Rabu, 31 Oktober 2012

[Sinopsis] Yes Captain Episode 5 part-2


Yun Seong sedang mengecek keadaan pesawat yang akan diterbangkannya saat co-pilot Heo Jae Soo datang. Dia adalah pilot yang akan menggantikan Da Jin menemani Yun Seong terbang ke Hongkong hari ini. Yun Seong hanya menatapnya sebentar lalu kembali mengecek keadaan pesawat dan mengabaikannya. Jae Soo tahu bahwa penerbangannya kali ini akan menjadi penerbangan yang berat baginya.

Da Jin mengeluh pada managernya tentang ID Card nya yang diambil Yun Seong. Tapi Manager tak peduli dan memutuskan Da Jin tidak bisa terbang hari ini. Jika Da Jin terbang maka dia seperti berperang tanpa peluru (Bagi seorang pilot ID Card = Peluru)

Hong In Tae datang menemui Direktur yang sedang bersama Mi Joo. Dia menyerahkan surat pengunduran diri Yun Seong. Mi Joo dan Direktur kaget. Direktur menanyakan alasannya, Hong In Tae menjawab, Yun Seong hanya bilang dia punya alasan pribadi. Direktur berkata mereka sudah seperti keluarga mengapa Hong In Tae tidak menanyakan alasannya. 

Mi Joo menatap tajam ayahnya, dia berpikir ini pasti ada hubungannya dengan ayahnya. Mi Joo membuka surat pengunduran diri Yun Seong dan berkata pada direktur untuk memberinya liburan seminggu agar pikirannya berubah.

Mi Joo dan Ayahnya keluar dari ruang Direktur. Saat di dalam Lift, Mi Joo bertanya Mengapa Ayahnya sangat membenci Yun Seong, apa yang sebenarnya Ayahnya takutkan dari Yun Seong? Ayahnya berkata dia tak takut apapun, tapi apa yang Mi Joo lihat adalah sikap ayahnya yang begitu pengecut. Mi Joo meminta Ayahnya untuk menghadapinya.
 
Ayahnya berkata, ini adalah untuk melindungi mereka berdua.  Mi Joo bertanya apa Yun Seong merugikan mereka? Ayahnya menjawab, Yun Seong membuat mereka tidak bisa bernafas dengan lega. Mi Joo kesal dan berkata bahwa Ayahnyalah yang membuatnya tak bisa bernafas.

Hong In Tae kembali ke kantornya dan menelpon seseorang, dia meminta orang yang ada di telepon untuk mencari tahu hubungan antara Kapten Cha Myung Jin dan Kapten Kim Yun Seong, dia meminta hal itu dengan penuh amarah. (sebuah misteri lagi dari sikap Hong In Tae, siapa itu Cha Myung Jin?)

Yang Mal Ja (bibinya Da Jin) melihat-lihat ke rumah Choi Ajussi, saat melihat Ppo Song datang bersama Choi Ajussi dia segera bersembunyi.

Sementara itu, Choi Ajussi tiba-tiba ingat pada Yang Mal Ja dan bertanya apakah dia sudah makan? Yang menjawab malah Ppo Song yang berkata dia sudah makan di sekolah  nya. Choi Ajussi bertanya apa yang Ppo Song makan?  Nasi, sup, lobak kimchi dan kari, jawab Ppo Song. Choi Ajussi takjub, mereka pun masuk kedalam rumah.

Bibi Yang melihat PPo Song dang menggunamkan namanya dia sangat merindukan keponakannya. Ponselnya berdering, ternyata dari Penagih hutang. Bibi Yang pun berpura-pura bahwa mereka salah nomor.

Da Jin yang sedang kesal semakin kesal karena kopi yang diinginkannya dari mesin minuman tidak keluar. Dia pun mulai berperang dengan mesin itu. Dong Soo datang dan bertanya, mengapa Da Jin berkelahi dengan mesin penjual minuman? Da Jin berkata mesin itu memakan uangnya. Dong Soo berkomentar Mesin itu pasti sangat lapar, sampai uang 300 won pun dimakan. Da Jin berkata, sebaiknya Dong Soo jangan menambah bensin pada rumah yang akan terbakar.

 Dong Soo sadar ada yang tidak beres dengan Da Jin, dia bertanya ada apa? da Jin berkata Kapten Kim yun Seong pasti sudah gila karena mengambil ID Card dan ijin terbangnya. Da Jin tidak bisa melakukan penerbangannya dan Kapten Kim sama sekali tak mengangkat teleponnya. Dong Soo kaget dan berkata kenapa dia mengambil semua itu padahal dia tidak akan mendapatka unag dari barang-barang itu.

Dong Soo lalu berpikir, apakah kemaren malam Da Jin tidak melakukan suatu kesalah? Memukulnya? atau muntah di hadapannya? Da Jin mengingat-ngingat dan dia tidak yaki apakah dia melakukannya atau tidak melakukannya.

Da Jin mengambil kopi Dong Soo yang berhasil di ambilnya dari mesin minuman. Da Jin meringis karena kopi itu panas (ya iyalah, dia mengambil ujung atas gelasnya). Dong Soo mengeluh mengapa Da Jin begitu ceroboh.

 Da Jin kesal pada Kim Yun Seong dan terus menggunamkan namanya dengan kesal hingga kopi panas yang dipegangnya tumpah dan mengenai tangannya. Da Jin teriak-teriak kepanasan. Dong Soo panik mencari sapu tangan tapi tidak menemukannya.

Akhirnya dia mengelap tangan Da Jin dengan jas nya. Da Jin merasa tidak nyaman menerima perlakuan Dong Soo. (Aigoo,,, Dong Soo terhadap Da Jin ini,, All for You banget yah,, apapun deh dilakuin demi Da Jin)

Pesawat Wings Air yang dikemudikan Yun Seong telah kembali ke Incheon. Tapi Yun Seong tak segera keluar dari Kokpit. Dia diam di kokpit dan merasakan betapa dia akan merindukan kokpit setalah dia mengundurkan diri. Dia mengengang saat Ayahnya mengajaknya duduk di kokpit, Yun Seong kecil berkata bahwa dia akan menjadi Pilot yang hebat seperti ayahnya. Yun Seong kecil silau terkena cahaya matahari, Ayahnya melepaskan topi pilotnya dan memakaikannya pada Yun Seong. Ayahnya bertanya You Have?  Yun Seong menjawab I Have. Yun Seong tersenyum mengingat kembali kenangannya bersama Ayahnya.

Ji Won masuk ke dalam Kokpit lalu bertanya pada Yun Seong
Ji Won:  “Apa kau yakin kau tidak akan menyesal? Dapatkah kau meninggalkan langit dan hidup tanpanya bahkan untuk satu hari?”
 Yun Seong: “Han Da Jin juga sepertiku ... Dia ingin tau langit bahkan lebih dari aku. "
Ji Won: “Kalian dapat berbagi langit bersama-sama”
Yun Seong: “Kau tidak tau Han Da Jin…. Kami tidak pernah bisa terbang bersama-sama. Ini adalah metode terbaik. Han Da Jin, tolong jaga dia”
Ji Won: “Satu-satunya orang yang dapat membantunya ... adalah kau”

Heo Jae Soo memuji kepandaian Yun Seong dalam mendaratkan pesawat. Jae Soo bertanya bagaimana Yun Seong melakukannya? Yun Seong bukannya menjawab, dia malah memberikan ID Card dan Sertifikat Ijin Terbang Da Jin. Yun Seong meminta Jae Soo untuk mengembalikan itu pada Da Jin.

Jae Soo memberikan ID Card dan Sertifikat Ijin Terbang Da Jin, setelah Da jin minta maaf karena Jae Soo terpaksa menggantikan jadwal penerbangannya. Da Jin bertanya lalu kemana Kapten Kim Yun Seong. Jae Soo tak menjawab.

Yun Seong datang bersama para rombongan pramugari. Da Jin langsung mendatanginya. Dia menujukan ID Card nya dan bertanya apa alasan Yun Seong tidak ingin terbang bersamanya. Yun Seong berkata dia hanya  tidak ingin. Da Jin bertanya apakah dia melakukan kesalahan, jika ia katakan saja. Da Jin tahu Yun Seong bukan orang yang seperti ini. Lebih baik Yun Seong membentak dan memarahinya dari pada seperti ini. Yun Seong tak peduli dan terus pergi.

Di hadapan semua orang yang ada di tempat itu, Da Jin berteriak. Dia meminta Yun Seong meminta maaf jika dia tidak bisa menjelaskan alasan mengapa Yun Seong membuang ID Card nya. Yun Seong pun berbalik dan mendekat ke arah Da Jin. Yun Seong berkata pada Da Jin dengan pelan dan penuh karisma: “Inilah mengapa Kau selalu ada di bawah, Kau tidak sadar bukan hanya kita berdua di tempat ini?”

Tanpa banyak bicara Yun Seong mengambil ID Card Da Jin dan membuangnya ke tempat sampah. Da Jin kaget dan mencari ID Cardnya di tempat sampah. Ji Won yang melihat itu, hanya bisa menatap miris pada Yun Seong dan Da Jin.

Dong Soo melihat Da Jin di depan  tempat sampah ketika dia berhasil mengambil ID Cardnya. Dong Soo melihat ID Card Da Jin kotor, dia pun membersihkannya dengan lengan Jas nya (Aih,,, lagi-lagi All for You yah… Dong Soo-ya…)

Dong Soo melihat Yun Seong yang baru saja keluar pintu. Dia tahu apa yang terjadi pada Da Jin karena Yun Seong. Dia pun jadi kesal.

Di ruang ganti, Yun Seong masih memasang wajah dingin saat melepas topi seragamnya, namun hatinya serasa teriris setelah bersikap begitu kejam pada Da Jin. Akhirnya dia duduk di lantai kemudian mengambil tanda Kaptain yang biasa tersemat di bahunya. Yun Seong menatap tanda 4 strip kuning itu, pastinya dia sedih karena harus melepaskannya.

Dong Soo mengantar pulang Da jIn, dan bertanaya haruskah dia membiarkan Yun Seong begitu saja? Da Jin berkata lebih baik Dong Soo mengkhawatirkan dirinya sendiri.

Da Jin masuk rumah dan menemukan bibinya sedang makan bersama Ppo Song dan Choi Ajussi. Dia menjadi begitu marah. Choi Ajussi membela Bibi Yang, bahwa dialah yang memaksanya untuk masuk. Da Jin tidak peduli, dia meminta bibinya pergi atau dia yang pergi. Bibi Yang berkata dia dengar Ppo Song sakit parah dan dia ingin menjaga Ppo Song, Da Jin tak peduli dan memanggil Ppo Song yang sepertinya tak ingin berpisah dengan bibinya, Da Jin memanggil Ppo Song dengan keras dan akhirnya bibinya yang menyuruhnya untuk mendekat pada Da Jin.

Dengan terpaksa Ppo Song pun mendekat ke arah Da Jin yang kemudian berkata jika bibi nya tidak pergi maka mereka yang akan pergi. Da Jin menyuruh Ppo Song untuk berganti pakaian. Ppo Song merajuk memohon Da Jin mengijinkan bibi nya untuk tinggal bersama mereka. Da Jin tak menggubris dan bersikeras jika bibinya tak mau pergi maka mereka yang akan pergi.

Da Jin pergi ke kamar dan membereskan pakaiannya, Choi Ajussi menyusul dan memberi nasihat untuk membiarkan bibinya tinggal bersama mereka, tapi Da Jin tidak mau seperti itu.

Bibi Yang akhirnya mengalah. Dia memutuskan untuk pergi. Ppo Song menangis dan menghalangi bibinya untuk pergi. Bibi Yang memberi nasihat pada Ppo Song agar dia mendengarkan apa yang dikatakan Eonnie nya dan Ppo Song harus banyak makan. 

Choi Ajussi datang dan berkata dia akan mencoba membujuk Da Jin lagi. Bibi Yang sudah memantapkan hati, Da Jin benar, dial ah satu-satunya orang yang harus pergi dari sini.

Tuan Kang dan Dong So sedang membeli pakaian untuk Ppo Song. Dong Soo bertanya mengapa ayahnya harus membelikan baju untuk Ppo Song. Ayahnya berkomentar bahwa itu dia lakukan untuk membantu Dong Soo untuk mendapatkan hati Da Jin. Jika ayahnya begitu pandai mendapatkan hati wanita mengapa sampai sekarang masih sendiri. Ayahnya bilang itu terjadi karena dia belum menemukan wanita yang tepat.

Ayahnya mengajak Dong Soo untuk berburu pakaian bersama para Ahjuma. Tuan Kang memilih sebuah baju untuk wanita dewasa yang benar-benar disukainya. Dong Soo berkomentar baju itu tidak cocok untuk Ppo Song, semua baju di sana adalah untuk Ahjuma. Saat dia akan menyimapan kembali baju itu ke tempatnya ada tangan yang memegang baju itu, Tuan Kang tidak merelakan baju itu, namun saat melihat siapa yang memegangnya dia sangat terpana.

Bibi Yang lah yang memegang baju tersebut. Bibi Yang bertanya apakah Tuan Kang akan membeli baju itu? Tuan Kang menggeleng dan merelakan baju itu. Bibi Yang tersenyum pada tuan Kang yang membuatnya semakin tersepesona pada nya. Setelah Bibi Yang pergi, tuan Kang tetap menatapnya yang pergi untuk membayar baju tersebut.

Mi Joo mendatangi rumah Yun Seong, dia berkata dia tidak bisa menerima surat pengunduran diri Yun Seong, itu pasti kare Ayahnya kan? Yun Seong berkata itu karena dirinya sendiri. Mi Joo berpendapat Ayahnya sama sekali tidak membenci Yun Seong. Sepertinya Yun Seong paham, Hong In Tae sangat merasa tidak nyaman padanya. Mi Joo berkata, pengunduran diri Yun Seong terlalu berlebihan. Tapi Yun Seong ingin istirahat. Mi Joo tersenyum dan berkata dia akan memberikan Yun Seong Liburan dan akan menunggu, Mi Joo berharap Yun Seong segera kembali.

Da Jin mendengar Yun Seong yang diberi liburan dari manager yang marah-marah karena harus mengantikan jadwal-jadwal penerbangan Yun Seong dengan Kapten Pilot lainnya. Da Jin sepertinya tidak terlalu nyaman mendengar berita ini, apalagi petugas pengatur jadwal berkata jika Yun Seong diber liburan karena perasaannya sedang tidak baik.

Yun Seong menghabiskan liburannya dengan pergi ke atas gunung untuk pergi ke sebuah Kuil. Hmmm sepertinya Yun Seong ingin melakukan pengakuan Dosa.

Da Jin mendatangi rumah Yun Seong dan bertemu dengan Mi Joo yang bertanya apa yang dilakukan Da Jin di rumah Yun Seong? Da Jin bertanya apa yang membawa Mi Joo datang ke sini? Mi Joo berkata rumahnya dekat sini, dan bertanya kembali apa yang dilakukan Da Jin di depan rumah Yun Seong? Apakah ada yang Da Jin butuhkan dari ‘Oppa’ nya? Da Jin kaget dengan sebutan Oppa Mi Joo pada Yun Seong. 

Da Jin pun mengatakan dia harus mendapatkan maaf dari Yun Seong. Mi Joo bertanya Maaf untuk apa? Da Jin menjelaskan bahwa Yun Seong telah mengambil ID Card dan sertifikat terbangnya, sehingga dia tidak bisa pergi. Mi Joo heran, apa benar Oppa nya melakukan itu? Da Jin membenarkan dan berkata jika Mi Joo bertemu Yun Seong katakan jika dirinya datang mencarinya.

Da Jin pun pamit meninggalkan Mi Joo yang masih keheranan atas tingkah laku Yun Seong terhadap Da Jin. Sementara itu Da Jin juga kebingungan dengan panggilan Mi Joo terhadap Yun Seong, “Oppa?” 

Yun Seong terus berjalan di gunung hingga malam tiba. Dia berjalan hingga kelelahan dan sempat beberapa kali terjatuh. Saat tak tahan lagi dia terjatuh karena kakinya tersandung dia pun berbaring diatas dedaunan kering dan menatap lagit yang terhalang pohon-pohon tinggi yang menjulang. 

Yun Seong teringat pada insiden kecelakaan 7 tahun lalu, tangisan Ji Won dan ekspresi wajah penuh kebencian Da Jin saat pemakaman ibunya. Wajah tersenyum Da Jin, pertemuan pertama mereka di Ausie dan juga kata-kata Da Jin bahwa dia sangat mencintai langit dan sangat ingin menjadi Pilot yang hebat seperti ayahnya. (Haduhhh,,, OSTnya sedih banget,,,,  It’s Cold~Song Ji Eun)

Yun Seong akhirnya sampai di Kuil dan menyembah payung budha puluhan kali sambil teringat kata-kata Da Jin saat gadis itu banyak minum di hari peringatan kematian ibunya. Bahwa karena orang itu (yang Da Jin maksud adalah Ji Won, namun Yun Seong merasa dirinya juga ikut andil) Da Jin kehilangan orang-orang yang dicintainya. Yun Seong terus melakukan gerakan penyebahannya hingga kelelahan.

Pulang dari Kuil, Yun Seong berdiri di rumah Choi Ajussi tempat Da Jin tinggal, dia menatap rumah itu penuh rasa bersalah. Hingga dia mendengar Ppo Song memanggilnya, “Penguin Ajussi” Yun Seong melihat Ppo Song yang berlari ke arahnya dengan penuh senyuman. (Aigoo,,,, Ppo Song-a,, berapa lama nih ga ketemu Ajussi,, kayaknya seneng banget bisa ketemu yah)

 Ppo Song diam di depan Yun Seong, dia bertanya apakah Yun Seong datang mengunjungi mereka? Apakah Yun Seong datang untuk bertemu dengannya? Bukannya menjawab. Yun Seong malah berjongkok mensejajarkan posisinya dengan Ppo Song. Yun Seong bertanya mengapa Ppo Song menunggu di luar? Ppo Song berkata, Eonnie nya belum pulang sementara dia harus membeli Krayon berwarna kuning dan merah. Yun Seong berkata Eonnie nya akan segera datang, tidak seharusnya menunggu di luar.


Ppo Song melihat wajah pucat Yun Seong dan bertanya apakah Ajussi nya itu sakit? Ppo Song menyentuh kening Yun Seong membuat Yun Seong sedikit bergidik. Ppo Song berkata, jika dia meniupnya maka Yun Seong akan segera sembuh. Kemudian Ppo Song pun meniup kening Yun Seong, sementara Yun Seong menatapnya dengan penuh kesedihan dan rasa bersalah.

Ppo Song berhenti meniup, Yun Seong asih menatapnya hingga akhirnya Ppo Song berseru “Kapten…” dan berlari ke ara Da Jin datang. Yun Seong segera berdiri sementara Da Jin menyambut Ppo Song dan bertanya mengapa Ppo Song menunggu di luar. Da Jin kaget saat melihat keberadaan Yun Seong.

Mereka saling menatap, hingga Da Jin bertanya: “Bagaimana liburanmu, Kapten?” Yun Seong tak menjawab. Dia malah mendekat ke arah Da Jin dan Ppo Song lalu mengajak Da Jin pergi. Da Jin bingung. Yun Seong bertanya pada Ppo Song, “Krayon warna merah dan kuning kan?” Ppo Song mengangguk penuh semangat.

Ppo Song sedang menggambar Pinguin bersama Choi Ajussi, Dong Soo datang dan Ppo Song menyambutnya dengan gembira “Oppa 300 won!” Dong Soo memberikan Ppo Song permen membuat gadis kecil itu kegirangan. Choi Ajussi berkata Da Jin tidak ada dirumah. Mata Dong Soo seolah bertanya kemana? Ppo Song menjawab bawa Eonnie nya sedang ke toko untuk membeli krayon untuk nya bersama Penguin Ajussi. Mendengar kata-kata Ppo Song, tanpa pikir panjang Dong Soo segera keluar rumah. Choi Ajussi berkomentar: “Hari ini seperti hari lainnya, dia selalu selangkan dibelakang”

Da Jin dan Yun Seong sampai di toko yang mereka tuju. Da Jin terpana saat melihat para wanita yang menari untuk mempromosikan suatu Toko, dia melihat Bibinya disana sedang menari dengan lincahnya dengan memakai baju yang baru dibelinya saat bertemu dengan Tuan Kang dan Dong Soo. Da Jin bergunam, “ Aku tidak bisa hidup tenang” Yun Seong mendengar hal itu dan melihat ke arah yang dilihat Da Jin. Yun Seong bertanya apakah dia seseorang yang Da Jin kenal. Dengan jujur Da Jin berkata wanita itu adalah bibinya.

Bibi Da Jin sangat tidak beruntung hari ini, karena dia ditemukan oleh penagih hutang yang mengejar-ngejarnya untuk menagih hutang. Da Jin tidak bisa tinggal diam melihat hal itu. Dia bertanya dengan lantang apa yang sedang dilakukan oleh penagih hutang dan anak buahnya itu. Penagih hutang malah kesenangan melihat Da Jin dan berkata dia sudah lama mencari mereka. Yun Seong pun tak bisa tinggal diam dan bertanya apa mau penagih hutang?

Penagih hutang malah menyuruhnya pergi, namun Bibi Da Jin yang berhasil melepaskan diri dari tangakapan anak buah Penagih hutang berlahi ke belakang Yun Seong dan memanggil Yun Seong dengan sebutan “Detektif Kim”  ini tentu saja membuat Penagih hutang dan anak buahnya sempat agak lengah, namun mereka tak peduli dan mendorong Da Jin dan Bibi Yang.

Da Jin hampir saja terjatuh, untungnya Yun Seong segera menahannya. Da Jin kaget dengan perilaku Kaptennya. Yun Seong menyuruh Da Jin diam di belakang bersama bibinya. Yun Seong menghadapi para penagih hutang itu sendirian. 

Anak buah penagih hutang menyerangnya, Yun Seong sempat beberapa kali menyerang dan terdesak. Saat dia sedang menyerang salah satu anak buah penagih hutang, anak buah yang lainnya membawa balok Kayu dan memukul kepala Yun Seong. Da Jin kaget melihatnya, apalagi Yun Seong pun akhirnya tumbang dan tak sadarkan diri.

Apakah yang akan terjadi pada Yun Seong?

bersambung ke episode 6

Komentar:
Untuk saat ini, aku masih memfavoritkan pasangan Yun Seong-Ppo Song dan Da Jin-Dong Soo. Aku suka mendengar Ppo Song memanggil Yun Seong dengan sebutan paman Ajussi dan menunjukkan betapa sukanya Ppo Song pada Penguin Ajussinya itu. Sementara Dong Soo.... aiyaaa,,, All for You banget deh buat Da Jin. Sampai saat ini, apa coba yang dilakukan Dong Soo buat Da Jin, segalanya, sampai mengorbankan Jaketnya untuk mengelap tangan Da Jin.

Note: Episode 6 kemungkinan akan dilanjutkan oleh Anis di blognya, kita tunggu saja kemunculannya. Untuk selanjutnya, rencananya aku dan Anis akan bergantian menuliskan sinopsisnya.

11 komentar:

  1. ayo mba anis dan mba irfa aku tunggu ya episode selanjutnya...(tina)

    BalasHapus
  2. Aku lom nonton yang ini.. Ceweknya imut banget, ya :)

    Makasih Irfa, udah mampir ke blog aku :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. sama-sama mbak dewi,, makasih juga dah mampir ke blogku,,

      Cewek yang di drama ini yang jadi Jan Di di BBF

      Hapus
  3. episode 6 dalam proses.... segera ya...

    BalasHapus
  4. Makasih mbak episode 5 nya,di tunggu episode 6 nya.mbak,bisa bantuin gx..?? Tlong donk,sinopsis air city aku penasaran banget,itu lho pemain nya yg meranin yoo jin dalam winter sonata,tlng ya mbak..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Untuk saat ini aku nggak bisa bantu Sinopisnya Air City, karena itu drama yg cukup lama agak susah cari nya, lagian aku lagi banyak tontonan dan project sinopsis drama lain.
      Maaf ya Nurhikmah

      Hapus
  5. senaaangnyaa.. ayo smgt mba irfa & mba anis \(^^)/

    BalasHapus
  6. sebenarnya yg bikin aku rada' g tertarik dgn film nie krn pemainnya cwe (han da jin), berhub. menonton dgn membaca sinop beda,,,, makanya baca sinopnya dilanjutkan heheheheh

    BalasHapus
  7. Greetingѕ from Colοrado! I'm bored to tears at work so I decided to check out your site on my iphone during lunch break. I love the knowledge you present here and can't wait to take a
    look when Ӏ get home. I'm amazed at how fast your blog loaded on my phone .. I'm not even using WIFI, juѕt 3G
    .. Anyhow, wonderful blоg!

    my wеb-site massage techniques
    My web page - relax

    BalasHapus
  8. Thаnk you for any other fаntаѕtic aгticle.
    The place else may anyonе get that κіnԁ of infoгmatiοn in such
    an ideаl methoԁ of wгiting? I haνe a presеntation next week, and I'm at the search for such info.

    Review my blog :: diamondlinks review

    BalasHapus

Terimakasih sudah berkomentar^^ komentar kalian akan selalu menambah semangat menulisku^^