Minggu, 20 Mei 2012

[Recaps] Queen In Hyun's Man Episode 3


Hee Jin ketakutan setengah mati melihat ada orang mati disampingnya, dia bertanya apakah orang ini benar-benar mati. Bung Do berkata dia yang bertanya duluan, dimana sebenarnya kini ia berada? Hee Jin tidak menjawab, dia hanya menggigil ketakutan, lalu timbul gemericik angin. Mayat pembunuh yang ditebas Bung Do,,, berubah menjadi abu dan lenyap begitu saja, begitupun dengan darah yang mengotori gaun Hee Jin.

Hee Jin terbangun di rumah sakit. Dalam pikirannya apa yang terjadi barusan mungkinkah hanya mimpi saja? Namun semuanya terasa begitu nyata. Hee Jin melamun.

Saat Soo Kyung datang dia langsung bertanya tentang pria yang ditemuinya sebelum dia jatuh pingsan. Hee Jin menceritakan apa yang dialaminya, tentu saja Soo Kyung tidak percaya dah berpikir Hee Jin pasti hanya mengalami semua itu dalam mimpi.
Soo Kyung menceritakan bagaimana staf film menemukanya yang terbaring pingsan di atas tanah. Kemudian segera membawa Hee Jin ke rumah sakit. Hee Jin menyangkal semua itu, dia yakin apa yang dialaminya sangat nyata. Soo Kyung tetap tak percaya.

Soo Kyung menyuruh Hee Jin menelpon ibunya. Tapi Hee Jin masih memikirkan apa yang dialaminya dia yakin itu semua bukan hanya mimpi. Hee Jin memeriksa gaunnya yang dia ingat terciprat darah orang mati dibunuh Bung Do, tapi di gaun itu sama sekali tidak ada darah. Hee Jin jadi berpikir apakah semuanya hanya mimpi??

Dong Min cemas dengan keadaan Hee Jin, dia memastikan keadaan Hee Jin pada managernya. Lalu Yoon Na Jung lewat, perhatian Dong Min teralihkan, Dong Min bertanya apakah lelaki yang bersama Na Jung itu kekasih baru Na Jung, managernya bilang tidak tahu. Dong Min bergunam, Na Jung terlihat masih menyukainya, aneh rasanya Dong Min tidak merasa cemburu melihat Na Jung bersama lelaki lain. (Hahaha,,, lucu nih si Dong Min narsisnya tingkat tinggi). Manager Dong Min stress melihat kelakuan artisnya itu, dia sangat berharap Dong Min tidak terlibat skandal apapun dengan lawan mainnya di drama ini. Entah itu dengan Choi Hee Jin ataupun dengan Yoon Na Jung.

Dong Min menelpon Soo Kyung dan bertanya tentang hubungan Hee Jin dan Na Jung, Soo Kyung sedikit bercerita sepertinya Hee Jin tidak nyaman bekerja sama dengan Na Jung, namun Dong Min menafsirkan lain. Dia langsung berkata pada Manajernya bahwa dia akan menjadikn Choi Hee Jin menjadi nomor satu di mesin pencarian.

Soo Kyung masuk ke kamar Hee Jin saat Hee Jin kebingungan mencari ponselnya. Hee Jin mengeluarkan isi tasnya dan malah menemukan sebuah kertas amplop berwarna kuning yang merupakan kertas jimat milik Bung Do. Soo Kyung bertanya apa itu, tentu saja Hee Jin pun tidak tahu.

Soo Kyung teringat saat Hee Jin pingsan semua isi tas Hee Jin berceceran keluar pasti ada orang yang memasukan kertas itu kedalam tas Hee Jin. Soo Kyung pun menyimpulkan bahwa ponsel Hee Jin kemungkinan jatuh saat semua isi tas Hee Jin keluar semua. Soo Kyung menyarankan agar Hee Jin mencoba menelpon ponselnya.

Hee Jin pun menelponnya dan ponsel Hee Jin berdering di hadapan Bung Do yang kebingungan dengan benda apakah yang bisa berbunyi ditangannya itu. Bung Do memperhatikan benda itu baik-baik, namun dikepalanya tak ada pengetahuan apapun tentang benda aneh itu. Bung Do hanya membolak balikan ponsel Hee Jin tanpa melakukan apapun.

Hee Jin berkata tidak ada yang mengangkat dan menghentikan panggilannya. Soo Kyung berprediksi bahwa mereka harus bersyukur karena tidak ada yang menemukannya, Soo Kyung mengusulkan untuk mencari ponsel Hee Jin dengan fungsi navigasi. Soo Kyung pun menemukan bahwa ponsel Hee Jin masih ada di Istana Gyeongbuk tempat mereka syuting drama Lady Jang. Soo Kyung berkata mereka bisa mengambilnya besok. Tapi Hee Jin heran, dia kehilangan ponselnya di luar istana, tapi mengapa ponselnya bisa berada dalam istana. Hee Jin sekali lagi mencoba menelpon ponselnya.

Bung Do kembali menatap ponsel Hee Jin yang berdering, dia teringat kejadian saat Dia menangkap kepala Hee Jin, jimatnya terlempar keluar dari pakaiannya. Saat orang-orang datang, Bung Do bersembunyi, hal ini membuat ponsel Hee Jin dan jimatnya tertukar.

Di jaman Joseon Menteri Min Ahm bertanya pada Yoon Wol mengapa Bung Do tidak datang untuk menyelamatkannya padahal mereka punya hubungan khusus. Yoon Wol marah dan berkata tuannya tidak seperti itu. Bung Do itu orang terhormat, hubungan mereka sampai saat ini hanya sebagai Tuan dan Pelayan saja. Melihat Reaksi Yoon Wol, Menteri Min Ahm sadar bahwa Yoon Wol mencintai Bung Do secara sepihak.

Saat pagi tiba, Bung Do memutuskan keluar istana dan mengamati lingkungan yang dipenuhi gedung-gedung bertingkat dan mobil-mobil yang berlalu lalang di jalan. Dia sadar dia ada di jaman yang berbeda, meskipun berada di tempat yang sama. Dia syok saat menyadari hal ini.

Bung Do mendengar percakapan dua orang kru film, dia pun mengamati orang-orang itu dan mendengarkan pembicaraan mereka tentang pengambilan gambar film. Bung Do lansung teringat pada perkataan Hee Jin tentang pembuatan drama tentang Ratu In Hyun, dia akhirnya teringat saat Hee Jin mengenalkan dirinya sebagai Ratu In Hyun, dia tahu bagaimana caranya dia bisa menemukan Hee Jin dan mengambil jimatnya.

Bung Do mencuri baju seorang aktor pemeran pembantu dan tas punggung Dong Min, dia menatap barang-barang itu merasa kebingungan bagaimana menggunakannya.

Bung Do mengamati orang-orang diluar bagaimana menggunakan barang-barang itu.

Setelah mempelajarinya baik-baik, akhirnya Bung Do mulai membuka pakaian Joseonnya dan memakai pakaian modernnya dengan baik. Untuk menutupi rambut panjangnya dia bahkan memakai kupluk. Dia juga melengkapi dirinya dengan tanda pengenal staf, yang aku yakin dia memakai itu tanpa tahu apa fungsinya, hanya agar tidak dicurigai saja.

Saat menonton berita di rumah sakit, Hee Jin melihat berita tentang kuda liar yang lepas di jalanan dekat istana Gyeoungbuk, dia sadar itu adalah Kuda yang dia lihat dinaiki Bung Do.

 Melihat hal itu dia yakin dirinya tak bermimpi. Hee Jin berpikir bahwa ponselnya ada pada Bung Do, dia segera berpakaian dan pergi ke lokasi syuting tentu saja dengan sedikit penyamaran agar kru drama tidak ada yang menyadari keberadaannya. Dengan berbekal ponsel Soo Kyung dia berusaha menemukan letak ponselnya berada.

Saat sudah dekat ada seseorang menariknya, dia adalah Kim Bung Do yang telah berpakaian modern.

Karena takut para kru memergokinya ada di lokasi syuting, Hee Jin mengajak Bung Do untuk berbicara di tempat lain. Hee Jin mengajak Bung Do ke tempat parkiran. Saat melihat name tag staf yang dipakai Bung Do, Hee Jin menyimpulkan bahwa Bung Do adalah salah seorang staf film dari bagian special effect. Bung Do berkata Hee Jin boleh berpikir apapun yang Hee Jin rasa masuk akal tentangnya. Dia tidak ingin membuat Hee Jin dalam kesulitan, jadi pikirkankah alasan yang dapat dimengertinya.

Hee Jin menyuruh Bung Do masuk ke dalam mobil, tapi Bung Do diam saja. Hee Jin bingung dan bertanya mengapa Bung Do tidak masuk? Bung Do bilang dia tidak bisa membuka pintunya,, (buahaaaaa,,, ngakak deh aku). Hee Jin pun membukakan pintu mobilnya.

Bung Do masuk dan duduk di sebelah Hee Jin. Saat Hee Jin memintanya memasang sabuk pengaman, Bung Do juga diam saja. Hee Jin bertanya apakah Bung Do juga tidak bisa memakainya? Bung Do membenarkan. Hee Jin bertanya apakah Bung Do sekarang memintanya untuk memasangkan sabuk pengaman itu dengan tangannya? Siapa Bung Do,,, apa Bung Do orang yang begitu bodoh? Bung Do menjawab anggap saja dia orang yang bodoh dan rawatlah dia dengan baik.

Hee Jin akhirnya mau tak mau mamasangkan sabuk pengaman pada Bung Do dengan kikuk,, dan ini membuat Hee Jin deg deg-an apalagi saat jarak wajah mereka begitu dekat (Aku juga deg deg-an liatnya,,, ya ampyun Hyun Woo-ssi,, mata mu itu punya magnet apa sih??)

Saat sutradara dan Dong Min mencurigai keberadaannya, Hee Jin menjalankan mobilnya dengan segera meninggalkan lokasi syuting. Di perjalanan, Bung Do bertanya mereka akan kemana. Hee Jin menjawab bahwa mereka harus mencari tempat yang tenang untuk berbincang. Bung Do berkata dia tidak punya waktu untuk mengobrol, karena dia sudah menanti seharian untuk bertemu dengan Hee Jin. Mengapa? Tanya Hee Jin. Bong Du berkata dia membutuhkan kertas berwarna kuning. Hee Jin teringat pada kertas jimat yang dia temukan di tasnya. Bung Do bertanya dimana kertas itu sekarang. Hee Jin menjawab ada di rumah sakit, letaknya tidak jauh dari sisni. Bung Do bersyukur karena dia membutuhkan benda itu untuk menyelamatkan nyawa seseorang. Hee Jin kaget mendengar hal itu, hingga ada sebuah mobil yang menyalipnya.

Hee Jin kesal dan menyusul mobil itu sambil meneriakinya, “Kalo menyetir yang benar donk, dasar ba****an”. Bung Do bengong saja melihat sikap kasar Hee Jin, di Joseon dia tidak pernah meliha wanita berteriak kasar seperti itu.

Merasa Bung Do memperhatikannya Hee Jin bertanya ada apa? Apakah ini pertama kalinya Bung Do melihat seseorang menyetir? Bung Do hanya berkomentar, jadi itu disebut menyetir ya? Hee Jin jadi aneh mengapa Bung Do tidak mengetahui segala hal, bahkan yang disebut menyetir pun dia tidak tahu. Bung Do berkata, karena dia memang tidak tahu. Hee Jin kehabisan kata-kata dia bingung dengan semua perkataan Bung Do, dia hanya bisa menatap Bung Do yang tersenyum pasrah padanya.

Sesampainya di rumah sakit, Hee Jin membukakan pintu mobil untuk Bung Do, tapi Bung Do tidak segera keluar karena dia tidak tahu bagaimana membuka sabuk pengamannya. Hee Jin dengan sabar membuka kan sabuk pengamannya dan berkata, jika Bung Do seorang aktor, Bung Do sudah mendapatkan piala Oscar untuk aktingnya saat ini. Bung Do hanya berkata, bahwa dia benar-benar tidak mengerti. Akhirnya sabuk pengamanpun terlepas, setelah agak lama Hee Jin mencoba membukanya. Hee Jin meyuruh Bung Do keluar.

Hee Jin mengajak Bung Do naik lift. Saat mereka sedang menunggu lift datang Bung Do mengamati orang-orang di rumah sakit. Dunia ini benar-benar terasa asing baginya.

Bung Do pun bertanya pada Hee Jin. Dari masa pemerintahan raja Kim Hyun Jeong di Jaman Joseon hingga sekarang sudah berlalu berapa tahun? Hee Jin mulai mengingat, lalu berkata mungkin sudah berlalu 300 tahun.

Bung Do menghela nafas panjang mendengar jawaban Hee Jin. 300 tahun? pantas saja semuanya terasa sangat jauh berbeda.

Pintu Lift terbuka, Hee Jin masuk, sementara Bung Do masih bengong memikirkan dirinya telah terlempar ke jaman 300 tahun kemudian dari jamannya. Hee Jin mengajaknya masuk karena mereka harus ke lantai 13.

Bung Do masuk dan melihat Hee Jin menekan angka 13, dia mengamati angka-angka itu dan mulai mengingatnya.

Selama di dalam lift, Bung Do terus memperhatikan angka setiap kali lift berhenti. Dia terus memperhatikan segalanya, membuat Hee Jin bertanya apakah ini pun pertama kalinya Bung Do naik lift? Dengan jujur Bung Do berkata, ini memang pertama kali baginya. Hee Jin masih saja kaget, dia bertanya, Pintu mobil pun? Ponsel pun?.

Bung Do mengingat. Mobil? Itu adalah sesuatu yang dikendalikan Hee Jin. Ponsel? Apa itu? Bung Do melihat ponsel Soo Kyung yang ada di tangan Hee Jin. Bung Do bertanya, apakah itu adalah apa yang ada di tanganmu?

Bung Do berkata, tidak perlu bertanya lagi, semuanya memang pertama kali baginya. Hee Jin makin bingung dengan jawaban Bung Do. Bagaimana bisa semuanya jadi yang pertama baginya??

Hee Jin mencolek Bung Do, dia berkata: “Kau hidup.Ini bukan mimpi. Kau bukan Hantu, kau bukan tim special effect. Siapa kau?” Bung Do menatap Hee Jin sejenak kemudian menjawab: “Nama keluargaku Kim, cucu dari Klan Kim ke 87. Petugas Kim Bung Do dari Kantor Penasihat Khusus”. Hee Jin cuman bisa mengo mendengar jawaban Bung Do, dia sama sekali tak mengerti apa yang diucapkan lelaki di sampingnya. Bung Do tersenyum setelah mengenalkan dirinya, dia berkata: “Aku tidak tahu apakah itu sebuah jawaban. Sampai sekarangpun aku masih merasa tidak percaya, tapi kupikir aku telah tiba ke masa 300 tahun setelah jamanku” Hee Jin making cengo aja,, dia tidak tahu harus berkata apa.

Saat tiba di lantai 13, Bung Do mengingatkan bahwa mereka harus keluar. Dengan linglung Hee Jin mengikuti Bung Do keluar dari lift dan membawa Bung Do ke kamarnya.

Setelah masuk kamar, Hee Jin membuat kesimpulan, “Jadi kau adalah seseorang dari 300 tahun yang lalu, salah satu orang yang berasal dari pemerintahan Raja Suk Jong. Tapi kau mengalami Time Traveler dengan mesin waktu dan sampai kesini. Begitu bukan?” Tanya Hee Jin sambil menunjuk Bung Do dan membuatnya kaget. Hee Jin tertawa garing, “Haaa Haaaa,,, kau ingin aku mempercayai hal seperti itu? Kau benar-benar orang yang lucu”

Bung Do memahami ketidak percayaan Hee Jin, karena dirinya pun tak habis pikir dengan keadaan ini. Hee Jin berusaha memahami semua ini, jika memang ini semua kenyataan. Bung Do berterimakasih atas pengertian Hee Jin. Namun kemudian dia sadar, dan berkata dia tidak mempercayai semua ini, apalagi melihat penampilan Bung Do yang menarik sekarang ini, bagaimana dia bisa percaya bahwa Bung Do adalah orang jaman Joseon. Bung Do malah bertanya, apakah penampilannya menarik? Hee Jin berkata bukan saja menarik tapi juga sangat rapi, jadi mana mungkin Bung Do itu orang jaman Joseon. Hee Jin memperhatikan ekspresi Bung Do, dia makin tak percaya bahwa Bung Do adalah manusia dari jaman Joseon.

Bung Do hanya tertawa dan berkata, tidak apa-apa jika Hee Jin tak percaya, karena semua ini memang sulit dipercaya. Bung Do meminta kertas kuningnya dan dia akan memberikan jawaban untuk semua pertanyaan Hee Jin. Hee Jin bilang kertasnya ada di tasnya. Hee Jin mencari-cari tasnya namun dia tak menemukannya. Bung Do pun ikut mencari, dia mencari di toilet dan menemukan tas itu.

Saat Hee Jin sedang mencari-cari tasnya di kamar, pintu kamar Hee Jin terbuka. Dia pikir itu Soo Kyung, tapi ternyata Yoon Na Jung yang membawa bunga untuknya berkata bahwa dia ingin menjenguk Hee Jin yang sakit, tapi sepertinya Hee Jin baik-baik saja. Hee Jin mencoba menyambutnya tapi Na Jung malah memukul wajah Hee Jin dengan bunga yang dibawanya.

Hee Jin berteriak dan bertanya apa yang Na Jung lakukan? Ternyata Na Jung marah karena tersebar kabar bahwa Hee Jin pingsan gara-gara pertengkarannya dengan Na Jung sebagai lawan mainnya di drama. Hee Jin mencoba menjelaskan tapi Na Jung tak mau mendengarkan dan terus memukul Hee Jin dengan kasar.

Bung Do yang mendengar hal ini langsung keluar. Tanpa membiarkan Na Jung melihatnya, Bung Do segera menyeret Na Jung keluar dan meninggalkannya diluar kamar.

Bung Do bertanya, apakah pintunya bisa dikunci? Hee Jin berkata tinggal di putar saja, tapi Bung Do malah terlihat semakin kebingungan. Hee Jin pun maju ke arah pintu dan menguncinya. Hee Jin bertanya apakah Bung Do benar-benar tidak tahu cara mengunci pintu? Bung Do menjawab, sekarang dia tahu.

Na Jung kesal dan berusaha kembali masuk ke dalam kamar Hee Jin, tapi pintunya sudah dikunci dan itu membuatnya semakin kesal. Ada perawat lewat dan bertanya apa yang sedang Na Jung lakukan? Apakah Na Jung baru saja menengok Hee Jin. Dengan gaya perinya Na Jung berkata perawat itu benar dia baru saja menengok Choi Hee Jin. Dia pun melenggok pergi ke arah pintu keluar.

Di dalam kamarnya Hee Jin mulai cemas. Dia bertanya mengapa Bung Do menolongnya dia bingung apa yang harus dia katakan pada Na Jung tentang dirinya. Bung Do minta maaf dia hanya tidak tahan bila melihat ada orang yang dianiyaya. Bung Do melihat luka di wajah Hee Jin, dia menyibakan rambut Hee Jin untuk melihat luka itu lebih jelas. Hee Jin menyentuh lukanya dan menangis saat melihat darah di tangannya. Dia merasa speechless dengan semuanya. Tanpa tahu alasannya Na Jung marah-marah padanya, belum lagi masalah Bung Do yang muncul tiba-tiba. Hee Jin merasa lelah dengan semuanya.

Bung Do mengatakan peribahasa serta artinya yang berkaitan dengan masalah Hee Jin, hal tersebut membuat Hee Jin kaget. Dia bertanya bagaimana bisa Bung Do memahami semua itu sementara dia tidak tahu caranya membuka pintu mobil. Bung Do berkata dia memahami semua buku Confucius sejak ratusan tahun lalu. Bung Do berkata sepertinya maknanya tak berubah setelah 300 tahun.

Bung Do kemudian menunjukkan jimat yang dicarinya, dia berkata dia telah menemukannya dan dia akan berganti pakaian dan segera menghilang. Bung Do merasa seperti orang bodoh ada di Jaman ini. Hee Jin tak sempat menjawab apapun, Bung Do sudah masuk ke Toilet.

Na Jung merasa dirinya dalam masalah karena ada orang yang melihatnya berbuat kasar pada Hee Jin. Oleh karena itu dia melapor pada manajernya dan memintanya menyelidiki laki-laki yang ada di kamar Hee Jin.

Hee Jin mengajak Bung Do mengobrol sementara Bung Do berganti pakaian di toilet. Hee Jin bertanya tentang apa yang dikatakan Bung Do sebelumnya, dia merasa kata-kata itu sangat bangus dan ingin mencatatnya di buku note nya agar dia bisa menggunakannya saat Interview.

Bung Do bertanya siapa nama Hee Jin, Hee Jin menjawab namanya Choi Hee Jin. Bung Do bertanya lalu mengapa Hee Jin mengenalkan dirinya sebagai Ratu In Hyun sebelumnya? Hee Jin berkata itu hanya peran yang dia mainkan dalam drama. Hee Jin berkata bahwa dirinya adalah seorang aktris yang memerankan Ratu In Hyun, apa Bung Do masih tidak mengerti??

Di Toilet Bung Do merasa heran dengan semua itu. Peran? Aktris?? Bung Do malah sibuk mencari sesuatu dan dia menemukan sebuah lisptik. Hee Jin mengecek keluar, saat merasa aman, dia menyuruh Bung Do segera keluar. Bung Do berkata dia pasti akan keluar dengan selamat dari tempat ini, sebaiknya Hee Jin jangan khawatir. Bung Do mengeluarkan kertas jimatnya dan mulai membacanya. Hee Jin bingung dan bertanya bagaiman bisa Bung Do keluar melalui tempat itu. Hee Jin bertanya apakah Bung Do sudah selesai ganti baju? Bung Do tak menyahut.

Hee Jin membuka pintu Toilet,, dan,, Tarrrraaaaa,,, Bung Do sudah tidak ada, yang tertinggal hanyalah pakaian yang tadi dipakai Bung Do.serta sebuah tulisan di cermin Toilet (Aku rasa itu tulisan kata-kata yang ingin dicatat Hee Jin)

Melihat semua keanehan ini, Hee Jin hanya bisa melongo.

bersambung ke episode 4

Komentar:
Argh,,, Bung Do semakin menakjubkan,,, dengan kepintarannya mengamati orang-orang sekitarnya, dia bisa menyesuaikan diri dengan mudah di Jaman modern. Hanya beberapa kebiasaan yang tak bisa dilihatnya saja yang tidak bisa dilakukannya seperti membuka pintu mobil dan memakai sabuk pengaman.

Adegan Favoriteku di episode ini adalah saat Hee Jin memasangkan dan membukakan sabuk pengaman pada Bung Do, entah mengapa aku merasa adegan itu sangat romantis,, padahal hanya hal sepele saja,,, kalo aku jadi Hee Jin pun udah deg-degan aja tuh masangin sabuk pengaman sama cowok dengan senyuman maut seperti Bung Do. Juga saat Bung Do memperkenalkan dirinya dengan identitasnya di Jaman Joseon,,, Hee Jin sampe melongo mendengar semua perkataan Bung Do,,,

5 komentar:

  1. thaks mba irfa episode 3, aq tunggu episode 4 nya jgn lama2 yach, coz aq penasaran nich

    aq jg seneng adegan Hee Jin sm Bung Do saat pasang n membukakan sabuk pengaman romatis,, n tatapan bung do itu ga nahan booo

    hehehhehe

    Semengat yach Mba..:D

    BalasHapus
  2. terima kasih mbak..
    saya tertarik dengan drama ini, ceritanya lucu, saya tunggu kelanjutannya secepatnya y mbak... makasih..

    BalasHapus
  3. anyeong mb irfaaa..

    aarrghhh, bikin galau lg neh si QIM, skrg malah dahuluin donlot QIM drpd RTP, *mianhe oppa yoochun, Gim Bung Do terlalu mempesona untuk ditinggalkan.. hehehhe


    aku udh ntn sampe ep 9 mb, dan aku jg udah liat preview ep 10.. daannnn eng ing eng, aku tmbh penasaran liat bung do lg berada di tlp umum di taman t4 pertama kalinya ia dan hee jin bertemu... jd pgn cptan donlot...

    BalasHapus
  4. kim bung do sama dong min sebenere cakepan dong min ya?? tp klo namanya aktor utama pasti dipilih penonton karn karakternya yg baik.....

    lucu pas bung do pegang hape..sumpah klo aq jd bung do aku lagsung buang hp nya krn kaget g pernh liat...

    gimana klo pas bung do ke jaman 2012 beli hp yg banyak, dijual ke jaman joseon, pasti cepet laku ?? secra lebh efektif....

    BalasHapus
  5. wah, ternyata Irfa bikin sinops QIHM? asik asik asik....aku udah lama ngga blogwalking jd baru tau.. Aku suka drama ini cuma belum sempet ntn :D

    BalasHapus

Terimakasih sudah berkomentar^^ komentar kalian akan selalu menambah semangat menulisku^^