Rabu, 09 Januari 2013

[Sinopsis] Cheongdam-dong Alice Episode 5 part 2




Lift pun terbuka, Yoon Joo keluar duluan meninggalkan Se Kyung. Sebelum Yoon Joo pergi, Se Kyung memanggilnya, “Yak,,, Izinkan aku bertanya satu hal terakhir, Siapa White Rabbit-mu? dan bagaimana caramu untuk mengambil hati White Rabbit-mu itu?” Yoon Joo menatap Se Kyung dengan serius, sepertinya Yoon Joo tidak senang mendengar tentang pertanyaan tentang siapa White Rabbitnya.
 
*writen by irfa at cakrawala-senja-1314.blogspot.com*

Flash Back, 6 tahun lalu.
Yoon Joo menemui seseorang, yang ternyata adalah Cha Il Nam, Ayah Seung Jo. Yoon Joo mengajukan syarat agar dia bisa meninggalkan Seung Jo. Cha Il Nam bertanya, jadi 30.000 won tidak cukup? Yoon Joo mengembalikan amplop berisi uang 30.000 won dan mengatakan bahwa dia memiliki dua permintaan sebagai syaratnya.

Pertama, Yoon Joo ingin Cha Il Nam membiarkannya menyelesaikan studinya di tempat dia belajar saat ini. Kedua, setelah Yoon Joo kembali ke Korea, dia meminta Cha Il Nam membuat surat rekomendasi untuknya. Cha Il Nam bertanya surat rekomendasi apa? Yoon Joo menjelaskan, Surat rekomendasi agar dia bisa masuk ke Kehidupan sosial paling tinggi di Korea. 
Flash back end

Jadi begitulah, White Rabbit Yoon Joo, ternyata Cha Il Nam.  Yoon Joo menceritakan itu pada Se Kyung tanpa menyebutkan nama Cha Il Nam. Se Kyung bertanya kemanakah Yoon Joo diberi surat rekomendasi. Yoon Joo meneruskan ceritanya, dia masuk ke sebuah butik tersembunyi yang hanya dikunjungi oleh para kalangan atas, bahkan butik tersebut tidak memiliki papan nama, sulit sekali untuk masuk ke butik itu tanpa undangan.

Di tahun pertama, Yoon Joo hanya menjadi pekerja rendahan. Yoon Joo telah puas merasakan pandangan merendahkan dan hinaan dari para model dan pengikut nyonya-nyonya, namun dia tahu semua detail tentang mereka. Akhirnya Yoon Joo melakukan pekerjaan yang seperti Se Kyung lakukan sekarang, mengantarkan barang apapun yang dimau sang Nyonya. Dia bolak balik ke rumah seorang Nyonya dan akhirnya tahu bahwa Nyonya itu memiliki seorang putra yang telah bercerai dengan istrinya.
 
Se Kyung menduga,, jadi Putra Nyonya itu adalah,,, Yoon Joo membenarkan Putra Nyonya itu adalah suaminya sekarang dan Nyonya itu adalah ibu mertuanya. Tentu saja setelah itupun tidak mudah bagi Yoon Joo. Tapi yang terpenting adalah surat rekomendasi yang menghantarkan Yoon Joo ke dunia itu.

Orang-orang kalangan atas tidak suka berjalan di pinggir, dia lebih senang berputar di sekeliling kalangannya saja dan membuat batas di garis tertentu. Akan sulit bagi wanita seperti mereka untuk mengenal orang-orang dari kalangan mereka.

Se Kyung mencoba meresapi cerita Yoon Joo, sementara Yoon Joo jadi penasaran mengapa Se Kyung bertanya tentang cara mengambil hati White Rabbit, apakah dia sudah menemukan calon White Rabbitnya itu? Se Kyung berkata, iya,, dia sudah menemukannya, namun White Rabbitnya itu tidak mau menemuinya.

Yoon Joo tertawa mendengarnya, tapi bukan karena Se Kyung tidak bisa bertemu dengan White Rabbitnya, namun karena pemikiran Se Kyung yang sepertinya ingin bertemu dengan White Rabbitnya dengan mudah. Yoon Joo bertanya, White Rabbit tidak akan datang padanya dan menggodanya, Semua kalangan atas memang seperti itu, mereka tidak ingin ditemui dengan mudah.

Se Kyung menjelaskan bukan seperti itu, tapi dia benar-benar tidak bisa menemuinya.  Yoon Joo jadi heran, lalu atas dasar apa Se Kyung menjadikan dia sebagai White Rabbitnya? Se Kyung bercerita bahwa Pria ini adalah Pria berkelas, dan tidak tahu apa alasannya, Pria itu menyukainya sehingga memberikan pekerjaan yang berkaitan dengannya. Tapi Se Kyung tidak bisa melihat wajahnya?

Yoon Joo lalu bertanya, jadi siapa yang bisa ditemui Se Kyung? Sekretarisnya jawab Se Kyung. Yoon Joo kemudian memberi saran. Pertama, Rebut hati Sekretarisnya. Kedua, Serangan Emosional.

Se Kyung tak paham, Serangan Emosional? Yoon Joo menjelaskan, orang yang segan itu biasanya adalah orang yang emosional atau individual. Biasanya mereka mudah terluka secara emosional, karena mereka pernah dilukai oleh orang lain (Waw,,, analisis Yoon Joo benet banget). Yoon Joo menyarankan agar Se Kyung jangan menjadi beban, tenang dan selalu tegar. Saat Orang itu  menunjukan emosi pada nya, maka buat dia menunjukkan emosi yang lebih besar dan jadikan itu sebagai kebiasaan.

Se Kyung bertanya, Apakah itu akan berhasil meski tidak pernah saling tatap muka? Yoon Joo berkata, tidak perlu saling tatap muka untuk berkomunikasi. Se Kyung pun mulai memikirkan cara. Yoon Joo penasaran dan bertanya, Siapa orang yang akan Se Kyung jadikan White Rabbit? Se Kyung tadinya berniat mengatakan nama orang itu, tapi tidak jadi. Se Kyung berkata, seperti tertulis di Diari rahasia, jika orang itu tidak 200% memihakmu jangan pernah buka hatimu. Yoon joo tersenyum mendengarnya.

Se Kyung mulai menggambar desain pakaian yang akan dia buat untuk JTC, namun dia pun mengingat kembali kata-kata Yoon Joo bagaimana cara mengambil hati White Rabbit. Se Kyung kemudian keluar rumah dan pergi ke suatu tempat. Sementara Seung Jo tersenyum lebar di ruang kerjanya.

Esok harinya selesai bekerja, Seung Jo kembali bertanya apakah Se Kyung lapar, karena dia merasa lapar. Se Kyung bertanya, Makan Malam? Seung Jo langsung kegirangan dan berkata bahwa mereka bisa memakai mobilnya dan dia akan mentraktir Se Kyung makan siang. Se Kyung menolak, karena hari ini dia yang akan mentraktir Seung Jo makan. Seung Jo langsung kegirangan dan sangat bersemangat mengajak Se Kyung.

Di dalam mobil, Se Kyung memberikan Kertas yang berisi 100 Question and Answer tentang Presdir JTC, karen Seung Jo mengenal Presdir dengan sangat baik, Se Kyung meminta Seung Jo untuk mengisinya. Sambil menyetir Seung Jo melirik kertas itu, 100 Question and Answer tentang Presdir? Umur. Alamat. Minat. Yang paling banyak dia dengar dari orang… Orang-orang yang terakhir yang menemuinya secara rutin. Apa arti cinta bagi Presdir? melihat pertanyaan terakhir yang disebutkannya itu, Seung Jo tampak sangat tertarik. Seung Jo bertanya apa hubungan pertanyaan itu dengan styling Presdir?

Se Kyung berkata, dia perlu tahu segalanya tentang Presdir untuk menciptakan Styling Presdir yang sempurna. Se Kyung harus tahu apakah orang-orang mengenalnya sebagai sosok Karismatik atau Perlente. Selain itu, dia juga ingin tahu siapa saja yang biasa ditemui Presdir dan dimana tempatnya, sehingga dia bisa membuatkan pakaian yang sesuai dengan orang yang ditemuinya dan tempat yang dikunjunginya.

Seung Jo terlihat penasaran dengan usaha Se Kyung mengenal JTC ini, dia pun bertanya, “Tapi, ada 100 hal yang kau penasaran tentang Presdir?” Se Kyung menjawab, itu sudah dia ringkas dan meminta Seung untuk membawanya saja. Seung Jo mengatakan sebaiknya Se Kyung santai saja, ternyata Se Kyung itu orangnya cermat sekaligus kuat.


Selain Q dan A, ternyata Se Kyung pun meminta Seung Jo untuk memfoto Dress Room Presdir JTC. Se Kyung ingin mengetahui jenis pakaian yang dimiliki JTC. Seung Jo berkomentar Se Kyung ternyata tidak setengah-setengah dalam melakukan sesuatu ya?

Seung Jo kemudian bertanya kemana Se Kyung akan mengajaknya makan. Se Kyung berkata, sebelum makan mereka harus ke Universitas Eunhwa dulu (Universitas khusu Wanita, kampusnya Se Kyung waktu masih kuliah).  Seung Jo bertanya, makanan enak apa yang ada disana sampai Se Kyung mengajaknya ke tempat itu.

Seung Jo lalu memainkan setir mobil dengan memutar-mutarkannya seperti anak kecil. Se Kyung memperhatikannya namun terlihat biasa saja, dia tampak tidak terganggu dengan kelakuan aneh Seung Jo.

Tommy Hong mendapatkan laporan dari Asistennya tentang Putra dari Royal Group. Berdasarkan rumor, dia menghilang saat kuliah diluar negeri ketika usianya 20 tahun. Ada yang mengatakan dia menjadi pengedar obat terlarang di LN dan ada juga rumor yang menyebutkan dia dimasukan ke rumah sakit Jiwa. Yang terpenting sekarang adalah, siapa penerus Royal Group? Tommy berpendapat, Cha Il Nam membutuhkan seorang keponakan laki-laki atau perempuan yang tangguh agar bisa dijadikan penerusnya. Tommy Hong bertanya tentang tugas yang diberikannya pada sang asisten (yaitu tentang identitas putra tunggal Royal Group) Asistennya berkata, bahwa hal itu akan segera di fax.

Pegawai Tommy Hong masuk, dan mengabarkan jika Nyonya Muda GN Fashion mencarinya. Tommy pun menemui Yoon Joo di ruang tamu nya. Yoon Joo datang untuk memberikan lukisan yang diberikan oleh mertuanya pada Tommy, dan ingin membicarakan tentang rencana perjodohan In Hwa, adik iparnya.

Yoon Joo berkata jika Ibu mertuanya sangat berharap pada perjodohan ini, apakah ini pasti berhasil? Tommy menjawab dia sedang mengusahakannya. Yoon Joo mengambil minuman yang disajikan Tommy, kemudian bertanya siapa sebenarnya yang akan dijodohkan dengan In Hwa? Tommy berkomentar, ternyata Yoon Joo belum tahu ya,,

“Presdir Artemis Korea, Jean Thierry Cha” itulah jawaban Tommy Hong tentang siapa yang sedang dijodohkan dengan In Hwa oleh ibu mertuanya. Mendengar nama Seung Jo, Yoon Joo langsung syok dan gemetar,, dia sampai melupakan gelas yang sedang berisi minuman yang ada ditangannya, sehingga minuman itu tumpah mengenai pakaiannya.

Tommy Hong kaget melihat minuman yang tumpah itu, dan bertanya apakah Yoon Joo baik-baik saja? Tommy memanggil pegawainya dan meminta handuk. Sedang Yoon Joo yang sangat syok tidak berkata apapun. Yoon Joo mencoba menenangkan diri, saat Tommy membantu membersihkan bajunya dengan handuk, Yoon Joo bilang dia tidak apa-apa.

Yoon Joo menceritakan pada adiknya Ho Min bahwa Cha Seung Jo adalah orang yang akan dijodohkan dengan In Hwa. Ho Min bertanya apakah Seung Jo tahu tentang ini? Yoon Joo tidak tahu, dia terlihat cemas, bingung dan ketakutan. Ho Min ketakutan Seung Jo akan menyetujui pernikahan itu, namun demi menyiksa Yoon Joo dia akan membatalkannya. Ho Min mengeluh mengapa mereka berdua harus selalu terlibat dengan para pria bermarga Cha ini.

Yoon Joo kaget mendengarnya, dan bertanya apa maksud adiknya itu. Ho Min berkata tadinya dia tidak ingin membuat Noona nya cemas, karena itu tidak mengatakannya, Cha Il Nam beberapa hari yang lalu datang dan mempekerjakan pembuat Roti di toko Ho Min, itu berhubungan dengan proyek Royal Group.

Mendengar hal itu Yoon Joo menjadi cemas. Namun Yoon Joo menjadi cemas dan ketakutan saat dia melihat siapa pembuat Roti yang dipekerjakan Cha Il Nam, karena dia adalah ayah dari Han Se Kyung.

Tommy Hong sedang menunggu kiriman fax tentang identitas putra dari Royal Group. Pegawainya datang dan memberitahukan jika Shin In Hwa datang. Tommy menyuruh pegawainya mengantar In hwa ke klub, tapi In Hwa tiba-tiba masuk dan mengenalkan diri. In Hwa berkata dia tidak punya waktu dan akan langsung ke pokoknya.

In Hwa meminta Tommy untuk mundur dari usaha perjodohan antara diriya dan JTC, Tommy kaget, dan mesin fax pun berbunyi, tanda fax yang ditunggunya telah sampai. Tommy bertanya apakah In Hwasedang berkencan dengan seseorang? In Hwa berkata, Tidak. Tommy jadi bingung mengapa In hwa menolak orang sekaliber JTC. In Hwa berkata, bagaimanapun JTC hanyalah seorang karyawan (Wew,, ternyata In Hwa lebih matere bo~.~)


In Hwa meminta Tommy Hong untuk mencarikannya calon suami seorang Putra dari perusahaan penditribusian. Dia ingin membesarkan GN Fashion, sehingga dia butuh perusahaan penyalur yang terpercaya. Tommy mengerti maksud In Hwa dan menebak In Hwa ingin menikah dengan Putra dari pemilik departemen store. In Hwa membenarkan, dan In Hwa menginginkan dia adalah Putra dari Departemen Store yang terbaik dalam industrinya.

Tommy menawarkan JK Group, Perusahaan terbaik no.1 di bisnis tersebut, tapi In Hwa tersenyum dan berkata akan sangat menakutkan memiliki mertua seperti Presdir Gong Song Hoo (pemilik JK Group). Tommy Hong mengerti dan menawarkan GuSung Group, Perusahaan terbaik no.2, Semua putra mereka sudah menikah kecuali yang bungsu, tapi sayangnya dia baru berusia 19 tahun.

In Hwa mengeluarkan kartu namanya dan memberikannya pada Tommy Hong. In Hwa meminta Tommy Hong untuk menghubunginya jika sudah menemukan calon yang lebih banyak. In Hwa meminta Tommy untuk merahasiakan masalah ini antara dirinya dan Tommy Hong saja. Tommy Hong menyetujui nya dan akan membicarakan masalah ini dengan ibu In Hwa.

In Hwa mengusulkan, agar Tommy mengatakan pada Ibunya bahwa JTC menolak perrjodohan ini, karena alasan Kolaborasi yang akan di lakukan GN Fashion dan Artemis, dia yakin ibunya tidak akan mempermasalahkannya lagi. Tommy Hong menyetujui ide In Hwa dan merasa semua masalah telah teratasi. In Hwa pun pamit pergi.

Tommy mengambil fax yang ditunggunya. Setelah membacanya, dia meminta In Hwa untuk menunggu. Dia bertanya bagaimana jika Putra dari Royal Group? Perusahaan terbaik ke.3 di bisnis ini. In Hwa bertanya bukankan Putra Royal Group ada di Rumah sakit Jiwa? Tommy Hong bertanya, bagaimana jika ternyata Putra Royal Group adalah CEO Jean Thierry Cha?

In Hwa kaget mendengarnya dan bertanya seberapa persen kemungkinan kebenarannya? Tommy Hong menjawa sekitar 51%. In Hwa menghela nafas dan meminta Tommy Hong menaikan kemungkinan kebenarannya menjadi 75%, dan In Hwa akan mengurus yang 25% nya lagi. Tommy Hong menyanggupinya.

Sebenarnya fax apa yang diterima Tommy Hong? Ternyata itu adalah Fax kartu keluarga dari Keluarga Cha. Ayah Cha Il Nam dan Anak laki-laki Cha Seung Jo. Dia kemudian mengambil kartu nama Cha Il Nam dan JTC, dia membandingkan keduanya. Tommy bergunam, “Il Nam Cha, Seung Jo Cha, Jean Thierry Cha” Tommy tertawa kecil seolah menemukan koneksi.
 
Se Kyung dan Seung Jo sudah tiba di Universitas EunHwa, Seung Jo bertanya katanya Se Kyung mau mentraktir makan, tapi malah pergi ke kampus. Apakah tidak apa-apa seorang laki-laki masuk ke kampus khusus wanita. Se Kyung berkata tidak masalah seorang laki-laki masuk ke kampus (selama tidak ketahuan, Eh? *ini kata-kataku*) Se Kyung akan mentraktir Seung Jo di luar. Seung Jo mengerti dan tetap menurut untuk mengikuti Se Kyung masuk ke kampus sambil mengendap-ngendap.

Seung Jo bingung, mengapa Se Kyung sangat bersikap waspada, Seung Jo bertanya kenapa? dengan suara yang cukup keras. Se Kyung menyuruhnya jangan berisik karena mulai dari sini mereka harus hati-hati, karena orang luar tidak boleh masuk (tuh,, kan?) Seung Jo berkata bukankah katanya tadi dia boleh masuk? Se Kyung menyuruh Seung Jo diam dan menariknya untuk masuk mumpung tidak ada orang.

Se Kyung dan Seung Jo menaiki tangga sambil mengendap-ngendap. Sesampainya di lantai yang dituju, Se Kyung melihat-lihat keadaan apakah ada orang atau tidak, sementara Seung Jo ikut-ikutan melongok-longok di belakangnya. Se Kyung menyuruh Seung Jo untuk diam dulu di balik tembok sementara dia memeriksa keadaan.

Tapi dasar Seung Jo, saat dia melihat tidak ada orang dan menemukan mesin penjual minuman di pun pergi ke arah sana, bermaksud membeli minuman. Dua orang mahasiswa melewat. Se Kyung panik dan semakin panik melihat Seung Jo yang ada di depan mesin penjual minuman. Se Kyung menarik Seung Jo untuk bersembunyi di pinggir mesin penjual minuman.

Saat bersembunyi, posisi Se Kyung dan Seung Jo sangat dekat, dan ini membuat Seung Jo menjadi gugup sementara Se Kyung yang sebenarnya biasa saja menjadi tidak enak hati melihat ekspresi Seung Jo yang malah jadi kesenangan karena kedekatan mereka. Seung Jo bertanya mengapa mereka harus nekat masuk ke sini? Se Kyung hanya menyuruh Seung Jo diam dan memeriksa lagi keadaan.
 
Setelah memastikan tidak ada orang, Se Kyung mengaja Seung Jo keluar dari tempat persembunyian mereka dan Seung Jo menurut, namun Se Kyung menariknya lagi saat keadaan tidak aman. Se Kyung kembali mendorong Seung Jo untuk melanjutkan perjalan menyelinap mereka saat tidak ada orang. Hingga akhirnya mereka berdua ditempat tujuan, sebuah ruangan yang gelap.

Se Kyung menyalakan lampu. Seung Jo melihat-lihat dan berkata, “Ini Studio Kerja” Se Kyung membenarkan dan berkata bahwa dia memakainya sejak kuliah. Gelang yang dia berikan pada Presdir pun dia buat disini. Se Kyung meminta Seung Jo menunggu sebentar lalu berjalan ke dekat sebuah meja yang berisi banyak boneka kelinci. Se Kyung mengambil salah satu boneka dan mulai menjahit.

Seung Jo tertarik dengan deretan boneka kelinci itu dan mendekat ke arah Se Kyung, dia bertanya apakah itu boneka? Se Kyung mengeluh dia belum meyelesaikan semuanya. Seung Jo bertanya lagi apakah Se Kyung membuat semuanya? Se Kyung membenarkan, Se Kyung menjelaskan bahwa itu adalah Boneka Emosi.

Seung Jo menjadi semakin tertarik. Boneka Emosi? Se Kyung menunjukan salah satu boneka nya dan menunjukkan yang lain dan menyebutkan nama boneka itu satu persatu. Kebahagiaan. Sukacita. Berdebar. Kecemasan. Ketakutan. Kesedihan. Marah. Karisma… Se Kyung meminta Seung Jo memberikan semuanya pada Presdir.  Seung Jo bertanya apa gunanya semua boneka itu untuk Presdir? Se Kyung berkata dia ingin Presdir menunggunakannya untuk memberitahu Se Kyung perasaannya sehari-hari. Jadi Se Kyung bisa menyesuaikan mood Presdir dengan gayanya.

Seung Jo bertanya lagi, “Menyesuaikan mood dengan gayanya?” Se Kyung tersenyum dan membenarkan. Seung Jo bertanya bagaimana caranya? Se Kyung tidak tahu pasti, tapi dia yakin orang seperti Presdir pasti memiliki jadwal kegiatan yang berbeda setiap harinya. Suatu hari dia harus menunjukkan Karismanya pada Rapat Dewan Direksi.


Se Kyung mengambil boneka Karisma dan menunjukkan nya ke arah Seung Jo sambil menirukan gaya Kim Jo Woon di Secret Garden, “Apa kau yakin ini yang terbaik?” Seung Jo tersenyum melihatnya. Se Kyung lalu berkata, suatu hari,,, dia harus menyambut Direktur dari perusahaan pusat, Se Kyung mengambil boneka lain dan mengatakan sesuatu dalam bahasa Prancis tentang melaporkan perkembangan perusahaan. Seung Jo tertawa semakin lebar melihat tingkah Se Kyung^^

Se Kyung kemudian mengambil boneka lain dan berkata, munkin suatu hari Presdir akan pergi berkencan. Mendengar kata kencan, Seung Jo langsung malu dan bergunam, “Kencan apaan…?” Se Kyung jadi khawatir dan bertanya apakah Seung Jo tidak menyukai caranya? Apakah Presdir pun tidak akan menyukai ini?

Seung Jo berkata bukan begitu. Ide Se Kyung memang bagus, menggunakan emosi dalam fashion. Bukankan seperti itu maksudnya? Se Kyung tersenyum dan membenarkan, dia mengatakan itu adalah filosofi desainnya. Se Kyung berkata bahwa Seung Jo wajib memberikan boneka-boneka itu tanpa kecuali.

Seung Jo berkata, memberikannya tidaklah sulit, tapi apa tidak apa-apa jika Seung Jo yang menanyakan mood Presdir dan memberitahukannya pada Se Kyung. Menurut Se Kyung akan lebih baik jika Presdir sendiri yang memberitahunya langsung. Se Kyung membawa sebuah boneka dan bertanya, “Apakah itu tidak boleh?” (Aigo,, wajah Monnie lucu pas bilang itu, aegyo nya keluar tuh~~ makanya Seung Jo langsung leleh) Melihat wajah Se Kyung, Seung Jo akhirnya berkata, dia akan menanyakannya pada Presdir untuk Se Kyung. Se Kyung pun senang mendengarnya dan tersenyum lebar. Se Kyung meminta Seung Jo menunggunya karena dia tinggal mengikat benang untuk menyelesaikan bonekanya.

Saat Se Kyung sedang menyelesaikan bonekanya, Seung Jo melihat-lihat studio Kerja itu dan menemukan kumpulan botol berisi cairan. Seung Jo yang memang sudah haus dari tadi akhirnya mengambil sebuah botol dan bertanya pada Se Kyung apakah dia boleh meminum air itu? Se Kyung yang sedang fokus pada pekerjaannya, mengiyakan saja.

Namun Se Kyung sadar apa isi cairan itu, dia langsung berbalik untuk memberitahu, sayangnya dia terlambat Seung Jo sudah meminum cairan di botol itu dan langsung memuntahkannya lagi karena rasanya yang aneh,, “Itu Benzena” kata Se Kyung panik

Dengan terbata Seung Jo berkata, “Ben,, ben,,,” tapi sepertinya sudah ada sebagian benzene yang terminum oleh Seung Jo. Saat Se Kyung mendekat dan menanyakan keadaan Seung Jo, dia sudah keracunan dan mulai tidak sadarkan diri.

Walhasil Seung Jo dibawa ke rumah sakit. Se Kyung cemas luar biasa dan terus menerus memanggil, “Sekretaris Kim,, aku mohon sadarlah Sekretaris Kim” Saat Seung Jo dibawa ke UGD, seorang suster yang bekerja pada Dong Wook melihatnya.

Saat di UGD, Se Kyung mengatakan pada dokter bahwa Seung Jo minum Benzena, dokter kaget dan segera menanganinya. Saat ditanya nama Seung Jo untuk mengisi identitas pasien, Se Kyung menjawab *Kim Bi Seo (maksudnya Sekre Kim)* Suster menulis Kim Bi Seo, tapi Se Kyung meralat dan akhirnya berinisiatif menelopon Sekre Moon, karena dia tidak bisa menanyakan langsung mana asli Seung Jo pada orang yang sedang tidak sadarkan diri.

Se Kyung menelpon Sekre Moon dan menanyakan nama asli Sekre Kim. Sekre Moon bingung, siapa Sekre Kim? Se Kyung menjelaskan Sekre Kim yang waktu itu bertemu ketika di toko Éclair. Sekre Moon langsung ingat saat Se Kyung bertanya apakah Seung Jo Sekre Presdir Artemis? Se Kyung mengabarkan jika Sekre Kim minum Benzena dan sekarang masuk UGD, Sekre Moon langsung cemas setengah mati. UGD?

Suster yang melihat Seung Jo melaporkan keadaan Seung Jo pada Dong Wook, suster tersebut megatakan bahwa teman Dong Wook, Presdir Cha di bawa ke ruang UGD. Dong Wook kaget dan cemas, dia buru-buru berlari ke UGD.

Seung Jo sudah tertangani namun belum sadarkan diri. Se Kyung menungguinya dengan cemas. Ponsel Seung Jo berdering. Se Kyung mengambilnya dan itu telepon dari Tommy Hong. Se Kyung tidak mengangkatnya. Kemudian masuk sms dari Tommy Hong, “Aku Tommy Hong yang disiram dengan saus. Aku ingin bertemu dengan Presdir dan meminta maaf langsung”

Membaca sms itu, Se Kyung menatap SeungJo dan berpikir,, Mungkinkah Sekre Kim yang menyiram Tommy Hong dengan saus? Dia jadi teringat kata-kata Yoon Joo yang mengatakan Yoon Joo jelas mendengar Tommy Hong lah yang disiram saus. Se Kyung pun teringat ekspresi marah Seung Jo yang menanyakan apakah Tommy Hong yang menyiram saus pada Se Kyung dan mengatakan bahwa JTC adalah sponsornya?

Seung Jo mulai sadar. Se Kyung memangilnya, “Oh,, Sekretaris Kim!” Dalam keadaan setengah sadar Seung menjawab Se Kyung, “Ah,,, Han Se Kyung-ssi?” Se Kyung bertanya apakah Seung Jo sudah benar-benar sadar? Apakah keadaan Seung Jo baik-baik saja?

Seung Jo melihat sekeliling dan bertanya ada dimana dia sekarang ini? Se Kyung menjawab Seung Jo ada di rumah sakit, dia meminum benzene. Mendengar kata benzene, Seung Jo langsung panik dan segra terbangun dari berbaringnya (mendadak sehat nih ceritanya). “Benzena! Benar Benzena! Kau memberikanku Benzena kan?” bentak Seung Jo pada Se Kyung yang kaget melihat perubahan sikapnya.

Seung Jo panik sendiri dan bertanya apakah keadaannya baik-baik saja? Apakah tidak ada masalah? Se Kyung jadi ikutan panik dan berkata bahwa Seung Jo hanya sedikit meminumnya dan langsung memuntahkannya, jadi sama sekali tidak ada masalah. Seung Jo memastikan, apakah Se Kyung yakin? Se Kyung jadi bingung dan berkata itu yang dikatakan dokter~~

Se Kyung melihat Dokter yang datang dan berkata, “Oh,, itu dokternya datang, aku akan menanyakannya” Seung Jo melihat ke arah datangnya dokter dan dia kaget ternyata yang datang adalah Dong Wook yang mencemaskan keadaan Seung Jo, dia melihat ke pintu ruangan UGD, dan tertulis “SEDO MEDICAL CENTER” Rumah sakit tempat Dong Wook bertugas. Seung Jo kaget luar biasa.

Seung Jo langsung turun dari tempat tidurnya dan berlari ke arah Dong Wook yang sudah menyadari keberadaannya. Seung Jo langsung menyambut Dong Wook dan mengatakan, “Aigo,,, Dokter,,, Ya,, benar,, ini aku KIM BISEO-yo” Dong Wook jadi bingung dengan tingkah Seung Jo. “Sekretarisnya Presdir Jean Thierry Ssha. Kim Biseo-yo!! hahahahaha..” Dong Wook makin bingung dan bertanya, “Apa yang kau katakan…” Namun pertanyaan Dong Wook terpotong, karena Seung Jo langsung mengenalkan Dong Wook pada Se Kyung.

“Han Se Kyung-ssi, beri salam. Ini Dokter Heo Dong Wook, Kenalan Presdir. KENALAN!” Seung Jo mengenalkan Dong Wook pada Se Kyung. Se Kyung yang terlihat masih sedikit bingung memberi salam pada Dong Wook dan mengenalkan diri. Dong Wook melihat Se Kyung dan mengertilah maksud Seung Jo, dia pun mengenalkan diri pada Se Kyun, “Ah,, iya. Aku Kenalan dari Presdir Jean Theirry Ssha, Heo Dong Wook” Saat mengetakan kenalan, Dong Wook mengatakannya dengan penuh penekanan sambil melihat wajah Seung Jo yang berekspresi lucu. (panik banget Seung Jo takut ketauan boongnya sama Se Kyung~~ ngakak liatnya) Se Kyung membalas salam Dong Wook dan bergunam dalam hati ‘Kenalan Presdir?’

Dong Wook lalu bertanya pada Seung Jo, “ Tapi kau,, tidak,, maksudku,, Kim BiSEO, bagaimana kau bisa meminum Bensin?” Seung Jo hanya bisa tertawa aneh dan berkata, “Ah,,, Iya,,, tapi sekarang aku baik-baik saja” Kemudian Seung Jo menggunakan bahwas bibirnya menyuruh Dong Wook segera pergi (kocak liat bahasa bibirnya si Oppa)

Saat Seung Jo masih tertawa-tawa didepan Dong Wook, Sekre Moon pun datang. Se Kyung yang melihat kedatangan Sekre Moon langsung menyambutnya. Seung Jo menoleh ke arah Se Kyung pergi dan melihat ada Sekre Moon yang hampir memanggilnta Presdir, Seung Jo langsung kaget dan cepat tanggap. Dia berlari lebih cepat dibanding Se Kyung dan memanggil Sekre Moon dengan bahasa formal, “Moon Biseo-Nim” Sekre Moon yang cemas bertanya apakah Seung Jo tidak apa-apa? Bukannya menjawab Seung Jo malah bertanya untuk apa Sekre Moo datang kesini dengan bahasa formal. Sekre Moon merasa aneh dengan tingkah Presdirnya.

Se Kyung memberitahu Seung Jo bahwa dialah yang memanggil Sekre Moon karena tidak tahu nama lengkap Sekre Kim. Sekre Moon kebingungan dan bertanya, siapa sebenarnya Sekre Kim itu? Seung Jo langsung berteriak, “AIGOOO,, demi aku aku sampai datang kemari” Seung Jo merangkul Sekre Moon dan menariknya menjauh dari Se Kyung. Seung Jo sadar Sekre Moon lebih susah untuk diajak kerjasama memanggilnya Sekre Kim, karena Sekre Moon tidak tahu apa-apa.

Se Kyung bingung melihat tingkah Seung Jo, suster datang dan mengataka harus mendaftarkan Pasien. Dong Wook lansung mendekat dan berkata dia yang akan mendaftarkan Pasien. Se Kyung berkata dia yang harus mendaftar (merasa bertanggung jawab ceritanya) tapi Dong Wook bersikeras dia yang akan mengurus biaya administrasinya.

Sekre Moon bertanya, “Presdir adalah Sekretaris Kim?” Seung Jo memperingatkan Sekre Moon untuk Jangan bertanya apapun, dan berdebat dengannya atau pun mengatakan apapun, segara pergi saja dari sini. CEPAT! Sekre Moon mencoba berbicara, Seung Jo memotong dan berkata agar Sekre Moon cepat pergi saja. Sekre Moon sepertinya ingin mengatakan sesuatu yang penting, tapi Seung Jo terus menyuruhnya pergi.

Sekre Moon melihat Se Kyung dan menyapanya, “Ah,, Han Se Kyung-ssi” Seung Jo panik dan melihat Se Kyung yang baru datag menghampiri mereka. Se Kyung mengatakan semua administrasinya telah diisi, Seung Jo tinggal menebus resep obat dan pulang.

Seung Jo senang mendengarnya, dia menghadap ke sekre Moon dan dengan hormat memintanya untuk pulang. Seung Jo bahkan sampai membungkuk ada Sekre Moon. Sekre Moo terkejut mendapat perlakuan Seung Jo, namun dia mulai memahami keadaan dan akhirnya mulai berakting sebagai senior Seung Jo dijajaran Sekretaris. Sekre Moon bahkan berani menggunakan bahasa non formal meski agak kaku.

Saat masalah sekre Moon teratasi, Supir Kim datang dan membuat Seung Jo semakin panik tak karu-karian. “AiGOOO,,, SUPIR KIM” Dia mendekat ke arah supir Kim, da menyapanya dengan nada hampir menangis (*putus asa*) Seung Jo bertanya untuk apa Supir Kim datang? Lagi-lagi dengan bahasa bibirnya Seung Jo menyuruh Supir Kim untuk cepat pergi.


Sekre Moon jadi ikutan cemas dan panik. Se Kyung yang berada disampingnya bertanya, siapa itu? Sekre Moo menjawab itu adalah supir Kim, supirnya Presdir. Sekre Moon segera mendekati Seung Jo dan Supir Kim dan berbisik bahwa dialah yang memanggil Supir Kim untuk menjemput Presdir. Dengan gerakan bibirnya yang terlihat semakin kesal, Seung Jo menyuruh mereka untuk pergi.

Sekre Moon segera menyeret Supir Kim ikut pergi bersamanya. Seung Jo kini lega dan tersenyum ke arah Se Kyung yang kebingungan. Karena masih pusing, keseimbangan Seung Jo belum benar dia pun sedikit oleng dan hampir terjatuh. Se Kyung segera menghampiri Seung Jo dan menangkapnya sambil bertanya, “Apakah kau baik-baik saja?”  Seung Jo berkata dia baik-baik saja sambil tertawa-tawa. (bangun dari pingsan langsung mengeluarkan banyak energy untuk berbohong tuh Urri Ssha-ssi makanya jadi oleng gitu)

Keseimbangan Seung Jo benar-benar tidak baik, bahkan hingga mereka keluar dari rumah sakit. Se Kyung bertanya apakah Seung Jo baik-baik saja? Seung Jo berkata dia baik-baik saja  dan mengajak Se Kyung segera pergi. Se Kyug bertanya dimana rumah Seung Jo, dia akan mengantarkannya sampai ke rumah. Tapi Seung Jo malah berkata, mereka harus mengambilnya,,, dan mengajak Se Kyung segera pergi. Walaupun bingung apa yang harus diambil, Se Kyung terpaksa mengikuti Seung Jo.

Ternyata Seung Jo ingin mengambil boneka-boneka emosi buatan Se Kyung (halah,,, udah makan benzena pun masih inget saja sama boneka emosi itu). Seung Jo merapikan boneka-boneka itu ke dalam sebuah kotak dengan gembira. Sementara Se Kyung melihat tingkah Seung Jo dengan rasa bersalah. Se Kyung berkata Seung Jo tidak harus membawa boneka-boneka itu hari ini. Tapi Seung Jo berkoemntar, Se Kyung sudah membuatnya semalaman, jadi dia harus segera memberikannya pada Presdir.  Se Kyung berkata bahwa dia bisa mengantarkannya besok pagi. Seung Jo tidak mendengarkannya dan bertanya apakah Se kyung sudah menyelesaikan semuanya? Se Kyung mengiyakan.

Seung Jo mengambil sepasang boneka dan membuat gerakan Kiss pada keduanya, membuat Se kyung tersenyum melihat tingkahnya.

Se Kyung kemudian memperhatikan Seung Jo cukup lama, lalu bertanya, “Sekretaris Kim?” Seung Jo menoleh dan bertanya balik “Ya?” (ada apa?) Se Kyung pun bertanya, “Apa nama lengkapmu?” Seung Jo gugup dan lagi-lagi balik bertanya, “Namaku?” Se Kyung mejelaskan bahwa selama ini Se Kyung bahkan tidak tahu nama lengkap Seung Jo. Seung Jo mengerti dan mulai berpikir.

Sekali lagi Se Kyung bertanya, “Siapa namamu?” Seung Jo menatap Se Kyung, untuk sejenak dia berpikir lalu berkata, “Seung Jo” Se Kyung  mengulang namanya, “Seung Jo?” Seung Jo membenarkan dan mengatakan nama lengkap palsunya, “Kim Seung Jo” Se Kyung tersenyum mendengarnya dan Seung Jo pun tersenyum kecil (Aih,,, I Love This scene^^)

Se Kyung dan Seung Jo keluar dari kampus Universitas EunHwa. Se Kyung mepersilahkan Seung Jo pergi duluan dan berkata dia akan naik bus daro halte didekat tempat itu. Seung Jo berkata dia akan mengantarkan boneka emosi dengan baik. Se Kyung tersenyum dan menyetujuinya. Kemudian mereka saling memandang untuk sejenak (Ommo,,, pandangan mereka udah berbeda ih^^) Seung Jo berkata pada Se Kyung untuk hati-hati di jalan dan pegi duluan, sementara Se Kyung masih berdiri ditempatnya.

Baru beberapa langkah Seung Jo pergi, Se Kyung mengatakan “Tunggu sebentar” Seung Jo berbalik dan bertanya, “Kenapa?” Se Kyung mencoba bertanya, “Apa,,, mungkin,,, hari itu…” Seung Jo bingung dan bertanya, “Hari itu? Kapan?” Se Kyung menggeleng dan berkata, “Tidak apa-apa, silahkan pergi” Seung Jo tersenyum dan berkomentar, “Apa itu? Tidak bicara setelah memanggil” Namun Seung Jo tidak memperpanjang dan pamit pergi.


Tapi,,, baru saja Seung Jo berbalik, Se Kyung kembali memanggilnya, “Sekretaris Kim..” Seung Jo kembali berbalik dan melihat Se kyung yang sepertinya ingin mengatakan sesuatu, Seung Jo tersenyum dan bertanya, “Apa ada sesuatu yang ingin kau katakan?” Se Kyung tidak menjawab dan hanya menatap Seung Jo ini membuat Seung Jo makin penasaran dan bertanya lagi, “Ada apa sebenarnya?”

Beberapa saat Se Kyung hanya terdiam dan menatap Seung Jo, hingga akhirnya Se Kyung berkata, “Kamsha-heyo” Seung Jo langsung terpana mendapatkan ucapan terimakasih dari Se Kyung. “Aku bilang, Kamsha-heyo” Ucap Se Kyung menegaskan ucapan terimakasihnya.

Seung Jo langsung tersenyum lega mendengarnya. Seung Jo berkata akhirnya Se Kyung mengucapkan terima kasih juga padanya, Seung Jo bertanya, tapi untuk apa? Se Kyung menatap Seung Jo dan berkata, “Pokoknya,,, Terima kasih untuk semuanya…” Kemudian Se Kyung melempar senyum manisnya pada Seung Jo dan balas juga dengan senyum paling manis sedunia milik Park Shi Hoo, Ups,, maksudnya senyum Kim Seung Jo^^ Mereka saling bertatapan sambil saling bertukar senyum

Komentar:
AIGOOO,,, kepanikan Seung Jo di RS itu benar-benar menguras tenaga,, selain tenaga Seung Jo, juga tenagaku untuk menceritakannya, hehe^^

Sumpah adegan di RS itu lucu banget, maaf ya kalo kata-kata ku jadi ga menghilangkan unsure kelucuannya. Jika ingin merasakan kocaknya suasana adegan RS itu lebih baik ditonton sendiri ya^^

Seung Jo sangat panik menyadari bahwa identitasnya sebagai JTC hampir saja terbongkar makanya dia kelimpungan begitu menangangi situasi genting ini hingga rela membungkukkan badannya didepan Sekre Moon. Kocak banget. Ekspresi Park Shi Hoo, Dae to the Bak banget dah~~

Mulai banyak sweet Scene ya di episode 5 ini, setelah di part 1 kemarin disuguhi, Scene ukur mengukur yang bikin deg-degan, di part-2 ini ada juga scene hiding behind di drink mechine *maaf kalo englishnya ngaco* Scene ngumpet dibalik mesin minuman itu bener-bener cute tuh,, ekpresi Oppa dan Moonie bener-bener lucu^^
Lalu ketika Se Kyung menanyakan nama lengkap Sekre Kim,,, bener-bener bikin melting dah. Saat mendengar Oppa bilang Kim Seung Jo,,, rasanya gimana gitu,, suasana diantara mereka terasa sangat romantis. Juga saat mereka saling bertukar senyum setelah Se Kyung mengucapkan terima kasihnya. Chems mereka mulai terasa sangat baik^^.

 *writen by irfa at cakrawala-senja-1314.blogspot.com*

12 komentar:

  1. ahahaha bener mbak irfa, adegan di RS itu emang paling dodol,kocak, over acting Urri Oppa. untungnya wakti se kyung bilang kamsa oppa gak berpikir buat pidato lagi. ahahaha, gomawo unni sinopnya, lanjut yaa ^^

    BalasHapus
    Balasan
    1. ah lupa satu hal lagi yang bikin saya langsung komen pas waktu CSJ ngenalin dirinya dengan nama Kim Seung Joo "kenapa gak sekalian namanya jadi Kim Seung Yoo aja" ahahahahahaha

      Hapus
  2. Iya mb adegan dirumah sakit jadi adegan favorite Q,suka bngt aku sm adegan itu sampai sakit perut aku#ngakak liat y#

    BalasHapus
  3. irfa udh update lg....adegan diRS aku jg ketawa ngikik tp ditahan krna nonton dikantor...alhasil tmn2 cm pd ngeliatin kenapa aku cekikikan sendiri....
    lanjut ya irfa ep 6nya

    cemmungguudddd....thanxxx a lot irfa.....

    BalasHapus
  4. Itulah hbatnya drma korea, cma lwat ta2pn mta aja artnya dah mcem2..

    BalasHapus
  5. sukaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa bangetttttttttttttttttttt,,,,,,,, ^_^ di lanjut ya siopsisnyaaaa,,,,

    BalasHapus
  6. Wah ga sabar nunggu episode selanjutnya,,,
    Ditunggu ya,,

    BalasHapus
  7. Mb irfa, mo nanya, sbnrnya bneran ada g sih orng kayak Tommy Hong ini? Klo emang ada kira2 di Indonesia ada g ya? Klo ada almtnya dmna? Aku jg mau tuh d jdohin sm high sociaty wkwkwk (kiding!)
    ~merty

    BalasHapus
  8. (coment lg)Woww CDDA ratingnya pling tinggi lho,aww si oppa emang bwa hoki! Drama apa aj asal LMnya PSH psti ratingnya tnggi,oh ya May Queen dah slsai tyang yeaayyy(mb anis bantuin mb irfa dong,ktnya dulu mau duet d CDDA?hehehe)
    ~merty

    BalasHapus
  9. (coment lg)Woww CDDA ratingnya pling tinggi lho,aww si oppa emang bwa hoki! Drama apa aj asal LMnya PSH psti ratingnya tnggi,oh ya May Queen dah slsai tyang yeaayyy(mb anis bantuin mb irfa dong,ktnya dulu mau duet d CDDA?hehehe)
    ~merty

    BalasHapus
  10. iya adegan di RS lucu banget,gara2 ketawa2 sendiri temen2 dikampus mau ngatar ke RS Juga.hehehehe.......
    mba nga sabar ni nunggu sinopsis selanjutnya
    semangat ya mba nulisnya
    saya tunggu

    BalasHapus
  11. keren. aku menunggu kelanjutannya. gomawo unnie

    BalasHapus

Terimakasih sudah berkomentar^^ komentar kalian akan selalu menambah semangat menulisku^^