Minggu, 11 Maret 2012

[Sinopsis] Thorn Birds : Episode 17 part 2


Young Jo datang ke rumah Ibunya dalam keadaan mabuk berat, dan memanggil-manggil Ibunya dengan tidak sabar. Ny. Kim kaget melihat tangan Young Jo yang terluka, apalagi Young Jo mulai meracau mengatakan hal-hal aneh. Ny. Kim panik, bermaksud mengobati luka di tangan Young Jo, namun Young Jo menolak dengan menepis uluan tangan ibunya sambil berkata: “Disana tidak sakit,,, disini yang sakit” sambil menunjuk ke dadanya. (Menunjukkan bahwa hatinya lah yang sakit bukan tangannya). Namun Ibunya belum mengerti, dia masih lebih mengkhawatirkan  keadaan tangan Young Jo yang terluka dan segera membersihkan darah di tangan Young Jo.


Young Jo menatap wajah ibunya, lalu berkata: “Omma,,, Omma,,, Omma,, begitu baik rasanya memanggilmu seperti itu” Ny. Kim heran dengan sikap Young Jo dan menghentikan aktifitasnya, dia pun kini menatap putra bungsunya. Dia mungkin baru sadar ada yang salah dengan putranya ini.

Kim Hye Soon: “Yang aku katakan benarkan? Ada yang salah dengan Yoon Myung Ja dan Yoo Kyung? Apa masalahnya?”
Young Jo: “Sebelum berbicara tentang mereka, lebih baik membicarakan masalahmu. Omma… mengapa Omma begitu? Mengapa Kau harus hidup begini hingga akhir?”
Kim Kye Soon diam dan menunduk, dia hanya meneruskan membersihkan luka Young Jo tanpa menjawab apapun, karena dia tak tahu harus menjawab apa.

Young Jo: “Aku mendengar Choi Jong Dal Ahjussi menyukaimu. Sebagai Janda dengan seorang anak, akan lebih baik kau hidup bersamanya. Mengapa kau malah berhubungan dengan pria yang sudah menikah dan melahirkan aku. Kau tahu, apa yang dilakukan Choi Jong Dal pada Yoon Myung Ja ahjuma setelah itu? Dia dia membuang anaknya, dan kau tahu apa yang dilakukan anak itu. Kau tahu apa yang dilakukan anak itu padaku?”
Kim Kye Son tidak tahu apa yang harus dikatakannya untuk menjawab pertanyaan Young Jo. Dia malah bertanya: “Siapa yang kau maksud? Jung Eun? Atau Yoo Kyung?”
Young Jo menangis sambil menatap ibunya, dan memanggilnya, “Omma,, Omma, sangat baik rasanya memanggilmu seperti itu. Tapi seorang gadis kecil tidak bisa memanggil Ibunya seperti itu karena kesalahanmu” Young Jo berteriak pada Ibunya saat mengatakan hal itu.

Han Soo datang dan aneh melihat kelakuan Young Jo yang berani berteriak pada Ibunya.
Young Jo tetap bertanya pada Ibunya sambil berteriak: “Apa hidup Ibu tak cukup? Omma,, mengapa hidup Myung Ja Ahjumma dan Yoo Kyung berakhir seperti ini? Mengapa Omma membuat hidup orang lain seperti itu?”
Han Soo kesal melihat Young Jo berteriak pada ibunya, dia pun menarik Young Jo untuk menjauh. dan bertanya megapa Ibunya membiarkan Young Jo berbuat seperti itu padanya, sambil memukul Young Jo punggung Young Jo. Kim Kye Soon melarang Han Soo memukul Young Jo lagi dan membiarkannya mengatakan apa yang ingin dikatakannya.

Young Jo kembali meracau, mengabaikan teriakan Han Soo padanya, “Urri Han Byul,, bagaimana? Bagaimana dengan nasibnya?” Kim Kye Soon keget mendengar pertanyaan terakhir Young Jo, begitu juga Han Soo yang bertanya apa maksud perkataan Young Jo dan meminta Kim Kye Soon untuk tidak mendengarkan Young Jo dan menyuruhnya membiarkan Young Jo tidur.
Kim Kye Soon: “Apa hubungannya dengan Han Byul? Katakanlah, apa yang sebenarnya ingin kau katakan?”
Young Jo tak menjawab, dia hanya menangis menatap Kim Kye Soon lalu meleaskan tangannya dari genggaman ibunya dan pergi keluar dari rumah Ibunya. 

Kim Kye Soon panik, dia ingin mengejar Young Jo, karena dia sadar ada yang terjadi pada putranya itu. Namun Han Soo mencegahnya, dan berkata lebih baik Ibunya membiarkan Young Jo pergi.
 
Jung Eun mengunggu di halaman dengan cemas, dia menunggu siapapun yang datang, entah itu Young Jo ataupun Lee Ae Rin, dia ingin memastikan apakah Yoo Kyung sudah mengatakannya pada Young Jo atau belum.

Lee Ae Rin datang dan kaget melihat Jung Eun yang ada di halaman.
Lee Ae Rin: “Jung Eun-na”
Jung Eun: “Dia mengatakannya sejauh mana? Apa dia mengatakan semuanya?”
Lee Ae Rin tak berani menjawab, dia hanya bisa menatap Jung Eun yang penuh kecemasan dan kekhawatiran. Jung Eun mengerti dengan diamnya Lee Ae Rin, itu berarti Yoo Kyung telah mengatakan semuanya.

Malam itu, Young Jo terlalu tertekan untuk langsung kembali ke rumah Ahjussi dan bertemu Jung Eun, dia akhirnya terbaring disebuah taman dengan bunga yang berguguran. Ditemani udara dingin malam dan bungan-bunga yang berguguran, Young Jo memikirkan semuanya.  Young Jo menangis, menyesali semua yang telah terjadi.

Pagi hari, Jung Eun masuk ke ruang bawah tanah rumah Ahjussi yang selama ini jadi kamar Young Jo. Dia menatap kamar itu dengan sedih,, karena pemiliknya belum juga pulang. Jung Eun pun akhirnya keluar dari kamar itu.

Saat Jung Eun keluar dari kamar Young Jo, Ahjumma bertanya apakah Jung Eun tidak pergi bekerja. Dia bilang dia akan pergi.

Han Byul berteriak dari kamar Jung Eun, memberitahu ibunya bahwa Hak Gu samsoon-nya memakai kosmetik Jung Eun untuk perawatan. Hak Gu berusaha mendiamkan Han Byul.

Ahjumma membuka pintu dan memukul Hak Gu karena berani melakukan hal itu. Jung Eun pun ikutan marah, Hak Gu bilang pria juga butuh kosmetik untuk menjaga wajahnya dan meminta Jung Eun membelikan untuknya. Jung Eun pun tersenyum dan berkata dia setuju membelikan Hak Gu kosmetik.

Ahjumma  bertanya, mengapa Young Jo tidak pulang semalam. Jung Eun bilang Young Jo menginap di rumah Ibunya. Ahjumma memperingatkan Jung Eun untuk tidak sembarangan memberi ijin Young Jo menginap di luar, karena itu tidak baik. Ahjumma meminta pendapat Lee Ae Rin, Lee Ae Rin bilang iya benar, namun dengan ragu-ragu dan penuh rasa khawatir juga, karena Lee Ae Rin tahu apa yang menyebabkan Young Jo tak pulang semalam kerumah mereka.

Young Jo sedang duduk di depan pintu gerbang rumah Ahjussi saat Jung Eun akan pergi kerja.
Jung Eun kaget melihat keadaan Young Jo yang belum menyadari keberadaannya. 

Young Jo menoleh dan menyadari kehadiran Jung Eun, dia segera berdiri dengan kaget dan merapikan diri, namun keadaannya tetap saja terlihat kacau dan mengenaskan. Jung Eun melihat luka di tangan Young Jo dan sedih melihat hal itu.

Young Jo: “Dimana Han Byul?”
Jung Eun: “Han Byul sudah pergi ke sekolah”
Young Jo: “Ah,,,”
Jung Eun: “Hari ini aku ada latihan pembacaan Skrip, sepertinya akan pulang malam”
Young Jo: “Iya, mobilku juga ada disana, nanti aku akan pergi menjemputmu”
Jung Eun: “Baiklah, sampai jumpa”
Jung Eun pun pergi berangkat kerja. Young Jo menatap Jung Eun dengan sedih, dia merasa bersalah juga sekaligus masih tak habis pikir mengapa Jung Eun mau melakukan semua ini.

Young Joo masuk rumah dan bertemu Lee Ae Rin yang mengajaknya untuk berbicara dengannya sebentar.
Lee Ae Rin: “Kau pasti kaget ya?”
Young Joo: “Tidak tahu harus bertanya dari mana? Jika mengungkit masa lalu rasanya tiada akhirnya”
Lee Ae Rin: “Yang paling membuat gelisah adalah kenyataan, putri sendiri ada di deapan mata tapi tidak menyadarinya. Saat Yoo Kyung jadi PD aku setiap hari beretemu dengannya tapi tidak menyadarinya, sepertinya itu memberikan banyak luka padanya”
Young Joo: “Aku bisa memahami posisi Yoo Kyung dan Ahjumma, tapi Jung Eun sungguh membuatku tidak mengerti, Si bodoh ini,,  melakukan semua ini sebenarnya demi apa?”
Lee Ae Rin: “Karena tidak punya tempat pulang, makanya hidup bersama. Ibu kandung Jung Eun sudah meninggal, bahkan dia tak bisa bertemu dengannya untuk terakhir kalinya. Dalam suatu ladang, bagaimana sebuah pohon tanpa akar bisa hidup? Karena itu tidak bisa pergi kemanapun, maka kami berdua saling mengangkat menjadi Ibu dan anak. Bukankah kau juga datang kesini karena keadaan yang sama? Dalam keadaan sama-sama terpuruk, akhirnya hidup bersama di rumah ini”
Young Joo tak bisa berkata apapun lagi, dia mencoba mencerna kata-kata Lee Ae Rin, sepertinya kata-katanya ada benarnya juga. Semua ini terjadi akibat keadaan.

Yoo Kyung bangun dari tidurnya dan mendapati sarapan di meja makannya. 
Yoo Kyung menelpon Lee Ae Rin untuk berterima kasih namun berkata bahwa dia tak biasa sarapan nasi di pagi hari, Lee Ae Rin pun bilang, kalo begitu mereka sama, mereka berbicara layaknya Ibu dan anak yang baru bertemu.

Young Joo keluar dari kamarnya, Lee Ae Rin kaget kepergok Young Joo sedang berbicara dengan Yoo Kyung. Lee Ae Rin pun mengajak Young Joo untuk menjemput Han Byul di sekolahnya.

Diperjalanan menuju sekolah Han Byul, Young Joo dan Lee Ae Rin berbincang.
Lee Ae Rin: “ Jika melihat Jung Eun mencemaskan Yoo Kyung, jika melihat Yoo Kyung aku mengkahwatirkan Jung Eun, rasanya seperti berselingkuh. Apa kau mengerti perasaan seperti ini?”
Young Joo: “Sepertinya aku bisa memahaminya”
Lee Ae Rin: ”Seharusnya perasaanmu sebagai ayah pun sama terhadap Ibu yang merawat dan melahirkannya. Han Byul pun terjepit diantara dua Ibu”

Young Joo: “Apa yang anda katakan? Tentu saja tidak ada hal seperti itu. Aku tidak akan pernah menemui Yoo Kyung lagi, aku tidak akan memaafkannya”
Lee Ae Rin: “Tapi dia ibu kandung Han Byul”
Young Joo: “Itu juga tetap tidak bisa”

Young Joo melihat Han Byul sedang bermain bola bersama teman-temannya dan merasa takjub karena kini dia tahu bahwa anak yang selama ini sudah dia anggap sebagai putrinya sendiri ternyata memang putri kandungnya.

Young Joo: “Inilah yang disebut dengan keajaiban, Anak yang bahkan tidak tahu telah lahir kedunia ini, sampai dia dibuang pun aku tahu. Tapi aku malah bisa melihat proses pertumbuhannya dengan mata ku sendiri. Ini benar-benar sebuah Mukjizat”

Han Byul melihat Young Joo dan memanggilnya “Appa”. Han Byul menghampiri Young Joo yang menyambutnya dengan penuh kasih sayang dan tangan terbuka bersiap untuk menggendongnya. Young Joo langsung mengangkat Han Byul ke pangkuannya dan menata putri kecilnya itu dengan penuh kasih sayang.
Han Byul: “Appa, kenapa Appa datang kesini?”
Young Jo: “Karena merindukan Han Byul, makanya datang kesini”
Han Byul: “Benarkah?”

Young Joo hanya tersenyum untuk menjawab pertanyaan putrinya itu. Han Byul pun langsung memeluk Young Joo penuh kasih sayang. (Ikatan batin antara Ayah dan anak kah?). Lee Ae Rin yang melihat hal itu hanya bisa menangis melihat pemandangan yang sangat indah tersebut.

Young Joo berterimakasih sekaligus berniat mengembalikan CD yang berisi file Asli skandal Video tujuh tahun lalu pada Song PD. Namun Song PD tak mau menerimanya dan meminta Young Joo menyimpannya saja, karena mungkin suatu saat CD itu akan dibutuhkan oleh Young Joo. Song PD mempertanyakan jadi Seo Jung Eun bukan putri Lee Ae Rin kan? Saat Filmnya dirilis pertanyaan ini akan muncul, video ini bisa membersihkan nama Jung Eun dari skandal tujuh tahun lalu. Tapi itu pun akan menimbulkan pertanyaan baru, siapa sebenarnya pelakunya dan siapa sebenarnya putri Lee Ae Rin. Song PD pun memberitahu, jika Direktur Choi Jong Dal pun sedang menyelidiki masalah ini. Young Joo terlihat tidak senang, karena jika sakandal video ini terbongkar, maka terbongkarlah sudah semua identitas sebenarnya dari Jung Eun dan Yoo Kyung.

Kang Woo sedang berlari di treadmile dengan hati kacau, dia memikirkan kata-kata Yoo Kyung padanya tentang apa yang telah dilakukan ayahnya pada Yoo Kyung, dia pun mencoba berspekulasi, apakah semua tragedy ini terjadi berawal dari perbuatan jahat Ayahnya yang telah meisahkan Yoo Kyung dari ibu kandungnya. Kang Woo jadi tak tenang dan memutuskan mengajak Young Joo untuk bertemu.

Young Joo datang menemui Kang Woo yang menunggunya di sebuah restoran.
Young Joo: “Maaf sudah menunggu lama, aku ada sedikit masalah”
Kang Woo: “Apa kau sudah makan?”
Young Joo: “Sudah, jangan khawatir”
Kang Woo menatap Young Joo, dia merasa bersalah pada Young Joo karena telah memukul Young Joo malam itu. Young Joo melihat Kang woo yang merasa bersalah, dia pun berkata: “Bukan kau saja yang bisa memukul, aku juga bisa memukul sesuatu” (tembok maksudnya…)
Kang Woo: “Aku sudah mendengar tentang putrimu secara tidak sengaja. Aku tidak tahu apakah aku harus mengucapkan selamat. Perasaanmu tidak bisa aku tebak”

Young Joo menghela nafas lalu berkata: “Aku sangat marah, tapi tidak tahu harus marah pada siapa? Yoo Kyung? Aku sangat ingin membunuhnya. Jung Eun pun membuat kepalaku pusing. Myung Ja ahjuma dan ibuku pun aku membenci keduanya namun sekaligus merasa kasihan. Tapi orang yang paling bodoh di dunia ini adalah aku.”
Kang Woo: “Diantara semua orang yang kau benci dan kasihan itu pun ada Ayahku kan? Sejak dulu aku penasaran, dan terus menduga-duga orang yang menbuang bayi dari Myung Ja Ahjuma adalah ayahku kan? Aku tidak berani Tanya pada Yoo Kyung”
Young Joo tak sanggup menjawab, dia hanya menatap cemas pada Kang Woo yang mengerti arti diamnya Young Joo berarti “Iya”

Kang Woo: “Jadi semua masalah ini berawal dari Ayahku, tapi aku masih berani memukulmu saat aku tak tahu apapun. Ayahku,, harus berbuat apa untuk menebu kesalahannnya itu…”
Kang Woo hampir menangis, namun dia sadar dengan bersikap seperti ini dia hanya membebani Young Joo.
Kang Woo: “Maaf, masalahmu pun sudah rumit, aku malah begini. Jadi apa rencanamu?”
Young Joo: “Rencana apa maksudmu?”
Kang Woo: “Jung Eun-ssi sepertinya sudah mempersiapkan diri untuk melepasmu pergi dari sisinya”
Young Joo: “Apa maksudmu?”

Kang Woo: “Sejak hari pertunangan, dia terus gemetar karena takut kau tinggalkan”
Young Joo: “Mengapa aku harus meninggalkan Jung Eun? Hal yang seperti itu tidak akan pernah terjadi”
Kang Woo:  “Kau pikir, mengapa Han Yoo Kyung mengatakan semua ini padamu? Wanita itu telah mempertaruhkan nyawanya padamu, karena berharap bisa kembali bersamamu”
Young Jo paham betul maksud Kang Woo, tapi dia sudah kadung benci pada Yoo Kyung, jadi pastinya tidak akan meninggalkan Jung Eun hanya demi kembali pada Yoo Kyung. 

bersambung ke part-3

Note:
Miane,, Updatenya lama banget,, masih bersambung pula,,  Menjelang UN kerjaan makin sibuk,, bukan siswa saja yang stress pas mau UN gurunya juga,, hehehe,, so yang nunggu kelanjutan sinopsisnya karena ga bisa nonton di Indosiar kemaren-kemaren harap bersabar ya,,, aku juga berusaha tetap melanjutkan menulis sinopsis ini kok,, tapi karena keterbatasan waktu jadi nyicilnya agak lama,,,

7 komentar:

  1. waaaahhhh,,, akhirnya dilanjutin jga,, sneng bgt deh,,, :)

    btul bgt tuh,, gru jg ikutan stress,, aplgi pas TO trnyata ad ajj yg nilainya d bwah rta2,, pengen nangis jdinya,,

    BalasHapus
  2. Irfa betul banget menjelang UN semuanya sibuk ... jadi penulisan sinop juga terhambat....

    BalasHapus
  3. akhirnya di lanjutin juga....
    semangat......
    saking penasaranya aq ngcek google mulu,,,,

    BalasHapus
  4. gpp mbak , tetap sabar menunggu kok ^_^

    BalasHapus
  5. uda dilanjutin aja uda seneng kok kak irfa ^_^

    BalasHapus
  6. gpp mbak irfa,biar lama tp ttp setia menunggu... Smga kerjaan mbak irfa lancaaarrr.... Adikku udh mulai ujian praktek d SMP,mhn do'anya dr smua biar lancar... #ulli

    BalasHapus
  7. baru bisa komen...
    tapi sinopnya keren...
    g bisa liat filmnya...
    tp udh bsa sneng, coz bsa sinop ni...

    BalasHapus

Terimakasih sudah berkomentar^^ komentar kalian akan selalu menambah semangat menulisku^^