Jumat, 23 Maret 2012

[Sinopsis] Yes Captain Episode 1 part 2




Kecelakaan yang dialami Kapten Han, akhirnya merenggut nyawanya. Sekali lagi Han Da Jin harus kehilangan orang yang dicintainya.

Upacara pemakaman Kapten Han berlangsung dengan penuh penghormatan. Sekali lagi Da Jin kehilangan orang yang disayanginya, dia sama sekali sudah tidak bisa menangis saat jasad Sang Ayah dimasukan kedalam tungku pembakaran.

Di Hari pemakaman Kapten Han, Yun Seong yang tak mengetahui kabar kematian Han sedang berada di bandara untuk meninggalkan Korea, setelah mengundurkan diri dari Mirae Air dan melepas seragam Co-pilotnya. Sebelum pergi Kim Yun Seong tampak ingin menelpon seseorang, namun tidak dia lakukan dan memilih untuk segera pergi.

Sesuai keinginan Kapten Han, Da Jin membawa abu sanga Ayah ke ruang Kokpit, Da Jin berkata, dia berharap bisa mempercayai pilihan Ayahnya, karena itu dia akan menjadi Pilot seperti Ayahnya, sehingga dia bisa membuat keputusan yang sama seperti yang dipilih Ayahnya.

Australia, 7  Tahun Kemudian

Han Da Jin berlari-lari menuju taman bermain yang hampir tutup. Sayangnya dia terlambat karena taman bermain tersebut sudah waktunya untuk tutup. Namun Da Jin membujuk penjaganya untuk mengijinkannya masuk untuk bermain dan mengambil beberapa foto di dalam. Dia ingin menunjukkan foto-foto itu pada adiknya, dan berjanji akan membawa adiknya datang kesini jika Adiknya sudah sehat. Penjaga taman bermain tersentuh dan dia mengijinkan Da Jin untuk masuk dan mendo’akan semoga adiknya cepat sembuh.

Da Jin pun bermain sepuasnya dalam taman bermain itu, dan mengakhiri perjalannya dengan mengambil sebuah bola ramalan. Dan isinya ramalan itu adalah “Climb Your Life” Da Jin takjub dengan kata-kata itu dia pun tertawa.

Da Jin memainkan bola ramalannya dengan melempar-lemparkannya ke atas dan kembali menangkapnya. Namun Da Jin melemparkannya terlau jauh dan membuat Da Jin terjatuh saat mencoba menangkap Bola itu. Bola tesebut menggelinding jauh, dan Da Jin meringis kesakitan karena terjatuh. Seseorang menahan bola itu agar tak menggelinding semakin jauh. 

Orang tersebut mengambilkan Bola itu dan mengembalikannya pada Da Jin yang masih terjatuh, tapi dia sama sekali tak menolong Da Jin untuk bangun. Da Jin bingung, dia pun bergunam pada dirinya sendiri, “Mungkin dia bukan orang Korea”. Tapi orang itu sebenarnya orang Korea. Dia adalah Kim Yun Seong.

Pagi yang cerah di Australia, Da Jin memanjat sebuah Jembatan yang berada di dekat Opera House Australia karena inspirasi yang dia dapatkan dari bola ramalan. Da Jin menikmati pemandangan Indah Kota Sydney dari atas Jembatan itu dengan perasaan yang begitu bahagia.

Sementara itu, di Taman yang berada di Bawah Jembatan yang sedang di panjat Da Jin, Kim Yun Seong sedang memfoto pasangan yang berbaju pengantin (Wah,, jadi inget Ji Jin Hee waktu jadi Park Mu Yul di drama Miss Kim nih… Ji Jin Hee jadi fotografer lagi,,,)

Da Jin sudah sampai dipuncak jembatan, dia tampak begitu bahagia dan menerikan kata “Climb Your Life” dari atas Jembatan membaut orang-orang yang berad di bawah Jembatan melihatnya, begitu juga Yun Seong yang langsung mengabadikan semangat Da Jin tersebut dengan mengambil fotonya dan mengenali Da Jin adalah gadis yang ditemuinya di taman bermain tadi malam.

Da Jin tiba di ke bandara Sydney dengan begitu semangat. Dia sangat gembira saat tahu dia akan terbang bersama Kapten Kim Yun Seong yang telah menjadi legenda di TY Airlines. Kim Yun Seong yang telah menyelamatkan ratusan penumpang Australia dalam penerbangan berbahaya, hingga dia mendapatkan penghargaan dari pemerintah Australia.

Kapten Kim Yun Seong datang, dengan penuh semangat Da Jin memberi salam, namun dia kaget saat melihat siapa yang ada dihadapnnya, dia adalah pria yang ditemuinya di taman bermain.

Breffing pra-penerbangan dimulai. Mereka memiliki seorang penumpang yang merupakan pasien penderita penyakit jantung yang akan menjalani operasi di Korea, sehingga penerbangan kali ini pun harus berjalan dengan aman dan tepat waktu.

Saat di Kokpit, Da Jin mencoba mengakrabkan diri dengan Yun Seong, dengan mengatakan pertemuan mereka sebelumnya seperti takdir saja, dia juga berkata bahwa dia senang bisa terbang mendampingi Kapten bintang seperti Yun Seong. Tapi Yun Seong hanya berkata “Chek” Da Jin bingung tapi menjawab juga, “Yes” dengan ragu-ragu, saking kagetnya Yun Seong tiba-tiba mengintruksikannya untuk melakukan “Chek”. 

Masalahnya, Da Jin malah salah menekan tombol dan membuat semua lampu pesawat mati. Penumpang panik dan terjadi kekacauan di kabin.

Yun Seong bertanya, apa yang dilakukan Da Jin, dengan wajah tanpa dosa, Da Jin  juga kebingungan dengan apa yang dilakukannya. Saat sadar, Da Jin minta maaf karena dia salah menekan tombol  APU yang merupakan tombol lampu semua Kabin. ( -LOL- Saking gugupnya deket Pilot ganteng Da Jin jadi salah menekan Tombol). 

Yun Seong menegurnya, dan memerintahkannya untuk menekan kembali tombol APU- nya.  Yun Seong segera menelpon Kabin, dan menanyakan keadaan di Kabin. Pramugari melaporkan bahwa memang terjadi kekacauan dan penumpang jadi panik dan ketakutan. Yun Seong menenangkan bahwa mereka sedang menyalakn kembali sistem APU, jadi harap menunggu sebentar agar keadaan kembali menjadi normal. Tak lama,, lampu pesawat kembali menyala.

Yun Seong diam, namun dia terlihat menahan kemarahannya, sementara Da Jin memasang wajah polos tanpa dosanya.
Yun Seong: “Keluar”
Da Jin: “Apa?”
Yun Seong: “Aku tidak bisa melakukan penerbangan dengan Amatir sepertimu. Keluar!”
Da Jin: “Kapten?”
Pramugari melaporkan ada 311 penumpang di pesawat dan mereka akan segera menutup pintu.
Yun Seong berteriak pada Da Jin: “Cepat turun sebelum pintu ditutup”
Da Jin hanya bisa melongo, tak berpindah barang sejengkalpun.
Da Jin: “Tapi jika kita membuang-buang waktu, pasien yang akan melakukan operasi,,,”
Yun Seong: “Aku akan mengatasinya”
Da Jin menelan ludah melihat ketegasan Yun Seong. Pramugari kembali bertanya, apakah dia sudah bisa menutup pintu.

Yun Seong mengecek daftar penumpangnya dan bertanya apakah sudah memastikan ada 311 penumpang dipesawat. Yun Seong bertanya tentang kondisi Jung Ji Hye, pasien yang akan akan melakukan operasi  Jantungnya. Pramugari menjawab, baik-baik saja, tapi penjaga pasien itu berkata, mereka harus tiba tepat waktu agar bisa melakukan operasi jantung dengan sukses. Yun Seong mengerti.

Da Jin bertanya, apakah dia harus melaporkan persiapan lepas landas. Yun Seong bilang, sebaiknya Da Jin berterimakasih pada Jung Ji Hye dan mengintruksikannya melaporkan persiapan lepas landas. Da Jin bisa bernafas lega. Yun Seong mempersiapakan pesawat untuk lepas landas sementara Da Jin akan melaporkan keberangkatan mereka ke menara pengawas.
“Ruang Pengawas Sydney. Ini adalah Pesawat Wings 602, meminta ijin untuk lepas landas menuju Incheon” 

Da Jin melakukan laporan itu dengan suara lantang dan cemprengnya, memekikan telinga Yun Seong. Namun Da Jin tak merasa bersalah dan hanya tersenyum polos saat Yun Seong menatapnya aneh. Yun Seong hanya bisa menghela nafas. Pesawat Wings 602 pun lepas landas.

Di gedung perusahaan Wings Air, Hong Mi Joo, putri Wakil Direktur perusahaan Wings Air memasuki gedung disambut dengan senyuman para karyawannya. Hong Mi Joo diperkenalkan sebagai General Manajer baru Wings Air. Direktur Wings Air berkata pada Hong In Tae, bahwa dia beruntung memiliki putri yang cantik dan pintar seperti Hong Mi Joo.  Hong In Tae pun tersenyum bangga melihat kesuksesan putrinya.

Kini waktunya Diektur Wings Air yang memberikan sambutan. Selesai memberi sambutan, Direktur menunjukkan foto Pilot baru mereka. Dia adalah Kim Yun Seong, yang telah mendapatkan penghargaan dari pemerintah Australia karena komitmen kerjanya. Dengan bangga Direktur mengumumkan mulai hari ini Yun Seong memutuskan kembali ke Korea dan menjadi Pilot utama di Maskapai Penerbangan Wings Air. Hong In Tae menatap foto Yun Seong dengan kaget, dia tak percaya dengan apa yang dilihatnya, dia menatap Foto di layar Proyektor itu dengan penuh kebencian.

Menara Pengawas, di bandara Incheon.

Kang Dong Soo, seorang petugas menara pengawas sedang melakukan tugasnya dengan serius. Dia mencium bau kopi, dia membentak anak buahnya yang berani membawa kopi ke ruangannya, dia bilang kopi itu bisa tumpah dan itu akan membuat semua alat komunikasi di menara ini tak akan berfungsi. Anak buahnya hanya tersenyum dan meminum kopi itu.

Kang Dong Soo melihat ada yang salah di area pendaratan pesawat, sementara pesawat Wings 602 akan mendarat ditempat itu. Dong Soo segera menghubungi Wings 602 untuk tidak langsung melakukan pendaratan, karena mereka harus mengatasi masalah ini, dan meminta Wings 602 tetap terbang diketinggia 3000 kaki. Yun Seong menyuruh Da Jin mengatur ketinggian di 3000 kaki.

Dong Soo bertanya pada pesawat yang ada di area pendaratan. Ternyata Pesawat itu mengalami kerusakan mesin. Dong Soo segera memerintahkan teknisi untuk mengatasi hal ini. Maka mobil angkutan pun didatangkan untuk memindahkan pesawat yang mengalami kerusakan mesin itu.

Da Jin meminta prioritas pendaratan karena mereka membawa pasien yang akan melakukan Operaesi Jantung yang telah dijadwalkan. Dong Soo menjawab, bahwa mereka sedang mengatasi masalah di area pendaratan dan telah menyiapkan sebuah ambulance untuk mengangkut pesawat itu nantinya dan meminta Wings Air tetap berada di ketinggian 3000 kaki.

Penumpang di kabin mulai panik, karena keterlambatan pendaratan. Da Jin masuk ke kabin dan melihat langsung kondisi Jung Hye Jin, penumpang yang akan melakukan operasi jantung. Da Jin melihat pasien semakin kesulitan bernafas, hal ini membuat Da Jin semakin cemas.

Yun Seong bertanya bagaimana kondisi pasien. Da Jin melaporkan, bahwa jika pendaratannya ditunda lebih lama lagi, pasien akan semakin kesulitan untuk bernafas. Dia harus tepat waktu untuk melakukan operasi jantungnya. 

Yun Seong memerintahkan Da Jin untuk meminta pendaratan darurat pada menara Pengawas. Tapi Dong Soo malah memerintahkan Wings 602 tetap terbang sesuai petunjuk sebelumnya. Da Jin mulai kesal, dia bertanya apakah petugas Incheon Tower tidak mengerti apa yang dimaksud dengan keadaan darurat? Da Jin memaksa untuk diijinkan mendarat.
 
Dong Soo meminta maaf, karena tidak bisa mengijinkan hal itu, karena ada masalah di area pendaratan dan mereka akan segera mengatasinya secepatnya. Da Jin mulai naik pitam dan meminta alternatif lain. Tapi Yun Seong berkata, bahwa mereka harus percaya pada Intruksi petugas penjaga menara. Da Jin protes, tapi akhirnya mencoba mengerti dan meminta masalahnya segera diselesaikan, karena mereka memiliki penumpang seorang pasien yang harus segera ditangani petugas medis.

Dong Soo bertanya pada petugas lapangan, berapa banyak waktu yang dibutuhkan untuk memindahkan pesawat itu. Petugas bilang mereka butuh waktu 5 menit. Dong Soo memperhitungkan, jika itu hanya butuh waktu 5 menit, maka Wings 602 bisa mempersiapkan diri untuk mendarat. Dong Soo pun menghubungi Da Jin dan berkata mereka bisa memulai persiapan pendaratan.

Tapi saat Dong Soo melihat ke lapangan, pesawat itu belum dipindahkan. Dong Soo bertanya lagi pada petugas lapangan, Petugas berkata sepertinya mereka butuh waktu lebih lama. Dong Soo frustasi dan berkata pada Da Jin untuk tetap berada di ketinggian 3000 kaki, karena masalahnya belum teratasi. Da Jin kesal karena ke plin-planan Dong Soo. Mereka pun malah beradu omong, karena Da Jin semakin emosi menanggapi hal ini.

Yun Seong memarahi Da Jin, karena sikap emosional Da Jin. Yun Seong meminta Da Jin untuk tetap tenang dalam keadaan darurat seperti ini. Da Jin menyatakan kekasalannya pada petugas menara dan merasa dipermainkan. Da Jin berkata mereka tidak bisa terus seperti ini, karena pasien Jung Ji Hye dalam bahaya. Da Jin mengusulkan untuk melakukan pendaratan di bandara Gimpo, Yun Seong bilang cuaca di Gimpo tidak baik, dan memutuskan tetap menuruti intruski petugas menara. 

Da Jin bilang, mereka tidak boleh menyerah sebelum mencobanya, karena mereka bisa melakukan pendaratan yang baik, pada waktu yang tepat. ‘Waktu yang Tepat’ itulah yang dikatakan Da Jin, kata-kata yang sama yang pernah dikatakan Yun Seong 7 tahun lalu saat dia mengusulkan pendaratan darurat pada Kapten Han. Yun Seong jadi teringat akan kejadian 7 tahun lalu. Dia ingat apa yang dikatakan Kapten Han saat itu, dan kini dia pun mengatakan kata-kata yang sama pada Da Jin. Ya.. Kapten Han benar, Yun Seong akan memahami tanggung jawab yang dia pikul sebagai Pilot saat dia telah benar-benar menjadi Kapten Pilot. Dia tidak bisa membahayakan nyawa penumpang hanya karena sebuah perkiraan. Da jin berkata, tapi pasien Jung Ji Hye dalam bahaya. Yun Seong mengingatkan, apakah Da Jin hanya memikirkan nyawa seorang penumpang saja? Tidakkah Da Jin memikirkan nyawa 300 penumpang yang lainnya. Yun Seong memutuskan tetap mengikuti Intruksi dari Incheon Tower. Meski marah, Da Jin pun berusaha memahami.

Dong Soo memastikan pesawat di area pendaratan telah berhasil untuk segera dipindahkan. Dong Soo berkata pada dirinya,, sebenarnya dia ingin membuat Wings 602 berputar-putar lebih lama, tapi karena keadaannya Darurat, dia akan segera mengijinkan Wings 602 melakukan pendaratan. Dong Soo menghubungi Wings 602 dan mengijinkannya untuk segera mempersiapkan pendaratan. Yun Seong mengintruksikan perintah pendaratan. 

Dong Soo kembali memeriksa area pendaratan dan ada masalah lagi, mobil untuk memindahkan pesawat mengalami kerusakan sehingga pesawat tidak bisa dipindahkan dengan sempurna. Dong Soo mencoba kembali menghubungi Wings 602, namun radio panggilannya tidak berfungsi.

Apa penyebab radio pemanggilnya tidak berfungsi? Kopi yang tumpah ke perangkat radio pemanggil utama dan langsung mempengaruhi radio pemanggil lainnya. Dong Soo kesal bukan main pada anak buahnya, dan dia memukul kepala anak buahnya dengan penuh emosi.

Dong Soo pun mengambil langkah terakhir untuk menghalangi pendaratan pesawat Wings Air. Dia berlari ke atap menara dan membawa lampu penunjuk tanda bahaya dan tidak. Wings 602 sudah ada di ketinggian 1000 kaki, mereka siap untuk mendarat. Dong Soo segera menyalakan lampu merah untuk menghalangi dilakukannya pendaratan. Yun Seong dan Da Jin menyadari hal ini. “Tanda Merah, artinya kita tidak bisa mendarat” Yun Seong dan Da Jin bekerja sama untuk kembali menaikan ketinggian pesawat. Dan berhasil,, Dong Soo bersorak, “OK…” Petugas lapangan menghubunginya dan mengatakan semuanya sudah beres.

Da Jin berusaha menghubungi menara, namun tidak ada respon. Da Jin semakin emosi, Yun Seong hanya melihat tingkah Da Jin dengan tatapan tak senang. 

Dong Soo segera menyorotkan Lampu Hijau pada Wings 602 yang berarti mereka sudah diijinkan untuk mendarat (seperti lampu lalu lintas ya? Merah untuk tidak, Hijau untuk Iya). Yun Seong dan Da Jin menerima sinyal itu, dan mereka pun melakukan persiapan untuk pendaratan. Wings 602 berhasil mendarat dengan selamat atas kerja keras petugas penjaga menara dan Pilot yang super sabar seperti Kim Yun Seong.

Da Jin berjalan penuh amarah memasuki bandara. Di sisi lain Dong Soo pun melakukan hal yang sama, kedua orang ini sama-sama kesal karena insiden tadi. Da Jin merasa dipermainkan dan Dong Soo merasa diremehkan.Keduanya bertemu, dan saling menatap penuh amarah. Tapi Da Jin lebih emosional, dia segera menarik kerah baju Dong Soo dan bertetiak padanya, “Apa kau bermain-main dengan Radio pemanggil?” Dong Soo menyangkal dan berkata Radionya memang tidak berfungsi. Da Jin tak terima alasan itu, dia tetap marah. Dong Soo pun jadi marah, mereka saling berteriak penuh amarah. Yun Seong yang melihat hal ini, berteriak menghentikan tingkah mereka yang telah menjadi tontonan para calon penumpang. “Apa yang kalian lakukan?” Tanya Yun Seong, Keduanya meoleh pada Yun Seong, dan baru sadar mereka telah jadi Tontonan. Yun Seong menyuruh Da Jin melepaskan tangannya dari kerah baju Dong Soo.

Da Jin diperingati bahwa tingkahnya tadi telah menodai nama baik seorang pilot. Da Jin meminta maaf pada manajer personalianya, namun dia berkata dia tetap merasa bahwa kejadian tadi adalah salah petugas menara. Yun Seong yang mendampinginya menatap Da Jin tidak percaya, bahkan dalam keadaan seperti ini pun Da Jin masih sempat menyalahkan orang. Manajer personalia ingin marah pada Da Jin, tapi dia melihat Hong Mi Joo masuk ke kantor mereka. Manajer personalia segera bangkit dan pergi menyambu GM Hong Mi Joo yang masuk dengan berkata bahwa Da Jin telah merusak reputasi Pilot Wings Air sambil menunjukkan sebuah artikel yang siap dicetak di Koran (apakah media massa disana secepat itu membuat berita? Keprok,, ngasih applause,,,). Hong Mi Joo berkata, dia mengerti jika Da Jin merasa marah pada petugas menara, tapi karena telah merusak Image perusahaan penerbangan, apakah Da Jin ingin dipecat? Da Jin kaget mendengar kata-kata terakhir Hong Mi Joo. Da Jin segera meminta maaf.

Hong Mi Joo segera mengubah nada bicaranya saat berhadapan dengan Yun Seong dan meminta maaf karena bertemu dalam keadaan seperti ini. Yun Seong malah meminta maaf juga, namun dia juga tak percaya bahwa Wings Air mempekerjakan Pilot Amatir seperti orang yang ada disampingnya itu. Yun Seong berkata: “Orang bilang, meraka menghukum 10 orang karena kesalahan 1 orang, tapi aku sangat kecewa pada Pilot di Wings Air” sambil menunjuk Da Jin yang tak berani menatap Hong Mi Joo ataupun Yun Seong yang berkata, "sepertinya system Wings Air perlu diperbaiki"

Da Jin sebenarnya marah mendengar kata-kata Yun Seong, namun dia berusaha menahannya dan hanya meminta maaf pada keduannya sambil membungkukan badannya berkali-kali. Da Jin pergi, namun kembali berbalik dan marah-marah pada Yun Seong, dia tetap bersikeras insiden ini sepenuhnya kesalahan Petugas menara yang bisa mengancam jiwa seseorang. 

Yun Seong kaget dengan tingkah Da Jin. Dia mendekati Da Jin dan berkata: “Kau,,, dari semua Pilot yang pernah ku temui, kau adalah yang terburuk. Paling buruk, sangat buruk. Pertama, karena kau salah menekan tombol APU 300 penumpang merasa kesulitan dan bingung. Kedua, Karena nada suaramu yang buruk, pesawat dan 300 penumpangnya bisa saja dalam bahaya. Ketiga, Meskipun ada pasien gawat darurat, kau telah berani meninggalkan Kokpit. Jika ada satu lagi Pilot yang sepertimu, Pesawat Wings 602 akan hancur berkeping-keping”

Da Jin menerima semua perkataan Yun Seong dengan menahan amarah, Da jin pun berkata: “Baiklah aku mengakui kesalahanku. Kenyataan bahwa aku tak bisa tetap tenang dan dingin. Aku mengakuinya. Tapi aku hanya ingin menyelamatkan Pasien yang berada dalam keadaan darurat. Jadi, aku pun melakukan yang terbaik yang aku bisa. Itu adalah yang terbaik dariku ”
Yun Seong bertanya: “Kau bilang, itu yang terbaik darimu?”

Yung Seong meraih seragam Pilot Da Jin dan melepaskan Tanda 3 strip yang terpasang dipundaknya. Dia menunjukkan itu pada Da Jin, kemudian melepaskannya ke lantai. Hong Mi Joo dan Da Jin kaget melihat hal ini. Da Jin masih menahan amarahnya. Dia membungkuk untuk mengambil tanda 3 strip kuningnya.
Yun Seong: “Seragam itu. Lepaskan sekarang” 

Da Jin sama sekali tak menggubris kata-kata Yun Seong. Dia menatap Yun Seong penuh percaya diri dan kembali memasangkan tanda 3 strip kuning di bahunya. Da Jin merapikan seragamnya. Dia bertanya, “Apakah aku salah?”

Yun Seong sudah habis kesabaran, dia tertawa meremehkan kemudian menendang tulang kering Da Jin, hingga Da Jin mengaduh kesakitan. Da Jin terpincang-pincag, tapi dia tetap berusaha berdiri tegak dan menatap tajam pada Yun Seong.


Komentar:
Hola,, akhirnya bisa posting juga setelah tertunda beberapa hari. Tegang banget deh,, pas aku nonton adegan Da Jin dan Yun Seong udah mau mendarat,, eh,, Dong Soo menyorotkan lampu merah,, tapi keren banget pas adegan itu,, aku sukaaaa...

Kaget banget lho,, pas Kim Yun Seong nendang kakinya Da Jin,, wah,, Pilot satu ini berani bener ya,, nendang kaki perempuan,, padahal Ji Jin Hee biasanya dapet peran karakter yang sangat mengahargai perempuan,, apa karena Yun Seong begitu marah, penulis menghadirkan scene menendang kaki ini??


Ppo Song belum muncul ya... Episode 2 sikecil Ppong Song akan membuat kita tersenyum takjub melihat tingkah laku-nya. Khas drama Korea deh,, kalo menampilkan artis cilik,, pasti lucu-lucu dan bikin jatuh cinta..

Sampai jumpa di episode 2,,,

Ralat:
Sebelumnya aku sebutkan bahwa Hong In Tae adalah Owner Wings Air, ternyata bukan. Hong In Tae adalah wakil Direktur Wings Air, aku sudah memperbaiki jabatannya di part ini, bila ada kesalahan lain akan aku perbaiki lagi.

14 komentar:

  1. sukkkkkkkkkkkkkkkkaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa lanjuuuuuuuuuuuuuuuuttttttttttttttttt

    BalasHapus
  2. lanjutkan....
    aku suka gomawo eoooonni bwt sinopsisnya^0^

    BalasHapus
  3. Bagusss bikin tegaang kayany.....

    BalasHapus
  4. Bagusss bikin tegaang kayany.....

    BalasHapus
  5. keren, ditunggu kelanjutannya irfa...
    kamsahamnida

    BalasHapus
  6. Thanks buat semua yang udah baca,, akan aku lanjutkan kok,, makasih buat dukungan kalian ya,,

    BalasHapus
  7. keren-keren aku suka, ditunggu ya eps 2 nya mbak :)

    BalasHapus
  8. Seru dramanya.
    Dilanjut terus yach sinopsisnya.

    BalasHapus
  9. perrmisssii....numpang baca buu...aq dulu pernh liat dvd dijual di lapak2 tp g tertarik, pas irfa bikin sinopnya jd pengn tau jalan ceritanya...

    BalasHapus
  10. mb... Irfaaa... Ayooow..dunk di lanjut'in yg episode 11 nyaaa... Udah hiatuss lammaa bgeud..?
    Apa msh sibuk...?? :(
    C4 di update yah.. Go go go cemungut :D !!!

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya,,, aku masih sibuk,,, bikin recaps Yes Captain agak bikin rempong karena banyak istilah penerbangan, jadi bener-bener harus dalam keadaan fresh recapsnya,, ga bisa sambil curu2 waktu kyk bikin recaps drama lain~~~

      klo udah beres pasti aku posting kok~~~

      Hapus

Terimakasih sudah berkomentar^^ komentar kalian akan selalu menambah semangat menulisku^^