Kamis, 15 Desember 2011

[Sinopsis] Thorn Birds : Episode 6 part 1

Episode 6 di buka dengan scene Young Joo yang sedang memilih cincin pertunangannya, sepertinya dia berniat untuk melamar Yoo Kyung, dia tampak bahagia setelah keluar dari toko cincin.

Yoo Kyung datang ke tempat Young Joo mengundangnya, dia melihat Young Joo dari kejauhan sebelum langsung menemui lelaki itu. Yoo Kyung teringat kata-kata Choi Jong Dal yang menyebutkan bahwa Kaeka dan Ayah Young Joo lah yang telah membuatnya terpisah dari ibu kandungnya. Yoo Kyung pun jadi kesal melihat Young Joo.
Saat Young Joo memberikan sebuah cincin berlian pada Yoo Kyung, dia sama sekali terlihat tak senang. Young Joo pun bingung dengan sikap Yoo Kyung dan bertanya pada kekasihnya itu.
Young Joo: “Mengapa Ekspresimu seperti itu?”
Yoo Kyung: “Berliannya sangat besar”
Young Joo: “Apakah kau mengejekku setelah aku jadi orang miskin? Aku adalah lulusan MBA dari Amerika”
Yoo Kyung: “Apakah mengumpulkan harta sendiri sedikit demi sedikit, akan sama dengan harta yang didapat dari warisan ayah dan kakekmu? Bukankah sama sekali tidak bisa dibandingkan?”

Young Joo bingung, karena nada bicara Yoo Kyung terkesan meremehkan dirinya.
Young Joo: “Apa yang sebenarnya sedang kau katakan?”
Yoo Kyung: “Aku sedang bilang, bahwa sekarang kau bukan lagi seorang pewaris keluarga Chaebol, Kau tahu mengapa aku mendekatimu kan? Karena kau adalah pewaris Haeju”

Young Joo syok mendengar perkataan Yoo Kyung, dia tak percaya gadis yang dicintainya tega berkata seperti padanya. Young Joo membela diri: “Aku bisa menggunakan kemampuanku untuk mencari uang.”
Tapi Yoo Kyung malah mengejek Young Joo dengan berkata: “Bagaimana orang yang baik hati seperti dirimu bisa mencari uang? Apa kamu tidak tahu, pengorbanan untuk mendapatkan banyak uang itu sangatlah kejam? Apakah kau tahu, untuk mendapatkan sesuatu milik orang lain harus melakukan hal yang jahat?”
Lalu Yoo Kyung melemparkan cincin pemberian Young Joo ke arah lelaki itu dengan kasar. Young Joo semakin Hopeless, dia pun berkata: “Yoo Kyung, apa yang sekarang kau katakan, bukankah dulu kau bilang, bila aku orang miskin pun tidak apa-apa?”

Dengan enteng Yoo Kyung pun menjawab: “Apa kau pecaya kata-kata itu? Sejak pertama kali bertemu denganmu, kau mudah sekali untuk dibohongi”
Yoo Kyung pun meninggalkan Young Joo yang kaku di kursinya. Dia terlihat sangat syok, diperlakukan seperti itu oleh Yoo Kyung.

Namun Young Joo tidak menyerah begitu saja, dia mengejar Yoo Kyung dan berkata bahwa dia akan kembali bangkit dan sukses seperti kakeknya. Yoo Kyung bilang dia tidak peduli, dia akan berhenti kerja dari Haeju, jadi Young Joo tidak usah menelponnya lagi. Yoo Kyung berkata pada Young Joo untuk tetap merahasiakan apa yang terjadi antara mereka selama ini, dan menyuruhnya meneruskan hidup dengan baik.

Yoo Kyung pun pergi meninggalkan Young Joo. Saat di taksi, Yoo Kyung merasa tak enak hati, sepertinya dia menyesal telah berkata kejam pada Young Joo. Yoo Kyung pun menangis, seolah penyesalannya sekarang tak ada artinya, karena dia harus melakukan hal itu demi membalas rasa sakit hatinya yang telah dibuang oleh Lee Ae Rin, karena Ayah dan Kakek Young Joo.
Jung Eun berniat membuang semua barang yang berhubungan dengan film, dia melihat scenario film pertamanya, dan dia teringat pada kata-kata Young Joo yang berkata bahwa dirinya tidak pantas menjadi seorang aktris dan Jung Eun pun menangis.
Young Joo frustasi telah ditolak Yoo Kyung, dia pun mengajak teman-temannya, termasuk Choi Kang Woo untuk minum dan curhat pada mereka bahwa dirinya telah ditolak seorang wanita. Namun tentu saja dia tidak bilang siapa wanita itu. Young Joo mulai mabuk dan meracau macam-macam tentang siapa dirinya. Seorang teman Young Joo menelpon Han PD (Yoo Kyung) dan menyuruh Yoo Kyung untuk datang, namun temannya yang lain berkata bahwa Han PD tidak menarik, lebih baik memanggil orang lain, Teman Young Joo yang tadi memanggil Yoo Kyung bertanya, harus memanggil siapa, Seo Jin? Seo Jung Eun? ataukah Yang Mi Ryun?

Young Joo yang sudah mabuk langsung berkata lebih baik memanggil Seo Jung Eun, dia pun berkata: “Kang Woo, bukankah kamu menyukai Seo Jung Eun? Aku akan membantumu untuk memanggilnya kesini” Kang Woo melarang, namun Young Joo sudah mabuk dan mengabaikan larangan Kang Woo. Young Joo bertanya: “Mengapa tidak boleh? Kau tahu, Gummo (alias Jung Eun) itu pasti menurut, karena apapun permintaanku dia pasti melakukannya”

Sementara itu Jung Eun dan Mi Ryun sedang berada di restoran tempat terakhir Jung Eun dan Young Joo makan mie. Mi Ryun sedang memuji kecantikan dirinya, sedangkan Jung Eun sedang melamun, meratapi nasibnya.

Tiba-tiba ponsel Jung Eun berbunyi, itu panggilan dari Young Joo. Jung Eun mengangkatnya. Young Joo yang sudah mabuk berat berkata: “Gumma-ya,, datanglah kemari dan buat aku tertawa” Jung Eun bingung dengan kata-kata Young Joo namun tidak berkata apapun. Young Joo berniat bicara lagi, namun Kang Woo mencegahnya dan merebut ponsel Young Joo, dia berbicara pada Jung Eun bahwa Young Joo sedang mabuk, dia meminta maaf karena telah mengganggu Jung Eun. Lalu Kang Woo pun menutup telepon Young Joo.

Jung Eun yang masih kaget mendapat telepon dari Young Joo, bahkan tidak bisa menjawab pertanyaan Mi Ryun tentang siapa penelpon itu, dan hanya berkata bukan siapa-siapa.

Kang Woo memarahi Young Joo dan berkata jangan melibatkan orang lain untuk melihat kelelahan Young Joo menghadapi rasa sakit hatinya. Young Joo berkata, bahwa dulu pun sama, dia juga pernah merasa seperti ini karena wanita yang mencampakannya, namun setelah makan mie bersama Gummo-nya dia merasa lebih baik dan bisa tertawa lagi, karena itulah dia ingin Jung Eun bertemu Jung Eun. Youn Joo berkata lagi: “Gadis itu mendengar temannya ditangkap, masih datang mencariku dan memintaku membantunya, apakah aku tidak boleh meminta bantuannya untuk membuatku tersenyum?”

Jung Eun dan Mi Ryun masih duduk di restoran. Mi Ryun sedang menerima telepon dari ibunya, sedangkan Jung Eun tertunduk lesu dan berpikir keras setelah menerima telepon dari Young Joo. Mi Ryun meninggalkan Jung untuk menerima telepon. Jung Eun menatap kursi didepannya dan teringat saat dia dan Young Joo makan mie bersama di meja ini.
Jung Eun menatap ponselnya dan berkata: “ Saat berbicara denganku dulu begitu galak, kenapa sekarang justru begitu ramah? Mengapa saat berbicara di telepon, seolah tidak pernah terjadi masalah apapun? Karena aku hanya seorang Gummo bagimu? Tapi mengapa aku begitu panik?”
Jung Eun masih menatap Ponselnya dan melihat nama Young Joo dia pun berkata pada ponselnya: “Aku benar-benar tidak bersalah. Orang yang mengedit video itu dan menguploadnya di internet bukan aku, tapi orang lain. Ingin sekali bertemu dengan Lee Ae Rin-ssi di tepat syuting, makanya aku pergi untuk audisi. Mana mungkin aku bisa menghancurkan kehidupan orang yang aku kagumi dengan tanganku sendiri? Mana bisa kau mempercayai kata-kata seperti itu? Jika kau telepon sekali lagi, maka aku akan memberitahu Oppa yang sebenarnya. Yoo Kyung hamil dan akan menikah dengan keluarga terhormat dan aku menjadi kambing hitamnya, sebenarnya ada hubungan apa?”
Mi Ryun datang dan bertanya pada Jung Eun, apakah Jung Eun sedang berlatih skenario dengan Hanphonenya. Mi Ryun lalu berkata: “Apakah akhirnya kamu gila?”
(Hahaha,, si Mi Ryun ini,,, dasar ga tau apa-apa mikirnya aneh-aneh,, ampe mikir Jung Eun gila gara-gara ngomong sama hape).
Bukannya menanggapi kata-kata Mi Ryun, Jung Eun malah tetap menatap ponselnya dan berkata: “Sekali lagi kau telepon, maka aku akan memberi tahu mu semuanya”.
Lalu Jung Eun pun dikagetkan karena ponselnya tiba-tiba berdering, entah telepon dari siapa. Saking kaget dan bingungnya dia malah bertanya pada Mi Ryun bagaimana caranya mematikan bunyi ponselnya dan memberikan ponselnya pada Mi Ryun

Young Joo yang putus asa ditolak Yoo Kyung, berjalan luntang lantung, dan berakhir di apartemen Yoo Kyung. Saat Yoo Kyung tiba di apartement-nya dia bilang ingin bicara.

Yoo Kyung mengajak Young Joo masuk dan memarahi Young Joo yang berani datang kesini. Yoo Kyung berkata, bahwa Young Joo jangan lagi datang ke apartementnya karena dia tak akan ada di sini, bukan kah Young Joo sudah melihat tiket pesawatnya. Young Joo malah berkata bahwa dia pun bisa pergi dengan pesawat mengikuti Yoo Kyung.
Young Joo bertanya mengapa sikap Yoo Kyung seperti ini terhadapnya. Dia sudah mempersembahkan hidupnya untuk Yoo Kyung agar mereka bisa hidup bersama, tapi kini Yoo Kyung malah memperlakukan Young Joo seperti musuh dan menolak Young Joo, Itu artinya Yoo Kyung sudah kalah, karena Yoo Kyung yang rugi.

Yoo Kyung mengejek Young Joo: “Hanya ini yang ingin kau katakana padaku?”
Young Joo tiba-tiba berkata: “Saranghamnida”
Yoo Kyung kaget mendengar Young Joo mengatakan hal itu.
Young Joo melanjutkan kata-katanya: “Aku ingin memulainya dengan baik dengan kata-kata itu, tapu kamu tidak memberiku kesempatan”

Young Joo berkata, dia tahu bahwa sebenarnya Yoo Kyung pun mencintainya, dan memaksa Yoo Kyung mengatakan hal itu padanya. Young Joo pun berkata, meskipun dirinya mudah untuk dibohongi, tapi dia juga bisa melihat bahwa Yoo Kyung mencintainya. Yoo Kyung langsuk mengelak dan berkata dia membenci Young Joo. Young Joo berkata: “Lihatlah, kau juga sebenarnya terluka karena hal ini, dan mencoba mengatakannya dengan kata-kata lain”.

Young Joo pun pergi meninggalkan Yoo Kyung yang mulai berteriak dan menangis. Ya,,, sepertinya kata-kata Young Joo memang benar. Yoo Kyung memang mencintainya Young Joo, karena itulah kebenciannya pada Young Joo bisa sebesar itu, saat tahu bahwa Ayah dan Kakek Young Joo yang membuat ibunya membuang dirinya.

Yoo Kyung masih menangis dan perutnya tiba-tiba kram.

bersambung ke part-2

1 komentar:

  1. sinopsisnya bagus bgt mudah dimengerti makasih ya... gomawo

    BalasHapus

Terimakasih sudah berkomentar^^ komentar kalian akan selalu menambah semangat menulisku^^