Kamis, 31 Mei 2012

[Recaps] Queen In Hyun's Man Episode 5



Hee Jin melepaskan ciumannya dan berkata bahwa dia hanya ingin mengajarkan etika pada Bung Do. 

Tanpa sepengetahuan Hee Jin, Soo Kyung melihatnya sedang bersama bUng D didalam lift. Hee Jin Keluar dari Lift. Soo Kyung memanggilnya. Hee Jin segera mendekat ke arah Soo Kyung dan menghalangi pandangan Soo Kyung untuk melihat Bung Do.  Bung Do yang menyadari hal itu segera pergi menjauhi Hee Jin.

Soo Kyung bertanya sedang apa Hee Jin disini, sambil mencari-cari orang tadi sedang bersama Hee Jin di lift. Hee Jin malah balik bertanya untuk apa Soo Kyung kesini? Soo Kyung bilang bagaimana bisa Hee Jin tidak bilang dia akan pergi keman, jadi dia mencarinya dengan GPS. Soo Kyung masih penasaran dengan lelaki yang dia lihat di lift sedang bersama Hee Jin.

Saat dia melihat lelaki itu menuju pintu keluar, Soo Kyung menghadangnya. Dia mengenalkan diri sebagai manager Hee Jin sambil mengulurkan tangannya, Hee Jin sudah panik dan Bung Do terlihat bingung, dan hanya menatap tangan Soo Kyung.

Soo Kyung  tak gentar, saat Bung Do tak menyambut tangannya, maka dia segera mengambil tangan Bung Do dan memperkenalkan dirinya secara resmi. Dia juga mengajak Bung Do keluar dan berkata akan mengantar Bung Do hingga ke taman seperti janji Hee Jin. 

Bung Do kebingungan, Hee Jin pun panik dan berkata Bung Do bisa pergi sendiri. Tapi Soo Kyung bersikeras dan memaksa Bung Do masuk mobilnya dan berkata agar Bung Do jangan sungkan, karena sebenarnya itu adalah mobilnya. Saat Bung Do akan masuk mobil di kursi belakang, Soo Kyung melarang dan menyuruhnya masuk di kursi depan saja, Bung Do pun masuk mobil dan duduk di kursi depan. Soo Kyung menyuruh Hee Jin duduk di kursi belakang dengan geram dan berkata bahwa dia yang akan menyetir.

Hee Jin buru-buru masuk sebelum Soo Kyung masuk, dan berkata pada Bung Do untuk tak mengatakan apapun pada Soo Kyung, karena dia orang yang penuh curiga.

Soo Kyung masuk mobil dan mulai mejalankan mobil, selama perjalanan Soo Kyung mengintrogasi Bung Do,, tapi Lucunya malah Hee Jin yang menjawab pertanyaan Soo Kyung.
Soo Kyung: “Siapa Namamu?”
Hee Jin: “Kim Bung Do”
Soo Kyung : “Untuk apa kau ke Taman di jam segini”
Hee Jin: “Untuk Olahraga. Kenapa kau bertanya urusan pribadi orang lain?”
Soo Kyung: “Apakah aku bertanya padamu? Kenapa kau yang menjawab”
Hee Jin: “Itu tetap saja sebuah jawaban, bukan masalah besar”
Soo Kyung: “Hubungan apa yang kau miliki dengan Hee Jin? Aku sama sekali tak pernah mendengarmu.”
Hee Jin: “Sejarah!,,,, Dia membantuku dalam mempelajari sejarah”
Soo Kyung: “Pelajaran Sejarah?”
Hee Jin: “Iya, untuk menyiapkan drama, karena pengetahuan sejarahku agak kurang”
Soo Kyung: “Apa pekerjaanmu?”
Hee Jin: “Mahasiswa Ilmu Sosial”
Soo Kyung: “Dia terlihat seperti seorang seniman. Tapi dia seorang Mahasiswa?”
Hee Jin: “Bagaimana denganmu? Apa kau terlihat seperti seorang stylist? Jangan menilai orang dari penampilannya”

Soo Kyung melihat Hee Jin begitu bersemangat membela Bung Do, Soo Kyung pun berkata bahwa Penampilan Bung Do sangat sesuai dengan tipe Lelaki Ideal Hee Jin. Dia memperingatkan Bung Do untuk menjaga dirinya baik-baik. Hee Jin panik mendengar Soo Kyung berkata macam-macam. Bung Do tak mengerti maksud Soo Kyung, jadi dia bertanya apa maksud perkataan Soo Kyung.

Soo Kyung berkata Bung Do harus menjaga baik-baik bibirnya karena Hee Jin orang yang implusif.

Hee Jin semakin panik mendengar perkataan Soo Kyung semetara Bung Do tertawa lebar mendengar hal itu. Hee Jin protes mengapa Soo Kyung membicarakan hal seperti itu dihadapan seorang guru. Soo Kyung bilang dia hanya bercanda saja. 

Tapi Hee Jin sudah terlanjur malu di depan Bung Do yang masih menertawakannya.

Merekapun akhirnya sampai di taman tempat Hee Jin dan Bung Do bertemu. Soo Kyung mengatakan dia ingin  mengucapkan salam perpisahan dengan menjabat tangan Bung Do. Bung Do agak bingung dan bertanya apakah itu cara lain untuk mengucapkan perpisahan? Kini Soo Kyung yang bingung dan melakukan salam perpisahannya dengan melambaikan tangan dan mengucapkan “bye-bye” Bung Do paham ternyata di tempat ini, banyak sekali cara melakukan salam perpisahan. 

Bung Do menghadap Hee Jin dan mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan dengan Hee Jin dalam rangka mengucapkan salam perpisahan. Hee Jin berkata, jaga diri baik-baik pada Bung Do.

Bung Do keluar mobil sementara Soo Kyung memandang curiga pada Hee Jin dan bertanya apa hubungan Hee Jin dan Bung Do sebenarnya. Hee Jin meyakinkan bahwa Bung Do hanyalah guru sejarahnya. Soo Kyung sepertinya tidak terlalu percaya dan berkata  mulai sekarang dia akan mengawasi Hee Jin, karena sebagai manager dia harus mencegah Hee Jin terlibat dalam skandal, selama masa penayangan dramanya.

Sesampainya di rumah, Hee Jin mencari Informasi tentang Kim Bung Do di Internet ternyata dalam sejarah namanya sama sekali tak ada (sama aku juga nyari sejarah Asli Kim Bung Do, ternyata kagak ada,,, hihihi,, dia emang tokoh fantasi,,,). Hee Jin bergunam, jika dia seorang sarjana juara pertama seharusnya dia jadi salah satu pejabat di istana, tapi aneh sekali namanya tidak tertulis dalam perkembangan sejarah Joseon. Hee Jin jadi berpikir, apa Bung Do benar-benar seorang Stalker? Dia merasa stress karena jika begitu artinya dia sudah mencium seorang stalker.

Soo Kyung datang, Hee Jin langsung menutup Laptopnya. Soo Kyung menerima telepon dari Dong Min. Saat tahu hal itu, Hee Jin langsung berpesan pada Soo Kyung untuk mengatakan bahwa Hee Jin sudah tidur. Dong Min bertanya dimana Soo Kyung dan Hee Jin sekarang? Soo Kyung berkata mereka sudah pulang ke rumah karena takut mendengar kabar stalker itu kabur. Dong Min bertanya apakah Hee Jin. sempat ke perpustakaan karena banyak foto Hee Jin yang sedang di perpustakaan beredar di Internet. Soo Kyung kaget dan berkata bahwa mereka tadi memang ke perpus sebentar tapi kini sudah pulang dan Hee Jin sedang tidur. Soo Kyung bertanya pada Dong Min, bagaimana ceritanya Stalker di kamar Hee Jin bisa kabur? Dong Min bilang itu semua terjadi karena kelalaian seseorang yang terpesona pada wanita.  Setelah Dong Min memutuskan  hubungan teleponnya dengan Soo Kyung.

Managernya Protes bahwa dia tidak lalai dalam menjaga si stalker itu, dia juga masih bingung bagaimana bisa stalker itu melarikan diri. Dong Min tak peduli dan tetap menyalahkan managernya. Dia malah berpikir, andai saja dia berhasil menangkap stalker itu, dia pasti sudah jadi pahlawan, itu akan menaikan popularitasnya dan Hee Jin mungkin saja mau kembali bersamanya.

Hee Jin heran bagaimana bisa foto-foto itu cepat sekali tersebar di Internet. Soo Kyung bertanya Hee Jin tak tertangkap kamera sedang bersama Bung Do kan? Hee Jin menggeleng, namu dia teringat pada ciumannya dengan Bung Do di Lift. Dia bertanya pada Soo Kyung, apakah ada CCTV dalam Lift?? Soo Kyung berkata tentu saja ada, memangnya kenapa? Hee Jin bilang, dia dan Bung Do memang tak tertangkap Kamera tapi dia melupakan CCTV. Soo Kyung langsung stress mendengar hal itu.

Soo Kyung dan Hee Jin kembali ke perpustakaan yang sudah tutup. Soo Kyung benar-benar tak habis pikir bagaimana bisa Hee Jin mencium orang yang bukan siapa-siapanya di dalam Lift, pasti antara Hee Jin dan Bung Do ada apa-apa kan? Hee Jin beresikeras mereka tak ada hubungan apapun.

Soo Kyung dan Hee Jin menemui petugas keamanan untuk melihat CCTV di Lift. Soo Kyung beralasan, Hee Jin kehilangan barangnya saat di Lift dan kemungkinan di curi seseorang. Petugas keamanan menyarankan lebih baik mereka lapor polisi. Soo Kyung bilang mereka tidak bisa melakukan hal itu, karena ada kemungkinan pencurinya itu kekasih Hee Jin, jadi mereka ingin memastikannya dulu sebelum menuduh.

Petugas keamanan mengerti dan bersedia menunjukkan rekaman CCTVnya. Dia bertanya jam berapa kejadiannya. Hee Jin menjawab, sekitar jam 7 di Lift. Petugas keamanan berkata bahwa saat jam segitu, CCTV di Lift kebetulan sudah mati, besok baru akan dibenarkan. Soo Kyung dan Hee Jin kaget dan menyayangkan hal itu (padahal dalam hati pasti bersorak gembira.). Petugas keamanan menunjukan matinya CCTV yang ada di Lift.

Saat melihat rekaman CCTV, Hee Jin malah meliha Bung Do yang kembali ke perpustakaan dan keadatanganna terekam oleh kamera CCTV. Hee Jin keluar dari ruang petugas keamanan dan menuju tempat dimana Bung Do berada.

Bung Do sedang memilih buku sejarah yang akan dibacanya saat dia tiba-tiba mendengar sebuah suara perempuan mengatakan sebaiknya Bung Do jangan berdiri disitu. Dia mencari sumber suara itu dan menemukan Hee Jin diantara rak-rak buku diperpustakaan itu. 

Hee Jin menarik Bung Do untuk bersembunyi. Hee Jin menyarankan Bung Do sebaiknya lebih berhati-hati, walaupun di jam segini sudah tidak ada orang, tapi kedatangan Bung Do terekam CCTV. Hee Jin menunjukkan salah satu kamera CCTV pada Bung Do dan berkata, bahwa benda kecil itu bisa merekam segalanya. Hee Jin berkata untuk saja dia yang melihat duluan, jika petugas keamanan yang melihatnya, Bung Do bisa ditangkap polisi karena hal itu. Bung Do berkata, dia pikir dia sudah melakukan persiapan yang baik, ternyata dia melakukan hal bodoh lagi. Bung Do mengeluh, mengapa di Jaman ini tak ada tempat yang luput dari pandangan mata? Hee Jin berkata memangnya jaman sekarang sama dengan 300 tahun lalu? Hee Jin menunjukkan tempat bersembunyi yang aman, juga jalan keluar yang aman agar tidak tertangkap CCTV.  Bung Do mengerti sekarang.

Bung Do bertanya mengapa Hee Jin ada disini di jam seperti ini? Hee Jin berpikir,,, dan baru menyadari apa tujuannya datang ke perpustakaan ini. Hee Jin berkata ternyata dia datang kesini karena Bung Do juga. Hari ini, gara-gara Bung Do, Hee Jin pergi kesana kemari untuk menyelesaikan segala hal, apa Bung Do tahu hal itu? Bung Do hanya tersenyum mendengar keluhan Hee Jin, dan berkata  dia sengaja datang ke tempat ini jam segini agar tak membuat masalah untuk Hee Jin.
 
Hee Jin lalu bertanya, “Tapi kenapa?? Aku melihatmu lagi ketika aku kesini di jam seperti ini?”. Bung Do melihat cara Hee Jin bertanya, dia lalu berkata, “Pertemuan kita sepertinya sebuah takdir yang tak bisa dijelaskan. Pasti ada alasan mengapa kita selalu bertemu”. Hee Jin langsung terpana mendengar kata-kata itu. Hee Jin langsung berkata, “Jangan berkata seperti itu di suasana seperti ini, karena itulah aku tetap menganggapmu sebagai Playboy”. Bung Do menghela nafas dan bertanya kenapa Hee Jin selalu menyebutnya Playboy, dia jadi penasaran apa artinya itu. Hee Jin hanya mendehem, sama sekali tak berniat menjelaskan.

Hee Jin bertanya, apa saja yang sudah Bung Do temukan? Bung Do berkata, dia sudah mengetahui bagian terpenting dalam hidupnya, sekarang dia tidak penasaran lagi dengan hidupnya. Hee Jin berkata, apa Bung Do begitu bangga karena namanya tertulis pada kejadian di tahun Gapsul ya,,memangnya Bung Do akan jadi Apa? Hakim? Atau jangan-jangan menjadi seorang Mentri? Bung Do berkata, walaupun dia tidak tahu dia akan jadi apa, tapi dia akan bersiap-siap menanti moment itu. Hee Jin lalu berkata, bahwa baru-baru ini dia mencari seseorang yang tidak dikenal dalam sejarah (tentu saja Bung Do tahu yang dimaksud Hee Jin adalah dirinya).

Bung Do tersenyum mendengar perkataan Hee Jin, dan berkata apabenar begitu? Hee Jin membenarkan dan menasehati Bung Do untuk tidak terlalu melakukan banyak persiapan. Bung Do berkata bagaimana bisa seprti itu ya, namun dia tersenyum dan menatap Hee Jin. (Makin suka sama mereka berdua,,, semua obrolannya jadi sweet banget gini ya,,,).

Hee Jin mendapat telepon dari Soo Kyung yang bertanya Hee Jin ada dimana, Hee Jin berbohong dengan berkata dia tiba-tiba sakit perut dan sekarang sedang di toilet, sebentar lagi dia akan segera menemui Soo Kyung.

Hee Jin pun pamit pada Bung Do, karena dia datang kesini bersama temannya yang tadi. Bung Do bilang segeralah temui dia nanti dia bisa curiga. Hee Jin berkata, Bung Do harus maklum, karena dia memang terkenal  diantara para pria, Bung Do langsung menyela, bukan karenya dirinya,, tapi lenih karena Hee Jin yang terlihat sangat berminat padanya (gubrak,, nih Bung Do narsis juga ternyata,, walopun ngomongnya rada tersirat).

Hee Jin lalu teringat pada cara perpisahan yang diajarkannya pada Bung Do. Hee Jin langsung berkata, bahwa memang ada banyak cara untuk melakukan salam perpisahan, tapi yang Hee Jin ajarkanlah yang paling formal. Hee Jin bertanya, Bung Do percaya padanya kan? Bung Do bilang dia percaya pada Hee Jin, karena kalau dia tidak percaya, dia bisa percaya pada siapa lagi di Jaman ini? Hee Jin adalah guru yang mengajarkan banyak hal pada Bung Do.

Lalu Hee Jin mendengar suara Soo Kyung yang mencarinya, Hee Jin pun pamit. Hee Jin sudah berjalan menjauh dari Bung Do, namun Bung Do berjalan lebih cepat di lorong sebelah dan menarik Hee Jin ke tempat aman yang baru. Hee Jin bertanya ada apa? Bung Do balik bertanya, disini Hee Jin tidak akan tertangkap CCTV kan? Harusnya sih tidak,, jawab Hee Jin. 

Bung Do pun memberikan Ciuman perpisahan pada Hee Jin, membuat Hee Jin sangat kaget campur gugup karenanya. 

Setelah melepaskan ciumannya, Bung Do berkata bukankah Hee Jin menyuruhnya untuk membiasakan diri melakukan salam perpisahan, maka dia akan menyesuaikan diri dengan hal itu. Tapi ditempat asalnya hal itu hanya bisa dilakukan oleh orang-orang yang salingmencintai. Rasanya sangat aneh menerapkannya hanya untuk salam perpisahan disini, kata Bung Do mengeluhkan keadaan. Hee Jin hampir tak mendengarkan apa yang dikatakan Bung Do, dia masih syok karena ciuman Bung Do yang mendadak. 

Saat Bung Do berkata, dia agak sulit melakukan itu, namun dia akan membiasakan diri karena ingin patuh pada intruksi Hee Jin, Hee Jin kesal setengah mati mendengarnya, dan semakin kesal melihat wajah tertawa Bung Do.

Hee Jin sepertinya ingin mengatakan sesuatu, namun mereka terlanjur mendengar orang yang masuk ruangan. Bung Do menyarankan Hee Jin untuk segera pergi, dan dia berlalu lebih dulu dari hadapan Hee Jin. Setelah Bung Do agak jauh, Hee Jin berkata, “Kau ingin tau apa artinya Playboy kan? Orang-orang yang melakukan hal seperti tadi, mereka disebut playboy. Kau benar-benar seperti seorang playboy” Bung Do yang masih tak mengerti hanya bisa tersenyum mendengar nada marah Hee Jin.

Ternyata orang yang masuk adalah Soo Kyung, bagaimana Soo Kyung bisa menemukan Hee Jin di tempat itu?? Tentu saja dengan GPS. Hee Jin berjalan mendekati Soo Kyung dan meninggalkan Bung Do. Soo Kyung bertanya mengapa Hee Jin ada disini, bukannya tadi bilangnya ke toilet. Hee Jin berkata dia tersesat. Saat Soo Kyung mengajaknya pergi, Hee Jin sekali lagi berpaling pada Bung Do yang sedang memperhatikan kepergiannya dibalik rak buku.

Bung Do melanjutkan membaca buku sejarahnya. Dia kaget saat tahu bahwa dirinya akan dituduh melakukan pembunuhan di istana. Dia teringat pada Insiden saat dia bertarung melawan Ja Soo dan anak buahnya saat di perpustakaan istana. Saat itu anak buah Ja Soo meninggal karena tertimpa rak buku yang dijatuhkan Bung Do. Dia pun ingat pada kata-kata kasim yang mengatakan bahwa terjadinya pembunuhan di istana adalah sebuah konspirasi. Dia pun sadar dia akan dijebak untuk bertanggung jawab karena apa yang tidak dilakukannya. Bung Do semakin kaget saat dia membaca bahwa setelah dia dihukum dan dicabut dari jabatannya, dia akan diasingkan ke Jeju dan sakit tidak lama setelah pengasingannya di pulau Jeju karena penyakit yang datang tiba-tiba.

Bung Do kembali ke Joseon dan memikirkan semuanya. Dia terus berpikir, apakah kematiannya akibat penyakit yang tiba-tiba adalah sebuah kenyataan? Kalau begitu mengapa nyawanya sempat terselamatkan karena jimat itu, jika pada akhirnya dia akan mati karena tiba-tiba sakit. Bung Do memikikan semua itu sambil minum arak ditemani pelayannya yang sudah terkantuk-kantuk tidur.

Bung Do memutuskan untuk tidak lari dari takdirnya dan membuktikan kebenaran apa yang terjadi dalam buku sejarah. Bung Do mengatakan pada Pelayannya, jika Bung Do ditangkap sebagai criminal, maka Pelayannya dan Yoon Wol akan berada dalam masalah. Bung Do menyuruh pelayannya untuk membawa Yoon Wol keluar dari Han Yang.

Bung Do mendatangi kuil dan bertemu biksu. Biksu berpikir Bung Do ingin menemui Yoon Wol, tapi sepertinya Bung Do sudah menyuruhnya untuk pergi membawa Yoon Wol pergi dari Han Yang. Bung Do berkata pada biksu bahwa dia datang kemari karena ingin bertanya sesuatu pada Biksu.

 Hee Jin sedang syuting adegan Ratu In Hyun bersama Raja Suk Jong. Hee Jin memerankan Ratu In Hyun dengan baik, bahkan sutradara pun memujinya. Apalagi chemistry antara dia dan Dong Min pun sangat pas.

 Dong Min senang dengan hal itu, lalu dia melihat Na Jung yang sedang memperhatikan mereka. Dong Min langsung memeluk Hee Jin lebih erat untuk dipamerkan pada Na Jung dan membuat Na Jung semakin kesal. Hee Jin tak suka dengan sikap Dong Min, apalagi saat para kru mulai berteriak “ bed scene, bed scene” Dong Min jadi bersemangat, namun Hee Jin langsung mendorong Dong Min hingga terjengkang.

Dong Min bertanya pada Hee Jin, apa yang terjadi pada stalker tempo hari. Hee Jin bilang dia tak tahu. Dong Min berkata, jika dia berani mengganggu istrinya lagi (dalam drama maksudnya), Dong Min tidak akan segan  memukulnya ratusan kali dan menenggelamkannya ke air. Hee Jin aneh melihat tingkah Dong Min yang mengatakan semua itu dengan gaya aneh.

Hee Jin bertanya pada Soo Kyung, sudah berapa lama mereka syuting drama ini? Soo Kyung bilang lebih dari setengah bulan. Hee Jin mengeluh mengapa Bung Do menghilang tiba-tiba dan tak memberi kabar, membuat orang cemas saja.

Penulis scenario datang menemui Hee Jin. Dia sepertinya sangat menyukai Hee Jin dan berkata kelak Hee Jin pasti akan jadi bintang yang besar. Hee Jin bertanya tentang Kim Bung Do pada Penulis scenario. Sang Penulis berkata dia tak pernah mendengar nama itu, memangnya kenapa? Hee Jin berkata saat dia mempelajari sejarah dia pernah membaca nama itu, jadi sedikit penasaran. Penulis membantu Hee Jin untuk mencari keterangan tentang Kim Bung Do di Internet. Hee Jin bertanya, memangnya bisa ya membaca Sejarah di Internet, padahal dia sengaja pergi ke perpustakaan. Penulis scenario jadi terharu mendengar Hee Jin sengaja mempelajari sejarah ke perpustakaan.

Penulis menemukan Arsip tentang Kim Bung Do, dia adalah Juara pertama dalam Ujian Sarjana di tahun Gapsul, Hee Jin bergunam, jadi  Bung Do tidak berbohong.  Tapi penulis melanjutkan bahwa nasib Kim Bung Do sangat tragis, karena dia dituduh terlibat konspirasi. Dia di berhentikan dari pekerjaannya dan diasingkan ke pulau Jeju. Tak lama setelah itu Kim Bung Do meninggal karena tiba-tiba sakit di tempat pengasingan. 

Hee Jin Syok mendengar hal itu, apalagi saat Penulis menghitung umur hidup Bung Do yang ternyata hanya 27 tahun. Hee Jin bergunam, jangan-jangan umur Bung Do saat bertemu dengannya adalah 27 tahun.

Setelah tahu tanggal kematian Bung Do, Hee Jin mengingat hari dimana dia bertemu Bung Do terakhir kali. Saat itu Bung Do bilang hari itu adalah hari yang sama dengan tanggal di Jaman Joseon. Setelah menghitung kecocokan tanggalnya, berarti Bung Do akan meninggal besok di jamannya. Hee Jin panik dan ketakutan. Tapi dia tak bisa berbuat apapun.

Di Jaman Joseon, ada seorang pelayan yang membawakan Bung Do makanan di pagi hari ke tempat pengasingan. Bung Do bertanya pada sang pelayan siapa namannya, Pelayan itu menjawab Yeo Jin. Bung Do bertanya lagi, seberapa jauh tempat ini dari laut. Yeo Jin tersebut berkata tak begitu jauh, hanya tinggal berjalan ke arah utara. Bung Do lalu berkata, Yeo Jin itu bisa pergi setelah menyimpan makanan itu disini. Yeo Jin berkata dia harus membawa kembail piring dan mangkok kosongnya. Bung Do berkata, Yeo Jin bisa menunggu di luar, Yeo Jin pun pamit untuk keluar.

Bung Do teringat sesuatu dan menatap makanan yang dibawakan Yeo Jin untuknya. Bung Do menyendok makanan itu tapi tak segera memakannya.

Yeo Jin sudah keluar dari tempat pengasingan Bung Do, dengan makanan yang tinggal setengahnya itu menunjukkan Bung Do sudah memakan makanan itu. Saat Yeo Jin hendak pergi, petugas yang menjaga tempat pengasingan memeriksa nampan makanan Yeo Jin dan mempersilahkan Yeo Jin keluar.

Di Han Yang, Menteri Min Ahm bertanya pada para antek-anteknya bagaimana kabar Bung Do. Para anteknya berkata agar Mentri Min Ahm jangan terlalu khawatir, karena hidup Bung Do akan berakhir besok. Tinggal dikatakan saja dia meninggal karena sakit, jadi Raja tak curiga. Tapi Menteri Min Ahm mengkhawatiran, kemampuan Bung Do yang bisa menghilang tiba-tiba saat diburu.  Para Anteknya menenangkan bahwa Bung Do pasti sudah menyerah, hingga dia tak membatah apapun saat tuduhan datang padanya.

Mentri Min Ahm teringat pada kata-kata Bung Do, tentang dia yang masih punya kartu untuk menghancirkan Menteri Min Ahm. Dia pin berkomentar, Jika Bung Do akan menyerah semudah itu seharusnya dia tak perlu mengatakan omong kosong itu. Tapi sepertinya Menteri Min Ahm tetap khawatir dengan kemisteriusan cara Bung Do melarikan diri. Para Anteknya berkata, tidak perlu dipikirkan lagi, lagi pula dia sudah diasingkan ke Pulau Jeju yang jauh. Mentri Min Ahm malah mengkhawatirkan hal itu, kerena Pulau Jeju jauh, mereka baru bisa mendapat kabar tentang Nasib Bung Do dua minggu lagi.

Di pagi hari, saat penjaga tidur, Bung Do keluar kamar dan memastikan sesuatu. Dia membuang makanannya kemarin, dan sepertinya ada tikus yang  memakan makanan yang dia buang. Kini tikus itu telah mati. Pahamlah Bung Do alasan kematiannya yang tiba-tiba, sepertinya karena dia diracun.


Yeo Jin kembali mengantarkan makanan. Dia kaget saat melihat Bung Do sehat dan segar bugar. Bung Do bertanya mengapa Yeo Jin terlihat kaget sekali? Yeo Jin gugup dan membawa makanan ke dalam. Bung Do melirik makanannya dan bertanya pada Yeo Jin, bagaimana dirinya sekarang? Apakah dia terlihat sehat? Yeo Jin menjawab, Bung Do terlihat sehat. Bung Do kembali berkata, jika aku harus terlihat sakit, sakit apa yang sebaiknya dikatakan. Apakah aku harus memakan racun, Hmm mungkin racum arsenic? Bung Do menyendok nasi dimangkoknya dan mengangkatnya. Yeo Jin kaget, dia menyadari Bung Do tahu rencana, bahwa ada yang ingin meracuninya.

Yeo Jin keluar dari ruangan pengasingan Bung Do dengan tergesa. Dia segera melaporkan pada orang menyuruhnya. Yeo Jin mengatakan bahwa Bung Do sudah mengetahui rencana mereka, dan sekarang Bung Do baik-baik saja.

Malam nya Bung Do menatap Jimat pemberian Yoon Wol dan mengingat perbincangannya dengan sang Biksu. Bung Do berkata, setiap kali dia menghadapi kematian nyawanya selamat karena jimat buatan biksu di kuil ini. Biksu berkata, Bung Do mengalami sesuatu yang mistis. Tapi Bung Do bertanya, bagaimana jika ia menggunakan Jimat itu untuk melarikan diri dari takdir kematiannya? Apakah Dia akan tetap hidup sampai tua, atau tetap mati seperti seharusnya. Biksu kaget dan bertanya, bagaimana bisa Bung Do tahu dirinya akan mati?

Awalnya banyak hal yang Bung Do tak mengerti, mengapa Jimat yang Biksu buatkan untuknya bisa membawanya ke dunia ya ng tak dikenalnya. Apakah untuk bisa melarikan diri dari kematian saja, ataukah ada tujuan lain. Kini pertanyaan di kepalanya semakin banyak. Dia pergi ke dunia itu, dan bertemu dengan seorang gadis. Bung Do tak tahu apakah pertemuan mereka hanya sebuah kebetulan ataukah takdir yang sudah digariskan.

Saat Bung Do sedang membayangkan percakapannya dengan Biksu di dalam kamar, Orang suruhan Mentri Min Ahm, bersiap membunuhnya dengan menembakan anak panah ke kamar Bung Do.  Anak panah itu melukai pelipis Bung Do dan membuatnya jadi waspada. Bung Do memasukan Jimatnya ke dalam bajunya yang dipakainya. Sebuah anak panah kembali melesat ke arahnya, namun Bung Do kini bisa mengelak, dia mengambil sebuah buku untuk dijadikan senjata. Saat Pembunuh menerobos masuk ke kamarnya dia berusaha melawan.

Bung Do keluar dari ruangan pengasingan dan pembunuh yang satunya sudah menantinya. Bung Do akhirnya melawan dua pembunuh itu hanya dengan senjata sebuah buku. Pedang sang pembunuh sempat menebas ikatan rambut Bung Do dan hal itu membuat rambut Bung Do terurai tak karuan.  Meski hanya bermodalkan sebuah buku, Bung Do bisa melumpuhkan kedua pembunuh itu dan pergi dari tempat pengasingannya.

Di jaman modern, Hee Jin sedang menanti penayangan perdana dramanya. Tapi dia sama sekali tak bersemangat. Dia terlihat sangat lemah dan lesu, ini membuat Soo Kyung heran. Apa yang sebenarnya terjadi pada Hee Jin? Soo Kyung akhirnya bertanya pada Hee Jin.
Soo Kyung: “Apa ada yang terjadi?”
Hee Ji: “Iya”
Soo Kyung: “Ada? Apa yang yang terjadi?”
Hee Jin: “Aku tidak bisa mengatakannya”
Soo Kyung: “Kenapa?”
Hee Jin: “Kalau aku mengatakannya kau akan menganggap aku gila. Kau mungkin akan membawaku ke psikiater juga. Jadi aku tak bisa mengatakannya”

Soo Kyung bertanya mendengar kata-kata Hee Jin. Soo Kyung bertanya apa sebenarnya itu, dia berjanji tidak akan membawa Hee Jin ke Psikiater. Dia meminta Hee Jin membisikannya. Tapi Hee Jin hanya diam dan menunduk. Soo Kyung bertanya, apakah Hee Jin tak percaya padanya? Soo Kyung bertanya sekali lagi dan memaksa Hee Jin untuk mengatakannya. Hee Jin pun akhirnya berkata, “Seseorang yang aku kenal telah meninggal”. Soo Kyung kaget dan bertanya, siapa itu? Kapan? dan dimana? Hee Jin menjawab, “Dia seorang criminal 300 tahun yang lalu, karena itu aku sangat sedih” Soo Kyung kaget mendengarnya. Dia tak habis pikir bagaimana Hee Jin bisa menangis karena meninggalnya seorang criminal 300 tahun yang lalu.

Hee Jin menangis dan berkata, “Kau pasti menganggap aku gila kan sekarang? Aku menangis untuk orang yang meninggal 300 tahun lalu. Bukankah itu konyol?” Soo Kyung jadi bingung sendiri melihat tangis Hee Jin yang semakin menjadi. Soo Kyung berkata, “Ya,, itu memang sedikit konyol” Tangis Hee Jin semakin keras, membuat Soo Kyung semakin bingung dan melihat sekeliling dimana orang-orang sudah melihat mereka. Soo Kyung meminta Hee Jin berhenti menangis sambil menyodorkan tissue.

Ponsel Hee Jin berbunyi. Hee Jin bertanya siapa itu, Soo Kyung melihatnya dan berkata hanya ada nomor. 064? Kode area mana ya? Soo Kyung dan Hee Jin mengabaikan panggilan itu. Soo Kyung meminta Hee Jin berhenti menangis karena orang-orang akan mengira ada masalah dalam drama yang dibintangi Hee Jin. Tapi Hee Jin tak peduli dan masih menangis walau berusaha keras untuk berhenti. Hee Jin berkata, “Orang itu mungkin benar-benar sudah mati. Bagaimana ini,,, dia meninggal 3 hari yang lalu, dan tidak ada kabar sejak hari itu.” Soo Kyung jadi semakin pusing, dia bertanya bagaimana bisa Hee Jin menunggu kabar dari orang yang hidup 300 tahun lalu dan meninggal 3 hari yang lalu, apa maksud semua itu? Soo Kyung kembali bertanya, apakah Hee Jin membicarakan salah satu cerita dari Alkitab, cerita kebangkitan Isa?

Bukannya menjawab pertanyaan Soo Kyung, Hee Jin malah bergunam, “Bagaimanapun, aku selalu tidak beruntung jika berurusan dengan pria.  Setiap kali aku tertarik dengan mereka,,, Jika bukan playboy, dia adalah seorang yang immortal. Kenapa selalu seperti ini??” Soo Kyung semakin pusing dan tak paham, dia meminta Hee Jin mengatakan sesuatu yang masuk akal.

Seorang pelayan memberikan tissue ke meja Soo Kyung dan Hee Jin.  Ponsel Hee Jin berbunyi sekali lagi dan masih nomor yang sama. Soo Kyung bertanya pada pelayan, 064 itu kode daerah mana? Pelayang menjawab itu kode telepon daerah Jeju.  Soo Kyung bertanya pada Hee Jin, apakah Hee Jin mengenal seseorang dari daerah Jeju? Hee Jin mencoba berhenti menangis dan berpikir, pulau Jeju? Hee Jin lalu teringat tempat dimana Bung Do meninggal adalah pulau Jeju. 

Saat Soo Kyung akan mengangkat teleponnya, Hee Jin langsung mengambilnya. Hee Jin segera mengangkat panggilan itu dan dengan semangat menjawabnya, “Halo,, Haloo”… Terdegar suara dari sebrang sana, “Apakah kau baik-baik saja?” Hee Jin mengenali suara itu, dia adalah Kim Bung Do.
Hee Jin: “Kau masih hidup? Kau tidak mati?”
Bung Do: “Bagaimana kau bisa tahu aku akan mati?”
Hee Jin: “Bagaimana bisa aku tidak tahu, dalam sejarah tertulis seperti itu. Seharusnya kau meninggal 3 hari yang lalu”
Bung Do: “Oh,,,Aku melarikan diri. Bagaimana bisa aku mati dengan merasa bersalah. Aku cukup mengesankan bukan?”

Hee Jin menghela nafas lega mendengar Bung Do masih hidup. Bung Do berkata pada Hee Jin, dia mempelajari segala sesuatunya sendiri disini, dan membutuhkan waktu 3 hari untuk bisa menggunakan telepon. Hee Jin, kini bisa tersenyum lagi,,, disebrang sanapun Bung Do juga tersenyum.


Komentar:
Aku hanya bisa Update Recaps Queen In Hyun's Man hari Kamis or Mingga aja nih,, jadi maaf ya kalo agak lama, mana sempet syok liat episode 13,,, berharap sangat drama ini berakhir Happy End.

Aku udah nggak tau musti komentar apalagi,, yang jelas Bung Do- Hee Jin, sweet abis,,, suka sama interaksi mereka berdua. 

Soo Kyung mulai dibuat pusing nih sama tingkah Hee Jin yang menangisi orang dari 300 tahun lalu,, semakin lama, Soo Kyung akan semakin dibuat stress,,

15 komentar:

  1. wahh..meski sudah nonton dan baca sinops mpai eps 12, ttap mau liat sinops dri mbak Irfa, kangen ama tulisan sinops na.

    setelah berbunga2 di epis 11 dan 12,, hatiku meng - GALAU ria mlihat preview 13 n 14 na..huhuhu.. sedih.

    tetap dilanjutkan ya mbak irfa... semangaaaatt..^_^

    BalasHapus
    Balasan
    1. makasih ve,,, aku juga dah baca sinopsis sampe episode 12nya,, tadinya mau dilink aja episode selanjutnya,, tapi kayaknya gaya penulisannya rada beda ya,, jadi yah,, aku mutusin untuk tetep lanjutin recapsnya dengan gayaku sendiri,, hehehe,,

      iya episode 13-14 bikin galau,, kayaknya aku nggak bakal nonton dulu minggu ini,, nunggu tamat dulu minggu depan,,,

      Hapus
  2. gak sabar ne tggu kelanjutan'a...
    aq jadi tertarik ma drama ne..
    sbner'a dikorea dah episode brpa tayang'a?
    n sampe episode brpa ne drama?
    gomawo dah mw buatin recaps'a....
    sperti'a cm blog irfa yng ngebwtin recap drama ne...

    BalasHapus
    Balasan
    1. malem ini tayang episode 14 nya,, minggu depan juga kayaknya tamat soalnya cuman 16 episode,,
      makasih juga udah baca,,

      drama ini banyak yang suka kok, jadi bukan aku aja yang bikin recapsnya, ada juga yang bikin sinopsisnya,, cari aja di google pasti ada kok,, aku lupa URL blognya,,,

      Hapus
  3. bikin ngakak pas soo kyung bilang klo hee jin itu implusif, trs bung doo ketawa, klo aq jd hee jin mau ku taruh mana mukaku..
    di jaman joseon bung doo akan mati....walah wezt diketahu ceritanya gitu...jd rada' gimana gitu takutnya sad ending or happy ending kaya RTP tp cuma pegang tangan doank....trs g jelas gitu

    BalasHapus
  4. ..hatur nuhun pisan... udah dicari di mbah google tapi di sini aja yang jentre mah..

    BalasHapus
  5. kak irfaaa,,lanjutkan sinop selanjutnyaa
    bikin penasarann niehhh
    SEMANGATTT kak irfaa
    aq slalu mendukungmu dr belakang ^^

    -fiiefieen

    BalasHapus
  6. wah... bung do potong rambut jg akhirnya.. hehehe

    BalasHapus
  7. akhirnya keluar jg recap sinop nya mba irfa...
    lanjutkan mba aq penasarn happy end ga yach?
    sama kya 3 drama RTP,EM,TK2H

    hehehe :D
    SEMANGAT

    BalasHapus
  8. Waduh,,waduh,, bung do ma hee jin main 2 kissu scene brturut2,, o.O

    Tapi fa, bung do & penulis skenario kan bs nemuin arsip ttg bung do tp knapa hee jin ga bs nemuin kisah bung do di internet yah?

    Ktemu lg dihari minggu irfa,,
    Semangat^^

    BalasHapus
  9. Gomawooooo irfa...^^
    sinopsisnya mantaaavvv...
    lanjutin yee..

    BalasHapus
  10. Iya..aq jg senang drama ini..berawal dr iseng liat ep 1..eh jd keterusan..
    Senang banget mlht kdekatan mrk terutama Ep 11-12
    walau Ep 13-awal Ep 14 sedih tapi keren terakhirnya....so sweet...
    Ayo semangat Mba Irfa buat recapnya...ttp ditungu-tunggu loh
    gomawo

    BalasHapus
  11. kak ayo bikin recapannya lagi superduper penasaran ni

    BalasHapus
  12. Irfa...
    sinopsis episode 6-nya mana ya?

    BalasHapus
  13. aku,,, nggk tau harus bilng ap...
    tapi semangat...

    BalasHapus

Terimakasih sudah berkomentar^^ komentar kalian akan selalu menambah semangat menulisku^^