Jumat, 13 April 2012

[Sinopsis] Twinkle Twinkle Episode 52




Ny. Song akhirnya di bawa kekantor polisi, bertepatan dengan itu, Gudang tempat menyimpang semua uang dan harta Ny. Song terbakar karena sebuah ledakan hebat namun Ny. Song belum mengetahuinya.

Saat tiba di kantor Polisi Ny. Song bertemu dengan Ibu Kandung Geum Ran (Aku panggil Ny. Han aja ya biar gak bingung,, ,) dan bertanya apakah dia sudah puas melihatnya ditangkap seperti ini. Ny. Han berkata dia belum puas, dia akan puas saat melihat Ny. Song mendekam di penjara dan dia bisa mengantarkan makanan kepada Ny. Song saat dipenjara. Tapi Ny. Song dengan pede berkata bahwa Ny. Han harus segera mengirimkan makanan itu, karena dia akan segara keluar dari penjara. Ny. Han kaget mendengar  kepercayaan diri Ny. Song. Ehm,, Seun Joon pun kaget juga tuh liat Ibunya PD banget gitu. Lalu Ny. Song duduk dan meminta polisi segera memulai investigasinya.

Ny. Han mengajak Seung Joon untuk bicara diluar, ini membuat Ny. Song sedikit khawatir. Ny. Han meminta maaf pada Seung Joon karena telah melaporkan ibunya ke polisi. Seung Joon bilang taka pa-apa, jika Ny. Han tidak melakukannya, dialah yang akan melakukannya. Ny. Han berkata bahwa Jung Won tak tahu apapun tentang hal ini, dia melakukannya atas keputusannya sendiri bahkan Tuan Han pun tak tahu. Seung Joon mengerti. Ny. Han bertanya tentang hubungannya dengan Jung Won, Seung Joon bilang tak ada yang perlu Ny. Han khawatirkan, dia tidak ingin masalah menjadi semakin rumit. Saat Ny. Han mengungkit tentang keinginan Tuan Han untuk menjadikan Seung Joon penggantinya karena Tuan Han ingin pensiun, Seung Joon langsung menyela dan berkata bahwa dia sudah mengirimkan surat pengunduran dirinya dan mulai besok tidak akan bekerja lagi di penerbitan.

Seung Joon pamit, bertepatan dengan kedatangan Jung Won ke kantor polisi. Seung Joon sempat berhenti dan melihat JunG Won yang berbincang dengan Ny. Han yang menanyakan kenapa wajah JunG Won terluka. Jung Won menjawab dia jatuh dari bis, sambil melihat Seung Joon. Seung Joon tak mempedulikannya dan segera kembali masuk kadalam ruangan investigasi. 

Dia kaget saat melihat ibunya malah tertawa terbahak-bahak di telepon saat berbicara dengan salah seoang jaksa. Tahulah Seung Joon bagaimana cara ibunya mencoba melepaskan diri dari jeratan hukum.

Jung Won membujuk Ny. Han untuk membatalkan tuntutannya pada Ny.Song. Tentu saja Ny. Han menolak. Jung Won terus membujuknya dan ini membuat Ny. Han sedih melihat tingkahnya. Ny. Han mengajak Jung Won ke rumah sakit saja, karena kakak iparnya telah melahirkan. Jung Won menolak dan berkata dia akan ke rumah sakit besok saja. Hari ini dia akan tetap disini, padahal ny. Han sudah bilang tak ada yang bisa dilakukan Jung Won dengan berada disini.

Keluarga Hwang sedang dirundung kesedihan karena penyakit Ibu Kandung Jung Won (selanjutnya aku panggil Ny. Hwang aja ya,,). Semua orang sedang makan dengan wajah sedih, teruma Tae Ran dan Mi Ran. Ny. Hwang kesal dengan keadaan ini dan bertanya apakah mereka berada dalam suatu pemakaman dan mnyuruh mereka segera makan. Tuan Hwang akhirnya angkat bicara, walaupun Ny. Hwang harus menghadapi penyakit yang berat, tapi mereka harus bersyukur karena masih bisa bersama.

Mi Ran malah menangis dan berkata bahwa dia tidak bisa bersyukur, karena ibunya tidak bisa melihatnya lagi di musim panas yang akan datang, ibunya tidak bisa melihatnya saat dramanya disiarkan. Lalu dia pun berkata bahwa keadaan ibunya yang kelak akan buta membuatnya malu. Geum Ran kaget dengan hal ini, apakah Mi Ran benar-benar merasa malu? Mi Ran berkata iya,, dia sangat malu karena jika dia terkenal dia ingin melakukan banyak hal dengan ibunya di didepan paparazzi, tapi kebutaan ibunya akan menghancurkan segalanya (gubrak,, ga penting banget sih pikiran si Mi Ran ini…)

Geum Ran bertanya mengapa Mi Ran harus malu hanya karena ibunya buta? Geum Ran berkata bahwa Mi Ran sudah 20 tahun, tak sepantasnya dia bersikap kekanak-kanakan seperti ini. Mi Ran membalikan kata-kata Geum Ran, dan mengingatkannya bahwa saat pertama GEum Ran tahu ibunya sakit, GEum Ran malah meninggalkannya dan malah pergi ke keluarga kaya-nya dan meninggalkan Ibunya. Mi Ran berkata, tak seharusnya Geum Ran berkata seperti itu padanya.

Ny. Hwang sedih melihat pertengkaran kedua putrinya. Dia menangis dan ini membuat Tuan Hwang kesal. Dia mengajak Ny. Hwang keluar dan berkata untuk tak lagi tinggal di rumah ini. Dia tidak bisa membuat istrinya tinggal di rumah orang-orang yang memperlakukan Ny. Hwang seperti penjahat hanya karena penyakitnya. Tuan Hwang menarik paksa Ny. Hwang untuk keluar besamanya dan meninggalkan ketiga putrinya serta menantu dan cucu mereka. Tae Ran tak bisa berbicara apapun, dia langsung masuk kamar dan membuat putrinya bingung sebenarnya ada apa dengan kedua orang tuanya.

Han Sang Won terlihat sangat bahagia menyaksikan putra barunya. Dia tertawa senang saat perawat memperlihatkan putranya dibalik kaca ruang bayi. Istrinya bertanya mereka akan memberi nama apa? Sang Won berkata, ayahnya memilihkan nama Woo Ri, tapi jika disatukan dengan nama keluarganya terdengar sedikit aneh, Han Woo Ri? terdengar seperti nama perempuan, lalu istrinya bilang, mungkin mereka harus memilih nama lain. Sang Won berkata tidak usah, namanya adalah Han Woo Ri, karena dia ingin putranya tumbuh besar seperti Ayahnya. Istrinya lalu berkata, mungkin anaknya kelak akan berkata bahwa dia ingin tumbuh seperti Sang Won, namun itu masih membutuhkan waktu yang lama. Sang Won jadi terharu mendengar kata-kata istrinya.

Tuan Hwang dan Ny. Hwang berjalan-jalan di taman. Saat ada sepeda meyerempet Ny. Hwang, dia marah-marah karena pengemudi sepeda itu tak minta maaf. Tuan Hwang pun menuntun Ny. Hwang dan berkata dia akan menjaga Ny. Hwang selama 30 tahun untuk menebus pengorbanan Ny. Hwang yang telah mengurusnya selama ini. Mereke melihat sepasang remaja naik sepeda dengan dua tempat duduk. Tuang Hwan berinisiatig menawarkan hal itu pada Ny. Hwang dan mereka tak perlu mempedulikan kata orang. Tuan dan Ny. Hwang pun naik sepeda bersama dan terlihat sangat bahagia karena hal ini.

Dikantor polisi, Ny. Song merasa bosan dan bertanya pada polisi mengapa dia tidak segera dikirim kekantor kejaksaan, Polisi yang ditanya berkata dia tidak tahu dan memperingatkan Ny. Song untuk berbicara padanya dengan formal karena mereka tak saling kenal. Ny. Song lalu melihat sebuah berita di TV tentang kebakaran sebuah gudang, dia kaget saat menyadari bahwa gudang tempatna menyimpan uang dan kontrak-kontrak pinjam meminjam dengan orang pentinglah yang terbakar. Ny. Song pun berteriak, “Uangku,, uangku,, uangku,, mengapa Uangku??” Ny. Song pun berteriak histeris dan memanggil Kwang Soo pengawal setianya.  Lalu dia pun berteriak memanggi Seung Joon membuat polisi dan pada narapidana lain tak senang mendengar teriakannya.

Jung Won pulang ke rumah keluarga Hwang dan bertemu Dae Bum yang sedang bersama Seung Won. Jung Won bertanya apakah Dae Bum akan mengajak Seung Won jalan-jalan keluar. Dae Bum hanya tersenyum. Jung Won bertanya pada Seung Won bagaimana bayi itu melewati harinya, dengan lucu Dae Bum yang menjawabnya dan berkata bahwa harinya seperti biasa saja dan terasa sangat lambat karena sebentar lagi dia akan merayakan ulang tahun pertamanya. Jung Won tertawa melihat tingkah Dae Bum.

Dae Bum lalu mengajak Jung Won untuk jalan-jalan bersamanya dan Seung Won, karena suasana rumah sedang tidak baik. Jung Won bertanya memangnya ada apa? Dae Bum berkata dia akan mengatakannya saat mereka jalan-jalan. (trick yang baik untuk mengajak Jung Won jalan-jalan Dae Bum-ssi,, hehehe,,)

Jung Won dan Dae Bum berjalan-jalan bersama. Jung Won lega karena semua anggota keluarga sudah tahu penyakit ibunya. Jadi dia bisa membicarakan bagaimana cara megurus Ibunya kelak. Selama ini ibunya mengurus 7 anggota keluarga, sekarang giliran mereka yang akan mengurus ibunya. Dae Bum meralat, bukan 7 tapi 9 (termasuk Dae Bum dan Seung Won maksudnya). Jung Won membenarkan dan berkata, bahwa Ibunya adalah seorang Superwoman.

Dae Bum mengajak Jung Won membeli minuman. Ajumma penjaga toko memuji JunG Won sebagai Ibu yang cantik dari anaknya (maksudnya Seung Won). Jung Won tidak terlihat seperti seorang ibu. Jung Won bertanya lalu bagaimana dengan ayahnya. Ajumma melihat Dae Bum, dan berkata ayahnya pun sangat tampan, mereka pasangan yang serasi. Dae Bum dan Jung Won hanya tertawa mendengar kata-kata Ajumma.

Dae Bum dan Jung Won berbincang di sebuah taman. Dae Bum bertanya mengapa wajah Jung Won terluka. Jung Won menjawab, anggap saja ini tanda bahwa dia telah berhasil keluar dari kuburannya sendiri. Dae Bum kaget dan bertanya apa maksud Jung Won, maka Jung Won pun bercerita bahwa dia merasa sangat beruntung hidup saat ini setelah dia berbaring di tanah kuburannya dan melihat langit biru dari bawah. Dae Bum berkata bahwa dia juga berniat menggali kuburannya sendiri lalu berbaring di dalamnya. Dae Bum lalu berkata, menggali kuburannya sendiri adalah sesuatu yang menakutkan, tapi saat Jung Won yang mengatakannya itu terdengar sangat positif.

Dae Bum lalu bertanya, apakah setahun cukup? Untuk membuat Jung Won siap mendengar perasaan Dae Bum padanya. Mungkin tidak saat ini, tapi tahun depan Dae Bum akan kembali mencoba menyatakan cintanya pada Jung Won dan berharap dia beruntung saat itu. Jung Won hanya diam, dia bingung harus menjawab apa.

Tuan dan Ny. Hwang masih berada di taman, mereka menyaksikan pertunjukan air mancur yang menakjubkan dan berbincang tentang berbagai hal. Ny. Hwang berjanji pada Tuang Hwang mulai hari ini mereka akan hidup bahagia bersama.

Di rumah keluarga Hwang, Jung Won menjelaskan tentang penyakit Ibunya pada semua anggota keluarga.  Karena penyakit Glaukoma yang dideritanya, Ny. Hwang perlahan-lahan akan kehilangan penglihatannya dan mereka semua harus menjaganya dengan baik. Hwang Tae Ran bertanya bagaiman mereka semua menjaganya. Jung Won bilang mari kita diskusikan hal itu. Tae Ran langsung berkata, bagaimana bisa mereka mendiskusikannya, ketiga adiknya sibuk bekerja, mereka akan menikah dan meninggalkan rumah, bukankah itu berarti otomatis dialah yang akan menjaga ibunya. Tae Ran menolak dan tidak ingin melakukan hal itu. Dia bahkan mengajak suaminya untuk pindah rumah. Suaminya berkata Tae Ran bisa pergi sendiri dan dia akan menceraikan Tae Ran jika Tae Ran benar-benar pergi dari rumah hanya karena tak ingin menjaga ibunya. Suaminya heran bagaimana bisa Tae ran bersikap seperti ini didepan ketiga adiknya, padahal dia adalah putri tertua. Suaminya takut, Ji Won putri mereka akan mengikuti Jejak Tae Ran saat dewasa kelak, jadi lebih bagus mereka berpisah.

Mi Ran menyadari bahwa Ayah dan Ibunya mendengar semua perkataan kakaknya. Tae Ran kaget, dia menatap Ny. Hwang lama. begitupun sang Ibu. Sedang yang lain merasa tak enak hati dengan pembicaraan mereka yang telah didengar oleh Ayah dan Ibunya.

Tuan Hwang lalu meyuruh semua orang pergi. Dia bilang dialah yang akan mengurus Ny. Hwang dengan tangannya sendiri. Tae Ran menagis mendengar ayahnya mengusir semua anak-anaknya. Tuan Hwang berkata bahwa dia tidak membutuhkan mereka semua untuk megurus Ny. Hwang, dia tidak bisa menyalahan anak-anaknya, karena dia pun melakukan hal yang sama pada orang tuanya. Dia menelantarkan Orang tuanya saat mereka semakin tua. Jadi Tuan Hwang pun tidak membutuhkan mereka. Ny. Hwang menangis mendengar semua perkataan tuang Hwang, begitu pun Tae Ran dan yang lainnya. (dan aku pun ikut menangis,, huah,,,)

Tuan Hwang terus menyuruh mereka semua pergi, tapi Ny. Hwang berkata merekalah yang akan pergi. Merekalah yang akan pergi ke suatu tempat dipinggir kota atau tinggal disebuah kuil. Tuan Hwang menyetujui hal itu dan tidak perlu menyusahkan anak-anak mereka yang hebat itu. Marilah kita pergi ke suatu tempat, ajak Tuan Hwang pada istrinya. Tae Ran yang menangis paling deras mendengar perkataan kedua orang tuanya, karena dia yang paling merasa bersalah.

Ny. Hwang menagis dipelukan Tuan Hwang yang berusaha menguatkannya karena memiliki anak yang begitu egois. Jung Won menatap kakak tertuanya yang masih menangis sambil menatap kedua orang tua mereka yang menangis. Jung Won tahu bahwa jauh dilubuk hatinya Tae Ran sangat merasa bersalah karena telah berkata-kata kejam.

Jung Won dan Geum Ran berangkat kerja bersama. Geum Ran bertanya mengapa Jung Won bekerja disana? Jung Won menjawab karena dia suka buku sejak kecil hingga ingin membuat buku yang baik agar bisa di baca anak-anaknya kelak. Geum Ran salut pada Jung Won karena selalu punya jawaban atas semua pertanyaan. Jung Won bertanya apakah Geum Ran sedang cemburu pada kepintarannya, maka Jung Won berkata bahwa Geum Ran harus banyak membaca buku agar menjadi pintar dan cerdas sepertinya #glek,, Jung Won mulai narsis?

Geum Ran tertawa mendengar kata-kata Jung Won, lalu dua orang pegawai pengikut Geum Ran dulu datang dan menanyakan kabar Geum Ran tanpa mempedulikan kehadiran Jung Won di situ. Maka Jung Won bertanya apakah dirinya hantu? Oh,, iya dia baru ingat, dia sesungguhnya adalah malaikat yang hanya bisa dilihat oleh orang baik. Lalu Jung Won menyuruh sayapnya keluar dan berjalan seolah dia terbang bagai malaikat, #glek,, lagi,, Jung Won konyol juga yah,,

Geum Ran tertawa melihat tingkah Jung Won, sementara kedua pengikut Geum Ran kebingungan melihat tingkah Jung Won yang aneh menurut mereka.

Jung Won sedang mendiskusikan peluncuran buku baru dengan pegawainya saat dia melihat salah satu pegawai barunya memakan permen pemberian Seung Joon untuknya. Jung Won bertanya apakah permen itu miliknya, pegawainya berkata, permen itu hanya ada di meja dan dia memakannya saja. 

Jung Won mulai menangis menyadari ada sesuatu yang salah dengan adanya toples permen besar dia ruangnnya, dia langsung berlari mencari Seung Joon diruangannya, tapi dia tak menemukan siapapun.

Salah satu pegawai pengikut Geum Ran memberitahunya bahwa Seung Joon telah pergi demi kebaikan dan telah memberikan note pada semua pegawai. Jung Won membacanya dan isi note itu masing-masing adalah nasehat untuk semua pegawainya agar mereka bisa bekerja lebih baik setelah kepergiannya.

Jung Won pergi dengan gontai setelah mengetahui kepergian Seung Joon, dia menemui  Tuan Han dan berkata bahwa Seung Joon telah mengundurkan diri. Tuan Han langsung menunjukkan surat pengunduran diri Seung Joon yang telah dia terima tadi pagi. Jung Won bertanya apakah dia bisa memiliki surat itu. Tuan Han mengangguk, dia tahu benar putrinya sangat sedih dengan kepergian Seung Joon.

Jung Won kembali ke ruangannya dan melanjutkan pekerjaannya, saat pensilnya tumpul dia berniat mengganti dengan yang lain dan baru meyadari bahwa semua pensilnya telah diraut dengan rapi, siapa yang melakukannya? tentu saja Seung Joon, kepala Editor yang hobi meraut pensil.  Jung Won membayangngkan saat Seung Joon meraut semua pensilnya dan membereskan mejanya, dia pun menangis karena hal ini.

Jung Won mencoba menelpon Seung Joon, awalnya masih terhubung, namun  tiba-tiba terputus, karena Seung Joon memang berniat untuk menganti nomor ponselnya agar tak bisa dihubungi oleh siapapun lagi. Jung Won sedih karena hal ini.

Ny. Song mencoba berbicara dengan Jaksa yang mengurus kasusnya. Dia menawarkan membantu sang Jaksa agar bisa naik pangkat dengan syarat Sang Jaksa membantunya dalam menangani kasus. Sang Jaksa menolak dan berkata mungkin sebaiknya Ny. Song bertemu dengan putranya.

Seung Joon masuk dan Sang Jaksa keluar. Ny. Song bertanya apakah Seung Joon yang melakukan pembakaran di gudangnya. Seung Joon bilang dia tak tahu apapun. Seung Joon memberitahu ibunya bahwa semua cek milik Ny. Song ada ditangannya. Ny. Song tak bisa menggunakannya lagi. Seung Joon bilang dia akan pergi bertamsya untuk sementara waktu, sehingga ibunya bisa menhabiskan waktunya dnegan tenang di penjara. Saat Ny. Song keluar, mereka bisa memulai dari awal lagi. Seung Joon berjanji saat itu dia akan menjadi anak yang berbakti dan tidak akan meninggalkan ibunya sendirian lagi. Tentu saja Ny. Song tak senang dengan hal ini tapi ia tak bisa berkata apapun lagi.

Geum Ran dikagetkan oleh seseorang yang tiba-tiba berdiri di belakangnya. Seorang pria dengan tahi lalat yang super gede di dekat mulutnya. Dia adalah Nam Sung Woo penulis buku yang akan dia edit. Geum Ran langsung mengenalkan diri dan berkata bahwa dialah yang akan menjadi editor bukunya. Tuan Nam malah menanyakan Jung Won dan ingin bertemu Jung Wonnya yang cantik. Geum Ran bilang Jung Won kini dipindahkan ke bagian lain. Tuan Nam bertanya dimana Jung Won kini, karena dia sangat ingin bertemu Jung Won dan harus segera melamarnya. Geum Ran jadi bingung dan bertanya apa hubungan Tuan Nam dengan Jung Won. Tuan Nam menjawab, bahwa dia sangat mencintai Jung Won.

Geum Ran pun membawa Tuan Nam ke kantor Jung Won. Tuan Nam langsung berhambur mencari Jung Won yang  kaget melihat kedatangan penulis gila itu. Jung Won bertanya apakah Tuan Nam datang untuk melamarnya, Tuan Nam membenarkan. Sepertinya Jung Won sudah terbiasa dengan ide gila sang penulis, sehingga bisa mengatasinya dengan baik.

Jung Won mengenalkan Geum Ran sebagai editor baru untuk buku Tuan Nam selanjutnya, dengan terang-terangan dia bilang dia tidak suka, dan ingin Jung Won yang jadi editornya. Jung Won menjelaskan bahwa dia kini tak lagi menjadi editor. Jung Won sudah membaca buku Tuan Nam, dan dia yakin bukunya akan laris. Jung Won berkata Geum Ran sangat teliti sebagai editor, dia yakin Tuan Nam dan Geum Ran akan menjadi Tim yang Indah. Tuan Nam mulai memperhatikan Geum Ran dan berkata Geum Ran bukan tipenya,. Ha,,

Tuan Nam berkata, Geum Ran bukan wanita yang menyenangkan baginya. Geum Ran bertanya apakah Tuan Nam bermaksud mencari wanita dan bukan editor? Geum Ran lalu membacakan salah satu kalimat yang ada di buku baru Tuan Nam dan berkata bahwa dia sangat menyukai bukunya dan ingin menjadi editornya. Tuan Nam mulai sedikit melirik Geum Ran namun berkata bahwa Geum Ran adalah editor terburuk yang pernah ditemuinya. Tuan Nam bertanya lagi pada Jung Won, apakah Jung Won tidak bisa jadi editornya, Jung Won bilang tidak.

Maka Tuan Nam berkata bahwa dia akan menerima Geum Ran jadi editornya jika Jung Won mau menerima cincin darinya. Jung Won berkata pada Tuan Nam untuk tidak bercanda, tapi Tuan Nam memaksa. Semua orang sudah tegang saat Tuan Nam berniat menyematkan cincin di tangan Jung Won, dan ternyata itu Cincin permen, hahahaha,, semua orang lega. Tuan Nam berkata, kini mereka memiki cincin Couple dan meminta Jung Won segera memakan permennya.

Jung Won jadi sedih melihat permennya. Tuan Nam membuka tahi lalat segede gabannya (lho ternyata palsu ya?? ). Dia berkata bahwa Jung Won sedih jangan ditahan agar dia bisa segera melihat wajah cantik Jung Won yang tersenyum, lalu dia kembali menjilati permennya setelah mengatakan kata-kata indahnya untuk Jung Won. Geum Ran yang melihat tingkah aneh penulisnya dibuat jadi bingung.

Saat pulang kerja. Jung Won duduk di halte, dia meenungkan segalanya. Jung Won berusaha kembali menelpon Seung Joon, tapi yang dia terima adalah jawaban bahwa Nomor Seung Joon sudah tidak digunakan lagi. Jung Won terus berusaha menelpon, namun semuanya sia-sia.

Jung Won mendatangi rumah Seung Joon dan memencet bel rumahnya berkali-kali namun tak ada jawaban. Jung Won mencoba dan mencoba lagi, tapi hasilnya tetap sama. Dia pun akhirnya menagis saat menyadari Seung Joon telah pergi.

Seung Joon berdiri didepan perusahaan penerbitan, lalu datang sebuah mobil barang. Ternyata itu adalah jemputan Seung Joon untuk melarikan diri dar Seoul. Seung Joon menawarkan diri untuk menyetir tapi Ajussi menolaknya dan berkata dia leih mungausai medan. Dai menyuruh Seung Joon segera naik saja. Seung Joon pun naik, dan mobil mulai dijalankan.

Di dalam mobil, Ajussi menyalakan radio yang sedang memutar lagu yang pernah dinyanyikan Jung Won dengan suara sumbangnya, membuat Seung Joon teringat pada Jung Won. Ajussi kaget melihat wajah Seung Joon saat mendengar lagu itu, dia tak percaya Seung Joon pun mendengarkan lagu seperti ini.

Jung Won mengajak Dae Bum makan Jampyung, dia memesan Jampyung nuklir yang super pedas, Dae Bum mengingatkan agar Jung Won memesan yang biasa saja, tapi Jung Won ingin tetap memesan Jampyung nuklir. Pada akhirnya Dae Bum pun mengikutinya karena dia suka pada semua pilihan Jung Won #dasar peniru,, huah,,, Dae Bum-ssi

Dae Bum bertanya mengapa Jung Won mengajaknya makan Jampyung pedas, dengan jujur Jung Won berkata bahwa dia ingin menangis dan dia ingin melupakan sesuatu. Jung Won berkata bukankah Dae Bum pernah bilang saat memakan Jampyung pedas, maka wajah akan terasa panas, mulut berair dan keluar ingus dari hidung, bibir dan hidungpun menjadi merah. Saat nanti bercermin akan terlihat wajah lucu setelah makan jampyung pedas yang membuatnya bisa tertawa dan melupakan semua kesedihannnya.

Jung Won berkata bahwa Seung Joon telah menghilang, dia menghilang dari pandangan Jung Won, dan dia tidak bisa memaafkan hal itu. Maka dia akan memakan Jampyung pedas hingga menangis dan wajahnya menjadi merah, lalu dia akan tertawa saat bercermin nantinya dan Jung Won akan melupakan Seung Joon sepenuhnya.

Ajussi berkata pada Seung Joon untuk mengobrol dengannya karena perjalanan masih jauh. Seung Joon berkata dia tidak pandai mengobrol dengan orang tapi akan berusaha untuk membuat Ajussi terjaga. Ajussi meminta Seung Joon mengambilkan sesuatu di jok belakang, saat Seung Joon akan mengambilnya, tanpa sengaja dia memencet sesuatu di tasnya membuat dia menyalakan rekaman puisi Jung Won untuknya, saat akan mematikannya Ajussi melarangnya  karena ingin mendengarkannya.

Seung Joon terharu mendengar puisi Jung Won yang intinya jika Seung Joon berniat pergi, maka dia harus tetap kembali jangan tiba-tiba menghilang dari pandagannya. Jika Seung Joon melakukan itu maka Jung Won akan melupakan Seung Joon. Jung Woon berharap Seung Joon tidak membuatnya melupakan Seung Joon begitu saja dengan meninggalkan Jung Won tanpa jejak.

Sementara Seung Joon terharu mendengarkan puisi Jung Won, di kedai jampyung Jung Won sedang menahan tangisnya setelah memakan jampyung pedas dalam usaha untuk melupakan Seung Joon.

8 komentar:

  1. aaaaa keren,
    ditunggu selanjutny hehehe
    tankjo sinopsisny :D

    BalasHapus
  2. ada tissue ngga? sedih banget :(
    makasih untuk sinopsis nya :')

    BalasHapus
  3. mbk irfa semnagt semangat semangat...............2 episode lagi........

    yg bikin sedih di adegan ini adlh kasih ibu sepanjang jalan, kasih anak se[anjang galah......kasihan ny. Hwang....klo beneran begitu, apa aq bisa nerima anak-ku wkwkwkwkwk

    BalasHapus
  4. Kak irfa thanks ya udah dibuat sinopsisnya.kak gmn cara downlod twinkle2 ni kak.

    BalasHapus
  5. yeay yeay terimakasih mb irfa, kita tggu kelanjutannya :D semangat :D
    suka bgt sm aktingny kim suk hoon, ngefans ah :D

    BalasHapus
  6. thanks buat sinopsisnya. Lumayan buat memuaskan rasa penasaran, coz aku dah terlanjur ngikutin ceritanya dr awal, tp skrg cuma bisa nonton di hr senin sama jumat doank. Nyari link downloadnya jg udah pada dihapus. Huhuhu..
    Tp berkat tulisan ini, aku bisa nglengkapin cerita yg ketinggalan.

    BalasHapus
  7. makasih s0n0psis nya mbaa.

    BalasHapus

Terimakasih sudah berkomentar^^ komentar kalian akan selalu menambah semangat menulisku^^