Rabu, 02 Mei 2012

[Sinopsis] Twinkle Twinkle Episode 54 [End]




Yipi,,, akhirnya sampai juga di episode terakhir, semua perjuangan Jung Won akhirnya tak sia-sia, Ny. Song akhirnya luluh dan meminta Jung Won untuk menjemput Seung Joon agar mau kembali ke Seoul.

Ny. song memberikan setumpuk  amplop surat dari  Seung Joon untuknya selama ini kepada Jung Won.

Jung Won bertanya apa ini? Ny. Song berkata Jung Won akan tahu saat melihatnya. Ny. Song berkata temukanlah Seung Joon dan bawa dia kembali. Seung Joon berkata bahwa seorang gadis memintanya untuk menikahinya. Jung Won bingung dan bertanya, “apa?” Ny. Song pergi meninggalkan Jung Won yang kebingungan menatap amplop-amplop itu. Jung Won segera membuka salah satu amplop dan membaca surat itu. Dia tahu bahwa dengan surat-surat itu dia bisa mengetahui kabar Seung Joon dan keberadaan lelaki itu sekarang.

Ny. Song masuk ke taxi yang dipesankan Jung Won dan meminta supir taxi itu mengantarnya ke Pyong Cang Dong, komplek perumahannya. Ketika taxi akan pergi, Jung Won memberhentikannya dan menerobos masuk, membuat Ny. Song kaget.

Ny. Song bertanya apakah Jung Won tidak langsung menemui Seung Joon, Jung Won hanya tersenyum. Lalu Ny. Song bertanya apakah Jung Won benar-benar akan menerima lamaran dari pria yang lulus ujian kejaksaan peringkat ke 17 itu? Jung Won menjawab, saat ini dia ada di sini, di hadapan Ny. Song, apakah Ny. Song berpikir dia akan menerima lamaran pria itu. Jung Won mengusulkan mereka membaca surat Seung Joon bersama selama perjalanan pulang.

Sesampainya di rumah keluarga Song, Jung Won segera mempersiapkan diri untuk menghitamkan rambut Ny. Song dan memberikan pelayan terbaik untuk membuat Ny. Song Rileks setelah keluar dari penjara, seperti memberikan pijatan dan mengunting kukuya yang sudah mulai panjang.

Di Desa tempat Seung Joon melarikan diri,,,

Seung Joon sedang membagikan buku-buku pada siswa-siswanya. Seung Joon kini menjadi guru di sekolah Alternatif di sebuah Desa. Seung Joon berkata pada para siswanya, bacalah buku ini jika mereka ingin atau jual atau buang,, apapun boleh mereka lakukan para buku itu.

Seung Joon baru saja akan mengawali pembelajarannya, tapi dia akhirnya malah mengajak siswa-siswanya untuk berenang di hari yang panas ini. Salah Seorang siswa berbaju merah bertanya mengapa Seung Joon selalu mengajak mereka bermain diluar ruangan. Seung Joon berkata dia melakukan itu karena dia sedang lelah (gubrak,, andai ya,, aku bisa ngomong gini sama muridku).

Seung Joon kembali mengajak siswa-siswanya berenang, tapi salah seorang siswi menolak lagi dan menyarankan Seung Joon memulai saja pembelajaran. Siswi itu bosan, karena Seung Joon selalu mengajak mereka memanen Jagung dan kentang. Siswi tersebut bertanya apakah Seung Joon melakukan hal itu karena memandang rendah mereka yang hanya siswa buangan yang masuk ke sekolah Alternatif ini? Seung Joon berkata bukan itu maksudnya, lagi pula sepertinya mereka senang saat memakan jagung dan kentang yang mereka ambil dari kebun.

Siswa berbaju merah lalu berkata, waktu berharga mereka terbuang sia-sia dengan cara itu. Dia pun mulai mengeluh, mengapa bisa ada sekolah seperti ini. Guru dan kepala sekolahnya tidak bersikap seperti seorang pengajar . Sebagai seorang guru harusnya Seung Joon menjalankan tugasnya dengan benar (kalo muridku,, aku ajakin main diluar,, pasti bersorak-sorai kegirangan,, Lha ini,, diajakin main malah pengen belajar, salut sama pelajar Korea,,,)

Seung Joon bertanya pada semua siswanya, apakah mereka masih ingin serius untuk pergi ke universitas? Seung Joon minta maaf karena berpikir mereka semua menyerah untuk masuk universitas. Seung Joon pun memulai pelajarannya. Tapi dia tetap memberi kelonggaran pada semua siswanya, dia mengijinkan siswanya tertidur saat mereka lelah, apalagi di cuaca panas seperti ini pasti sulit untuk tidak tidur.

Namun,,, baru saja Seung Joon menulis si papan tulis. Seorang siswa bernama Joo Hye Rin mulai memamerkan paha serta membuka kancing teratas kemejanya. Hye Rin mulai mengibas-ngibaskan rambutnya ke belakang, mencoba menarik perhatian Seung Joon. Sepertinya Hye Rin bermaksud menggoda Seung Joon.

Tanpa menoleh ke belakang, Seung Joon tahu apa yang sedang dilakukan Hye Rin. Dia pun memanggil nama Hye Rin yang langsung menjawab dengan kegirangan.

Seung Joon langsung menyuruh Hye Rin mengancingkan kemejanya, menurunkan roknya kemudian membuka buku teks dan membaca puisi yang ada di halaman 144. Hye Rin menjawab iya sambil cemberut dan menuruti semua perintah Seun Joon dengan terpaksa (Kayaknya siswi ini deh,, yang minta Seung Joon menikahi dirinya,, keliatan banget dia naksir sama Seung Joon,,,)


Geum Ran memasuki ruangan Tuan Nam dan melihat meja tuan Nam yang berantakan, Geum Ran risih dan langsung membersihkannya. Namun dia dikagetkan dengan keberadaan Tuan Nam yang sudah ada di mejanya sambil membawa kepala tengkorak. Saat Geum Ran bertanya apa yang sedang dilakukan tuan Nam, dia malah mengenalkan dirinya dan mengenalkan kepala Tengkorak yang dibawanya sebaia Manusia Otak dan membuka batok kepalanya dan memperlihatkan otaknya. (Aigoo,,, penulis gila ini,, tampaknya akan membuat Geum Ran gila sebentar lagi…)

Geum Ran marah-marah dan menyuruhnya menutup kepala tengkorak itu. Tuan Nam berdiri dan bertanya apa masalah Geum Ran padahal Otak itu kan isi kepalanya juga. Tuan Nam duduk dan menyadari bahwa Geum Ran telah membersihkan mejanya. Geum Ran membenarkan karena dia tidak tahan melihat kotornya meja  itu. Tuan Nam malah berkata seharusnya Geum Ran hanya tinggal menutup mata agar tak melihat semua itu.

Geum Ran tak menggubris hal itu dan langsung membawa amplop yang tadi dibawanya untuk diperlihatkan pada Tuan Nam, amplop itu berisi Desain Cover buku baru Tuan Nam. Tuan Nam mengambilnya dengan malas melihatnya sebentar dan berkata itu sudah bagus, tapi wajahnya tak menunjukkan perkataannya lalu melemparkan kertas berisi desain itu ke mejanya. Geum Ran jadi kesal dan mengambil kertas Desain itu. Geum Ran berkata, buku tuan Nam adalah buku pertamanya. Tuan Nam lalu bertanya lalu kenapa jika itu buku pertama atau buku keduanya? Apakah Geum Ran akan bekerja keras pada buku pertamanya dan tidak pada buku keduanya? Geum Ran menyangkal dan berkata bukan itu maksudnya. Jika bukan itu, Tuan Nam mengingatkan Geum Ran untuk tidak menyerangnya hanya karena hal seperti itu. Tuan Nam mulai menjelaskan bagaimana Geum Ran seharusnya bekerja.

Geum Ran lalu menjelaskan desain yang dibuatnya, tapi Tuan Nam malah memakai hidung badutnya. Saat Geum Ran melihatnya, Geum Ran jadi tertawa. Tuan Nam berkata bahwa Geum Ran terlihat cantik saat tertawa. Geum Ran bertanya apakah seperti Jung Won? Tuan Nam langsung sedih mendengar nama Jung Won dan bertanya pada dirinya sendiri, mengapa ia harus mengerjakan bukunya kali ini dengan wanita lain.

Tuan Nam langsung bertanya pada Geum Ran, apakah Geum Ran menyukainya? Katakan saja dengan sejujurnya. Geum Ran kaget mendengar hal ini, apalagi Tuan Nam menuduhnya mencari alasan untuk bertemu dengannya. Geum  Ran mencoba bertanya, Tuan Nam langsung berkata, lihatlah,, sikap Geum Ran itu sangat menunjukkan perasaan Geum Ran yang sebenarnya. Tuan Nam berkata dia mengerti, dia akan menerbitkan buku ketiganya di perusahaan yang sama juga dan mengerjakannya dengan wanita yang sama. Geum Ran jadi bingung sendiri, Tuan Nam kecewa melihat reaksi Geum Ran yang tidak bisa ia kerjai seperti Jung Won, Tuan Nam kemudian berkata bahwa dia benar-benar tidak menyukai Geum Ran.

Jung Won sedang mengadakan pemotretan untuk buku Ibunya di kerestoran keluarga Hwang. Tae Ran juga ikut serta sebagai asisten Ny. Hwang. Tae Ran bangga karena ibunya kini jadi seorang penulis. Jung Won pun tersenyum banhagia melihat Ibunya yang tersenyum bahagia saat memasak meski dia tak bisa melihat.

Dae Bum datang. Ny. Hwang sangat gembira menyambut kedatangan Dae Bum yang kini telah jadi jaksa junior.  Dae Bum bilang dia ingin makan masakan Ny. Hwang, tentu saj Ny. Hwang dengan senang hati memasakannya untuk Dae Bum.

Dae Bum duduk kemudian memberikan sejumlah daftar pesanan buku yang cukup banyak pada Jung Won. Dae Bum berkata ia ingin menukar semua itu dengan jawaban Jung Won. Ny. Hwang bertanya jawaban apa, Dae Bum tak menjawab dan hanya tersenyum sementara Jung Won hanya bisa terdiam mengerti maksud Dae Bum.

Jung Won dan Dae Bum akhirnya berbincang di luar rumah. Jung Won bilang sekarang dia sudah bisa memberikan jawabannya pada Dae Bum. Dae Bum berkata dia akan menunggu Jung Won, tapi Jung Won hanya bisa menatap Dae Bum. Entah mengapa Dae Bum seolah mengerti bahwa jawaban Jung Won adalah tidak, Dae Bum pun bertanya, apakah Jung Won benar-benar tidak bisa menerimanya? Jung Won mengangguk dan berkata ya,,

Dae Bum berkata, selama ini dia terus berharap, tapi pada akhirnya semuanya sesuai ekspetasinya. Jung Won berkata, dia tahu keberadaan Seung Joon sekarang ini, Jung Won akan pergi menangkapnya besok. Dae Bum kaget dan menatap Jung Won, Dae Bum bertanya apa yang akan Jung Won lakukan jika Jung Won tak berhasil menangkapnya? Jika itu terjadi, maka Jung Won akan menetap di Kanghwa-do juga. Dae Bum mengerti bahwa kini Seung Joon ada di Kanghwa-do.

Dae Bum mengajak Jung Won untuk kesana bersama, Jung Won kaget. Dae Bum kemudian berkata, dia kesana bukan untuk menemani Jung Won menangkap Seung Joon, dia ada konslutasi gratis sebagai jaksa junior, besok di Kanghwa-do. Jung Won pun tersenyum mendengar hal ini.
Dae Bum berkata, “Ayo pergi bersama, kau pastikan untuk mendapatkan cintaku dan aku akan memastikan untuk melupakan cintaku di Kanghwa-do.” (aduh,, kasian banget sih ini Dae Bum,, tapi sabar bangetlah Dae Bum ini,, salut aku,,,)

Jung Won dan Dae Bum menikmati perjalana ke Kanghwa-do dengan bis dinas kejaksaan dengan mengobrolkan tentang bis itu dan pekerjaan yang akan dilakukan Dae Bum di Kanghwa-do. Jung Won berkata dia sangat bangga pada Dae Bum, lalu Dae Bum menggodanya apakah sekarang Jung Won mulai jatuh cinta padanya? Jung Won hanya mencibir mendengar pertanyaan bodoh Dae Bum.

Lalu datang seseorang yang mengenal Jung Won, dia adalah pria menyebalkan mantan tunangannya Geum Ran dulu, Yoon Seung Jae. Dia juga ternyata sudah berhasil lulus ujian kejaksaan di peringkat yang lebih rendah dibanding Dae Bum tapi sombongnya selangit. Dia bertanya pada Jung Won apakah Jung Won masih single, Jung Won menjawab iya. Maka Seung Jae pun kembali pamer dan berkata bahwa dia sudah menikah dan istrinya adalah seorang putri dari keluraga chaebol yang terkenal dibidang fashion, makanya penampilannya sangat stylish sekarang ini (mengingat dulu penampilannya culun banget,, ya,, dia sepatutnya berbangga hatilah dengan penampilannya sekarang).

Dia membanggakan keluarga istrinya dan selera fashionnya yang selalu bermerk. Seung Jae melihat Dae Bum dan bertanya apakah mereka berkencan. Dae Bum menyangkalnya, tapi Seung Jae berkata bahwa Jung Won harus mempertahankan Dae Bum erat-erat, meskipun Dae Bum punya anak. Dae Bum dan Jung Won kini berada di level yang sama dan umur Jung Won sudah 30 tahun, jadi tunggu apalagi? Seung Jae mengejek Jung Won karena umurnya dan itu membuat Jung Won kesal.

Saat Seung Jae tertawa puas karena sudah mengejek Jung Won tiba-tiba lensa dari kacamatahitam yang dipegangnya lepas begitu saja. Dae Bum mengambilkannya, dan berkata bersyukurlah lensanya tidak pecah. Seung Jae berkata, tentu saja,, harganya 600.000 won dan kacamata itu buatan desainer terkenal. (masih aja,, sombong nih orang ya,,,). Dae Bum lalu bertanya, kalau begitu mengapa lensanya bisa lepas? Seung Jae berdalih jika produk dengan desain seperti ini benar-benar sensitive, karena orang yang akan memakainya pun orang-orang yang terkenal seperti artis yang juga sangat sensitive, jadi tidak sembarangan di lem seperti kacamata yang ada dipasaran. Jung Won dan Dae Bum sepertinya sudah tidak peduli dan malah menertawakan semua penjelasan Seung Jae yang tak masuk akal.

Merekapun akhirnya tiba di Kanghwa-do. Dae Bum sedang memberikan konsultasi gratisnya pada seorang nenek. Jung Won menatapnya dari kejauhan dengan bangga, kemudian dia pun meninggalkan bis itu.

Hari ini, hari melumpur untuk Seung Joon dan para siswanya saat Jung Won tiba disekolah alternative yang ada di alamat pada surat Seung Joon. Oleh karena itulah, sekolah tampak sepi, Jung Won menatap sekolah itu cukup lama, mencari orang untuk dimintai Tanya. Lalu datanglah Joo Hye Ri yang bertanya sedang apa Jung Won disini. Jung Won memperkenalkan dirinya dan berkata bahwa dia dari Seoul, dia datang kesini untuk mencari Song Seung Joon, apakah salah satu guru Hye Ri ada yang bernama Seung Joon.

Rubah kecil Hye Ri, yang tak suka karena ada perempuan yang mencari Seung Joon langsung berkata bahwa di sekolah ini tidak ada guru yang namanya Song Seung Joon, jadi sebaiknya Jung Won pergi saja, mungkin dia ada disekolah alternative lainnya karena banyak sekloah alternative di daerah ini.

Jung Won sangat kecewa dan berniat pergi, namun seorang gadis kecil berlari sambil membawa boneka recorder Jung Won yang menyalakan nyanyiannya untuk Seung Joon. Jung Won mendengar hal itu dan tahu bahwa Seung Joon sebenarnya ada di sekolah itu. Jung Won mencari-cari dan melihat gadis kecil itu membawa bonekanya.



Jung Won menatap Hye Ri yang bertanya mengapa Jung Won belum pergi juga. Jung Won bertanya mengapa Hye Ri berbohong? Hye Ri kaget dan bertanya mengapa Jung Won menuduhnya seperti itu? Jung Won berkata, nyanyian pada boneka itu adalah suaranya, dia sengaja merekamnya untuk Seung Joon. Hye Ri mati kutu dan merasa malu.

Ajussi yang dulu membawa Seung Joon ke Kanghwa-do datang dan berkata bahwa putrinya sangat menyukai  nyanyian pada boneka itu, dan dia sangat menyukai puisinya. Pahamlah Ajussi bahwa Jung Won adalah wanita yang dicintai Seung Joon. Ajussi berkata bahwa Jung Won pasti sangat merindukan Seung Joon, Jung Won mengangguk sambil tersenyum sedih. Ajussi akhirnya menyuruh Hye Ri mengantarkan Jung Won menemui Seung Joon ditempat melumpur.

Seung Joon sedang mengajari siswanya untuk berkotor-kotoran di lumpur. Seung Joon berusaha membuat pelajaran melumpur ini menyenangkan, tapi lagi-lagi siswa dulu yang memprotesnya menatapnya dengan tak senang karena cara mengajar Sementara siswa yang lain menikmati pelajaran hari ini.

Saat Seung Joon tertawa bersama siswa-siswanya dia kaget melihat kehadiran Jung Won di tempat melumpur. Jung Won berjalan dengan susah payah menggunakan Sepatu bootnya. Jung Won berjalan mendekat ke arah Seung Joon yang menatapnya kaget campur sedih sambil cemberut dan hampir menangis.

Jung Won berhenti di hadapan Seung Joon namun jarak mereka agak berjauhan. Jung Won langsung mengambil lumpur dan melemparkannya ke arah Seung Joon berkali-kali, Seung Joon tak melawan, dia merasa layak mendapatkan hal ini, tapi ini membuat siswa-siswa Seung Joon kaget,, terutama Hye Rin.

Saat Jung Won berhenti melempari Seung Joon dengan lumpur dia berkata bahwa Seung Joon menjadi lebih hitam, kehilangan banyak berat badan, lalu bertanya apakah Seung Joon merindukannya? Seung Joon mengjawab semua pertanyaan itu dengan anggukan-anggukan kecil sambil menahan tangis. Jung Won bertanya lagi, apakah Seung Joon menyesal meninggalkannya?  Seunng Joon mengangguk lagi. Jung Won kembali bertanya, Jika dia tidak menemukan Seung Joon, Seung Joon lah yang akan pergi mencarinya. Lagi-lagi Seung Joon mengangguk dengan wajah sedihnya.

Jung Won menangis dan akhirnya berkata, “Sudah lama tak bertemu,,, Aku tidak bisa memeluk mu karena anak-anak. Apa ini, Aku sudah selama setahun, Aku sudah menunggu sepanjang waktu, dan begitu banyak lumpur disini” Akhirnya Jung Won tak peduli pada lumpur dan anak-anak. Dia mendekat kearah Seung Joon dan memeluknya, membuat siswa-siswa Seung Joon menyoraki mereka. Seung Joon pun tak peduli dan membelas pelukan Jung Won sambil bercucran air mata, mereka saling memeluk dengan baju penuh lumpur, sorak sorai dari anak-anak dan derai air mata keduanya.


Hari yang sibuk di keluarga Han, Sang Woo mengomel pada istrinya bagaimana bisa Sang Istri pergi melakukan perjalan bisnis di hari penikahan adiknya. Istrinya mencoba menjelaskan, Sang Won malah semakin marah dan kesal dan berkata, anak mereka juga butuh perhatian istrinya, memangnya hanya dia yang membuatnya lahir kedunia, mengapa dia saja yang mengurus Woo Ri. Istrinya mencoba menenangkan, dan pada akhirnya tetap pamit untuk perjalanan bisnisnya.

Sang Won kesal dan menatap sang anak, Woo Ri malah  mengompolinya dan ini membuat Sang Won semakin kesal padahal dia baru saja akan mengganti pampers Woo Ri karena “pup”. Sang Woon kesal, dan memarahi Woo Ri yang tidak berdosa itu.



Ny. Han menemui suaminya dan menanyakan siapa yang akan menyalakan lili dan menjadi pendampir Jung Won saat menuju altar di hari pernikahan Jung Won. Tuan Han berkata tentu saja orang tua dari keluarga Shin Lim Dong. Ny. Han protes, selama ini merekalah yang membesarkan Jung Won selama 30 tahun, jadi merekalah yang melakukan hal itu. Tuan Han berkata tapi bagaimanapun mereka-lah orang tua kandung Jung Won. Ny. Han bersikeras bahwa merekalah yang lebih berhak melakukan itu. Lalu Tuan Han bertanya, apakah saat Geum Ran menikah nanti, Ny. Han akan membiarkan Tuan dan Ny. Hwang yang melakukan tugas itu. Ny. Han langsung protes tidak setuju dan mulai menyadari keegoisannya.

Di perusahaan Penerbitan, Istri Sang Won yang kini telah jadi direktur berkata pada pegawainya bahwa dia tak suka jika buku mereka tidak terjual. Tidak peduli apa isi dan siapa penulisnya dia lebih suka buku terbitan mereka laku keras, karena itulah meeka harus menemukan cara Advertising yang agresif untuk menarik pembeli. Salah satu pegawainya protes dan berkata, buku bukanlah deretan susu yang diajang di supermarket. Yang lain menimpali, tapi buku adalah barang seni yang akan emnambah ilmu pengetahuan dan memberikan jalan keluar bagi pembacanya, jadi jangan memperlakukannya hanya seperti dagangan biasa. Kepala Editor kaget dan bertanya ada apa dengan tiga pegawainya itu. Dia bertanya pada Jung Won dan Geum Ran, mereka hanya tertawa ditahan mendengar semua perkataan ketiga pegawai penerbitan tersebut.

Kepala Editor menyuruh Geum Ran untuk mempromosikan buku baru Tuan Nam, dengan menampilkan Tuan Nam ditelevisi untuk melakukan wawancara atau menjadi bintang tamu sebuah acara. Geum Ran kaget saat mendengar hal ini, karena baginya Tuan Nam bukan orang yang pantas tampil di layar kaca dengan kelakukan yang tidak terprediksinya. Geum Ran tentu saja menolak hal itu. Kepala editor berkata, tapi dia pintar, lucu tinggi dan menyenangakan, apalagi dia seorang Doctor. Geum Ran kembali beralasan, tapi dari mulutnya hanya keluar joke-joke yang tidak penting, jadi dia tak menyetujui hal ini. Kepala Editor berkata, itulah salah satu kelebihannya yang akan diterima para penonton dengan baik. Jadi Tuan Nam haru menggunakan dirinya sendiri untuk menjual buku-bukunya. Geum Ran tak bisa protes lagi hanya kesal menahan amarah.

Kepala Editor bertanya bagaimana status dari buku “Twinkle-Twinkle”  pada Jung Won sambil memegang buku yang Covernya dihiasi oleh wajag Ny. Hwang. (Ho… jadi buku masak Ny. Hwang diberi judul Twinkle-twinkle ya?). Jung Won menjawab sejuah ini todak ada masalah dan semuanya terkendali dengan baik.  Kepala editorpun menyuruh Jung Won untuk memeriksa ke toko buku sendiri, Jung Won menyetujuinya dan berkata dia juga akan pergi dengan Hwang Geum Ran untuk melakukan hal itu. 

Salah seorang pegawai penerbitan mengusulkan, karena Twinkle Twinkle buku memasak, mengapa mereka tidak memberikan demo memasak dari salah satu resep yang ada pada buku itu? Kepala Editor langsung menolak dengan alasan keadaan Ny. Hwang yang buta. Pegawai yang lain berkata itulah kelebihannya untuk menerik pera pembaca. Kepala Editor tetap menolak, tapi Jung Won berpikran lain dan berkata itu sepertinya ide yang bagus dan dia akan mencoba pada ibunya aakh dia mau melakukan hal itu. Kepala Editor akhirnya berubah pikiran dan meminta maaf pada para pegawainya.

Jung Won membereskan buku yang di karang ibunya di toko buku dengan tangannya sendiri. Dia bangga karena melihat buku ibunya bisa terpajang di toko buku. Ada seorang pembeli datang melihat-lihat buku ibunya, kemudian membelinya dengan wajah puas. Jung Won pun tersenyum bahagia karena pembaca sepertinya menyukai buku ibunya.

Geum Ran membereskan buku Ny. Hwang di tempat lain. Dia melihat sekeliling dan teringat itu adalah toko buku tempat dia bekerja dulu. Dia pun pergi mencari temannya yang masih bekerja disana. Teman Geum Ran sedang melayani pelanggan, Geum Ran diminta menunggu sebentar. Setelah dia selesai melayani pelanggan, dia menghampiri Geum Ran. Mereka pun mengobrol.  Geum Ran bilang pad temannya bahwa dia sangat bercahaya seperti bintang karena kerja kerasnya selama ini, Temannya berkata dulu juga Geum Ran begitu, Geum Ran jadi merasa malu pada dirinya sendiri saat Temannya memberikan pendapat tentang dirinya di masa lalu, karena dia sempet kehilangan dirinya sendiri karena keserakahan dan rasa iri.

Teman Geum Ran lalu berkata bintang sebenarnya telah datang saat dia melihat seseorang, Geum Ran menoleh dan menemukan Jung Won yang sedang berjalan. Teman Geum Ran bilang bahwa dengan style dan wajah seperti itu, wanita itu bagai bintang yang bercahaya. Geum Ran berkomentar dia memang bercahaya, tapi bukan hanya karena pakaian dan penampilan fisiknya tetapi juga kepribadiannya . Geum Ran pun tersenyum melihat JunG Won yang sedang menghentikan tangisan seorang anak kecil yang ingin membeli komik, tapi ibunya tidak mau membelikannya.

Tuan Hwang sedang berlatih berjalan menuju Altar untuk mengantar Jung Won di hari pernikahannya. Sementara Jung Won sedang membacakan buku untuk ibunya sambil tiduran berdampingan. Saat Jung Won berkata bahwa tokoh utamanya mendapat musibah Ny. Hwang ketakutan dan bertanya apakah sang tokoh utama mati? Jung Won berkata bila tokoh utamanya mati sekarang maka ceritanya tak akan berlanjut. Ny. Hwang mengerti dan meminta Jung Won meneruskan ceritanya. 

Baru beberapa kalimat Jung Won meneruskan ceritanya Ny. Hwang jatuh tertidur. Jung Won pun meringkuk di dekat ibunya kemudian memeluknya erat. Ini malah membuat Ny. Hwang terbangun dan meninta maaf karena telah terlelap sejenak. Jung Won berkata tidak apa-apa dan meminta Ibunya untuk tidur kembali sambil menyanyikan lagu pengantar tidur. Jung Won melupakan bait selanjutnya dan bertanya pada Ny. Hwang apa lanjutannya. Ny. Hwang meneruskannya. 

Mendengar Ibunya bernyanyi Jung Won pun menangis dan memeluk ibunya semakin erat, dia berkata bahwa dia mencintai ibunya. Sangat mencintainya, Di Dunia ini, Ibunyalah yang paling dicintainya. Ibu nya berkata Jung Won pembohong, bagaimana dengan Seung Joon? Jung Won bilang dia tidak berbohong karena dia mencintai Seung Joon kedua setelah Ibunya. Ny. Hwang berkata tidak apa-apa jika Jung Won sangat mencintai Seung Joon. Ny. Hwang berpesan, setelah menikah Jung Won harus bahagia. Jung Won mengangguk. Ny. Hwang berkata, mereka tidak boleh bertengkar di depan orang tua, jika mereka bertengkar mereka harus menyembunyikannya. Lelaki itu seperti anak-anak. Bersepakatlah dengan mereka seperti  bersepakat dengan anak kecil.  Jung Won bertanya apakah itu dengan Cinta? Bukan,, tapi dengan hukuman, kata Ny. Hwang. Jung Won dan Ny. Hwang sama-sama tertawa mendengar itu, mereka pun tertawa sambil berpelukan.

Hari pernikahan pun tiba, semua orang tampak bahagia. Ny dan Tuan Han serta Ny dan Tuan Hwang dudk bersama di kursi orang tua pengantin perempuan.

Tae Ran dan suaminya menganggumi  rumah keluarga Seung Joon yang besar dan mewah.

Mi Ran terlihat senang dengan dekorasinya yang cantik, dia bertanya pada Tae Ran, apakah dia melihat gaun pengantin Jung Won? Itu sangat cantik menurut Mi Ran, sementara Dae Bum mendengar kata-kata Mi Ran dengan miris.

Sang Won sedang bemain kapal-kapalan dengan Woo Ri, Seo Woo Samchoon mendampinginya. 

Namun Seo Wo Samchoon kemudian pindah saat melihat teman kerja Jung Won yang selama ini di taksirnya. Seo Wo duduk disamping gadis itu dan dengan malu-malu menggenggam tangannya. (Aigoo,, Urri Seo Woo Samchoon sudah dewasa ternyata,,,)

Sedangkan Tuan Nam terkantuk-kantuk di samping Geum Ram. Saat kepala Tuan Nam bersender di bahu Geum Ran dia berusaha menyingkirkannya berkali-kali namun kepala Tuan Nam kembali tersandar di bahu Geum Ran. Akhirnya Geum Ran pun membiarkannya dengan terpaksa.

Prosesi pernikahan pun dimulai dengan para Ibu yang menyalakan lilin. Ny. Han membantu Ny. Hwang untuk meyalakan lilin dari pihak perempuan sedangnya Ny. Song menyalakan lilinnya sendirian. Kini Ny. Song bisa tersenyum saat melihat Ny Han dan Ny. Hwang, mereka tampaknya sudah damai demi kebahagiaan Seung Joon dan Jung Won.

Saatnya pengantin pria memasuki altar. Seung Joon tampak gugup dan berjalan dengan terburu-buru.  MC menghentikannya dan berkata Seung Joon terlalu cepat berjalan dan memintanya untuk mengulanginya. Seung Joon terlihat tak senang, namun akhirnya dia melakukannya lagi, membuat semua orang tertawa melihat tingkahnya. Saat Seung Joon memasuki altar untuk kedua kalinya, semua orang bertepuk tangan dengan gembira menyambutnya. 

Tak lama MC pun memanggil pengantin cantik kita Han Jung Won untuk masuk ke Altar, didampingin dua ayahnya Jung Won berjalam masuk menuju Altar.

Sesampainya di Altar, Tuan Hwang menyerahkan Jung Won ke tangan Seung Joon setelah sebelumnya dia menendang pantat calon menantunya itu dan membuat semua orang tertawa. Ny. Hwang bertanya ada apa? Ny. Han menjawab bahwa Tuan Hwang baru saja menendang Seung Joon. Ny. Hwang sedikit mengomel dan bertanya apakah Jung Won terlihat cantik? Ny. Han menatap Jung Won yang terlihat sangat cantik dan berkata bahwa Jung Won sangat cantik.

Ny Hwang kemudian berterimakasih pada Ny. Han karena sudah membesarkan Jung Won selama ini dengan begitu baik. Ny Han jadi terharu mendengarnya.

Upacara pernikahan pun berlangsung cepat, Jung Won dan Seung Joon telah resmi menjadi suami istri. Kini tiba waktunya untuk memberi hormat kepada para orang tua. Jung Won dan Seung Joon pertama kali meberi hormat pada Tuan dan Ny Han. Seung Joon berlutut, sementara Jung Won hanya menundukkan badannya, namun saatnya mereka bangun, Jung Won tak jua bangun karena dia malah masih menangis dalam posisinya. Seung Joon  pun membentu Jung Won untuk menegakan badannya kembali dan menghentikan tangisnya. Jung Won menatap kedua orang tua yang selama ini membesarkannya dia mengucapakan banyak terimakasih kepada Tuan dan Ny Han dengan matanya.

Kini giliran Tuan dan Ny Hwang yang mereka beri hormat. Jung Won berusaha tersenyum setelah memberi hormat. Tuan Hwang membalasnya dan menatap istrinya yang tak bisa melihat pernikahan putrinya saat ini.

Terakhir, pasangan pengantin itu memberi hormat pada Ibu Seung Joon yang kini menunjukkan rasa bersalah mendalam diwajahnya karena telah membuat hidup Seung Joon begitu sulit.

Dae Bum menyumbangkan lagu kesukaan Jung Won dengan suara falsnya membuat semua orang tertawa mendengarnya. Namun saat dia memperdengarkan suara aslinya semua orang terpesona termasuk juga Jung Won dan Seung Joon.

Jung Won dan Seung Joon pun akhirnya terhanyut dalam kenangan masa-masa indah dan sulit mereka hingga sampai di hari ini. Jung Won dan Seung Joon saling menatap,,, Hari ini akhirnya mereka resmi menjadi sepasang suami istri yang akan hidup bahagia selamanya.

Saatnya lempar bunga, namun hanya Geum Ran yang jadi penerimanya, jadi tentu saja Geum Ran jugalah yang mendapatkannya meski dia sempat terjatuh, namun saat Jung Won berbalik melihat Geum Ran yang menerima bunga darinya Geum Ran tertawa pada Jung Won yang tersenyum kepadanya.

Jung Won dan Seung Joon berbulan madu di Kanghwa-do dengan memanen Ubi. Ini membuat Jung Won kesal karena dia berharap bisa berbulan madu ditempat lain.  Hye Rin menyarankan agar Jung Won jangan mengeluh sambil memanggilnya Ajumma, Jung Won kesal dan akhirnya bertengkar dengan Hye Rin. Seung Joon hanya tertawa melihat pertengkaran mereka berdua. Hye Rin berkata bahwa Jung Won sangat kekanakan, Hye Rin bertanya apa yang disukai Seung Joon dari istrinya. Seung Joon menjawab, tidak bisakan Hye Rin melihat Jung Won sangat luar biasa? Dia itu cantik dari kepala hingga kaki. Kata-kata Seung Joon mengobati kekesalan Jung Won yang tersenyum lebar menatap suaminya dengan bangga. Jung Won berkata pada Hye Rin untuk segera pergi dari sisi suaminya. Bukannya pergi, Hye Rin malah mengatakan hal yang membuat Jung Won kesal,,

Hye Rin lalu berkata jika Jung Won berani membuat gurunya menangis dia akan membuat kepala Jung Won botak saat Jung Won tidur. Jung Won semakin kesal pada Hye Rin, dia lalu berkata bahwa dirinya bukan Ajumma. Hye Rin bersikeras bahwa Jung Won itu Ajumma, Jung Won sudah menikah, maka Jung Won adalah Ajumma, apakah Jung Won masih merasa dirinya sebagai Aggashi? Hye Rin lalu berkata, jika Jung Won tidak suka menjadi Ajumma, Jung Won bisa berhenti menikah dengan Seung Joon dan dia akan menggantikan Jung Won menjadi Ajumma. Jung Won makin kesal mendengar kata-kata Hye Rin dan menyuruhnya mengambil ubi saja, mereka kemudia akhirnya bertengkar lagi, dan Seung Joon kembali tertawa mendengar pertengkaran Istri dan muridnya itu.

Siswa yang suka memprotes Seung Joon takjub melihat Ny Hwang yang begitu bersemagat mengambil Ubi padahah Ny. Hwang buta, tapi dia sudah mengumpulkan begitu banyak Ubi.  Tuan Hwang bertanya pada Siswa tersebut mengapa dia memanggil Seung Joon dengan sebutan ‘mimi’ Siswa tersebut menjelaskan bahwa itu sebuah singkat. Saat mendengar penjelasan sang siswa tuan Hwang marah, karena panggilan itu ternyata mengejek menantunya.

Ny. Hwang berkata Tuan Hwang tidak usah memikirkan hal itu, itu kan hanya candaan anak-anak. Ny. Hwang menyarankan agar tuan Hwang fokus mencari ubi. Siswa tadi bertanya mengapa Ny. Hwang bisa mengumpulkan ubi begitu banyak padahal Ny. Hwang tidak bisa melihat. Ny. Hwang berkata saat dia mulai, perasaannya terhadap banyak hal menjadi lebih peka, sehingga dia bisa merasakan dan melihat semuanya dengan mata hati. Ny Hwang bertanya pada siswa itu, apakah kebun itu miliknya, Siswa membenarkan. Ny Hwang menyarankan agar siswa tersebut memberikan pupuk secara teratur pada kebunnya itu, karena mereka bagai anak sang siswa.

Jung Won duduk di halte menunggu kedatangan Geum Ran. Bis pun datang, Geum Ran turun, mereka pun saling melepas rindu. Geum Ran ingin melihat cincin nikah Jung Won, Jung Won memperlihatkannya dan takjub karenanya. Jung Won bilang Geum Ran pun harus segera memiliki yang seperti itu (maksudnya segera menikah gitu,, tapi masalahnya sama siapa??). Mereka pun berjalan beriringan menuju tempat tinggal Jung Won dan Seung Joon sambil saling menggandeng.

Seung Joon dan Tuan Hwang berjalan bersama menjelang senja. Tuan Hwang bertanya apakah Seung Joon tidak tertarik kembali ke perusahaan penerbitan? Seung Joon bilang, dia akan menunggu sampai kelulusan siswa-siswanya. Jadi Seung Joon akan tinggal di Kanghwa-do dalam satu setengah tahun ini.  Tuan Hwang bertanya, jadi Seung Joon hanya akan bertemu Jung Won saat akhir pekan saja. Seung Joon membenarkan. Tuan Hwang tadinya cemas saat datang ke sini, tapi saat berada disini dia rasanya akan suka untuk tinggal di Kanghwa-do. Tuan Hwang berkata, setelah Mi Ran menikah mungkin dia dan Ny Hwang berpikir untuk pindah kesini.

Seung Joon tersenyum dan mengajak ayah mertuanya untuk mandi bersama di pemandian umum. Tuan Hwang sangat senang menerima ajakan Seung Joon, namun saat mereka akan pergi ke pemandian umum, mereka melihat Ny. Hwang, Geum Ran dan Jung Won sedang main trampoline. Mereka pun tertawa bahagia melihat kebahagiaan para wanita itu.

Perbincangan suara Hati Jung Won dan Ny. Hwang saat bermain trampolin:
Jung Won: “Apa yang sedang kau pikirkan Omma?”
Ny. Hwang: “Aku sedang memikirkan ibuku”
Jung Won: “Apakah kau mengingat wajahnya?”
Ny. Hwang: “Aku selalu mengingatnya, tapi bukan wajah saat dia meninggal. Aku hanya bisa mengingat wajahnya saat dia muda. Jadi Ibuku akan selalu lebih muda dariku. Ibuku sangat cantik”
Jung Won: “Omma, diantara keempat putrimu, siapa yang paling kau sukai? Jangan bilang kau menyukai kami semua. Kau harus mengatakan siapa yang paling kau sukai. Siapakah yang jadi no.1 mu?
Ny. Hwang: “saat dia menangis dan kemudian berhenti menangis, maka dialah no.1 ku. Saat dia pergi dan datang kembali, maka dia adalah no.1 ku”
Jung Won: “Kau mencoba menghindar dari pertanyaan ini ya?
Ny. Hwang: “Aku tak berusaha menghindar, Kau akan mengerti setelah Kau punya anak sendiri kelak, kau akan berpikir ‘Inilah yang dimaksud Ibuku’ begitulah…”
Jung Won: “Omma?”
Ny. Hwang: “Ya?”
Jung Won: “Mari kita hidup bersama untuk waktu yang lama”
Ny. Hwang: “Baiklah,,, Mari Kita hidup bersama untuk waktu yang lama, waktu yang sangat lama”

Seung Joon dan Tuan Hwang mendekati Ny Hwang, Jung Won, dan Geum Ran yang masih bermain di trapmpolin. Mereka berlima tampak sangat bahagia.

_end_

Epilog Scene kehidupan pernikahan Seung Joon dan Jung Won aku share di postingan terpisah ya,, mungkin hanya sebagai Screen Caps nya, soalnnya kan emang nggak ada dialognya,, See You Next Time,,

6 komentar:

  1. Murid yang namanya Hye Rin itu kok rada mirip sama Ha In joo palsu yang remaja.... apa saya salah liat....

    BalasHapus
    Balasan
    1. dy emang Ha In Joo palsu waktu remaja,, aku pernah bahas dy waktu di episode 53,, hehehe,, disini pun dia sedikit menyebalkan,, tapi lucu sih hehehe,,

      Hapus
  2. keren....keren...maksi mbak Irfa karna udah meluangkan banyak waktu untuk Twinkle-Twinkle :D
    terima kasih untuk sinopsis dan blognya yang keren :D
    wah masih pengen liat Song Seung Joon sama Han Jung Won hehehehehe

    BalasHapus
  3. Thanx mb irfa untuk sinopsisnya....
    seminggu kemaren aq ketingglan episode2nya karena sibuk dengan kerjaan. pas senin nonton jam tayangnya ternyata "twinkle twinkle" udah tamat.Hikz... :'(
    meski ga nonton endingnya tapi paling gag sedikit terobati dengan baca sinopsisnya...... ^,^$

    BalasHapus
  4. thanks mba dr kmrn nyari sin0psis nya ketinggalan./

    BalasHapus

Terimakasih sudah berkomentar^^ komentar kalian akan selalu menambah semangat menulisku^^