Rabu, 12 Desember 2012

[Sinopsis] Cheongdam-dong Alice Episode 3 part 1




Se Kyung meminta Yoon Joo memberitahukan rahasianya untuk mendapatkan posisinya sekarang menjadi seorang istri dari pria chaebol.

Yoon Joo bertanya mengapa Se Kyung tiba-tiba menjadi seperti ini? Apa alasannya? Se Kyung menjawab dia merasa menemukan harapan. Yoon Joo bingung harapan apa yang dimaksud Se Kyung.

Se Kyung menjelaskan bahwa semua orang mengatakan padanya bahwa ada sebuah nasib yang tidak bisa diubah karena keadaan sejak kita dilahirkan seberapa keraspun kita berusaha keadaan itu tidak akan berubah. Se Kyung pun awalnya berpikir bahwa itu memang benar, tapi ternyata itu tidak berlaku pada satu orang. Orang itu adalah Yoon Joo.

*writen by irfa at cakrawala-senja-1314.blogspot.com*

Di kamarnya, Seung Jo kembali mendengarkan rekaman percakapannya dengan Yoon Joo. Tapi saat ini dia tak lagi merasa begitu bahagia seperti saat pertama kali mendengarkannya di dalam mobil. Seung Jo merasa ada yang salah, dia merasa aneh mengapa dia merasakan perasaan seperti itu?

Sebuah panggilan masuk ke ponsel Seung Jo, itu dari  Dong Wook yang mengabarkan kedatangannya. Seung Jo menyuruhnya naik keatas.

Setelah Dong Wook tiba, Seung Jo langsung menceritakan pengalamannya saat dia berkunjung ke rumah Yoon Joo. Betapa berdebarnya hatinya saat dia tiba di lantai 3, di lantai 4 kemudian pintu Lift terbuka dan dia melihat ekspresi Yoon Joo yang melihatnya yang benar-benar pucat. Seung Jo bergitu bersemangat menceritakan hal itu. Seung Jo berkata, “Tidak ada yang lebih baik dari balas dendam untuk ‘healing’*” (*healing artinya penyembuhan, aku sengaja tidak menterjemahkannya karena aku suka melihat ekspresi Seung Jo saat mengatakan “Healing”)

Dong Wook terlihat bosan dengan cerita Seung Jo, saat Seung Jo menawarkan apakah Dong Wook ingin mendengar cerita lebih lanjut, Dong Wook memanggil Seung Jo, “Cha Seung Jo” Seung Jo pun bertanya ada apa? Dong Wook berkata mengapa Seung Jo tidak menangis saja. Seung Jo bingung dan bertanya “Apa?” Dong Wook bilang dia menyuruh Seung Jo untuk menangis. Seung Jo terlihat semakin kebingungan, dia bertanya mengapa dia harus? (menangis maksudnya). Dong Wook berkata, pada saat situasi seperti ini seharusnya Seung Jo menangis. Seung Jo tertawa meremehkan, mengapa dia harus menangis di saat seperti ini, di saat dia merasa begitu gembira karena situasi ini.

Dong Wook menjelaskan, Situasi Ketika Seung Jo berhasil melakukan semuanya, Seung Jo merasa kosong dan hampa, padahal sebelumnya dia merasa begitu gembira. Pada saat itu, Seung Jo seharus nya menangis.

Seung Jo meminta Dong Wook berhenti dan menyuruhnya untuk pergi dari rumahnya. Dong Wook bertanya, mengapa? Mengapa Seung Jo tidak mencoba menangis? Apakah dia takut air matanya tidak keluar? Seung Jo menyangkal dan bertanya mengapa air matanya tidak bisa keluar? Lalu Dong Wook menyuruhya untuk menangis. Seung Jo menjadi kesal dengan tingkah Dong Wook, dan meminta untuk berhenti sampai disini. Tapi Dong Wook tetap menyuruhnya untuk menangis. Seung Jo semakin kesal dan membentak Dong Wook, dia bertanya, “Mengapa aku harus menangis disaat aku tak punya alasan untuk menangis?” Dong Wook balik membentak dan berkata, “Sekarang, bukankah kau ingin menangis? Kau sangat depresi dan menjengkelkan. Kau tidak bisa mengontrol kemarahan di dalam hatimu saat ini”

Seung Jo tetap tak menerima teori Dong Wook, dan bertanya, apakah dia memanggil Dong Wook untuk konsultasi? Seung Jo memanggil Dong Wook kesini bukan sebagai sebagai dokter, tapi sebagai teman. Seung Jo menarik Dong Wook untuk  keluar dari rumahnya dengan wajah marah.

Se Kyung berkata pada Yoon Joo, selama ini dia berpikir bahwa Nyonya yang dia layani adalah seseorang keadaannya berbeda dengan dirinya sejak lahir. Tapi ternyata itu adalah Yoon Joo? Seseorang yang berasal dari kota kecil. Seseorang yang keadaannya sama sekali tidak lebih baik dari dirinya. Jadi Yoon Joo telah memberinya harapan, Jika Yoon Joo bisa mengapa Se Kyung tidak bisa?

Yoon Joo terlihat kesal mendengar kata-kata Se Kyung, Yoon Joo bertanya, “Hanya karena aku bisa melakukannya, apakah kau bisa melakukannya dengan baik juga?” Se Kyung berkata, “Karena Kau akan membantuku. Jika kau membantuku, maka aku bisa melakukannya” Mendengar kata-kata Se Kyung, Yoon Joo menjadi cemas dan ketakutan, dalam hatinya masih berkecamuk, apa maksud Se Kyung meminta hal itu padanya.

Se Kyung keluar dari gedung apartemen Yoon Joo dan berbalik menatap jendela apartemen Yoon Joo. Namun kemudian dia melanjutkan perjalanannya.
*writen by irfa at cakrawala-senja-1314.blogspot.com*

Sebuah motor berhenti di depan gedung apartemen Yoon Joo dan memperhatikan Se Kyung. Pengendara motor itu membuka helmnya, dia adalah Seo Ho Min, adik dari Seo Yoon Joo.  Ho Min bertanya pada dirinya sendiri, “Mungkinkah itu Han Se Kyung?”

Yoon Joo memberikan uang pada adiknya dari brangkas pribadinya. Ho Min mengeluh mengapa uang yang diberikan kakaknya sangat sedikit? Dengan kesal Yoon Joo memberikan tambahan uang. Ho Min bertanya pada Yoon Joo, apakah Yoon Joo benar-benar bertemu Han Se? Kakaknya Se Jin? (Ommo.. Ho Min kenal sama Se Jin nih, apa mungkin aku perlu jodohin mereka aja ya, #abaikan)

Ho Min meminta Yoon Joo untuk membantu Se Kyung, dengan alasan mereka adalah teman sekelas. Tapi Yoon Joo berkata bahwa Se Kyung bukan orang yang bisa masuk ke lingkungan ini. Ho Min mengerti maksud Yoon Joo. Lalu Ho Min mendapat sebuah pemikiran, “Noona, apakah dia satu tim dengan b*jing*n itu? Cha Seung Jo?” Yoon Joo langsung kaget mendengar pertanyaan adiknya itu. Ho Min meneruskan perkataannya, bahwa Seung Jo dan Se Kyung tiba-tiba muncul disaat yang sama di hadapan Yoon Joo. Yoon Joo mulai berpikir dan merasa cemas, bisa saja kata-kata adiknya itu ada benarnya.

Se Kyung mendapatkan telepon dari Ah Jung yang mengabarkan bahwa In Chan telah dituntut oleh Perusahaan karena masalah distribusi ilegal. Tapi masalah besarnya adalah, ibu In Chan telah meninggal di rumah Sakit Sedo, tempat dia di rawat selama ini.

Dong Wook dengan pakaian dokternya  melakukan panggilan pada susternya, dia meminta susternya untuk mendapatkan catatan kesehatan Cha Seung Jo dari Dokter Henri di Rumah sakit Saint Anne, Paris.

Seung Jo tiba di ruangan Dong Wook dan menjelaskan tentang teori kemarahan. Menurut Seung Jo, kemarahan terjadi ketika pencapaian keinginan terhambat atau mendapatkan sebuah paksaan. Kemarahan adalah psikologi yang negative yang akan terjadi saat mendapatkan situasi seperti itu.  

Seung Jo bertanya, Tapi keinginan apa yang terhambat dicapainya? Tidak ada. Apakah dia mendapatkan paksaan? Tidak. Semuanya Tidak ada,, jadi dia tidak memiliki alasan untuk merasa marah, kata Seung Jo sambil mencorat coret definisi kemarahan yang tertulis pada white bor yang ada di depan meja Dong Wook.

Dong Wook hanya memperhatikan tingkah Seung Jo dengan putus asa. Kini dia berperan sebagai dokter Seung Jo, jadi dia membiarkan Seung Jo melampiaskan rasa kesalnya pada white board itu. 

Seung Jo kemudian teringat sesuatu. “Ahh, Aku mendapatkan sebuah paksaan. Kau mencoba memaksaku untuk menangis. Kau yang melakukannya”. Dengan tenang Dong Wook bertanya, “Kapan terakhir kali kau menangis?” Seung Jo semakin kesal mendengar pertanyaan itu dan meluapkan emosinya, “Lagi! Kau mengatakannya lagi!”

Dong Wook mencoba menenangkan, Seung Jo malah balik bertanya, “Kapan kau menangis?” Bukannya menjawab, Dong Wook memberikan nasihat pada Seung Jo. “Menerima keadaanmu adalah awal dari treatmen mu”. Seung Jo meminta Dong Wook untuk berhenti, dia mengambil obat dan berkata bahwa dia hanya akan mengambil obat. Lalu Seung Jo pergi dari ruangan Dong Wook.

Seung Jo masuk mobil setelah mengomel memangnya banyak, pria yang begitu mudah menangis? Di dalam mobil dia menyalakan music klasik yang sedih dan mendayu-dayu. Seung Jo memncoba untuk menangis, dia berusaha sangat keras, namun apa yang terjadi? Saat music berubah aliran bagai kaset kusut, Seung Jo berhenti, dia memeriksa matanya, air mata itu sama sekali tak keluar. Seung Jo gagal menangis.

Seung Jo menatap keluar kaca mobilnya dan melihat pasangan yang bertengkar. Dia melihat pria yang marah-marah pada seorang wanita, pria itu adalah So In Chan yang menolak kehadiran Se Kyung di pemakaman ibunya. Saat In Chan pergi meninggalkan Se Kyung,  Se Kyung berbalik dan Seung Jo melihat wajah Se Kyung. Sadarlah Seung Jo bahwa pria yang tadi bersama Se Kyung adalah So In Chan.

Seung Jo keluar dari mobilnya da menemui Se Kyung. Se Kyung kaget dan berseru, “Sekertaris Kim?” (hmm,, aku sebenernya masih belum jelas, kapan ya Seung Jo mengenalkan dirinya sebagai Sekretaris Kim #skip kebingungan)

Se Kyung bertanya apakah Seung Jo datang karena tuntutan hukum dari perusahaan terhadap In Chan? Seung Jo berbohong dengan bertanya, lalu mengapa jika memang begitu? Se Kyung menghela nafas mendengar jawaban Seung Jo yang tanpa hati. Se Kyung berkata, meskipun begitu In Chan baru saja kehilangan keluarganya, Se Kyung memohon untuk tidak menyingung masalah ini dulu. Se Kyung kemudian meninggalkan Seung Jo untuk menghadiri acara pemakaman ibu In Chan.

Seung Jo mendatangi acara pemakaman ibu In Chan dan menatap miris pada In Chan dan adiknya yang menangisi kepergian sang Ibu. 

Seung Jo melakukan panggilan pada Sekre. Moon yang sedang berada dalam perjalanan. Seung Jo mulai membicarakan So In Chan, Sekre Moon menyela dan berkata bahwa dia telah menemukan In Chan di rumah sakit Sedo, di gedung pemakaman. Seung Jo menyuruh Sekre. Moon untuk  lebih dulu mengirim karangan bunga.

Seung Jo melihat Se Kyung yang gelisah, mondar mandir di area acara pemakaman, tapi tidak berani masuk ke dalam tempat acara pemakaman itu. Seung Jo bersembunyi dan diam-diam memperhatikan Se Kyung yang terlihat sangat gelisah. Tanpa keduanya sadari, ada seseorang yang memotret mereka berdua, khususnya memotret gerak gerik Seung Jo.

Yoon Joo mendapatkan kiriman Foto Seung Jo yang sedang memperhatikan Se Kyung. Dia menjadi sangat cemas. Dia mendapatkan sms dari Ho Min, “Noona, benarkan? Mereka berdua bersama?” Yoon Joo menjadi semakin cemas, kemudian dia membalas sms Ho Min, “Cari tahu dengan baik hubungan mereka yang sebenarnya”

Seung Jo pergi dari rumah sakit, dengan diikuti oleh orang yang mengambil potretnya diam-diam. Se Kyung dan Ah Jung keluar dari rumah sakit. Se Kyung bertanya pada Ah Jung tentang tuntutan hukum In Chan. Ah Jung bilang dia tidak terlalu mengerti itu adalah perintah langsung dari CEO. Se Kyung jadi cemas mendengarnya, Ah Jung mengingatkan agar Se Kyung tidak lagi mencemaskan keadaan In Chan, bukankah mereka sudah mengakhiri hubungan mereka? Ah Jung berkata Se Kyung hanya akan menjadi sepatu Usang jika tetap mengorbankan dirinya seperti ini.

Se Kyung berkata, dia sedang mencoba untuk mengkahirnya. Dia benar-benar akan mengakhiri semuanya dengan In Chan. Ah Jung hanya bisa menghela nafas panjang mendengar pernyataan Se Kyung.

Sekre Moon dan beberapa pegawai perusahaan datang. Ah Jung berkata itu adalah utusan resmi dari perusahaan. Se Kyung menatap Sekre Moon dan mendapatkan sebuah ide.

*writen by irfa at cakrawala-senja-1314.blogspot.com

Se Kyung berbicara bedua dengan Sekre Moon. Se Kyung meminta bantuan pada Sekre Moon untuk menyampaikan suratnya pada CEO Artemis. Se Kyung berkata, dia tahu tindakannya ini benar atau tidak, meminta bantuan Sekre Moon untuk menyampaikan surat itu, namun,,, kondisinya  saat ini adalah Ibu In Chan meninggal. Sekre Moon mengerti, CEO juga pasti mengerti kondisi ini, Sekre Moon lalu bertanya, apakah Se Kyung berpikir mereka datang untuk  mengajukan tuntutan pada In Chan? Tidak, dia tidak berniat melakukan itu, Dia hanya seorang Sekretaris, CEO lah yang akan memutuskan.

Se Kyung berkata dia tidak bisa duduk diam dan tidak melakukan apapun. Sekre Moon langsung mendukung niatan Se Kyung untuk menulis surat pada CEO nya. Dia akan dengan senang hati memberikan surat itu pada CEO. Se Kyung merasa sangat berterimakasih pada Sekre Moon atas kebaikan hatinya.

Yoga time for Cha Seung Joo. Seung Jo tidak melakukan gerakan Yoga dengan benar dan terus berkelak kelok saat dia mengangkat satu kakinya. Instruktur pribadinya berkata bahwa Seung Jo memilki banyak pikiran dan kesedihan.  Seung Jo harus mengalirkan aura Qi nya ke bagian bawah tubuhnya lalu melihat dengan mata spiritualnya. Instrukturnya memperagakan mengangkat sebelah kakinya lalu menyimpan kedua tangannya di dada dan mengangkatnya sesuai gerakan Yoga. Seung Jo mengikuti sesuai pertunjuk instrukturnya.

Saat Seung Jo mulai berhasil memfokuskan diri, seseorang datang dan meminta maaf atas keterlambatannya. Seung Jo menegnali suara itu dan melihat Ayahnya, Cha Il Nam ada disampingnya. Seung Jo kaget dan bertanya pada Instruktur, “Bukankah ini kelas Pribadi?” Instruktur berkata, bahwa Cha Il Nam  mengatakan bahwa dia adalah Ayah Seung Jo. Seung Jo merasa kesal tapi tak bisa berbuat apa-apa.

Cha Il Nam berkata, “Mari kita berlatih terlebih dahulu baru bicara” kemudian dia mulai berakting, seolah-olah serius ingin berlatih Yoga, sampai mengatakan, “Namaste”
(hahaha,, kocak banget dah bapak dan anak ini, walo berantem mulu, tapi chems mereka dapet banget~~)

Latihan Yoga pun berakhir. Seung Jo baru saja selesai mandi (dan memamerkan lagi absnya, #ups). Dia bercermin dan mulai memberikan lotion di wajahnya. Cha Il Nam datang dan mengikuti gerakan putranya. Seung Jo bertanya, “Apakah kau stalker?” Cha Il Nam bertanya apa maksud Seung Jo? Seung Jo berkata mengapa Cha Il Nam mengikutinya. Cha Il Nam menjadi kesal dan bertanya apakah hotel itu miliknya? Apakah kau membelinya? Seung Jo beralasan, dialah yang pertama kali datang. 

Cha Il Nam malah berkata, mengapa Seung Jo tidak melakukannya dengan baik, malah berkelak kelok saat melakukannya, (dia mengatakannya sambil memperagakan gaya Seung Jo melakukan Yoga di awal)

Seung Jo menjadi semakin frustasi mendengarnya dan mengacak-ngacak rambutnya. Saat Cha Il Nam mengenakan kacamatanya, dia melihat orang yang benar-benar menjadi stalker Cha Seung Jo sedang memotret mereka. Cha Il Nam bertanya, “Apakah kau berhubungan dengan wanita yang telah bersuami? Dia pasti sudah menjadikanmu target. Lihatlah, seleramu terhadap wanita,,, Aigo” Seung Jo bingung dengan perkataan Ayahnya yang kemudian pergi meninggalkan dirinya.

Seung Jo emnatap ke cermin dan melihat pantulan seseorang yang sedang mengambil fotonya dengan sebuah kamera. Akhirnya Seung Jo mengerti apa yang dimaksud ayahnya.

Cha Il Nam tiba di sebuah gedung dengan gambar dan tulisan Tommy Hong, bolehkan aku simpulkan itu adalah kantor Kerja Tommy Hong (Kim Ji Suk). Cha Il Nam masuk ke dalam dan menemui Tommy Hong.

Tommy Hong meyambutnya. Cha Il Nam memperkenalkan dirinya sebagai Presdir Royal Group Cha Il Nam (Akh... ini pertemuan pertama mereka).  Tommy Hong memperkenalkan diri juga kemudian berkata dia dengar Cha Il Man memiliki tugas untuknya. Cha Il Nam berkata semua orang merekomendasikan Tommy Hong padanya. Tommy Hong tersenyum merasa tersanjung.

Tommy bertanya, “Sekarang, Pernikahan dari keturunan siapa yang ingin ditugaskan padaku?”.Cha Il Man berkata ini bukan masalah permintaan pernikahan. Ini adalah tentang CEO Artemis Korea, Jean Thierry Cha. Tommy Hong menjadi bingung mendengarnya. Cha Il Nam tertawa dan berkata bahwa ini adala tugas yang sedikit berbeda.

Seung Jo memperhatikan orang yang diam-diam mengambil Fotonya dari luar mobil sang stalker. (sumpah lucu banget liat posisi Oppa disini, ampe nungging gitu~~) Dia menatap sang Stalker yang sedang memeriksa foto-foto yang diambilnya dari jendela mobilnya dengan senyum pembunuhnya.

Seung Jo pindah tempat ke bagian mobil tempat si stalker itu duduk dan mengetuk pintu jendela mobilnya. Tidak bisa berkutik, Si stalker itu hanya bisa mendesis dan membuka kaca jendela mobilnya. Tanpa Babibu, Seung jo langsung mengambil kamera yang dipegang si stalker dan bertanya siapa yang mengirimnya?

Yoon Joo, Presdir Shin, In Hwa dan Ny. Shin (Ibu In Hwa dan Presdir Shin) yang tak lain adalah mertua Yoon Joo sedang makan malam bersama di rumah Presdir Shin dan Yoon Joo. Ny. Shin bertanya tentang reaksi Artemis terhadap rencana kolaborasi mereka. Presdir Shin mengatakan Reaksi Artemis tentang hal ini sangat baik, dan mereka sedang meninjau ulang hal ini. In Hwa menambahkan bahwa CEO Jean Thierry Cha sangat berperan aktif dalam rencana ini. 

Ny. Shin berkata, “Aku dengar dia single” In Hwa langsung tersipu malu (Aigoo,,, apa ini? In Hwa sudah terpesona pada Urri Ssha-ssi?) kemudian berkata, “Ayolah Ibu, Bisnis harus diutamakan. Tolong jangan dicampur adukan dengan masalah pernikahan” Ny. Shin berkata, tidak ada salahnya jika keduanya bisa berhasil. Mendengar komentar Ibu mertuanya yang berniat menjodohkan In Hwa dan Seung Jo, Yoon Joo hanya bisa mendelik tajam, dia pasti tidak akan rela mantan suaminya menjadi suami adik iparnya, bisa-bisa rahasia besarnya terbongkar.

Ny. Shin kini menatap Yoon Joo dan berkata bahwa Rumah Sakit nya telah dirubah, Istri Presdir Kang akhirnya bisa hamil anak kedua setelah mendapatkan treatmen di rumah sakit Sedo. Jadi Ny. Shin sudah membuat janji di rumah sakit itu itu untuk Yoon Joo. Yoon Joo tersenyum dan mengiyakan semua kata-kata Ny. Shin dan akan mencoba dengan keras (untuk memiliki keturunan?). Presdir Shin hanya melihat sekilas pembicaraan istri dan ibunya tentang usaha mereka untuk memiliki anak.

Yoon Joo mendapatkan sebuah pesan dari teman Ho Min, sebuah foto Cha Seung Jo. Yoon Joo cemas dan pergi ke kamarnya. 

Yoon Joo kembali membuka pesan itu dan mendapatkan pesan baru, kini dari nomor tak dikenal. “Ini adalah CEO Artemis Korea, Jean Thierry Ssha. Aku telah pindah ke sebrang rumahmu. Kau harus datang untuk berkunjung. Jika tidak, haruskah aku yang berkunjung sekarang?” Yoon Joo syok mendapatkan sms itu. 

Dia menatap gedung apartemen di sebrang apartemennya, jendela apartemen yang tepat berada di depannya langsung menyala. Yoon Joo makin cemas dan panik. Kedatangan Seung Jo sepertinya memang berniat mengganggu hidup Yoon Joo.

Seung Jo yang sedang melihat foto-fotonya saat menatap Se Kyung di kamera di stalker kedatangan tamu. Seung Jo membuka pintu, tamunya adalah Yoon Joo yang menatapnya penuh kemarahan sementara Seung Jo menyambut kedatangan Yoon Joo dengan senyum terkembang di wajahnya dan berkata “Welcome” (Ommo,, aku suka ekspresi Oppa pas ngomong ‘welcome’)

Yoon Joo masuk ke dalam apartemen Seung Jo dan langsung menuju jendela yang bisa melihat jendela Apartemennya. (Aah,,, akhirnya aku tahu mengapa Seung Jo berdiri di dekat jendela itu saat memikirkan rencana balas dendamnya pada Yoon Joo, jadi dia tinggal di depan apartemen Yoon Joo toh~~)

*writen by irfa at cakrawala-senja-1314.blogspot.com

Yoon Joo bisa melihat jendela Apartemennya dengan jelas dari jendela itu, dia menatapnya dengan tatapan, marah, kesal dan cemas.  Sementara Cha Seung Jo tersenyum puas melihat reaksi Yoon Joo.

Yoon Joo menutup tirai jendela Apartement Seung Jo dan berjalan kearah Seung Jo sambil menahan amarah. Yoo Joo bertanya, “Apa kau lakukan? Apa aku gila?” (ya,, aku memang gila===> ini aku yang bantu jawab). Seung Jo balik bertanya apa yang sedang Yoon Joo lakukan?

Yoon Joo memberang, “Kau yang memulai duluan!” Seung Jo malah mengulangi kata-kata Yoon Joo dengan ekspresi lucu, “Kau yang memulia duluan!” Yoon Joo hanya bisa mengo melihat kelakuan Seung Jo. “Benar-benar kekanak-kanakan, Apa kau anak kecil?” Tanya Seung Joo kemudian.

Seung Jo mempersilahkan Yoon Joo untuk duduk, lalu Seung Jo duduk di sofa sebrangnya. Tapi Yoon Joo tidak duduk sama sekali, dia hanya menatap Seung Jo dengan tatapan aneh.

Seung Jo bertanya, “Pernahkah kau merasa takut untuk tidur? Kopi, Teh Hitam, Teh Hijau,,, Cola. Aku selalu menjaga diriku agar tetap terbangun dengan meminum semua yang berkafein. Karena jika aku tertidur, kau tetap meninggalkan aku. Mereka menyebutnya “menboong”*. Syok. Horor. Kecemasan. Tapi yang terjadi padaku lebih dari itu” Mendengar perkataan Seung Jo, Ekspresi Yoon Joo mulai berubah menjadi iba. (*menboong= kerusakan mental)

Seung Jo melanjutkan, “Aku bertahan hanya karena kekuatan pembalasan dendam, Memandang diriku sendiri, mengubahnya menjadi orang yang berbeda, kemudian muncul dihadapanmu dan Senyuman dan penampilan yang menakjubkan”

Seung Jo berdiri, lalu mendekat ke arah Yoon Joo, “Bagaiman Seo Yoon Joo? Mencampakanku, kau menyesalkan?” Yoon Joo tak menjawab, dia hanya menatap Seung Joo lalu mengedipkan kedua matanya karena… karena apa? ketakutan? atau karena tebakan Seung Jo benar?

Meliat Yoon Joo yang tidak menjawab, Seung Jo tersenyum.  Dia berkata, “Pencapaian tujuan itu adalah semuanya, jadi kau tidak perlu melakukan hal yang dilakukan seorang pecundang  seperti itu” sambil menunjuk ke kamera yang dia ambil dari stalkernya.

Yoon Joo melihat ke arah kamera itu lalu menatap Seung Jo yang tersenyum meremehkannya. Yoon Joo berkata, “Aku terkejut… Itu benar. Tapi,,,, aku tidak menyesal” Senyum Seung Jo perlahan menghilang. 

“Apa kau pikir kau lebih baik sekarang? Kau tidak berubah sedikitpun. Kau mungkin masih menggunakan ‘sattori’* mu” (sattori=dialek desa)  Mendengar kata ‘sattori’ Seung Jo lansung bereaksi, “Apa? Aku? Menggunakan Sattori? Seorang Jean Thierry Ssha? Kapan aku melakukannya?” Tanya Seung Jo sambil tersenyum meremehkan.

Yoon Joo lagi-lagi hanya menatap Seung Jo dan berkata, “Kau pikir alasanku meninggalkan mu, adalah karea kau menjadi miskin?” Seung Jo menjawab, “Itu lebih baik dari pada tidak. Karena manusia hanya hiudp jika memiliki alasan yang masuk akal untuk semua kelakuan buruknya”

 Yoon Joo kembali berkata, Seung Jo memang tidak berubah sama sekali. Pikiran Egoisnya yang membuat Yoon Joo menjadi seorang penyerang. Seung Jo hanya berpikir bahwa dirinya sangat menakjubkan dengan memutuskan hubungan dengan Ayahnya yang seorang Chaebol. Seung Jo melakukan hal itu untuk dirinya sendiri. Melepaskan segalanya demi cinta adalah tindakan yang kekanakan dan tidak berguna. Seung Jo memiliki pemikiran yang salah jika semua itu Seung Jo lakukan untuk Yoon Joo. tapi kenyataannya Yoon Joo tidak pernah menginginkan hal itu. Yang benar-benar Yoon Joo inginkan adalah, Posisinya, Situasinya dan,,,

Seung Jo memotong ucapan Yoon Joo,”Benarkah? Apa yang benar-benar kau inginkan? Uang Ayahku? Aku pikir kau membutuhkan paling sedikit 1 Juta Dollar untuk membuatku menyerah, tapi kau hanya mendapatkan 30.000 Dollar. Ketika kau seharusnya memiliki lembaran saham berharga 1 juta dollar, tapi kau hanya mendapatkan 30.000 Dollar, apakah kau tidak menyesal? Kau?” Seung Jo tersenyum setelah mengatakan semuanya.

Yoon Joo menatap Seung Jo kemudian tertawa, “Hanya seorang pengecut yang menjadi seperti itu, ‘Aku seharusnya tidak menjual saham itu,,,’ Menyesalinya dan mengulainya. Menyesalinya lagi dan mengulanginya lagi. Dan Itu bukan Aku. Kau tahu orang-orang disini. Tidak peduli saham yang seperti apa, jika mereka sudah melepaskannya, mereka tidak akan melihatnya kembali. Jika mereka telah melepaskannya, itu artinya mereka telah membuangnya. Lalu apa artinya lembaran saham itu, meski mereka bernilai 10 juta Dollar atau 100 juta Dollar, namun mereka bukan miliku lagi” Mendengar perkataan Yoon Joo, Seung Jo tampak kaget dan syok.

Yoon Joo bertanya lagi, “Apa ini masih membuatmu Syok? Aku sudah katakan bahwa semuanya hanya bisnis” Yoon Joo tersenyum puas melihat wajah Syok dan terluka Seung Jo yang mendengar kata-katanya. “Itulah mengapa semuanya tidak akan bekerja, Kau adalah anak kecil yang tidak dewasa” kata Yoon Joo pada Seung Jo, kemudian pergi dari Apartement Seung Jo, meninggalkan Seung Jo yang masih syok dengan kata-katanya, jadi Yoon Joo meninggalkannya karena Seung Jo tidak dewasa? Seperti anak kecil?

Yoon Joo keluar dari Apartement Seung Jo dengan hati galau. Kondisinya sangat berbnding terbalik dengan kondisinya saat berbicara di depan Seung Jo. Yoon Joo bahkan menahan air matanya sambil memegang dadanya, Apakah Yoon Joo benar-benar terluka mengatakan semua itu pada Seung Jo?

Yoon Joo  mendapat telepon dari Ho Min yang meminta maaf karena stalker yag dikirimnya ketahuan Seung Jo. Yoon Joo bertanya apa yang sebenarnya terjadi? Ho Min memastikan bahwa Han Se Kyung dan Cha Seung Jo tidak memiliki hubungan apapun. Tempat pemakaman itu adalah pemakaman Ibu Kekasih Se Kyung dan dia kekasih Se Kyung adalah salah satu karyawan Artemis. Yoon Joo berkata, untuk saat ini mereka harus berhenti menyeliki dulu Cha Seung Jo dan cari tahu tentang Han Se Kyung lebih banyak, juga tentang kekasihnya.

Setelah Yoon Joo menutup telepon Ho Min, seseorang memanggilnya “Eonnie” Yoon Joo berbalik dan dia melihat In Hwa berdiri dibelakangnya. Yoon Joo kaget namun segera menghilangkan wajah paniknya dia bertanya pada In Hwa, “Oh,,, Agasshi, mengapa kau datang kembali?” dengan gaya tenang dan cool nya In Hwa menjawab, “Aku melupakan Handphone ku. Apa yang kau lakukan disini?” Yoon Joo tertawa dan menjawab, “Aku hanya jalan-jalan” Tapi sepertinya In Hwa tidak percaya begitu saja.

Di Apartementnya, Cha Seung Jo kembali memikirkan semua perkataan Yoon Joo tentang dirinya yang miskonsepsi tentang menyerahkan semua warisannya demi Yoon Joo, padahal bukan itu yang Yoon Joo inginkan. Lalu alasan semuanya tidak bekerja, adalah karena dirinya seorang anak kecil yang tidak dewasa. Seung Jo mencoba menangis mengingat semua itu.

Bukankah kondisinya saat ini seharusnya membuatnya menangis? Namun keras apapun Seung Jo mencoba menangis, air matanya sama sekali tidak keluar. Seung Jo kemudian bergunam, “Seorang anak kecil, bisa menangis” Sementara dia tidak bisa, lalu apakah dia tetap bisa disebut seorang anak kecil setelah dia tak bisa mengeluarkan air mata untuk menangis.

 *writen by irfa at cakrawala-senja-1314.blogspot.com*

Se Kyung mencoba mengetik surat untuk CEO Artemis Korea. Namun dia ragu-ragu, dia masih bingung apa yang harus diketiknya. Se Kyung mengambil ponselnya dan menghubungi Ah Jung, dia bertanya, apakah Ah Jung tahu sesuatu tentang CEO nya? Ah Jung malah mengomel dan menasehati Se Kyung untuk tak lagi mempedulikan In Chan, kesal karena diomeli, Se Kyung akhirnya menutup teleponnya.

Merasa bingung harus mengetik apa, akhirnya Se Kyung mengeluarkan kertas surat dari lacinya dan mulai menulis surat itu dengan tulisan tangannya.

Esok harinya, emosi Seung Jo menjadi semakin tak stabil karena percakapannya dengan Yoon Joo. Dia mengomentari semua kondisi kantornya dan menyuruh Sekre Moon mengganti semuanya, hingga sekre Moon yang mau menyerahkan surat Se Kyung menjadi ragu-ragu.

Setelah sampai dilorong menuju ruangan Seung Jo, dia baru bertanya apa yang Sekre Moon coba katakan padanya? Katakan dengan lebih keras. Sekre Moon mengeluarkan surat Se Kyung dan menyodorkannya pada Seung Jo, “Ini,, Surat,,” kata Sekre Moon sambil mengedipkan kedua matanya, genit, membuat Seung Jo aneh dengan kelakuan sekretarisnya. (mungkin Seung Jo mikirnya Sekre Moon kali ya yang nulis surat buat dia). Sekre Moon menjelaskan bahwa Kekasih So In Chan, Han Se Kyung, menulis surat untuk Seung Jo. Setelah mendengar penjelasan Sekre Moon, Seung Jo mengambil surat itu tanpa banyak bicara

Se Kyung dimarahi Tuan Kim karena ijin untuk menghadiri pemakaman kekasihnya. Se Kyung meminta maaf dan bertanya apakah ada pesanan dari Nyonya hari ini? Tuan Kim berkata apakah dia akan menyuruh Se Kyung melalui dirinya lagi? sementara Se Kyung adalah teman Sekolah Nyonya? Se Kyung hanya bisa termenung mendengar ucapa tuan Kim. 

Se Kyung duduk dimejanya dan menanyakan berita tentang In Chan pada Ah Jung, tapi Ah Jung membalasnya dia tida mendengar apapun dan menyuruh Se Kyung untuk memikirkan urusannya saja.

Seung membuka surat dari Se Kyung dan berkata, “Apakah kau mencoba untuk memohon kemurahan hatiku?” Lalu Seung Jo membaca surat Se Kyung dengan suara keras,
“Hallo Aku Han Se Kyung, Aku adalah mantan kekasih So In Chan” Seung Jo berhenti membaca, lalu berpikir, “Mantan kekasih? Mengapa mereka putus?” 

Seung Jo melanjutkan menbaca, masih dengan suara keras, “Aku tahu, Anda mungkin merasa tidak senang saat menerima surat ini” Seung Jo kembali berhenti dan berkomentar, “Ah,, dia tau itu” Seung Jo melanjutkan, “Aku minta maaf” mulai dari ini Seung Jo berhenti membacakan surat Se Kyung dengan suara keras.

Surat itu kini dinarasikan oleh suara Se Kyung, sementara Seung Jo duduk untuk membaca surat itu karena mulai merasa terharu dengan kata-kata dalam surat Se Kyung.

"Aku minta maaf, Karena aku mengirimkan surat dengan kata-kata yang tak beraturan ini. Sebenarnya aku tidak mengetahui diri Anda dengan baik, Presdir. Apa yang harus aku katakan untuk memohon kemurahan hatimu. Aku benar-benar tidak tahu.

Bagi Anda, seseorang yang selalu hidup dalam keadaan berkecukupan, mungkin hidup selalu terasa mudah. Ya, bagiku hidup tidaklah mudah. Dan Cintapun tidak mudah juga. Pada Akhirnya, Alasan aku dan So In Chan putus adalah masalah uang. 

Jika Anda bertanya, lalu mengapa aku menulis surat ini setalah semua yang terjadi? Tak peduli apapun kata Anda, entah ini sebuah permohohan atau pembenaran. Presdir, aku tidak dapat melakukan apapun, hanya ini. Aku tidak dapat membuat Ibu So In Chan menjadi lebih baik. Dan Aku tidak memiliki kemampuan untuk membayar semua pinjaman So In Chan. Aku pun tidak dapat menyelesaikan masalah yang ditimbulkan So In Chan di perusahaan, juga tidak dapat memberikan semangat dalam bentuk kata-kata. Ini mungkin tidak akan merubah apapun. Sekarang Aku tahu itu.

Sebelumnya aku berpikir, kebalikan dari ‘Aku mencintamu’ adalah ‘Aku tidak mencintaimu’. Tapi sekarang aku mengerti, kebalikan dari ‘Aku Mencintaimu’ adalah ‘Aku tidak dapat melakukan apapun untukmu’. Ya,,, Kami putus karena tidak ada yang bisa aku lakukan untuk So In Chan. 

Aku  yang berpikirkan bahwa aku hanya bisa menonton dan tetap berada disampingnya dengan cinta hanyala seorang yang tidak dewasa saat ini, Sekarang Aku mengerti itu. Karenanya, Aku mengakhiri Cinta selama 6 tahunku.

Aku yang berpikiran tidak bisa melakukan apapun, hanya bisa memberikan ini padamu”

Seung Jo mengeluarkan sesuatu yang lain dari amplop surat Se Kyung, sebuah buku tanbungan dengan Cap nama Han Se Kyung. Seung Jo membuka buku tabungan itu. “Buku Tabungan Han Se Kyung”. Lembar demi lembar, Seung Jo membukanya,, terdapat beberapa tulisan semangat disana, “Cinta itu menakjubkan. Kau tak punya masalah, semnagat Han Se Kyung”. Lembar lain yang menunjukkan jumalah tabungan Se Kyung terus bertambah, “Kampus Terakhir, Beasiswa Terakhir, Selamat Tinggal Eunhwa, Dapatkan Pekerjaan!” Dilembar terakhir ada tulisan, “Aku ingin pergi ke Paris”. Total Jumlah saldo tabungan Han Se Kyung adalah 5.000.728 Won.

Seung Jo tersenyum melihat buku tabungan Se Kyung, tersenyum terharu, namun tanpa sadar Air matanya membahasahi buku Tabungan Se Kyung.

Seung Jo menyadari itu, dia mengeluarkan air mata? Dia meraba pipinya dan itu benar-benar air mata. Seung Jo bangkit dari duduk nya sambil menengadahkan kepalanya ke atas seolah dia tak ingin air matanya terbuang ke bawah.

Seung Jo berjalan menuju cermin lalu melihat air mata yang mengalir di wajahnya. Ya,,, akhirnya Cha Seung Jo, CEO Artemis Korea Jean Thierry Ssha, berhasil mengeluarkan air mata setelah 6 tahun. Seung Jo tampak kegirangan melihat air matanya yang akhirnya bisa keluar.

Seung Jo kembali melanjutkan membaca surat Se Kyung,
“Aku sadar sesuatu yang bodoh ini tidak akan mengurangi kerugian Perusahaan. Tapi aku berharap pengampunan Anda tidak melihanya sebagai uang tetapi sebagai 20 keutuhanku. Dan Pengampunan Anda melihatnya sebagai perjuangan terakhirku untun In Chan, seseorang yang tidak bisa aku lakukan apapun untuknya.  Jika kau memberikan Kemurahan hatimu memaafkannya, aku tidak akan melupakan kebaikan hatimu”

Tangisan Seung Jo semakin menjadi, sekali lagi dia melihat jumlah uang di buku tabungan Se Kyung. Baginya mungkin tak seberapa. Tapi Seung Jo tahu, bagi Se Kyung adalah sesuatu. Perjuangannya selama bertahun-tahun. Seung Jo semakin keras menangis,hingga dia menggigit kepalan tangannya untuk mencegah suara tangis nya keluar. Air mata yang dia keluarkan semakin banyak. Surat dan Buku tabungan Se Kyung, membuatnya benar-benar terharu hingga mengeluarkan Air mata yang begitu banyak.

Setelah merasa tenang, Seung Jo mengambil tissue, dan menghapus air mata di wajahnya serta membersihkan hidungnya dari sisa-sisa cairannya. Setelah menenangkan diri, Seung Jo menatap cermin dan mengingat kata-kata Yoon Joo, bahwa semuanya hanyalah Bisnis. Seung Jo berkata, “Seo Yoon Joo. Kau salah. Cinta itu ada” sambil kembali mengeluarkan air matanya kemudian tersenyum puas karena begitu terharu.

bersambung ke part-2

*writen by irfa at cakrawala-senja-1314.blogspot.com*  

Komentar:
Ommo,,, jadi Cha Seung Jo tidak bisa mengeluarkan air mata setelah ditinggal Yoon Joo. Poor Oppa~~ aku tahu bagaimana sakitnya saat kita ingin menangis, tapi air mata itu tidak keluar, aku pernah mengalaminya,, itu sangat menderita,,, Aigo,,, dan Cha Seung Jo menjalani hal itu selama 6 tahun? 6 tahun? sama sekali bukan waktu yang singkat, wajah tuh kelakuannya jadi aneh,,, jangan-jangan air mata yang harus nya keluar numpuk di otaknya bikin dia jadi psyco dan crazy gitu~~~

Untungnya dia bertemu dengan Se Kyung ya,, surat Se Kyung yang mengharukan, akhirnya bisa membuat Urri Ssha-ssi mengeluarkan air mata juga^^

Hmm,,, aku tertarik dengan topik Yoon Joo sedang melakukan treatment untuk kehamilannya, sudah berapa lama dia menikah dengan Presdir Shin ya? mengapa dia belum hamil juga? Apakah dia punya masalah dengan kandungannya?? Apakah masalah ini akan menjadi masalah yang lebih hebat untuk rumah tangga Yoon Joo dan Presdir Shin, dari sekedar kedatangan mantan suaminya dalam kehidupan Yoon Joo? Benar-benar masih menjadi Misteri~~~

Oh iya ada satu adegan yang tidak aku ceritakan di atas, sumpah~~ aku bingung bagaimana menceritakannya di atas adegan itu terjadi saat Seung Jo sedang membaca Surat Se Kyung yang mengharukan, tapi lagi-lagi dia melakukan tindakan aneh,

See,,,, itu adalah cara Seung Jo melewati lampu yang ada di dekat meja kerjanya. Haruskah dia melakukan hal itu? padahal dia bisa lewat ke belakang lampu itu kan? ga usah lewat situ~~~ Ampun dah Cha Seung Jo, you make me crazy too~~~

24 komentar:

  1. Aq pikir irfa lupa sam adegan itu, ternyata ada di komentar irfa, aq juga ketwa geli sam adegan ini, knpa begitu ya oppa,,,?

    Baca surat Se kyung bikin nangis juga, baru aja td nangis nonton IMY eps 10, pas lihat surat Se Kyung terharu juga,...klo aq ga aneh tapi bagi oppa itu sangat luar biasa hahahah

    Oppa Shi Hoo girang banget air mata nya keluar, aplgi tangkap stalker mpe nungging gitu,,, bener2 CRAZy...CRAZY.... ada2 aja nich kejutan dari oppa tiap eps..

    sEmangat irfa ... ga jadi duet sam anis..?

    BalasHapus
  2. MBAK IRFA... PARK SHI HOO bener2 CRAZY bin ANEH didrama ini.... sumpah ngakak2 sendiri liat tingkahnya + daya khayalnya.. aduhh liat aktingnya shi hoo disini gak bisa komentar dehh... adegan lewatin lampu salah satu keanehannya tuhh hahhaha

    BalasHapus
  3. mbak irfa.. ga sabar nunggu part 2 ma ep 4nya.. dah baca sinop d blog lain tapi ga lengkap, ga da komen seru kayak komen mbak lanjutkan y mba, ditunggu jangan lama y trims

    Mangdewi

    BalasHapus
  4. mbak irfa.. ga sabar nunggu part 2 ma ep 4nya.. dah baca sinop d blog lain tapi ga lengkap, ga da komen seru kayak komen mbak lanjutkan y mba, ditunggu jangan lama y trims

    Mangdewi

    BalasHapus
  5. Kak Irfa,,,,ga sabar nih nunggu sinopsis lanjutannya, walupun dah nonton,tapi tambah seneng baca sinopsis dari kak Irfa, bener2 deh PSH gila banget di drama ini, jadi tambah ngefans aja,,,apalagi pas adegan dancingnya, parah deh tuh,,,di tunggu ya kak sinopsis selanjutnya.
    *Dede*

    BalasHapus
  6. kayaknya yoon jo sengaja gak mau punya anak deh alias pake pencegah kehamilan :D #sok tau saya
    *silent reader ^^

    BalasHapus
  7. Wlaupn seungjo mlai trksan ma sekyung, mnrut ak te2p cewnya deh yg nksir dluan. Secra mntanya seungjo (yon jo) msh ada jd kmgknann seungjo msh glau2 gtu. Tpikal serial korea sprti full house, princess hours,sassy girl chun hyang yg cewnya nksr dluan...pndpatku aj sih

    BalasHapus
  8. Wlaupn seungjo mlai trksan ma sekyung, mnrut ak te2p cewnya deh yg nksir dluan. Secra mntanya seungjo (yon jo) msh ada jd kmgknann seungjo msh glau2 gtu. Tpikal serial korea sprti full house, princess hours,sassy girl chun hyang yg cewnya nksr dluan...pndpatku aj sih

    BalasHapus
  9. Wlaupn seungjo mlai trksan ma sekyung, mnrut ak te2p cewnya deh yg nksir dluan. Secra mntanya seungjo (yon jo) msh ada jd kmgknann seungjo msh glau2 gtu. Tpikal serial korea sprti full house, princess hours,sassy girl chun hyang yg cewnya nksr dluan...pndpatku aj sih

    BalasHapus
  10. Wlaupn seungjo mlai trksan ma sekyung, mnrut ak te2p cewnya deh yg nksir dluan. Secra mntanya seungjo (yon jo) msh ada jd kmgknann seungjo msh glau2 gtu. Tpikal serial korea sprti full house, princess hours,sassy girl chun hyang yg cewnya nksr dluan...pndpatku aj sih

    BalasHapus
  11. salam kenal mbak irfa, waaaaah kehabisan kata-kata deh kalo liat tingkah Oppa disini bener2 daebak. wajah bloonya ituloh menjadikan Oppa seperti baru umur 27-an ya??? padahaaaal!!! wkwkwkwkw POKOKNYA suka-suka-suka PSH, gara2 mbak irfa juga nih saya jadi fans beratnya ^_^

    BalasHapus
  12. mba irfa ayo semangat......!!!!!!d tunggu par 2
    mksih.....



    _amy_

    BalasHapus
  13. LOL, ngakak bgt liat tingkah seung jo yg ngelewatin lampu itu, pdhl jalanannya masi luas bgt tp dia malah over acting gt hahaa.. kirain irfa lupa, taunya ditambahin di belakang
    seiring perkembangan karakter di ep kedepan, aku justru berharap Se Kyung dan Yoon Jo jd bersahabat baik.. bukan ga mungkin kan nanti Yoon Jo berubah jd sayang dan ga mau Se Kyung sama brengsek nya seperti dia saat di Paris dulu.. mudah2an, hehee
    aku mo sedikit jawab soal kebingungan irfa ttg Se Kyung yg manggil Seung Jo sbg Sekretaris Kim.. kayaknya Kim itu nama supir pribadi nya Jean Thierry Cha.. awal perkenalan mereka kan Seung Jo lg nyetir sendiri dan blg kl dia cm pegawai kecil, jd mungkin Se Kyung emg mikir kl Seung Jo itu supir CEO dan nanya ke Ah Jung ttg supir CEO Artemis, makanya Se Kyung selalu manggil dia Sekretaris Kim(pendapatku sih begitu)
    yg jadi Cha Il Nam kan yg jd Han Tae Joon (bapaknya Jung Woo di I Miss You) yah, gilaa.. acting tuh bapak keren bgt, di IMY aku agak sebel gt ma dia yg jahat & dingin. tapi disini kocak abis, hahahaa.. aku suka tiap scene yg ada Cha Il Nam..!!
    maaf ya irfa panjang bgt komennya :P:P

    BalasHapus
  14. goma udah keluar episod 3 nya......

    BalasHapus
  15. ha..ha100x...itukah cara seung jo untuk lebih meyakinkan kalau dia bener2 crazyy????ngakak banget...liat adengan itu....gak bisa berenti...

    BalasHapus
  16. berapa episode ya serialnya?gak sabar nunggu dvd di lapak2 terdekat..

    BalasHapus
  17. aiiiiih... Penasaran pengeeeen liat lsg...
    *cuma bs baca sinopnya ajah.. Tp jg dah seneng...thanks sinopnya ya..

    Jd penasaran Tingkah konyol apa lg yg bakal dilakuin seung jo y???

    BalasHapus
  18. wah keren....
    tiap episode&sinopsis y pasti aku tunggu
    lanjutka.....

    BalasHapus
  19. I like this drama... Awalx kurang tertarik... Tp setelah bbrp hari lalu mulai baca sinopx... Langsung tertarik deh... Selanjutx mulai sibuk bolak balik buka blogx irfa u/ lihat updatex... :D :D

    BalasHapus
  20. Benar2 gla 2 Seong Jo....aigo....lucu bngat k pkoknya..truz bwat sinopsisnya ya mbak...
    Gomawo...

    BalasHapus
  21. Q bru aja mmbaca sinopsis drama ni krena kmrin" msih sbuk dngan drama i miss you da nonton k-drama yg lainnya...mbak bleh g link utuk part 2 dltakin dbwah part 1 biar aku mdah untuk mncarinya....
    Gomawo unnie.....

    BalasHapus
  22. SEMANGAT KAK IRFA,,buat sinopx yhh...
    jd g' sabar endingx gmn...
    >> dHi_nHi <<

    BalasHapus
  23. Hahaha...ketawa ngakak di eps ini sumpah bikin sampe sakit perut, sangat menghibur setelah nonton i miss you ƴαήƍ menguras air mataku..

    BalasHapus
  24. Thx bwt sinopsisx mb irfa...jadi ikutan nangis jg saat seung jo ngebaca surat se kyung...benar2 sedih
    -Siti Aura-

    BalasHapus

Terimakasih sudah berkomentar^^ komentar kalian akan selalu menambah semangat menulisku^^