Jumat, 16 Desember 2011

[Sinopsis] Thorn Birds : Episode 7 part 2

Jung Eun kembali ke ruang karoke dan melihat Young Joo dan Han Soo sedang menyanyi, dia pun tertawa dan menyapa Mi Ryun yang sudah mabuk berat. Jung Eun mencari udara segar di luar dan duduk di dekat tangga pintu keluar.
Jung Eun mulai berbicara sendiri:
“Ternyata aku menangis lagi, dengan tanganku sendiri mengantarkan anak itu ke panti asuhan, tapi sekarang masih bisa menari dan tertawa?” Jung Eun pun tertawa sendiri, namun itu adalah tawa penuh kesedihan dan penyesalan. Jung Eun kembali berbicara sendiri: “Han Yoo Kyung, kau gadis jahat. Setelah seminggu masih berani muncul dihadapanku. Baiklah,, benar katamu,, bukan aku yang akan membiayai anak itu.” Jung Eun menghela nafas dan kembali mengeluh: “Seharusnya aku tidak tampil didepan orang banyak, hatiku sudah begini, apa hatimu bisa merasa tenang?”

Young Joo mencoba menelpon Jung Eun tapi tidak berhasil. Dia kebingungan mencari kemana perginya Jung Eun yang tiba-tiba menghilang.

Jung Eun masih duduk ditempatnya tadi, kini dia mulai berbicara sambil menatap langit: “Langitnya gelap sekali, kemana perginya para bintang?” Lalu Jung Eun pun mendengar Young Joo memanggil-manggilnya dengan sebutan “Gummo”. Kini Young Joo sudah menemukan Jung Eun.

Young Joo: “Yak,, Gummo”
Jung Eun : “ Datang seorang lagi”
Young Joo: “Kau mabuk ya? Sudah seperti nenek tua saja berbicara pada langit”
Jung Eun: “Aku sedang berlatih drama, apa tidak boleh? Ada apa memangnya?
Young Joo: “Mengapa tidak mengangkat telepon, membuat orang marah saja, apa kau mematikan ponselmu?”
Jung Eun: “Apa sih yang kau bicarakan, bagaimana aku harus mengangkatnya, jika tak ada satu panggilan pun yang masuk, lihat saja ini”
Jung Eun memperlihatkan ponselnya yang sama sekali tak menerima panggilan dari siapapun.
Young Joo pun memperlihatkan ponselnya di hadapan Jung Eun yang menunjukkan panggilannya pada Jung Eun di Log panggilan keluar.
Young Joo: “Lihat, ini semua namamu, apa kau tidak bisa melihatnya?
Jung Eun jadi bingung, lalu dia baru teringat “Spam” katanya,, hahaha,, ternyata panggilan dari Young Joo dia masukan ke dalam daftar panggilan yang dialihkan.

Young Joo heran, ”Apa? Spam?”.  Jung Eun jadi merasa tidak enak, karena ketahuan Young Joo bahwa dirinya memasukan nama Young Joo ke dalam daftar panggilan yang dialihkan. Untungnya Young Joo tidak mempermasalahkan hal itu, dan menyuruh Jung Eun cepat masuk, karena kakaknya berniat mencari tempat lain untuk bermain.
Tempat selanjutnya yang dikunjungi mereka berempat ternyata Sauna. Young Joo pamit duluan untuk bertukar pakaian. Jung Eun mengajak Mi Ryun ke ruang ganti wanita, namun Mi Ryun berkata bahwa dia dan Han Soo mau menerima telepon dulu, karena kantor polisi menelpon terus, sehingga menyuruh Jung Eun untuk mengganti baju duluan.
Ternyata Mi Ryun dan Han Soo bukannya menerima telepon, namun pergi ke tempat yang berbeda untuk menghabiskan putaran ke dua, yaiut di sebuah bar mewah dan meninggalkan Jung Eun dan Young Joo berdua di Sauna. Saat Jung Eun menelpon, Mi Ryun panik dan bertanya pada Han Soo apa yang harus dia katakana. Han Soo hanya bilang : “Katakan apa saja, yang penting idak mengatakan yang sebenarnya” (hahaha,, lucu banget nih kalimat Han Soo ini.)
Mi Ryun pun akhirnya membuat alasan pada Jung Eun, bahwa dia dan Han Soo sedang di kantor polisi dan menutup telepon itu. Mi Ryun dan Han Soo pun menikmati waktu mereka berdua, dengan membicarakan hal-hal baik tentang mereka berdua.
Jung Eun bingung karena Mi Ryun dan Han Soo meninggalkan mereka berdua di sauna, Young Joo langsung paham, bahwa kakak tirinya itu menipu mereka berdua agar bisa berduaan dengan Mi Ryun.

Jung Eun yang mengetahui hal itu akhirnya pamit pergi, namun Young Joo melarangnya karena dia ingin mengatakan banyak hal pada Jung Eun. Mendengar hal itu Jung Eun malah terlihat ketakutan. Young Joo pun berkata bahwa dia hanya ingin meninta maaf pada Jung Eun karena kata-katanya waktu itu. Selama ia bergi berlibur, dia menyadari bahwa kata-katanya pasti sangat melukai hati Jung Eun, tapi saat itu dia benar-bener kecewa pada Jung Eun, karena dia memiliki harapan yang besar pada Jung Eun, karena itulah dia begitu marah. Young Joo berharap, Jung Eun bisa memahaminya, Jung Eun mengerti dan mengatakan dia bisa memahami Young Joo.
Young Joo menanyakan keberadaan Lee Ae Rin,
Young Joo: “Apa kau tidak tahu dimana Myung Ja Ahjuma berada?”
Jung Eun hanya terdiam, Young Joo pun melanjutkan kata-katanya: “Kalau melihat sifatmu, aku merasa kalian sekarang bisa hidup bersama dengan baik di suatu tempat. Apakah itu sedikit sulit?” Namun Jung Eun tidak juga berkata apa-apa.

Young Joo jadi merasa tak enak hati, dan mengalihkan pembicaraan. “Disini benar-benar sangat nyaman. Setiap hari bermain dan melakukan hal yang ingin dilakukan juga sangat menarik”
Young Joo akhirnya membaringkan dirinya di Sauna dan bertanya pada Jung Eun.
Young Joo: “Kau tahu tentang masalah aku berpacaran kan?”
Jung Eun akhirnya menatap Young Joo yang mulai membicarakan masalahnya dengan kekasihnya itu.
Young Joo: “Aku pikir setelah berjalannya waktu, aku bisa melupakannya dengan baik. Tapi sepertinya agak sulit. Aku tidak memahami hatinya yang selalu berubah-rubah.”
Jung Eun: “ Seo Jin-ssi pun sepertinya sangat sedih sekali. Bahkan sampai mengemudi mobil dalam keadaan mabuk”
Young Joo bingung, mengapa Jung Eun mengungkit-ngungkit nama Seo Jin di sini. Dia pun bangun dan duduk menatap Jung Eun dengan bingung.
Jung Eun mengartikan tatapan bingung Young Joo dengan bagaimana kau tahu kekasihku itu Seo Jin? Sehingga dia lagsung berkata: “Maaf, Yoo Kyung bilang ini rahasia”
Young Joo: “ Jadi Han Yoo Kyung berkata begitu?”
Young Joo mengerti keadaan ini, jadi Yoo Kyung benar-benar ingin menyembunyikan hubungan mereka berdua bahkan dengan menjual nama Seo Jin di hadapan Jung Eun. Young Joo pun berkata pada Jung Eun: “Benar, ini memang rahasia”
Young Joo kembali berbaring dengan wajah lelah. Jung Eun berkata bahwa dia akan membeli sesuatu dan dia akan membelikannya untuk Young Joo juga. Jung Eun pun pergi.

Saat kembali, Jung Eun melihat Young Joo yang kini telah tertidur, lalu menyelimutinya.

Jung Eun menatap Young Joo yang tertidur dan mengatakan sesuatu pada Young Joo.
“Aku ingin mengatakan sejak kecil, bahwa karena aku bertemu denganmu 10 tahun lalu, aku melupakan janjiku dengan Yoo Kyung, Jika aku tidak melakukan hal itu, dia tidak akan mendengarkan kata-kata ibunya, sehingga dia tidak akan pindah sekolah dan menjadi seperti sekarang”
Choi Kang Woo hatinya tak tenang dan mengingat kata-kata Jung Eun, tentang Kang Woo yang bukan siapa-siapa bagi Jung Eun, serta Young Joo yang menarik Jung Eun begitu saja dihadapannya. Lalu Kang Woo menerima telepon dari Young Joo yang meminta Kang Woo untuk mengantarkan Jung Eun pulang karena dia harus bertemu Seo Jin. Kang Woo jadi kesal mengetahui bahwa Young Joo dan Jung Eun bersama-sama sepanjang malam, namun akhirnya bertanya juga dimana dia harus menjemput Jung Eun.

Kang Woo akhirnya mengantar Jung Eun pulang. Di dalam mobil dia bertanya banyak pada Jung Eun tentang pekerjaan barunya.  Jung Eun menjelaskan bahwa pekerjaannya di pasar sangat menyenangkan. Kang Woo tiba-tiba berkata: “Tadi saat kau pergi dengan Young Joo, aku ingin menelponmu tapi aku menahan diri. Maaf, aku sebenarnya tidak ingin menyusahkanmu di depan orang lain”
Jung Eun jadi merasa bersalah juga: “Aku yang seharusnya minta maaf”
Kang Woo mengerti dan meminta Jung Eun membuka laci dasbor mobilnya. Disitu Jung Eun menemukan banyak permen . Jung Eun tertawa melihat hal itu.

Young Joo menemui Seo Jin yang sepertinya ingin memamerkan hubungannya dengan Young Joo. (Jadi Seo Jin sepertinya ingin membuat skandal dengan Young Joo untuk menaikan popularitasnya atau ingin membuat Young Joo tak berkutik untuk menerima dirinya karena pemberitaan wartawan tentang hubungan mereka kah? kurang ngerti juga deh maksud Seo Jin). Lalu Seo Ji pun mengatakan sesuatu yang membuatnya mengingat Yoo Kyung.

Di rumahnya Yoo Kyung sedang membereskan barang-barangnya, dia menemukan sebuah celemek. Yoo Kyung pun menatap celemek yang pernah digunakan Young Joo saat Young Joo memasak dan  membuatkan Jus Jeruk ketika dia sakit. Yoo Kyung jadi merasa sedih, namun akhirnya Yoo Kyung membuang celemek itu ke tempat sampah.
Jung Eun mendatangi panti asuhan tempat dia menitipkan bayi Yoo Kyung, namun tak berani masuk. Dia menelpon panti asuhan dan bertanya bagaimana kabar bayi itu dan apakah sudah ada yang mengadopsinya. Sepertinya belum, dan Jung Eun memahami hal itu.

Jung Eun pergi ke pasar untuk membeli pakaian, dia mengunjungi toko milik Ahjumma adik iparnya Lee Ae Rin dan mengetahui tentang Lee Ae Rin yang ternyata masih memiliki keluarga.

Ahjumma menemui suaminya dan membicarakan Lee Ae Rin yang kini sudah tidak memiliki uang dan katanya hidup menderita di sebuah gang sempit. Kini mereka tidak tahu apakah Lee Ae Rin masih hidup atau tidak, dan kecewa pada kakak iparnya itu karena sama sekali tidak menghubungi keluarganya.

Di Haeju Pic, Yoo Kyung dan para anggota tim perencanaan pun sedang membicarakan hilangnya Lee Ae Rin. Yoo Kyung bertanya apakah ada yang tahu kini Lee Ae Rin ada dimana. Song PD (orang yang memberitahu tentang masalah file video asli pada Young Joo- akhirnya aku tahu juga nama orang ini,, soalnya dia cukup informatif) berkata dia tahu bahwa Lee Ae Rin telah menjalani sebuah operasi kanker dan kini hidup menderita di suatu tempat. Yoo Kyung pun meminta alamat Lee Ae Rin sekarang pada Song PD.

Jung Eun menemui Yoo Kyung mengajaknya untuk mencari Lee Ae Rin, namun Yoo Kyung bilang dia sudah tahu alamat Lee Ae Rin kini dan  kabar Lee Ae Rin yang menerima perawatan kanker dan kini sudah keluar dari rumah sakit dan tidak memiliki apapun lagi. Yoo Kyung heran mengapa Lee Ae Rin, bisa seperti itu, dulu saat Lee Ae Rin mengatakan dia memiliki kanker, Yoo Kyung idak percaya, karena menurutnya bagi Lee Ae Rin, berbohong itu sudah seperti makan saja.
Jung Eun menemani Yoo Kyung untuk mencari alamat tersebut yang ternyata memang terletak di sebuah gang sempit dan lingkungan yang sangat kumuh. Yoo Kyung merasa miris melihat lingkungan itu.

Akhirnya mereka menemukan alamat yang dimaksud dan melihat Lee Ae Rin yang keluar dari rumah kecilnya dalam keadaan batuk-batuk setelah menegak alkohol.

Jung Eun refleks bersembunyi begitu juga Yoo Kyung dan hanya berani melihat keadaan wanita tua itu sembunyi-sembunyi. Yoo Kyung sedih melihat keadaan ibu kandungnya itu, yang kini terlihat sangat meyedihkan dan lebih tua dari usia sebenarnya.
Yoo Kyung menatap ibu kandungnya yang sedang membeli minuman beralkohol di sebuah toko dengan iba.

Yoo Kyung heran dan merasa bersalah mengapa keadaan Lee Ae Rin bisa berubah begitu banyak hanya dalam beberapa bulan. Jung Eun berkata bahwa Yoo Kyung jangan terlalu merasa bersalah. Namun Yoo Kyung menyangkalnya, dia mungkin melakukan kesalahan pada Jung Eun, tapi tidak pada Lee Ae Rin. Yoo Kyung berkata: “ Aku bukan kau, yang akan memaafkannya dan akhirnya bisa hidup bersama dengan baik dengannya”

Jung Eun lalu memberitahu Yoo Kyung, bahwa dia telah menemukan orang yang baik untuk mengurus purti Yoo Kyung dan dia adalah orang yang baik, dan anaknya akan segera dibawa pergi. Yoo Kyung berkata itu bagus. Jung Eun berkata bahwa Lee Ae Rin sungguh kasihan, Yoo Kyung kesal dan bertanya: “Apakah kau ingin aku mengurusnya? Tidak mau”
Jung Eun mencoba menyela, namun Yoo Kyung langsung berkata: “Wanita yang berani tinggalkan anak, apa tidak berani meninggalkan ibunya?” Yoo Kyung pun pergi meninggalkan Jung Eun.

Jung Eun hanya bisa menatap Yoo Kyung dengan sedih. Lalu Jung Eun mendapat telepon tentang keberadaan ibunya.

Di sebuah pantai, Jung Eun menemui seorang lelaki yang ternyata manta suami ibunya yang mengabarkan bahwa ibunya telah meninggal beberapa hari yang lalu. Lelaki itu juga mengatakan bahwa Ibunya telah mengenali Jung Eun dalam sebuah iklan sampo dan terus menonton iklan itu berkali-kali dan begitu bahagia karena telah melihat wajah putrinya sebelum meninggal. Lelaki itupun memberikan foto ibunya pada Jung Eun, itu adalah satu-satunya foto yang tersisa.

Jung Eun menatap foto tersebut dan merasa tidak percaya bahwa ibu yang selama ini dicarinya telah meninggal. Namun Jung Eun hanya bisa menatap foto itu sambil menangis dan memanggil-manggil ibunya. “Omma,,,Omma,,Omma”
Yoo Kyung pergi berbelanja dan melewati toko perlengkapan bayi dimana banyak ibu muda yang membawa anak mereka. Yoo Kyung jadi terinat putrinya namun mengabaikan perasaanya dan segera pergi dari tempat itu.
Jung Eun mendatangi panti asuhan dan membatalkan pengajuan pengasuhan anak Yoo Kyung dan berkata akan mengasuh anak itu sendiri.

Jung Eun membawa anak itu ke rumah Lee Ae Rin yang kini sudah putus asa dengan hidupnya dan memohon Lee Ae Rin untuk mengurus bayi itu untuk sementara waktu dan mengatakan bahwa anak itu adalan cucunya. Lee Ae Rin yang merasa tidak mengenal Jung Eun mengusir Jung Eun.

Namun Jung Eun tidak pergi dan meminta Lee Ae Rin melihat bayinya sebentar.

Saat Lee Ae Rin melihat bayi itu, dia pun teringat pada anaknya yang dibawa pergi saat bayi. Dia memeluk anak itu dan berkata sambil menangis. “Anakku”

bersambung ke episode 8

Note:
Kayaknya wajah anaknya Yoo Kyung mirip Yoo Kyung waktu bayi yah? Jadi Lee Ae Rin langsung mengenalinya,, Aigo,, Apa yah sebenernya tujuan Jung Eun memberikan bayi itu pada nenek tua yang hidupnya sudah putus asa seperti itu??

5 komentar:

  1. Kok Jung Eun gak marah ya dikasih tau ibunya nonton iklannya berkali-kali? Berarti ibunya tau siapa Jung Eun tapi masih tetap gak mau mengakui Jung Eun sebagai anaknya? Ckckck..

    BalasHapus
  2. Mampir yaaa....

    http://www.kerjagakpakemacet.tk

    BalasHapus
  3. knp jun eun,apa alasan ibu nya ninggalin dia di panti asuhan?

    BalasHapus
  4. knp jun eun ga nanya alasan ibu nya ninggalin dia di panti asuhan?

    BalasHapus
  5. aq lbih ska yoo kyung daripada jun en terlalu baik..

    BalasHapus

Terimakasih sudah berkomentar^^ komentar kalian akan selalu menambah semangat menulisku^^