Jumat, 15 Juni 2012

[Recaps] K-drama Yi San Episode 1-77





Judul: Yi San
Judul Lain: Wind of The Palace
Jumlah Episode: 77
Tayang di: MBC
Waktu Tayang: 17 September 2007- 16 Juni 2008
Jam Tayang: Senin-Selasa jam 21.55

Pemeran Utama
Lee Seo Jin as Yi San / King Jeongjo
        Park Ji Bin as young Yi San 
Han Ji Min as Sung Song Yeon
        Lee Han Na as young Song Yeon
Park Eun Hye as Queen Hyo Eui
Lee Jong Soo as Park Dae Su
        Kwon Oh Min as young Dae Su

Pemeran Lainnya
Lee Soon Jae as King Yeongjo
Kyun Mi Ri as Lady Hye Kyeong (Yi San's mother)
Kim Yeo Jin as Queen Jeongsun (Yeongjo's wife)
Sung Hyun Ah as Princess Hwa Wan (Yeongjo's daughter)
Jo Yeon Woo as Jung Hu Kyeom (Hwa Wan's adopted son)
Song Chang Ui as Jung Yak Yong
Han Sang Jin as Hong Guk Young (Jeongjo's right-hand man)

Recaps Episode 1-77
Drama Yi San menceritakan kisah hidup Raja JeongJo, salah satu raja besar di Korea pada Era Joseon. 

Yi San adalah putra dari Putra Mahkota Sado di masa kekuasaan Raja YeongJo, putra Raja Sukjong. Tersiarnya kabar desas desus rencana pemberontakan Putra Mahkota Sado terhadap pemerintahan Raja Yeongjo, membuat Raja menangkap Pangeran Sado dan memasukannya kedalam sebuah kotak yang disimpan di area pengadilan. Tidak ada seorang pun yang boleh mengunjungi kotak itu, apalagi memberi makanan dan minuman pada sang Pangeran. Jika ada yang melanggar perintah Raja, maka nyawa taruhannya.

Yi San, putra dari pangeran Sado, saat Ayahnya dihukum dia berusia 11 tahun, Yi San nekat untuk memberikan makanan pada Sang Ayah, karena rasa cintanya yang teramat besar. Dengan menyamar sebagai kasim Magang, Yi San diam-diam menyelinap ke area pengadilan. Namun jalan yang dia tempuh untuk sampai ke sana tidaklah mudah. Dalam usahanya ini, dia bertemu dengan Sung Song Yeon, seorang dayang istana cilik yang masih awam di lingkungan istana, serta Park Dae Su, calon kasim magang yang sangat takut dikebiri.

Atas bantuang Dae Su dan Song Yeon, Yi San berhasil menemui Sang Ayah yang memberinya wasiat untuk tidak membenci Kakeknya dan harus menjadi Raja yang Bijaksana jika dia kelak naik tahta. Pangeran Sado berpesan pada putranya untuk menunjukkan sebuah gambar yang ada di kotak pakaian jubahnya pada Raja Yeongjo, sehingga kesalahpahaman Raja padanya akan sirna.

Raja yang tadinya berniat memberikan minuman pada  putranya menjadi murka saat dia menemukan kue beras di sekitar kotak penjara Pangeran Sado. Raja memerintahkan para pejabat dan petugas kepolisian untuk menyelidiki hal ini.

Yi San memohon pada Kakeknya agar bisa menemui sang Ayah, dia meminta kakeknya memberikan pengampunan pada Pangeran Sado, karena Yi San yakin Ayahnya tidak bersalah. Murka dengan rengekan Yi San, Raja YeongJo akhirnya mengirim Yi San dan Ibunya ke tempat pengasingan di Luar Istana. Yi San sudah pasrah, namun saat dia tahu Song Yeon dan Dae Suk dalam bahaya karena insiden malam itu, dia pun meminta ibunya untuk menyelamatkan kedua temannya, tentu saja sang Ibu menolak dan memerintahkan Yi San untuk tidak memikirkan hal-hal yang tidak penting.

Untungnya Song Yeon tidak ditangkap, hanya Dae Su yang dibawa ke kantor polisi dan diinterogasi habis-habisan. Yi San kemudian teringat wasiat ayahnya tentang sebuah gambar yang harus dia tunjukkan pada Sang Kakek.  Yi San mencari gambar itu, namun saat menemukannya Raja sedang pergi untuk mendengar keluhan rakyat di luar istana, lagi pula Yi San pun harus segera pergi meninggalkan istana untuk pergi ke tempat pengasingan.

Dengan bantuan Song Yeon, akhirnya Yi San berhasil melarikan diri dari tandu saat perjalanannya ke tempat  pengasingan. Yi San dan Song Yeon berusaha untuk menemui Raja di ibukota untuk menunjukkan lukisan yang dimiliki Pangeran Sado agar bisa menyelamatkan nyawa sang Ayah. Namun apa yang terjadi setelah Yi San bertemu Raja, dia malah kenai hukuman karena berani melarikan diri dari tandunya. Saat Raja memerintahkan penangkapannya, Pengawal kerajaan datang membawa kabar buruk tentang kematian Pangeran Sado.

Setelah kematian ayahnya, Yi San awalnya tak sudi kembali ke istana apalagi harus jadi putra mahkota. Tapi Ibunya memberinya nasehat, Yi San harus menjadi Putra Mahkota bukan untuk memenuhi ambisi Ibunya, tapi dia ingin membuat Yi San tetap hidup, karena siapa yang tahu, jika Yi San melepas takdir itu, dia akan tetap hidup.

Saat perjalan ke istana Yi San bertemu dengan Song Yeon dan Dae Su, Yi San bersedih karena setelah kembali ke istana tidak bisa bertemu mereka lagi, namun Song Yeon dan Dae Su berjanji, jika Yi San tak bisa keluar istana maka merekalah yang akan berusaha untuk masuk ke istana.

Yi San akhirnya ditunjuk sebagai Putra Mahkota, namun banyak pihak yang menentang pengangkatannya hingga anak sekecil Yi San harus mengalami berbagai percobaan pembunuhan dan fitnah yang keji dari para menteri di kerajaan yang menentang dia diangkat jadi Putra Mahkota. Selama 9 tahun Yi San bertahan hidup, hingga dia bisa melaksanakan tugas putra mahkota dengan baik.

Meski tersebar rumor-rumor aneh tentang Yi San, dia tetap bertahan, apalagi dia tahu Kakeknya sangat mendukungnya, walaupun banyak tugas yang diberikan padanya, ia tahu kakeknya ingin Yi San membuktikan bahwa dirinya memang layak untuk jadi putra mahkota yang kelah akan naik tahta menggantikan Sang Kakek.

Selama 9 tahun, Yi San tetap mengingat Song Yeon dan Dae Su sebagai temannya. Dia merindukan mereka. Song Yeon kini bekerja sebagai Damo di Biro Kesenian sedangkan Dae Su menjadi preman tak karuan. Tapi mereka tinggal bersama besama Paman Dae Su, seorang mantan Kasim yang telah menyelamatkan hidup keduanya.
 
Song Yeon selalu mengenang Yi San dan janjinya untuk kembali ke istana, namun Dae Su sudah tak peduli dan berpikir Yi San pasti tak lagi mengingat mereka.

Suatu hari Yi San diberi tugas untuk menjamu duta besar Cina. Song Yeon diminta untuk menjadi pendamping Pelukis untuk mempersiapkan alat lukisnya. Song Yeon senang bisa bertemu Yi San yang kini telah jadi Putra Mahkota, namun Yi San tak mengenali Song Yeon.  Saat duta besar China meminta Song Yeon melayaninya dalam tanda kutif, Yi San membela Song Yeon sebagai Damo yang dihargai walaupun dia berasal dari kasta terendah. Duta besar China marah dan meminta pembuktian diri Song Yeon sebagai seorang seniman.  Song Yeon pun melukis sesuatu yang diminta Sang Duta besar dan membuatnya kagum, walopun dia akhirnya kesal karena hal itu.
 
Saat Yi Sang mengunjungi Biro kesenian, dia bertanya pada pemimpin Biro tentang Damo yang pandai melukis, dan meminta pemimpin Biro memperlihatkan lukisannya. Betapa kagetnya Yi San saat dia melihat lukisan yang dilukis Song Yeon, itu adalah lukisan dirinya dan Song Yeon saat kecil dahulu. Yi San bertanya siapa nama Damo itu dan Yi San kaget saat tahu namaya Song Yeon.

Yi San mencari Song Yeon dan Dae Su ke rumahnya, meski sempat disalahpahami Dae Su, ketiga sahabat itu sangat bahagia bisa berkumpul kembali.

Sejak hari itu Yi San sering keluar istana untuk sekedar bertemu Song Yeon dan Dae Su disela-sela tugas putra mahkotanya.  Apalagi setelah Yi San bertemu dengan Hong Guk Yeong, tangan kanan yang sangat ia percaya. Selama melakukan penyelidikan terhadap musuh-musuh Yi San Hong Guk Yeong beberapa kali tinggal di rumah paman Dae Su, dan Dae Su pun kerap kali membantu Hong Guk Yeong menyelesaikan masalah-masalah Yi San yang timbulkan para musuhnya.

Setelah Putri Hwan Ah kembali ke istana bersama putra angkatnya yang teramat cerdas, penentangan Yi San sebagai putra mahkota semakin gencar. Berbagai konspirasi dilakukan Putri Hwan Ah bersama antek-anteknya untuk membunuh Yi San, namun pada akhirnya ketahuan Raja Yeongjo, sehingga Putri Hwan Ah di asingkan diluar istana.

Setelah pengasingan sang putri, percobaan pembunuhan pada Yi San semakin menjadi, karena orang-orang yang tak setuju Yi San jadi Raja dipimpin oleh Ratu, namun baik Yi San maupun Raja tak mengetahui hal ini.

Saat Usia 11 tahun, sejak pengangkatannya sebagai putra mahkota, Yi San telah dinikahkan dengan seorang gadis. Dia telah menjadi Putri Mahkota selama 9 tahun, namun terlihat kesepian karena Yi San sangat sibuk dengan tanggung jawabnya, namun Putri Mahkota kaget saat dia melihat Yi San sedang bersama Song Yeon dan tampak bahagia. Putri mahkota sebenarnya iri dengan kedekatan Yi San dan Song Yeon, yang diakuinya sebagai teman masa kecilnya.

Putri hanya bisa mengadu pada Ratu Heongyung ibunda Yi San, yang meminta Song Yeon pergi ke China dengan sukarela. Yi San sedih saat mendengar Song Yeon pergi ke China, namun dia khawatir saat tahu Song Yeon di Usir dari China, dan ditemukan dalam keadaan sekarat. Yi San merawat Song Yeon hingga sembuh dan menyadari perasaannya, namun dia menekannya untuk ditukar dengan sebuah kesepakatan dengan ibunya. Yi San meminta Ibunya tak mengusik kehidupan Song Yeon dan dia akan melupakan perasaannya terhadap Song Yeon.

Raja akhirnya mengetahui niat buruk Ratu terhadap Putra Mahkota, tapi dia tak bisa berbuat apapun, karena merasa tak bisa menghukum Ratu, akhirnya Raja mencoba menghentikan niat Ratu dengan menangkap kakak Ratu yang jelas-jelas mengakui rencana pembunuhannya terhadap Putra Mahkota.

Saat Raja mengalami penyakit Demensia, Ratu memanfaatkan hal ini untuk kembali memulai rencananya menggulingkan Yi San sebagai putra mahkota. Untungnya Raja cepat ingat dan berusaha keras untuk pulih dari penyakitnya. Saat Ratu memerintahkan untuk menangkap Putra Mahkota, Raja datang dan memberikan hukuman pada semua penentang Yi San.

Kesehatan Raja semakin memburuk, Dia ingin dirinya dilukis sebelum ajal menjemputnya, Song Yeon yang telah menjadi seniman di Biro, diminta untuk melukis wajah Raja, saat itu Yi San pun meminta Song Yeon membaca lukisan yang ditinggalkan Ayahnya. Song Yeon menemukan sebuah surat yang disimpan dalam lukisan itu oleh Pangeran Sado. Ternyata Desas Desus pemberontakan yang dirncanakan oleh Pangeran Sado didalangi oleh Ratu dan antek-anteknya. Raja  berterimakasih pada Song Yeon dan memberinya hadiah sepasang cincin giok yang diberikan ibunya (Ibunya raja Yeongjo=Dong Yi).

Akhirnya Raja menghembuskan nafas terakhirnya dalam damai. Yi San naik tahta menjadi Raja. Apakah pemerintahan bergolak, tentu saja. Para mentri yang kontra pada Yi San banyak yang mengundurkan diri. Yi San berusaha keras untuk membujuk sebagian menteri yang berpotensi dan merekrut beberapa menteri baru. Dibantu Hong Guk Yeong, akhirnya Raja Jeongjo menciptakan kekuatan pemerintahannya sendiri.

Seorang raja membutuhkan ahli waris, namun Ratu Hyoui (aku akan menyebutnya Permaisuri saja ya untuk membedakannya dengan Ratu Joengson istrinya Raja Jeongjo dan Ratu Heonggyung ibundanya Yi San) belum juga memberikan keturunan, maka Ratu Heongyung, ibunda Yi San memutuskan untuk mencarikan seorang selir. Permaisuri Hyoui, istri Yi San mencalonkan Song Yeon untuk menjadi selir Yi San, karena dia tahu perasaan Yi San terhadap Song Yeon dan begitupun sebaliknya. Dia tahu Yi San bisa bahagia bersama Song Yeon dan dia ingin memberikan kebahagiaan itu terhadap Raja Jeongjo, kebahagiaan yang tak bisa diberikannya.

Namun Ratu Heongyung menentangnya, karena dia memang tidak menyukai Song Yeon yang hanya Damo dari kasta rendahan. Akhirnya Ratu Heongyung memilih Adik Hong Guk Yeong untuk menjadi selir Wonbin.  Di malam kunjungan Yi San ke kediaman Selir Wonbin untuk pertama kalinya, dia malah melihat Song Yeon yang menangis sambil melukis lukisan dirinya sebagai Raja. Sadarlah Yi San bahwa Sng Yeon pun mencintai dirinya. Namun Song Yeon menghindar selama ini.

Selir Wonbin yang penuh rasa cemburu terhadap Song Yeon, membuat Permaisuri tak senang padanya. Selir Wonbin merasa tidak disukai Permaisuri, dia bahkan berpikir Permaisuri lah yang cemburu padanya.

Suatu kali Selir Wonbin memanggil Song Yeon untuk melukis dinding di kamarnya, namun Selir Wonbin selalu tak puas dan memarahi Song Yeon, ini membuat Permaisuri semakin tak senang padanya dan bersikap lebih keras lagi pada Sang Selir.

Sikap Permaisuri pada Sang Selir mulai berubah saat Selir Wonbin dinyatakan hamil oleh tabib, maka Permaisuri pun merasakan sukacita luar biasa dan menjaga baik-baik Selir Wonbin. Dia selalu rutin memberikan tonik untuk kehamilan Selir Wonbin. Namun ternyata kehamilan Selir Wonbin hanyalah sebuah kehamilan semu (mungkin kalo istilah sekarang hamil anggur kali ya?). Kakaknya Hong Guk Young menyarankan Selir Wonbin untuk merahasiakan hal ini dan berkata harus membuat Selir Wonbin keguguran karena kehilangan Sang Bayi. Selir Wonbin setuju dan berniat untuk menyalahkan Permaisuri atas kegugurannya itu.

Saat Selir Wonbin akhirnya kehilangan Janin Semunya setelah meminum berbagai  macam tonik yang khusus dia pesan dari tabib, dia kemudian menyalahkan Permaisuri untuk insiden ini, tentu saja baik Ratu Heongyung ataupun Yi San tak percaya begitu saja. Setelah diselidiki akhirnya diketahuilah semua kebohongan Selir Wonbin. Ratu Heongyung dan Yi San menjadi marah padanya, namun karena Yi San sangat mempercayai dan sudah menganggap Hong Guk Young sebagai sahabatnya, Yi San tidak memperpanjang masalah ini.

Namun Hong Guk Young yang ketakutan keterlibatannya dalam membohongi keluarga istana ketahuan Yi San, diapun tergoda untuk bergabung dengan Ratu Jeongsun dan melakukan pemberontakan diam-diam pada pemerintahan Yi San.

Setelah Insiden keguguran pura-pura itu terbongkar, Yi San tak lagi mengunjungi Selir Wonbin, karena masalah yang terjadi di pemerintahannya. Namun Selir salah berasumsi hingga dia jatuh sakit dan akhirnya meninggal dunia. Ini membuat Hong Guk Young merasa terpukul dan menyalahkan Permaisuri atas meninggalnya sang adik.

Suatu hari Song Yeon diganggu oleh pera Preman saat dia pulang di malam hari dari Biro, untungnya ada lelaki misterius yang menolongnya. Song Yeon sempat beberapa kali bertemu kembali dengan lelaki itu, dia bahkan sempat menyelamatkan lelaki itu saat dia terluka. Sebenarnya Lelaki itu adalah adik Song Yeon yang terpisah saat Song Yeon masuk istana, dan adiknya yang masih bayi diberikan untuk diadopsi oleh keluarga lain. Namun Song Yeon tak mengetahuinya, dia baru menyadarinya setelah dia ditangkap Polisi dan dianggap sebagai pengkhianat karena telah membantu pemberontak, karena ternyata adik Song Yeon telibat dalam salah satu gerakan pemberontak.

Saat Song Yeon meyadari tentang  adiknya, dia meminta bantuan Dae Su untuk menyelamatkan sang adik. Dae Su sempat ditangkap karena kejadian ini, namun atas bantuan Yi San, Dae Su dan Song Yeon dibebaskan, begitu juga adik Song Yeon. Masalah ini membuat Dae Su khawatir pada keselamatan Song Yeon dan meminta Yi San untuk melindungi Song Yeon. Dae Su memberitahu Yi San bahwa Song Yeon sangat mencintainya, hanya saja Song Yeon menahan diri selama ini, karena kebencian Ratu Heongyung padanya.
 
Saat Song Yeon pergi melukis pemandangan di sebuah tempat bersama adiknya dia kehilangan sabuk kerajaan yang dia dapat dari Yi San saat mereka kecil. Sabuk itu selalu dia simpan selama ini, untuk mengenang Yi San di dalam hatinya. Song Yeon panik dan mencari sabuk itu ke tempat dia dan adiknya melukis tadi, Song Yeon panik saat tak menemukan barang itu, lalu muncullah Yi San di tempat itu dan bertanya mengapa Song Yeon masih menyimpan sabuk kerajaannya. Saat itulah Song Yeon dan Yi San saling menumpahkan perasaan mereka dengan jujur.

Yi San akhirnya nekat untuk membawa Song Yeon ke istana untuk dijadikan Selir setelah mereka menghabiskan waktu bersama semalam. Permaisuri tentu saja bahagia karena hal ini, karena dia tahu hanya Song Yeon yang pantas menjadi Selir Yi San. Namun Ratu Heongyung tak menyukai hal ini dan membuat kesepakatan dengan Yi San, dia akan membiarkan Yi San untuk membawa Song Yeon sebagai Selir, namun Ratu Heongyung tidak akan memberikan Gelar khusus pada Song Yeon, dan dia akan mengambil Selir lain untuk Yi San, dan Yi San harus adil pada kedua selir barunya itu. Yi San sih setuju saja, meskipun pada akhirya dia lebih banyak menghabiskan waktunya bersama Song Yeon.

Saat Yi San terlibat dalam masalah dengan duta besar China, Song Yeon melakukan sebuah bantuan yang besar, Ratu Heongyung mulai luluh pada Song Yeon, apalagi saat Song Yeon dinyatakan hamil oleh tabib. Ratu Heongyung memanggil Song Yeon dan Yi San kemudian mengatakan bahwa dia kini akan mengakui Song Yeon sebagai anggota keluarga kerajaan dan Song Yeon di beri Gelar Selir Uibin.

Ternyata kehamilan Song Yeon bersamaan dengan kehamilan Selir Hwabin, Selir lain yang dulu dipilih Ratu Heongyung saat Yi San nekad mengambil Song Yeon sebagai selirnya. Saat keduanya melahirkan di hari yang sama, Yi San pertama kali mengunjungi kediaman Selir Hwabin dan mengucapkan terimakasihnya karena telah memberikannya seorang Putri yang sangat cantik. Barulah Yi San pergi ke kediaman Song Yeon dan terlihat sangat bahagia karena Song Yeon telah memberikannya seorang Pangeran. Yi San berkata pasa Song Yeon, bahwa dia berjanji akan membuat anaknya ini sebagai Putra Mahkota.

Kehadiran Song Yeon menjadi Selir Yi San membuat Hong Guk Yeong tidak senang. Dia masih dendam pada Permaisuri karena merasa bahwa kematian Adiknya, Selir Wonbin disebabkan oleh tekanan Permaisuri terhadap sang Adik. Dia pun sempat melakukan usaha pembunuhannya terhadap Permaisur, dengan memberikan racun pada makanan untuk Permaisuri, sialnya yang terkena racun itu malah Yi San. Insiden itu membuat Yi San tahu ulah Hong Guk Young yang mengkhianati dirinya dan bekerja sama dengan Permaisuri Jeongsun. Yi San tak ingin mempercayai hal itu, namun Hong Guk Yeong mengakui semua pengkhianatannya terhadap Yi San. Hong Guk Young pun di asingkan hingga ajalnya menjemput, dia menyesali pengkhianatannya terhadap kepercayaan Yi San padanya.

Sejak Kehadiran Pangeran Muhyo, putra Yi San dan Song Yeon, Ratu Heonggyung dan Permaisuri semakin menyayangi Song Yeon, mereka hidup bersama dengan harmonis dalam mendidik Pangeran Muhyo yang cerdas karena mewarisi kecerdasan Yi San dan Song Yeon. Yi San bahkan secara khusus memberi pelajaran pada Putranya itu dan menanamkan padanya bahwa dia harus fokus belajar sebelum pengangkatannya menjadi Putra Mahkota.

Saat akhirnya Pangeran Muhyo di angkat sebagai Putra Mahkota, para menteri, terutama yang berasal dari Partai Noron yang merupakan pengikut Ratu JeonSon menolak hal ini. Song Yeon jadi khawatir dengan keselamatan putranya, apalagi dia tahu bagaimana beratnya Yi San mempertahankan nyawanya demi gelar Putra Mahkota yang disandangnya. Song Yeon pun akhirnya memberikan cincin yang dulu diberikan Raja Yeongjo padanya sebagai jimat untuk melindungi putranya.

Yi San menunjukkan cincin itu pada para menteri dan mengatakan bahwa cincin itu diberikan Raja Yeongjo pada Ibu Pangeran Muhyo, Hal tersebut memperlihatkan bahwa Raja Yeongjo pun secara tidak langsung telah memilih Pangeran Muhyo menjadi Putra Mahkota, maka para menteripun tak bisa berkata apapun.

Sayangnya umur pangeran Muhyo tak panjang, dia meninggal karena penyakit cacar yang menimpanya. Sejak kematian pangeran Muhyo, Song Yeonpun mulai sering sakit-sakitan karena terlalu merindukan putranya. Song Yeon akhirnya dinyatakan mengidap kanker, penyakit yang sulit disembuhkan saat itu. Tahu Umurnya tak lama lagi, Song Yeon sempat membuat permintaan terakhir, yaitu ingin melukis wajah Yi San dengan tangannya sendiri. Akhirnya Song Yeon menghembuskan nafas terakhirnya dipangkuan Yi San, dan terlihat jelas rasa kehilangan yang Yi San rasakan.

Sejak kematian Song Yeon, Yi San bekerja sangat keras untuk membangun kerajaannya. Dia berencana membangun ibu Kota baru untuk mendekati makam Ayahnya. Usaha Yi San tersebut dibantu oleh Dae Su yang telah diangkat sebagai Panglima Perang dan serta Sarjana berbakat Jung Yak Yong yang kemudian diangkat jadi salah satu mentri di pemerintahan Yi San.

Saking kerasnya Yi San bekerja, dia kemudian jatuh sakit dengan ditandai matanya yang merabun, Yi San sempat menggunakan kacamata untuk mengatasi pandangannya yang mulai kabur, namun itu bukanlah penyakit yang sebenarnya, karena pasa akhirnya Yi San ambruk karena kelelahan. Dia tak sadarkan diri untuk waktu yang lama. Berbagai obat telah diberikan, namun tak menunjukkan perkembangang apapun, hingga suatu malam, Yi San bermimpi Song Yeon mendatangi kamarnya untuk memberikan obat dan berkata padanya untuk segera pulih karena masih banyak yang harus dikerjakannya untuk menciptakan kerajaan yang makmur seperti impian nya dulu. Secara ajaib, esok harinya Yi San terbangun dari tidur panjangnya dan berkata dalam hati sambil menatap sebuah batu kenangannya bersama Song Yeon, “Jadi ini belum waktunya Song Yeon-na, masih banyak yang harus aku lakukan bukan?” .

Sejak sembuh dari sakit, Yi San pun kembali berjuang untuk mewujudkan impiannya. Hingga akhirnya dia menghembuskan nafas terakhirnya di ruang baca. Dalam sejarahnya, kematian raja Jeongjo menjadi kematian yang masih sangat misterius.

Setelah kematian Yi San, Putra Mahkota, anak Yi San dari selir ke-empat Yi San selir Su Bin naik tahta sebagai Raja Sunjo. Menurut sejarah, karena usianya yang masih belia, Kekuasaan pemerintahan Raja Sunjo di walikan kepada Ratu Jeongsun, yang sepertinya sudah berdamai dengan Yi San untuk membangun Joseon menjadi kerajaan yang kuat.

Kematian Yi San sebenarnya tidak diperlihatkan dalam drama, namun di akhir drama Dae Su mengunjungi makam Yi San dan Ratu Hyoui dan bertanya apakah Yi San baik-baik saja? Apakah Yi San telah bertemu Selir Ui (Song Yeon)? Dae Su berkata dalam hatinya dia akan membantu Raja Sunjo untuk mewujudkan impian Yi San untuk menjadikan Joseon kerajaan yang besar.

Scene pun beralih pada 3 orag anak kecil yang sedang bermain petak umpet, mereka adalah Yi San, Song Yeon dan Dae Su kecil. Song Yeon yang ditutup matanya akhirnya berhasil menangkap Yi San, dia membuka penutup matanya. Yi San menggenggam tangan Song Yeon lalu tertawa bersama, maka sosok kedua anak kecil berubah menjadi Yi San dan Song Yeon dewasa. Keduanya berlari bersama sambil berpegangan tangan meninggalkan Dae Su, seolah mengisyaratkan bahwa keduanya meninggalkan Dae Su sendirian di dunia yang fana ini.

==.T.H.E  E.N.D.==
 
Sumber
cast dan detail: dramawiki
gambar: berbagai sumber

13 komentar:

  1. Wah riview nya bikin semakin ingin untuk cepat2 nyari dilapak. Seperti nya mmg Han Ji Min mmg pas dijadiin idola. Tq sis irfa.

    BalasHapus
  2. wah recaps drama nya, seru bgt nich drama kya dong yi nich... jd pengen cepet2 nyari dvd nya di lapak tp msh ada ga yach, kya nya bakal susah dapetin nya coz nich drama dri thn 2008...

    tp mudah2an ja dapet hehehe

    thanks review nya mba irfa, lanjutkan aq tunggu review drama lain nya :)

    BalasHapus
  3. haha.. keren nih kak irfa, 77 episode bisa diringkes jadi satu..
    kayaknya bagus yaa.
    tapi panjangnya itu lhooo gak nahaaann`

    BalasHapus
  4. kisah cicit nya dong yi hehe...

    emang ada rada2 mirip sama dong yi berawal dari dayang istana.... tapi dramanya ini duluan ya hahaha...

    semoga ditayangkan di TV....

    sempet pesen DVD ini lewat online tapi ga jadi haha....

    BalasHapus
  5. haha keren keren...
    tapi kok pada mati semua ya? bener kata mbak anis, jadi inget dongyi
    han ji min eonni saegukgenic ya mbak irfa (nyomot istilahnya mbak dee ^^)
    makasih!!! >.<

    BalasHapus
  6. wah.............. stelah itu han ji min,,, maen d rooftop prince,,, sbgai bu yong,,, hehe

    BalasHapus
  7. Mantaapss filmnya,pemainnya sgt menjiwai perannya,detail cerita yg bikin penasaran mau tahu klanjutan episodenya, lagu soundtrack yg membuat kt merasakan dalamnya cinta terpendam seong yeon thd yi san..rasanya pengen nonton ulang lg...tp tunggu liburan panjang dl..

    BalasHapus
  8. wah.... q ska yg sperti itu, krna film sperti sejarah sngat seru dan sedih..... dan jg membuatq htiq mnjadi ksel sperti ingin kubnuh.. he... he... ada lgi film korea yg sperti sejarah...... klo ada tlong dblas ya,.... OK,..

    BalasHapus
  9. Berarti kandungan selir song yeon yg waktu dia di vonis kangker hati juga ikut mati ya? saya kira putra mahkota sunjo itu anaknya?? episode saat raja yisan tau song yeon sakit bikin air mata keluar, begitu cintanya yi san kepada song yeun.

    BalasHapus
  10. reviewnya bagus, penjelasannya ga bertele-tele, to the point jadi bikin aku pingin nonton wkwk terima kasih ya..

    BalasHapus
  11. Suka beberapa pemainnya ada yg ganteng

    BalasHapus

Terimakasih sudah berkomentar^^ komentar kalian akan selalu menambah semangat menulisku^^