Rabu, 13 Februari 2013

[Sinopsis] Cheongdam-dong Alice Episode 7 Part 1



Setelah Scene Almost Kiss di kedai Soju, akhirnya Seung Jo dan Se Kyung berpisah untuk pulang. Saat berjalan menuju halte, Se Kyung menelpon Yoon Joo dan menanyakan krisis pertama yang dihadap Yoon Joo? Jawaban Yoon Joo adalah CINTA. Se Kyung tertegun dan berbalik ke belakang dimana ada Seung Jo yag masih menatapnya dan melambaikan tangan padanya? Apakah perasaannya pada Seung Jo sudah menjadi Cinta?

 *writen by irfa at cakrawala-senja-1314.blogspot.com*


Se Kyung kembali berbalik dan meneruskan perjalannya menuju Halte, dia menyentuh dadanya yang sepertinya berdebar sangat keras karena Kim Seung Jo. Se Kyung mencoba menyangkal perasaannya.

Berbeda dengan Seung Jo, sepeninggal Se Kyung dia merasa melayang, dia bahkan berjalan menuju pinggir jalan dan memutari sebuah pohon layaknya anak kecil yang mendapatkan kebahagiaan. Seung Jo terus berputar-putar dan meluapkan kegembiraan di dalam hatinya. Ketika dia merasakan jantungnya berdebar sangat kencang, Seung Jo tertawa bahagia. Hati Cha Seung Jo telah terbuka lagi untuk cinta^^

Di Hotel La Vein, Cha Il Nam pun sedang tertawa terbahak-bahak bersama Shin In Hwa dan Shin Min Hyuk (*Note: Mulai sekarang aku panggil Presdir Shin, Min Hyuk aja ya? Biar ntar nga ketuker sama Ayahnya Min Hyuk dan In Hwa).

Cha Il Nam memuji kepintaran dan kecerdasan In Hwa yang memberinya usul untuk membuka sebuah pusat perbelanjaan di pinggir kota. Karena potensi bisnisnya sangat baik, dan sesuai dengan selera pasar. Saat ini banyak para wisatawan yang senang berbelanja sehingga banyak Outlet-Outlet yang dibangun di pinggiran Kota. Akan sangat baik jika Royal Group bisa mengadaptasi pusat perbelanjaan di Negara Dubai yang menghadirkan kesan santai dan bersahabat pada para konsumen.

Cha Il Nam merasa, Shin In Hwa sangat pandai di usianya yang sangat muda, apalagi dia sangat mengetahui pasar. In Hwa terlihat malu-malu dipuji seperti itu, dia merasa senang karena Cha Il Nam sepertinya menerima usulnya. Min Hyuk bertanya apakah Presdir Cha akan mulai mencari tempat strategis untuk lokasi pusat perbelanjaan barunya itu? Cha Il Nam meminta In Hwa merekomendasikan salah satu tempat padanya, tapi kemudian dia mengubah permintaannya, akan lebih baik jika In Hwa sendiri yang mencari tempat itu. In Hwa merasa sangat tersanjung karena kepercayaan Cha Il Nam tersebut.

Seo Yoon Joo masih cemas dan galau memikirkan Cha Il Nam, dia teringat pada pertemuannya dengan Ayah Seung Jo itu 6 tahun yang lalu. Untuk meninggalkan Seung Jo, Yoon Joo minta syarat dibiarkan lulus kuliah dan setelah lulus dia meminta surat rekomendasi untuk masuk ke masyarakat elit. 

Saat Yoon Joo hendak pergi, Cha Il Nam bertanya apakah perasaan Yoon Joo pada Seung Jo tulus? Yoon Joo menahan emosinya hingga tangannya bergetar dan matanya berkaca-kaca, dia berbalik dan bertanya pada Cha Il Nam, “Mengapa hal itu menjadi masalah sekarang?” mungking maksud Yoon Joo, apakah perasaannya untuk Seung Jo menjadi masalah? Tulus atau tidaknya,, toh dia tetap harus meninggalkan Seung Jo.

Sesampainya di lingkungan rumannya, Se Kyung mendengar teriakna Sang ibu untuk membantunya menangkap Se Jin yang berlari ke arahnya. Se Kyung berhasil menangkap Se Jin dan bertanya apa yang terjadi? Ayah bercerita jika dia meminta Se Jin untuk cuti satu semester dulu dari kuliahnya dan pergi bekerjasambilan. Ibunya membutuhkan biaya untuk kursus demi bisa membantu Ayahnya mencari uang kelak nantinya. Dengan keadaan mereka saat ini, mereka harus bisa bertahan hidup dengan baik.

Se Jin menolak dia tidak rela cuti satu semester. Mengapa dia harus mengorbankan pendidikannya demi biaya kursus ibunya, padahal saat ini para orang tua sedag gencar menyekolahkan anaknya ke Luar Negeri. Ayah memarahi Se Jin, bagaimana bisa Se Jin membicarakan ingin Sekolah di luar negeri dengan keadaan keluarga mereka saat ini. Se Kyung melerai dan berkata walaupun dia tidak bisa membiayai sekolah Se Jin ke luar negeri, setidaknya dia bisa membelikan tas mahal untuk Se Jin setelah pekerjaan menjadi Stylishnya selesai. Se Jin langsung kegirangan dan memastikan Se Kyung membelikan tas dari desainer terkenal. Se Kyung berjanji, namun dua juga akan memakai tas itu seminggu dua kali, karena dia pun membutuhkan untuk memakai barang bagus.

Se Jin setuju dengan syarat Se Kyung. Dia pun setuju untuk cuti satu semester dan dia memastikan ibunya sudah menyelesaikan kursusnya selama Se Jin Cuti. Ibunya berjanji pada putri bungsunya itu. Se Jin merangkul tangan kedua orang tuanya dan mengajak mereka masuk.

Melihat Se Jin dan kedua orang tuanya masuk rumah, Se Kyung bergunam, “Dia benar-benar belum dewasa” Namun Se Kyung berkata dalam hari. ‘Tidak… yang belum dewasa itu aku. Bagaimana mungkin aku punya waktu untuk berdebar-debar dalam kondisi seperti sekarang?”

Se Kyung masuk ke kamarnya dan melihat hiasan bunga milik Seung Jo. Hanphonenya berbunyi, Ah Jung menelpon. Ah Jung bertanya apakah Se Kyung saat ini bisa keluar? Dia sedang minum dengan Sekre Moon. Se Kyung bertanya untuk apa Ah Jung minum dengan Sekre Moon? Ah Jung bilang ini untuk membantu Se Kyung juga. Bukankah Se Kyung memerlukan informasi tentang Presdir? Sekre Moon juga sekretarisnya, dia pasti mengetahui informasi tentang Presdir. Ah Jung berpendapat untuk menjadikan JTC White Rabbitnya bagaimanapun Se Kyung harus menemuinya walaupun hanya sekali. Ah Jung menyarankan Se Kyung untuk berhenti mendekati Kim Seung Jo, karena Se Kyung punya kebiasaan untuk jatuh cinta pada Pria menyedihkan. Bukankah Ah Jung sudah mengatakan jika Sekre Kim itu punya banyak hutang? Ah Jung segera menutup teleponnya saat Sekre Moon mendekat.

Ah Jung menyambut Sekre Moon yang juga sudah setengah mabuk sepertinya. Sekre Moon pun tersenyum bodoh pada Ah Jung yang kemudian mengusulkan agar mereka melakukan sebuah permainan yang dimainkan pengunjung lain di restoran itu, permainan Truth or Dare yang memakai  putaran botol Soju untuk memilih siapa yang berhak diberi pertanyaan atau di beri tantangan (*Akh~~ aku jadi inget pernah maen kayak gini sama temen-temen kerja, tapi pakenya botol teh botol #abiakan*).  Sekre Moon berseru, “Ah~~ Truth or Dare?” Sepertinya Sekre Moon tertarik, Ah Jung pun mulai melayangkan senyum licik dan misteriusnya pada Sekre Moon.

Se Kyung menatap hiasan bunga milik Seung Jo lagi. Se Kyung mengingat kata-kata Ah Jung tentang Se Kyung yang mudah jatuh cinta pada pria dengan latar belakang menyedihkan *So In Chan contohnya* Se Kyung memantapkan hati, “Dalam hidupku… sesuatu seperti itu tidak akan terjadi lagi”

Seung Jo pun mengatakan hal yang sama saat dia dan Dong Wook bermain bilyard. “Dalam hidupku, sesuatu yag seperti itu tidak akan terjadi lagi” Seung Jo menceritakan adegan Almost Kiss nya dengan Se Kyung di kedai Soju hari ini. Saat Se Kyung terjatuh Seung Jo menangkapnya dan mereka menjadi begitu dekat. Jantungnya berdebar sangat keras dan menggila. Seung Jo mengibaratkan stik Bilyard itu adalah Se Kyung. Dong Wook bertanya lalu apa yang terjadi?

Saat Se Kyung mencoba melepaskan diri, Seung Jo kembali menariknya dan mencengkramnya, tapi… Seung Jo memperagakan gerakan mencium pada stik bilyard itu *Akh~~ Oppa stress banget tuh gagal nyium Han Se*Dong Wook tersenyum melihat tingkah Seung Jo dan bertanya, “Tapi Apa?”

Seung Jo menghela nafas dan berkata dia tidak dapat melakukannya. Dong Wook bertanya kenapa? Lalu dia mengambil kesimpulan sendiri, Seung Jo bermaksud membuat wanita itu lebih resah dulu ya? Seung Jo berkata dengan lemah, bukan seperti itu, tapi dia merasa gugup. Seung Jo mengatakan itu sambil menepuk-nepuk pipinya,, (halah Oppa kecentilan ini~~)

Dong Wook malah kesenengan mendengar hal itu dan bertanya apa benar begitu? Dong Wook berkata itu sangat bagus! Mungkin untuk orang yang biasa melakukannya itu tidak bagus, tapi rasa gugup Seung Jo adalah bukti perasaannya. Seung Jo bertanya lalu apa yang harus dia lakukan? Dong Wook berkata “Lakukanlah” Seung Jo bingung lakukan apa? Itu adalah bagian dari ‘healing’ meskipun Seung Jo gugup, jika dapat kesempatan lagi, lakukanlah apa yang ingin dilakukan Seung Jo (*ngekiss Se Kyung maksudnya?*).

Setelah memahami maksud Dong Wook, Seung Jo jadi malu sekaligus kesenangan sendiri. Dia bahkan membayangkan tongkat bilyard sebagai Se Kyung dan berniat untuk menciumnya. Dong Wook menyadarkannya dan menyuruh Seung Jo untuk berhenti berkhayal, karena berkhayal adalah salah satu bentuk pelarian. Dong Wook menyarankan agar Seung Jo melakukannya secara nyata! Setelah itu Seung Jo wajib menceritakannya pada Dong Wook (wkwkwk~~ kepo aja nih pak dokter) “Lakukan?” Seung Jo semakin malu memikirkannya dan meraba pipinya lalu tersenyum malu-malu,, haduh si Oppa *pervet*

Se Kyung membaca diary rahasianya. Emosi yang paling harus dihindari adalah cinta karena dapat melumpuhkan logika dan mengaburkan tujuan. Dua hal yang tidak boleh di campur adukan adalah Bisnis dan Cinta.

Sementara disisi lain Seung Jo malah sedang menikmati perasaan cintanya sambil mendengarkan music klasik dan membacakan sebuah Quote dari film favoritenya Love Affair, “Bahaya yang bisa menimpa siapa saja. Tapi resikonya setimpal dengan tingkat bahayanya, itu adalah Cinta” Dengan boneka kelinci kebahagiaan di dadanya Seung Jo mulai menggerak-gerakan badannya dengan geje sambil mengikuti irama music yang didengarnya.

Ironis nya, saat Seung Jo diliputi perasaan penuh kebahagiaan tentang Cinta, Se Kyung malah memilih untuk melupakan cinta itu dengan menyimpan hiasan bunga milik Seung Jo kedalam lacinya. Poor Seung Jo dan Se Kyung.

Pagi hari, Se Kyung membangunkan Ah Jung yang masih tertidur karena pulang dalam keadaan mabuk semalam. Ah Jung bangun dan kaget saat tahu sudah jam 8, tapi sebelum pergi ke kamar mandi dia mencegat Se Kyung yang sudah siap bekerja hanya untuk mengatakan bahwa Presdir Artemis belum menikah. Se Kyung tersenyum dan berkata dia sudah tahu dari jawaban 100 Q and A. Ah Jung menyarankan , jika begitu langsung saja jadikan Presdir sebagai target jangan hanya menjadikan dia sebagai White Rabbit. Se Kyung merasa itu terlalu serakah, Se Kyung meminta bantuan Ah Jung untuk mendapatkan jadwal Presdir karena dia tidak bisa terus menerus bersama Sekre Kim (Hmm~~ Se Kyung takut semakin jatuh kedalam pesona Sekre Kim nih^^)

Ah Jung bertanya jam berapa dirinya pulang semalam? Se Kyung menjawab jam 3 pagi. Se Kyung berterimaksih karena Ah Jung rela melakukan ini untuk Se Kyung, tapi apakah Ah Jung tidak mengatakan yang tidak-tidak pada Sekre Moon kan? Ah Jung merasa yakin dia sama sekali tidak mengatakan hal aneh pada Sekre Moon. Se Kyung menyarankan Ah Jung untuk berhati-hati.

Setelah Se Kyung pergi, Ah Jung tertegun, dia tiba-tiba teringat dirinya yang mabuk dan berkata, “Ah~~ gadis gila, mengapa kau mengatakan hal itu” Ah Jung jadi panik, apa yang sebenarnya telah dia katakan pada Sekre Moon?

Saat Rapat Sekre Moon pun tidak bisa konsentrasi, dia berpikir keras mengapa hatinya merasa tidak nyaman. Dia merasa ada sesuatu yang telah dikatakannya pada Ah Jung, tapi dia tidak ingat. Seung Jo beberapa kali menegurnya karena Sekre Moon terlihat tidak memperhatikan pembicraan selama Rapat tentang persiapan Pestal Natal Artemis. Meskipun berpikir keras, Sekre Moon tetap tidak bisa mengingat apa yang sudah dikatakannya pada Ah Jung.

Begitupun Ah Jung yang merasa panik dan ketakutan karena tidak bisa mengingat apa yang sudah dikatakannya pada Sekre Moon, bahkan setelah sampai di kantor pun dia sama sekali belum ingat dan tetap memikirkannya hingga saat dia berpapasan dengan Seung Jo pun dia tak memperhatikan sama sekali.

 *writen by irfa at cakrawala-senja-1314.blogspot.com*

Seung Jo menemui Se Kyung yang telah mempersiapkan dua desain baju untuk Presdir. Seung Jo mengajak Se Kyung berhigh five, tapi Se Kyung tidak bereaksi dan tidak memanggapi ajakan tersirat Seung Jo. Se Kyung langsung saja menjelaskan kedua desai pakaian yang telah dipersiapkannya. Seung Jo pun akhirnya  memilih salah satunya dan ingin mencobanya.

Se Kyung membantu Seung jo untuk memakai Jas yang telah dipilih Seung Jo, saat Se Kyung membantunya, Seung Jo curi-curi kesempatan untuk mendekat ke arah Se Kyung berusaha ingin mencium Se Kyung sepertinya karena dia teringat kata-kata Dong Wook. Tapi Seung Jo kehilangan kesempatan saat Se Kyung telah selesai memakaikan jasnya. Dengan gugup Seung Jo bertanya, bagaimana dengan dasinya?

Se Kyung memilihkan dasi dan memakaikannya pada Seung Jo, dan selama itu pula Seung Jo kembali mencaro kesempatan mencium Se Kyung, bahkan sekarang terang-terangan mendekati Se Kyung dan hampir memeluknya. Se Kyung pun jadi terlihat gugup karena kelakuan Seung Jo. Saat Se Kyung selesai memakaikan dasi, Seung Jo minta dipasangkan sapu tangan di saku jas nya.

Dengan gugup Seung Jo memilih sapu tangan berwarna ‘wine’ Se Kyung mengambilnya dan mencoba memasangkannya, Seung Jo maju dengan terang-terangan seolah ingin menyergap Se Kyung membuat Se Kyung sedikit ketakutan. Seung Jo langsung sadar, apalagi saat Se Kyung menyuruhnya untuk bercermin.

Seung Jo pergi ke arah cermin, bukannya melihat penampilannya dia malah mencoba merileks kan dirinya dan berkata bahwa yang dibutuhkannya adala Waktu yang tepat. "Timing, Muach". Sementera disampingnya Se Kyung yang juga gugup karena tingkah Seung Jo bergunam dalam hatinya agar dia fokus pada pekerjaannya, jangan memikirkan hal lain.

Saat akan meninggalkan butik, Seung Jo mencoba menenangkan diri lagi dan mengatakan pada diringa sendiri, “Timing”. Se Kyung pun pamit pergi duluan, Seung Jo jadi panik karena tidak ingin cepat-cepat berpisah dengan Se Kyung. Seung Jo bertanya apakah Se Kyung tidak punya model pakaian lain yang ingin diperlihatkannya pada Seung Jo? Se Kyung bingung, bukankah Seung Jo bilang dia akan memilih satu diantara dua model yang dibuatnya? Seung Jo berkomentar sepertinya keduanya terlalu resmi, harus adalagi beberapa penambahan. Se Kyung mengerti dan akan mengerjakannya nanti malam. Se Kyung bertanya pestanya besok kan?

Se Kyung mencoba meminta ijin pada Seung Jo agar dia bisa memastikan sendiri apakah yang dia buat untuk Presdir cocok atau tidak. Tentu saja itu berarti dia harus bertatap muka dengan Presdir. Seung Jo mulai mencari alasan, Se Kyung mengerti dan pamit kemudian. Namun Seung Jo mencegahnya sekali lagi.

Seung Jo membawa Se Kyung untuk memilih baju, dan mencoba menyesuaikannya dengan Se Kyung. Seung Jo berkata bahwa Presdir telah memilihkan pakaian untuk nya, dan kinipun dia ingin memeilihkan pakaian untuk Se Kyung. Presdir tidak suka jika pegawainya terlihat buruk di depan orang lain, bukan bermaksud menjelekan selera Se Kyung, hanya saja JTC ingin yang terbaik. Dengan sebuah siulan, Seung Jo memanggil para pelayan toko untuk membawakan beberapa potong gaun dan berkata bahwa itu adalah “Jean Thierru Ssha’s Style” Se Kyung menatap gaun-gaun itu dan tidak tahu harus berkata apa.

Se Kyung mencoba sebuah gaun, saat dia keluar dari kamar ganti, Seung Jo tampak takjub. Se Kyung berdiri didepan cermin, Seung Jo mengikutinya dari belakang. 

Seung Jo mengambilkan mantel gading untuk Se Kyung dan memakaikannya, dia juga mengambil sebuah kalung dan mengalungkannya di leher Se Kyung. Sambil melihat cermin Seung Jo berkata, “Styling telah selesai, apakah kau suka?” Se Kyung menatap dirinya yang berpenapilan stylish, bagaimana mungkin dia tidak suka, tapi hatinya berkata lain, ada setitik kesedihan menerima semua ini dari Seung Jo, meski dia tahu JTC lah yang memintanya.

Namun Seung Jo tidak menyadari kesedihan di mata Se Kyung. Dia memilihkan sepatu untuk Se Kyung. Seung Jo memakaikan sepatu tersebut dengan gentle meski Se Kyung sempat melarangnya. 

Setelah sepatunya terpasang dengan benar di kaki cantik Se Kyung, Seung Jo meminta Se Kyung berdiri. Masih dengan perasaan sedih yang sama, Se Kyung mencoba berdiri, namun heel sepatunya tidak bersahabat, Se Kyung hampir saja terjatuh, namun Seung Jo dengan sigap menangkapnya.

It’s A Timming?? Seung Jo dan Se Kyung menajdi begitu dekat, keduanya pasti saling berdebar. Se Kyung mencoba menjauh, dan lagi-lagi Seung Jo menarik Se Kyung mendekat padanya. Sekarang Seung Jo tidak membuang kesempatan dan begitu saja mencium Se Kyung. 

Setelah beberapa saat, Se Kyung melepaskan ciuman itu. Seung Jo dan Se Kyung tampak gugup.
 
Se Kyung memilih mengambil langkah seribu dengan masuk ke ruang ganti. Hatinya berdebar-debar. Se Kyung sadar ini adalah cinta. Han Se Kyung telah mencintai Kim Seung Jo, tapi dia tidak bisa meneruskan cinta ini. Dia harus fokus pada tujuannya. Di luar Seung Jo galau luar biasa, dia bingung dengan sikap Se Kyung dan bagaiaman menjelaskan perbuatannya berusan.

Se Kyung keluar setelah dia berganti pakaian. Seolah tidak terjadi apa-apa, Se Kyung pamit pergi, tidak ingin mendengarkan Seung Jo yang mencoba menjelaskan sesuatu. Tanpa menoleh ke belakang Se Kyung pergi keluar, Seung Jo berusaha mengejarnya, sayangnya Se Kyung terlanjur naik bis dan mereka hanya bisa slaing bertatapan penuh sesa. Seung Jo meyesali karena tidak berhasil menahan Se Kyung untuk membicarakan apa yang baru saja terjadi antara mereka.

Di dalam bis Se Kyung meneyesali karena dia tidak bisa jujur mengenai perasaannya. Dia harus membunuh cinta yang baru saja berkembang untuk Sekre Kim. Ciuman barusan membuktikan bahwa Sekre Kim pun meyukainya, namun Se Kyung harus meyangkal perasaannya untuk Sekre Kim, saat melihat sepasang muda mudi yang sedang memadu kasih di dalam mobil, Se Kyung merasa bersedih.

Ah Jung dan Sekre Moon sama-sama masih kebingungan tentang apa yang mereka bicarakan semalam. Sekre Moon menduga, tidak mungkin kan dia mengatakan bahwa Sekre Kim sebenarnya adalah Presdir? Sekre Moon menerima telepon, itu adalah dari Ah Jung yang mengajaknya bertemu.

Sekre Moon menemui Ah Jung yang sudah membelikannya beberapa snack. Sekre Moon bertanya ada apa tiba-tiba memanggilnya? Ah Jung memberikan semua snack yang dibelinya pada Sekre Moon. Setelah mengeluarkan sebuah cake dari dalam bungkusannya, Sekre Moon makin curiga, untuk apa semua ini? Ah Jung berkata ini sebagai perminta maafannya karena semalam Sekre Moon telah membayar semua minuman mereka. Sekre Moon kaget dan langsung melihat ponselnya untuk mengecek tagihan kartu kreditnya.

170.000 won? Sekre Moon panik, merasa tidak percaya bahwa dia benar-benar membayar semua minuman itu sendiri. Sekre Moon menuduh Ah Jung sebagai teman minum yang mengerikan, Ah Jung berniat marah, namun dia mengurungkannya saat dia neyadari bahwa Sekre Moon ternyata tidak mengingat apa yang terjadi semalam. Ah Jung bertanya apakah Sekre Moon sama sekali tidak ingat? Ah Jung juga tidak ingat. Sekre Moon merasa lega mendengar hal itu, semalam mereka pasti mabuk berat dan tidak mengingat apapun, mereka tertawa bersama, Sekre Moon pun menawarkan Kopi. 

Ketika akan memesan kopi Sekre Moon bergunam dalam hati, apakah dia akan ingat di kemudian hari? sementara Ah Jung pun bergunam, dia tidak ingatkan? sama sekli tidak ingat? keduanya merasa lega untuk sementara waktu.


Seung Jo curhat pada Dong Wook bahwa dia menyesal telah mencium Se Kyung. Dong Wook menenangkan dan berkata mungkin Se Kyung hanya kaget. Tapi Seung Jo merasa dirinya terlalu terburu-buru, dia terlalu tenggelam dalam perasaannya, dia bahkan tak habis pikir mengapa dia bisa melakukan hal itu. Dong Wook tertawa melihat reaksi Seung Jo, hanya karea sebuah ciuman pria berusia 30 tahun lebih merasa begitu panik dan gemetar?

Hanya karena seorang wanita, Seung Jo telah menagis dan tertawa. Khawatir dan marah juga gugup dan tegang. Seung Jo tidak menyangka bahwa dia akan merasakan perasaan seperti itu lagi. Seung Jo menundukan kepalanya dan menenggelamkan kepalanya di dalam selimut menyesali perbuatan terburu-burunya. 

Dong Wook lalu bertanya, “Apakah Han Se Kyung-ssi tahu? Perasaanmu itu?” Seung Jo mengangkat kepalanya dan menatap Dong Wook, ya~~ pertanyaannya adalah apakah Se Kyung tahu semua perasaan Seung Jo karena Se Kyung?

Di rumahnya Se Kyung merenung mengingat kata-kata Yoon Joo tentang tiga krisis yang akan menghampirinya, salah satunya adalah Cinta. Dan Se Kyung harus menghentikan hal itu jika ingin berhasil. Se Kyung pun mengingat kata-kata Ah Jung, bahwa Se Kyung punya kebiasaan jatuh cinta pada orang yang menyedihkan. Se Kyung meneguhkan hati sambil menatap hiasan bunga Seung Jo yang dipegangnya, “Orang yang menyedihkan akan tetap meyedihkan. Aku bisa menolong mereka jika aku sukses” Se Kyung pun membuang hiasan Bunga Seung Jo ke tempat sampah seolah dia membuang cintanya untuk Sekre Kim. Se Kyung menerima pesan dari Seung Jo yang mengajaknya bertemu karena ingin membicarakan sesuatu, Se Kyung menjawab Oke tanpa tambahan apapun.

Apakah yang ingin dibicarakan Seung Jo??

bersambung ke part-2


Special Pic
 Ommo Neomu Kyeopta^^

14 komentar:

  1. Hi.. Salam kenal y mba
    Keren mba ep.7 ny ditunggu part 2ny y
    -vie-

    BalasHapus
  2. like this.. Neomu kyeopta :) terbantu bgt krn sinopsisnya.hehe, tp kok bagian kiss sceneny ga d capture :/

    BalasHapus
  3. mksh mba', suka baget sinopsisnya..ditunggu kelanjutannya y mba'

    BalasHapus
  4. mbk bgus bgt sipnosisnya romantis lanjutin ya..




    BalasHapus
  5. assalamualaikum wr wb

    tampilan bognya baru ni ...semuanya idola irfa??? he he
    ...meski sdh nonton tetep baca sinopsis irfa ^^

    BalasHapus
  6. Suka....suka...suka...lanjutkan mbak irfa.
    Di tunggu part 2 nya.
    fighting..!!

    BalasHapus
  7. Suka...suka...suka... makasih mbak irfa, di tunggu part 2 nya. Fighting...!!
    Rifa^^

    BalasHapus
  8. wah ifra headernya baru nich...keren...keren....

    BalasHapus
  9. kerennnn,,, kerennnnnn ,, suka banget ni ceritnay mba,,,
    lucuuuuuu,,,, terus semangat mba nulis sinopsisnya ya,,,,,,

    BalasHapus
  10. ya ampuuun... Seung Jo ya... Cari2 kesempatan utk kissu sm Se Kyung.. Tapi alhamdulilah berhasil... #uupss.. ^^

    BalasHapus
  11. park sihoo nya lucu jadi gemes >,< akhirnya keluar juga episode 7 nya, ditunggu yah next episodenya ^^

    BalasHapus
  12. Mbak irfa, salam kenal ya? Sbg salah satu fansnya PSH aq senang akhirnya bs baca sinopsis cdda walopun gak ntn filmnya. Hbsnya sll diganggu ama anak2ku sih. Ttp semangat ya mbak irfa.......

    BalasHapus
  13. ternyata drama ini bagus jg ya, bisa bikin gregetan :)

    BalasHapus
  14. knp di tv ada adegan yang tdk di tanyangkan sih ..?

    BalasHapus

Terimakasih sudah berkomentar^^ komentar kalian akan selalu menambah semangat menulisku^^