Seo akan teralihkan pada Shi On setelah mengetahui perasaan junior yang sudah dia anggap sebagai adik itu padanya? Mampukah Yoon Seo memnadang Shi On sebagai seorang pria, bukan sebagai adik yang harus dijaga dan dilindungi?

Baru ngeh,, kalo yang jadi profesor Min itu ternyata yang jadi ibunya hantu anak yang ditabrak yang mayatnya di sembunyiin dibagasi mobil di drama Master Sun. Trusss,,, yang jadi Soo Jin, rasanya familiar juga sih ya, dia yang jadi temennya Yoo Kang Mi di Ghost bukan sih?

*written by irfa at cakrawala-senja-1314.blogspot.com*
Image by Deekutudrama
Thanks to idlf.us for Indosub

17 komentar:

  1. semangat terus ya mba,,,,,,
    aku selalu menunggu kelanjutannya....
    sekarang waktunya bolak balik blog nya mba dee nieee.....

    BalasHapus
  2. Bagus sekali...
    Cia you terus y mbak
    Di tunggu kelanjutanny y
    Hehehe

    BalasHapus
  3. Penasaran sm akhir kisah cinta drama ini, soalnya lebih bnyk medisnya. Kasian shi on klo yoon seo sm kim dohan masa shi on sm inhae hihihi.

    BalasHapus
  4. saya tnggu mbak yaaa sinopsis episode2 berikutnya...!!!

    BalasHapus
  5. penasaran sma lanjutannya..
    Mba ttp smangad yaa nulisnya..
    Mba fighting !! :D

    BalasHapus
  6. Cemungud mba Irfa, ditunggu kelanjutan sinopsisnya. Ngarep Kim Do Han ma Yoen Soe jadian deh.......

    BalasHapus
  7. DI TUNGGU BANGET KELANJUTAN NYA YA MBK,, ^_^

    BalasHapus
  8. makin seruu, aku suka liat in hae sam shi on, lebih gimana gituu.. hehehehe, do han sma yoon seo ajh.. :p, di tunggu kelanjutan ny mba,, thx bgd dech pokok ny:)

    BalasHapus
  9. Go go irfaa!! Jempol deh recapsnya:-)

    BalasHapus
  10. Aduh itu in hae .... Org dewasa aj kyknya blm tentu sanggup jd penasehat cinta kyk in hae (ke shi on) ... Hheuhheuu ....

    Iyaa atuuu .... Gmn attu .... Knp yoon seo malah cocok sm Kim do han .....

    Eh iya,
    Shi on Ga jd dpindahin Dr departmen nya skrg .....?

    BalasHapus
    Balasan
    1. ga jadi... di episode 10 part 1, Kim Do Han udah nerima SHi On jadi residen sebenernya, makanya Shi On sering nginep di RS...

      Hapus
  11. Irfa, headernya ganti neeh yee (cihuuuuy, yeaay! Apa ini pertanda Irfa bakal bikinin sinop Marry him, if you dare/Future choice?) ^_^
    Makasih utk sinop Good Doctor-nya yaah (walo kabarnya rating Good Doctor di Korea sono lagi mogok), ttp sehat & semangat ya Irfa.

    BalasHapus
  12. Do han sma yoon seo lbih dpet deh gregetnya hhahaha .

    BalasHapus

  13. Wow..... Seru banget.
    ngga sabar pegen nonton dramanya.

    BalasHapus
  14. Irfa n Dee semangat ya !! aku slalu tunggu kelanjutan sinop nya ^0^



    ika

    BalasHapus
  15. Aduuuuuh, in hye emang ngegemesin. Dia gadis remaja yang keren. Dan... aku punya tetangga yang seumuran dan hampir sama sifatnya ma In Hye,

    Ngakak pas Prof.Min bilang kalo Shi On bisa jadi Kim Do Han junior, hehehe

    sepakat mbak, chemistry Yoon Seo ama Do Han emang dapet bgt. Dalam beberapa hal kayaknya Do Han jauh lebih terbuka ma Yoon Seo, jauh lebh mmperhatikan Yoon Seo dan juga mengkhawatirkan Yoon Seo. Tapi, kita lihat saja bagaimana love storynya.

    eh, jadinya Eun Ok beneran diadopsi keluarganya Kyuhyun? *penasaran

    semangat buat mbak Irfa dan Mbak Dee nulis sinopsisnya ^_^

    BalasHapus
  16. Aku suka Doo Han~~~~

    BalasHapus

Terimakasih sudah berkomentar^^ komentar kalian akan selalu menambah semangat menulisku^^