Minggu, 17 Juni 2012

[Recaps] Queen In Hyun's Man Episode 7


Dong Min bertanya, “Apa yang kau katakan barusan?” Hee Jin memejamkan mata mencoba menetapkan hati untuk mengulang pernyataannya, “Dia bukan Stalker, dia bersamaku. Aku menggunakan credit cardku untuk membelikan tiket untuknya. Kalian bisa memeriksanya. Kami duduk terpisah karena kami takut ketahuan. Kalian harusnya mengerti sekarang kan? Jadi, cepat katakan pada polisi semua ini hanya salah paham. Atau kami akan balik mengatakan pada polisi, bahwa kami adalah korban. Ini adalah pelanggaran terhadap privasiku, maka kalianlah yang akan ditangkap”

Bung Do hanya bisa menatap Hee Jin yang begitu berani mengakuinya sebagai kekasihnya. Dong Min masih bingung. Na jung tertawa mengejek melihat kejadian yang menurutnya konyol ini. Soo Kyung stress, apalagi saat dia melihat Hee Jin berjalan dengan mantap menghampiri Bung Do dan menggenggam erat tangannya.

Para penumpang mulai berkomentar, “Apa ini sebuah lelucon? tadi suasanya sangat berbeda, Han Dong Min ternyata seorang penipu, bagaiaman bisa dia memukul kekasih orang lain?” Na Jung melihat Dong Min yang kaget melihat kelakukan Hee jIn, dan berkomentar, “Benar-benar bodoh”
Para penumpang mulai sibuk memfoto Hee Jin dan Bung Do yang kini saling bertatapan. Hee Jin berkata pada Bung Do: “Aku bukan orang yang pintar. Jadi, bisakah kau memberitahuku apa yang akan menjadi akibatnya jika mereka menjadi sepasang kekasih?” Bung Do tak menjawab, dia hanya menatap Hee Jin yang juga sedang menatapnya. Lalu tersenyum mendengar pertanyaan Hee Jin.

Dong Min menahan amarahnya karena insiden salah tangkapnya. Dia duduk kembali di kursinya dan menghela nafas panjang. Na Jung yang duduk di kursi sebrangnya mulai mengejeknya, Na Jung berkata, Setelah apa yang Dong Min lakukan untuk Hee Jin dalam menaikan popularitasnya ternyata Hee Jin akhirnya bermain dibelakangnya. Dong Min kesal dan menyuruh Na Jung diam. Tapi Na Jung tak peduli dan terus berceloteh, dia berkata lebih baik Dong Min berhenti saja, lagi pula lelaki itu cukup tampan, apa ya pekerjaannya? Dong Min semakin kesal, Na Jung senang melihat Dong Min seperti itu, dia menawari Dong Min minum, tapi hanya basa basi, saat Na Jung minum, dia tak bisa menahan tawanya dan berkata, “Aku minta maaf, tapi ini sangat lucu, seorang Superstar seperti Han Dong Min, dipermalukan seperti ini?” Na Jung pun tertawa lagi. Dong Min hanya bisa mendengus kesal mendengar ejekannya.

Hee Jin dan Bung Do kini duduk berdampingan di pesawat, dan salah seorang penumpang merekam mereka berdua. Bung Do bertanya, sampai kapan mereka harus seperti ini? Sampai mereka keluar dari pesawat, jawab Hee Jin, lalu melarang Bung Do untuk melihat ke kamera penumpang yang sedang mengambil gambar mereka. Bung Do berkata sepertinya Soo Kyung benar tentang Hee Jin yang selalu bersikap impulsif, sebelumnya Soo Kyung sudah memperingatkan hal itu. Hee Jin jadi kesal mendengar komentar Bung Do dan berkata, Bung Do sudah mau ditangkap polisi, bukannya berterimakasih malah berkata seperti itu. Bung Do mengucapkan rasa terimaksih yang sebesar-besarnya. Tapi cara Hee Jin menyelamatkan dirinya terlalu berlebihan. Hanya cara itu yang dapat Hee Jin pikirkan, dia tak tahu harus bagaimana lagi?

Bung Do mendekatkan wajahnya pada Hee Jin yang menatap ke depan dan berkata, “Seharuskan kau memikirkan apa akibatnya”. Hee Jin berkata dia itu bodoh, bukankah dia sudah mengatakannya pada Bung Do, jadi dia tidak bisa memikirkan hal itu. Hee Jin menghadap Bung Do, yang wajahnya ternyata sudah sangat dekat dengan wajahnya. (Owh,,, hanya gitu aja,,, dan,,, its sweet moment too).

Hee Jin jadi gugup menyadari wajah Bung Do begitu dekat dengan wajahnya. Bung Do berkata, seharusnya dia menghilang saja, dia mengatakan hal tersebut karena merasa khawatir pada Hee Jin, Bung Do berhara Hee Jin jangan marah karena perkataannya. Hee Jin memalingkan pandangannya, dan berkata: “Setelah aku menyelamatkanmu, kau jadi tukang ikut campur”. Bung Do bertanya, “Tukang ikut campur? Apalagi itu?” Hee Jin tidak menjawab dan hanya tersenyum, dia nampak senang menggunakan bahasa-bahasa yang tidak dimengerti Bung Do. Melihat Senyum Hee Jin, Bung Do pun ikut tersenyum.

Pesawat mendarat dengan selamat di bandara. Dong Min masih bad mood saat masuk ke dalam mobil jemputan. Manajernya mengatakan bahwa Soo Kyung tak tahu apapun tentang hal ini, jadi sepertinya itu bukan bohong.  Manajernya meminta supir untuk membawa mereka pulang, dia juga pusing, karena insiden dipesawat membuat Dong Min mempermalukan dirinya sendiri. Dong Min tak mendengarkan, dia bad mood berat. Saat Dong Min melihat Hee Jin dan Bung Do di tepi jalan, dia meminta supirnya menghentikan mobil mereka. Dong Min meminta manajernya memanggil mereka karena ingin berbicara, Manajernya berkata nanti saja, dia akan berbicara dengan Soo Kyung dulu. Dong Min kesal dan berkata, mereka harus melakukan rekonsilisasi sekarang juga dan berdamai dengan baik. Manajernya berpikir benar juga, lalu dia pun keluar untuk memanggil Hee Jin.

Namun Hee Jin tak ingin Bung Do diberendel pertanyaan macam-macam, saat melihat manajer Dong Min memanggilnya, dia langsung memanggilkan taksi untuk Bung Do dan menyuruhnya segera pergi. Apalagi Hee Jin melihat Dong Min pun keluar untuk menemui mereka. Hee Jin segera memaksa Bung Do masuk taksi, tapi Hee Jin tidak ikut masuk. Hee Jin berkata, sepertinya dikejar-kejar orang adalah takdir Bung Do. Di Joseon dikejar pengawal kerajaan, di jaman modern, dikejar orang gila seperti Han Dong Min. Bung Do bertanya apa tidak apa-apa dia pergi begitu saja? Hee Jin bilang tidak apa-apa dia bisa mengatasi masalah ini sendiri, lebih baik Bung Do mengurus urusannya sendiri, Hee Jin pun berkata: “berhati-hatilah, jangan sampai kau mati lagi” Bung Do tersenyum mendengar hal itu. Manager Dong Min tak menyerah dan semakin mendekat, Hee Jin pun meminta supir taksi untuk segera pergi. Saat Taksi melaju, Bung Do melihat Hee Jin begitu pun Hee Jin, mereka saling menatap bahkan setelah taksi pergi menjauh,,,

Manager Dong Min sampai dihadapan Hee Jin, namun Bung Do telah pergi. Manajer Dong Min berkata, bahwa dia telah memanggil Hee Jin agar mereka bisa bicara. Hee Jin berkata dia tidak mendengarnya dam meminta maaf untuk hal itu. Dong Min datang dan telihat kesal, dia meminta Hee Jin untuk membuat Bung Do kembali lagi, Hee Jin berkata, Bung Do mungkin tak ingin bertemu dengan orang yang sudah menyerangnya seperti Dong Min. Karena banyak orang yang megerumuni mereka Dong Min hanya bisa menahan amarahnya.

Dong Min masih keki berat dengan kelakuan Bung Do yang pergi begitu saja. Manajernya berkomentar, sepertinya ini sangat lucu, jika pria itu memang kekasih Hee Jin, mengapa dia berpakaian aneh saat dirumah sakit? Assitennya berkata, mungkin dia salah satu aktor yang menjadi figuran dalam drama. Manajer Dong Min membenarkan, pasti begitu, karena tidak ingin ketahuan, makanya dia buru-buru kabur. Tapi hal tersebut malah membuat Dong Min semakin kesal dan berkata: “Jadi maksudmu aku dikalahkan oleh seorang Figuran?”

Ponsel Dong Min berdering dan itu dari Hee Jin. Dong Min mengangkatnya dengan hati kesal. Dia langsung bertanya apakah Hee Jin melakukan hal tersebut untuk mempermalukannya? Hee Jin dengan polos berkata, Dong Min pasti kaget ya? Dia juga sangat kaget karena mereka bisa berada dalam satu pesawat, Hee Jin pun meminta maaf tentang insiden di rumah sakit tempo hari, karena dia tak memprediksi kunjungan Dong Min dan tak bisa mengakui Bung Do sebagai kekasihnya dihadapan para suster, sebenarnya hari itupun Hee Jin yang menyuruhnya untuk pergi diam-diam. Dong Min ingin menyanggah, tapi Hee Jin terus berbicara, tentang kagetnya dia karena mereka berada dalam pesawat yang sama hari ini.

Dong Min bertanya, apakah Hee Jin sedang memanfaatkannya, setelah membantunya untuk mendapatkan peran utama. Hee Jin berkata, dia menelpon karena takut Dong Min berpikir seperti itu. Hee Jin megatakan sejak awal untuk tidak mempermalukan lagi dirinta di depan umum, dia sangat tertekan dengan sikap Dong Min. Dong Min bertanya bagaimana Hee Jin mengatasi semua ini, mengumumkan hubungannya dengan Bung Do didepan umum, Hee Jin bilang dia pasti bisa mengatasinya. Dong Min kesal dan berkata Hee Jin sudah berubah, tentu saja kata Hee Jin, dia telah belajar menjadi Arogan karena telah lama bersama orang yang Arogan juga.

Dong Min bertanya apa pekerjaan Bung Do. Hee Jin berkata, “Kekasihku? Seorang Sarjana. Dia orang yang berpendidikan. Seseorang yang sangat berbeda denganmu” Hee Jin pun menutup teleponnya membuat Dong Min berang setengah mati hingga melempar ponselnya.

Sementara Hee Jin kegirangan setengah mati karena bisa membalaskan dendamnya pada Han Dong Min yang pernah mencampakannya dan membuatnya sempat tertekan. Soo Kyung bertanya bagaimana Hee Jin bisa begitu bahagia setelah melemparkan Bom skandal seperti itu? Hee Jin berkata dia tidak peduli, dia merasa sangat bahagia karena sudah membuat Dong Min merasa dipermainkan, itu sangat menyenangkan baginya.


Hee Jin lalu bertanya, apakah foto dia dan Bung Do akan dishare ke internet gak ya? Soo Kyung bilang pasti bakal jadi berita besok pagi. Tapi sebelum besok pagipun Foto itu udah nongol. Soo Kyung stress melihat hal itu sementara Hee Jin kegirangan, dia melihat foto itu dengan perasaan bahagia yang luar biasa. Hee Jin bertanya pada Soo Kyung, apakah dia bisa memindahkan foto itu ke Ponselnya, karena mereka belum punya foto saat bersama. Soo Kyung makin stress menghadapi kelakuan Hee Jin.

Kim Bung Do kembali ke Joseon dan menemui Ratu In Hyun. Dia memberi Ratu In Hyun bahwa orang suruhan Menteri Min Ahm akan datang dan berusaha membunuhnya, jika dia tidak datang menemui Ratu sekarang, mungkin usahanya akan berhasil. Bung Do mengatakan agar Ratu tidak memberitahu siapapun kedatangannya mala mini. Ratu berkata, dia sendirian disini pada siapa dia akan bilang. Bung Do berkata, bahkan Ratu tidak boleh mengatakannya pada Raja sekalipun. Ratu bingung, bagaimana dia bisa mengatakannya pada sementara dia akan sulit bertemu Raja. Bung Do lalu berkata, mala mini Ratu kemungkinan akan bertemu Raja.

Bung Do menyuruh semua penjaga untuk pergi dan hanya bersembunyi dalam melindungi Ratu, jika mereka ingin tetap hidup.

Bung Do kembali ke jaman modern dan pergi ke istana Utara dengan menggunakan taksi. (Makin pinter aja ya Urri Kim Bung Do). Supir taksi bertanya untuk apa Bung Do pergi ke Istana Utara pada jam segini? Bung Do bilang dia harus menemui seseorang. Supir taksi makin kebingungan. Supir taksi kaget saat melihat pedang yang di bawa Bung Do, Bung Do pun menjelaskan itu pedang untuk latihan.

Bung Do kembali lagi ke jaman Joseon, dia sudah berada di perpustakaan Kerajaan dan menuliskan sebuah surat pada Raja. Agar tulisannya tidak dikenali, dia sengaja menulisnya dengan tangan kiri (Ah,, So smart,,,).

Bung Do mengirimkan surat itu dengan memanahkannya ke pilar kerajaan di jalan yang dilewati Raja Sukjong. Semua orang panik dan mencari pelakunya. Raja melihat Surat yang terselip pada panah itu dan menyuruh Orang mengambilnya. Sementara itu Bung Do sudah kembali ke dunia Modern, dia naik taksi lagi dan pergi ke tempat dia bisa sampai di rumah Menteri Min Ahm saat dia kembali ke jaman Joseon.

Raja Sukjong membaca surat Bung Do sambil menahan Amarahnya:
Yang Mulia, Hambamu, yang namanya tidak ingin disebut
menuliskan ini untuk memberitahumu.
Akan ada pertemuan di rumah
Perdana Menteri Kanan malam ini
Yang akan hadir disana adalah Perdana Menteri, Gwon Dae Un.
Perdana Menteri Kiri, Mun Nae Seon, dan Perdana Menteri Kanan, Min am
Hamba telah mendengar mereka berkonspirasi untuk melakukan pembunuhan terhadap Ratu.
Oleh karena itu, Hamba menulis surat ini.

Di Rumahnya Menteri Min Ahm dan mentri lainnya sedang menikmati permainan Gayageun seorang Gisaeng. Namun Menteri Min Ahm tak enak hati dan kembali ke kamarnya. Menteri Min Ahm bingung mengapa ada kertas dan tinta di atas menja di kamarnya. Dia semakin kaget saat ade sebuah pedang terhunus ke arahnya. Pedang itu milik Kim Bung Do.

Menteri Min Ahm berniat memanggil Pelayannya, tapi Bung Do semakijn mendekatkan pedangnya pada leher Menteri Min Ahm. Dia menyuruh Min Ahm untuk duduk dan mulai menulis. Min Ahm bertanya bagaimana Bung Do bisa kemari, apakah Bung Do kabur dari Jeju? Bung Do membenarkan, tentu saja ini membuat Min Ahm semakin kaget dan bingung, dia tidak bisa mempercayai itu. Bagaimana mungkin Bung Do bisa sampai kemari dari Jeju hanya dalam waktu setengah Bulan. Itu adalah hal yang sangat mustahil.

Bung Do menyuruh Min Ahm segera menuliskan kata-kata bahwa Mentri Min Ahm memerintahkan pembunuhan terhadap Ratu In Hyun.

Raja Sukjong kembali meneruskan membaca Surak Kim Bung Do:
Hamba  tidak bisa melihat keluarga kerajaan berada dalam bahaya. Hamba hanya ingin mempertahankan keselamatan Yang Mulia Ratu. Tidak banyak waktu yang tersisa,
kita harus melakukan suatu tindakan.

Kasim datang dan memberi tahu bahwa penjahatnya tidak bisa ditangkap, dia hilang seperti Angin. Kasim terlihat ketakutan, apalagi melihat Sukjong menahan amarahnya saat membaca Surat kaleng yang baru saja dikirim tersebut.  Kasim bertanya sebenarnya surat apa itu.

Raja Sukjong membaca kembali terusan suratnya
Dan satu catatan lagi, Kasim Yang Mulia, Hong Nae Gwan yang dari klan Jang. Dia akan ketakutakan kalau dia tahu kriminal itu tidak bisa ditangkap.

Sukjong menutup suratnya dan menyuruh Kasim untuk memanggil Perwira Polisi kerajaan untuk menghadapnya sekarang juga. Sukjong memberikan perintah itu dengan penuh amarah.

Di Rumah Min Ahm, pelayan mencarinya, dia menyuruhnya masuk. Dengan Ancaman pedang Bung Do, Min Ahm memerintahkan surat yang tadi dia tulis untuk diberikan pada Ja Su. 

Setelah pelayannya pergi, Bung Do kembali menyuruh Min Ahm kembali menuliskan surat dengan isi yang sama untuk ditujukan pada Jang Hee Jae, saudara laki-laki Ratu Jang Hee Bin. Min Ahm bertanya apakah Bung Do berniat melibatkan Ratu Jang dalam konspirasi ini, agar Ratu mendapat hukuman? mengapa Bung Do melakukan hal itu pada Ratu Jang?. Bung Do menahan Amarah dan mengingatkan Min Ahma atas apa yang telah dilakukannya 5 tahun lalu terhadap Ratu In Hyun, Ayahnya, Ibunya, Ayah Mertuanya juga istrinya yang sedang hamil.

Bung Do berkata, meskipun itu semua tidak terjadi, Bung Do akan tetap melaporkan rencana pemberontakan Min Ahm terhadap Raja Sukjong. Min Ahm kaget bagaimana Bung Do mengertahui rencananya itu? Bung Do berkata Min Ahm pasti kaget karena Bung Do bisa menebak isi kepalanya. Dan satu hal lagi yang bisa dipastikan rencana Min Ahm itu akan gagal. Bung Do berkata, dia bisa mendahului Min Ahm beberapa hari untuk mengertahui semua itu (beberapa hari? yang benar itu 300 tahun lebih cepat). Sejak awal Bung Do sudah bilang, bahwa dia memegang kartu yang lebih baik untuk menyerang Min Ahm. Bung Do segera menyuruh Min Ahm menulis surat yang sama untuk Jang Hee Jae.

Di kediaman Ratu In Hyun, Ja Su dan anak buahnya mulai beraksi, tapi mereka heran mengapa tak ada penjaga sama sekali. Ternyata itu hanya sebuah jebakan, tiba-tiba muncul berbagai petasan yang mengeluarkan asap dan penjaga istana berdatangan untuk melawan mereka.  Sayangnya Ja Su berhasil melarikan diri.


Suk Jong datang menemui Ratu In Hyun, dia meminta maaf, karena tak pernah memikirkan hal ini akan terjadi. Ratu In Hyun pun merasa terharu dengan kedatangan Suk Jong.

Menteri Min Ahm telah selesai menulis surat. Bung Do berkata jika surat ini dikirimkan pada Jang Hee Jae sekarang, ada kemungkinan untuk hilang dan dia akan kehilanga bukti penting. Untuk mencegah hal itu, Bung Do pun menyelipkan surat tersebut di balik baju Min Ahm.

Polisi istana datang ke rumah Menteri Min Ahm dan menangkap semua orang yang ada disana. Mereka pun meminta Min Ahm keluar dari kamarnya. Sebelum Min Ahm keluar, Bung Do berkata, jika Min Ahm diasingkan ke Jeju dia akan menyambutnya kedatangannya di sana. Min Ahm naik pitam dan berkata, bagaimana mungkin Bung Do bisa berpikir akan keluar dengan selamat dari sini, dia yakin hukuman untuk seorang pengasingan yang melarikan diri lebih berat. Bung Do berkata, apa maksud Min Ahm? Dia sama sekali tak pernah meninggalkan tempat pengasingannya, Bung Do pamit dan berkata akan menunggu Min Ahm di sana.

Karena Min Ahm tak keluar juga penjaga masuk dan menangkapnya. Bung Do pergi bersembunyi, dia bersiap-siap untuk mencoba bunuh diri agar bisa melarikan diri ke dunia modern. Min Ahm berkata pada penjaga bahwa di ruangannya ada seorang criminal lain, dia adalah Kim Bung Do, yang melarikan diri dari tempat pengasingannya, dia bersembunyi dibalik dinding. Penjaga segera menuju tempat yang ditunjukkan Min Ahm, tapi tak ada siapapun disana. Min Ahm kaget bukan main.

Raja Sukjong pun memberikan pemerintah hukuman pada semua orang yang terlibat pada rencana pembunuhan Ratu In Hyun.  Sukjong pun mengembalikan Posisi Ratu n Hyun sebagai Permaisurinya. Dia pun memerintahkan untuk memberikan pengampunan dan pengembalian kedudukan pada Kim Bung Do.

Di Kuli, Yoon Wol berdo’a untuk keselamatan Bung Do. Seseorang datang dan memberitahu Yoon Wol jika Bung Do akan datang. Yoon Wol pun pergi untuk menyambutnya dengan gembira. 

Bung Do dan Yoon Wol sama-sama pergi ke kuil. Setelah berdo’a Bung Do berterimakasih pada Yoon Wol, karena jimat dari Yoon Wol lah yang bisa membuatnya menyelesaikan tugasnya melindungi Ratu. Bung Do berkata, bahwa dalam beberapa hari dia akan mendapatkan perintah dari kerajaan untuk kembali ke Han Yang, jadi sebaiknya Yoon Wol pun bersiap-siap untuk pulang. Yoon Wol bertanya, jadi Bung Do akan kembali ke Tamra? Begitulah, tapi sebelum kesana dia harus pergi ke suatu tempat dulu. Ada Dermawan lain selain Yoon Wol yang harus menerima ucapan terimakasihnya. Yoon Wol bingung, tapi Bung Do pun tak bisa menjelaskan, dia hanya bisa tersenyum bahagia sambil memikirkan Hee Jin. (Adududuh,,, senyumnya,,, Kenapa dia selalu tersenyum seperti itu saat memikirkan Hee Jin??)

Di Jaman Modern, Para Staf Editing membicarakan akting Dong Min sebagai Suk Jong. Mereka pun membicarakan skandal yang terjadi antara Dong Min, Hee Jin dan Kekasihnya. Hee Jin datang ke ruang editing untuk memberikan Snack, salah satu staf editing berkata padanya, bahwa kekasih Hee Jin sangat tampan. Hee Jin jadi merasa bersalah karena sudah membuat skandal saat pembuatan drama nya. Sutradara pun menyuruh Hee Jin menunggu di lobi, ada yang ingin dibicarakannya.

Hee Jin menunggu di lobi dan melihat artikel tentang dirinya, Bung Do dan Dong Min yang menghiasi headline utama beberapa tabloid. Artikel itu menyebutkan bahwa Hee Jin berhubungan dengan dua pria sekaligus, Bung Do dan Dong Min. Hee Jin jadi stress sendiri membaca semua artikel itu. Sutradara datang dan mencemaskan kelangsungan drama mereka. Karena banyaknya gossip yang tersebar antara Dong Min, Hee Jin dan kekasihnya. Dia pun khawatir Dong Min akan merasa tak nyaman saat berada satu set dengan Hee Jin karena gossip yang beredar. Hee Jin meminta maaf dan semakin merasa bersalah.

Soo Kyung pun berencana untuk melakukan pertemuan dengan Dong Min, untuk meng-clear kan masalah ini. Hee Jin harus membawa Bung Do bertemu dengan Dong Min dan memperlihatkan pada Media bahwa hubungan mereka baik-baik saja. Tidak ada kisah cinta segitiga antara mereka. Dan setelah insiden di pesawat itu mereka berhubungan sangat baik sebagai teman. Soo Kyung meminta Hee Jin menghubungi Bung Do.  Hee Jin berkata Bung Do sibuk. Soo Kyung hanya meminta Bung Do untuk makan bersama dengan Dong Min agar rating drama mereka tidak turun, mengapa itu menjadi  hal yang sulit?

Soo Kyung meminta nomor Ponsel Bung Do. Hee Jin bilang Bung Do tidak punya Ponsel. Soo Kyung langsung syok mendengarnya. Soo Kyung kemudian meminta telepon rumahnya, itu pun tidak ada. Lalu e-mail saja kalo begitu. Hee Jin berkata alamat E-mail pun Bung Do tak punya. Soo Kyung heran, jika Bung Do tidak punya ponsel dan tidak punya E-mail bagaimana mereka berdua saling berhubungan selama ini? Dengan polos Hee Jin berkata, mereka berhubungan dengan teleon Umum. Soo Kyung makin stress mendengarnya.

Soo Kyung berkata, dia akan membuat janji makan siang dengan Dong Min hari ini, bagaimanapun caranya Hee Jin harus membawanya. Hee Jin bilang dia tidak bisa, karena tidak ada cara untuk menghubunginya saat ini. Soo Kyung jadi sangsi, sebenarnya Hee Jin benar-benar berkencan dengan Bung Do atau tidak?

Hee Jin dipanggil sutradara, sebelum pergi Hee jIn mengatakan pada Soo Kyung untuk mencari solusi lain agar dapat mengatasi masalah ini, kalau perlu dia bersedia menerima interview dari reporter. Soo Kyung tak percaya Bung Do tak punya ponsel. Setelah Hee Jin pergi, dia mengambil ponsel Hee jin dan mencoba membuka paswordnya tapi kesulitan. Tiba-tiba Ponsel Hee Jin berdering, Soo Kyung pun langsung mengangkatnya.

Manajer Dong Min menemui Dong Min dan berkata bahwa Hee Jin mengundangnya makan siang.
 
Saat Hee Jin kembali ke kursinya dia bingung karena Soo Kyung tidak ada. Seorang staf berkata bahwa  Soo Kyung menyuruhnya untuk datang ke sebuah restoran untuk makan siang, Soo Kyung tak menghubuginya karena ponsel Hee Jin dibawa Soo Kyung. Hee Jin bingung karena dia harus syuting, tapi staf tersebut berkata sutradara memperpanjang jam makan siang jadi dua jam, dia memberi waktu pada Hee Jin untuk memenuhi janji makan siangnya dengan Dong Min. Hee Jin pun tahu ini semua rencana Soo Kyung, dan ini membuat Hee Jin kesal.

Mau tak mau, Hee Jin datang ke restoran dimana Dong Min, Soo Kyung dan manajer Dong Min telah menunggunya. Saat menemukan Dong Min sendirian sendirian di mejanya, dia bertanya dimana Soo Kyung? Dong Min menunjukkan Soo Kyung dan Manajernya yang sudah bersiap untuk memngabadikan acara rekonsoliasi Hee Jin, Dong Min dan Kekasih Hee Jin. Hee Jin bertanya apa yang akan mereka lakukan? Dong Min menjelaskan rencana Soo Kyung, bahwa Dong Min akan menjelaskan bahwa apa yang terjadi di pesawat hanyalah salah paham dan akan merestui hubungan kalian berdua, lalu Kekasih Hee Jin pun akan memahami hal itu, hubungan mereka akan berubah layaknya saudara setelah itu, namun Dong Min menceritakan semua itu dengan kesal dan memanggil Bung Do dengan sebutan Bajingan.

Hee Jin meminta maaf, sepertinya bung Do tidak akan datang, Soo Kyung pasti salah paham. Dong Min bertanya apa maksudnya itu, apakah Hee Jin masih berniat membalas dendam padanya. Hee Jin menyangkalnya dan benar-benar meminta maaf atas kejadian ini. Dong Min menelpon manajernya dan menanyakan kepastian kedatangan Kekasih Hee Jin. Soo Kyung memastikan Bung Do pasti datang tunggu saja.

Dong Min pun melihat sosok Bung Do yang memasuki restoran.  Dong Min berkata, “Dia disini” Hee Jin menoleh dan kaget melihat Bung Do datang. 

Bung Do meminta maaf atas keterlambatannya. Dong Min menyambutnya dan menjabat tangannya. Hee Jin kebingungan dengan kedatangan Bung Do.

Setelah Dong Min dan Bung Do duduk, pelayan memberikan Daftar Menu. Dong Min berkata sebelum bicara mereka lebih baik memesan makanan. Bung Do membuka buku menunya dan mengajak Hee Jin berbicara di balik Buku itu. Hee Jin mempertanyakankedatangan Bung Do ke tempat ini yang begitu tiba-tiba. Bung Do menjelaskan dia hanya ingin membalas kebaikan Hee Jin, dan katanya dia bisa membantu Hee Jin dengan datang ke tempat ini. Bung Do berkata, teman Hee Jin menyuruhnya untuk menjadi pacar yang baik, meski tidak tahu apa yang diharus dilakukan oleh seorang pacar yang baik, tapi dia akan melakukan yang terbaik.

Hee Jin berkata, sikap Bung Do itu sangat “dangkal”. Kedatangan Bung Do yang tiba-tiba seperti itu hanya terjadi dalam sebuah cerita komik, benar-benar “dangkal”. Bung Do bertanya apa artinya “dangkal”? Hee Jin tak menjelaskan, dia malah berkata jika Bung Do ingin bersikap menjadi kekasih yang baik, teruslah bersikap dangkal seperti itu, karena Hee Jin menyukai kedangkalan. Bung Do dan Hee Jin  saling bertatapan panuh makna di balik buku resep, sementara Dong Min terlihat kesal, merasa dijadikan pihak ketiga.

bersambung ke episode 8

sumber gambar: dramabeans dan jooni

Komentar:
Aku rasa diepisode 7 ini, porsi jaman Joseon lebih banyak, karena Bung Do harus menyelesaikan masalah rencana pembunuhan Ratu In Hyun dan Pemberontakan Mentri Min Ahm. Dengan melakukan semua ini, sebenarnya Bung Do mengubah sejarah lho, apakah akan ada akibatnya?
Tentu saja, pasti akan ada akibatnya.

Haduh kayaknya penyakitku kambuh nih,, gara-gara Fangirl-ing ke Ji Hyun Woo, aku jadi malah sibuk nonton drama jadulnya dia, Movie dan ngubek-ngubek You Tube nyari MV yang dibintanginya. Sinopsis QIM jadi rada terabaikan, tapi kayaknya udah ga banyak yang penasaran ya? Kan aku dah kasih Spoiler Episode 16 nya,,, Ga apa-apa deh,, tadinya aku mau berhenti nulis Recaps nya,, tapi,, aku masih suka sama Chemistry nya Bung Do- Hee Jin, jadi akan aku usahakan diselesaikan hingga episode 16, mungkin ke depannya ga akan sedetail biasanya kali ya. 

Pengennya sih, nulis yang manis-manis aja  antara Bung Do- Hee Jin. Tapi kalo udah mulai nulis aku suka nggak sadar dan akhirnta menuliskan semuanya,, walo beberapa hal suka sengaja aku lewat karena susah menuangkannya dalam kata-kata.

Sampai jumpa di Episode 8,,, ga janji deh kapan bakal di postingnya,,,

4 komentar:

  1. Yah jangan gitu dong mba irfa,, waktu itu the thorn birsd udah di tinggalin sekarang QIM jangan di tinggalin juga dong,,
    plis mba lanjut ;)

    _wulan_

    BalasHapus
    Balasan
    1. mw aku lanjut kok,, tapi mungkin rada lama aja Update nya,, kalo masalah Thorn Bird kan,, emang ada sebab mengapa aku memutuskan berenti,, kan dah aku ganti ma ScreenCapsnya,, ^_^

      Hapus
  2. pliiissssss... sinop qim na jgn d tinggal yaaaa...

    -bebby-

    BalasHapus
  3. Slesaikan sampe episode terakhir donk mbak ..... Plisses ... Suka banget samaa ceritanya
    

    BalasHapus

Terimakasih sudah berkomentar^^ komentar kalian akan selalu menambah semangat menulisku^^