Senin, 08 Juli 2013

Sword and Flower: Kisah Yeon Gaesomun-Raja Yeong Ryu dan-Raja Bo Jang


Setting drama Sword and Flower adalah Jaman Kerajaan Gorgureyo yang didirikan oleh Jumong pangeran terbuang dari kerajaan Buyeo. Gorgureyo  pernah menjadi kerjaan terkuat dan menguasai daerah Asia timur selama masa kejayaannya. Keturunan Jumong terus menjadi penerus tahta kerajaan namun berakhir di Raja Bo Jang  yang merupakan kepnakan dari Raja Yeong Ryu. Masa pemerintahan Raja Bo Jang adalah masa keruntuhan dari Kerajaan Gurgoreyo.

Sword and Flower menceritakan kisah cinta terlarang antara Putri Moo Young, yaitu Putri dari Raja Yeong Ryu dan Yeon Choong putra dari Jenderal besar Gorgureyo, Yeon Gaesomun. Melihat dari sejarah asli dari Kisah Yeon Gaesomun- Raja Yeong Ryu dan Raja Bo Jang nama Putri Moo Young dan Yeon Choong sama sekali tidak tertulis, sepertinya mereka hanya fiksi belaka, atau kisah sejarah mereka memang tidak di ceritakan.

*posted by irfa at cakrawala-senja-1314.blogspot.com*


Yeon Gaesomun

Yeon Gaesomun (603 – 665?) merupakan seorang diktator yang berkuasa dan kontroversial di dalam menurunnya kejayaan Goguryeo. Yeon juga dikenang sebagai seorang yang memiliki sejumlah perlawanan sukses dalam konflik militer dengan Dinasti Tang dibawah pimpinan Kaisar Li Shimin dan putranya Kaisar Gaozong.

Berbagai sejarah Korea tradisional menggambarkan Yeon sebagai seorang pemimpin despotik  (memimpin untuk memenuhi keinginan pribadinya), yang memiliki kebijakan-kebijakan yang kejam dan membangkang kepada monarkinya yang mengepalai keruntuhan Goguryeo. Namun berbagai prestasinya di dalam membela Goguryeo melawan Cina dengan serangan gencarnya memberikan inspirasi kepada para sejarawan nasionalis Korea, terutama pada abad ke-19, seorang sejarah-wan dan intelektual Korea Sin Chaeho, menyatakan bahwa Yeon merupakan seorang pahlawan yang sangat hebat di dalam sejarah Korea.

Yeon Gaesomun merupakan putra yang pertama dan tertua Yeon Taejo, seorang Perdana Menteri di Goguryeo selama masa pemerintahan Raja Pyeongwon dan Raja Yeongyang.  Keluarga Yeon merupakan keluarga yang memiliki ranking dan status yang tinggi di Goguryeo. Kakek Yeon, Yeon Ja-Yu juga merupakan seorang Perdana Menteri di Goguryeo.

Informasi mengenai Yeon Gaesomun secara besar diambil dari riwayat Samguk Sagi (catatan Kuno mengenai Tiga kerajaan), Raja Yeong Ryu dan Raja Bojang  dan biografi Yeon Gaesomun, makam peninggalan yang masih ada tercatat sebagai makam milik kedua putranya Yeon Namsaeng dan Yeon Namsan, dan biografi yang tercatat dengan nama kedua putranya tersebut muncul di dalam Buku Baru Tang.

Sepertinya tanggal yang tepat untuk tanggal kematian Yeon adalah tanggal yang dicatat di dalam prasasti makam Namsaeng, putra tertua Yeon Gaesomun: tahun ke-24 pada masa pemerintahan Raja Bojang (tahun 665). Namun di dalam riwayat Samguk Sagi tahun yang tercatat disana adalah tahun 666, dan dari sejarah Jepang Nihonshoki menyatakan tahun ke-23 pada masa pemerintahan Raja Bojang (tahun 664).

Kabarnya Yeon Gaesomun meninggal secara alamiah.

Yeon Gaesomun memiliki tiga orang putra, (yang tertua dan yang termuda) Yeon Namsaeng, Yeon Namgeon, dan Yeon Namsan. Setelah kematiannya, negara tersebut menjadi lemah dikarenakan pertikaian warisan antara saudaranya dan ketiga putranya, dan di tahun 668 relatif cepat jatuh ke tangan Silla-Tang.

Raja Yeong Ryu

Raja Yeong Ryu merupakan saudara tiri raja kedua puluh enam Yeong-yang, dan putra raja kedua puluh lima Pyeongwon. Dia naik  tahta ketika Yeong-yang wafat pada tahun 618.

Raja Yeong Ryu di kenal di Cina sebagai penakluk dinasti Sui. Goguryeo beranjak pulih dari Perang Goguryeo-Sui, dan kaisar Tang yang baru masih menyelesaikan penyatuan internalnya. Tidak berada di dalam posisi permusuhan baru, Goguryeo dan Tang bertukar utusan dan atas permintaan Tang, melakukan pertukaran tawanan pada tahun 622.

Namun ketika Tang mendapat kekuatan pada tahun 631, mereka mengirimkan sekelompok pasukan kecil untuk menghancurkan sebuah tugu kemenangan Goguryeo atau Sui. Sebagai balasannya, Goguryeo membangun pertahanan dinding Cheolli Jangseong bersama dengan perbatasan barat, sebuah proyek selama 16 tahun yang dimulai pada tahun 631 di bawah pengawasan Yeon Gaesomun.

Pada masa itu, Goguryeo melanjutkan perang-perangnya untuk memulihkan wilayahnya yang hilang dari kerajaan di Korean Selatan, Silla. Jenderal Silla Kim Yushin merebut benteng Goguryeo Nangbi pada tahun 629.

Yeong Ryu dan beberapa pejabat pemerintahan berencana untuk membunuh beberapa pejabat militer yang berkuasa. Mereka semula berencana untuk membunuh Yeon Gaesomun, yang kekuatan dan pengaruhnya dengan cepat mengambil alih tahta. Yeon Gaesomun akhirnya memergoki rencana tersebut dan segera pergi ke Pyongyang untuk membunuh para komplotan tersebut, termasuk sang raja. Yeong Ryu tewas terbunuh pada tahun 642.

Yeon Gaesomun menempatkan keponakan Yeong Ryu, Bojang untuk naik tahta.

Raja Bo Jang

Bojang merupakan putra dari adik Raja Yeong Ryu. Pada tahun 642, Jenderal Yeon Gaesomun melancarkan kudeta dan membunuh Yeong Ryu serta sebagian besar para pendukungnya. Bojang kemudian dinaikkan ke atas tahta.

Selama hampir seluruh masa pemerintahannya, Bojang merupakan seorang Raja boneka, memberikan kekuasaan kepada peraturan militer Yeon Gaesomun. Misalnya, atas dorongan Yeon ia mendukung agama Taoisme dan mengeluarkan perintah untuk menindas agama Buddha di dalam negara, yang pada saat itu secara resmi beragama Buddha.

Setelah kematian Yeon Gaesomun pada tahun 666, Bojang tidak dapat mengendalikan negara, mulai dihancurkan oleh perselisihan warisan di antara putra-putra Yeon.

Karena perselisihan intern berlangsung di Goguryeo, Yeon Namsaeng membelot dan 40 kastil di dekat perbatasan menyerah kepada Tang, sebaliknya Yeon Jeong-to membelot kepada Silla.

Ibukota Goguryeo jatuh ke tangan pasukan Silla-Tang di bulan sembilan tahun kamariah 668, dan Raja Bojang ditawan. Ia ditunjuk sebagai menteri pekerjaan umum oleh Kaisar Tang Gaozong.

Tang menghadapi problem yang meningkat dalam memerintah penduduk Goguryeo, dan juga perlawana Silla kepada Tang di Semenanjung Korea. Pada tahun 677, Tang memahkotai Bojang "Raja Joseon" dan memberinya tanggung jawab atas komando Liaodong (sebagai Protektorat Umum) untuk Menenangkan Timur.

Namun Raja Bojang terus menimbulkan pemberontakan melawan Tang dalam usahanya untuk membangkitkan kembali Goguryeo, mengorganisasikan pengungsi Goguryeo dan bersekutu dengan suku Malgal. Ia akhirnya dibuang ke Sichuan pada tahun 681, dan wafat pada tahun berikutnya.

Karena Bojang merupakan pemimpin terakhir di Goguryeo, ia tidak menerima nama kuil setelah kematiannya.  Raja Bojang dari Goguryeo, juga merupakan keturunan Jumong terakhir yang memerintah Goguryeo.

In The Drama

Begitulah Kisah ketiga tokoh drama Sword and Flower dalam catatan sejarah Korea lalu bagaimana di dramanya. Aku masih agak bingung sebenarnya, di sinopsis awal drama ini dikatakan jika Raja Yeong Ryu akan membunuh Yeon Gaesomun dan menyebabkan dendam antara pasangan kekasih Putri Moo Young dan Yeon Choong putra dari Yeon Gaesomun. Tapi jika melihat sejarahnya, kok kayaknya Raja Yeong Ryu yang bakal di bunuh sama Yeon Gaesomun ya?

Di sejarah diceritakan bahwa Yeon Gaesomun memiliki tiga orang putra, tapi tidak ada yang bernama Yeon Choong, dan putra tertuanya Yeon Namseung sudah dididik sejak kecil untuk menjadi penggantinya, jadi tidak mungkin dia adalah nama lain dari Yeon Choong, mungkin karena itulah Yeon Choong di ceritakan sebagai putra yang terbuang yang tidak diterima Ayahnya, Tentang karakter Yeon Gaesomun yang dictator dan despotik, pas banget digambarkan dalam drama ini, meski saat ini ekspresinya kurang kejam dan gahar, hehehe

Haduh agak sedih melihat sejarahnya Raja Bo Jang, padahal aku terkesan sama Jang, sayang ya nasibnya bakal kayak begitu. Ternyata Raja Bojang malah akan jadi Raja boneka dari Jenderel Yeon. Hiksu deh buat Jang TT_TT

 *posted by irfa at cakrawala-senja-1314.blogspot.com
sumber sejarah: wikipedia

2 komentar:

  1. asyik...adalagi cerita saeguk sari jaman ju mong,....abis bosen sama cerita saeguk dari jaman joseon

    BalasHapus
  2. Wah ternyata kisah antara Putroi So Hee/Moo Yeong dan Yeon Choong gak ada ya. padahal kisah mereka justru yang jadi daya tarik drama ini.
    Menurutku drama ini sangat menarik tapi sayang di Korea ratingnya kurang memuaskan.
    gomawo dah posting.

    BalasHapus

Terimakasih sudah berkomentar^^ komentar kalian akan selalu menambah semangat menulisku^^